Anda di halaman 1dari 20

JARINGAN SOSIAL PEDAGANG DI PASAR KILOMETER 5 PALEMBANG

(SOCIAL NETWORK OF TRADERS AT KILOMETER 5 MARKET PALEMBANG)

Yosua James Erwin P1), Dr. Yoyok Hendarso, MA.2), Vieronica Varbi S , S.Sos. M.Si.3)
1
Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya
2
Jalan Palembang - Prabumulih, Km. 32, Indralaya (OI) Telp. (0711) 580572 Fax. (0711) 580572
3
E-Mail : james_erwin123@yahoo.co.id.

Abstrak
Penelitian ini membahas tentang jaringan sosial pedagang di Pasar Km 5 Palembang. Karya
ilmiah ini berlatar belakang dari keingintahuan penulis akan bagaimana pola hubungan jaringan
sosial pedagang di Pasar Km 5 Palembang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif
deskriptif. Dengan metode yang digunakan ialah sosiometri. Pengambilan sampel dilakukan secara
simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket sosiometri. Data diolah
dan dianalisis menggunakan sosiomatriks dan sosiogram dengan bantuan software UCINET. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pola jaringan sosial pedagang di pengaruhi oleh persaingan,
kerjasama dan kepercayaan. Pola hubungan jaringan sosial yang ditemukan adalah berbentuk
rantai. Pola hubungan jaringan sosial pedagang berdasarkan persaingan, sifatnya mengelompok
berdasarkan jenis dagangannya. Begitu juga Pola hubungan jaringan sosial pedagang
berdasarkan kerjasama sifatnya mengelompok berdasarkan jenis dagangannya, sedangkan pola
hubungan jaringan sosial pedagang berdasarkan kepercayaan, sifatnya menyebar ke semua
kelompok jenis dagangan. Dari ketiga pola hubungan jaringan sosial yang terbentuk di dalam
Pasar Km 5 Palembang, pola hubungan jaringan sosial yang paling menonjol di dalam pasar
tersebut ialah pola hubungan jaringan sosial berdasarkan kepercayaan.
Kata Kunci : Jaringan Sosial, Pedagang, Metode Sosiometri, Software UCINET

Abstract
This This study discusses the merchant social network at Palembang Km 5 Market. This scientific
work has a background from the writer curiosity about how the relationship pattern of the
merchant social network at the Km 5 Palembang Market. This research is a kind of descriptive
quantitative research. With the method used is sociometry. Sampling is done by simple random
sampling. The data collection technique uses a sociometric questionnaire. Data is processed and
analyzed using sociomatrix and sociogram with the help of UCINET software. The results of the
study show that the pattern of merchant social networks is influenced by competition, cooperation
and trust. The relationship pattern of social networks found is chain. The pattern of the relationship
of merchant social networks based on competition, is based on the type of merchandise. Likewise
the pattern of the relationship of merchant social networks based on cooperation is grouped based
on the type of merchandise, while the relationship pattern of merchant social networks is based on
trust, its nature spreads to all types of merchandise. Of the three social network relationship
patterns formed in the Palembang Km 5 Market, the most prominent social network relationship
pattern in the market is the pattern of social network relations based on trust.
Keywords : Social network, traders, Sosiometric Method, UCINET Software

1 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya


PENDAHULUAN palembang menjadi tempat bagi para
Sejak dahulu Kota Palembang dikenal pedagang untuk berinteraksi dan
sebagai salah satu kota yang termasuk membangun hubungan sosial dengan
dalam kerajaan Sriwijaya terkenal sebagai pembeli, aparatur pasar dan masyarakat,
kota perdagangan. Seiring kemajuan zaman khususnya dengan sesama pedagang.
kegiatan ekonomi di Kota Palembang pun Pedagang di pasar Km 5 palembang
semakin berkembang. Kota Palembang membangun hubungan dengan sesama
terkenal sebagai salah satu kota yang pedagang didasarkan akan kesamaan profesi
memiliki banyak pasar tradisional. Ada yang mereka tekunin. Pedagang mencoba
beberapa pasar tradisional yang terkenal di membangun hubungan dengan berbagai
kota palembang seperti Pasar 16 ilir, pasar 26 pedagang, baik dengan sesama jenis
ilir, pasar Sekanak, pasar Cinde, pasar Induk dagangan maupun dengan pedagang dengan
Jakabaring, pasar Sekip Ujung, pasar Alang jenis dagangan lainnya.
alang lebar, pasar Kilometer (Km) 5 Dari hubungan tersebut terbentuklah
Palembang dan lain sebagainya. Salah sebuah jaringan. Jaringan yang terbentuk
satunya adalah Pasar Kilometer 5 antar pedagang di dalam pasar Km 5
Palembang yang dikelola oleh Pemerintah palembang tersebut sangatlah penting
Daerah yakni Pasar Palembang Jaya. Pasar dikarenakan adanya kepentingan, tujuan
Kilometer 5 dibangun pada tahun 2001. serta kesamaan perasaan dalam menjalankan
Dikelola oleh Perusahaan Daerah (PD) pekerjaan dalam berdagang. Adanya
pasar Palembang Jaya daerah Sumatera Persaingan, Kerjasama dan sikap saling
bagian selatan. percaya yang terjadi antar pedagang
Sesuai dengan namanya, pasar ini merupakan faktor yang mendasari
memiliki letak di jalan Kolonel Haji Burlian, terbentuknya pola hubungan jaringan sosial
lima kilometer dari pusat pemerintahan kota yang ada di dalam pasar Km 5 palembang
Palembang. Letaknya yang strategis tersebut. Dari uraian diatas peneliti ingin
memudahkan masyarakat di daearah mengkaji pola hubungan jaringan sosial
kawasan jalan Kolonel Haji Burlian dan pedagang yang terbentuk karena persaingan,
sekitarnya untuk mengunjungi dan kerjasama dan kepercayaan tersebut serta
berbelanja ke pasar tersebut. Selain sebagai aktor atau pedagang yang menonjol dari
tempat untuk berjualan serta bertemunya ketiga pola hubungan jaringan sosial
pedagang dan pembeli. Pasar Km 5 tersebut.

2 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya


Oleh karena itu menarik untuk diteliti hubungan yang directional (dua arah) dan
mengenai jaringan sosial pedagang di Pasar hubungan yang non directional (satu arah)
Kilometer 5 Palembang. dan transitive (seimbang).

Rumusan Masalah Jaringan Sosial (Social Network)


Sesuai dengan latar belakang masalah maka Jaringan sosial merupakan hubungan
masalah yang akan diteliti oleh peneliti pada hubungan yang tercipta antar banyak
penelitian ini adalah : Bagaimana pola individu dalam suatu kelompok ataupun
hubungan jaringan sosial pedagang di pasar antar suatu kelompok dengan kelompok
kilometer 5 Palembang. lainnya. Hubungan hubungan yang terjadi
bisa dalam bentuk yang formal maupun
Tujuan Penelitian
bentuk informal.
Pada dasarnya setiap kegiatan yang
Dalam interaksi masyarakat dapat
dilaksanakan pasti mempunyai tujuan.
ditemukan adanya jaringan dan juga
Dimana tujuan yang hendak dicapai melalui
jaringan sosial. Jaringan sosial sendiri dapat
proses yang teratur dan terorganisir agar
diartikan sebagai fenomena dunia kecil yang
mendapatkan hasil yang maksimal dari apa
berasal dari pengamatan bahwa masing
yang ingin dicapai. Adapun yang menjadi
masing individu sering dihubungkan dengan
tujuan penelitian ini yaitu : Menjelaskan
rantai perkenalan yang pendek (Schelhas,
pola hubungan jaringan sosial pedagang
2002). Rantai rantai hubungan yang
yang terdapat di Pasar Kilometer 5
terakumulasi membentuk sebuah jaringan
Palembang.
sosial yang kompleks.
KERANGKA TEORI Social network bisa digambarkan
Jaringan (Network) berdasarkan atas komponen komponen yang
Jaringan merupakan kumpulan dalam membentuknya :
suatu hubungan. Jaringan berisi satu a. Sekumpulan orang, objek atau kejadian
kumpulan node dan pemetaan atau deskripsi minimal berjumlah tiga satuan yang
hubungan antara benda atau node dalam berperan sebagai suatu terminal.
suatu jaringan (Agusyanto, 2007). Sebuah Dipresentasikan dengan titik titik yang
jaringan sederhana berisi dua benda. Sebuah dalam peristilahan disebut dengan aktor
jaringan memberikan gambaran interaksi atau node.
antar nodes. Interaksi atau hubungan yang b. Seperangkat ikatan (ties) yang
terjadi dapat dikelompokkan menjadi menghubungkan satu titik ke titik

3 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya


lainnya dalam network. Ikatan ini tertentu yang ditunjukkan untuk mencapai
biasanya dipresentasikan dengan garis tujuan bersama dengan saling membantu dan
yang merupakan suatu saluran atau jalur saling memahami aktivitas masing masing
c. Arus yang ada di dalam diagram (Abdulsyani, 1994 : 156).
digambarkan dengan anak panah. Kerjasama juga diartikan sebagai
Menggambarkan sesuatu yang mengalir kegiatan yang di lakukan secara bersama
dari satu titik ke titik lainnya. sama dari berbagai pihak untuk mencapai
tujuan bersama (Purwadarminta, 1985 : 492).
Persaingan
Prinsip kerjasama selalu berorientasi pada
Persaingan merupakan proses sosial, di
tercapainya suatu tujuan yang baik,
mana seseorang atau kelompok sosial
mementingkan kepentingan bersama atau
bersaing memperebutkan nilai atau
kelompok dan saling menguntungkan.
keuntungan bidang kehidupan melalui cara
cara menarik perhatian publik. Persaingan Kepercayaan
dapat bersifat pribadi dan dapat berupa Sebagaimana dijelaskan Fukuyama
kelompok atau organisasi (Syahrial (2002 : 24) mendefinisikan kepercayaan
Syarbani, 2002 : 29). yaitu norma kooperatif seperti kejujuran dan
Misalnya saja para pedagang memang kesediaan untuk bisa menolong individu
bersaing dalam merebut pembeli, namun atau kelompok di dalam masyarakat secara
mereka bekerjasama dalam beberapa hal, ikhlas tanpa membeda bedakan.
misalnya dalam penetapan harga. Itu bisa Kepercayaan seharusnya muncul dari
dilakukan karena para pedagang memiliki kesadaran diri seorang individu bukan
jaringan. Melalui jaringan tersebut para hanya merupakan kebajikan moral semata.
pedagang dapat melakukan komunikasi Kepercayaan muncul ketika masyarakat
diantara mereka dalam menetapkan harga saling berbagi norma norma kejujuran dan
dari suatu barang atau jasa (Syahrial ketersediaan untuk saling menolong
Syarbani, 2002 : 174). sehingga memunculkan kemauan atau
mampu untuk bekerja sama satu dengan
Kerjasama
yang lain.
Kerjasama merupakan salah satu bentuk
Kepercayaan hanya bisa dihancurkan
interaksi sosial. Menurut Abdulsyani,
oleh karena sikap mementingkan atau
kerjasama adalah suatu bentuk proses sosial,
menguntungkan diri sendiri atau kelompok
dimana di dalamnya terdapat aktivitas
dengan suatu tujuan tertentu. Maka dari itu,

4 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya


kepercayaan dapat membuat orang bisa sehari hari sebagai mata pencarian mereka.
bekerja sama secara lebih efektif karena Damsar (1997 : 106) mendefinisikan
mau menempatkan kepentingan kelompok pedagang sebagai berikut : “Pedagang
di atas kepentingan individu. adalah orang atau instansi yang memperjual
belikan produk atau barang kepada
Pasar Tradisional
konsumen baik secara langsung maupun
Menurut Marion Fourcode Pasar dalam
tidak langsung”. Fokus penelitian ini pada
pandangan sosiologi ada empat hal yaitu
pedagang eceran atau pengecer. Pedagang
jaringan sosial, sistem posisi sosial yang
Eceran atau Pengecer adalah pedagang yang
mengatur pelaku pasar serta proses
menjual barang yang dijual langsung ke
melembagakan yang menstabilkan dan
tangan pemakai akhir atau konsumen
teknik performatif atau kemampuan yang
dengan jumlah satuan atau eceran.
dimilki untuk menjaga keberadaannya
Sedangkan pembeli ialah orang orang yang
dalam Pasar. Damsar (1997) meletakkan
datang ke lokasi Pasar dengan maksud dan
unsur unsur Pasar dengan melihat
tujuan untuk membeli suatu barang atau
pembagian kerja yang membedakan
jasa.
pedagang berdasarkan penggunaan dan
pengelolaan pendapatan yang dihasilkan METODE PENELITIAN
dari perdagangan dan hubungannya dengan Desain Penelitian
ekonomi keluarga. Jenis penelitian ini ialah kuantitatif
Oleh karena Pasar merupakan suatu deskriptif. Dengan metode yang digunakan
lembaga yang paling penting dalam institusi adalah sosiometri. Sosiometri adalah suatu
ekonomi dan salah satu penggerak dinamika metode pengumpulan serta analisis data
kehidupan ekonomi. Berfungsinya lembaga mengenai pilihan, komunikasi dan pola
Pasar sebagai institusi ekonomi tidak interaksi antar individu dalam kelompok
terlepas dari aktivitas yang dilakukan oleh oleh Hotman M Siahaan (dalam Bagong dan
penjual dan pembeli (Damsar, 2002 : 83). Sutinah, 2013). Setiap kelompok memiliki
struktur yang terdiri dari hubungan
Pedagang dan Pembeli
hubungan interpersonal yang komplek.
Pedagang secara etimologi adalah orang
Hubungan hubungan yang ada di dalam
yang berdagang atau bisa juga disebut
kelompok tersebut bisa diukur baik secara
saudagar. Jadi pedagang adalah orang orang
kuantitatif maupun kualitatif. Posisi tiap tiap
yang melakukan kegiatan perdagangan
individu atau pedagang yang berada di Pasar

5 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya


Kilometer 5 Palembang dalam struktur diperoleh melalui observasi dan wawancara
kelompoknya dan hubungannya dengan kepada kepala pasar untuk mengetahui
individu atau pedagang yang lain dapat jumlah pedagang yang aktif serta
diukur dengan menggunakan metode ini. mengetahui keadaan pasar dan pedagang di
dalam pasar Km 5 palembang. Sedangkan
Lokasi Penelitian
proses pengumpulan data primer dilakukan
Lokasi penelitian di Pasar Kilometer 5
dengan menyebarkan angket sosiometri
Palembang. Lokasi ini dipilih karena
pedagang pedagang secara acak.
diketahui bahwa lokasi ini tersebut termasuk
lokasi yang strategis yang letaknya hanya 5 Teknik Analisis Data
kilometer dari pusat kota Palembang dan Untuk menjelaskan pola hubungan
salah satu tempat perbelanjaan tradisional jaringan sosial pedagang di Pasar Km 5
kota Palembang yang banyak diminati oleh palembang berdasarkan persaingan,
masyarakat lokal dan daerah sekitar Pasar kerjasama dan kepercayaan maka
tersebut. digunakan dua bentuk dasar analisis
sosiometri yaitu membuat matriks
Populasi dan Sampel Penelitian
sosiometri dan membuat sosiogram atau
Populasi dalam penelitian ini adalah
grafik arah dengan bantuan Software
Pedagang di Pasar Kilometer 5 Palembang
UCINET (Hotman Siahaan, 2011).
yang berjumlah 280 orang. Pengambilan
jumlah sampel penelitian ini mengikuti HASIL DAN PEMBAHASAN
teknik sampling. Teknik sampling adalah Penelitian ini mengambil seluruh
teknik pengambilan sampel (Sugiyono, Pedagang yang aktif di Pasar Kilometer 5
2010 : 56). Teknik pengambilan sampelnya Palembang yang jumlahnya 280 orang.
dengan menggunakan probability sampling Teknik Sampel yang digunakan adalah
dengan tipe simple random sampling. Simple simple Random Sampling. Dari populasi
random sampling maksudnya pengambilan tersebut diambil 20% sehingga jumlah
sampel dilakukan secara sederhana dan acak sampelnya adalah 28 Pedagang. Peneliti
tanpa memperhatikan strata yang ada di menyebarkan kuesioner kepada 28 orang
dalam populasi tersebut. pedagang.
Berikut ini akan disajikan karakteristik
Teknik Pengumpulan Data
informan yang menjadi sampel dalam
Data yang dikumpulkan adalah data
penelitian ini
primer dan data sekunder. Data sekunder

6 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya


Tabel 1 Informan Penelitian di Pasar Km 5 Palembang

Usia
No Nama Jenis Kelamin Pendidikan Jenis Dagangan
(Tahun)
1 Alex Laki-laki 50 SMA Daging Sapi
2 Totok Laki-laki 37 SMP Daging Sapi
3 Megawati Perempuan 40 SMA Pecah Belah
4 Simanjuntak Perempuan 65 SMA Pecah Belah
5 Hero Perempuan 51 SD Daging Ayam
6 Indri Perempuan 32 SMA Daging Ayam
7 Ucok Nasution Laki-laki 28 SMA Ikan Sungai
8 Bayu Laki-laki 23 SMA Ikan Sungai
9 Desi Perempuan 21 SMA Pakaian
10 Sari Perempuan 41 SMA Pakaian
11 Darmis Laki-laki 32 SMA Kelapa
12 Burhan Laki-laki 57 SMA Kelapa
13 Sri Perempuan 78 SD Sayuran
14 Mely Perempuan 40 SMA Sayuran
15 Suing Perempuan 58 SD Kerupuk
16 Sukirman Laki-laki 32 SMA Kerupuk
17 Bambang Laki-laki 42 SMA Buah Buahan
18 Bunga Perempuan 50 SMA Buah Buahan
19 Agus Topan Laki-laki 28 SMA Tahu & Tempe
20 Asmadi Laki-laki 62 SD Tahu & Tempe
21 Jepri Laki-laki 36 SMA Bumbu Dapur
22 Feri Laki-laki 50 SMA Bumbu Dapur
23 Bu Tris Perempuan 52 SD Rempah Rempah
24 R.Barasa Laki-laki 68 SMA Rempah Rempah
25 Maifhung Laki-laki 62 SMA Kelontongan
26 Abeng Laki-laki 52 SMA Kelontongan
27 Mia Perempuan 18 SMA Sepatu, Sendal & Tas
28 Ernawati Perempuan 43 SMA Sepatu, Sendal & Tas

7 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya


Faktor yang membentuk pola hubungan
jaringan sosial pedagang di Pasar Km 5 B. Produk
Palembang. Bagi para pedagang pakaian, sandal,
Dalam melakukan setiap aktivitas sepatu, jilbab dan aksesoris juga menjadi
ekonominya para pedagang di Pasar salah satu penyebab adanya persaingan.
Kilometer 5 Palembang memiliki hubungan Mbak Ernawati salah satu penjual sandal
dengan berbagai aktor di dalam Pasar, dan sepatu yang telah berdagang di Pasar
khususnya hubungan dengan sesama Km 5 Palembang selama 3 tahun dengan
pedagang. Dengan adanya hubungan yang omzet Rp 4.000.000/bulan mengungkapkan
terjadi antar pedagang di dalam Pasar Km 5 bahwa untuk model merupakan faktor
Palembang, maka akan terdapat suatu utama dari persaingan yang ada di antara
jaringan sosial yang dibentuk melalui pedagang sandal dan sepatu. Selalu
hubungan sosial yang dikaitkan pada mengupdate model terbaru adalah salah satu
persaingan, kerjasama dan kepercayaan. cara yang dilakukan mbak Ernawati untuk
Persaingan, kerjasama dan kepercayaan mempertahankan pembeli agar menciptakan
merupakan faktor yang membentuk kepuasan pembelinya. Dengan adanya
hubungan jaringan sosial pedagang di Pasar kepuasan dari pembelinya akan dapat
Kilometer 5 Palembang. mempengaruhi keputusan pembelian di kios
mbak Ernawati.
Persaingan
A. Harga C. Pelayanan
Bagi setiap pedagang yang ada di Pasar Bagi para pedagang seperti Bu Tris, Pak
Km 5 Palembang harga merupakan faktor R. Barasa, dan Bu Sri yang telah berjualan di
utama dalam persaingan. Mengingat harga Pasar Km 5 Palembang selama 35 tahun
merupakan unsur yang memberikan hingga sekarang. Mereka memperhatikan
pendapatan bagi pedagang. Mas Bayu salah pelayanan kepada pembelinya sangatlah
satu penjual ikan sungai dengan omzet Rp penting. Mengingat banyaknya penjual
7.000.000,-/bulan dan telah 20 tahun jajanan yang ada di Pasar Km 5 Palembang.
berdagang di Pasar Km 5 Palembang Jika mereka tidak ramah maka pembeli akan
mengungkapkan bahwa perbedaan misalkan memilih untuk berbelanja di pedagang
beda Rp 500,- saja pembeli mengejar harga lainnya.
yang lebih murah.

8 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya


yang tidak bisa diremehkan, waktu disini
terkait dengan hari dan jam, dalam arti pada
D. Lokasi (Tempat) hari tertentu dan jam tertentu. Sedangkan
Menurut ibu Mely salah satu pedagang cuaca terkait dengan hujan dan tidak hujan,
sayuran yang telah lama berdagang di Pasar panas dan dingin. Hujan, cerah, panas dan
Km 5 Palembang selama 12 tahun dengan dingin merupakan faktor cuaca yang
omzet Rp 3.000.000,-/bulan. Bu Mely ini walaupun tidak begitu berpengaruh langsung
mengungkapkan bahwa tempat merupakan namun secara psikologis mampu
salah satu aspek yang mempengaruhi menghambat dan memperlancar proses jual
persaingan. Ketika tempatnya strategis beli. Harapan mereka adalah cuaca cerah dan
maka akan memudahkan pembeli dalam suhu sedang. Kondisi seperti ini membuat
mencari kebutuhannya. Ibu Mely termasuk mereka bertahan untuk melakukan
salah satu pedagang lama yang berjualan di rutinitasnya sebagai pedagang.
Pasar Km 5 Palembang, sehingga walaupun Mereka lebih santai dalam melayani
letak losnya di belakang, ibu Mely tidak pembeli, karena pembeli tidak datang secara
merisaukannya karena sudah mempunyai bergerombol dan tidak tergesa gesa,
pelanggan yang setiap harinya sudah pasti sehingga mereka tidak merasa tertekan oleh
belanja di tempatnya. pembeli dan rasa takut untuk rugi. Tetapi
Namun, penataan pedagang di Pasar sebaliknya apabila cuaca buruk, mendung
Km 5 Palembang perlu dilakukan penataan dan udara panas atau hujan dengan udara
ulang, agar tidak ada pedagang yang dingin, pembeli datang berbarengan atau
berjualan di lahan parkir. Karena secara bergerombol dan tergesa gesa. Bagi pembeli
tidak langsung akan mempengaruhi lalu yang datang disaat masih mendung, mereka
lintas di Pasar Km 5 Palembang dan tergesa gesa karena takut akan kehujanan,
membuat pembeli malas untuk masuk ke dibarengi dengan kesibukan pedagang
dalam Pasar karena pedagang yang menjual mempersiapkan barang dangannya.
sayur atau yang lainnya ada yang lebih
Kerjasama
dekat. Padahal ketika pembeli mau masuk
Kehidupan di Pasar tradisional
ke dalam Pasar harganya bisa lebih murah
menggambarkan kehidupan sosial ekonomi
dibandingkan dengan yang di luar.
yang erat antara pelaku Pasar disetiap
E. Waktu dan Cuaca harinya. Setiap pedagang di Pasar Km 5
Waktu dan cuaca juga mempunyai andil Palembang dalam menjalankan usahanya

9 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya


tidak dapat terlepas dari kerjasama dengan tujuannya agar tidak merugikan sesama
pedagang lain. Mulai dari kerjasama dalam pedagang. Ada kerjasama lain seperti dalam
berdagang sampai solidaritas sosial terjalin pengambilan dan pengangkutan barang
baik di Pasar tradisional ini. Kerjasama yang dagangan dilakukan secara bersama sama
dilakukan pedagang dilakukan dalam dan terkadang dilakukan pada waktu tertentu.
berbagai hal. Hal ini dilakukan bila ada barang dagangan
Pertama, Kerjasama saling pinjam yang murah dari produsen hanya dapat dibeli
barang dagangan. Kerjasama ini seringkali dalam jumlah besar, maka untuk
dilakukan saat salah satu pedagang ada menutupinya dilakukan dengan bekerjasama,
kekurangan barang tertentu kemudian yaitu dibayar secara bersama dan barangnya
meminjam barang tersebut kepada pedagang dibagi dua. Cara ini terbukti efektif dan
lain dan akan dikembalikan atau ditukar efisien karena pedagang mendapatkan
nanti setelah kulakan barang yang sama. barang yang dibutuhkan dengan harga yang
Kerjasama lainnya dilakukan saat pedagang jatuhnya lebih murah.
memiliki barang dagangan, tetapi pembeli Ketiga, di bidang sosial kerjasama
membutuhkan rasa atau warna yang lain pedagang dilakuakan ketika ada keluarga
tetapi jenis barang dengan harga yang sama. dari pedagang sakit dan meninggal dunia.
Pedagang lalu menukarkan barang Pedagang saling menginformasikan dan
dagangannya ke pedagang yang lain, dengan pergi untuk menjeguk dan melayat dengan
jenis dan harga yang sama. Seperti yang pedagang lain. Kerjasama antar pedagang
terjadi pada pedagang pecah belah antara Ibu yang terjadi di Pasar Km 5 Palembang
Megawati dan mbak Ica. Ketika pembeli berjalan dengan baik itu, dikarenakan
ingin barang tertentu tetapi dikios mbak ica setiap pedagang menyadari bahwa mereka
tidak ada atau habis maka mbak ica akan mempunyai kepentingan yang sama.
meminjam barang keinginan pembeli
Kepercayaan
tersebut ke ibu Megawati dengan jenis dan
Kepercayaan merupakan aspek yang
harga yang sama, lalu mengembalikannya
paling mendasar dalam kehidupan sehari
baik berupa barang yang sama ataupun uang.
hari bermasyarakat, dimana individu
Kedua, kerjasama dalam memberi
memiliki peranan penting dalam melakukan
informasi tentang harga barang dagangan.
interaksi sosial. Kepercayaan muncul ketika
Pedagang berdiskusi dan membuat
masyarakat saling berbagi norma norma
kesepakatan tentang harga barang dagangan

10 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya


kejujuran dan bersedia untuk saling menolong satu dengan yang lain
Kepercayaan dihancurkan oleh sikap Pada hakekatnya kepercayaan memiliki
mementingkan diri sendiri. Maka dari itu, dampak positif, berfungsi tidak saja bagi
kepercayaan dapat membuat orang orang hubungan sosial dengan mitra kerja tetapi
bisa bekerja sama secara lebih efektif karena bagi komunitas dalam arti yang lebih luas.
bersedia menempatkan kepentingan
Pola hubungan Jaringan Sosial pedagang
kelompok di atas kepentingan individu.
di Pasar Km 5 Palembang
Hubungan dibangun oleh para pedagang di
Hubungan antar pedagang di dalam
Pasar Km 5 Palembang, merupakan
Pasar Km 5 Palembang akan menghasilkan
hubungan saling percaya. Hubungan saling
hubungan yang tetap dan pada akhirnya
percaya ini dilakukan dengan cara
memungkinkan pembentukan pola
menitipkan kios atau los ketika mau pergi ke
hubungan jaringan sosial. Hasil interaksi
WC atau shalat dan tidak menyebarkan gosip
dan hubungan sangat ditentukan oleh nilai
yang tidak benar tentang pedagang lainnya.
dan arti serta interpretasi yang diberikan
Seperti yang dilakukan Pak R. Barasa
oleh pedagang yang terlibat dalam pola
(Pedagang rempah rempah) dan Pak Rusdi
hubungan jaringan sosial tersebut. Pola
(Pedagang manisan). Mereka saling percaya
hubungan jaringan sosial yang terdapat di
dalam menitipkan kios atau los jika hendak
Pasar Km 5 dilatar belakangi dari faktor
mau pergi ke WC atau shalat. Dikarenakan
yang membentuk jaringan tersebut. Faktor
kedua pedagang tersebut merintis usaha
pembentuknya yaitu persaingan, kerjasama
secara bersama dan berteman baik selama 36
dan kepercayaan.
tahun walaupun berbeda agama dan daerah
Pola hubungan jaringan sosialnya
asal.
berbentuk Wheel atau roda. Hubungan antar
Kepercayaan ini bisa terjalin karena
pedagang difokuskan hanya pada pedagang
adanya hubungan kekerabatan, persamaan
eceran atau pengecer, pedagang yang
asal daerah dan keluarga. Individu secara
menjual barang yang dijual langsung ke
berlanjut akan memberikan definisi dirinya
tangan pemakai akhir atau konsumen
kepada orang lain. Bila orang lain tidak
dengan jumlah satuan atau eceran. Pola
dapat menerima definisi individu maka ia
hubungan jaringan sosial yang terdapat di
tidak akan melakukan interaksi atas dasar
Pasar Km 5 digambarkan dan dijelaskan
batasan yang diberikan dan situasi yang
dengan menggunakan software Ucinet
menunjukkan tidak adanya kepercayaan.
berdasarkan data dari angket sosiometri.

11 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya


Gambar 1. Pola Hubungan Jaringan Sosial Pedagang dalam hal Persaingan
di Pasar Km 5 Palembang

Keterangan :
1. Daging Sapi 8. Kerupuk
2. Pecah Belah 9. Buah-buahan
3. Daging Ayam 10. Tahu & Tempe
4. Ikan Sungai 11. Bumbu Dapur
5. Pakaian 12. Rempah-rempah
6. Kelapa 13. Sembako
7. Sayuran 14. Sepatu, Sendal & Tas

Tujuan visualisasi sosiogram pada dan merupakan salah satu bagian dari
gambar 1 adalah untuk menunjukkan bahwa program software UCINET. Dari program
semua aktor mempunyai hubungan Net Draw tersebut bisa dilihat sosiogram
berdasarkan kelompok jenis dagangannya. secara keseluruhan dari jaringan aktor yang
Sosiogram pada gambar 1 diatas bersaing di dalam Pasar Km 5 palembang
menggambarkan pola persaingan yang dengan jumlah sebanyak 280 aktor, yang
terjadi antar pedagang di Pasar Km 5 terdiri dari 14 kelompok jenis dagangan.
palembang. Gambar 1 ini dibuat dengan Berdasarkan gambar 1 pola persaingannya
bantuan program Net Draw yang terhubung berbentuk wheel atau roda dan

12 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya


mengelompok berdasarkan kelompok jenis
dagangannya. Persaingannya hanya terjadi
pada kelompok jenis dagangan yang sama, 170
165
tidak terjadi persaingan silang antar 160 164
155 158 159
157
kelompok dagangan lain. 150
156 155 154 154 154 153
156

145 149
146
140
142
135
130

Gambar 3. Tingkat Persaingan Antar


Kelompok Pedagang di Pasar Km 5
Palembang
Gambar 2. Univariate Statistics matriks
dalam jaringan persaingan Berdasarkan gambar 3 menjelaskan

Berdasarkan nilai sum hasil perhitungan persaingan antar kelompok jenis dagangan

univariate statistic dari gambar 2 adalah yang terjadi di Pasar Km 5 Palembang.

sebanyak 2157 hubungan atau konektivitas Kelompok dengan jenis dagangan yang

dari 28 aktor. Jika dilihat dari total hubungan paling dominan dalam bersaing ialah

atau (nilai dari N of Obs) yang mungkin kelompok dengan jenis dagangan daging

terjadi dari seluruh aktor dalam jaringan ayam, dikarenakan tingginya permintaan

tersebut, bisa sebanyak 4984 hubungan atau masyarakat akan daging ayam ini di

konektivitas. Dengan begitu nilai rata buktikan dengan banyaknya jumlah

ratanya sebesar 43.3% (nilai mean) atau pedagang daging ayam di dalam Pasar Km 5

dibawah 50%, maka hubungan antar aktor Palembang. Sedangkan Kelompok dengan

dalam jaringan tersebut tergolong lemah. jenis dagangan yang minim dalam bersaing

Dan tidak ada aktor atau pedagang yang ialah kelompok dengan jenis dagangan

menonjol di dalam sosiogram jaringan kerupuk. Penyebab jenis dagangan kerupuk

tersebut. Namun bisa dilihat tingkat minim dalam bersaing disebabkan jumlah

persaingan yang terjadi antar perdagang di pedagang kerupuk di Pasar tersebut

Pasar Km 5 palembang pada gambar 3 jumlahnya sedikit sehingga minim dalam

berikut. bersaing.

13 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya


Gambar 4. Pola Hubungan Jaringan Sosial Pedagang dalam hal Kerjasama
di Pasar Kilometer 5 Palembang

Keterangan :
1. Daging Sapi 8. Kerupuk
2. Pecah Belah 9. Buah-buahan
3. Daging Ayam 10. Tahu & Tempe
4. Ikan Sungai 11. Bumbu Dapur
5. Pakaian 12. Rempah-rempah
6. Kelapa 13. Sembako
7. Sayuran 14. Sepatu, Sendal & Tas

Gambar 4 menampilkan visualisasi aktor yang bekerjasama di dalam Pasar Km


jaringan yang dibentuk berdasarkan 5 palembang dengan jumlah sebanyak 280
interaksi antar aktor yang terjadi di dalam aktor, yang terdiri dari 14 kelompok jenis
Pasar km 5 palembang. Gambar 4 ini dibuat dagangan. Berdasarkan gambar 4 pola
dengan bantuan program Net Draw yang kerjasamanya berbentuk wheel atau roda dan
terhubung dan merupakan salah satu bagian mengelompok berdasarkan kelompok jenis
dari program software UCINET. Dari dagangannya. Kerjasamanya hanya terjadi
program Net Draw tersebut bisa dilihat pada kelompok jenis dagangan yang sama.
sosiogram secara keseluruhan dari jaringan

14 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya


175

170
171
165 168
165
160
160 160
155 157
156
154 153154
150 152 151
149
145 147
140

135

Gambar 5. Univariate Statistics matriks


dalam jaringan Gambar 6. Tingkat Kerjasama Antar
Kelompok Pedagang di Pasar Km 5
Jika dilihat pada gambar 5 maka
Palembang
hubungan yang terbangun dalam jaringan
Berdasarkan gambar 6 menjelaskan
tersebut berdasarkan nilai sum adalah
kerjasama yang terjalin antar kelompok jenis
sebanyak 2197 hubungan atau konektivitas
dagangan yang terjadi di Pasar Km 5
dari 28 aktor. Bila melihat total hubungan
Palembang. Kelompok dengan jenis
(nilai dari N of Obs) yang mungkin terjadi
dagangan yang dominan dalam kerjasama
dari seluruh aktor dalam jaringan tersebut,
ialah kelompok dengan jenis dagangan
bisa sebanyak 4984 hubungan atau
rempah rempah. Penyebab pedagang rempah
konektivitas. Dengan begitu nilai rata
rempah dominan dalam bekerjasama.
ratanya sebesar 44.1% (nilai mean) atau
Pertama, jumlah pedagang rempah
dibawah 50%, maka hubungan antar aktor
rempah di dalam Pasar tersebut banyak
dalam jaringan tersebut tergolong lemah.
dengan berbagai macam suku dan agama
Dan tidak ada aktor atau pedagang yang
yang berdagang rempah rempah sehingga
menonjol dalam sosiogram jaringan sosial
kerjasamanya paling dominan. Kedua, jenis
tersebut.
barang dagangan rempah rempah yang
Namun bisa dilihat tingkat kerjasama
sangat beragam dan banyak. Jadi para
yang terjadi antar perdagang di Pasar Km 5
pedagang rempah rempah saling membantu
palembang seperti yang tertera pada gambar
dalam pengangkatan barang rempah rempah
6 ini.

15 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya


dari mobil pengangkut barang dagangan
rempah rempah ke masing masing kios dan
lapak pedagang.
Sedangkan kelompok yang minim
dalam kerjasama adalah jenis dagangan
kerupuk. penyebab pedagang kerupuk
minim dalam bekerjasama ialah Pertama,
jumlah pedagang kerupuk yang sedikit
sehingga membuat kerjasamanya minim.
Kedua, rata rata pedagang kerupuk di dalam
Pasar tersebut adalah pedagang cina. Etnis
inilah yang menguasai toko kerupuk di Pasar
tersebut. Hal itu semakin memperjelas
minimnya kerjasama pedagang kerupuk di
Pasar Km 5 palembang

16 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya


Gambar 7. Pola Hubungan Jaringan Sosial Pedagang dalam hal Kepercayaan
di Pasar Kilometer 5 Palembang

Keterangan :
1. Daging Sapi 9. Buah-buahan 17. Kosmetik

2. Pecah Belah 10. Tahu tempe 18. Bordir

3. Daging Ayam 11. Bumbu Dapur 19. Mainan

4. Ikan Sungai 12. Rempah-rempah 20. Plastik

5. Pakaian 13. Sembako 21. Perhiasan & Perak

6. Kelapa 14. Sepatu/sendal & Tas 22. Aksesoris


7. Sayuran 15. Makanan basah & kering 23. Jamu & Obat-obatan
8. Kerupuk 16. Minuman

Jaringan tersusun atas sejumlah aktor atau pola hubungan sosial yang akan membentuk
node (individu atau organisasi) dan suatu jaringan sosial. Dalam bentuk
hubungan sosial atau ikatan (ties) yang sederhana jaringan dapat direpresentasikan
menghubungkan individu yang satu dengan sebagai peta koneksi (hubungan) antara
yang lainnya. Hasil dari interaksi ini ialah semua anggota (node) dalam jaringan.

17 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya


Gambar 7 menampilkan hasil visualisasi Berdasarkan hasil analisis data yang terlihat
jaringan yang dibentuk berdasarkan pada gambar 8 maka hubungan yang
interaksi yang terjadi antar masing masing terbangun dalam jaringan tersebut
aktor di dalam Pasar km 5 palembang. berdasarkan nilai sum hasil perhitungan
Gambar tersebut dibuat dengan bantuan univariate statistic dari gambar 8 adalah
program Net Draw yang terhubung dan sebanyak 2416 hubungan atau konektivitas
merupakan salah satu bagian dari program dari 28 aktor. Jika dilihat dari total
software UCINET. Dari program Net Draw hubungan atau (nilai dari N of Obs) yang
tersebut bisa dilihat sosiogram secara mungkin terjadi dari seluruh aktor dalam
keseluruhan dari jaringan aktor yang saling jaringan tersebut, bisa sebanyak 3808
percaya di dalam Pasar Km 5 palembang hubungan atau konektivitas. Dengan begitu
dengan jumlah sebanyak 280 aktor, yang nilai rata ratanya sebesar 63.4% (nilai mean)
terdiri dari 14 kelompok jenis dagangan. atau diatas 50%, maka hubungan antar aktor
Berdasarkan gambar pola kepercayaannya dalam jaringan tersebut tergolong kuat.
berbentuk wheel atau roda. Saling percaya Dengan kondisi jaringan yang kuat
antar pedagang berdasarkan visualisasi menjelaskan bahwa objek dalam penelitian
sosiogram di atas terjadi keseluruh pedagang ini memiliki intensitas hubungan yang
Pasar Km 5 palembang tidak berdasarkan tinggi antar masing masing aktor. Sehingga
kelompok jenis dagangannya. setiap aktor dapat memanfaatkan informasi
dan pengetahuan yang diperoleh dari
Gambar 8. Univariate Statistics matriks interaksi dengan aktor lain.
dalam jaringan Kelompok jenis Nama
Kode Nilai
dagangan pedagang
Makanan basah
15 Rusdi 91
dan kering
5 Pakaian Fitriani 7
Makanan basah
15 Johan 7
dan kering
13 Sembako Reno 7
4 Ikan Sungai Maroja 7
Sepatu, sendal
14 Miko 7
& Tas

Gambar 8. Univariate Statistics matriks Tabel 2. Aktor yang berpengaruh dalam

dalam jaringan jaringan

18 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya


Berdasarkan tabel 2 aktor yang faktor tersebut terbentuklah pola hubungan
memiliki nilai tertinggi 91 yaitu Rusdi. jaringan sosial pedagang di Pasar Km 5
Aktor inilah yang bisa mempengaruhi Palembang antara lain :
jaringan secara keseluruhan dan memiliki A. Pola hubungan jaringan sosial pedagang
akses kemudahan dalam menyebarkan dalam hal persaingan. Dalam sosiogram
informasi ke aktor lain. Sedangkan aktor bentuk pola hubungan jaringan
yang memiliki nilai terendah berjumlah 5 sosialnya berbentuk Wheel atau roda.
orang yakni Fitriani, Johan, Reno, Maroja Mengelompok sesuai dengan kelompok
dan Miko. Kelima aktor tersebut memiliki jenis dagangannya serta tingkat
pengaruh yang sangat kecil di dalam persaingannya tinggi antar pedagang
jaringan. dengan jenis dagangan yang sama
Pola hubungan jaringan sosial pedagang
B. Pola hubungan jaringan sosial pedagang
yang terbentuk di Pasar Km 5 Palembang
dalam hal kerjasama. Dalam sosiogram
yang merupakan suatu bentuk pemetaan dari
bentuk pola hubungan jaringan
faktor faktor yang membentuk jaringan
sosialnya berbentuk Wheel atau roda.
tersebut. Pola hubungan jaringan sosial
Mengelompok sesuai dengan kelompok
pedagang berdasarkan kepercayaan menjadi
jenis dagangannya serta tingkat
salah satu indikator yang digunakan
kerjasamanya tinggi antar pedagang
pedagang untuk peningkatan taraf hidup di
dengan jenis dagangan yang sama
Pasar Km 5 Palembang. Karena
C. Pola hubungan jaringan sosial pedagang
kepercayaan mampu memperbesar
dalam hal kerjasama. Dalam sosiogram
kemampuan pedagang untuk bekerjasama.
bentuk pola hubungan jaringan

KESIMPULAN sosialnya berbentuk Wheel atau roda.

Pola hubungan jaringan sosial pedagang Menyebar dengan semua kelompok

yang terjadi di Pasar Km 5 hanya terjadi jenis dagangan serta kepercayaan antar

dengan sesama pedagang eceran atau pedagang tergolong kuat dengan

pengecer. Ada tiga faktor yang terdapat satu aktor yang paling

mempengaruhi terbentuknya pola hubungan menonjol di dalam Pasar Km 5

jaringan sosial pedagang di Pasar Km 5 Palembang tersebut yaitu Pak Rusdi

Palembang antara lain : Persaingan, pedagang makanan basah dan kering.

Kerjasama dan Kepercayaan. Berdasarkan

19 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya


DAFTAR PUSTAKA Siahaan, Hotman S. 2011. Metode
Abdulsyani. 2012. Sosiologi : Skematika, Sosiometri dalam salah satu bab di
Teori, dan Terapan. Jakarta : PT. Buku Metode Penelitian Sosial
Bumi Aksara. Bagong suyanto. Jakarta : Kencana
Agusyanto, Ruddy. 2007. Jaringan Sosial Soekanto, Soerjono. 2010. Sosiologi Suatu
dalam Organisasi, Jakarta : PT. Raja Pengantar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada. Grafindo Persada.
Borgatti, S. P, M.G. Everette, dan L. C. Syarbaini, Syahrial Dkk. 2002. Sosisologi
Freeman. 2002. Ucinet for Windows : dan Politik. Jakarta : Ghalia
Software for Social Network Analysis. Indonesia.
Harvard, M. A. : Analytic Sugiyono. 2015. Statistika Untuk Penelitian,
Technologies. Bandung : Alfabeta.
Damsar, 2007. Sosiologi Ekonomi. Jakarta : W. J.S. Purwadarminta. 1985. Kamus Umum
Rajawali Pers Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai
Fourcade, Marion. 2007. Theories of Pustaka.
Markets and Theories of Society.
University of California :
Berkeley. American Behavioral

Scientist.
Fukuyama, Francis. 1995. Trust : The Social
Virtue and The Creation of Properity,
New York Free Press.
Schelhas, John, and Lee Cerveny., 2002,
Social Network Analysis for
Collaboration in Natural Resource
Management. Partnership Resource
Center, USDA Forest Service,
Washington, DC.

20 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai