Anda di halaman 1dari 14

PENGOLAHAN DATA MAGNESIUM MENGGUNAKAN

METODE HARTREE-FOCK

Oleh :
Vina Soraya 161810201046
Azka Fidiana 161810201036
Choirina Rahma 161810201035
Feri Yunika S. 161810201030
Ega Abi Bahtiar 161810201075

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2018
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teori Hartree-Fock adalah dasar teori yang mengusulkan bahwa setiap gerakan
elektron dapat dideskripsikan oleh sebuah fungsi partikel single (orbital) yang tidak
bergantung dengan jelas pada gerakan elektron lain. Teori Hartree-Fock orbital
molekul secara implisit merupakan dasar teori Huckel dan konsep-konsep orbital
lainnya pada ilmu kimia. Orbital-orbital tersebut merupakan pendekatan secara
matematis. Hartree-Fock memberikan point awal yang baik untuk metode yang
lebih rumit. Metode Hartree-Fock dalam kimia komputasi dan fisika komputasi
merupakan suatu prosedur pengulangan self-consistent untuk menghitung
“kemungkinan terbaik” solusi determinan tunggal terhadap persamaan Schrödinger
tak tergantung-waktu dari sistem berelektron banyak dalam potensial Coulomb inti
tetap (Atkins, 2006).
Percobaan pengolahan data magnesium menggunakan aplikasi Hartree-Fock ini
sangat penting. Hal ini karena melalui percobaan ini dapat mengetahui model atom
Magnesium melalui pendekatan Hartree-Fock. Menggunakan metode ini juga akan
mengetahui gambaran Schrodinger Magnesium dari teori gelombang Schrodinger
dan metode Hartree-Fock. Metode Hartree-Fock ini pula dapat mengetahui
kuantitas kerapatan dan energi atom Magnesium tanpa interaksi antar elektron
melalui metode pendekatan Hartree-Fock. Banyaknya manfaat yang akan
didapatkan sehingga dilakukanlah percobaan ini.
Metode Hartree-Fock merupakan metode yang digunakan dalam pengolahan
data Magnesium untuk menentukan profil kerapatan dan permodelannya. Metode
Hartree-Fock merupakan salah satu metode pendekatan untuk mencari kerapatan
dan energi keadaan dasar suatu sistem fisis. Pengolahan data ini dilakukan dengan
cara pertama mendeskribsikan terlebih dahulu atom Magnesium menurut mekanika
kuantum Schrodinger. Selanjutnya, diturunkan persamaan self-consistent field
(SCF) untuk atom Magnesium. Dari persamaan yang dihasilkan didapatkan
persamaan energi dan kerapatan atom Oksigen.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari percobaan Aplikasi Hartree-Fock dalam atom
Magnesium adalah :
1. Bagaimana cara memodelkan atom Magnesium melalui metode pendekatan
Hartree-Fock ?
2. Bagaimana perbandingan gambaran Schrodinger dari teori gelombang
Schrodinger dan metode Hartree-Fock ?
3. Bagaimana menentukan kuantitas kerapatan dan energi atom Helium tanpa
interaksi antar elektron melalui metode pendekatan Hartree-Fock ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari percobaan Aplikasi Hartree-Fock dalam atom Maknesium adalah
sebagai berikut :
1. Memodelkan atom Magnesium melalui metode pendekatan Hartree-Fock
2. Membandingkan gambaran Schrodinger dari teori gelombang Schrodinger dan
metode Hartree-Fock
3. Menentukan kuantitas kerapatan dan energi atom Magnesium tanpa interaksi
antar elektron melalui metode pendekatan Hartree-Fock.

1.4 Manfaat
Hartree-Fock adalah metode yang digunakan dalam percobaan ini. Manfaat
Metode Hartfree-Fock yaitu mengetahui model atom melalui pendekatan Hartree-
Fock. Menggunakan metode ini juga akan mengetahui gambaran Schrodinger suatu
atom dari teori gelombang Schrodinger dan metode Hartree-Fock. Metode Hartree-
Fock ini pula dapat mengetahui kuantitas kerapatan dan energi atom tanpa interaksi
antar elektron melalui metode pendekatan Hartree-Fock.
BAB 2. DASAR TEORI

2.1 Atom Magnesium


Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol
Mg dan nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen
terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur
terlarut ketiga terbanyak pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama digunakan
sebagai zat campuran (alloy) untuk membuat campuran alumunium-magnesium
yang sering disebut "magnalium" atau "magnelium". Proses yang paling penting
untuk mendapatkan logam adalah elektrrolisis leburan campuran halida. Beberapa
kegunaan Magnesium (Mg) seperti pada Mg(OH)2 yaitu untuk mengobati penyakit
maag dan menetralisir asam lambung, magnesium klorida (MgCl2.6H2O)
digunakan dalam pembuatan kain katun, kertas, semen, dan keramik. Magnesium
sulfat (MgSO4.7H2O) yang dikenal dengan garam Inggris (Epsom salt) dan
magnesium oksida (MgO), digunakan pada pembuatan kosmetik dan obat pencuci
perut. Sedangkan campuran Magnesium (Mg), aluminium dan baja digunakan
padad bahan pembuatan bagian-bagian pesawat, kaki atau tangan buatan, vacuum
cleaner, alat-alat optic & furniture (Oxtoby,2001).
Atom adalah partikel yang sangat kecil sehingga massa atom juga terlalu
kecil bila dinyatakan dengan satuan gram. Hal itulah yang memnyebabkan para ahli
kimia menciptakan cara untuk mengukur massa suatu atom, yaitu dengan massa
atom relatif. Massa atom relatif (Ar) adalah perbandingan massa rata-rata suatu
atom dengan satu per dua belas kali massa satu atom karbon-12. Massa atom relatif
unsur-unsur yang dijumpai di alam dapat diperoleh sebagai rata-rata dari massa
isotop setiap unsur,ditimbang berdasarkan fraksi kelimpahannya (Bresnick, 1996).
Massa atom relatif tidak memiliki satuan karena angka ini merupakan
nisbah dari dua massa yang diukur , apapun satuan yang kita gunakan (gram,
kilogram ,pound dan seterusnya). Spektrometri massa merupakan metode paling
akurat bagi kimiawan untuk menentukan massa atom dan molekul relatif. Dalam
spektrometer satu atau beberapa elektron diambil dari setiap atom atau molekul.
Spesies bermuatan positif yang dihasilkan dinamakan ion, dipercepat oleh medan
listrik kemudian dilewatkan ke medan magnet. Kelengkungan lintasan partikel
tergantung pada nisbah muatan terhadap massanya,sebagaimana pada eksperimen
Thompson mengenai sinar katoda (elektron). Teknik ini menyebabkan spesies
dengan massa yang berbeda dapat dipisahkan dan dideteksi (Oxtoby,2001).
Menurut Dalton , massa atom adalah sifat utama unsur yang membedakan
satu unsur dengan yang lainnya. Karena atom sangat ringan , maka tidak dapat
digunakan satuan gram dan kilogram untuk massa atom dan harus dicari massa
atom sebagai standar . Perbandingan massa atom dengan satu macam atom standar
disebut massa atom relatif. Massa atom relatif sangat penting dalam ilmu kimia
untuk mengetahui sifat unsur dan senyawa. Ada 3 cara penentuan massa atom relatif
, yaitu dengan hukum Dulong dan Petit , analisis Cannizzaro, dan Spektroskopi
massa (Syukri, 1999).

2.2 Metode Hartree-Fock


Metode pendekatan pertama kali diusulkan oleh D.R. Hartree (1928) yang
kemudian disempurnakan oleh Fock dan Slater. Metode yang di hasilkan akan
menghasilkan kemudahan untuk menemukan potensial sentral dan fungsi
gelombang radial. Persamaan Hartree-Fock ini kemudian diselesaikan secara
komputasi oleh Koonin dan Meredith menggunakan bahasa Fortran untuk
menghitung tenaga Total dan Fungsi Glombang atom kecil yakni N≤10. Pendekatan
Hartree-Fock ini disederhanakan dengan mengabaikan sumbangan interaksi spin-
orbit, interaksi struktur halus, gerakan pentalan dan efek relavistik (Koonin &
Meredith, 1990).
Teori Hartree-Fock merupakan dasar teori struktur elektronik. Teori
Hartree-Fock adalah dasar teori yang mengusulkan bahwa setiap gerakan elektron
dapat dideskripsikan oleh sebuah fungsi partikel single (orbital) yang tidak
bergantung dengan jelas pada gerakan elektron lain. Teori Hartree-Fock orbital
molekul secara implisit merupakan dasar teori Huckel dan konsep-konsep orbital
lainnya pada ilmu kimia. Orbital-orbital tersebut hanya merupakan pendekatan
secara matematis. Hartree-Fock sering memberikan point awal yang baik untuk
metode yang lebih rumit (Atkins, 2006).
Metode Hartree-Fock dalam kimia komputasi dan fisika komputasi
merupakan suatu prosedur pengulangan self-consistent untuk menghitung
“kemungkinan terbaik” solusi determinan tunggal terhadap persamaan Schrödinger
tak tergantung-waktu dari sistem berelektron banyak dalam potensial Coulomb inti
tetap. Sebagai akibatnya, walaupun cara ini menghitung energi pertukaran secara
tepat, metode ini sama sekali tidak menghitung pengaruh korelasi elektron. Karena
inti dimodelkan sebagai titik-titik muatan yang diam, metode ini hanya dapat
diterapkan setelah dilakukan pendekatan Born-Oppenheimer. Nama metode ini
diambil dari nama Douglas Hartree yaitu ilmuwan yang menemukan metode self
consistent field, dan V. A. Fock yang menunjukkan ketepatan logika metode
Hartree dan merumuskannya kembali menjadi bentuk matriks yang digunak an
sekarang (Atkins, 2006).
Titik awal dari Metode Hartree-Fock adalah sekumpulan orbital-orbital
hampiran. Untuk perhitungan atom, orbital hampiran ini biasanya merupakan
orbital atom serupa-hidrogen (suatu atom berelektron satu, tapi dengan muatan inti
yang disesuaikan). Untuk perhitungan molekul atau kristal, fungsi gelombang
hampiran awal merupakan kombinasi linier orbital-orbital atom. Ini menghasilkan
kumpulan orbital-orbital berelektron satu yang, karena sifat fermion elektron, harus
antisimetri; sifat antisimetri ini diperoleh dengan menggunakan determinan Slater.
Hamiltonian benda-banyak (many-body Hamiltonian) digunakan untuk
memodelkan interaksi antara elektron dan inti,

Dimana merupakan vektor posisi dari elektron i dengan komponen-komponen


vektor dalam jari-jari Bohr. Za merupakan muatan inti yang diama dalam satuan
muatan elementer, merupakan vektor posisi dari inti a dengan komponen vektor
dalam jari-jari Bohr. Suku awal dalam Hamiltonian adalah penjumlahan operator-
operator energi kinetik untuk masing-masing elektron di dalam sistem. Hal kedua
adalah penjumlahan tarikan Coulomb elektron-inti. Hal ketiga adalah penjumlahan
tolakan Coulomb elektron-elektron. Hal akhir adalah penjumlahan tolakan
Coulomb inti-inti, juga dikenal sebagai energi tolakan inti. Karena Hampiran Born-
Oppenheimer telah dibuat, dan operator tolakan inti tidak dipengaruhi oleh posisi
elektron, dapat dihitung sekali diawal prosedur Hartree-Fock dan kemudian
diperlakukan sebagai konstanta dipengaruhi hanya oleh posisi inti (Atkins, 2006).
Secara khusus, dalam perhitungan Hartree-Fock modern, fungsi gelombang
dihampiri sebagai perkalian dari fungsi-fungsi gelombang satu-elektron, yang
kemudian dihampiri melalui kombinasi linear orbital-orbital atom. Lebih lanjut,
sangat umum untuk orbital atom yang digunakan untuk digabungkan melalui
kombinasi linear dari satu atau lebih fungsi tipe-Gaussian, daripada menggunakan
orbital tipe-Slater, dalam menghemat waktu perhitungan. Hampiran dari fungsi
gelombang dengan cara ini dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan
Roothaan, yang menghampiri Hamiltonian sesungguhnya dari system Setelah
fungsi gelombang dibangun, elektron kemudian dipilih. Dampak dari semua
elektron yang lain dijumlahkan dan digunakan untuk membangun potensial. (Inilah
kenapa prosedur ini kadang-kadang disebut sebagai prosedur medan-rata-rata). Ini
memberikan electron tunggal dengan potensial tertentu, dimana persamaan
Schrodinger dapat dipecahkan, memberikan sedikit perbedaan fungsi gelombang
untuk elektron tersebut. Proses ini kemudian diulang untuk setiap elektron yang
lain, yang menyelesaikan satu tahap prosedur. Prosedur keseluruhan kemudian
diulang, sampai perubahan dari satu tahap ketahap lainnya cukup kecil (Atkins,
2006).

3. Hartree-Fock Self-Consistent Field


Metode ini diawali dengan pendekatan Hartree yang memisalkan tolakan antar
elektron sebagai efek rata-rata atau mengabaikan korelasi antar elektron atau
elektron tidak berinteraksi secara eksplisit dengan elektron lainnya tapi berinteraksi
dengan medium potensial dari elektron lainnya. Hartree juga menguraikan fungsi
gelombang atom/molekul merupakan produk atau kombinasi pada orbital molekul
tanpa memprdulikan prinsip larangan pauli. Sebagai contoh fungsi gelombang H2
yang memiliki 2 elektron dapat dituliskan
ѱH2 = ϕ1(1) ϕ2(2)
Seharusnya menurut larangan pauli
ѱH2 = ϕ1(1) ϕ2(2) - ϕ2(2) ϕ1(1)
ѱH22 = ϕ12(1) ϕ22(2)
Menurut (Saputra, 2015) Fungsi gelombang kurang tepat karena fungsi
gelombang harusnya asimetris dimana kedua elektron tidak dapat di bedakan satu
dengan yang lainnya. Electron tidak berinteraksi secara eksplisit dengan yang
lainnya, tetapi electron berinteraksi di local medium potensial dengan electron lain
(bukan potensial aslinya). Karena pendekatan hartree memiliki kelemahan, maka
Fock memperbaikinya. Pendekatan Fock fungsi gelombangnya
mempertimbangkan prinsip larangan pauli, sudah menggunakan determinan slater,
menggunakan operator Fock untuk menggantikan operator Hamilton, tetapi masih
belum mempertimbangkan korelasi antar elektron. Operator Fock :

ƒi = Hi + ∑𝑁𝐽−1
⁄2
(2𝐽 − 𝐾)

Keterangan :
Hi : operator kinetik + operator potensial inti
J : operator potensial elektron
K : operator exchange
Fock memperbaiki fungsi gelombang orbital molekul berdasarkan teori orbital
molekul, fungsi gelombang orbital molekul merupakan kombinasi linear orbital
atom (LCAO). Dengan dasar ini maka
ѱH2 = ϕ1(1) ϕ2(2) ± ϕ1(2) ϕ2(1)

Selanjutnya untuk memenuhi prinsip larangan pauli, maka

ѱH2 = ϕ1(1) ϕ2(2) - ϕ1(2) ϕ2(1)


Fungsi gelombang yang antisimetris dapat dicapai dengan mengkonstruksi
fungsi gelombang sebagai Determinan Slater, sehingga fungsi gelombang untuk N
elektron adalah
𝜙1 (1) 𝜙2 (1)… 𝜙𝑁 (1)
1 𝜙1 (2) 𝜙2 (2)… 𝜙𝑁 (2) |
ѱ = | … … … …
√𝑁
𝜙1 (𝑁) 𝜙2 (𝑁)… 𝜙𝑁 (𝑁)
Hal ini dapat dituliskan dengan persamaan Hartree-Fock (menggunakan single
Slater Determinant)
ϕi = ∑𝑁
µ=1 𝑐µ𝑖 𝜒µ

Keterangan :
ϕ : Fungsi gelombang orbital molekul
c : Koefisien ekspansi
χ : Fungsi gelombang orbital atom
Koefisien ekspansi (c) inilah yang kemudian divariasikan atau diimprove
sedemikian sehingga energi yang didapatkan pada perhitungan mendekati energi
pada fungsi gelombang eksak. Untuk memvariasikan koefisien ekspansi (c) hingga
energi yang dihasilkan mendekati energi eksak maka diselesaikan dengan metode
medan konsistensi diri/ Self-Consistent Field (SCF). Persamaan Hartree-Fock dapat
diselesaikan dengan suatu rangkaian, perhitungan awal dilakukan dengan
pemilihan orbital, diikuti pembentukan operator Fock dan penyelesaian persamaan
yang digunakan untuk memperoleh orbital baru; kemudian orbital yang terhitung
digunakan untuk menentukan operator Fock baru; Prosedur ini diulang sampai
suatu kriteria konvergensi dicapai yang mana kriteria konvergensi didasarkan pada
perubahan energi dari suatu orbital. Prosedur ini dikenal dengan metode medan
konsistensi-diri (SCF) karena prosedur berulang terus-menerus dilakukan sampai
medan elektrostatik efektif tidak mengalami perubahan (Saputra, 2015).
BAB 3. METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan dari percobaan ini adalah
1. PC/laptop
2. Linux
3. Terminal
4. Progam hermsk.v04.f
5. Data input Magnesium

3.2 Langkah kerja


Langkah kerja dari percobaan ini adalah
1. Buka link http://hermes.phys.uwm.edu/projects/elecstruct/hermsk/inputs/
in12.Mg.0N.html
2. Buka data in12 - neutral atom for Z = 12, Magnesium
3. Copy data input in12 - neutral atom for Z = 12, Magnesium dan save dalam
format txt
4. Download main progam hermsk.v04.f
5. Running hermsk.v04.f dengan cara gfortran hemrsmdk.v04.f di terminal,
sehingga muncul a.out
6. Running gfortran hermskk.v04.f –o HF di terminal, sehingga akan muncul
HF.out
7. Output didapatkan ./HF input.dat sehingga mendapatkan hasil Hsall.out,
hsinfo.out, hspot.out, dan hsfw.out
8. Hasil di plot dengan cara gnuplot gnuplot = plot “output.dat” u 8:1,
“output1.dat” u 8:1, “output2.dat” u 8:1 W L akan muncul hasil gnuplot
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL
Hasil yang didapat pada percobaan pengolahan data magnesium
menggunakan metode Hartree-Fock sebagai berikut:

4.1.1 Data Input Magnesium

4.1.2 Plot Hasil Hartree Atom Magnesium

gambar 4.1 Grafik Ploting Hartree Atom Magnesium


4.2 Pembahasan

Metode Hartree-Fock untuk pemodelan atom Magnesium ini diawali


dengan pendekatan Hartree yang memisalkan tolakan antar elektron sebagai efek
rata-rata atau mengabaikan korelasi antar elektron atau elektron tidak berinteraksi
dengan medium potensial dari elektron lainnya. Percobaan ini berfungsi
menguraikan fungsi gelombang atom magnesium. Gambar 4.1 merupakan produk
atau kombiansi pada orbital molekul tanpa memperdulikan prinsip larangan pauli.
Gambar tersebut didapatkan dari ploting data atom Magnesium yang telah diolah.
Tujuan dilakukan percobaan ini untuk menentukan ψmaks. Percobaan ini
menggunakan persamaan Schrödinger. Penyelesaian persamaan Schrödinger dalam
dua dimensi, memerlukan dua koordinat. Dalam percobaan ini di gunakan
koordinat x, dan y. Berdasarkan fungsi gelombang yang digunakan pada percobaan
ini terdiri dari fungsi angular dan fungsi radial. Percobaan ini bertujuan untuk
menentukan ψmaks dengan cara membuat bentuk orbital dengan metode Hartree-
Fock menggunakan program gnuplot. Data atom Magnesium yang akan diolah
didaptkan dari sampel atom Magnesium yang telah tersedia. Data tersebut
kemudian digunakan sebagai data input. Data input atom Magnesium kemudian
diolah dengan menggunakan progam hermsk.v04.f. Fungsi penggunaan program
hermsk.v04.f untuk mempermudah menginput data dan memperkecil terjadinya
kesalahan pengolahan data. Program hermsk.v04.f ini menghasilkan output fungsi
gelombang radial ternomalisasi untuk orbital 100, 200, 210, dan 300.
Data yang diperoleh dari program hermsk.v04.f kemudian diploting
mengunakan progam gnuplot. Hasil plotting tersebut ditunjukkan pada grafik
gambar 4.1. Grafik tersebut merupakan grafik dua dimensi dari orbital 100, 200,
210, dan 300. Grafik tersebut merupakan sebaran dari 12 elektron dengan 4 orbital.
Grafik dua dimensi yang diperoleh dapat diketahui bahwa 𝝍maks dari 4 orbital
tersebut adalah 2,5.
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan pengolahan data magnesium
menggunakan metode Hartree-Fock sebagai berikut:
1. Pemodelan atom Magnesium dapatt dilakukan dengan memasukkan data
input atom Magnesium kedalam progam hermsk.v04.f.
2. Nilai dari 𝝍maks adalah 2,5

5.2 Saran
Sebelum mengolah data sebaiknya memastikan kebenaran data tersebut.
Data yang telah didapatkan tidak bisa langsung diolah sehingga dibutuhkan
ketelitian dalam dalam memilah data pada masing – masing orbital.
DAFTAR PUSTAKA

Atkins, 2006. Atkins’ Physical Chemistry 8th edition. Oxford: Oxford University
Press.
Bresnick, Stephen . 1996 . Intisari Kimia Umum. Jakarta: Hipokrates.
Koonin, S.E., and D.C. Meredith. 1990. Computational physics. Reading Mass : Edisson-
Wealy.
Oxtoby, David W.dkk. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Jakarta: Erlangga.
Saputra, Andrian. 2015. Computational Chemistry (.ppt). Lampung : Universitas
Lampung.
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung: ITB

Anda mungkin juga menyukai