Anda di halaman 1dari 13

MODUL II

PENGUKURAN POROSITAS BATUAN DENGAN


METODE LIQUID SATURATION

LAPORAN PRAKTIKUM

Nama : M Anwar Sena


NIM : 12216006
Kelompok : Rabu 3
Tanggal praktikum : 21 Maret 2018
Tanggal penyerahan : 27 Maret 2018
Dosen : Prof. Dr. Ir. Pudji Permadi
Asisten Modul : Ainun Naviz Afzan (12214034)
Agatha Firsta (12214095)

LABORATORIUM PETROFISIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2018

1
DAFTAR ISI

Daftar Isi ......................................................................................................... 2


Daftar Gambar ............................................................................................... 3
Daftar Tabel ................................................................................................... 4
Tujuan Dan Prinsip Dasar ............................................................................ 5
Alat dan Bahan ............................................................................................... 5
Data Percobaan .............................................................................................. 6
Pengolahan Data ............................................................................................ 7
Analisis dan Pembahasan .............................................................................. 10
Kesimpulan ..................................................................................................... 12
Daftar Pustaka ............................................................................................... 13

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Grafik Simpangan Terhadap Volume ......................................... 8

3
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Picnometer ............................................................................. 6
Tabel 4.2 Data Bola-Bola Besi Pengkalibrasi ................................................ 6
Tabel 4.3 Data Massa Core Sample Kering ................................................... 6
Tabel 4.4 Data Massa Core Sample Jenuh ..................................................... 7
Tabel 4.5 Data Diameter Core Sample ........................................................... 7
Tabel 4.6 Data Simpangan ............................................................................. 7
Tabel 4.7 Data Tekanan ................................................................................. 8
Tabel 6.1 Data Hasil Perhitungan .................................................................. 12

4
I. TUJUAN
1. Memahami prinsip kerja metode liquid saturation.
2. Menentukan porositas suatu batuan sampel dengan menggunakan
metode liquid saturation.
3. Mengetahui metode-metode pengukuran porositas.

II. PRINSIP DASAR


Porositas dari batuan sampel dapat diketahui dengan menggunakan
beberapa data, diantaranya volume pori dan volume keseluruhan (bulk)
batuan. Pada percobaan kali ini, kita akan melakukan beberapa kegiatan yang
berhubungan dengan pencarian nilai volume pori dan volume bulk dari suatu
sampel.
Volume pori dicari dengan metode liquid saturation. Metode ini dilakukan
dengan melakukan perhitungan berat sampel batuan saat kering (sebelum
dilakukan penjenuhan) dan setelah dilakukan penjenuhan. Selisih dari kedua
berat tersebut merupakan berat dari fluida dimana fluida merepresentasikan
pori-pori yang terdapat dalam sampel batuan. Dengan mengetahui berat fluida
dan densotas fludia, kita dapat peroleh volume fluida atau volume pori dalam
sampel batuan.
Volume keseluruhan (bulk) batuan dapat dicari dengan menggunakan dua
metode, yaitu metode volumetrik dan dengan menggunakan Electric Hg
Picnometer. Metode volumetrik merupakan metode pengukuran volume
dengan menghitung dimensi dari sampel batuan. Sedangkan metode lainnya,
yaitu dengan Electric Hg Picnometer, dilakukan dengan menggunakan prinsip
Hukum Archimedes. Data yang didapat adalah data simpangan dan data
volume dari sampel batuan.

III. ALAT DAN BAHAN


3.1. Alat
 Tabung Erlenmeyer yang dilengkapi sumbat karet dan funnel.
 Tabung Erlenmeyer yang berisi kapur dan dihubungkan dengan
pompa vakum.
 Pompa vakum dan manometer Hg.
 Electric Hg picnometer serta bola-bola pengkalibrasi.

5
 Jangka sorong dan forceps.
 Picnometer dan neraca analitis.
3.2. Bahan
 Dua buah sampel core.
 Vaseline.
 Air.

IV. DATA PERCOBAAN


 Data Fluida Penjenuh Sample Core
Massa

W Picno Kosong (gr) 21,54


W Picno + Fluida (gr) 47,74
Volume Picnometer = 25 mL
Tabel 4.1 Data Picnometer

 Data Bola-Bola Besi


BOLA Diameter (cm)
BESI
1 2.22
2 1.185
3 2.05
4 0.95

Tabe Tabel 4.2 Data Bola-Bola Besi Pengkalibrasi

 Data Sample Core


Core Massa core sample kering (gram)
Sample
Core 15 42.28
Tabel 4.3 Data Massa Core Sample Kering

6
Massa core sample jenuh
Core Sample
(gram)
Core 15 43.31
Tabel 4.4 Data Massa Core Sample Jenuh

Dimensi core sample (cm)


Core Sample Diameter Tinggi
(cm) (cm)
Core 15 2.565 3.735
Tabel 4.5 Data Diameter Core Sample

 Data Simpangan
Simpangan
Benda
Awal (y0) Akhir (y) (y – y0)
Bola 1 11.5 17.72 6.22
Bola 2 11.5 12 0.5
Bola 3 11.5 16 4.5
Bola 4 11.5 12.8 1.3
Core sample 15 4.7 22.1 17.4
Tabel 4.6 Data Simpangan

 Data Tekanan
Jenis tekanan Pressure (cmHg)

Patas 72
Pbawah 6

Tabel 4.7 Data Tekanan

V. PENGOLAHAN DATA
 Pengukuran Densitas Fluida Penjenuh

ρair = (47.54 - 21.54)/25 = 1.048 gr/cc

7
 Pengukuran Volume Bulk (metode volumetric)
Diameter V bola

2.22 5.7287
1.185 0.8712
2.05 4.5108
0.95 0.4489

 Pengukuran Volume Bulk (Metode Grafimetrik)

Benda Dbola (cm)  Simpangan


Bola1 2.22 6.22
Bola2 1.185 0.5
Bola3 2.05 4.5
Bola4 0.95 1.3

Chart Title
7

6 y = 1.0024x + 0.2333
R² = 0.9598
5

0
0 1 2 3 4 5 6 7

Gambar 5.1 Grafik Simpangan Terhadap Volume

Dari grafik di atas, ditemukan persamaan y = -0,6682 + 1,0849x dengan y


adalah simpangan picnometer, x adalah volume. Dengan ketelitian R 2 = 0.99767
Core 15 :
Re-arrenge persamaan regresi yang didapat untuk menentukan Vb,
∆𝑆𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 − 0.2333
= (𝑉𝑏𝑢𝑙𝑘𝑐𝑜𝑟𝑒 )
1.0024

8
17.4 − 0.2333
𝑉𝑏𝑢𝑙𝑘𝑐𝑜𝑟𝑒 =
1.0024

𝑽𝒃𝒖𝒍𝒌𝒄𝒐𝒓𝒆 = 𝟏𝟕. 𝟏𝟐𝟓𝟓 𝒄𝒄

 Pengukuran Pori-Pori Sample


Core 15 :
𝑊𝑠𝑎𝑡𝑢𝑟𝑎𝑡𝑒𝑑 − 𝑊 𝑑𝑟𝑦
𝑉𝑝𝑜𝑟𝑖 =
𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑
47.74−21.54
𝑉𝑝𝑜𝑟𝑖 = = 0.9828244275 CC
25

 Penentuan nilai Efektif Alat


Pv = 76 – (Patas-Pbawah) = 76 – (72 – 6) = 10
Eff = 1 – (Pv/76) = 1 – (10/76) = 0.868421
 Penentuat porositas effektif Volumetrik
𝑉𝑝 3.9048
∅𝑒𝑓𝑓 − 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖𝑐 = ( ) 𝑥 100% = ( ) 𝑥 100%
𝑉𝑏 𝑉𝑏
Untuk Volumetric
0.9828244275
∅𝑒𝑓𝑓 − 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖𝑐 = ( ) 𝑥 100% = 5.092%
19.2999
Untuk Gravimetri
0.9828244275
∅𝑒𝑓𝑓 − 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖𝑐 = ( ) 𝑥 100% = 5.73881%
17.1255

 Penentuan Porositas Efektif


1
∅𝑒𝑓𝑓 = ( ) 𝑥 ∅𝑒𝑓𝑓 − 𝑣𝑜𝑙
𝑒𝑓𝑓
1
∅𝑒𝑓𝑓 = ( ) 𝑥 ∅𝑒𝑓𝑓 − 𝑣𝑜𝑙
0.868421
Untuk Silinder Sempurna
1
∅𝑒𝑓𝑓 = ( ) 5.0923% = 𝟓. 𝟖𝟔𝟑𝟗𝟓%
0.868421

Untuk Picnometer Hg

9
1
∅𝑒𝑓𝑓 = ( ) 𝑥 5.73881% = 𝟔. 𝟔𝟎𝟖𝟑𝟑%
0.868421

VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Dalam percobaan ini digunakan beberapa asumsi:
a. Selama proses pemvakuman dan penjenuhan tidak terjadi kebocoran
sehingga tidak ada udara yang masuk kedalam labu Erlenmeyer.
Antisipasi terjadinya kebocoran dengan melapisi Vaseline pada katup
dan sumbat labu Erlenmeyer.
b. Sample core berbentuk silinder sempurna.
c. Fluida yang digunakan pengukuran Hg picnometer tanpa adanya gaya

adhesi yang mempengaruhi pembacaan simpangan.
d. Sample core tersaturasi sempurna (tidak ada gas terjebak) sehingga
volume pori efektif batuan sama dengan volume fluida yang menjenuhi
core tersebut.
e. Tidak ada lagi air yang masuk ke dalam core saat pengukuran volume
bulk dengan electric Hg picnometer sehingga tidak mempengaruhi
pembacaan simpangan.
f. Tidak ada uap air yang masuk kembali ke dalam labu penjenuhan. Hal
ini diantisipasi dengan digunakannya kapur (CaCO3) yang bertujuan
untuk menyerap. Reaksi yang belangsung adalah:

CaCO3(s) + H2O(g)  Ca(OH)2(s) + CO2(g)


Kapur yang digunakan sebaiknya berbentuk serbuk yang kering agar
luas permukaan bidang sentuh menjadi lebih besar.

Pada praktikum ini, akan ditentukan dan dihitung porositas core sample.
Porositas tersebut dapat dicari setalah didapatkan volume pori dan volume bulk. Oleh
karena itu, percobaan ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu mengukur volume pori
batuan dan mengukur volume bulk batuan.

10
Volume pori batuan pada percobaan ini akan dicari menggunakan metode
liquid saturation. Metode ini berasumsi bahwa seluruh pori yang ada dalam batuan
terjenuhi oleh air, sehingga volume pori dapat dicari dengan cara mengurangi massa
core sample terjenuhi dengan massa core sample kering. Untuk mengisi pori sample
dengan air dilakukan penjenuhan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan tidak ada fluida
yang terperangkap dalam pori-pori tersebut. Setelah didapatkan perbedaan massa
maka dapat ditentukan volume pori dengan cara membagi selisih massa dengan
densitas fluida penjenuh. Apabila densitas fluida tidak diberitahu maka kita dapat
menentukan densitas tersebut menggunakan picnometer.
Pengukuran volume bulk pada percobaan ini digunakan dua metode, yaitu
metode volumetric dan metode grafimetrik. Metode volumetric adalah metode
pengukuran secara langsung dengan mengukur dimensi dari core sample tersebut
kemudian dengan operasi bilangan akan didapatkan volume bulk. Oleh karena itu,
metode ini tidak memiliki keakuratan hasil pengukuran karena bentuk dari core
sample yang tidak pasti silinder sempurna. Sedangkan metode grafimetrik adalah
metode yang menggunakan alat yang bernama electric Hg picnometer. Prinsip dari
alat ini adalah butir bola yang dimasukkan akan memindahlan fluida dengan volume
yang sama dengan bola tersebut ke tabung yang berisi konduktor. Dari perpindahan
tersebut akan menghasilkan simpangan. Harga simpangan ini dapat digunakan untuk
mencari volume bulk dengan memasukkan jke persamaan garis kurva simpangan-
volume yang didapatkan dengan kalibrasi alat ini dengan bola-bole besi.
Percobaan ini seharusnya menggunakan Hg sebagai fluida untuk mengukur
volume bola besi dan core secara grafimetrik. Hal ini karena Hg bersifat tidak
membasahi permukaan bola dan core, sehingga pengukuran dapat lebih akurat dan
tepat. Namun, pada percobaan kali ini tidak digunakan Hg tetapi air. Hal ini
dikarenakan faktor ekonomis dan keselamatan praktikan karena dapat mengakibatkan
iritasi pada kulit. Sehingga digunakan air, dengan pertimbangan :
- Air merupakan fluida cairan yang incompressible
- Air dapat menghantarkan listrik
- Air tidak bereaksi dengan sampel core
Karena penggantian tersebut, pengukuran menjadi kurang tepat karena ketika
ketika bola diambil dari air, ada sebagian air yang ikut terambil bersama bola. Selain
itu juga penglihatan pengukuran menjadi sulit karena air mempunyai mensikus
cekung dalam pipa sempit. Pada saat air menyentuh ujung polaritas listrik, sebenarnya

11
permukaan air sudah lebih tinggi dari ujung tersebut, karena pengaruh mensikus
cekung. Selain itu, simpangan yang terbaca pada praktikum kali ini melebihi skala
yang tersedia. Tentu saja hal tersebut akan mempengaruhi ketepatan perhitungan.

Terlepas dari masalah tersbut, melalui perhitungan dan pengolahan data didapatkan
hasil sebagai berikut:

𝑃𝑜𝑟𝑜𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠
Core Sample Metode
efektif
Volumetrik 5.86395%
15
Grafimetrik 6.60833%

Tabel 6.1 Tabel Hasil Perhitungan


Dapat terlihat bahwa metode volumetric dengan elektrik Hg picnometer
menunjukkan hasil yang berbeda. Hal ini dikarenakan asumsi yang digunakan pada
metode volumetric, sampel dianggap silinder sempurna padahal batuan sampel tidak
seperti itu. Hal ini mengakibatkan nilai porositas metode volumetric lebih kecil dari
metode elektrik Hg picnometer karena Vbulk metode volumetric lebih besar.

VII. KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum ini antara lain :
1. Porositas adalah salah satu parameter fisik batuan yang sangat penting dalam
penilaian suatu reservoir karena merepresentasikan ruangan yang dapat diisi
oleh fluida dalam suatu batuan.
2. Nilai porositas core sample:
𝑃𝑜𝑟𝑜𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠
Core Sample Metode
efektif
Volumetrik 5.86395%
15
Grafimetrik 6.60833%

3. Volume pori dapat dicari dengan metode liquid saturation atau penjenuhan.
4. Volume bulk dapat dicari dengan metode volumetrik dan metode kalibrasi
dengan bola-bola besi.

12
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Amyx, James W., Bass,Jr., Daniel M., dan Whiting, Robert L.. 1960.
Petroleum Reservoir Engineering : Phisical Properties. New York: McGraw-
Hill.
Craft, Hawkins. 1959. Applied Petroleum Reservoir Engineering. New York:
Prentice Hall Inc.
Monicard, R. P..1980. Properties of Reservoir Rock : Core Analysis.
GulfPublishing Co., Edition Technic.

13

Anda mungkin juga menyukai