Anda di halaman 1dari 13

MENGUKUR SUHU TUBUH

No.DOKUMEN :

SOP No.REVISI :

TANGGAL TERBIT :
PEMERINTAH KOTA
PEMATANGSIANTAR HALAMAN :
UPTD PUSKESMAN Elfrida L.Sihotang, M.kes
KARO Nip.197510102003122002

1.Pengertian Pemeriksaan terhadap suhu tubuh dengan menggunakan alat

2.Tujuan Pengukuran suhu tubuh di lakukan untuk mengetahui rentang suhu tubuh.

3.Kebijakan SK Kepala UPDT Puskesman Karo No. /2016 tentang mengukur suhu tubuh

4.Referensi

5.Prosedur 1. Alat dan bahan


1. Terrmometer
2. Tiga buah botol
Botol pertama berisi larutan sabun, Botol kedua berisi larutan
desinfektan, Botol ketiga berisi air bersih
3. Bengkok
4. 4. Kertas/tisu
5. 5. Vaselin
6. 6. Buku catatan suhu
7. 7. Sarung tangan

6.Langkah-langkah 1. Jelaskan prosedur pada klien. 12.


2. Cuci tangan.
3. Gunakan sarung tangan.
4. Atur posisi pasien
5. Tentukan letak bawah lidah.
6. Turunkan suhu termometer di bawah 340 -350C
7. Letakan termometer di bawah lidah sejajar dengan gusi.
8. Anjurkan mulut di katupkan selama 3-5 menit.
9. Angkat termometer dan baca hasilnya.
10. Catat hasil, Bersihkan termometer dengan kertas tisu.
11. Cuci dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih.
Mengukur Berat Badan

No.DOKUMEN :

SOP No.REVISI :

TANGGAL TERBIT :
PEMERINTAH KOTA
HALAMAN :
PEMATANGSIANTAR

UPTD PUSKESMAN Elfrida L.Sihotang, M.kes


KARO Nip.197510102003122002

1.Pengertian Ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering digunakan pada bayi baru
lahir (neonates)
2.Tujuan Untuk mengetahui berat badan

3.Kebijakan SK Kepala UPDT Puskesman Karo No. /2016 tentang mengukur suhu tubuh

4.Referensi

5.Prosedur Alat dan bahan


1. Timbangan
2. Buku catatan

6.Langkah-langkah 1. Memastikan timbangan badan berfungsi


dengan baik dengan cara mengatur petunjuk
tepat diangka “nol”
2. Meninta melepas sepatu/sandal dan
meletakkan barang bawaanya
3. Meminta pasien naik ke atas timbangan
dengan posis berhadapan dengan
pemeriksaan
4. Memperhatikan jarum penunjuk berhenti
dara arah depan tegak lurus dengan angka
5. Menginformasikan hasil pengkuran pada
pasien
6. Mencatat pada kartu status atau buku
7. Menanyakan kepada pasien apakah adayang
ditayakan hasil pengukuran berat badannya
IMUNISASI DPTHB

No.DOKUMEN :

SOP No.REVISI :

TANGGAL TERBIT :
PEMERINTAH KOTA
HALAMAN :
PEMATANGSIANTAR

UPTD PUSKESMAN Elfrida L.Sihotang,


KARO M.kes
Nip.1975101020031220
02
1.Pengertian Jenis vaksin yang wajib diberikan kepada balita

2.Tujuan Agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit Dipteri (batu rejan)

3.Kebijakan SK kepada UPTD Puskesmas Karo No. /2016 tentang imunisasi DPTHB

4.Referensi

5.Prosedur
Alat Dan Bahan

1. Vaksin DPT

2. Jarum dan semprit disposibel

3. Kapas

4. Bersih
6.Langkah-langkah
1. Petugas mencuci tangan dan pastikan vaksin yang akan di gunakan

2. Jelaskan kepada ibu anak tersebut, umur anak (2-11 bulan) jumlah

suntikan 3x untuk imunisasi DPT ini

3. Ambil 0,5 cc vaksin DPT. Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan

kapas yang telah di basahi air bersih

4. Suntikan secara intra muskuler (im) atau sub kutan (sc)

5. Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat DPT,

berikan obat penurun panas / antipiretik kepada ibu anak tersebut

bila anak panas tinggi (lebih dari 39 0c)

6. Rapikan alat petugas mencuci tangan,mencatat dalam buku


IMUNISASI CAMPAK

No.DOKUMEN :

SOP No.REVISI :

TANGGAL TERBIT :
PEMERINTAHAN KOTA
HALAMAN :
PEMATANGSIANTAR

UPTD PUSKESMAN Elfrida L.Sihotang,


KARO M.kes
Nip.1975101020031220
02
1.Pengertian Suatu tindakan pemberian kekebalan kepada tubuh anak terhadap penyakit
campak dengan cara penyuntikan secara subcutan (sc)
2.Tujuan Agar mempunyai daya tahan terhadap penyakit campak

3.Kebijakan SK kepada UPTD Puskesmas Karo No. /2016 tentang imunisasi DPTHB

4.Referensi

5.Prosedur
Alat dan Bahan
1. Pinset
2. Disposible spuit
3. Vaksin
4. Pelarut
5. Kapas
6. Air
6.Langkah-langkah
1. Petugas mencuci tangan
2. Buka tutup vaksin dengan menggunakan Pinset
3. Larutkan dengan cairan pelarut campak yang sudah ada (5 cc)
4. Pastikan umur anak tepat untuk di imunisasi campak (9 bulan)
5. Ambil 0,5 cc vaksin campak yang telah dilarutkan tadi
6. Bersihkan lengan kiri bagian atas anak dengan kapas yang telah di
basahi air bersih Suntikan secara sub (sc). lalu petugas cuci tangan
BULAN IMUNISASI SEKOLAH

No.DOKUMEN :

SOP No.REVISI :

TANGGAL TERBIT :
PEMERINTAH KOTA
HALAMAN :
PEMATANGSIANTAR
UPTD PUSKESMAN Elfrida L.Sihotang,
KARO M.kes
Nip.1975101020031220
02
1.Pengertian Kegiantan secara nasional meliputi pemberian imunisasi pada anak sekolah
tingkat dasar,dilaksanakan 1 kali dalam setahun
2.Tujuan Memberikan perlindunga jangka panjang bagi anak terhadap penyakit Campak,
Tetanus dan Difteri
3.Kebijakan SK kepada UPTD Puskesmas Karo No. /2016 tentang imunisasi DPTHB

4.Referensi

5.Prosedur
Alat Dan Bahan
1. Buku register imunisasi anak sekolah
2. Alat tulis
3. Vaksin Campak TT dan DPT
4. Spuit
6.Langkah-langkah
1. Petugas mencuci tangan
2. Pastikan vaksin dalam keadaan baik (no bact / exp / vvm)
3. Buka tutup vaksin dengan menggunakan Pinset
4. Bersihkan bagian anak yang akan disuntikkan dengan kapas yang
telah di basahi air bersih lalu Suntikan
5. Rapikan alat lalu petugas cuci tangan
MEMBAWA VAKSIN KELUAR GEDUNG

No.DOKUMEN :

SOP No.REVISI :

TANGGAL TERBIT :
PEMERINTAHAN KOTA
HALAMAN :
PEMATANGSIANTAR

UPTD PUSKESMAN Elfrida L.Sihotang, M.kes


KARO Nip.19751010200312200
2
1.Pengertian Suatu tata laksanavaksin dari puskesmas keluar gedung dengan menggunakan
rantai dingin vaksin
2.Tujuan Menjadi pedoman bagi petugas imunisasi dalam upaya menjamin kualitas vaksin
diluar ruangan
3.Kebijakan SK kepada UPTD Puskesmas Karo No. /2016 tentang imunisasi DPTHB

4.Referensi

5.Prosedur
Alat Dan Bahan
1. Vaksin carner
2. Kotak dingin cair
3. Alat pemantau paparan suhu beku
4. Buku catatan stok vaksin
6.Langkah-langkah
1. Petugas menyiapkan vaksin dan pelarut sesuai kebutuhan
dan sasaran
2. Petugas menyiapkan pelarut yang akan digunakan didalam
cold chain sehari sebelumnya
3. Petugas memastikan kondisi vaksin belum melewati
kadarluarsa
4. Petugas mencatat vaksin dan pelarut
5. Petugas meletakkan coolpack pada setiap sisi vaksin
IMUNISASI BCG

No.DOKUMEN :

SOP No.REVISI :

TANGGAL TERBIT :
PEMERINTAH KOTA
HALAMAN :
PEMATANGSIANTAR

UPTD PUSKESMAN Elfrida L.Sihotang,


KARO M.kes
Nip.1975101020031220
02
1.Pengertian Vaksinasi hidup yang diberikan pada bayi untuk mencegah terjadinya penyakit TBC

2.Tujuan Untuk memberikan kekebalan pasif terhadap penyakit TBC

3.Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesman Karo No. /2016 tentang pelayanan imunisasi
BCG
4.Referensi

5.Prosedur Alat dan Bahan


1. Obat BCG dalam tempatnya
2. SpuitKapas alcohol
3. PengalasBengkok
4. Lembaran/kartu-kartu obat yang mencantumkan secara
lengkapmengenai : nama pasien, umur, jenis obat, dosis, jadwal
pemberian
6.Langkah-langkah 1. Cek obat
2. Cuci tangan
3. Katakan pada orang tua bahwa tindakan akan dilakukan
4. Atur posisi bayi keluarga dalam restrain bila diperlukan
Pasang pengalas dibawah area penusukan
5. Spuit diisi dengan vaksin sesuai dosis (0,5 cc), udara dikeluarkan
6. Identifikasi daerah tusukan
7. . Bersihkan / desinfeksi lokasi injeksi dengan kapas alkohol dengantekhn
ik sirkuler atau dari atas ke bawah sekali hapus lalu diangkatsedikit
dengan tangan kiri.
8. Membuang kapas alkohol kedalam bengkok5
9. Jarum ditusukan dengan lubang menghadap keatas dan membentuk
sudut O
10. dengan permukaan kulit
11. Obat dimasukan sampai permukaan kulit pada tempat yangdisuntikan
mengembung
12. Setelah obat dimasukan semua, jarum dicabut dengan cepat
13. Bereskan alat
14. Rapikan bayi
IMUNISASI HB O
PEMERINTAHAN KOTA
PEMATANGSIANTAR
No.DOKUMEN :

SOP
No.REVISI :

TANGGAL TERBIT :

HALAMAN :
UPTD PUSKESMAN Elfrida L.Sihotang, M.kes
KARO Nip.197510102003122002

1.Pengertian Vaksinasi hidup yang diberikan pada bayi untuk mencegah terjadinya penyakit
TBC(Tuberculosis)

2.Tujuan Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis B

3.Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesman Karo No. /2016 tentang pelayanan imunisasi BCG

4.Referensi

5.Prosedur Alat dan Bahan


5. Obat Hepatitis b dalam tempatnya
6. SpuitKapas alcohol
7. PengalasBengkok
8. Lembaran/kartu-kartu obat yang mencantumkan secara
lengkapmengenai : nama pasien, umur, jenis obat, dosis, jadwal
pemberian
6.Langkah-langkah 15. Cek obat
16. Cuci tangan
17. Katakan pada orang tua bahwa tindakan akan dilakukan
18. Atur posisi bayi keluarga dalam restrain bila diperlukan
Pasang pengalas dibawah area penusukan
19. Spuit diisi dengan vaksin sesuai dosis (0,5 cc), udara dikeluarkan
20. Identifikasi daerah tusukan
21. Bersihkan / desinfeksi lokasi injeksi dengan kapas alkohol dengantekh
nik sirkuler atau dari atas ke bawah sekali hapus lalu diangkatsedikit
dengan tangan kiri.
22. Membuang kapas alkohol kedalam bengkok
23. Jarum ditusukan dengan lubang menghadap keatas dan membentuk
sudut 900
24. Pegang paha bayi sebelah kanan dengan ibu jari dan jari telunjuk
25. Tekan reservoir(gelembung kanan dengan ibu jari dan jari telunjuk
26. Pegang PID pada port dan suntukan jarum dengan sudut 90 0di 1/3
paha luar bayi sebelah kanan
27. Tekan reservoir (gelebung vaksin )untuk mengeluarkan vaksin
28. Sesudah reservoir kemps Tarik pid keluar
29. Dep dengan kapas alkohol
30. Bereskan alat dan rapikan bayi
IMUNISASI POLIO

No.DOKUMEN :

SOP No.REVISI :

TANGGAL TERBIT :
PEMERINTAHAN KOTA
PEMATANGSIANTAR HALAMAN :

UPTD PUSKESMAN Elfrida L.Sihotang,


KARO M.kes
Nip.19751010200312200
2
1.Pengertian Pemberian imunisasi polio adalah menyiapkan dan memberikan obat tertentu
melalui mulut dengan mengunakan pipet
2.Tujuan Untuk memberikan kekebalan pasif terhadap penyakit polio

3.Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesman Karo No. /2016 tentang pelayanan imunisasi
BCG
4.Referensi

5.Prosedur Alat dan Bahan


1. obat polio dan tempatnya
2. Tissue
3. Buku catatan

6.Langkah-langkah 1. Cek obat


2. Cuci tangan
3. Katakan pada orang tua bahwa tindakan akan dilakukan
4. Atur posisi bayi
5. Libatkan keluarga dalam restrain bila diperlukan
6. Letakkan tissue diatas dada bayi
7. Letakkan dropper yang berisi obat kedalam mulit bayi
8. Masukkan obat perlahan –lahan sampai habis sesuai dosis
9. Bersihkan bayi menggunakan tissue
IMUNISASI DPT-HB COMBO

No.DOKUMEN :

SOP No.REVISI :

TANGGAL TERBIT :
PEMERINTAHAN KOTA
PEMATANGSIANTAR HALAMAN :

UPTD PUSKESMAN Elfrida L.Sihotang,


KARO M.kes
Nip.19751010200312200
2
1.Pengertian Adalah salah satu jenis bentuk vaksinasi yang wajib diberikan kepada balita.

2.Tujuan Sebagai Acuan dalam pemberian imunisasi DPT agar anak mempunyai daya tahan
terhadap penyakit DIPTERI, PERTUSIS, TETANUS DAN HEPATITIS B
3.Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesman Karo No. /2016 tentang pelayanan imunisasi
BCG
4.Referensi

5.Prosedur Alat dan Bahan


1. Vaksin DPT
2. Spuit disposable
3. Kapas alkohol

6.Langkah-langkah 1. Cek obat


2. Cuci tangan
3. Jelaskan kepada ibu anak tersebut, umuranak 2 – 11 bulan jumlah suntikan 3
x untuk imunisasi DPT ini
4. Ambil 0,5 cc vaksin dpt
5. Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas yang telah dibasahi air bersih
6. Suntukkan secara intramuscular (im)atau sub kutan (sc)
7. Terangkan kepada ibu anak tersebut tentang panas akinat DPT berikan
oabat penurun panas antipiretik kepada ibu anak tersebutbila anak panas
tinggi
8. Rapikan lat
9. Memcuci tangan
10. Mencatat dalam buku
Buka Pemantauan Suhu Kulkas

No.DOKUMEN :

SOP No.REVISI :

TANGGAL TERBIT :
PEMERINTAHAN KOTA
PEMATANGSIANTAR HALAMAN :

UPTD PUSKESMAN Elfrida L.Sihotang,


KARO M.kes
Nip.19751010200312200
2
1.Pengertian Peralatan yang digunakan dalam pengelolaan vaksin sesuai dengan prosedur untuk
menjaga vaksin pada suhu yang telah ditetapkan
2.Tujuan Sebagai acuan kerja petugas dalam melakukan pelayanan imunisasi terhadap pasien

3.Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesman Karo No. /2016 tentang pelayanan imunisasi
BCG
4.Referensi Modul pelatihan imunisasi bagi petugas puskesmas tahun 2013

5.Prosedur Alat dan Bahan


1. Lemari es
2. Alat pemantau suhu
3. Grafik suhu
4. Vaksin carier/termos yang dilengkapi dengan cool pack
5. Lap kering dan lap basah
6.Langkah-langkah 1. Petugas memantau suhu dengan melihat dan pemantauan suhu
digital setiap pagi dan sore hari (suhu ditetapkan adalah a 8 A c)
2. Petugas memeriksa apakah terjadi Bungan es, apabila bunga es lebih
dari 0,5 cm petugas melakukan defrosting(pencairan bungan es)
3. Petugas memeriksa steker jangan sampai kendor
4. Petugas memperhatikan tanda –tanda steker hangus dengan melihat
perubahan warna pada steker
5. Petugas memindahkan vaksin kedalam vaksin carrier atau cold box
yang telah berisi coop pack
6. Petugas mencabut steker agar tidak terjadi konsleting
7. Petugas melakukan pembersihan kondensor
8. Petugas membersihkan seluruh badan lemari es dengan mengunakan
lap basah, spoon busa dan sabun
9. Petugas mengkeringkan badan lemari es dengan lap kering
10. Petus memperhatikan kerapatan pintu lemari es
11. Setelah selesai petugas mencolokkan kembali steker
12. Setelah suhu berada pada posisi yang benar meletakkan kembal
vaksin dengan rapi

Anda mungkin juga menyukai