Anda di halaman 1dari 15

17 Oktober 2016

KARAKTERISTIK TANAH
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI

OLEH

NAMA:
FISKY
AMELIA
TESAMI

NIM.
15031130
00

KELOMPOK: 3-B

ASISTEN: NANDA INDAH DIAN LESTARI

NIM.1403119262

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2016

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanah (bahasa Yunani : pedon ; bahasa Latin : solum) adlah bagian kerak bumi
yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital perannya bagi
semua kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai
penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik
bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup bagi
berbagai organisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk
hidup dan bergerak.
Tekstur tanah dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Tekstur tanah yang sesuai bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman dapat
memacu dan memperkuat tanaman untuk dapat tumbuh dengan baik, sehingga segala
sesuatu yang diperlukan karena faktor tanah dapat diperoleh. penentuan tekstur tanah
dapat ditentukan dengan metode analisis kualitatif, dengan merasakan tanah langsung
menggunakan jari tangan sehingga dapat diketahui tingkat kehalusan dan
kekasarannya. Hal ini disebabkan karena penentuan tekstur tanah merupakan
perbandingan fraksi tanah yang melipauti kandungan liat, debu dan pasir dalam suatu
massa tanah yang memilliki kandungan partikel berbeda-beda.
Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk mempelajari tanah dan seluk
beluknya agar kita bisa memanfaatkan tanah semaksimal mungkin untuk kehidupan
seluruh makhluk hidup

1.2 Tujuan
1. Mempelajari cara menggali tanah untuk pembuatan sebuah profil
tanah.
2. Mempelajari cara sederhana menggambar profil tanah
3. Mempelajari cara praktis dan sderhana (“by feel”) untuk mengenali
tekstur tanah.
4. Mempelajari cara sederhana membuat deskripsi profil tanah,
terutama sekali untuk kepentingan penelitian ekologi.
II TINJAUAN PUSTAKA
Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk
tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai
“pedogenesis”. Proses yng unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri
atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan
mengenai asal dan proses-proses fisika,kima, dan biologi yang telah dilalui tumbuhan
tersebut. Dikenal lima macam faktor pembentuk tanah, yaitu faktor iklim, organisme
(termasuk manusia), dan relief permukaan bumi (topografi). Berdasarkan dinamika
kelima faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah dan dapat dilakukan
klasifikasi tanah (Sunartono, 1978).

Profil tanah adalah penampang melintang (vertikal) tanah yang terdiri dari
lapisan tanah (solum) dan lapisan bahan induk. Solum tanah adalah bagian dari profil
tanah yang terbentuk akibat proses pembentukan tanah (Horison A dan B)
(Hardjowigeno, 1993).

Proses pembentukan tanah akan menghasilkan benda alami yang disebut tanah.
Penampang vertikal tanah tersebut menunjukkan susunan horison yang disebut profil
tanah. Sedangakn horison-horison di atas bahan induk disebut solum. Tiap tanah
berkembang dengan baik dan masih dalam keadaan asli mempunyai sifat-sifat profil
yang khas. Sifat-sifat ini digunakan dalam klasifikasi dan penjajagan (survey) tanah
dan sangat besar manfaatnya. Untuk menentukan pendapat tentang tanah, sifat-sifat
profil perlu diperhatikan sebagai pertimbangan (Buckman, 1982).

Lapisan atas profil tanah biasanya cukup banyak mengandung bahan organik dan
biasanya berwarna gelap karena penimbunan (akumulasi bahan organik tersebut).
Lapisan dengan ciri-ciri demikian sudah umum dikenal sebagai daerah uatama
penimbunan bahan organik yang disbut tanah atas atau tanah olah. Sub soil adalah
bagian tanah dibagian bawahnya yang mengalami cukup pelapukan, mengandung
sedikit bahan organik. Lapisan organik yang berlainan itu terutama dalam tanah yang
sudah mengalami pelapukan mendalam di daerah lembab (Buckman,1982).

Tanah itu biasanya ada beberapa lapisan, akan tetapi dalam garis besar lapisan
tanah itu dibagi menjadi empat yaitu:

1. Lapisan tanah atas. Tebalnya 10-30 cm, warnanya coklat sampai kehitam-
hitaman, lebih gembur yang biasanya disebut tanah pertanian. Lapisan ini
merupakan tempat pertumbuhan tanaman yang utama. Disin hidup dan
berkembangbiak semua jasad hidup tanah dan merupakan lapisan tanah yang
tersubur.

2. Lapisan bahan induk tanah. Lapisan ini mencolok warnanya, yaitu kemerah-
merahan atau kelabu keputih-putihan. Lapisan ini disebut lapisan bahan induk tanah
karena merupakan asal atau induk dari lapisan tanah bawah. Lapisan ini dapat pecah
dan dirubah denagn mudah tetapi sukar ditembus akar.

3. Lapisan mineral. Pada lapisan ini terkandung berbagai bahan mineral.

4. Lapisan batuan induk. Lapisan ini masih merupakan batuan pejal, belum
mengalami proses pemecahan. Inilah merupakan bahan induk tanah yang
mengalami perubahan beberapa proses dalam waktu yang cukup lama. Batuan ini
jauh lebih dalam maka jarang kelihatan pada permukaan tanah. Tidak semua
susunan tanah itu seperti apa yang telah diuraikan (Sugiman, 1982).

Profil tanah yang akan diamati, ciri-cirinya harus memenuhi syarat-syarat: tegak
(vertikal), baru artinya belum terpengaruh keadaan luar, dan juga tidak memantulkan
cahaya (profil tanah pada waktu pengamatan tidak langsung terkena sinar matahari).
Pengamatan dimulai dengan pengukuran dalamnya dari batas-batas horison dapat
diketahui. Masing-masing horison dari yang diatas atau dibawahnya dibedakan oleh
ciri-ciri yang spesifik dan genetis. Pada garis besarnya horison-horison dapat
dibedakan atas horison organik O dan horison mineral A, B, C dan R
(Darmawijaya,1990).

Tekstur merupakan sifat kasr-halusnya tanah dalam percobaan yang ditentukan


oleh perbandingan banyaknya zarah-zarah tunggal tanah dari berbagai kelompok
ukruran, terutama perbandingan antara fraksi-fraksi lempung, debu dan pasir
berukuran 2 mm ke bawah (Notohadiprawito, 1978).

Tekstur tanah dilapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan
memijit tanah basah diantara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus-
kasarnya yang melliputi rasa keberadaan debu , butir-butir pasir, dan liat
(Hardjowigeno, 1992).

Hampir setiap horison menunjukkan warna yang berbeda. Untuk menentukan


warna tanah menggunakan patokan yaitu Munsell Soil Color Chart yang terdiri dari
kartu yang berbeda warna spektrum. Cara menentukan warna tanah adalah dengan
membandingkan warna sampel dengan warna pembanding dalam kartu
(Darmawijaya, 1990).
III METODE

3.1 Alat

1. Cangkul

2. Sendok semen

3. Sendok makan

4. Semprotan air

5. Papan alas (20 cm x 20 cm)

6. Penggaris metal

7. Kamera digital

8. Kertas gambar/buku catatan

9. Pensil

3.2 Bahan

1. Tanah

2. Air

3.3 Cara Kerja

Pemeriksaan Profil Tanah

1. Praktikan diarahkan asisten untuk menemukan lokasi pembuatan profil tanah


yang mudah digali

2. Lokasi dikenali terlebih dahulu secara umum


3. Irisan segar dibuat tegak lurus dengan bidang datar permukaan tanah. Irisan
dibuat sedalam 100-150 cm.

4. Apabila permukaan irisan sudah datar/rata, maka difoto dengan kamera


digital. Diusahakan foto meliput tanah lengakp dengan penggaris metal
sebagai skala pengukuran.

5. Masing-masing foto ‘close up’ untuk masing-masing lapisan dibuat.

6. Dilakukan pengukuran masing-masing tebal lapisan tanah O, A, B, dan C.


Hasil pengukuran dicatat, lalu digambar profil tanah tersebut secara
skematis.

Pemeriksaan Tekstur Tanah

1. Dilakukan pemeriksaan terhadap masing-masing sampel tanah.

2. Tanah kering diambil kurang lebih sesendok makan, lalu tanah disemprot
dengan air sebanyak 2-3 kali semprotan.

3. Tanah diremas-remas perlahan, apabila terasa ada kerikil, dipisahkan dan


dibuang.

4. Selanjutnya, tanah dibentuk sesuai dengan petunjuk yang tertera di buku


penuntun praktikum ekologi pada halaman 6-7.
IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Lapisan Ketinggian Warna Tekstur % Sand % Clay % Silt

O 16.5 cm Brownish *A (sand) A: >85 A: <10 A: <15


black *B (loamy B: >70 B: <15 B: <30
sand) C: 15-50 C: <100 C: 50-88
*C (silt)

A 193 cm Pale red *A (sand) A: >85 A: <10 A: <15

*B (loamy B: >70 B: <15 B: <30


sand)

B >87 cm Grayish *A (sand) A: >85 A: <10 A: <15


orange *B (loamy B: >70 B: <15 B: <30
sand) C: 15-50 C: <100 C: 50-88
*C (silt)

4.2 Pembahasan

Praktikum dilakukan pada hari Minggu tanggal 9 Oktober 2016. Praktikum dilakukan
di depan waduk arboretum yang merupakan hutan sekunder yang berlokasi di
Universitas Riau. Di tempat pembuatan profil tanah lahan ditutupi dengan vegetasi
berupa rumput, paku-pakuan dan serasah. Tidak ada aktifitas manusia seperti
pengolahan lahan. Serasah di permukaan tanah berukuran tebal sekitar 7 cm dan
terdapat cacing tanah.
4.2.1 Profil

Profil tanah yang didapatkan yaitu lapisan O, lapisan A, dan lapisan B. Setiap
lapisan horizon memiliki perbedaan masing - masing. Perbedaan yang terlihat
diantaranya yaitu warna tanah, tekstur tanah, keberadaan perakaran, aktivitas
organisme dan batu – batuan. Namun yang paling terlihat perbedaannya yaitu dari
segi warna.Perbedaan warna menentukan dekomposisi kandungan serta struktur
tanah.

Lapisan O memiliki tebal lapisan yaitu 33cm. Terdapat serasah dengan tebal yang
didominasi oleh lumut, dedaunan kering, paku, dan kascing. Secara keseluruhan
lapisan ini berwarna hitam kehijauan. Warna hitam kehijauan dikarenakan adanya
kandungan humus dan pembusukan bahan organik.Pada lapisan ini masih masih
memiliki banyak perakaran tumbuhan.

Lapisan A memiliki tebal 193 cm masih terdapat perakaran namun tidak sebnyak
lapisan O. Berdasarkan chart warna lapisan A tergolong dalam warna pale red. Pada
lapisan ini mengandung cukup kandungan mineral.

Lapisan B memiliki tebal Berdasarkan chart warna , lapisan B termasuk warna


grayish orange. Pada lapisan B, lapisan ini sangat miskin material organik

4.1.2 Tekstur

Berdasarkan hasil pengamatan praktikum, didapatkan masing-masing tekstur tanah


berbeda dari berbagai lapisan. Tekstur tanah dari lapisan O bisa dibentuk menjadi
bentuk A, B dan C, yang berarti lapisan itu mengandung pasir, pasir bercampur galuh
dan lempung bercampur liat. Tekstur tanah dari lapisan A bisa dibentuk menjadi
bentuk A dan B dengan kandungan pasir dan pasir bercampur dengan galuh. Tekstur
tanah di lapisan B bisa dibentuk menjadi bentuk A dan B dengan kandungan pasir dan
pasir bercampur dengan galuh.
V KESIMPULAN

Dari praktikum ini, didapatkan kesimpulan yaitu:

1. Cara menggali tanah untuk pembuatan sebuah profil tanah, yaitu tegak (vertikal),
baru artinya belum terpengaruh keadaan luar, dan juga tidak memantulkan
cahaya (profil tanah pada waktu pengamatan tidak langsung terkena sinar
matahari).

2. Cara sederhana menggambar profil tanah dengan menggunakan aplikasi Paint.

3. Mengenali tekstur tanah, dengan cara membedakan dengan tangan dengan

membentuk pola-pola tertentu.

4. Belajar membuat deskripsi profil tanah untuk kepentingan penelitian.


DAFTAR PUSTAKA

Buckman HO, Brady NC. 1982. Ilmu Tanah. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Darmawijaya, M. Isa. 1990. Klasifikasi Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada University


Press.

Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo.

Sugiman. 1982. Ilmu Tanah Terjemahan. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Sunartono. 1978. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Erlangga.


Gambar Profil Tanah
Lampiran Foto

Anda mungkin juga menyukai