Makalah Sgds
Makalah Sgds
Disusun Oleh:
DIII KEBIDANAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
Jl. Kaligawe Raya Km.4,Terboyo Kulon,Genuk,Kota Semarang,Jawa Tengah 50112
2018/2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
berlakunya 2015–2030 sebuah dokumen setebal 35 halaman yang disepakati oleh lebih dari
Tujuh belas tujuan dengan 169 sasaran diharapkan dapat menjawab ketertinggalan
pembangunan negara–negara di seluruh dunia, baik di negara maju (konsumsi dan produksi
kesehatan, pendidikan, perlindungan ekosistem laut dan hutan, perkotaan, sanitasi dan
Keberhasilan SDGs tidak dapat dilepaskan dari peranan penting pemerintah daerah.
Karena pemerintah kota dan kabupaten berada lebih dekat dengan warganya memiliki
wewenang dan dana dapat melakukan berbagai inovasi serta ujung tombak penyedia layanan
menurunkan angka kematian ibu, akses kepada sanitasi dan air minum, Karena pemerintah
daerah tidak aktif terlibat di dalam pelaksanaan MDGs. Juga karena pemerintah daerah
kurang didukung. Bagaimana agar pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan lebih
siap dan lebih mampu melaksanakan SDGs? Salah satu upaya untuk mendorong
keberhasilan SDGs di daerah adalah melalui penyediaan informasi yang cukup bagi
pemerintah daerah.
2
1.2 Rumusan Masalah
di bidang Kesehatan ?
1.3 Tujuan
pemerintah dalam mencapai tujuan SDGs khususnya dibidang kesehatan dan bagaimana
kebijakan itu berjalan sampai saat ini serta bagaimana kendala dan rencana tindak lanjut dari
kebijakan tersebut
3
BAB II
ISI
lalu di New York, Amerika Serikat, secara resmi telah mengesahkan Agenda
Sekurangnya 193 kepala negara hadir, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla, turut
seperangkat tujuan transformatif yang disepakati dan berlaku bagi seluruh bangsa
tanpa terkecuali.
development goals, yaitu sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam
SDGs berisi 17 Tujuan. Salah satu Tujuan adalah Tujuan yang mengatur tata
cara dan prosedur yaitu masyarakat yang damai tanpa kekerasan, nondiskriminasi,
partisipasi, tata pemerintahan yang terbuka serta kerja sama kemitraan multi–pihak.
4
Proses perumusan SDGs berbeda sekali dengan MDGs. SDGs disusun melalui
proses yang partisipatif, salah satunya melalui survei Myworld (boks 1). Salah satu
perubahan mendasar yang dibawa oleh SDGs adalah prinsip “tidak ada seorang pun
yang ditinggalkan”.
PBB, baik negara maju, miskin, dan negara berkembang (lihat Boks 2, Perbedaan
Pada bulan Agustus 2015, 193 negara menyepakati 17 tujuan berikut ini :
berkelanjutan.
5
g. Energi yang bisa diperbarui dan terjangkau ~ Memastikan akses pada energi
utuh dan produktif, serta pekerjaan yang layak bagi semua orang.
negara.
6
p. Kedamaian dan Keadilan ~ Menggalakkan masyarakat yang damai dan
program dan prioritas dalam Nawacita dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJMN) 2015–2019. Terdapat konvergensi dan divergensi antara SDGs dan Nawacita.
dokumen selaras berjalan. Dalam hal pembangunan ekonomi, keduanya juga teman
7
seiring. Namun, dalam hal keberlanjutan, ekologi dan konservasi lingkungan hidup,
maka Nawacita dan RPJMN harus melakukan banyak penyesuaian (konsumsi dan
produksi yang berkelanjutan, penurunan kerusakan hutan, manajemen air, laut, dan
sebagainya).
Meski begitu, secara keseluruhan banyak pihak sepakat bahwa terdapat beberapa
fokus SDGs yang dapat menjadi panduan pembangunan serta sesuai dengan sembilan
keadilan gender, serta pemenuhan akses terhadap air dan sanitasi sebagai isu yang
senantiasa strategis.
pembangunan hunian serta kota yang berkelanjutan disertai penerapan pola produksi
4. Akses energi yang terjangkau, sebagai fokus baru yang dikombinasikan dengan
terbarukan serta transparansi pengelolaan sektor energi turut menjadi fokus penting
serta tanggung jawab sosial sebagai bagian dari upaya lebih luas untuk menerapkan
8
5. Perubahan iklim, di mana Indonesia telah secara sukarela menyatakan komitmennya
untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. Komitmen ini dituangkan dalam Rencana
Aksi Nasional Penurunan Gas Rumah Kaca melalui Perpres No. 61/ 2011 dan 33
program lintas bidang dalam RPJMN 2015–2019 dengan target penurunan emisi gas
rumah kaca (GRK) sekitar 26 persen pada tahun 2019 dan peningkatan ketahanan
visi dan misi Presiden Joko Widodo–Jusuf Kalla “Nawacita” diharapkan dapat
lingkungan, energi bersih serta upaya menangani perubahan iklim. Indonesia akan
lingkungan dalam skala kecil atau social economic development dan lingkungan
9
2.4 Pembangunan Nasional di Bidang Kesehatan
1. Pemberantasan Kemiskinan
sosial
2. Nol Kelaparan
serta lansia
10
e. Penyalahgunaan NAPZA dan alkohol
4. Kesetaraan Gender
perempuan
b. Pendidikan dan informasi kesehatan seksual dan reproduksi untuk wanita dan
remaja
11
stabilisasi harga bahan pangan;
harga pangan yang masih tinggi sehingga masyarakat yang tingkat ekonominya
kegiatan POS GiZI yang di danai APBN. Bagi daerah yang memiliki anak yang
petugas gizi membuat menu sehat selama 12 hari dan diberikan kepada anak
badan anak
12
c. Kendala
d. Solusi Kebijakan
diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan saling
tingginya
a. Kebijakan pemerintah
Masyarakat
13
Tenaga yang mempunyai sikap nasional, etis dan profesional, juga memiliki
kreatif, berilmu dan terampil, berbudi luhur dan dapat memegang teguh etika
profesi.
masalah, tetapi bagi masyarakat miskin mereka lebih memilih tidak berobat
c. Kendala
14
dibangun puskesmas di tiap kecamatan, upaya kesehatan belum
belum efektif, masih banyak untuk kuratif. Belum terfokus bagi upaya
swasta.
d. Solusi Kebijakan
dilanjutkan
15
3. Kesetaraan Gender (Akses Kespro , KB)
kesehatan. Keadilan gender adalah suatu proses untuk menjadi adil terhadap laki-laki
a. Kebijakan pemerintah
dilaksanakan pada momen tertentu seperti KB Kes TNI, bagi grender yang tidak
c. Kendala
Pada saat kegiatan banyak masyarakat tidak tahu dengan pelaksanaan karena
16
d. Solusi Kebijakan
seluruh Indonesia.
a. Kebijakan Pemerintah
Sampai 2019 Indonesia harus mencapai Universal akses yaitu 100% akses air
17
5. Kerjasama lintas sektor dan kemitraan (Sinkronisasi lintas sektor dalam
seribu jamban
C. Kendala
APBD masih di bawah satu persen, padahal sanitasi merupakan salah satu
kebutuhan dasar dari masyarakat dan memiliki dampak yang luas ketika
lapangan.
18
Kesiapan daerah yang kurang dalam menyerap peningkatan pendanaan dari
e. Solusi
Untuk mengisi gap permasalahan dari kondisi eksisting dan target ideal
usaha. Sinergi lintas sektor sangat penting untuk menutup gap pendanaan.
19
5. Perbedaan Millenium Development Goals (MDGs) dengan Sustainable
Pada dasarnya MDGs dan SDGs punya persamaan dan kesamaan tujuan yang
sama. Yakni, SDGs melanjutkan cita-cita mulia MGDs yang ingin konsen
Namun, dokumen yang disepakati pimpinan dunia pada tahun 2000 tersebut
habis pada tahun 2015. Para pemimpin dunia merasa agenda Millenium
Menulis 7 alasan mengapa SDGs akan jauh lebih baik dari MDGs, yakni:
internasional yang juga terdiri dari negara berpendapatan menengah dan rendah.
2) Sekarang, sektor swasta juga akan memiliki peran yang sama, bahkan lebih
besar.
3) MDGs tidak memiliki standar dasar hak asasi manusia (HAM). MDGs
dianggap gagal untuk memberikan prioritas keadilan yang merata dalam bentuk-
dinilai sudah didukung dengan dasar-dasar dan prinsip-prinsip HAM yang lebih
baik.
4) SDGs adalah program inklusif. Tujuh target SDG sangat eksplisit tertuju
kepada orang dengan kecacatan, dan tambahan enam target untuk situasi darurat,
20
ada juga tujuh target bersifat universal dan dua target ditujukan untuk
antidiskriminasi.
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
goals, yaitu sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam
tahun 2015.
3.2 Saran
keadaan wilayah.
22
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bappenas.go.id/files/5413/5229/8518/a-year-in-progress-ran-
grk__20121226153604__0.pdf
3. PBB. 2013. Sebuah Kemitraan Global Yang Baru: Hapuskan Kemiskinan Dan
Perserikatan Bangsa-Bangsa.
23