Anda di halaman 1dari 2

PENYIMPANAN OBAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2
428/SPO-FAR/RSUPB/I/2017 0

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh,


RSU Putri Bidadari Langkat
S PO 23-01-2017
(Standar Prosedur
Operasional)
dr. Riza Evantina
Direktur
PENGERTIAN Prosedur penyimpanan obat adalah suatu prosedur yang dibuat untuk
mengatur mekanisme penyimpanan obat, alat kesehatan, serta sediaan
farmasi khusus beserta pengawasannya.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk menjamin bahwa obat dan alat kesehatan
disimpan dengan baik dan aman.
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur RSU Putri Bidadari Langkat
KEBIJAKAN
Nomor 428/SK/DIR/RSUPB/I/2017 tentang Kebijakan Pelayanan
Farmasi.
1. Susun obat dalam rak sesuai alphabet.
PROSEDUR 2. Dalam penataan obat, sesuaikan dengan bentuk sediaan dan jenisnya
(tablet, injeksi, syrup, tetes mata, obat luar, dll). Simpan obat-obatan
dalam rak dan beri nomor kode.
3. Sesuaikan dengan suhu penyimpanan dan stabilitas, sifat bahan, dan
ketahanan terhadap cahaya (lihat petunjuk penyimpanan masing-
masing obat). Sebagai contoh: vaksin dan insulin disimpan didalam
lemari pendingin bersuhu 2 - 8°C.
4. Simpan obat dan alat kesehatan dengan Sistem FIFO (First In First
Out) dan FEFO (First Expired First Out).
5. Jangan simpan elektrolit pekat konsentrat di unit pelayanan/ruang
perawatan, terkecuali ruang perawatan anak, obgyn, bedah, VK,
ICU, OK.
6. Untuk ruang perawatan penyakit dalam tersimpan elektrolit pekat
D40% sebanyak 2 flacon untuk keadaan emergensi sewaktu-
waktu.
7. Berikan stiker HIGH ALERT pada obat high alert, dan stiker LASA
pada obat LASA.
8. Obat yang dibawa pasien dari rumah harus dicatat dalam formulir
rekonsiliasi obat dan disimpan di unit farmasi, diberikan saat
diberikan dispensing obat bila terapi dilanjutkan.
9. Simpan produk nutrisi sesuai dengan stabilitas produk kandungannya
PENYIMPANAN OBAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2/2
428/SPO-FAR/RSUPB/I/2017 0

(lihat brosur produk)


10. Produk sampel diterima di gudang, lakukan proses sama seperti obat
lain dan simpan khusus di kotak obat donasi/sampel.
11. Susun obat dan alat kesehatan yang berkemasan besar di atas pallet
secara rapi dan teratur.
12. Simpan obat-obat narkotika dan psikotropika dalam lemari khusus
dengan pintu yang selalu terkunci. Kunci lemari dibawa oleh apoteker
atau AA senior yang berdinas.
PROSEDUR
13. Apabila persediaan perbekalan farmasi cukup banyak, maka
perbekalan farmasi tetap dibiarkan dalam boks masing-masing.
14. Simpan bahan berbahaya di tempat terpisah dimana tersedia APAR
dan diberi label B3 sesuai dengan klarifikasinya.
15. Simpan gas medis terpisah dari tempat perbekalan farmasi, bebas dari
sumber api, di tempat yang berventilasi baik, dengan troli pengaman.
16. Lakukan inspeksi penyimpanan obat dan alkes setiap dua minggu
sekali (pelaksana adalah AA yang ditunjuk).
UNIT TERKAIT Unit Farmasi

Anda mungkin juga menyukai