Anda di halaman 1dari 3

ANALISA PERCOBAAN

Di Pratikum bioethanol ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu pemisahan pati dari
singkong, hidrolisis, fermentasi, dan disitilasi serta analisis hasil etanol.

Proses hidrolisis diperlukan untuk memecahkan senyawa-senyawa kompleks


karbohidrat menjadi gula sederhana (glukosa) secara otomatis menggunakan enzyme alfa
ambilase melalui proses pemanasan (pemasakn) pada pratikum ini suhu pemanasan adalah
60oC dengan lama waktu pemanasan selama 10 menit. Sebelum dilakukan hidrolisis,
singkong harus melalui proses pretreatment dengan cara menghaluskan singkong, kemudian
mengambil patinya dengan cara pemanasan dengan saringan setelah pennambahan air.
Fermentasi dilakukan dengan cara dua macam ragi, yaitu ragi roti dan ragi tape. Distilasi
dilakukan untuk memisahkan bioetanol yang terbentuk dari proses fermentasi, oleh karena
itu suhu distilasi dijaga pada titik didih bioethanol yaitu 78oC.

Fermentasi pada bioethanol ini terjadi pada tiga wadah (botol). Botol pertama berasal
dari ubi kayu dengan ragi tape dan fermentasinya selama 7 hari, kompsisi 850 ml pati ubi
kayu dan 45 ml ragi tapi. Botol kedua dari ubi kayu dan ragi tape dengan fermentasi 14 hari
yang merupakan lanjutan dari bioetanol yang pertama. Dan botol terakhir berasal dari air
hasil fermentasi tape dan dibiarkan selama 7 hari. Setiap botol dihubungkan dengan selang
botol yang berisi katalis. Fermentasi ini diletakkan pada suhu ruang (27-32oC). kondisi
optimum untuk fermentasi adalah selama 7 hari dengan kisaran pH 4-6, namun pada
percobaan ini pH-nya rata-rata berada di kisaran 3.

Setelah itu, dilakukan distilasi. Pada hasil distilasi, masing-masing bioethanol yang
dihasilkan dengan beda ragi dan lama fermentasi serta bahan baku bioethanol tersebut
menghasilkan bioethanol yang kurang dari 25 ml, sehingga tidap dapat dilakukan uji densitas
bioethanol. Jadi, analisis yang dilakukan yaitu berupa uji bakar dan sifat fisik.

Ketiga bioethanol yang didapat memiliki sifat fisik yang sama yaitu berwarna bening
dan berbau khas alkohol yang sedikit menyengat. Pada pengujian bakar hanya berhasil
terbakar pada bioethanol pertama dan ketiga, tetapi bioethanol kedua tidak dapat terbakar.
Pada bioethanol pertama menunjukkan bahwa bioethanol sudah dapat diproduksi dalam
waktu 7 hari meskipun menurut literatur kondisi optimalnya selama 14 hari. Bioethanol yang
ketiga terbakar menunjukkan sudah terbentuknya alkohol dan air fermentasi tape ubi kayu
sehingga tanpa perlakukan apapun sudah terkandung bioethanol setelah didistilasi.
Bioethanol yang kedua tidak terbakar disebabkan karena beberapa factor, yaitu suhu yang
tidak terjaga pada 78oC dalam artian <78oC, menyebabkan kemungkinan molekul air juga
ikut terdistilasi, sehingga bioethanol yang dihasilkan mengandung atau bercampur dengan
air yang menyebabkan uji bakar gagal. Selain itu pula tidak rapatnya isolasi (aluminium foil)
pada Erlenmeyer yang digunakan mengakibatkan bioethanol menguap.

Adapun volume yang dihasilkan tiap-tiapkondisi <25ml, seperti yang sudah


dilakukan tadi. Bioethanol pertama memiliki hasil yang sangat sedikit dibandingkan
bioethanol ketiga, yaitu ± 12 ml (bioethanol dari air fermentasi tape kurang dari bioethanol
dari ubi kayu + ragi tape).

Cara untuk meningkatkan hasil bioethanol dari pati ubi kayu yaitu dengan menjaga
temperatur fermentasi dalam keadaan ruang, menjaga pH fermentasi (4-6), serta mencari
komposisi pati dan ragi yang tepat.
KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Pada pembuatan bioethanol dari ubi kayu terdapat beberpa proses, yaitu pretreatment,
hidrolisis, fermentasi, dan distilasi.
2. Ketiga bioethanol memiliki sifat fisik yang sama, yaitu berwarna bening dan berbau
khas alcohol. Namun, hanya bioethanol kedua yang tidak terbakar.
3. Tidak terbakarnya bioethanol kedua disebabkan oleh suhu yang tidak terjaga ada
78oC, dan tidak rapatnya isolasi pada Erlenmeyer (wadah bioethanol).
4. Hasil distilat dari air fermentasi tape ubi kayu lebih banyak menunjukkan banyaknya
jumlah bioethanol yang terbentuk.
5. Untuk meningkatkan hasil produksi bioethanol dari ubi kayu dapat dilakukan dengan
cara :
 Menjaga suhu fermentasi
 Menjaga pH fermentasi
 Melakukan uji komposisi pati dan ragi agar didapat kondisi optimum.

Anda mungkin juga menyukai

  • Buk Tinik Sayang
    Buk Tinik Sayang
    Dokumen19 halaman
    Buk Tinik Sayang
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Surat Mami Louissa
    Surat Mami Louissa
    Dokumen1 halaman
    Surat Mami Louissa
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen15 halaman
    Cover
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Pas Mandarin - Louissa 5a
    Pas Mandarin - Louissa 5a
    Dokumen4 halaman
    Pas Mandarin - Louissa 5a
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Fix
    Kata Pengantar Fix
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar Fix
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Dokumen2 halaman
    Bab Vi
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Lampiran 1 - Data Pengamatan
    Lampiran 1 - Data Pengamatan
    Dokumen8 halaman
    Lampiran 1 - Data Pengamatan
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Laporan Tetap Praktikum Briket Fix
    Laporan Tetap Praktikum Briket Fix
    Dokumen21 halaman
    Laporan Tetap Praktikum Briket Fix
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Kurva baku dan kesetimbangan fasa cair-uap etanol
    Kurva baku dan kesetimbangan fasa cair-uap etanol
    Dokumen4 halaman
    Kurva baku dan kesetimbangan fasa cair-uap etanol
    wahyuherdir
    Belum ada peringkat
  • Ds 2
    Ds 2
    Dokumen1 halaman
    Ds 2
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Lili Wijayanti
    Lili Wijayanti
    Dokumen50 halaman
    Lili Wijayanti
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Memaksimalkan Kogenerasi Listrik
    Memaksimalkan Kogenerasi Listrik
    Dokumen2 halaman
    Memaksimalkan Kogenerasi Listrik
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Cover Belt Konveyor
    Cover Belt Konveyor
    Dokumen1 halaman
    Cover Belt Konveyor
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman
    Rangkuman
    Dokumen3 halaman
    Rangkuman
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Fix
    Kata Pengantar Fix
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar Fix
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Laporan Fasa Kesetimbangan
    Laporan Fasa Kesetimbangan
    Dokumen26 halaman
    Laporan Fasa Kesetimbangan
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Erika File
    Erika File
    Dokumen3 halaman
    Erika File
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • COVER Fix
    COVER Fix
    Dokumen1 halaman
    COVER Fix
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen1 halaman
    Bab Iv
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pengesahan
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen3 halaman
    Penda Hulu An
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Bahan
    Bahan
    Dokumen9 halaman
    Bahan
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Surat Pengantar
    Surat Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Surat Pengantar
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • DATA
    DATA
    Dokumen5 halaman
    DATA
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • PERTANYAAN
    PERTANYAAN
    Dokumen1 halaman
    PERTANYAAN
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Edit Fix
    Edit Fix
    Dokumen1 halaman
    Edit Fix
    lili wijayanti
    Belum ada peringkat