Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH BIOLOGI REPRODUKSI I

PERUBAHAN SISTEM REPRODUKSI


PADA IBU HAMIL

Di susun :
1. Rohmatul Laili (161540100003)
2. Monika Agnesia (161540100013)
3. Rosyta Putri S (161540100020)
4. Anis Auliyah (161540100008)
5. Debby Mayliana C (161540100009)

D III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas terselesaikan makalah ini, tentang
mengenai “Sistem Reproduksi” yang disajikan secara sistematis dan jelas.Tujuan
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Konsep Kebidanan.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan atau
ketidaksempurnaan.Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini, dapat menambah
ilmu pengetahuan pembaca.
Kami menyadari adanya kekurangan-kekurangan dalam pembuatan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kepada sejawat
pembaca kami mohon maaf bila dalam penyajian makalah ini masih banyak
kekurangan atau kesalahan. Kami sangat harapkan kritik dan saran yang membangun
demi penyempurnaan selanjutnya.

Sidoarjo, 05 Desember 2016

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ........................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................... 2
C. TUJUAN MAKALAH .......................................................................... 2
D. KEGUNAAN MAKALAH .................................................................... 2

BAB II TINJAUAN MATERI ................................................................................ 3


A. GENETALIA INTERNA ....................................................................... 4
B. GENETALIA EKSTERNA .................................................................... 8
C. PELVIS ................................................................................................... 13

PERUBAHAN ANATOMI FISIOLOGI PADA IBU HAMIL .............................. 20


DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 28
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari
ovarium, uterus dan bagian alat kelamin lainnya. Reproduksi atau perkembangbiakan
merupakan bagian dari ilmu faal (fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi
kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut
masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh manusia yang dilakukan tubektomi pada organ
reproduksinya atau mencapai menopause tidak akan mati. Pada umumnya reproduksi baru
dapat berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan
hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh
manusia.

Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap
kelangsungan suatu generasi. Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital
artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk
tidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam
dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan
saranauntukmelanjutkangenerasi.
Pada pelajaran ini akan dibahas tentang sistem organ reproduksi wanita yang meliputi struktur
organ reproduksi wanita, oogenesis dan siklus menstruasi.

Struktur organ reproduksi wanita terdiri organ reproduksi eksternal dan organ reproduksi
internal. Organ reproduksi luar wanita disebut juga vulva meliputi mons veneris (mons pubis),
labium mayora, labium minora dan clitoris. Organ reproduksi dalam wanita meliputi ovarium,
tuba falopii, uterus dan vagina.

Oogenesis atau pembentukan ovum pada wanita telah dimulai sejak dalam kandungan
ibunya. Setelah bayi lahir, dalam tubuhnya telah ada sekitar satu juta oosit primer. Sebagian
oosit primer mengalami degenerasi sehingga ketika memasuki masa puber jumlah tersebut
menurun hingga tinggal sekitar 200 ribu pada tiap ovariumnya. Oosit primer ini mengalami
masa istirahat (dorman), kemudian proses oogenesis akan dilanjutkan setelah wanita memasuki
masa puber.
Sejak pertama mendapat menstruasi (menarche) yang terjadi antara usia 9-14 tahun
organ reproduksi aktif bekerja hingga wanita tersebut berhenti menstruasi (menophause) yang
terjadi antara usia 46-54 tahun. Menstruasi merupakan pendarahan yang keluar melalui vagina
karena luruhnya dinding rahim (endometrium). Menstruasi juga merupakan pertanda tidak
terjadi kehamilan, tiga perempat bagian jaringan lembut endometrium yang telah dipersiapkan
untuk menerima konsepsi (penanaman embrio) akan terlepas. Kemudian endometrium akan
terbentuk kembali; dipersiapkan untuk menerima kemungkinan konsepsi berikutnya, demikian
seterusnya terulang kembali secara periodik dan dikenal dengan siklus menstruasi. Remaja
putri tidak perlu merasa takut karena menstruasi merupakan peristiwa biologis yang normal
dan biasa seperti halnya bernafas dan darah yang mengalir dalam tubuh.

Seorang wanita harus mengenal anatomi dan fisiologi organ reproduksinya. Dengan
mengetahui anatomi dan memahami fisiologi reproduksinya maka seorang wanita tak perlu
merasa cemas dan gelisah terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja dan
itu adalah suatu hal yang normal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana anatomi sistem reproduksi perempuan?
2. Bagaimana anatomi sistem reproduksi perempuan saat masa kehamilan?

C. Tujuan Makalah

Sejalan dengan rumusan di atas, makalah ini disusun untuk mengetahui dan
mendeskripsikan:
1. Pengertian anatomi sistem reproduksi perempuan;
2. Anatomi sistem reproduksi perempuan saat masa kehamilan

D. Kegunaan Makalah

Penyusunan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun
praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan pengetahuan mengenai
reproduksi wanita. Secara praktis makalah ini berguna bagi:
1. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan keilmuan di bidang kebidanan khususnya
tentang anatomi fisiologi system reproduksi wanita.
2. Pembaca / dosen, sebagai media informasi dalam pembuatan makalah.
BAB II
TINJAUAN MATERI

Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi perempuan

Organ Reproduksi Wanita

Alat reproduksi wanita terdiri dari alat/ organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak
dalam rongga panggul. Eksternal (sampai vagina): fungsi ovulasi, internal: fungsi ovulasi,
fertilisasi ovum transportasi blastosit, implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran. Fungsi sistem
reproduksi wanita dipengaruhi/ dikendalikan oleh hormon-hormon gonadotropin atau steroid
dari poros hormonal thalamus-hipothalamus-hipopisis-adrenal-ovarium. Selain itu terdapat
organ/sistem ekstragonad/ ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus reproduksi
(payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya).
GENITALIA INTERNA

A. Definisi
Genitalia interna adalah organ reproduksi wanita yang terletak di dalam rongga pelvis.
B. Bagian-bagian Genitalia Interna

1. Uterus

a. Merupakan jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis diantara kandung kemih dan rektum
b. Dinding depan, belakang dan atas tertutup peritoneum, sedangkan bagian bawahnya
berhubungan dengan kandung kemih
c. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas
d. Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm

Uterus berfungsi sebagai: Siklus mentruasi, Kehamilan, serta Persalinan.


Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan bagian
bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada
manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin.
Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :

a. Perimetrium merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan dengan rongga perut yang
berfungsi sebagai pelindung uterus.
b. Miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar pada proses persalinan
(kontraksi) yang kaya akan sel otot serta berfungsi untuk relaksasi uterus dengan melebar dan
kembali ke bentuk semula setiap bulannya.
c. Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah serta tempat
menempelnya sel telur yang sudah dibuahi, bila tidak terjadi pembuahan maka dinding
endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan dengan sel ovum matang.

Uterus terdiri dari 2 bagian :


1. Serviks Uteri
a. Bagian bawah istmus uteri
b. Berdasarkan perlekatan dengan vagina, terbagi menjadi 2 :
· Portio
· Supravaginal

2. Korpus Uteri
Korpus uteri terdiri dari beberapa bagian :
a. Istmus uteri : tempat dimana kanalis endoserviks membuka ke kavum uteri
b. Kornu : tempat bermuara kedua tuba falopii yaitu dibagian superior dan lateral
c. Fundus : bagian atas uterus yang berbentuk konveks diantara kedua kornu

2. Tuba Falopii/ Salping


Merupakan organ tubulo muskuler, dengan panjang sekitar 12 cm dan diameternya antara 3
sampai 8 mm. Tuba falopimerupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas
sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada
dindingnya.
Tuba fallopi terbagi menjadi 4 bagian :

a. Pars Interstitialis, terletak diantara otot rahim, mulai dari ostium internum tubae
b. Pars Istmika tubae, bagian tuba yang berada diluar uterus dan merupakan bagian yang paling
sempit
c. Pars ampularis tubae, bagian yang paling luas dan membentuk huruf "S"
d. Pars infudibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki umbai yang disebut fimbriae tubae

Tuba Falopii berfungsi:


e. Menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi
f. Sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi
g. Tempat terjadinya konsepsi
h. Tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula,
yang siap mengadakan implantasi

3. Ovarium

Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak ovarium di
sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil memproduksi sel telur
jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi. Setelah sel telur masak, akan terjadi
ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel telur disebut
juga dengan ovum.
Ovarium berfungsi sebagai:
a. Perkembangan dan pelepasan ovum
b. Sintesa dan sekresi hormon steroid
ovarium terdapat 2 buah yaitu kiri dan kanan yang berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan
hormon wanita seperti :
a. Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga
membantu dalam proses pematangan sel ovum.
b. Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.
Ovarium terdiri dari 2 bagian :
· Kortaks Ovarii
a. Mengandung folikel primodial
b. Berbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel de graaf
c. Terdapat korpus luteum dan albican
· Modula ovarii
a. Terdapat pembuluh darah limfe
b. Terdapat serat syaraf
4. Fimbriae
merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan
ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang
dikeluarkan oleh ovarium.

5. Infundibulum
merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan berdekatan dengan
fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.

6. Oviduct
merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi
dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.

7. Cervix
merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga sebagai
leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin
dari uterus menuju saluran vagina.
Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.
GENITALIA EKSTERNA

Organ reproduksi eksterna pada wanita sering disebut vulva, mencakup semua organ yang
dapat terlihat dari luar. Bentuk vulva pada masing masing wanita bervariasi, tapi pada dasarnya
alat alat reproduksinya sama saja.

1. Mons Pubis/ Mons Veneris


a. Bagian yang menonjol yang banyak berisi jaringan lemak yang terletak dipermukaan
anterior simpisis pubis
b. Setelah pubertas, kulit mons veneris ditutup oleh rambut-rambut
c. Seiring peningkatan usia, jumlah jaringan lemak ditubuh wanita akan berkurang dan rambut
pubis akan menipis

2. Labia Mayora
a. Berupa dua buah lipatan jaringan lemak, berbentuk lonjong dan menonjol yang
berasal dari mons veneris dan berjalan kebawah dan ke belakang yang mengelilingi
labia minora.
b. Terdiri dari 2 permukaan, yaitu bagian luar yang menyerupai kulit biasa dan
ditumbuhi rambut, dan bagian dalam menyerupai selaput lendir dan mengandung banyak
kelenjar sebacea
c. Labia mayora kiri dan kanan bersatu di bagian belakang dan batas depan dari perinium disebut
Commisura posterior/ frenulum.
d. Homolog dengan skrotum pada laki laki
3. Labia Minora
a. Merupakan dua buah lipatan jaringan yang pipih dan berwarna kemerahan yang terlihat jika
labia mayora dibuka.
b. Pertemuan lipatan labia minora kiri dan kanan di bagian atas disebut preputium klitoris, dan
di bagian bawah disebut frenulum klitoris.
c. Pada bagian inferior kedua lipatan labia minora memanjang mendekati garis tengah dan
menyatu dengan fuorchette.

4. Clitoris/ Klentit
a. Merupakan suatu tanggul berbentuk silinder dan erektil yang terletak di ujung superior vulva
b. Mengandung banyak urat urat saraf sensoris dan pembuluh darah.
c. Jumlah pembuluh darah dan persyarafan yang banyak membuat
klitoris sangat sensitif terhadap suhu, sentuhan dan sensasi tekanan. Fungsi utama
klitoris adalah menstimulasi dan meningkatkan keregangan seksual.
d. Ujung badan klitoris dinamai Glans dan lebih sensitif dari pada badannya
e. Panjang klitoris jarang melebihi 2 cm dan bagian yang terlihat adalah sekitar 6x6 mm atau
kurang pada saat tidak terangsang dan akan membesar jika secara seksual terangsang
f. Klitoris analog dengan penis pada laki-laki
5. Vestibulum
a. Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, anterior
oleh klitoris dan dorsal oleh fourchet.
b. Vestibulum merupakan muara muara dari 6 buah lubang yaitu vagina, urethra, 2
muara kelenjar bartolini yang terdapat di samping dan agak ke belakang dari
introitus vagina dan 2 muara kelenjar skene di samping dan agak ke dorsal urethra.

6. Kelenjar Bartholini dan Skene


a. Kelenjar yang penting didaerah vulva karena dapat mengeluarkan lendir.
b. Pengeluaran lendir meningkat saat hubungan seks.
7. Ostium Uretra
a. Walaupun bukan merupakan sistem reproduksi sejati, namun dimasukkan ke dalam bagian ini
karana letaknya menyatu dengan vulva.
b. Biasanya terletak sekitar 2,5 cm dibawak klitoris.

8. Ostium Vagina
Liang vagina sangat bervariasi bentuk dan ukurannya. Pada gadis, kebanyakan vagina tertutup
sama sekali oleh labia minora dan jika dibuka, terlihat hampir seluruhnya tertutup oleh himen.

9. Hymen
a. Berupa lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar introitus vagina.
b. Biasanya himen berlubang sebesar ujung jari berbentuk bulan sabit atau
sirkular sehingga darah menstruasi dapat keluar. Namun kadang kala ada banyak
lubang kecil (kribriformis), bercelah (septata), atau berumbai tidak beraturan (fimbriata). Pada
tipe himen fimbriata, pada gadis sulit
membedakannya dengan himen yang sudah mengalami penetrasi saat koitus.

10. Perineum
Adalah daerah muskular yang dititupi kulit antara introitus vagina dan anus.
Pelvis

ANATOMI PANGGUL

Panggul yang dikenal penting dalam ilmu kebidanan adalah panggul kecil (pelvis minor) yang
merupakan wadah alat kandungan dan menentukan bentuk jalan lahir. Sedangkan panggul
besar (pelvis mayor) berfungsi mendukung isi perut dan bisa menggambarkan keadaan panggul
kecil.Panggul wanita terdiri dari :
I. Bagian keras yang dibentuk oleh 4 buah tulang:
 2 tulang pangkal paha (os coxae)
 1 tulang kelangkang (os sacrum)
 1 tulang tungging (os coccygis)

II. Bagian lunak : diafragma pelvis, dibentuk oleh :


 Pars muskularis levator ani
 Pars membranasea
 Regio perineum
I. Bagian Panggul Yang Keras:
Tulang pangkal paha terdiri atas 3 tulang yang berhubungan satu sama lain pada acetabulum
(cawan untuk kepala tulang paha;caput femuralis) yaitu:
 Tulang usus (os ilium)
Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan belakang dari
panggul.

 Tulang duduk (os ischium)


Terdapat sebelah bawah dari tulang usus, pinggir belakang berduri ialah spina
ischiadica, pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, bagian inilah yang mendukung berat
badan kalau kita duduk yang disebut tuber ischiadicum.

 Tulang kemaluan (os pubis)


Terletak dibawah dan depan dari tulang usus. Dengan tulang duduk tulang ini
membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul yang disebut foramen obturatorium, tangkai
tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus disebut ramus superior ossis pubis,
sedang yang behubungan dengan tulang duduk disebut ramus inferior ossis pubis. Ramus kiri
kanan membentuk arcus pubis. Sedang hubungan antara kanan dan kiri disebut symphisis.
 Tulang kelangkang
Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar di bagian atas dan mengecil di bagian
bawah. Tulang ini terletak diantara kedua tulang pangkal paha yang terdiri dari dan mempunyai
ciri :
 Terdiri dari 5 ruas tulang yang berhubungan erat.
 Permukaan depan licin dengan lengkungan dari atas ke bawah dan dari kanan maupun kiri.
 Di kanan dan kiri, garis tengah terdapat lubang yang akan dilalui saraf :
foramina sacralia anterior.
 Tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pinggang ruas ke-5
 Tulang kelangkang yang paling atas mempunyai tonjolan besar ke depan disebut
promontorium.
 Ke samping tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pangkal paha melalui artikulasio
sacro-iliaca.
 Ke bawah tulang kelangakng berhubungan dengan tulang tungging.
 Tulang tungging
Bentuk segitiga dan terdiri 3-5 ruas yang bersatu. Pada waktu persalinan ujung tulang
ini dapat ditolak sedikit ke belakang sehingga ukuran panggul bertambah besar.

II. Bagian Panggul Yang Lunak


Yang membentuk dasar panggul disebut diafragma pelvis yang dibentuk oleh :
1. Pars muskularis levator ani yang terdiri dari :
Muskulus pubococcygeus dari ossis pubis ke septum anococcygeum
 Muskulus iliococcygeus, dari arkus tendineus muskulus levator ani ke os coccygeus dan septum
anococcygeum
Muskulus ischiococcygeus dari spina ischiadica ke pinggir os sacrum dan os coccygis
2. Pars membranasea
a. Hiatus urogenitalis
 Terletak antara ke dua muskulus pubococcygeus
 Berbentuk segitiga
b. Diafragma urogenitalis
 Menutupi hiatus urogenitalis
 Dibagian depannya ditembus oleh uretra dan vagina.
3. Regio perineum
Merupakan bagian permukaan pintu bawah panggul terbagi menjadi :
a. Bagian anal; (sebelah belakang)
Terdapat muskulus sfingter ani eksternum yang mengelilingi anus dan liang senggama bagian
bawah.
b. Regio urogenitalis
Terdapat muskulus ischiokavernosus dan muskulus transversus perinei superfisialis.

Ligamen-ligamen yang penting adalah :


- ligamen sakro-iliaka
- ligamen sakro-spinosum
- ligamen sakro-tuberosum

Fungsi umum panggul wanita


1. Bagian keras panggul wanita
Panggul besar untuk menyangga isi abdomen
Panggul kecil untuk membentuk jalan lahir dan tempat alat genetalia
2. Bagian lunak panggul wanita
a. Membentuk lapisan dalam jalan lahir
b. Menyangga alat genetalia agar tetap dalam posisi yang normal saat hamil maupun
saat kala nifas
c. Saat persalinan, berperan dalam proses kelahiran dan kala uri.

Panggul Kecil (Pelvis Minor)


Panggul kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti penting karena merupakan tempat
alat reproduksi wanita dan membentuk jalan lahir. Jalan lahir berbentuk corong dengan luas
bidang yang berbeda-beda sehingga dapat menentukan posisi dan letak terendah janin yang
melalui jalan lahir itu.
Ciri-ciri khas jalan lahir adalah sebagai berikut:
1. Terdiri dari 4 bidang
a. Pintu atas panggul
b. Bidang terluas panggul
c. Bidang tersempit panggul
d. Pintu bawah panggul
2. Jalan lahir merupakan corong yang melengkung ke depan dengan sifat :
 Jalan lahir depan panjangnya 4,5 cm
 Jalan lahir belakang panjangnya 12,5 cm
 Pintu atas panggul menjadi pintu bawah panggul seolah berputar 90
 Bidang putar pintu atas panggul menjadi pintu bawah panggul terjadi pada bidang tersempit
 pintu bawah panggul bukan merupakan satu bidang, tetapi 2 segitiga dengan dasar pada :
- segitiga belakang pangkal (dasar) pada tuber ossis ischii dan ujung belakangnya os sacrum.
- segitiga depannya dengan ujung (puncak) pada symphisis pubis.

a. Pintu atas panggul


Pintu atas panggul merupakan bulatan oval dengan panjang ke samping dan di batasi oleh:
 Promontorium
 Sayap os sacrum
 Linea terminalis kanan kiri
 Pinggir atas symphisis pubis

Pada pintu atas panggul (PAP) ditentukan 3 ukuran penting, yaitu ukuran muka
belakang (konjugata vera), ukuran melintang (diameter transversa), dan ukuran serong
(diameter obliqua).

Konjugata Vera
Panjang sekitar 11 cm, tidak dapat diukur secara langsung, tetapi ukurannya dapat
diperhitungkan melalui pengukuran konjugata diagonalis. Panjang konjugata diagonalis antara
promontorium dan tepi bawah symphisis pubis. Konjugata vera (CV) = CD-1,5 cm. konjugata
obstetrika yaitu ukuran antara promontorium dengan tonjolan symphisis pubis.

Ukuran Melintang
Jarak antara kedua linea terminalis diambil tegak lurus pada konjugata vera,
ukurannya12,5 cm-13,5 cm.

Ukuran Obliqua
Jarak antara artikulasio sacro-iliaca menuju tuberkulum pubikum yang bertentangan.
Kedua ukuran ini tidak dapat diukur pada wanita yang masih hidup. Ukuran normalnya 13
cm.
b. Bidang terluas panggul
Merupakan bidang dengan ukuran-ukuran terbesar. Bidang ini terbentang antara
pertengahan symphisis, pertengahan asetabulum, dan pertemuan antara ruas kedua dan ketiga
tulang kelangkang. Ukuran muka belakang 11,75 cm, ukuran melintang 12,5 cm.

c. Bidang sempit panggul


Bidang ini mempunyai ukuran-ukuran terkecil jalan lahir. Membentang setinggi tepi
bawah symphisis menuju kedua spina ischiadika dan memotong tulang kelangkang setinggi 1-
2 cm diatas ujungnya. Ukuran muka belakang 11,5 cm dan ukuran melintangnya 10 cm. bidang
ini merupakan titik putar dari PAP menjadi PBP. Kesempitan PBP biasanya disertai kesempitan
bidang sempit panggul
d. Pintu bawah panggul
PBP terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama
- Segitiga depan: dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi arcus pubis
- Segitiga belakang: dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi oleh
ligamentum sacrotuberosum kanan dan kiri. Ukuran muka belakang 11,5 cm (tepi bawah
simfisis menuju ujung tulang kelangkang, ukuran melintang 10,5 cm jarak antara kedua tuber
ossis ischiadica kanan kiri, diameter sagitalis posterior 7,5 cm (ujung tulang kelangkang ke
pertengahan ukuran melintang.

Ukuran-Ukuran Panggul :
1. Distantia Spinarum
Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, ukuran normal 23-26 cm.
2. Distantia Kristarum
Jarak yang terjauh antar krista iliaka kanan dan kiri 26-29 cm.
3. Konjugata Eksterna (Boudeloque)
Jarak antara pinggir atas symphisis dan ujung processus spinosum ruas tulang lumbal ke V 
18-20 cm.
4. Ukuran Lingkar Panggul
Dari pinggir atas symphisis ke pertengahan antara spina iliaka anterior superior dan
trocanter mayor sepihak dan kembali melalui tempat yang sama, di pihak yang lain ukurannya
 80-90cm.

Inclinatio Pelvis
Adalah sudut antara PAP dengan bidang sejajar pada wanita berdiri sudut ini sebesar
55. Besar dan kecilnya bisa berpengaruh pada proses persalinan.
Sumbu Panggul
Adalah garis yang menghubungkan pusat-pusat dari beberapa bidang di dalam panggul
berupa garis yang lurus dibagian atas sampai suatu titik sedikit diatas spina ischiadika dan
kemudian melengkung ke depan di daerah PBP
Bidang Hodge
Adalah bidang khayal untuk menentukan seberapa jauh bagian depan anak turun ke dalm
rongga panggul.
Hodge I = sama dengan PAP
Hodge II = sejajar Hodge I melalui pinggir bawah symphisis
Hodge III = sejajar Hodge I melalui spina ischiadika
Hodge IV = sejajar Hodge I melalui ujung os coccygis

Bentuk Panggul
Caldwell-Moloy mengemukakan 4 bentuk dasar panggul yang didasarkan pada bentuk
segmen posterior dan anterior dari PAP yaitu :
1. panggul gynecoid
2. panggul android
3. panggul anthropoid
4. panggul platypelliod

PERUBAHAN ANATOMI FISIOLOGI IBU


HAMIL TRIMESTER I,II DAN III
1. PERUBAHAN ANATOMI FISIOLOGI TRIMESTER I II DAN III

Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi Pada Ibu Hamil yang meliputi Sistem Reproduksi,
Payudara, Sistem Endokrin, Sistem Kekebalan dan Sistem Perkemihan.
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil sebagian besar sudah terjadi segera
setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan perubahan ini merupakan
respon terhadap janin. Ibu hamil mengalami perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi, pada
tubuhnya sesuai dengan usia kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai dengan trimester III
kehamilan. Perubahan-perubahan anatomi tersebut meliputi perubahan sistem reproduksi,
payudara, system endokrin, system kekebalan, dan system perkemihan. Perubahan yang terjadi
selama kehamilan tersebut akan kembali seperti ke keadaan sebelum hamil,setelah proses
persalinan dan menyusui selesai.

1 Sistem Reproduksi

a. Trimester I

1. Uterus

Pembesaran uterus meliputi peregangan dan penebalan sel-sel otot sementara produksi meosit
yang baru sangat terbatas. Bersamaan dengan hal itu terjadi akumulasi jaringan ikat dan elastik,
terutama pada lapisan otot luar. Kerja sama tersebut akan meningkatkan kekuatan dinding
uterus. Daerah korpus pada bulan-bulan pertama akan menebal, tetapi seiring dengan
bertambahanya usia kehamilan akan menipis pada akhir kehamilan ketebalanya hanya sekitar
1,5 cm bahkan kurang.Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi terutama oleh
hormon esterogen dan sedikit oleh progesteron.akan tetapi, setelah kehamilan 12 minggu lebih
penambahan ukuran uterus didominasi oleh desakan dari hasil konsepsi. Pada awal kehamilan
tuba fallopi, ovarium,dan ligamentum rotundum berada sedikit dibawah apeks fundus,
sementara pada akhir kehamilan akan berada sedikit di atas pertengahan uterus. Posisi plasenta
juga mempengaruhi penebalan sel-sel otot uterus, dimana bagian uterus yang mengelilingi
implantasi plasenta akan bertambah besar lebih cepat dibandingkan bagian lainnya. Sehingga
akan menyebabkan uterus tidak rata. Fenomena ini dikenal dengan tanda piscaseck.Pada
minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti buah alvokat.
Seiring dengan perkembangan kehamilannya,daerah fundus dan korpus akan membulat dan
akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu.

Istimus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri yang
mengakibatkan ithmus menjadi lebih panjang dan lunak yang dikenal dengan tanda Hegar.
Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan menyentuh dinding abdominal mendorong usus
seiring perkembangannya, uterus akan menyentuh dinding abdominal mendorong usus
kesamping, dan keatas, terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati. Sejak trimester I
kehamillan uterus akan mengalami kontraksi yang tidak teratur dan umumnya tidak disertai
nyeri.

2. Serviks
Serviks menjadi lunak (soft) yang disebut dengan tanda Goodell, banyak jaringan ikat yang
mengandung kolagen, kelenjar servikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus
karna pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid yang disebut tanda
Chadwick.

3. Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga ditunda.hanya
satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal
selama 6-7 minggu awal kehamilan. Dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil
progeteron dlam jumlah yang relatif minimal.

4. Vagina dan Vulva

Minggu ke-8 terjadi hipervaskularisasi sehingga vagina tampak merah dan kebiruan (tanda
chatwick). pH vagina menjadi lebih asam. Dari 4 menjadi 6.5 menyebabkan rentan terhadap
infeksi vagina. Mengalami deskuamasi/pelepasan elemen epitel pada sel-sel vagina akibat
stimulasi estrogen membentuk rabas vagina disebut leukore (keputihan). Hormon kehamilan
mempersiapkan vagina supaya distensi selama persalinan dengan produksi mukosa vagina
yang tebal, jarinagn ikat longar, hipertropi otot polos dan pemanjangan vagina.

b. Trimester II
1. Uterus

Bentuk uterus pada kehamilan empat bulan berbentuk bulat sedangkan pada akhir kehamilan
berbentuk bujur telur. Pada kehamilan lima bulan,rahim teraba seperti berisi cairan ketuban
dan dinding rahim terasa tipis. Posisi rahim antara lain:

1. Pada empat bulan kehamilan, rahim tetap berada pada rongga pelvis.
2. Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai
batas hati.
3. Rahim yang hamil biasanya mobilitasnya, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau
kiri

Pada kehamilan 16 minggu,kavum uteri seluruh nya di isi oleh amion dimana desidua
kapsularis dan desidua vera (parietalis) telah menjadi satu. Tinggi TFU terletak antara
pertengahan simpisis pusat. Plansenta telah terbentuk seluruh nya. Pada kehamilan 20 minggu,
TFU terletak 2-3 jari di bawa pusat. Pada kehamilan 24 minggu, TFU terletak setinggi pusat.

2. Serviks
Serviks bertambah dan menjadi lunak (soft) yang di sebut dengan tanda Gooldell. Kelenjar
endoserfikal membesar dan mengeluarkan cairan mukus. Oleh karna pertumbuhan dan
pelebaran pembulu darah, warna nya menjadi lipid yang di sebut tanda Chandwick.

3. Ovarium

Saat ovulasi terhenti masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuk nya plasenta
yang mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesteron ( kira-kira pada kehamilan 16
minggu dan korpus luteum graviditas berdiameter kurang lebih 3 cm).

4. Vagina dan vulva


Terjadi peningkatan vaskularisasi vagina dan peningkatan sensitifitas yang menyolok,serta
meningkatkan libido.

c. Trimester III

1. Uterus

Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram-1000 gram pada akhir kehamilan empat puluh
minggu. Pada kehamilan 28 minggu, TFU (Tinggi Fundus Uteri) terletak 2-3 jari diatas pusat,
Pada kehamilan 36 minggu tinggi TFU satu jari dibawah Prosesus xifoideus. Dan pada
kehamilan 40 minggu,TFU berada tiga jari dibawah Prosesus xifoideus. Pada trimester III ,
istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah uterus
atau segmen bawah rahim (SBR). Pada kehamilan tua, kontraksi otot-otot bagian atas uterus
menyebabkan SBR menjadi lebih lebar dan tipis (tampak batas yang nyata antara bagian atas
yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis). Batas ini dikenal sebagai lingkaran
retraksi fisiologik. Dinding uterus diatas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada SBR.

2. Serviks
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen. Akibat
kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi, maka konsistensi
serviks menjadi lunak. Serviks uteri lebih banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas
kolagen. Karena servik terdiri atas jaringan ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot,
maka serviks tidak mempunyai fungsi sebagai spinkter, sehingga pada saat partus serviks akan
membuka saja mengikuti tarikan-tarikan corpus uteri keatas dan tekanan bagian bawah janin
kebawah . Sesudah partus, serviks akan tampak berlipat-lipat dan tidak menutup seperti
spinkter.
Perubahan-perubahan pada serviks perlu diketahui sedini mungkin pada kehamilan, akan tetapi
yang memeriksa hendaknya berhati-hati dan tidak dibenarkan melakukannya dengan kasar,
sehingga dapat mengganggu kehamilan.
Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih
banyak. Pada keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologik, karena
peningakatan hormon progesteron. Selain itu prostaglandin bekerja pada serabut kolagen,
terutama pada minggu-minggu akhir kehamilan. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah
berdilatasi pada waktu persalinan.

3. Ovarium
Ovulasi terhenti, fungsi pengeluaran hormon estrogen dan progesteron di ambil alih oleh
plasenta.

4. Vagina dan Vulva

Vagina dan vulva mengalami perubahan karena pengaruh esterogen.akibat dari


hipervaskularisi,vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan. Warna livid pada vagina
atau portio serviks di sebut tanda chadwick.

DAFTAR PUSTAKA
Nopiana, Helse. (2011). Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi Wanita. [Online]. Tersedia:
http://bidansuper.blogspot.com/2011/02/anatomi-fisiologi-organ-reproduksi.html. [6 April
2013].
Ayu Chandranida Manuaba, Ida, dkk. 2009. Memahami reproduksi wanita. Jakarta : EGC

Aryulina, Diah,dkk. 2008. BIOLOGI 2 SMP kelas XI. ESIS/Erlangga.

Pantika, Ika dan Saryono. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta: Nuha Medika.

Pearce, E. 2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia.

Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai