ABSTRAK
Kerusakan dapat mengurangi efektifitas penggunaan peralatan dan meningkatkan nilai kerugian
(losses). Untuk meningkatkan efektifitas dan meminimalkan losses yang terjadi maka perlu dilakukan
evaluasi atau pengukuran efektivitas pada mesin atau fasilitas produksi. Mesin Injection Moulding
adalah salah satu jenis mesin yang digunakan untuk proses produksi pada PT.Nusamulti Centralestari.
Pengukuran efektifitas mesin injection molding dapat dilakukan dengan menggunakan metode Overall
Equipment Effectiveness untuk mencegah terjadi 6 kerugian besar (Six Big Losses) yaitu, breakdown
losses, setup and adjusment losses, idling and minor stoppages losses, reduced speed losses, rework
losses dan yield / scrap losses. OEE mengukur efektifitas dengan menggunakan tiga sudut pandang
untuk mengidentifikasi six big losses yaitu availability, performance, dan quality. Dari hasil
pengolahan data, didapatkan nilai rata-rata OEE periode Maret 2016 – Februari 2017 yaitu sebesar
77,8%. Nilai breakdown losses sebesar 5.70% , hasil set up and adjustment losses sebesar 4.73% ,
hasil idling and minor stoppages losses 10.24%, hasil Reduced Speed losses 10.38%, hasil rewok
losses dan yield / scrap losses sebesar 0%.
Kata Kunci: Availability, Injection Moulding, Performance, Quality, OEE, Six Big Losses
ABSTRACT
Damage can reduce the effectiveness of the use of equipment and increase the value of losses (losses).
To improve the effectiveness and minimize the losses that occur it is necessary to evaluate or measure
the effectiveness of the machine or production facilities. Injection Molding Machine is one kind of
machine used for production process at PT.Nusamulti Centralestari. Measuring the effectiveness of
injection molding machine can be done by using Overall Equipment Effectiveness method to prevent
6 big losses, namely breakdown losses, setup and adjusment losses, idling and minor stoppages losses,
reduced speed losses, rework losses and yield / scrap losses. OEE measures effectiveness by using
three angles to identify the six big losses of availability, performance, and quality. From the results of
data processing, obtained the average value of OEE period March 2016 - February 2017 that
amounted to 77.8%. Breakdown losses of 5.70%, set up and adjustment losses of 4.73%, idling and
minor stoppages losses 10.24%, Reduced Speed losses 10.38%, rewards losses and yield / scrap losses
by 0%.
Keywords: Availability, Injection Molding, Performance, Quality, OEE, Six Big Losses
1
Jurnal Ilmiah Teknik Industri J@TIUniversitas Muhammadiyah Tangerang
Hal. 1- November 2017
3
Jurnal Ilmiah Teknik Industri J@TIUniversitas Muhammadiyah Tangerang
Hal. 1- November 2017
1. Total Approch : semua orang ikut terlibat, oleh peralatan dan operator sistem yang
bertanggung jawab dan menjaga semua digunakan. Nakajima dalam Amalia (2006)
fasilitas yang ada dalam pelasksanaaan mendefinisikan Overall Equipment
TPM. Effectiveness (OEE) adalah metode yang
2. Productive Action : sikap proaktif dari digunakan sebagai alat ukur (metric) dalam
seluruh karyawan terhadap kondisi dan penerapan TPM guna menjaga peralatan pada
operasi dari fasilitas produksi. kondisi ideal dengan menghapuskan six big
3. Maintenance : pelaksanaaan peawatan dan losses peralatan. OEE memiliki standar world
peningkatan efektivitas dari fasilitas dan class untuk semua indikator sebagai berikut :
kesatuan operasi produksi. (Vorne, 2005 dalam Andika, S, 2007)
Total productive maintenance memiliki 1. Availability Rate 90% atau lebih
visi sebagai sistem perawatan yang melihat 2. Performance Rate 95% atau lebih
peralatan dapat beoperasi 100% dalam waktu 3. Quality Rate 99% atau lebih
yang tersedia dengan produk 100 % bagus 4. OEE 85% atau lebih.
(Nakajima, 1988). Visi tersebut dapat
diperoleh apabila perusahaan tersebut dapat Perhitungan Overall Equipment
melakukan implementasi total productive Effectiveness (OEE)
maintrenance yang benar. Perhitungan Overall Equipment Effectiveness
(OEE) ini dilakukan untuk mengetahui apakah
Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin yang digunakan untuk proses produksi di
Overall Equipment Effectiveness (OEE) PT. Nusamulti Centralestari beroperasi dengan
merupakan produk dari kegiatan operasi cukup baik, langkah-langkah yang dilakukan
dengan six big losses pada mesin/peralatan. untuk mengetahui nilai OEE sebagai berikut:
Keenam faktor dalam six big losses dapat Menghitung Avalaibility Rate (AR)
dikelompokkan menjadi tiga komponen utama
dalam OEE untuk dapat digunakan. Dalam 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢−( 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘𝑑𝑜𝑤𝑛 + 𝑠𝑒𝑡𝑢𝑝)
AR= 𝑥 100%
mengukur kinerja mesin/peralatan yakni, 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
4
Jurnal Ilmiah Teknik Industri J@TIUniversitas Muhammadiyah Tangerang
Hal. 1- November 2017
5
Jurnal Ilmiah Teknik Industri J@TIUniversitas Muhammadiyah Tangerang
Hal. 1- November 2017
b. Reduced Speed
Reduce Speed adalah selisih antar waktu
kecepatan produksi aktual dengan kecepatan
produksi mesin yang ideal.
Reduced Speed =
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒−(𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑥 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡)
x 100%
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒
3. Defect Losses
Defect losses artinya mesin tidak menghasilkan
produk yang sesuai dengan spesifikasi dan
standar kualitas produk yang telah ditentukan.
Faktor yang dikategorikan ke dalam defect
losses adalah rework losses dan yield / scrap
losses.
a. Rewok Losses
Rework loss adalah produk yang tidak
memenuhi spesifikasi standar yang telah
ditentukan walaupun masih dapat diperbaiki
ataupun dikerjakan ulang.
Rework Losses =
Metodelogi Penelitian
𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝑥 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑒𝑤𝑜𝑘
x 100%
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒
Objek Penelitian
b. Yield / Scrap Losses Pada penelitian ini yang menjadi objek
Yield / scrap loss merupakan kerugian yang penelitian di lini produksi adalah mesin
timbul selama proses produksi belum Injection CH 650. Spesifikasi mesin Injection
mencapai keadaan produksi yang stabil pada Moulding tersebut adalah :
saat proses produksi mulai dilakukan sampai
sampai tercapainya keadaan proses yang
stabil, sehingga produk pada awal proses
sampai keadaan proses stabil dicapai tidak
6
Jurnal Ilmiah Teknik Industri J@TIUniversitas Muhammadiyah Tangerang
Hal. 1- November 2017
7
Jurnal Ilmiah Teknik Industri J@TIUniversitas Muhammadiyah Tangerang
Hal. 1- November 2017
8
Jurnal Ilmiah Teknik Industri J@TIUniversitas Muhammadiyah Tangerang
Hal. 1- November 2017
Availabilt
Perfor
Quality OEE
Setup Losses
Bulan mance OEE
y (%)
(%)
(%) (%) Adalah kerugian yang terjadi akibat
pemasangan dan penyetelan mesin, kerugian
Maret 89.9% 80.3% 98.1% 0.7078 70.8% yang terjadi pada mesin Injection Moulding
April 86.3% 88.2% 98.0% 0.7455 74.6% pada bulan Maret 2016 adalah :
Mei 89.2% 85.1% 98.2% 0.7454 74.5%
Juni 85.6% 86.9% 96.1% 0.7146 71.5% Setup Time = 21.5
Juli 90.5% 93.6% 98.0% 0.8300 83.0%
Loading Time = 646
Agustus 90.5% 87.3% 99.3% 0.7844 78.4% 21.5
September 86.5% 89.2% 97.4% 0.7512 75.1% Setup Losses = 𝑥 100% = 3.33%
Oktober 92.3% 96.1% 98.7% 0.8749
646
87.5%
November 87.7% 90.0% 98.2% 0.7749 77.5%
Desember 91.4% 84.1% 98.1% 0.7542
Dengan perhitungan yang sama untuk
75.4%
Januari 92.5% 94.5% 98.7% 0.8628
menghitung Setup Losses sampai Februari
86.3%
Februari 92.4% 86.5% 99.1% 0.7915
2017 dapat dilihat pada table berikut.
79.1%
Rata –
89.6% 88.5% 98.1% 0,7781 77.8%
Tabel 4.9 Nilai Setup Losses Mesin Injection
Rata
Sumber : Data yang diolah periode Mar 2016-Feb 2017
10
Jurnal Ilmiah Teknik Industri J@TIUniversitas Muhammadiyah Tangerang
Hal. 1- November 2017
Idling And Minor Losses= Tabel 4.11 Nilai Reduced Speed Losses
37.5 Periode Maret 2016-Februari 2017
646
𝑥100% = 5.80% Reduced
Operati Loadin Process
Speed
Periode on Time g Time Ideal Siklus Amount
Loss
(Jam) (Jam) (Unit)
(%)
Dengan perhitungan yang sama untuk
menghitung Idling and Minor Losses sampai Maret 580.5 646 0.01388889 34720 15.21%
Februari 2017 dapat dilihat pada tabel berikut. April 451.5 523 0.01388889 27349 13.70%
Tabel 4.10 Nilai Idling and Minor Losses Juni 416 486 0.01388889 26031 11.21%
Periode Maret 2016-Februari 2017 Agustus 539.5 596 0.01388889 33911 11.50%
Load Idling & September 426.5 493 0.01388889 27385 9.36%
Set Waktu
ing Nonprod Minor
Up Pemeliha Oktober 472.5 512 0.01388889 32681 3.63%
Periode Time uctive Stoppage
Time raan
(Jam (Jam) s Loss November 410.5 468 0.01388889 26590 8.80%
(Jam) (Jam)
) (%)
Desember 495.5 542 0.01388889 30004 14.53%
Maret 21.5 646 16 37.5 5.80%
Januari 422 456 0.01388889 28704 5.12%
April 35 523 32 67 12.81%
Februari 416.5 451 0.01388889 25941 12.46%
Mei 21.5 495 32 53.5 10.81%
Juni 23 486 32 55 11.32% Sumber : Data yang diolah
Juli 14 543 24 38 7.00%
Agustus 27 596 32 59 9.90%
Defect Losses
September 34.5 493 32 66.5 13.49%
Rework Losses
Oktober 21.5 512 40 61.5 12.01%
Adalah kerugian waktu karena produk cacat
November 30.5 468 24 54.5 11.65%
maupun karena kerja produk di proses ulang.
Desember 27 542 16 43 7.93%
Kerugian yang terjadi pada bulan Maret 2016
Januari 13 456 32 45 9.87%
adalah sebagai berikut.
Februari 22.5 451 24 46.5 10.31%
Ideal Cycle Time = 0.013888889
Sumber : Data yang diolah Total Rework = 0 Unit
Loading Time = 646
Reduced Speed 0.013888889 𝑥 0
Adalah kerugian waktu akibat penurunan Rework Losses = 𝑥 100% = 0%
646
kecepatan mesin pada saat beroperasi. Dengan cara yang sama, nilai rework losses
Kerugian yang terjadi pada bulan Maret 2016 pada periode Maret 2016 - Februari 2017
adalah sebagai berikut : didapat 0 %, karena tidak ada rework yang
dilakukan pada perusahaan PT. Nusamulti
Operation Time = 580.5 Centralestari.
Ideal Cycle = 0.013888889
Process Amount = 34720 Yield/Scrap Losses
Loading Time = 646 Adalah kerugian produk pada awal waktu
Speed Losses = produksi sampai mencapai waktu yang stabil.
Kerugian yang terjadi pada bulan Maret 2016
580.5−(0.013888889 𝑥 34720)
646
𝑥100%=15.21% adalah sebagai berikut.
Ideal Cycle Time = 0.013888889
Total Scarp = 0 Unit
Dengan perhitungan yang sama untuk
Loading Time = 646
menghitung Reduced Speed Losses sampai 0.013888889 𝑥 0
Februari 2017 dapat dilihat pada table berikut. Yield / Scrap= 𝑥100% = 0%
646
Dengan cara yang sama, nilai Yield / scrap
losses pada periode Maret 2016 - Februari 2017
didapat 0 %, karena tidak ada rework yang
dilakukan perusahaan tersebut,
11
Jurnal Ilmiah Teknik Industri J@TIUniversitas Muhammadiyah Tangerang
Hal. 1- November 2017
Manusia Mesin
Tidak adanya persediaan
Spare Part Mesin
Memberikan
Arahan
Keletihan
Kurang Mesin Tidak Langsung
Ditangani
Teliti
OEE 77,8%
Menentukan
Standar Material
Melakukan Pemeliharaan Tidak
Terjadwal
Pergantian Mould
dan Material
Sesuai Jadwal Standar Material
Berubah
Bahan
Membuat jadwal Perawatan Mesin Kebersihan Lembab
Sesuai Usia Pakai Komponen Mesin
Set-Up Tidak
Teratur Membersihkan Area
Kerja Menyediakan Area
Khusus
12
Jurnal Ilmiah Teknik Industri J@TIUniversitas Muhammadiyah Tangerang
Hal. 1- November 2017
13
Jurnal Ilmiah Teknik Industri J@TIUniversitas Muhammadiyah Tangerang
Hal. 1- November 2017
14
Jurnal Ilmiah Teknik Industri J@TIUniversitas Muhammadiyah Tangerang
Hal. 1- November 2017
15