KARAKTERISTIK TANAH
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI
OLEH
NAMA:
FISKY
AMELIA
TESAMI
NIM.
15031130
00
KELOMPOK: 3-B
NIM.1403119262
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2016
I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mempelajari cara menggali tanah untuk pembuatan sebuah profil
tanah.
2. Mempelajari cara sederhana menggambar profil tanah
3. Mempelajari cara praktis dan sderhana (“by feel”) untuk mengenali
tekstur tanah.
4. Mempelajari cara sederhana membuat deskripsi profil tanah,
terutama sekali untuk kepentingan penelitian ekologi.
II TINJAUAN PUSTAKA
Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk
tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai
“pedogenesis”. Proses yng unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri
atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan
mengenai asal dan proses-proses fisika,kima, dan biologi yang telah dilalui tumbuhan
tersebut. Dikenal lima macam faktor pembentuk tanah, yaitu faktor iklim, organisme
(termasuk manusia), dan relief permukaan bumi (topografi). Berdasarkan dinamika
kelima faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah dan dapat dilakukan
klasifikasi tanah (Sunartono, 1978).
Profil tanah adalah penampang melintang (vertikal) tanah yang terdiri dari
lapisan tanah (solum) dan lapisan bahan induk. Solum tanah adalah bagian dari profil
tanah yang terbentuk akibat proses pembentukan tanah (Horison A dan B)
(Hardjowigeno, 1993).
Proses pembentukan tanah akan menghasilkan benda alami yang disebut tanah.
Penampang vertikal tanah tersebut menunjukkan susunan horison yang disebut profil
tanah. Sedangakn horison-horison di atas bahan induk disebut solum. Tiap tanah
berkembang dengan baik dan masih dalam keadaan asli mempunyai sifat-sifat profil
yang khas. Sifat-sifat ini digunakan dalam klasifikasi dan penjajagan (survey) tanah
dan sangat besar manfaatnya. Untuk menentukan pendapat tentang tanah, sifat-sifat
profil perlu diperhatikan sebagai pertimbangan (Buckman, 1982).
Lapisan atas profil tanah biasanya cukup banyak mengandung bahan organik dan
biasanya berwarna gelap karena penimbunan (akumulasi bahan organik tersebut).
Lapisan dengan ciri-ciri demikian sudah umum dikenal sebagai daerah uatama
penimbunan bahan organik yang disbut tanah atas atau tanah olah. Sub soil adalah
bagian tanah dibagian bawahnya yang mengalami cukup pelapukan, mengandung
sedikit bahan organik. Lapisan organik yang berlainan itu terutama dalam tanah yang
sudah mengalami pelapukan mendalam di daerah lembab (Buckman,1982).
Tanah itu biasanya ada beberapa lapisan, akan tetapi dalam garis besar lapisan
tanah itu dibagi menjadi empat yaitu:
1. Lapisan tanah atas. Tebalnya 10-30 cm, warnanya coklat sampai kehitam-
hitaman, lebih gembur yang biasanya disebut tanah pertanian. Lapisan ini
merupakan tempat pertumbuhan tanaman yang utama. Disin hidup dan
berkembangbiak semua jasad hidup tanah dan merupakan lapisan tanah yang
tersubur.
2. Lapisan bahan induk tanah. Lapisan ini mencolok warnanya, yaitu kemerah-
merahan atau kelabu keputih-putihan. Lapisan ini disebut lapisan bahan induk tanah
karena merupakan asal atau induk dari lapisan tanah bawah. Lapisan ini dapat pecah
dan dirubah denagn mudah tetapi sukar ditembus akar.
4. Lapisan batuan induk. Lapisan ini masih merupakan batuan pejal, belum
mengalami proses pemecahan. Inilah merupakan bahan induk tanah yang
mengalami perubahan beberapa proses dalam waktu yang cukup lama. Batuan ini
jauh lebih dalam maka jarang kelihatan pada permukaan tanah. Tidak semua
susunan tanah itu seperti apa yang telah diuraikan (Sugiman, 1982).
Profil tanah yang akan diamati, ciri-cirinya harus memenuhi syarat-syarat: tegak
(vertikal), baru artinya belum terpengaruh keadaan luar, dan juga tidak memantulkan
cahaya (profil tanah pada waktu pengamatan tidak langsung terkena sinar matahari).
Pengamatan dimulai dengan pengukuran dalamnya dari batas-batas horison dapat
diketahui. Masing-masing horison dari yang diatas atau dibawahnya dibedakan oleh
ciri-ciri yang spesifik dan genetis. Pada garis besarnya horison-horison dapat
dibedakan atas horison organik O dan horison mineral A, B, C dan R
(Darmawijaya,1990).
Tekstur tanah dilapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan
memijit tanah basah diantara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus-
kasarnya yang melliputi rasa keberadaan debu , butir-butir pasir, dan liat
(Hardjowigeno, 1992).
3.1 Alat
1. Cangkul
2. Sendok semen
3. Sendok makan
4. Semprotan air
6. Penggaris metal
7. Kamera digital
9. Pensil
3.2 Bahan
1. Tanah
2. Air
2. Tanah kering diambil kurang lebih sesendok makan, lalu tanah disemprot
dengan air sebanyak 2-3 kali semprotan.
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Praktikum dilakukan pada hari Minggu tanggal 9 Oktober 2016. Praktikum dilakukan
di depan waduk arboretum yang merupakan hutan sekunder yang berlokasi di
Universitas Riau. Di tempat pembuatan profil tanah lahan ditutupi dengan vegetasi
berupa rumput, paku-pakuan dan serasah. Tidak ada aktifitas manusia seperti
pengolahan lahan. Serasah di permukaan tanah berukuran tebal sekitar 7 cm dan
terdapat cacing tanah.
4.2.1 Profil
Profil tanah yang didapatkan yaitu lapisan O, lapisan A, dan lapisan B. Setiap
lapisan horizon memiliki perbedaan masing - masing. Perbedaan yang terlihat
diantaranya yaitu warna tanah, tekstur tanah, keberadaan perakaran, aktivitas
organisme dan batu – batuan. Namun yang paling terlihat perbedaannya yaitu dari
segi warna.Perbedaan warna menentukan dekomposisi kandungan serta struktur
tanah.
Lapisan O memiliki tebal lapisan yaitu 33cm. Terdapat serasah dengan tebal yang
didominasi oleh lumut, dedaunan kering, paku, dan kascing. Secara keseluruhan
lapisan ini berwarna hitam kehijauan. Warna hitam kehijauan dikarenakan adanya
kandungan humus dan pembusukan bahan organik.Pada lapisan ini masih masih
memiliki banyak perakaran tumbuhan.
Lapisan A memiliki tebal 193 cm masih terdapat perakaran namun tidak sebnyak
lapisan O. Berdasarkan chart warna lapisan A tergolong dalam warna pale red. Pada
lapisan ini mengandung cukup kandungan mineral.
4.1.2 Tekstur
1. Cara menggali tanah untuk pembuatan sebuah profil tanah, yaitu tegak (vertikal),
baru artinya belum terpengaruh keadaan luar, dan juga tidak memantulkan
cahaya (profil tanah pada waktu pengamatan tidak langsung terkena sinar
matahari).
Buckman HO, Brady NC. 1982. Ilmu Tanah. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.