Anda di halaman 1dari 7

Prodi : Akuntansi B

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

A. DEFINISI ALK
Analisis laporan keuangan (ALK) adalah evaluasi terhadap keuangan perusahaan dengan
menggunakan laporan keuangan. Analisis tersebut terdiri atas analisis akuntansi dan analisis
keuangan.
Para pemakai laporan keuangan berkepentingan dengan prospek perusahaan. Prospek
perusahaan dapat ditaksir dari keberhasilan dan kegagalan perusahaan dimasa lalu.
Keberhasilan dan kegagalan tercermin dalam laporan keuangan sebab laporan keuangan
menyajikan informasi keuangan perusahaan di masa lalu. Analisis untuk memprediksi prospek
dan risiko perusahaan dengan menggunakan laporan keuangan disebut analisis bisnis
perusahaan yang sedang dievaluasi.
Menurut Subramanyam dan Wild (2009) ALK meliputi analisis akuntansi dan analisis
keuangan. Analisis akuntansi adalah sebuah proses untuk mengevalasi sejauh mana laporan
keuangan perusahaan yang sedang dievaluasi mencerminkan realitas ekonomik dan
menyesuaikan informasi laporan keuangan tersebut agar dapat mencerminkan realitas
ekonomik secara lebih baik. Analisis keuangan adalah sebuah proses yang menggunakan laporan
keuangan untuk mengevaluasi posisi dan kinerja keuangan perusahaan masa lalu dan menaksir
kinerja keuangan perusahaan masa depan.

B. ALAT ALAT ANALISIS


Para pemakai laporan keuangan dapat menggunakan berbagai alat analisis yang
menggunakan informasi yang disajikan di laporan keuangan. Berbagai alat tersebut menurut
banyak literatur antara lain: ALK Komparatif, ALK Common-size, dan Analisis Rasio.
ALK Komparatif menggunakan laporan-laporan keuangan berturut-turut dari perioda ke
perioda. Kas akhir tahun 2014, misalnya dibandingkan dengan kas akhir tahun 2013 untuk
menentukan apakah terdapat kenaikan atau penurunan kas. ALK Common-size menyatakan satu
pos tertentu sebagai persentase dari kelompok atau jumlah total pos-pos sejenis lainnya.
Misalnya, kas dnyatakan sebagai persentase dari aset lancar atau aset total. Analisis Rasio
menggunakan rasio suatu pos atau kelompok terhadap pos atau kelompok lainnya. Misalnya,
rasio antara aset lancar dengan kewajiban jangka pendek.
Sebagai contoh informasi dari laporan keuangan PT Marimas. Perusahaan tersebut
membagikan dividen tunai Rp 53.000 pada tahun 2013. Berikut laporan keuangan, neraca dan
laba rugi.
Laporan keuangan : Neraca
PT Marimas
Neraca Komparatif
Per 1-1-2013 dan 1-1-2014
1-1-2013 1-1-2014
Aset Lancar
kas 150.000 140.000
Piutang Usaha 150.000 60.000
Persediaan 200.000 100.000
500.000 300.000
Aset Tak lancar 1.150.000 1.650.000
Aset Total 1.650.000 1.950.000
Kewajiban Jangka Pendek 350.000 300.000
Kewajiban Jangka Panjang 200.000 450.000
Ekuitas 1.100.000 1.200.000
Kewajiban dan Ekuitas Total Rp 1.650.000 Rp 1.950.000

Laporan keuangan : Laporan Laba Rugi


PT Marimas
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2013 dan 2014
2013 2014
Penjualan Rp 900.000 Rp 945.000
(-) Beban Pokok Penjualan 360.000 377.400
Laba Bruto 540.000 567.600
(-) Beban Administrasi dan Pemasaran (225.000) (230.000)
Laba Operasi 315.000 337.600
(-) Beban Bunga (9.000) (7.600)
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 306.000 330.000
(-) Beban Pajak Penghasilan 50% (153.000) (165.000)
Laba Bersih 153.000 Rp 165.000

1. ALK KOMPARATIF
ALK Komparatif menggunakan laporan-laporan keuangan berturut-turut dari perioda
ke perioda. Analisis ini mengkaji perubahan dalam akun ataupun kelompok akun tertentu
berdasar pada sederetan waktu, misalnya 2 atau 3 tahun. Nama lain yang sering
digunakan untu menyeut ALK Komparatif adalah analisis horisontal (horizontal analysis)
dan analisis kecenderungan (trend analysis). Analisis ini dapat dilakukan dengan dua
teknik yaitu perubahan tahun ke tahun (year to year change analysis) dan analisis
kecenderungan angka indeks (index number trend analysis).

Analisis Perubahan Tahun Ke Tahun


Menurut analisis ini, perubahan suatu pos tahun ini dihitung dengan
mengidentifikasi kenaikan atau penurunannya dibandingkan dengan jumlah pos
tersebut di tahun sebelumnya.
Contoh : PT Marimas menurut laporan laba ruginya tahun 2013, menunjukkan
bahwa penjualan Rp 900.000, beban pokok penjualan Rp 360.000, dan laba bruto Rp
540.000. pos-pos tersebut di laporan laba rugi tahun 2014 berturut–turut tampak
dengan jumlah Rp 945.000, Rp 377.400, dan Rp 567.600. Analisis pos-pos tersebut
dengan menggunakan perubahan tahun ke tahun, baik secara absolut maupun
relatif. Analisis perubahan tahun ke tahun terhadap data di atas sebagai berikut.

Penjualan tahun 2014 Rp 945.000


(-) Penjualan tahun 2013 (900.000)
Kenaikan (penurunan) absolut Rp 45.000
Kenaikan (penurunan) relatif = 45.000/900.000 x 100% 5%
Analisis perubahan untuk beban pokok penjualan dan laba bruto hasilnya sebagai
berikut.
Tabel
Analisis Perubahan Tahun ke Tahun
Tahun Tahun Analisis Perubahan
2013 2014 Absolut Relatif
Penjualan 900.000 945.000 45.000 5,00%
Beban pokok penjualan 360.000 377.400 17.400 4,83%
Laba bruto 540.000 567.600 27.600 5,11%

Analisis Kecenderungan Angka Indeks


Menurut analisis ini, jumlah rupiah pos tertentu, penjualan misalnya pada tahun
tertentu dijadikan basis dengan mengkonversinya menjadi angka indeks 100. Jumlah
rupiah pos yang sama di tahun lainnya dikonversi menjadi angka indeks relatif
terhadap pos yang dijadikan basis. Kalau penjualan tahun 2013 adalah Rp 150.000
dan menjadi basis dengan indeks 100, maka penjualan tahun 2014 sebesar Rp
165.000 diberi angka indeks 110. Perhitungannya adalah 165.000/150.000 x 100.

2. ALK COMMON-SIZE
Dalam ALK Common-size (common-size financial), suatu pos dinyatakan sebagai
persentase dari kelompok atau jumlah total pos sejenis lainnya. Kas misalnya dinyatakan
sebagai persentase dari aset lancar atau aset total.
ALK Common-size dimulai engan menganggap penjualan misalnya sebagai
denominator dan oleh karena itu jumlah penjualan Rp 900.000 tahun 2013 dianggap
100%. Pos lainnya dihitung persentasenya dari penjualan tersebut. Misalnya, beban
pokok penjualan adalah 60% (360.000/900.000 x 100 % ). Hasil analisis terhadap laba rugi
PT Marimas sebagai berikut.
Penjualan 100%
(-) Beban Pokok Penjualan (40%)
Laba bruto 60%
(-) Beban Administrasi dan Pemasaran (25%)
Laba Operasi 35%
(-) Beban Bunga (1%)
Laba sebelum pajak penghasilan 34%
(-) Beban pajak penghasilan (17%)
Laba Bersih 17%

3. ANALISIS RASIO
Analisis yang menggunakan rasio suatu post atau kelompok terhadap post atau kelompok
lainnya. Macam – macam analisis rasio:
a. Analisis likuiditas (liquidity analysis)
Analisis likuiditas adalah suatu analisis untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo. Beberapa rasio yang
digunakan dalam analisis likuiditas adalah:
1). Rasio lancar (current ratio)
Rasio lancar adalah rasio asset lancar terhadap kewajiban jangka pendek.
Persamaan:
𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Rasio lancar = 𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘

2). Rasio cepat (quick ratio)


Rasio cepat adalah asset lancar yang diperhitungkan di rasio lancar meliputi kas,
piutang, dan persediaan, serta post – post asset lancar lainnya kalau ada.
Persamaan:
𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟−𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
Rasio cepat = 𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘

b. Analisis solvensi (solvency analysis)


Analisis solvensi adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban dalam
jangka panjang. Beberapa alat analisis untuk analisis solvensi adalah:
1). Rasio utang/asset total (debt to total assets ratio)
Rasio utang asset total adalah rasio antara kewajiban total dan asset total.
Persamaan:
𝑘.𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑗𝑔+𝑘.𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘
Rasio utang asset total = 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
2). Times interests earned/TIE
Times interest earned adalah rasio dengan pembilang laba operasi dan
penyebut beban bunga.
Persamaan:
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
Times interest eraned = 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎

c. Analisis keberlabaan (profitability analysis)


Analisis keberlabaan atau profitabilitas atau kemampulabaan adalah analisis yang
digunakan untuk mengevalusi kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.
Beberapa alat analisis yang digunakan dalam analisis ini adalah:
1). Margin laba (profit margin)
Margin laba adalah rasio antara laba dan penjualan bersih.
Persamaan:
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
Margin laba =
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

2). Perputaran persediaan (inventory turnover)


Perputaran persediaan adalah rasio antara beban pokok penjualan dan rerata
persediaan. Rerata persediaan adalah rata – rata dari persediaan awal dan akhir
periode.
Persamaan:
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Perputaran persediaan = 𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

3). Perputaran piutang (receivables turnover)


Perputaran piutang adalah rasio antara penjualan dan rerata piutang. Rerata
piutang adalah rata – rata dari piutang awal dan akhir periode.
Persamaan:
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Perputaan piutang = 𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

4). Perputaran asset (assets turnover)


Perputan asset adalah rasio antara penjualan dan rerata asset. Rerata asset
adalah rata – rata dari asset awal dan akhir periode.
Persamaan:
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Perputaran asset = 𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑠𝑒𝑡

5). Kembalian atas asset (return on assets)


Kembalian atas asset adalah rasio antara laba operasi bersih setelah pajak dan
rerata asset.
Persamaan:
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
ROA = 𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖

6). Kembalian atas ekuitas (return on equity)


Kembalian atas ekuitas adalah rasio antara laba dan ekuitas.
Persamaan:
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
ROE =
𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

SUMBER :

Sugiri, Slamet. Akuntansi Pengantar 2, Edisi 6, STIMYKPN, Yogyakarta, 2013

Anda mungkin juga menyukai