Jenis Blefaritis
Blefaritis dibagi dalam dua jenis, yaitu:
Blefaritis anterior, yaitu peradangan pada kulit di bagian luar kelopak Jenis
ini umumnya dipicu oleh infeksi bakteri Staphylococcus dan ketombe pada
kulit kepala.
Blefaritis posterior, yaitu peradangan di bagian dalam kelopak mata.
Blefaritis posterior dipicu oleh kelainan pada kelenjar minyak yang terletak
di bagian dalam kelopak mata. Selain itu, blefaritis jenis ini juga bisa dipicu
oleh kelainan kulit, seperti dermatitis seboroikatau rosacea.
Gejala Blefaritis
Blefaritis umumnya terjadi di kedua mata, namun gejala yang timbul akan lebih
parah pada salah satu kelopak mata. Gejala ini akan memburuk di pagi hari.
Beberapa gejala tersebut antara lain:
Diagnosis Blefaritis
Diagnosis blefaritis dilakukan dengan memeriksa keadaan mata pasien,
khususnya pada bagian kelopak mata. Selama pemeriksaan, dokter akan
menggunakan alat khusus yang menyerupai kaca pembesar, agar bisa melihat
keadaan mata pasien dengan lebih detail.
Untuk mengetahui penyebab blefaritis atau kemungkinan penyakit selain
blefaritis, dokter akan meneliti sampel kerak kulit atau minyak pada kelopak
mata. Sampel tersebut akan dianalisa untuk mengetahui jika terdapat infeksi
jamur atau bakteri, serta adanya kemungkinan alergi.
Pengobatan Blefaritis
Hingga saat ini, belum ada pengobatan untuk menangani blefaritis. Namun, ada
beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menangani gejala yang dialami.
Pasien bisa meredakan peradangan di rumah dengan mengompres mata
dengan kain dan air hangat minimal selama 1 menit. Basahi kain sesekali agar
tetap hangat, guna melunakkan kerak dan mencegah endapan minyak di
kelopak mata.
Kortikosteroid
Pada pasien yang tidak terserang infeksi, dokter akan meresepkan tetes mata
atau salep kortikosteroid, untuk mengurangi peradangan. Air mata buatan juga
dapat diresepkan untuk mengurangi iritasi yang disebabkan oleh mata kering.
Antibiotik
Untuk pasien blefaritis yang diduga dipicu oleh infeksi bakteri, dokter akan
meresepkan antibiotik minum, salep, atau tetes mata.
Beberapa hal yang perlu diketahui terkait penggunaan antibiotik adalah:
Pola makan
Selama menjalani pengobatan, pasien disarankan mengonsumsi makanan yang
mengandung lemak omega-3. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asam
lemak omega-3 dapat membantu mengatasi gejala blefaritis. Sejumlah makanan
dengan kandungan asam lemak omega-3 adalah:
Komplikasi Blefaritis
Blefaritis yang tidak tertangani dengan baik berisiko menimbulkan komplikasi-
komplikasi, seperti:
Pencegahan Blefaritis
Blefaritis dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan nyeri pada mata. Untuk
mencegahnya, beberapa langkah di bawah ini bisa dilakukan.
Cuci muka secara teratur. Untuk wanita yang biasa memakai riasan
wajah, jangan lupa untuk membersihkannya setiap sebelum tidur malam.
Selalu jaga kebersihan tangan untuk menghindari infeksi bakteri, dan
jangan menggaruk mata dengan tangan yang kotor.
Segera periksa ke dokter bila mata memerah, membengkak, dan terasa
nyeri.
Mintalah sampo khusus ke dokter untuk mengurangi ketombe, terutama
pada penderita yang kondisi ketombenya sudah parah.
Referensi
Jackson, WB. (2008). Blepharitis: Current Strategies for Diagnosis and
Management. CJO, 43(2), pp. 170-179.
Lindsley, et al. (2014). Interventions for Chronic Blepharitis. Cochrane Database
Systematic Reviews, DOI: 10.1002/14651858.CD005556.pub2.
Boyd, K. American Academy of Ophthalmology (2017). Blepharitis.
NHS Choices UK (2016). Health A-Z. Blepharitis.
Mayo Clinic (2018). Diseases and Conditions. Blepharitis.
Kahn, et al. Healthline (2017). Eyelid Inflammation (Blepharitis).