Penyusun
RISKA FEBRIANA
(16230049)
1
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BAWASLU
TERHADAP TRANSPARANSI MONEY
POLITIK SAAT PEMILIHAN KEPALA
DAERAH DI KOTA KEDIRI
Diajukan untuk Penelitian Skripsi
Pada Fakultas Hukum dan Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang
Penyusun
RISKA FEBRIANA
(16230049)
2
KERANGKA PROPOSAL SKRIPSI PENELITIAN
HUKUM EMPIRIS
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
5
Artinya tindakan money politics itu dilakukan secara sadar
oleh pelakunya. Praktik money politics dapat disamakan dengan
uang sogok alias suap Money politics merupakan praktik kotor yang
merusak pemilu, dan tentu saja merusak demokrasi sebagai
bangunan yang ditopang oleh pemilu itu sendiri. Money politics
merupakan kejahatan dalam kehidupan berdemokrasi.
Namun Kejahatan yang dampaknya sangat luas masyarakat
yang menerima money politics bersikap diam menunjukkan bahwa
masyarakat dalam pemilihan umum kurang berpartispasi dan kurang
sesuai dengan Undang-Undang yang diberlakukan.
Dari berbagai rentetan yang dipapaprkan diatas bahwasannya
money politikadalah faktor yang paling utama merusak sistem
pemerintahan dalam berpolitik yang seharusnya di lakukan secara
demokratis namun disinijuga diperlakukannya peran dari Bawaslu
dalam meninjak lanjuti apabila terjadi sebuah praktek money politik
apabila dilakukan secara trransparan dalam masyarakat,apalagi
masyarakat yang disasar adalah masyarakat yang secar tidak
langsung tidak tahu menahui atau belum paham soal perpolitikan
yang hanya mengerti kita memilih calon ketua pemerintah yang
mengayomi dengan menggunakan atau mengasih uang bukan hanya
ssekedar janji, maka disini perlu peran bawaslu untuk memberikan
sebuah wawasan yang lebih akan bahaya dari money politik kepada
rakyatnya, apabiuka terjadi hal seperti itu maka sesuai dengan aturan
Isi Pasal 247 angka 1 sampai dengan 3 tersebut menjelaskan bahwa
masyarakat memiliki peran serta dalam Pemilu dengan cara
memberikan laporan ke Bawaslu, Panwaslu provinsi, Panwaslu
kabupaten/kota, Panwaslu kecamatan, Pengawas Pemilu Lapangan. 1
Masyarakat yang berhak memberikan laporan adalah warga
Negara yang memiliki hak memilih dan dalam laporannya
menuliskan nama dan alamat pelapor, waktu kejadian, dan uraiannya
sebagai bahan bukti otentik dalam laporannya.
1
Kumorotomo, Wahyudi, “Intervensi Parpol, Politik Uang Dan Korupsi. Surabaya 2016
6
Dari penjelasan diatas dapat diketahui permasaalah terkait
dengan perpolitikan mengenai bagaimana penegakkan hukum
terhadap praktik money politic serta kebijakan-kebijakan yang
dilakukan bawaslu terkait dengan pemasalahan tersebut.
Dalam penelitian ini, penulis tertarik sejauh mana kebijakan
dan kewenangan bawaslu dalam menangani kasus praktik money
politik serta Undang-undang yang mengikat calon kepala daerah
yang menggunakan praktik money politik tersebut, penulis
mengangkat judul “Implementasi Kebijakan Bawaslu Terhadap
Tranparansi Money Politik Saat Pemilihan Kepala Daerah Kota
Kediri”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdaapat dalam latar belakang diatas, maka
dapat dirumuskan beberapa permasalahan pokok dalam penelitian ini
:
1. Apa definisi Badan Pengawas Pemilihan Pemilu ?
2. Bagaimana Peranan strategis Badan Pengawas Pemilihan
Pemilu kepada Masyarakat Terkait Money Politik di Kota
Kediri ?
3. Bagaimana Implementasi Kebijakan Badan Pengawas
Pemilihan Pemilu Terhadap Money Politik di Kota
Kediri?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Badan Pengawas Pemilihan Pemilu
2. Untuk mengetahui Peranan strategis Badan Pengawas
Pemilihan Pemilu kepada Masyarakat Terkait Money
Politik di Kota Kediri
3. Untuk Mengetahui Implementasi Kebijakan Badan
Pengawas Pemilihan Pemilu Terhadap Money Politik di
Kota Kediri
D. Manfaat Penelitian
7
1. Hasil dari peneliian diharapkan dapat menambah dan
memperluas wawasan para masyarakat maupun para
akademisi khususnya pada bidang ilmu ketatanegaraan
2. Mampu menjadi bahan evalusi masyarakat dan bawaslu
untuk lebih tanggap akan praktik money politik, karena
itu salah satu hal kecil yang dapat menyebabkan korupsi
terus meningkat
E. Orisinalitas Penelitian
NO Nama Judul Isi Persama Perbedaan Kemanfaat Unsur Kebaruan
Peneliti Hukum an an
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2
Danny Januar Ali , Politik Yang Mencari Bentuk: Kolom di Majalah Gatra,Yogyakarta:
LKiS, 2006
9
(Panwaslak Pemilu). Pada saat itu sudah mulai muncul distrust terhadap
pelaksanaan Pemilu yang mulai dikooptasi oleh kekuatan rezim penguasa.
Pembentukan Panwaslak Pemilu pada Pemilu 1982 dilatari oleh protes-
protes atas banyaknya pelanggaran dan manipulasi penghitungan suara yang
dilakukan oleh para petugas pemilu pada Pemilu 1971.
10
Selanjutnya kelembagaan pengawas Pemilu dikuatkan melalui
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu
dengan dibentuknya sebuah lembaga tetap yang dinamakan Badan
Pengawas Pemilu (Bawaslu). Adapun aparatur Bawaslu dalam pelaksanaan
pengawasan berada sampai dengan tingkat kelurahan/desa dengan urutan
Panitia Pengawas Pemilu Provinsi, Panitia Pengawas Pemilu
Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan, dan Pengawas
Pemilu Lapangan (PPL) di tingkat kelurahan/desa. Berdasarkan ketentuan
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007, sebagian kewenangan dalam
pembentukan Pengawas Pemilu merupakan kewenangan dari KPU.
Money Politik atau yang disebut Politik Uang adalah sutau bentuk
pemberian atau janji menyuap seseorang supaya orang itu tidak
11
menjalankan haknya untuk memilih manapun supaya ia menjalankan
haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum. Pembelian bisa
dilakukan menggukan uang atau barang. Politik uang adalah sebuah bentuk
pelanggaran kampanye. Politik uang umumnya dilakukukan
simpatisan,kader atau bahkan pengurus partai politik menjelang hari H
pemilihan umum. Praktik politik uang dilakukan dengan cara pemberian
berbentuk uang, sembako, kepada masyarakat dengan tujuan untuk menarik
simpati masyarakat agar mereka memberikan suaranya untuk partai yang
bersangkutan.3
3
Rifa;i Antulian S.H,M.HUM,2004. Politik Uang jalan pemilihan kepala daerah. Jakarta:
Ghalia Indonesia
4
Ibrahim Zuhdhy Fahmi, Kajian Potensi-Potensi Korupsi Pilkada, Jakarta: ICW, Januari
2010
12
atau sumber daya aparatur, anggaran sarana prasana dan kerja sma antar
lembaga.5
5
Kana Nico.“Strategi Pengelolaan Persaingan Politik Elit Desa di Wilayah Kecamatan
Suruh: Kasus Pemilihan Kepala Desa”, Jurnal Renai Tahun 1, No.2, April-Mei 2001
6
Rifai, Amzulian, Pola Politik uangan Dalam pemilihan Kepala Daerah, Jakarta: Ghalia
Indonesia,2003
13
c. perencanaan pengadaan logistik oleh KPU
d. pelaksanaan kampanye
14
penghitungan suara dari tingkat TPS sampai ke KPU
Kabupaten/Kota
15
d. membentuk Bawaslu Provinsi
Bawaslu berkewajiban:
16
BAB III
METODE PENELITIAN
17
para sarjana yang berkaitan dengan penelitian ini bahan yang
digunakan sebagai berikut.
a. Undang-Undang No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu
b. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Penegakkan Hukum
Terpadu
c. Serta Litertur Buku
D. Metode Pengumpulan Data
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
a. Observasi
Observasi merupakan bagian yang sangat penting dalam
penelitian ini. Observasi adalah metode atau cara menganalisa
dan mengadakan pencatatan sistematis mengenai tingkah laku
dengan melihat atau mengamati indiviu atau kelompok dan
secara langsung.7
b. Wawancaara
Wawancara adlah kecakapan dengan maksut tertentu dengan
maksud tertentu dengan dua pihak. Yaitu pewawancara yang
memberi pertanyaan dan yang diwawancarai memberi jawaban
atas pernyataan pewawancara. Teknik wawancara yang
dilakukan adalah mengalir dalam percakapan. Selain itu penulis
berharap mendapatkan informasi lebih banyak tentang kendala
implementasi kebijakan bawaslu terkait money politik saat
pemilihan kepala daerah.
E. Analisis Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adlah dengan
mendiskripsikan dan memberikan intrepretasi guna untuk
memperoleh jawaban yang sesuai dan baik.
a. Reduksi Data
Penulis dalam pengumpulan data, baik data primer maupun
sekunder yang dilakukan pada awalnya tidak terkumpul
7
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif ( Jakarta: Rineka
Cipta.2008)hlm.94
18
secara sistematis, sekuruh data yang diperoleh akan
dikelompokkan secara sistematis sehingga pada akhirnya
mudah untuk dipahami.
b. Penyajian Data
Data yang dikumpulkan oleh penulis tidaklah menulis untuk
dipahami, oleh sebab itu penulis dalam menjanjikan data
secara sistematis, seperti dalam bentuk tabel, kategori dan
sebagainya.
19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Money Politic atau politik uang itu merupakan tindakan
penyimangan kampanye yang bentuknya dengan cara
memberikan uang kepada simpatisan ataupun masyarakat
lainya agar mereka yang telah mendapatkan uang itu agar
mengikuti keinginan orang yang memiliki
kepentinganttersebut. Money politik adalah masalah yang
sepele melainkan masalah yang sangat besar dan dampaknya
akan akan sangat merugikan kita semua, untuk itu diperlukan
kerjasama dari semua pihak untuk mengentaskannya, baik
pemerintah pusat maupun daerah.
2. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu ) adalah salah satu
lembaga penyelenggara pemilu di Indonesiayang berwenang
untuk mengawasi penyelenggaraan pemilu termasuk Pilkada.
Keberadaan Bawaslu dalam pengawasn pemilu mulai terlihat
pada penyelenggaraan pemilu 2009, pada saat itu Bawaslu
dibentuk berdasarkan amanat undang-undang No 22 Tahaun
2007 tentang penyelenggaraan pemilu. Bawaslu dibentuk
sebagai lembaga yang permanen untuk memperkuat fungsi
pengawasan penyelenggaraan pemilu. Tugas, kebijakan dan
wewenang Bawaslu dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2017 juga dipaparkan secara luas dan didalamnya bertuas
untuk memutus pelanggaran administrasi dan memutus
penyelesaian sengketa proses pemilu dan meningkatkan
pemahaman dan kesadaran akan paham pelanggaran pemilu
B. Saran
Saran kami kepada kita semua adalah marilah kita sama-
sama bahu membahu bawaslu untuk meberantas segala yang
dapat merugikan kita semua, terutama politik uang. Marilah
20
kita bulatkan tekad untuk kita memulainya dari diri sendiri,
keluarga,kerabat,dan seterusnya.
21
Curiculum Vitae
Nama : Mahmudi
IAIN Kediri
Hasil Wawancara
Pertanyaan
Jawaban
1. Apabila ada salah satu oknum calon kepala daerah dengan secara
tegas kami selaku anggota bawaslu akan menindak lanjuti kasus
22
terseut, karna secara garis besar money politik adalah praktif suap
atau bisa dikategorikan
2. Beliau memberikan file kewenangan bawaslu yang saya uraikan
dalam kajian pustaka diatas
3. Untuk menghilangkan money politik di masyarakat dengan
melibatkan peran serta masyarakat maupun stakeholder dalam
pelaksanaan pengawasan yang paling sering disebut dengan
pengawasan partisipatif
23
DAFTAR PUSTAKA
24