ARDUINO UNO R3
ABSTRAK
Pada dewasa ini, sistem lahan parkir mulai menggunakan teknologi pendukung dalam
pengoperasian lahan parkir. Kemajuan sistem ini ternyata masih memberikan dampak yang
kurang efektif, dikarenakan ketidakpastian lahan parkir yang dapat digunakan untuk
pengguna kendaraan. Oleh karena itu, dirancanglah sistem lahan parkir yang memudahkan
pengguna untuk mengetahui ketersediaan dan letak lahan parkir yang dapat digunakan.
Sistem ini berupa alat yang menggunakan Arduino Uno R3 sebagai pengontrol output
yang digunakan berupa LED dan Motor Servo, serta menggunakan sensor cahaya sebagai
input. Jika sensor cahaya yang dipasang pada gerbang lahan parkir mendeteksi keberadaan
mobil, maka sensor cahaya mengirimkan input ke Arduino Uno R3. Input tersebut diolah
untuk memberikan output sesuai dengan kondisi lahan parkir.
Ketika kondisi salah satu tempat parkir kosong, maka LED dan Motor Servo pada
gerbang lahan parkir menunjukkan bahwa terdapat tempat parkir yang tersedia dengan
membuka palang gerbang lahan parkir, kemudian LED pada jalanan lahan parkir
menunjukkan arah tempat parkir yang tersedia tersebut. Sedangkan, ketika kondisi tempat
parkir penuh, maka LED dan Motor Servo menunjukkan bahwa tidak terdapat tempat parkir
yang tersedia dengan tidak membuka palang gerbang. Alur kerja dari alat ini hanya dapat
digunakan untuk satu mobil dalam memasuki lahan parkir dan membutuhkan waktu sekitar
10 detik untuk dapat digunakan oleh mobil lainnya dalam antrian berikutnya.
Kata Kunci : Lahan Parkir, Arduino Uno R3, Sensor Cahaya, LED, Motor Servo.
2.3.2 Photodioda
Energi thermal menghasilkan
pembawa muatan minoritas dalam Dioda.
Semakin tinggi temperatur, semakin besar
Gambar 2.2 Konfigurasi Pin ATmega 328 arus yang terjadi pada Dioda yang dibias
mundur. Cahaya sebagai salah satu bentuk
energi, juga dapat menghasilkan pembawa
2.3 Dioda muatan minoritas. Dengan membuat celah
2.3.1 Light-Emitting Diode (LED) dan kecil yang mengarah ke sambungan P-N
Inframerah Dioda, maka dapat menghasilkan
Photodioda. Gambar 2.4 adalah simbol dan
LED atau Dioda Pemancar Cahaya
bentuk fisik dari Photodioda.
adalah Dioda yang dioperasikan pada bias
maju dan mengubah energi listrik menjadi Photodioda digunakan sebagai
emisi cahaya, baik cahaya tampak maupun komponen pendeteksi ada tidaknya
cahaya tak tampak. Seperti diketahui, pada cahaya. Photodioda mempunyai resistansi
Dioda persambungan P-N yang yang rendah pada kondisi forward bias,
mendapatkan pancaran bias maju (anoda Photodioda dapat dimanfaatkan pada
lebih positif dari katoda), elektron pita- kondisi reverse bias dimana resistansi dari
valensi akan menyeberangi sambungan Photodioda akan turun seiring dengan
dan jatuh dari pita-konduksi ke pita- intensitas cahaya yang masuk. Resistansi
valensi, mereka akan terpancar dalam dari Photodioda dapat dirubah menjadi
bentuk panas. Pada LED, energi ini akan tegangan. Sehingga sifat dari Photodioda
terpancar sebagai cahaya. Gambar 2.3 adalah jika terkena cahaya, maka resistansi
menunjukkan simbol dan bentuk fisik dari Photodioda berkurang dan jika tidak
LED. terkena cahaya, maka resistansi
Photodioda meningkat.
keadaan oversaturation, tegangan
Kolektor-Emitor kecil (sekitar 0,2-0,3 Volt
DC) dan menandakan Transistor berada
dalam keadaan close circuit (saklar on).
90
VOut 90% (VCC ) ( 0) 0
100