Pengertian Memory
Pengertian Memory
MAKALAH
Oleh
1. MUTIA RAHMI
2. VISCA HANDAYANI
3. ZULFIKAR
4. ENDANG ASTUTY
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat dan kasih sayangNya kepada penulis untuk
menyelesaikan penulisan makalah Psikologi Kognitif yang berjudul “Models of
Memory”. Salawat berangkaikan salam penulis sampaikan kepada nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam Jahiliah menuju alam yang
penuh dengan pengetahuan dan tekhnologi seperti sekarang ini.
Melalui makalah ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
dosen pembimbing dan kepada semua pihak yang telah membantu baik dalam
bentuk moril maupun materi. Makalah ini penulis buat dengan semaksimal
mungkin, namun penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan
kekurangan yang ditemukan. Oleh karena itu keritik dan saran sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya. Sehingga makalah
ini bermanfaat bagi penulis sendiri, pembaca maupun bagi dunia pendidikan.
BAB I
PENDAHULUAN
Ingatan atau memory adalah sebuah fungsi kognisi yang melibatkan otak
dalam pengambilan informasi. Ingatan banyak dipelajari dalam psikologi koqnitif
dan ilmu sayaraf sebagai bentuk terjadinyanya hubungan timbal balik anatar
petensi dan pengalaman eksternal yang diserapnya. Dengan kata lain, ingatan
merupakan tempat menampung hasil-hasil visualitas manusia, misalnya
mempelajari sesuatu kemuadaian menyimpannya didalam ingatan.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami memori dalam kajian Psikologi Sosial.
2. Mengetahui model-model memori
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Memory
Memory menurut kamus besar bahasa indonesia merupakan kesadaran
akan pengalaman masa lampau yang hidup kembali, jadi memori adalah sebuah
fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informas idan
bagian dari elemen pokok dalam sebagian besar proses kognitif, tidaklah heran
bahwa memori menjadi subjek penelitian utama para peneliti terdahulu William
James di Amerka dan Hermann Ebbinghaus di Jerman. Sebagai topik penelitian,
memori sempat diabaikan ketika dunia psikologi Amerika terobsesi dengan
behaviorisme. Meskipun demikian, pendekatan behaviorisme pada tahun pertama
abad ke-20 itu jugalah yang akhirnya memunculkan minat terhadap cara manusia
menyimpan apa yang telah dipelajarinya dan bagaimana manusia mengubah
pengetahuan itu menjadi memori. Tren dalam penelitian memori menarik minat
para psikolog eksperimental, yang mengembangkan model-model rumit tentang
representasi mental mengenai bagaimana informasi disimpan dan diambil
kembali.
Salah satu model memori yang paling bertahan lama adalah model yang
dibuat oleh William James, meskipun model terus mengalami modifikasi-
modifikasi penting. Model memori dari William James menyatakan bahwa
memori bersifat dikotomi :manusia mengamati sejumlah objek, informasi
memasuki memori dan kemudian hilang, sedangkan beberapa informasi menetap
di memoriselamanya. Dengan demikian lahirlah konsep memori jangaka pendek.
B. Model-Model MeoriGanda
1. James
3. Atkinson danShiffrinh
Model memorimenurut Atkinson
danShiffrindisusunberdasarkangagasanbahwastruktur-
strukturmemoribersifatstabildan proses-proses kontrolberupakonsep-
konseptaktetap.Dalam model Atkinson danShiffrin, memorimemilikitiga
area penyimpanan: (1) memorysensorik, (2) ingatanjangkapendek, (3)
ingatanjangkapanjang. Atkinson
danShiffrinmembuatsuatuperbedaanpentingantarakonsepmemoridankonse
ppenyimpananmemori; merekamenggunakanistilah “memori”
untukmengacupada data-data yang disimpan, sedangkan “penyimpanan
(store)” mengacupadakomponen structural yang berisiinformasi.
C. Memori Sensoris
Memori sensoris adalah ingatan yang berkaitan dengan penyimpanan
informasi sementara yang dibawa oleh pancaindera. Setiap pancaindera memiliki
satu macam memori sensoris. Memori Sensoris adalah informasi sensoris yang
masih tersisa sesaat setelah stimulus diambil. Jadi, di dalam diri manusia ada
beberapa macam sensori-motorik, yaitu sensori-motorik visual (penglihatan),
sensori-motorik audio (pendengaran), dan sebaganya. Memori sensorik cukup
pendek, dan biasanya akan menghilang segera setelah apa yang kita rasakan
berakhir. Sebagai contoh, ketika anda melihat. Kita melihat ratusan hal ketika
berjalan selama beberapa menit. Meskipun perhatian tertuju oleh sesuatu yang
anda lihat, itu segera terlupakan oleh sesuatu yang lain yang menarik perhatian
anda di antara sekian banyak yang ditangkap indera penglihatan.
Ketika kita mendengar sesuatu, melihat sesuatu, atau meraba sesuatu,
informasi-informasi dari indera-indera itu diubah dalam bentuk impuls-impuls
neural (bentuk neuron) dan dikirim ke bagian-bagian tertentu dari otak. Proses
tersebut berlangsung dalam sepersekian detik.
Sebenarnya memori sensoris berkapasitas besar untuk menyimpan
informasi, akan tetapi yang disimpan tersebut cepat sekali menghilang, dikatakan
bahwa informasi tersebut akan menghilang setelah sepersepuluh detik, lalu akan
menghilang sama sekali setelah lewat dari satu detik.
Keberadaan memori sensoris mempunyai peran yang penting dalam hidup
manusia. Orang harus menaruh perhatian pada suatu informasi bila informasi itu
harus diingat. Dengan begitu ada proses seleksi dari kesadaran, mana informasi
yang diperlukan dan mana yang tidak.
c. Central Executive
Menurut model Baddeley, central executive mengintergretasikan
informasi dari phonological loop dan visuospatial sketch pad, sebagiai dari
memori janka panjang; central executive juga memainkan peraturan utama
dalam atensi dan perencanaan dan pengaturan perilaku dan juga pada central
excutive memiliki keterbatasan kapasitas (Baddley, 1988, 1992; Morris,
1987; Moris & Jones, 1990). Baddley mengajukan bahwa central executive
bekerja seperti supervisor atau scheduler. Executive memutuskan dimana isu-
isu patut memperoleh atensi atau perhatian dan dimana seharusnya ditolak.
Executive juga memilih strategi-strategi, menggambarkan bagaimana agar
bisa mengkatrol masalah.
Para ahli di bidang ingatan ini membagi ingatan jangka panjang menjadi
ingatan episodik dan ingatan semantik. Ingatan episodik adalah ingatan tentang
peristiwa-peristiwa, sedangkan ingatan semantik adalah ingatan atau pengetahuan
kita tentang fakta-fakta.
Ingatan episodik (tentang peristiwa) dan ingatan semantik (fakta) diolah di
ingatan bagian otak yang berbeda. Adalah Tulving, seorang ahli di bidang ingatan,
membuat sebuah eksperimen untuk mengetahui bagian otak yang mengolah
ingatan episodik dan ingatan semantik. Dalam eksperimennya, emas radioaktif
disuntikkan ke dalam aliran darahnya sendiri. Lebih dari 250 detektor radiasi
ditempatkan di sekitar kepalanya, sehingga bisa diamati ke mana saja darah yang
mengandung radioaktif tersebut mengalir di dalam otaknya. Ia menemukan bahwa
ketika mengingat peristiwa-peristiwa dalam hidupnya, bagian depan otaknya
menjadi lebih aktif, sedangkan ketika ia mengingat fakta-fakta, bagian belakang
otaknyalah yang lebih aktif.
Namun demikian, dalam penelitiannya yang terbaru, Tulving menemukan
hubungan di antara kedua ingatan jangka panjang ini. Salah satu kemungkinannya
adalah ingatan semantik berasal dari ingatan episodik. Misalnya saja jika anda
ingat bahwa dua hari yang lalu anda kehujanan (ingatan episodik; peristiwa
kehujanan), maka dengan sendirinya anda juga akan mengetahui bahwa dua hari
yang lalu itu hujan (ingatan semantik; fakta hujan). Ini menunjukkan bahwa fakta-
fakta (ingatan semantik) akan lebih mudah diingat jika kita mengingat atau
menghubungkannya dengan suatu pengalaman atau peristiwa (ingatan episodik).
Ingatan episodik dan ingatan semantik memiliki perbedaan cara kerjanya
dalam menyimpan dan mengorganisasikan informasi. Ingatan episodik
menyimpan informasi dalam bentuk gambaran (bayangan) yang diorganisasikan
berdasarkan pada kapan dan di mana peristiwa-peristiwa terjadi. Sedangkan
ingatan semantik menyimpan informasi dalam dalam bentuk jaringan hubungan
ide yang telah dianalisis.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari cara kerja memori tersebut kemudian dipaparkan jenis-jenis memori yaitu
memori sensorik,memori jangka pendek (STM) dan memori jangka pangjang
(LTM).
2. Saran
Memandang pentingnya suatu memori, mungkin selayaknya kita perlu
untuk mengembangkan memori yang ada pada otak kita. Hal ini akan bendampak
positif dalam kehidupan keseharian dalam lingkungan bermain, bermasyarakat,
atau yang lebih penting untuk saan ini adalah dilingkungan belajar. Dan makalah
ini kiranya dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.