178 329 1 SM
178 329 1 SM
LAPORAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM PETROFISIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2018
1
DAFTAR ISI
2
DAFTAR GAMBAR
3
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Picnometer ............................................................................. 6
Tabel 4.2 Data Bola-Bola Besi Pengkalibrasi ................................................ 6
Tabel 4.3 Data Massa Core Sample Kering ................................................... 6
Tabel 4.4 Data Massa Core Sample Jenuh ..................................................... 7
Tabel 4.5 Data Diameter Core Sample ........................................................... 7
Tabel 4.6 Data Simpangan ............................................................................. 7
Tabel 4.7 Data Tekanan ................................................................................. 8
Tabel 6.1 Data Hasil Perhitungan .................................................................. 12
4
I. TUJUAN
1. Memahami prinsip kerja metode liquid saturation.
2. Menentukan porositas suatu batuan sampel dengan menggunakan
metode liquid saturation.
3. Mengetahui metode-metode pengukuran porositas.
5
Jangka sorong dan forceps.
Picnometer dan neraca analitis.
3.2. Bahan
Dua buah sampel core.
Vaseline.
Air.
6
Massa core sample jenuh
Core Sample
(gram)
Core 15 43.31
Tabel 4.4 Data Massa Core Sample Jenuh
Data Simpangan
Simpangan
Benda
Awal (y0) Akhir (y) (y – y0)
Bola 1 11.5 17.72 6.22
Bola 2 11.5 12 0.5
Bola 3 11.5 16 4.5
Bola 4 11.5 12.8 1.3
Core sample 15 4.7 22.1 17.4
Tabel 4.6 Data Simpangan
Data Tekanan
Jenis tekanan Pressure (cmHg)
Patas 72
Pbawah 6
V. PENGOLAHAN DATA
Pengukuran Densitas Fluida Penjenuh
7
Pengukuran Volume Bulk (metode volumetric)
Diameter V bola
2.22 5.7287
1.185 0.8712
2.05 4.5108
0.95 0.4489
Chart Title
7
6 y = 1.0024x + 0.2333
R² = 0.9598
5
0
0 1 2 3 4 5 6 7
8
17.4 − 0.2333
𝑉𝑏𝑢𝑙𝑘𝑐𝑜𝑟𝑒 =
1.0024
Untuk Picnometer Hg
9
1
∅𝑒𝑓𝑓 = ( ) 𝑥 5.73881% = 𝟔. 𝟔𝟎𝟖𝟑𝟑%
0.868421
Pada praktikum ini, akan ditentukan dan dihitung porositas core sample.
Porositas tersebut dapat dicari setalah didapatkan volume pori dan volume bulk. Oleh
karena itu, percobaan ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu mengukur volume pori
batuan dan mengukur volume bulk batuan.
10
Volume pori batuan pada percobaan ini akan dicari menggunakan metode
liquid saturation. Metode ini berasumsi bahwa seluruh pori yang ada dalam batuan
terjenuhi oleh air, sehingga volume pori dapat dicari dengan cara mengurangi massa
core sample terjenuhi dengan massa core sample kering. Untuk mengisi pori sample
dengan air dilakukan penjenuhan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan tidak ada fluida
yang terperangkap dalam pori-pori tersebut. Setelah didapatkan perbedaan massa
maka dapat ditentukan volume pori dengan cara membagi selisih massa dengan
densitas fluida penjenuh. Apabila densitas fluida tidak diberitahu maka kita dapat
menentukan densitas tersebut menggunakan picnometer.
Pengukuran volume bulk pada percobaan ini digunakan dua metode, yaitu
metode volumetric dan metode grafimetrik. Metode volumetric adalah metode
pengukuran secara langsung dengan mengukur dimensi dari core sample tersebut
kemudian dengan operasi bilangan akan didapatkan volume bulk. Oleh karena itu,
metode ini tidak memiliki keakuratan hasil pengukuran karena bentuk dari core
sample yang tidak pasti silinder sempurna. Sedangkan metode grafimetrik adalah
metode yang menggunakan alat yang bernama electric Hg picnometer. Prinsip dari
alat ini adalah butir bola yang dimasukkan akan memindahlan fluida dengan volume
yang sama dengan bola tersebut ke tabung yang berisi konduktor. Dari perpindahan
tersebut akan menghasilkan simpangan. Harga simpangan ini dapat digunakan untuk
mencari volume bulk dengan memasukkan jke persamaan garis kurva simpangan-
volume yang didapatkan dengan kalibrasi alat ini dengan bola-bole besi.
Percobaan ini seharusnya menggunakan Hg sebagai fluida untuk mengukur
volume bola besi dan core secara grafimetrik. Hal ini karena Hg bersifat tidak
membasahi permukaan bola dan core, sehingga pengukuran dapat lebih akurat dan
tepat. Namun, pada percobaan kali ini tidak digunakan Hg tetapi air. Hal ini
dikarenakan faktor ekonomis dan keselamatan praktikan karena dapat mengakibatkan
iritasi pada kulit. Sehingga digunakan air, dengan pertimbangan :
- Air merupakan fluida cairan yang incompressible
- Air dapat menghantarkan listrik
- Air tidak bereaksi dengan sampel core
Karena penggantian tersebut, pengukuran menjadi kurang tepat karena ketika
ketika bola diambil dari air, ada sebagian air yang ikut terambil bersama bola. Selain
itu juga penglihatan pengukuran menjadi sulit karena air mempunyai mensikus
cekung dalam pipa sempit. Pada saat air menyentuh ujung polaritas listrik, sebenarnya
11
permukaan air sudah lebih tinggi dari ujung tersebut, karena pengaruh mensikus
cekung. Selain itu, simpangan yang terbaca pada praktikum kali ini melebihi skala
yang tersedia. Tentu saja hal tersebut akan mempengaruhi ketepatan perhitungan.
Terlepas dari masalah tersbut, melalui perhitungan dan pengolahan data didapatkan
hasil sebagai berikut:
𝑃𝑜𝑟𝑜𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠
Core Sample Metode
efektif
Volumetrik 5.86395%
15
Grafimetrik 6.60833%
VII. KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum ini antara lain :
1. Porositas adalah salah satu parameter fisik batuan yang sangat penting dalam
penilaian suatu reservoir karena merepresentasikan ruangan yang dapat diisi
oleh fluida dalam suatu batuan.
2. Nilai porositas core sample:
𝑃𝑜𝑟𝑜𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠
Core Sample Metode
efektif
Volumetrik 5.86395%
15
Grafimetrik 6.60833%
3. Volume pori dapat dicari dengan metode liquid saturation atau penjenuhan.
4. Volume bulk dapat dicari dengan metode volumetrik dan metode kalibrasi
dengan bola-bola besi.
12
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Amyx, James W., Bass,Jr., Daniel M., dan Whiting, Robert L.. 1960.
Petroleum Reservoir Engineering : Phisical Properties. New York: McGraw-
Hill.
Craft, Hawkins. 1959. Applied Petroleum Reservoir Engineering. New York:
Prentice Hall Inc.
Monicard, R. P..1980. Properties of Reservoir Rock : Core Analysis.
GulfPublishing Co., Edition Technic.
13