Anda di halaman 1dari 2

NAMA : FENY PRAMADITA

NIM : 1800017056

KELAS : BIOLOGI A

Masalah

“Evaluasi Revolusi Hijau dan masalah tanah pertanian yang makin tandus”

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pekan lalu menyatakan tata niaga pupuk untuk
pertanian dipengaruhi oleh banyaknya mafia yang mengambil keuntungan, termasuk sindikasi
pupuk palsu yang merugikan petani dan merusak lahan pertanian. Lebih dari 700 perusahaan
sedang diusut dan sekitar 400 perusahaan lainnya telah dihukum.Walau menjadi produsen beras
dan produk pangan lainnya untuk semua penduduk Indonesia, sekitar 35 juta petani selama
puluhan tahun selalu menjadi kelompok marjinal.

Saat musim tanam akan dimulai, misalnya, harga pupuk produksi pabrik melejit dan terjadi
kelangkaan pupuk yang membuat posisi mereka makin terjepit. Saat panen tiba, harga padi kerap
anjlok. Ini belum termasuk risiko tanaman padi dirusak oleh hama dan penyakit.Saat ini, di pasaran
tersedia pupuk buatan bersubsidi dan non-subsidi. Untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, petani
harus tergabung dalam kelompok tani. Harga pupuk bersubsidi dan non-subsidi ditetapkan oleh
Menteri Pertanian.

Masalah bukan hanya terjadi pada kelangkaan dan mahalnya pupuk buatan, tapi juga cara
memupuk dan pola tanam yang terus menerus sepanjang tahun. Jika tanah selalu ditanami, maka
tanah tidak ada waktu istirahat untuk memulihkan energi. Cadangan unsur hara pada mineral
primer habis diserap tanaman. Mineral primer berubah menjadi mineral sekunder atau mineral
oksida yang mengandung sangat sedikit unsur hara tanaman.Hasil penelitian menunjukkan tiap
kali panen padi 4 ton gabah kering per hektare akan menghilangkan 32 kg unsur nitrogen, 36 kg
unsur fosfat dan 21 kg unsur kalium dari dalam tanah. Kehilangan unsur-unsur hara ini harus
dikompensasikan dalam bentuk penambahan unsur hara baru dari luar sesuai jumlah yang dibawa
ketika panen dan ketersediaannya di dalam tanah.
Cara pemupukan yang tepat

Terdapat beberapa kesalahan penggunaan pupuk yang kerap dilakukan oleh petani di
sawah: kurang tahu jenis dan kegunaan pupuk serta waktu pemberian, kesalahan dosis pemakaian,
dan kesalahan dalam cara aplikasi pupuk.Petani kini sulit lepas dari pupuk buatan. Solusi
mengatasi ini adalah pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan ilmuwan pertanian selalu
memberikan penyuluhan kepada petani. Perguruan tinggi dapat berperan melalui program
pengabdian kepada masyarakat.

Kesalahan prosedur yang paling umum adalah petani menaburkan urea di atas tanah dan
tidak membenamkannya. Padahal unsur nitrogen yang dikandung urea sangat mudah menguap
sehingga sia-sia saja pemupukan. Ini merupakan kerugian yang diderita petani sebab produksi
pertanian tetap rendah. Perlu penelitian untuk mengukur berapa besar kerugian akibat kesalahan
cara memupuk.Pemberian pupuk dan mekanisme penyerapannya oleh tanaman dapat dilakukan
(1) melalui akar dengan cara memasukkan ke dalam tanah (pupuk akar) dan (2) melalui daun
dengan cara disemprotkan ke daun (pupuk daun).

Aplikasi pupuk akar dapat dengan cara (1) membenamkannya dalam larikan, (2)
membenamkannya dalam barisan, (3) disebarkan di atas tanah, (4) diberikan pada lubang yang
sama saat penanaman benih atau bibit, (5) dicampurkan dengan air irigasi dan (6) ditugalkan atau
dibuat lubang dengan kayu runcing.Pupuk daun semakin hari semakin populer di kalangan petani
dan dikategorikan sebagai pupuk majemuk (cairan dan serbuk). Jika berbentuk cairan, dapat
langsung digunakan setelah diencerkan, sedangkan yang berbentuk serbuk harus dilarutkan
dengan air lebih dulu. Pemakaian pupuk cair ini sangat menguntungkan karena respons tanaman
terhadap pupuk cair lebih cepat bila dibandingkan dengan pupuk akar. Tapi harganya lebih mahal
dan non-subsidi.Penyerapan unsur hara pupuk cair oleh tanaman melalui stomata (mulut) daun di
bagian bawah daun. Bagian ini mengatur penguapan air dari tanaman (transpirasi). Pada saat udara
panas, stomata akan menutup sehingga tanaman tidak cepat kekeringan, sebaliknya jika suhu udara
turun maka stomata akan membuka dan masuklah air ke dalam daun.

Adapun penyemprotan pupuk daun harus dilakukan pada saat stomata membuka dan suhu udara
rendah yaitu pada pagi atau sore hari. Hindari penyemprotan pada siang hari karena cairan pupuk
akan mudah menguap saat panas.

Anda mungkin juga menyukai