Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM R-LAB

LR03 - Karakteristik VI Semikonduktor

Nama : Afif Junihan Fakri / 1706032490

Fakultas/Program Studi : FMIPA/Fisika

Grup dan Kawan Kerja : Grup 9

1. Rico Martin Sitorus


2. Huda Fadiyutama
3. Muhammad Rayhan Juliandra
4. Rudye Layton
5. Shania Fajrianti

Nama dan Nomor Percobaan : LR02 – Karakteristik V I Logam

Pekan Percobaan : Pekan 7

Tanggal Percobaan : 26 November 2018

Laboratorium Fisika Dasar

Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar

Universitas Indonesia
Depok

LR02 - Karakteristik V I Logam

Tujuan

Mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I) pada suatu logam

Alat

1. Hambatan terbuat dari logam


2. Amperemeter
3. Voltmeter
4. Variable power supply
5. Camcorder
6. Unit PC
7. DAQ dan perangkat pengendali otomatis

Teori

Sebuah bahan material bila dilewati oleh arus listrik akan menimbulkan disipasi panas.
Besarnya disipasi panas adalah I2R. Panas yang dihasilkan oleh material ini akan
mengakibatkan perubahan hambatan material tersebut. Jika pada material semi konduktor ,
pertambahan kalor / panas akan mengurangi nilai hambatan material tersebut. Peristiwa dispasi
panas dan perubahan resistansi bahan semi konduktor ini saling berkaitan.
Gambar 1. Rangkaian tertutup semikoduktor

Teori Tambahan

Beda potensial listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian
listrik. Tegangan listrik merupakan ukuran beda potensial yang mampu membangkitkan
medan listrik sehingga menyebabkan timbulnya arus listrik dalam sebuah konduktor listrik.

Resistansi (Resistance) atau lebih tepatnya disebut dengan Resistansi Listrik (Electrical
Resistance) adalah kemampuan suatu bahan benda untuk menghambat atau mencegah aliran
arus listrik. Hubungan antara Resistansi (Resistance) atau Hambatan Listrik dengan Tegangan
(Voltage) dan Arus Listrik (Current) dapat dijelaskan dengan Hukum Ohm.

Persaman di atas menunjukkan bahwa hambatan berbanding terbalik dengan kuat arus. Jika
nilai hambatan konstan maka hubungan antara kuat arus dan beda potesial adalah berbanding
lurus, dengan kata lain semakin besar beda potensial makin besar kuat arusnya. Secara
matematis dapat ditulis :

Penggabungan ke dua persamaan dapat ditulis sebagai berikut.

Persamaan di atas disebut hukum Ohm, dengan R adalah hambatan yang dinyatakan dalam
satuan ohm ditulis dalam simbol Ω (omega). Berdasarkan hukum Ohm, 1 ohm didefinisikan
sebagai hambatan yang digunakan dalam suatu rangkaian yang dilewati kuat arus sebesar 1
ampere dengan beda potensial 1 volt. Oleh karena itu, kita dapat mendefinisikan pengertian
hambatan yaitu perbandingan antara beda potensial dan kuat arus.
Gambar 3. Grafik V (beda potensial) terhadap I (kuat arus)

Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam sirkuit listrik. Satuan SI
daya listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik yang mengalir persatuan
waktu (joule/detik). Arus listrik I yang mengalir melalui resistor R akan menyebabkan daya
yang dikirim baterai hilang dalam bentuk panas ini di sebut daya disipasi, dan dirumuskan
oleh :

𝑷=𝑽.𝑰

Energi listrik adalah kemampuan untuk melakukan atau menghasilkan usaha listrik
(kemampuan yang diperlukan untuk memindahkan muatan dari satu titik ke titik yang lain ) .
Energi listrik adalah energi yang disebabkan oleh mengalirnya muatan listrik dalam suatu
rangkaian listrik tertutup. Energi listrik yang diberikan oleh suatu sumber dc bertegangan V
(Volt) yang mencatu arus I (ampere) selama selang waktu t (sekon) .

Pada rangkaian tertutup seperti gambar di atas, arus listrik I mengalir melalui hambatan R.
Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial yang lebih rendah. Arus listrik tersebut
tidak lain adalah gerakn muatan listrik yang melalui rangkaian tersebut. Besarnya muatan
listrik yang mengalir pada rangkaian adalah Q = I . t , rumus dapat dinyatakan seperti ini :

𝑾=𝑽𝒍𝒕
Karena V = I R maka energi listrik W dapat juga dinyatakan oleh :
𝑾 = 𝑰𝟐 𝑹 𝒕
Dengan W adalah energi listrik dalam Joule (J). Energi listrik W dapat dirubah menjadi energi
kalor Q dari sebuah pemanas air listrik.

Cara Kerja

1. Masuk ke situs http://rlab.ui.ac.id/

2. Melogin username dan password yang diberikan

3. Mengklik link “Link” pada kolom manual untuk melihat manual praktikum
OR(membaca terlebih dulu tujuan dan prinsip dasar).
4. Memerhatikan halaman web percobaan karakteristik VI logam

5. Memberikan beda potensial dengan member tegangan V1.

6. Mengaktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di sebelahnya.


7. Mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan!

8. Mengulangi langkah 3 hingga 5 untuk beda potensial V2 hingga V8

Data Percobaan

Dalam percobaan ini praktikan mendapat 40 hasil data dari 8 model percobaan yang
berbeda

1. V1

V(volt) I(mA)
0,07 9,36
0,07 9,36
0,07 9,36
0,08 9,26
0,07 9,36

2. V2

0,16 18,51
0,16 18,51
0,16 18,51
0,16 18,51
0,16 18,41

3. V3

0,25 27,56
0,25 27,45
0,25 27,45
0,26 27,45
0,25 27,56

4. V4

0,99 64,58
1,03 63,95
1,05 63,02
1,08 62,81
1,1 62,6

5. V5

0,48 45,34
0,48 44,4
0,49 45,03
0,49 44,61
0,5 44,51

6. V6

0,65 53,97
0,66 53,97
0,67 53,56
0,69 52,83
0,69 52,72

7. V7
0,83 59,79
0,84 59,07
0,86 58,34
0,88 57,92
0,88 58,13

8. V8

1,07 65,72
1,1 64,99
1,12 64,47
1,15 63,95
1,17 63,64

Pengolahan Data

∑𝑉 ∑𝐼
Dengan menggunakan rumus Vrata-rata = dan Irata-rata =
𝑛 𝑛

Vrata-rata Irata-rata (A)


0,072 9,34
0,16 18,49
0,252 27,494
1,05 63,392
0,488 44,778
0,672 53,41
0,858 58,65
1,122 64,554
Selanjutnya, menghitung rata-rata V dan I dari setiap percobaan

∑𝑉𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
Vp = = 0,58425 V
𝑛𝑝

dan

∑𝐼𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
Ip = = 42,5135 A
𝑛𝑝

Dengan menggunakan metode least square, kita dapat menentukan persamaangaris hubungan
antara V dan I. Rumus yang digunakan adalah
V=IxR

𝑉
R=
𝐼

Nilai R merupakan perbandingan antara Vp dan Ip,

𝑉 2,28375
R = 𝐼 = 23,11775 = 0,013743 ohm

Dengan menggunakan metode least square, kita dapat menentukan persamaangaris hubungan
antara V dan I. Hubungan ini disebut juga dngan hambatan semikonduktor

No. X Y X2 Y2 XY
1 0,072 9,34 0,005184 87,2356 0,67248
2 0,16 18,49 0,0256 341,8801 2,9584
3 0,252 27,494 0,063504 755,92 6,928488
4 1,05 63,392 1,1025 4018,546 66,5616
5 0,488 44,778 0,238144 2005,069 21,85166
6 0,672 53,41 0,451584 2852,628 35,89152
7 0,858 58,65 0,736164 3439,823 50,3217
8 1,122 64,554 1,258884 4167,219 72,42959
∑ 0,58425 42,5135 0,013743 17668,32 257,6154
y = bx + a

V=RI

Dimana y merupakan fungsi dari V, b merupakan fungsi dari R, x merupakan fungsi dari I, dan a
merupakan Konstanta.

𝑁∑(𝑋𝑖𝑌𝑖 )−∑𝑋𝑖∑𝑌𝑖
b= = 51,18908
𝑁∑𝑋𝑖 2 −∑(𝑋𝑖)2

∑𝑋𝑖^2∑𝑌𝑖−∑𝑋𝑖∑(𝑋𝑖𝑌𝑖)
a= = 12,60628
𝑁∑𝑋𝑖 2 −∑(𝑋𝑖)2

Sehingga dapat diperoleh persamaan semikonduktor

y = 51,18908 x + 12,60628
Menghitung kesalahan relative
ẟb
TK = 𝑏

1 ∑𝑋𝑖 2 (∑𝑌𝑖)2 −2∑𝑋𝑖∑𝑌𝑖∑(𝑋𝑖𝑌𝑖)𝑁(∑(𝑋𝑖𝑌𝑖))2


ẟy 2 = ∑𝑌𝑖 2
𝑛−2 𝑁∑𝑋𝑖 2 −∑(𝑋𝑖)2

ẟy = 5,682228

𝑁
ẟb = ẟy√ = 5,29691
𝑁∑𝑋𝑖2 −∑(𝑋𝑖)2

ẟb
TK = 100% = 10.34%
𝑏

Grafik hubungan antara V dan I

V VS I
80
70
60
50
40
I

30
20
10
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
V

Y Predicted Y Linear (Y)


Analisis

1. Analisis Percobaan

Mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I) pada suatu semikonduktor
adalah tujuan dari praktikum LR 02. Dalam mempelajari praktikum tersebut yang harus kita
ketahui pertama adalah pengertian semikonduktor serta persamaan apa yang hendak
digunakan agar praktikan dapat memperoleh data dari praktikum tersebut. Pada praktikum ini
praktikan diminta untuk mencari nilai tegangan serta arus yang mengalir pada rangkaian
tersebut dengan menggunakan remote laboratory (Rlab) yang merupakan situs dari sitrampil
sehingga dapat memperoleh data yang lebih signifikan dibanding dengan praktikum yang
diadakan di laboratorium. Dalam praktikum Rlab ini, praktikan hanya tinggal mengklik
tombol power untuk mengalirkan energi dan menekan tombol setting untuk mengganti variasi
model serta tombol ukur untuk memperoleh data pengamatan. Pada percobaan ini, tegangan
yang diberikan pada voltmeter sebesar 0,58425 V dan kuat arus pada amperemeter sebesar 45
mA.

2. Analisis Hasil

Dari hasil praktikum diperoleh data sebanyak 40 data yang setiap modelnya terdapat 5 data
setiap modelnya. Kemudian dari data tersebut dibuat dalam grafik agar dapat mengetahui
persamaan liniernya. Dari data yang didapatkan tersebut praktikan dapat menghitung nilai
rata-rata dari hambatan setiap modelnya dengan cara memasukkannya ke dalam persamaan
Hukum Ohm. Dari data tersebut juga praktikan membuat leat square ehingga memperoleh
persamaan y = 51,18908 x + 12,60628 yang dapat digunakan untuk menghitung nilai hambatan
konduktor pada alat yang digunakan. Serta didapat kesalahan relative sebebesar 10 % , yang artinya
pada percobaan tersebut praktikan memperoleh hasil yang cukup.
3. Analisis Grafik

Praktikan telah menghitung data yang telah didapat, dari data yang telah praktikan peroleh,
didapat grafik hubungan antara beda potensial (V) dengan arus (I). grafik tersebut berupa
grafik linier yang diketahui memiliki gradient 0,088599 yang menunjukkan besar hambatan
semikonduktor dan diperoleh persamaan y = 51,18908 x + 12,60628. Grafik tersebut menunjukkan
hubunganantara V dan I yaitu semakin besar nilai V yang ada maka akan semakin besar pula nilai I
yang bisa dianggap nilai V akan berbanding lurus dengan nilai I.

Kesimpulan
1. Semikonduktor adalah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara insulator
dan konduktor.
2. Hambatan dari bahan semikonduktor yang digunakan bersifat ohmik (mengikuti hukum
ohm) sehingga hambatan dari bahan cenderung bersifat konstan.
3. Beda potensial (V) berbanding lurus dengan arus istrik (I). Semakin besar beda potensial
maka arus yang dihasilkan juga semakin besar

Referensi
1. Modul LR03 sitrampil.ui.ac.id
2. https://teknikelektronika.com/prinsip-dasar-dan-pengertian-semikonduktor-
semiconductor/
3. https://www.academia.edu/5091092/SEMIKONDUKTOR

Anda mungkin juga menyukai