Anda di halaman 1dari 13

TUGAS BOTANI FARMASI

LAMINARIA CLOUSTONI DAN FUCUS VESICULUS

Disusun Oleh:
1. Annisa Dhita Syahrial (F1F118031)
2. Maulizarni Ruza (F1F1188033)

DOSEN PENGAMPU:Dr.REVIS ASRA,S.SI.,M.SI.

Program Studi Farmasi

Teknologi Sains dan Teknologi

Universitas Jambi
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat karunia-Nya kami telah
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dengan judul “Alga Coklat (Phaeophyta)”. Dalam
penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari
bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan
orang tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ ……………………………….2

1.3 Tujuan.................................................................................................................. ……………………………….2

1.4 Manfaat................................................................................................................ ……………………………….2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... ……………………………………….3

2.1. Phaeophyta......................................................................................................... ……………………………….3

2.2. Ciri-ciri Phaeophyta............................................................................................ ………………………………..4

2.3. Struktur Sel Phaeophyta..................................................................................... ……………………………….5

2.4. Reproduksi Phaeophyta...................................................................................... ………………………………6

2.5. Contoh Phaeophyta................................................................................................…………………………….7

2.6. Peranan Phaeophyta........................................................................................... ………………………………8

BAB III PENUTUP................................................................................................. ………………………………………9

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................……………………………..9

3.2 Saran.................................................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................... 11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia telah dikenal luas sebagai negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya adalah lautan dan
mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu ± 80.791,42 km. Didalam lautan terdapat bermacam-
macam mahluk hidup baik berupa tumbuhan air maupun hewan air. Salah satu mahluk hidup yang
tumbuh dan berkembang di laut adalah alga.

Dalam makalah kita kali ini akan membahas tentang alga (ganggang) coklat atau sering disebut
phaeophyta. Ganggang coklat adalah salah satu ganggang yang tersusun atas zat warna atau
pigmentasinya berwarna coklat karena mengandung pigmen xantofis. Bentuk tubuhnya seperti
tumbuhan tinggi. Ganggang coklat ini mempunyai talus (tidak ada bagian akar, batang dan daun),
terbesar diantara semua ganggang ukuran talusnya mulai dari mikroskopik sampai makroskopik.
Ganggang ini juga mempunyai jaringan transportasi air dan makanan yang anolog dengan transportasi
pada tumbuhan darat, kebanyakan bersifat autotrof.

Seperti kita ketahui alga coklat merupakan kelompok alga yang terbesar ukurannya diantara kelompok-
kelompok alga laut. Kelas alga ini mempunyai ukuran dan bentuk yang sangat beraneka-ragam. Alga
coklat disebut juga gulma air laut karena tubuhnya besar dan sering mendominasi lautan. Keberadaan
alga cokelat yang tumbuh di antara ekosistem terumbu karang, Alga coklat ini sejatinya melimpah di
pesisir Indonesia, tapi masih belum termanfaatkan secara optimal. Alga jenis ini secara alami tumbuh
melimpah di beberapa tempat, khususnya di daerah yang berhadapan langsung dengan ombak besar.

Didalam alga terkandung bahan-bahan organik seperti polisakarida, hormon, vitamin, mineral dan juga
senyawa bioaktif. Sejauh ini, pemanfaatan alga sebagai komoditi perdagangan atau bahan baku industri
masih relatif kecil jika dibandingkan dengan keanekaragaman jenis alga yang ada di Indonesia. Padahal
komponen kimiawi yang terdapat dalam alga sangat bermanfaat bagi bahan baku industri makanan,
kosmetik, farmasi, pupuk dan lain-lain. Berikut adalah penjelasan mengenai salah satu jenis alga yaitu
Divisi Phaeophyta (Brown Algae) menyangkut ciri-ciri umum, habitat, struktur tubuh, reproduksi,
klasifikasi serta peranannya dalam kehidupan manusia (Viki, 2013).

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :

1. Apa pengertian dari Phaeophyta?

2. Apa sajakah ciri-ciri dari Phaeophyta?

3. Bagaimanakah struktur sel dari Phaeophyta?


4. Bagaimana sistem reproduksi dari Phaeophyta?

5. Apa saja kah klasifikasi dari Phaeophyta?

6. Bagaimana habitat dari Dinoflagellata

7. Apa sajakah peranan dari Phaeophyta?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mengenalkan dan menjadi sumber informasi bagi sang pembaca tentang alga coklat yang hidup
di perairan laut.

2. Untuk mengetahui lebih dekat tentang alga coklat dan manfaatnya bagi kehidupan.

1.4. Manfaat

Adapun manfaat dari makalah ini yaitu untuk dapat menjadi sebuah pengenal dan sumber informasi
tentang Phaeophyta bagi sang pembaca.

- Bagi mahasiswa, yaitu menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Phaeophyta dan
memperdalam pemahaman mengenai Phaeophyta.

- Bagi masyarakat, yaitu menambah pengetahuan tentang hewan yang berukuran mikro tetapi memiliki
peranan vital di lingkungan perairan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Phaeophyta

Ganggang laut atau makroalga merupakan salah satu sumber daya laut terperbaharui yang
memiliki banyak manfaat antara lain sebagai sumber makanan, pakan ternak, industri farmasi, pupuk,
dan bahan baku untuk industri pembuatan phycocolloid seperti agar, alginat dan carragenan.
Berdasarkan data FAO (2006) setiap tahunnya dihasilkan lebih dari 15 juta metrik ton produk olahan
ganggang laut, termasuk didalamnya adalah pupuk organik. Akan tetapi gangang laut yang banyak
terdapat di lautan Indonesia belum banyak dimanfaatkan. Penggunaan ekstrak ganggang laut sebagai
pupuk dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan kapasitas memegang air,
menyediakan unsur hara disamping itu juga memperbaiki struktur tanah, melindungi tanaman dari
serangan penyakit dan stres terhadap lingkungan seperti cekaman salinitas, kekeringan dan suhu yang
rendah. Ekstrak ganggang mengandung unsur hara makro dan mikro, karbohidrat, asam amino,
antibiotik, auksin, giberelin dan vitamin ( Indriyati et al., 2015).
Sargassum fillipendula merupakan salah satu jenis alga yang masuk pada kelas Phaeophyceae
atau ganggang coklat. Alga coklat berbentuk benang atau lembaran, bahkan ada yang menyerupai
tumbuhan tingkat tinggi dengan bagian-bagian serupa akar, batang, dan daun. Habitat alga coklat
tumbuh di perairan pada kedalaman 0.5–10 m ada arus dan ombak. Alga coklat hidup di daerah perairan
yang jernih yang mempunyai substrat dasar batu karang dan dapat tumbuh subur pada daerah tropis.
Alga coklat berupa tumbuhtumbuhan bercabang berbentuk benang kecil yang halus (Ectocarpus),
bertangkai pendek dan bertalus lebar (Copstaria, Alaria, dan Laminaria, beberapa diantaranya
mempunyai lebar 2 m). Selain itu, Sargassum fillipendula juga mempunyai pigmen klorifil a dan b, beta
karoten, violasantin, dan fukosantin ( Khotimah et al., 2013).
Secara biologis alga laut

termasuk salah satu anggota

organisme bentik yang umumnya

berukuran besar dan hidup di perairan

dangkal yang menempel pada karang

mati. Rumput laut terdiri dari tiga kelas

yaitu Rhodophyceae (alga merah),

Phaeophyceae (alga cokelat) dan

Chlorophyceae (alga hijau) (Trono,

1997). Ketiga kelompok tersebut

merupakan alga ekonomis penting.

Menurut sejarah, pada mulanya orang

menggunakan alga hanyalah sebagai

sayuran karna tidak berbahaya saat

dimakan.Saat ini penelitian tentang

alga telah berkembang pesat dengan

pemanfaatan yang lebih bervariasi

yakni bahan kosmetika dan obatobatan yang diproduksi skala industry

(Bold & Wynne, 1985).

Pembudidayaan rumput laut

mempunyai beberapa keuntungan

karena dengan teknologi yang

sederhana, dapat menghasilkan produk

yang mempunyai nilai ekonomis tinggi


dengan biaya produksi yang rendah,

sehingga sangat berpotensi untuk

pemberdayaan masyarakat pesisir

setempat (Ditjenkanbud, 2005). Commented [AD1]:

2.2. Ciri-ciri Phaeophyta

Beberapa ciri umum yang di miliki oleh Phaeophyta yaitu :

1. Sebagian besar Phaeophyta terdapat dilaut.

2. Phaeophyta banyak terdapat didaerah yang beriklim dingin.

3. Alga ini banyak mendominasi bagian lateral daerah artik dan antartik.

4. Ada jenis-jenis lainnya yang hidup didaerah tropic dan subtropik.

5. Sebagian besar dari phaeophyta hidup melekat pada subtract karang dan lainnya.

6. Beberapa diantaranya hidup sebagai epifit.

7. Semua berbentuk benang atau lembaran, bahkan ada yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi
denganbagian-bagian serupa akar, batang, dan daun.

8. Umumnya bersifat makroskopis, dan dapat mencapai ukuran lebih dari 30 meter, dan mempunyai
gelembung-gelembung udara yang berfungsi sebagai pelampung.

9. Mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia di antaranya: Sebagai bahan makanan, pengasil
alginate di laboratorium,dalam industri sebagai bahan kosmetik, farmasi, dan penyusun fosil (Roger,
1988).

2.3. Struktur Sel Phaeophyta

Pada phaeophyta umumnya dapat ditemukan adanya dinding sel yang tersusun dari tiga macam
polimer yaitu selulosa, asam alginat, fukan dan fukoidin. Algin dari fukoidin lebih kompleks dari selulose
dan fukoidin lebih kompleks dari selulose dan gabungan dan keduanya membentuk fukokoloid. Dinding
selnya juga tersusun atas lapisan luar dan lapisan dalam, lapisan luar yaitu selulosa dan lapisan dalam
yaitu gumi. Tapi kadang-kadang dinding selnya juga mengalami pengapuran. Inti selnya berinti tunggal
yang mana pana pada pangkal berinti banyak. Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan
berkembang bebas, layaknya sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-
dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel
sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel. Dinding sel terbuat dari berbagai
macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar
terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun
penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding
sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan
sakarida sederhana (gula) (Margono, 1998).

2.4. Reproduksi Phaeophyta

Perkembangbiakan dilakukan secara aseksual dan seksual.

a) Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh zoospora atau aplanospora yang tidak berdinding.
Zoospora mempunyai dua, buah flagella yang tidak sama panjang, terletak dibagian lateral. Spora
dibentuk dalam sporangium yang uniseluler, dinamanakan sporangia unilokuler. Atau spora yang
dibentuk dalam sporangia yang multiseluler yang disebut sporangium prulilekuler.

b) Perkembanganbiakan seksual dilakukan secara isogamet, anisogamet.

- Pembuahan pada alga coklat

Sebelum terjadi pembuahan, layak anthernazoid mengelilingi sel telur pada ganggang ini terbentuk 8
sel telur. Biasanya hanya satu antherozoid yang masuk ke sel telur. Dalam waktu satu jam kedua intinya
melebur dan terjadinya inti diploid. Zigot segera membentuk dinding yang berlendir dan dapat melekat
pada substrat. Zigt membentuk tonjolan yang akan seperti cahaya. Suhu pH dan adanya zat pengatur di
dalam sel telur merupaan faktor perangsang bagi terjadinya polaritas. Karena adanya cadangan
makanan yang cukup di dalam sel telur. Maka mula-mula pertumbuhan embrionya cepat, tetapi
kemudian pertumbuhan menjadi lambat karena tergantung dari fotosintesis. Tubuh yang terbentuk
bersifat diploid dan pembelahan reduksi terjadi pada waktu gametogenesis. Jadi daur hidupnya bersifat
diplontik.

Dalam daur hidupnya semua phacophyceae keculai bangsa fucales menunjukkan adanya pergantian
keturunan antara gametofit dan sporofit, yang masing-masing hidup sebagai individu yang bebas
pergantian keturunan tersebut bersifat isomorfik atau heteromorfik. Sebagian besar dari phaeophyceae
pertumbuhannya bersifat trikhothallik. Pertumbuhan trikhothallik adalah cara pertumbuhan yang
dilakukan oleh sel-sel yang letaknya di bagian basal dari filamea yang terdapat pada ujung thallas. Sel-sel
tersebut aktif membelah. Sebagian besar phaeophyceae hidup di laut dan banyak ditemukan di daerah
yang beriklim dingin. Sebagian besar hidup melekat pada substrat karang dan lainnya dan beberapa
diantaranya hidup sebagai epifit. Anteridium berupa sel-sel berbentuk jorong yang terletak rapat satu
sama lain pada filamen pendek bercabang-cabang yang muncul dari dasar dan tepi konseptakel.

Oogonium jumlahnya sangat banyak dan tiap oogonium mengandung 8 sel telur. Akan tetapi, hanya
40% dari sel telur yang dapat dibuahi dan hanya 1 atau 2 dari setiap 100.000 spermatozoid dapat
membuahi sel telur. Zigot lalu membentuk dinding selulosa dan pektin, kemudian melekat pada suatu
substrat dan tumbuh menjadi individu baru yang diploid (Nahle, 2007).

2.5. Klasifikasi Phaeophyta

Berdasarkan tipe pergantian keturunan, phaeophyto di bagi dalam 3 golongan, yaitu:

a) Golongan Isogeneratae

Golongan isogeneratae yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran keturuan isomorf. Sporofit
dan gametofit mempunyai bentuk dan ukuran yang sama secara morfologi tetapi sitologinya berbeda.

Contoh: Ectocarpus

b) Golongan Heterogenerate

Golongan heterogenerate yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran keturunan yang
heteromorf. Sporofit dan gametofitnya berbeda secara morfologi maupun sitologinya.

Contoh: Laminaria

c) Golongan Cyelosporae

Golongan cyelosporae yaitu golongan tumbuhan yang tidak memiliki pergiliran keturunan.

Contoh: Fucus

Alga coklat (Phaeophyta) hanya mempunyai satu kelas saja yaitu klas phaeophyceae. Thallus dari
jenis golongan phaeophyceae bersel banyak (multiseluler), umumnya mikroskopik dan mempunyai
bentuk tertentu. Sel mengandung promakropora yang berwarna coklat kekuning-kuningan karena
adanya kandungan fukoxontin yang melimpah. Cadangan makanan berupa laminarin yang beta glukan
yang mengandung manitol. Dinding sel sebagian besar tersusun oleh tiga macam polimer yaitu selulosa
asam alginat, fukan dan fuoidin (Irfani, 2011).

2.6 Habitat Phaeophyta

Alga/ganggang coklat ini umumnya tinggal di laut, hanya ada beberapa jenis saja yang hidup di air
tawar yang agak dingin dan sedang, terdampar dipantai, melekat pada batu-batuan dengan alat pelekat
(semacam akar). Bila di laut yang iklimnya sedang dan dingin, talusnya dapat mencapai ukuran besar dan
sangat berbeda bentuknya. Ada yang hidup sebagai epifit pada talus lain. Tapi ada juga yang hidup
sebagai endofit. Di daerah subtropis, alga cokelat hidup di daerah intertidal, yaitu daerah literal sampai
sublitoral. Di daerah tropis, alga cokelat biasanya hidup di kedalaman 220 meter pada air yang jernih
(Campbell, 2003).
2.7. Peranan Phaeophyta

Adapun peranan ganggang coklat dalam kehidupan yaitu:

a. Ganggang coklat dapat dimanfaatkan dalam industri makanan.

b. Phaeophyta sebagai sumber alginat banyak dimanfaatkan dalam dunia industri tekstil untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas bahan industri, kalsium alginat digunakan dalam pembuatan
obat-obatan senyawa alginat juga banyak digunakan dalam produk susu dan makanan yang dibekukan
untuk mencegah pembentukan kristal es. Dalam industri farmasi, alginat digunakan sebagai bahan
pembuat bahan biomaterial untuk teknik pengobatan.

c. Dapat digunakan sebagai pupuk organik karena mengandung bahan-bahan mineral seprti potasium
dan hormon seperti auxin dan sylokinin yang dapat meningkatkan daya tumbuh tanaman untuk tumbuh,
berbunga dan berbuah.

d. Macrocytis Pyrifers menghasilkan iodine (unsur yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit
gondok).

e. Laminaria, Fucus, Ascophylum dapat menghasilkan asam alginat. Alginat biasanya digunakan sebagai
pengental pada produk makanan (sirup, salad, keju, eskrim) serta pengentalan dalam industri (lem,
tekstil, kertas, tablet antibiotik, pasta gigi) dan pengentalan produk kecantikan (lotion, krim wajah).

f. Macrocytis juga dibuat sebagai makanan suplemen untuk hewan ternak karena kaya komponen Na, P,
N, c.

Alga coklat terdiri dari paduan struktur kimia manuronat dan guluronat. Untuk pewarna tekstil,
alga coklat yang digunakan adalah yang memiliki struktur manuronat lebih banyak dalam hal ini ada
pada Sargassum dan Turbinaria. Struktur kimianya mengikat zat pewarna, namun lebih mudah
melepaskannya pada bahan kain. "Sebagai pewarna makanan dipilih alga yang memiliki struktur
guluronat lebih banyak karena sifatnya yang mudah dicerna," (Campbell, 2005).
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Ganggang coklat atau Phaeophyceae adalah adalah salah satu kelas dari dari ganggang berdasarkan
zat warna atau pigmentasinya. Alga ini banyak mendominasi bagian lateral daerah artik dan antartik.
Walaupun demikian, ada jenis-jenis lainnya yang hidup didaerah tropic dan subtropik. Sebagian besar
dari phaeophyceae hidup melekat pada subtract karang dan lainnya. Beberapa diantaranya hidup
sebagai epifit.

Semua jenis dari Phaeophyceae selalau bersael banyak (multiseluler), umumnya mikroskopis dan
mempunyai bentuk tertentu. Umumnya dapat ditemukan adanya dinding sel, yang tersusun dari tiga
macam polimer, yaitu : selulosa, asam aginat, fukan danfukoidin. Ganggang coklat ini memiliki pigmen
klorofil a dan c, karoten dan mengandung xantofil (Fukoxantin yang terdiri dari violaxantin, flavoxantin,
neofukoxantin a dan neofukoxantin b.Inti selnya berinti tunggal, bagian pangkal berinti banyak.
Kloroplas dengan berbagai macam bentuk, ukuran dan jumlah. ganggang coklat memiliki cadangan
makanan berupa laminaria , sejenis karbohidrat yang meyerupai dekstrin yang lebih dekat dengan
selulosa daripada zat tepung. Selain laminarin juga ditemukan manitol, minyak dan zat-zat yang lainnya.
Perkembang biakan pada bangsa gnggang coklat ini terjadi secara vegetatif, sporik dan gametik.

3.2. Saran
Indonesia dikenal sebagai Negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam. Sebagai Negara
dengan luas wilayah lebih dari 70 %, salah satu kekayaan alam yang bisa kita manfaatkan adalah sumber
daya alam hayati. Selain ikan, alternative hasil laut yang bisa diolah adalah alga meskipun tidak semua
alga bisa digunakan. Dengan sumber daya yang sangat melimpah itu mulai sekarang seharusnya dapat
kita manfatkan menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat dan bernilai ekonomis tinggi terutama kita
sebagai mahasiswa khususnya mahasiswa biologi ditekankan untuk lebih mengenal lebih dekat tentang
Phaeophyta, mampu mengenalinya, dan memanfaatkannya agar bermanfaat bagi diri kita dan orang
lain.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell. 2005. Biologi Edisi ke-5.Jakarta: Erlangga.

Campbell, N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Irfani. 2011. Mikrobiologi untuk Mahasiswa Keperawatan.

Khotimah,K., Darius dan B.B. sasmito.2013. “ Uji Aktivitas Senyawa Aktif Alga Coklat (Sargassum
fillipendula) Sebagai Antioksidan Pada Minyak Ikan ( Sardinella longiceps). Jurnal THPi STUDENT. Vol
1(1).

Indriyati,R., A.Lubis dan Jamilah. 2015. “ Pemberian Ekstrak Ganggang Cokelat Untuk Meningkatkan
Unsur Hara Nitrogen dan Produksi Tanaman Kedelai”. Jurnal Online Agroteknologi. Vol 3(2).

Margono. 1998. Biologi. Bailmu : Jakarta.

Nahle. 2007. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Roger. 1988. Biologi. Jakarta: Yudhistira.

Anda mungkin juga menyukai