Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan Proposal Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
ini dengan baik. Proposal TAK yang berjudul “Simulasi Defisit Perawatan Diri
(DPD)” disusun oleh kelompok 1 untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Jiwa jurusan DIV Keperawatan Poltekkes Mataram.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Dosen mata kuliah keperawatan jiwa yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahan dalam penyelesaian penyusunan proposal TAK.
2. Pembimbing Lahan Ruang Flamboyan RSJ Mutiara Sukma yang telah
dengan sabar member bimbingan arahan dalam penyelesaian penyusunan
Proposal TAK.
3. Orang Tua kami tercinta yang selalu memberikan do’a restu dan dukungan
baik moral maupun spiritual dalam mendukung proses pembelajaran kami
di jurusan keperawatan.
4. Serta rekan-rekan dan semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian
proposal TAK ini.
Kami menyadari bahwa proposal ini masihlah jauh dari kata sempurna oleh
karena itu kritik dan saran sangatlah dibutuhkan dalam penyusunan proposal ini demi
kensempurnaan proposal ini kedepannya.
Akhir kata, semoga proposal imni berguna dan bermanfaat bagi semua pihak
yang membaca, serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan
para mahasiswa maupun pembaca.

Mataram, 2 maret 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan satu
dengan yang lainnya serta mempunyai norma yang sama.
Fungsi kelompok secara umum ;
1. Setiap anggota kelompok dapat bertukar pengalaman
2. Memberikan pengalaman dan penjelasan kepada anggota yang lain
3. Merupakan proses menerima umpan balik
Terapi aktivitas kelompok adalah metode yang efektif dalam
menyelesaikan masalah serta dapat dilihat keuntungannya, yaitu mendapat
dukungan, pendidikan dan meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah.
Penggunaan kelompok dalam keperawatan jiwa memberi dampak positif
dalam pencegahan, pengobatan dan terapi pemulihan kesehatan jiwa melalui
terapi aktivitas kelompok. Salah satu bentuk dari terapi aktivitas kelompok adalah
orientasi realita. Pada dasarnya terpi aktivitas kelompok telah dipergunakan
dalam praktek kesehatan jiwa yang juga merupakan bagian terpenting dalam
keterampilan teraupetik dalam keperawatan. Terapi aktivitas kelompok sebagai
metode yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan masalah serta dapat dilihat
keuntungannya yaitu ;
1. Mendapat dukungan (Support)
2. Pendidikan
3. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah
Perawat sebagai pimpinan kelompok dapat menilai respon klien selama
berada dalam kelompok. Perawat sebagai pimpinan kelompomdapat menggunakan
kelompom untuk mendorong individu mengungkapkan masalah dan mendapat
bantuan pemecahan masalah dari kelompok. Pada saat ini perawat dapat menilai
respon klien selama berada dalam kelompok (Keliat, 2004).
Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang
mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas
perawatan diri secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian/berhias, makan
dan BAB/BAK (toileting) (Fitria, 2009).
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Mutiara Sukma
khususnya Ruang Flamboyan sebagian besar pasien mengalami gangguan deficit
perawatan diri. Oleh karena itu kami menganggap dengan Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK) pasien dengan gangguan deficit perawatan diri dapat tertolong
dalam hal menjaga kebersihan dirinya sendiri namun tentu saja pasien yang
mengikuti ini adalah pasien yang sudah mampu menjaga kebersihan dirinya, cara
berdandan, cara makan minum yang baik dan cara toileting yang benar sehingga
pada saat TAK pasien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota
kelompok yang lain.

B. TUJUAN
1. Tujuan
a. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam menjaga kebersihan diri,
cara berdandan, cara makan dan minum yang baik dan cara toileting yang
benar.
b. Tujuan khusus
1) Klien mampu melaksanakan cara menjaga kebersihan diri
2) Klien mampu melaksanakan cara berdandan
3) Klien mampu melaksanakan cara makan dan minum yang baik
4) Klien mampu melaksanakan cara toileting yang benar
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. METODE
Metode yang digunakan pada therapy aktifitas kelompok (TAK) ini adalah
metode diskusi dan tanya jawab dan melengkapi jadwal harian. Kegiatan TAK
menggunakan sistem Sesi yang yang dibagi menjadi 5 sesi, setiap sesi memiliki
tujuan khusus yang berbeda, yaitu sebagai berikut:
1. Sesi IA: TAK SP: kebersihan diri: mandi
2. SESI IB: TAK SP: kebersihan diri: keramas (perawatan rambut)
3. SESI IC: TAK SP: kebersihan diri: menyikat gigi
4. SESI ID: TAK SP: kebersihan diri: perawatan kuku
5. SESI IIA: TAK SP: berdandan: berpakaian rapi

B. LANGKAH KEGIATAN
A. SESI IA
TAK SP: KEBRSIHAN DIRI: MANDI
a. Tujuan
1. klien memahami pentingnnya mandi
2. klien memahami cara mandi yang baik
3. klien mampu mandi dengan baik
b. Setting
1. diskusi: klien duduk melingkar
2. praktik : di kamar mandi
(catatan : sebaiknya terapis berjenis kelamin sama dengan klien
sehingga saat praktik tidak sungkan)
c. Alat
1. ember
2. gayung
3. handuk bersih
4. sabun mandi
5. air bersih
d. Metode
1. diskusi
2. demonstrasi
e. Langkah Kerja
1. persiapan tempat :pastikan ruang diskusi tenang dan nyaman.
Tempat praktik mandi bersih dan aman
2. persiapan alat : siapkan alat selengkap mungkin
3. persiapan klien :
a. pilih klien sesuai indikasi terapi
b. buat kontrak kegiatan, waktu, dan tempat
c. jelaskan manfaat TAK
d. jelaskan peraturan yang harus dipatuhi oleh klien :
 Ikut kegiatan sampai tuntas
 Bila ingin keluar dari ruangan angkat tangan
 Bekerja sama dengan kelompok
4. Pelaksanaan
a. Orientasi
 Ucapkan salam
 Tanyakan perasaan klien hari ini
 Jelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, waktu yang
dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan, dan tempat
kegiatan.
b. kerja :
 Tanyakan pentingnya mandi pada klien, beri kesempatan
semua menjawab.
 Jika ada klien yang pasif, tanya langsung kepada klien
tersebut.
 Buat rangkuman pendapat klien yang benar tentang
manfaat mandi yang benar. Tambahkan informasi jika
rangkuman pendapat klien masih ada yang kurang.

Manfaat Mandi
1. membersihkan kotoran untuk mencegah infeksi kulit dan gatal
2. menghilangkan bau badan.
3 meningkatkan penampilan diri.

 Diskusikan alat-alat untuk mandi, beri kesempatann kepada setiap klien


untuk menjelaskan alat-alat yang sering digunakan untuk mandi
 Buat rangkuman alat-alat mandi, tunjukan alat-alat sersebut

Alat atau bahan mandi


1. sabun
2.handuk
3. air bersih
4. gayung mandi
5. ember

 Diskusikan tahapan mandi yang benar. Beri kesempatan klien menjelaskan


cara mandi. Beri pujian pendapat klien yang benar. Bila ada pendapat klien
yang salah, lakukan koreksi dengan meminta pendapat klien yang lain.
 Buat rangkuman cara mandi yang benar dari pendapat klien dan tambahkan
informasi jika kurang.
 Lakukan demonstrasi mandi yang benar. Bila tidak memungkinkan lakukan
simulasi saja dengan menggunakan alat dan bahan yang sudah disediakan
Cara mandi :
1. basahi seluruh permukaan air yang tersedia
2. ambil sabun, gosokkan ke permukaan tubuh mulai dari permukaan
yang dianggap palinng bersih ke permukaan yang paling kotor : badan
dan anggota badan, wajah, baru kemudian daerah perineal dan seputar
kelamin
3. bilas dengan air hingga sisa sabun hilang di seluruh permukaan
tubuh dan permukaan kulit terasa kesat.
4. keringkan dengan menggunakan handuk yang bersih.

 Berikan pujian untuk peragaan yang telah dilakukan, koreksi jika ada
tahapan yang kurnag tepat.
c. terminasi :
 Evaluasi subjektif : tanyakan perasaan klien setelah peragaan atau
praktik mandi
 Evaluasi objektif : minta klien bergantian menyebutkan kembali
tentang: manfaat mandi, alat dan bahan mandi, cara mandi.
 Tindak lanjut : anjurkan klien mandi dengan cara yang telah
dilatih sebanyak 2 kali sehari ( pagi dan sore hari)
 Buat kontrak berikut : belajar keramas. Waktu pelaksanaan dan
tempat pelaksanaan kegiatan titik.
f. Evaluasi dan Dokumentasi
No Kemampuanan

Catatan :
1. Beri tanda cek ( ) untuk kemampuan yang dapat dilakukan
2. Bila klien tidak mampu, stimulasi/ latih sampai klien mampu
3. Klien dianggap mampu jika semua unsur kemampuan tercapai
B. SESI IB
TAK SP : KEBERSIHAN DIRI : KERAMAS
a. Tujuan
1. klien memahami manfaat keramas
2. kllien memahami alat dan bahan untuk keramas
3. klen mampu melakukan keramas
b. Setting
1. diskusi: klien duduk melingkar (boleh dengan kursi atau tikar, bergantung
fasilitas yang ada)
2. demonstrasi/simulasi : di kamar mandi
c. Alat
1. Ember
2. Gayung
3. handuk bersih
4. shampoo
5. air bersih
d. Metode
1. Diskusi
2. Demonstrasi
e. Langkah Kegiatan
1. persiapan alat dan bahan : siapkan alat dan bahan yang di perlukan
2. persiapan klien :
a. pilih kjlien sesuai indikasi
b. buat kontrak kegiatan, manfaat kegiatan, tempat, dan waktu
c. persiapan tempat dan setting tempat
 Tempat diskusi: siapakan kursi melingkar
 Tempat peragaan : kamar mandi yang bersih dan alat yang
digunakan tersedia.
3. pelaksanaan :
a. Orientasi :
 Ucapkan salam, perkenalan jika perlu
 Evaluasi/ validasi : tanyakan perasaan kllien hari ini
 Kontrak : jelaskan kegiatan yang kana dilaksanakan adalah latihan
keramas yang benar, waktunya 1 jam, bertempat di ruang diskusi
dan kamar mandi untuk praktik.
b. Kerja :
 Diskusikan manfaat keramas, Tanya ke asing-masinig klien. Bila
ada klien yang tidak bisa menjawab, beri stimulasi hingga klien
bisa menjawab.
 Buat rangkuman jawaban klien tentang manfaat keramas,
tambahkan informasi jika jawaban klkien belum lengkap.

Manfaat keramas
1. mancegah gatas
2. mencegah infeksi/kutu kulit kepala
3. menghilangkan bau rambut
4. meningkatkan penampilan diri

 Diskusikan tentang alat dan bahan yang diperlukan untuk keramas.


Upayakan seluruh klien meyampaikan pendapatnya.
 Rangkum jawaban klien bila ada yang kurang di tambahkan oleh perawat.
 Diskusikan cara keramas, tahapan keramas.
a. pilih klien sesuai indikasi terapi
b. buat kontrak kegiatan, waktu, dan tempat
c. jelaskan manfaat TAK
d. jelaskan peraturan yang harus dipatuhi oleh klien :
 Ikut kegiatan sampai tuntas
 Bila ingin keluar dari ruangan angkat tangan
 Bekerja sama dengan kelompok
Alat dan bahan keramas:
1. shampoo
2.ember
3. air bersih
4. gayung mandi
5. handuk bersih

Tanya tiap-tiap klien sesuai dengan pengalamannya


 Rangkum jawaban klien tentang cara keramas. Tambahkan informasi jika
jawaban klien kurang

Cara keramas:
1. siapkan alat
2. basahi rambut sampai merata
3. amnil shampoo secukupnya, gosokan secara merata keseluruh
permukaan kepala
4. bilas dengan air sampai tidak ada isa shampoo
5. keringkan rambut

 Ajak klien ke kamar mandi. Peragakan cara keramas tahan demi tahap.
Minta salah satu klien enjadi peraga sementara klien lain mengamati.
 Minta semua klien lain melakukan keramas bersama-sama.
 Beri pujian untuk kemajuan klien
c. Terminasi
 Evaluasi subjektif : tanyakan tiap- tiap klien perasaan setelah melakukkan
keramas
 Evaluasi objektif : minta tiap- tiap klien menjelaskan manfaat keramas, alat
dan bahan keramas, dan cara keramas.
 Tindak lanjut :minta klien melakukan keramas 2x seminggu
 Kontrak yang akan datang : buat kesepakatan denga klien kegiatan
berikutnya yaitu, TAK sp: DPD: makan dan minum. Kapan akan
dilaksanakan , dan bertempat dimana .

f. Evaluasi dan Dokumentasi


No Kemampuanan

Catatan :
1. Beri tanda cek ( ) untuk kemampuan yang dapat dilakukan
2. Bila klien tidak mampu, stimulasi/ latih sampai klien mampu
3. Klien dianggap mampu jika semua unsur kemampuan tercapai

C. SESI IC :
TAK SP : KEBERSIHAN DIRI : MENYIKAT GIGI
a. Tujuan :
1. Klien memahami manfaat menyikat gigi
2. Klien memahami alat dan bahan untuk menyikat gigi
3. Klien mampu melakukan smenyikat gigi secara benar
b. Seting :
1. Disksi duduk melingkar
2. Demonstrasi : berdiri di wastapel
c. Alat :
1. Sikat gigi
2. Pasta gigi
3. Gelas plastik besar/gayung
4. Air bersih satu gelas
d. Metode :
1. Diskusi
2. Demonstrasi
e. Kegiatan :
1. Persiapan alat dan bahan : sesuai dengan kebutuhan
2. Persiapan klien : pilih klien sesuai denga indikasi. Jumlah 5-10 klien
3. Persiapan tempat : siapka tempat diskusi dan tempat peragaan (di
wastapel atau kamar mandi)
4. Pelaksanaan :
a. Orientasi :
- Ucapkan salam, perkenalkan diri jika perlu
- Evaluasi /validasi : tanyakan perasaan klien hari ini
- Kontrak : jelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu belajar
menyikat gigi, waktnya 1 jam. Tempatnya di ruang diskus, dan
dekat wastafelkamar mandi
b. Kerja :
- Diskusikan manfaat menyikat gigi. Tanyakan kepada semua
klien secara bergantian tentang manfaat menyikat gigi. Jika ada
klien yang tidak mau atau tidak mampu menjawab, beri
stimulasi hingga mampu menjawab.
- Rangkum jawaban klien tentang manfaat menyikat gigi. Bila ada
jawaban yang kurang tambahka informasi yang diperlukan.

Manfaat menyikat gigi :


1. Menecegah kerusakan gigi dan infeksi gusi
2. Menghilangkan bau mulut
3. Meningkatkan penampilan diri

- Diskusikan alat dan bahan menyikat gig. Tanyakan kepada klien


sesuai kebiasaan klien selama ini.
- Rangkum jawaban klien. Lengkapi jawaban yang belum
lengkap.

Alat dan bahan menyikat gigi :


1. Sikat gigi yang kelembutanya medium
2. Pasta gigi
3. Gelas plastik/gayung
4. Air bersh
5. Handuk kecil/tisu

- Diskusikan cara meyikat gigi yang benar


- Rangkum jawaban klien tentang cara menyikat gigi yang benar.

Cara menyikat gigi :


1. Siapkan alat
2. Kumur-kumur
3. Ambil sikat gigi, oleskan pasta gigi sebesar biji
jagung
4. Gosok gigi minimal 8x gosokkan di masing-
masing sisi gigi
5. Kumur secukupnya
6. Bersihkan sikat gigi

- Peragakan cara menyikat gigi yang bnar


- Minta salah satu klien mendemonstrasikan cara menyikat gigi
- Berikan pujian kepada klien
c. Terminasi
- Evaluasi subjektif : tanyakan perasaan klien setelah belajar
menyikat gigi da setelah mencoba menyikat gigi
- Evaluasi objektif : minta klien menjeaskan mafaat menyikat gigi,
alat dan bahan untuk menyikat gigi, dan cara menyikat gigi yang
benar.
- Tindak lanjut : anjurkan klien untuk menyikat gigi minimal 2x
sehari, yaitu setelah makan dan sebelum tidur.

f. Evaluasi dan dokumentasi


No Kemampuan

1. Menjelaskan manfaat gosok gigi


2. Menyebutkan alat dan bahan gosok gigi
3. Menjelaskan tahapan gosok gigi
4. Memepragakan gosok gigi secara benar
5. Komitmen melakukan gosok gigi 2x/hari
Catatan :
1. Beri tanda check (√) untuk kemampuan yang dapat dilakukan
2. Bila klien tidak mampu, stimulasi/latih sampai klien mampu
3. Klien dianggap mampu jika semua unsur kemampuan tercapai

D. SESI ID
TAK SP : KEBERSIHAN DIRI : PERAWATAN KUKU
a. Tujuan :
1. Klien memahami manfaat perawatab kuku
2. Klien memahami cara perawatan kuku
b. Setting :
Diskusi praktik demonstrasi : ruang diskusi, duduk melingkar.
c. Alat :
1. Gunting kuku
2. Tisu
3. Piala ginjal/bengkok (boleh diganti wadah sabun colek)
4. Air bersih, lebih bagus apabila ada air hangat
5. Sabun cuci tangan (sabun mandi)
d. Metode :
1. Diskusi
2. Demonstrasi
e. Langkah kegiatan :
1. Persiapan alat dan bahan : sesuai dengan kebutuhan
2. Persiapan klien : pilih klien sesuai dengan indikasi, jumlah 5-10 klien
3. Persiapan tempat : siapkan tempat diskusi dan tempat peragaan
4. Pelaksanaan :
a. Orientasi
 Ucapkan salam, perkenalkan diri jika perlu
 Evaluasi/validasi : tanyakan perasaan klien hari ini
 Kontrak : jelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
perawatan kuku, waktunya 1 jam dan tempatnya di ruang diskusi
b. Kerja
 Diskusikan manfaat perawatan kuku. Tanyakan kepada semua klien
secara bergantian tentang manfaat perawatan kuku. Jika ada klien
yang tidak mau atau tidak mampu menjawab, beri stimulasi hingga
mampu menjawab.
 Rangkuman jawaban klien tentang manfaat perawatan kuku. Bila
ada jawaban yang kurang, tambahkan informasi yang diperlukan

Manfaat perawatan kuku :


1. Mencegah infeksi
2. Menjaga penampilan diri

 Diskusikan alat dan bahan perawatan kuku. Tanyakan kepada klien


sesuai kebiasaan klien selama ini.
 Rangkum jawaban klien. Lengkapi yang belum lengkap
Alat dan bahan perawatan kuku :
1. Gunting kuku yang tajam
2. Tisu
3. Piala ginjal/bengkok atau wadah sabun colek bekas
4. Air bersih hangat
5. Sabun mandi

 Diskusikan cara perawatan kuku yang benar


 Rangkum jawaban klien tentang cara perawatan kuku yang benar

Cara perawatan kuku yang benar :


1. Rendam kuku di air hangat selama kurang lebih 10
menit, keringkan menggunakan tisu
2. Potong kuku sampai bersih
3. Cuci tangan menggunakan sabun di wastafel atau air
mengalir
4. Keringkan tangan menggunakan tisu

 Peragakan cara perawatan kuku yang benar. Minta salah satu klien
mendemonstrasikan cara perawatan kuku.
 Berikan pujian kepada klien
c. Terminasi
 Evaluasi subjektif : tanyakan perasaan klien setelah belajar
perawatan kuku dan setelah mencoba perawatan kuku
 Evaluasi objektif : minta klien menjelaskan manfaat perawatan
kuku, alat dan bahan untuk perawatan kuku, dan cara perawatan
kuku yang benar
 Tindak lanjut : anjurkan klien untuk perawatan kuku minimal 1x
seminggu
f. Evaluasi dan dokumentasi
Nama pasien
No Kemampuan

1 Menjelaskan manfaat
perawatan kuku
2 Menyebutkan alat dan
bahan perawatan kuku
3 Menjelaskan tahapan
perawatan kuku
4 Memperagakan perawatan
kuku secara benar
5 Komitmen melakukan
perawatan kuku 1x
seminggu

Catatan :
1. Beri tanda check untuk kemampuan yang dapat dilakukan
2. Bila klien tidak mampu, stimulasi/latih sampai klien mampu
3. Klien dianggap mampu jika semua unsure kemampuan tercapai

E. SESI IIA :
TAK SP : BERDANDAN : BERPAKAIAN RAPI
a. Tujuan
1) Klien memahami manfaat berpakaian rapi
2) Klien mampu mengelola pakaian bekas pakai
3) Klien mampu memilih pakaian yang sesuai
4) Klien mampu menggunakan pakaian yang sesuai
b. Setting
Di ruang diskusi, duduk melingkar
c. Alat
1) Satu set pakaian dalam: celana dalam, kaos dalam, BH (wanita)
2) Satu set pakaian luar : kemeja, celana panjang atau rok, jilbab (jika
wanita berjilbab)
3) Kaca cermin
d. Metode
1) Diskusi
2) Demonstrasi
e. Langkah kegiatan
1) Persiapan alat dan bahan : sesuai dengan kebutuhan
2) Persiapan klien: pilih klien sesuai dengan indikasi
3) Persiapan tempat: siapkan tempat diskusi dan tempat peragaan
f. Pelaksanaan :
a. Orientasi
- Ucapkan salam, perkenalkan diri jika perlu
- evaluasi/validasi: tanyakan perasaan klien hari ini
- kontrak: jelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
berpakaian yang baik, waktunya 1 jam, dan tempatnya diruang
diskusi
b. Kerja:
- diskusikan manfaat berpakaian yang baik. Tanyakan kepada
semua klien secara bergantian tentang manfaat berpakaian yang
baik. Jika ada klien yang tidak mau atau tidak mampu menjawab,
beri stimulasi hingga mampu menjawab
- rangkum jawaban klien tentang manfaat berpakaian yang baik.
Bila ada jawaban yang kurang tambahkan informasi yang di
perlukan
Manfaat berpakaian yang baik :
1. Mencegah infeksi
2. Menjaga penampilan diri
- diskusikan alat dan bahan berpakaian yang baik. Tanyakan kepada klien
sesuai kebiasaan klien selama ini
- rangkum jawaban klien. Lengkapi yang belum lengkap.
Cara berpakaian :
1. Siapkan pakaian bersih
2. Pakai pakaian dalam
3. Pakai pakaian luar
4. Bercermin, perhatikan sudah rapi
5. Simpan pakaian kotor di tempat yang di sediakan.

c. Terminasi
 Evaluasi subjektif : tanyakan perasaan klien setelah belajar berpakaian
yang baik dan setelah mencoba perawatan kuku.
 Evaluasi objektif : minta tiap- tiap klien menjelaskan manfaat
berpakaian yang baik, alat dan bahan untuk perawatan kuku, dan cara
berpakaian yang baik yang benar.
 Tindak lanjut :minta klien melakukan keramas 2x seminggu
 Tindak lanjut : anjurkan klien untuk berpakaian yang baik minimal 2x
perhari

g. Evaluasi dan Dokumentasi

No Kemampuanan Nama pasien


Catatan :

4. Beri tanda cek ( ) untuk kemampuan yang dapat dilakukan


5. Bila klien tidak mampu, stimulasi/ latih sampai klien mampu
6. Klien dianggap mampu jika semua unsur kemampuan tercapai
BAB III
PENGORGANISASIAN DAN PRLAKSANAAN

A. SUSUNAN ORGANISAI/PELAKSANA
Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas di setiap sesi
yang telah disepakati. Sebagai berikut :
1. Leader : Decagian Rahman Amkantari
2. Co. Leader : I Made Wega Adyana
3. Fasilitator 1 : Aprilianti Firdaus
4. Fasilitator 2 : Baiq Reni Komala Sari
5. Fasilitator 3 : Windaria
6. Observer : Rizka Ramdani Putri
7. Operator : Trassanjaya

B. URAIAN TUGAS PELAKSANAAN


1. Leader
Tugas :
a. Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok
b. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi
c. Menyampaikan materi sesuai tujuan
d. Memimpin diskusi kelompok
2. Co. Leader
Tugas :
a. Membuka acara
b. Mendampingi Leader
c. Mengambil alih posisi leader jika leader blockking
d. Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
e. Menutup acara diskusi
3. Fasilitator
Tugas :
a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif
mengikuti jalannya terapi
4. Observer
Tugas :
a. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format tersedia)
b. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan.

C. TATA TERTIB
1. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.
2. Peserta waji hadir 5 menit sebelum acara.
3. Peserta berpakaian rapi, bersih dan sudah mandi.
4. Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan TAK
berlangsung.
5. Jika ingin mengajukan atau menjawab pertanyaan peserta harus mengangkat
tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
6. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan.
7. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK usai.
8. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK belum
selesai maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk
memperpanjang waktu TAK kepada anggota.

D. ALAT DAN MEDIA


Jenis permainan yang digunakan adalah bola.
1. Alat dan Media
a. Papan permainan
b. bola
c. Speaker
E. WAKTU DAN TEMPAT
Therapy Aktivitas Kelompok ini akan dilaksanakan pada :
Hari, tanggal : senin 04 maret 2019
Waktu : pukul 11.00 WITA s.d selesai
Tempat : ruang flamboyan RSJ Mutiara Sukma

F. KRITERIA KLIEN
1. Klien dengan riwayat skizoprenia yang disertai dengan gangguan persepsi
sensori; halusinasi.
2. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk, dalam keadaan tenang.
3. Klien dapat diajak kerjasama (kooperatif)

G. `NAMA KLIEN
Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 10 orang, dengan kriteria klien yang
sudah ditentukan adalah sebagai berikut ;
1. ……………………………..….
2. …………………………………
3. ………………………………….
4. ……………………………….…
5. …………………………….……
6. ……………………………….…
7. …………………………………
8. …………………………………
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Halusinasi adalah persepsi yang salah atau palsu tetapi tidak ada rangsangan
yang menimbulkannya (tidak ada objeknya). Halusinasi muncul sebabai suatu
proses panjang yang berkaitan dengan kepribadian seseorang. Karena itu,
halusinasi dipengaruhi oleh pengalaman psikologis seseorang.
Pada bab ini penulis akan menguraikan hasil kesimpulan Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK) dengan pasien dengan gangguan persepsi sensori ; halusinasi di
RSJ Mutiara Sukma, kesimpulan tersebut diantaranya :
1. Pengkajian pada pasien dengan halusinasi pendengaran didapatkan data
pasien terlihat sering menyendiri, pasien sering terlihat merasa ketakutan
namun pasien kooperatif dengan petugas kesehatan, sering berdiam diri di
kamar, terlihat sedih jika ditanya tentang keluarga dan pekerjaan
2. Penyusunan rencana keperaatan diprioritaskan pada masalah utama yaitu
halusinasi pendengaran. Prinsip intrevensi yang dilakukan adalah dengan
melibatkan pasien sesuai dengan strategi pelaksanaan halusinasi
pendengaran.
3. Implementasi keperawatan dilakukan sesuai dengan intrevensi yang telah
dibuat, pasien sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan implementasi
keperawatan baik saatdi rumah sakit maupun setelah pasien pulang
4. Evaluasi yang dilakukan tercapai dan berhasil bila pasien mampu
melakukan serta menerapkan implementasi yang telah dilatih oleh penulis

B. SARAN
1. Sebagai pemberi asuhan keperawatan, sebaiknya perawat selalun melakukan
pendekatan terus menerus dan bertahap kepada pasien dengan deficit
perawatan diri untuk menjaga kebersihan diri. Pasien dengan halusinasi
pendengaran biasanya sering menyen diri atau melamun, kebiasaan tersebut
merupakan fakto rpencetus munculnya kembali halusinasi, dalam hal ini
debaiknya perawat sering melakukan interaksi dengan pasien untuk
mengurangi munculny halusinasi yang muncul.
2. Perawat sebaiknya selalu mengawasi dan member dukungan pada pasien
memperhatikan kebutuhan pasien, selain itu perawat juga harus member
motivasi pasien agar pasien melakukan kegiatan yang dapat mengontrol
halusinasi serta dengan sesering mungkin menemani pasien saat pasien
terlihat menyendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes. 2000. Standar Pedoman Perawatan jiwa.


Kaplan Sadoch. 1998. Sinopsis Psikiatri. Edisi 7. Jakarta : EGC
Keliat. B.A. 2006. Modul MPKP Jiwa UI . Jakarta : EGC
Keliat. B.A. 2006. Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
Nurjanah, Intansari S.Kep. 2001. Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa.
Yogyakarta : Momedia
http://diaryofeffatazebaoth.blogspot.com/2011/02/proposal-tak-defisit-perawatan-
diri.html

Anda mungkin juga menyukai