Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMAN : NYERI AKUT PADA PASIEN POST
OPERASI HEMOROID

Nama : Ega Meliana Asiska Dewi


NIM : 106117006

STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP


PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2018/2019
A. DEFINISI
Kenyamanan atau rasa nyaman adalah suatu keadaan dimana telah
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman
(suatukepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan
telahterpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah
dannyeri).Kenyamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau
bisajuga keadaan aman dan tentram (Potter & Perry. 2006) Perubahan
kenyamanan adalah suatu keadaan dimana individu mengalamisensasi yang
tidak menyenangkan dalam berespon terhadap suatu rangsangan yangberbahaya.
Nyeri adalah suatu sensori subyektif dan pengalaman emosional yang
tidakmenyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau
potensial atauyang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan.
(Potter & Perry,2005). Gangguan rasa nyeri adalah sebagai suatu keadaan yang
tidak menyenangkanakibat terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut saraf
dalam tubuh ke otak dandiikuti oleh reaksi fisik, fisiologis maupun emosional.
B. KLASIFIKASI
Nyeri dapat diklasifikasikan kedalam beberapa golongan berdasarkan
tempat,sifat, berat ringannya nyeri dan waktu lamanya serangan.
a. Nyeri berdasarkan tempatnya
1) Superfisial yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh misalnya kulit
2) Visceral dalam yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh yang lebih
dalam.
3) Refered pain yaitu nyeri dalam yang disebabkan karena penyakit organ
atau struktur dalam tubuh yang ditransmisikan kebagian tubuh di daerah
yangberbeda, bukan daerah asal nyeri
4) Radiasi yaitu sensasi nyeri meluas dari tempat awal cedera ke bagian
tubuh yang lain.
b. Nyeri berdasarkan sifatnya
1) Incidental pain yaitu nyeri yang timbul sewaktu – waktu atau hilang
2) Steady pain yaitu nyeri yang timbul dan menetap serta dirasakan
dalamwaktu yang lama.
3) Paroxysmal pain yaitu nyeri yang dirasakan berintensitas tinggi dankuat
sekali. Nyeri biasanya menetap sekitar 10 – 15 menit, lalu menghilang
kemudian timbul lagi.
c. Nyeri berdasarkan berat ringannya
1) Nyeri rendah yaitu nyeri dengan intensitas rendah
2) Nyeri sedang yaitu nyeri yang menimbulkan reaksi
3) Nyeri berat yaitu nyeri dengan intensitas yang tinggi
d. Nyeri berdasarkan waktu lamanya serangan
1) Nyeri akut yaitu nyeri yang dirasakan dalam waktu yang singkat dan
berakhirkurang dari 6 bulan, sumber dan daerah nyeri diketahui dengan
jelas sepertiluka operasi.
2) Nyeri kronis yaitu nyeri yang dirasakan lebih dari 6 bulan dan
polanyaberagam.
C. EPIDEMIOLOGI
Gangguan rasa nyaman biasanya menyangkut tentang ketidaknyamanan
pasienterhadap rasa nyeri. Gangguan rasa nyaman dapat terjadi pada semua umur
dan jenis kelamin yang berisiko tinggi terhadap gangguan rasa nyaman adalah
orang denganpost operasi, post cedera, dan tumor
D. ETIOLOGI (PENYEBAB)
Penyebab nyeri dapat diklasifikasikan kedalam 2 golongan yaitu penyebab
yang berhubungan dengan fisik dan berhubungan dengan psikis.
a. Secara fisik misalnya penyebab nyeri adalah trauma (mekanik,
thermal, kimiawi, maupun elektrik)
1) Trauma mekanik menimbulkan nyeri karena ujung – ujung saraf
bebasmengalami kerusakan akibat benturan, gesekan, ataupun luka.
2) Trauma thermal menimbulkan nyeri karena ujung saraf reseptor
mendapat rangsangan akibat panas atau dingin
3) Trauma kimiawi terjadi karena tersentuh zat asam atau basa yang kuat.
4) Trauma elektrik dapat menimbulkan nyeri karena pengaruh
aliranlistrik yang kuat mengenai reseptor rasa nyeri.
b. Neoplasma menyebabkan nyeri karena terjadinya tekanan atau
kerusakanjaringan yang mengandung reseptor nyeri dan juga jepitan atau
metaphase.
c. Peradangan adalah nyeri yang diakibatkan karena adanya kerusakan ujung-
ujung saraf reseptor akibat pembengkakan.
d. Gangguan sirkulasi dan kelainan pembuluh darah, biasanya pada pasien
infarkmiokard dengan tanda nyeri pada dada yang khas.
E. MANIFESTASI KLINIK
a. Tanda dan gejala nyeri
1. Gangguam tidur
2. Posisi menghindari nyeri
3. Gerakan meng hindari nyeri
4. Raut wajah kesakitan (menangis,merintih)
5. Perubahan nafsu makan
6. Tekanan darah meningkat
7. Pernafasan meningkat
8. Depresi
b. Factor-faktor yang mempengaruhi nyeri
Pengalaman nyeri pada seseorang dapat di pengaruhi oleh beberapa hal, di
antaranya adalah:
1. Arti Nyeri. Nyeri bagi seseorang memiliki banyak perbedaan dan hampir
sebagian arti nyeri merupakan arti yang negatif, seperti membahayakan,
merusak, dan lain-lain. Keadaan ini di pengaruhi lingkungan dan
pengalaman.
2. Persepsi Nyeri. Persepsi nyeri merupakan penilaian yang sangat subjektif
dari seseorang yang merasakan nyeri. Dikarenakan perawat tidak mampu
merasakan nyeri yang dialami oleh pasien.
3. Toleransi Nyeri. Toleransi ini erat hubungannya dengan intensitas nyeri
yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang menahan nyeri. Faktor
yang dapat mempengaruhi peningkatan toleransi nyeri antara lain
alcohol, obat-obatan, hipnotis, gerakan atau garakan, pengalihan
perhatian, kepercayaan yang kuat dan sebagainya. Sedangkan faktor yang
menurunkan toleransi antara lain kelelahan, rasa marah, bosan, cemas,
nyeri yang kunjung tidak hilang, sakit, dan lain-lain.
4. Reaksi terhadap Nyeri. Reaksi terhadap nyeri merupakan bentuk respon
seseorang terhadap nyeri, seperti ketakutan, gelisah, cemas, menangis,
dan menjerit. Semua ini merupakan bentuk respon nyeri yang dapat di
pengaruhi oleh beberapa faktor, seperi arti nyeri, tingkat perspepsi nyeri,
pengalaman masa lalu, nilai budaya, harapan sosial, kesehatan fisik dan
mental, rasa takut, cemas, usia, dan lain-lain.
F. KOMPLIKASI
- Masalah mobilisasi
- Hipertensi
- Gangguan pola istirahat tidur
- Ansietas
- Gangguan rasa nyaman
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan diagnostic sangat penting dilakukan agar dapat mengetahui
apakah ada perubahan bentuk atau fungsi dari bagian tubuh pasien yangdapat
menyebabkan timbulnya rasa nyeri seperti :
a. Melakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi
b. Menggunakan skala nyeri
1) Ringan = Skala nyeri 1-3 : Secara objektif pasien masih
dapat berkomunikasi dengan baik
2) Sedang = Skala nyeri 4-6 : Secara objektif pasien dapat menunjukkan
lokasi nyeri, masih merespon dan dapat mengikuti instruksi yang
diberikan
3) Berat = Skala nyeri 7-9 : Secara objektif pasien masih bisa merespon,
namun terkadang klien tidak mengikuti instruksi yang diberikan.
4) Nyeri sangat berat = Skala 10 : Secara objektif pasien tidak mampu
berkomunikasi dan klien merespon dengan cara memukul.
c. Melakukan rontgen untuk mengetahui tulang atau organ dalam yang
abnormal.
H. MASALAH KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen cidera fisik
2. Ansietas b.d proses penyakit
I. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan nyeri dilakukan dengan 2 cara yaitu terapi farmakologik dan
nonfarmakologik. Terapi farmakologik, menggunakan analgesik. Terapi
nonfarmakologik dilakukan dengan relaksasi terbimbing untuk mengurangi nyeri.
Medis :
- Melakukan operasi pembedahan hemoroid
Keperawatan :
- Pemberian cairan infus
- Pemberian obat analgesik
- Pemberian obat antibiotik
- Melakukan relaksasi terbimbing
J. FOKUS INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx : Nyeri akut b.d agen cidera fisik
Setelah dilakukan nya tindakan keperawatan selama 2x24 jam di harapkan
nyeri berkurang.
NOC :
- Pain level
- Pain kontrol
- Comfort level
Kriteria hasil :
- Mampu mengontrol nyeri (mengetahui penyebab nyeri)
- Frekuensi nyeri
- Mengetahui tanda dan gejala
- Mengatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
NIC :
- Mengkaji skala nyeri secara komperhensif (lokasi, durasi, frekuensi, kualitas)
- Monitor perubahan tanda vital
- Mengkaji pengalaman individu terhadap nyeri.

K. DAFTAR PUSTAKA
Https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/nuqwp3328
https://www.google.com.https//:reasearchgate.net/publication/nyeri_secara_umum
_general_pain

Anda mungkin juga menyukai