bermanfaat.
Sharing:
https://www.facebook.com/annisarahim.fkunissula2010
Annisa Rahim_LBM 3
LBM 3
STEP 1
STEP 2
Step 3
2
Annisa Rahim_LBM 3
4. LED meningkat,mengapa?
LED meningkat : menandakan penyakit meluas atau memburuk
Menandkan inflamasi akut,tumor, stress .nekrosis
jaringan, wanita hamil,obesitas,anemia,gangguan
ginjal,hiperfibrinogenemia,mm
L : 0-15 mm/jam
W :0-20 mm /jam
3
Annisa Rahim_LBM 3
STEP 4
STEP 7
IKTERUS
Adalah perubahan warna kuning pada kulit, membrane
mukosa, sclera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan
4
Annisa Rahim_LBM 3
5
Annisa Rahim_LBM 3
6
Annisa Rahim_LBM 3
1. Sulaiman, Ali. Pendekatan Klinis pada Pasien Ikterus. Dalam : Aru W Sudoyo et al.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta : Pnerbitan IPD FKUI, 2007. h.
420-423
2. Guyton, Arthur C dan John E hall. Fisiologi Gastrointestinal. Dalam : Irawati Setiawan
(Editor Bahasa Indonesia) Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta: EGC, 1997. h.
1108-1109
7
Annisa Rahim_LBM 3
8
Annisa Rahim_LBM 3
9
Annisa Rahim_LBM 3
10
Annisa Rahim_LBM 3
11
Annisa Rahim_LBM 3
Hemoglobin (Hb)
Nilai normal:
- dewasa pria 13.5-18.0 gram/dL,
- wanita 12-16 gram/dL,
- wanita hamil 10-15 gram/dL
- anak 11-16 gram/dL,
- batita 9-15 gram/dL,
- bayi 10-17 gram/dL,
- neonatus 14-27 gram/dL
rifampisin,
bahaya primakuin,
adalah dan sulfonamid. Ambang
Hb < 5 gram/dL.
Hb tinggi (>18 gram/dL) berkaitan dengan luka
bakar, gagal jantung, COPD (bronkitis kronik dengan
cor pulmonale), dehidrasi / diare, eritrositosis,
polisitemia vera, dan pada penduduk pegunungan
tinggi yang normal. Dari obat-obatan: metildopa dan
gentamisin.
Sumber: Chernecky CC & Berger BJ. Laboratory Tests and
Diagnostic Procedures 5th edition. Saunders-Elsevier,
2008.
12
Annisa Rahim_LBM 3
4. LED meningkat,mengapa?
LED meningkat : menandakan penyakit meluas atau memburuk
Menandkan inflamasi akut,tumor, stress .nekrosis
jaringan, wanita hamil,obesitas,anemia,gangguan
ginjal,hiperfibrinogenemia,mm
L : 0-15 mm/jam
W :0-20 mm /jam
13
Annisa Rahim_LBM 3
Peningkatan kadarlaju
roleaux sehingga fibrinogen dan globulin
endap darah mempermudah
cepat sedangkan kadar pembentukan
albumin yang
tinggi menyebabkan laju endap darah lambat.
14
Annisa Rahim_LBM 3
Hasil
Pemeriksaan Untuk Mengukur Pemeriksaan
Menunjukkan
Penyumbatan
Komponen dari cairan aliran empedu,
Bilirubin pencernaan (empedu) yg kerusakan hati,
dihasilkan oleh hati pemecahan sel
darah merah yg
15
Annisa Rahim_LBM 3
berlebihan
Kerusakan
Enzim yg dihasilkan oleh hati, organ,
Gamma-
pankreas & ginjal; dilepaskan ke keracunan obat,
glutamil
dalam darah hika organ-organ penyalahgunaan
Transpeptidase
tsb mengalami luka alkohol, penyakit
pankreas
Kerusakan hati,
jantung, paru-
Enzim yg dilepaskan ke dalam
Laktik paru atau otak &
darah jika organ tertentu
Dehidrogenase pemecahan sel
mengalami luka
darah merah yg
berlebihan
Penyumbatan
Enzim yg hanya terdapat di hati;
saluran empedu
5-nukleotidase dilepaskan ke dalam darah jika
atau gangguan
hati mengalami cedera
aliran empedu
Hepatitis berat
Alfa- Protein yg dihasilkan oleh hati atau kanker hati
fetoprotein janin dan buah zakar (testis) atau kanker
testis
Sirosis bilier
Antibodi untuk melawan primer &
Antibodi penyakit
mitokondria, merupakan
Mitokondrial autoimun
komponen sel sebelah dalam
tertentu, mis.
hepatitis
16
Annisa Rahim_LBM 3
menahun yg
aktif
Price S. A., Wilson L. M., Patofisiologi – Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid 1. Edisi
6 . EGC. Jakarta.2006
Ada di no. 1
9. DD?
HEPATITIS KRONIK
Definisi : peradanghan hati yang memetap lebih dari
6 bulan , ada kecurigaan berkembang menjadi sirosis
dan gaal hati
Etiologi : Virus Hepatitis B ( Hepadnavirus),
autoimun
Patogenesis :
HBV masuk melalui parenteral>> hepatosit >>dikenali
oleh sel imun nonspesifik( NK sel)>> dieliminasi
oleh sel imun spesifik ( CD 8 sitoloitik,
17
Annisa Rahim_LBM 3
DEFINISI
PENYEBAB
18
Annisa Rahim_LBM 3
yang mungkin
hepatitis adalah
kronis, bahwakekebalan
sistem pada orang yang menderita
memberikan reaksi yang
berlebihan terhadap infeksi virus atau obat-obatan.
GEJALA
- kelelahan.
19
Annisa Rahim_LBM 3
- pembesaran limpa
- penimbunan cairan.
- jerawat
- nyeri sendi
- anemia.
DIAGNOSA
PENGOBATAN
20
Annisa Rahim_LBM 3
Sumber: Medicastore > Kategori Penyakit > Penyakit Hati dan Empedu
Hepatitis kronis
DEFINISI
Sindrom klinis dan patologis yang disebabkan oleh bermacam-
macam etiologi, ditandai oleh berbagai tingkat peradangan
dan nekrosis pada hati yang berlangsung terus-menerus tanpa
KLASIFIKASI
Secara histopatologis
21
Annisa Rahim_LBM 3
ETIOLOGI
Infeksi virus : hepatitis B, C, D, G, TT
Penyakit hati autoimin
Obat : metildopa, isonoazid, aspirin
Kelainan genetik : penyakit wilson, Defisiensi L1,
Antitripsin
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Edisi III
FAKTOR RESIKO
Homoseks dan biseksual
Pekerja Lab
Resipien transfusi
Pasien hemodialisa
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Edisi III
CARA PENULARAN
Hubungan sex tanpa pengaman
Injeksi/infus/jarum obat
22
Annisa Rahim_LBM 3
MENIFESTASI KLINIS
Umunya pada anak asimtomatik. Pada sedikit kasus, gejala
yang dapat ditemukan adalah lekas lelah, anoreksia, dan
begah pada perut. Bila keadaan semakin berat, dapat timbul
ikterus atau stigmata kelainan hati lainnya.
PATOGENESIS
Patogenesis
23
Annisa Rahim_LBM 3
DD
Penyakit hati oleh karena obat atau toksin
Hepatitis iskemik
Hepatitis autoimun
Hepatitis alkoholik
Obstruksi akut traktus biliaris.
Buku Ajar IPD Jlid 1 edisi 4
a. Immune tolerance
24
Annisa Rahim_LBM 3
b. Immune clearance
Ditandai dengan keberadaan HBeAg positif, kadar HBV DNA yang
tinggi atau berfluktuasi, kadar ALT yang meningkat dan
gambaran histology hati menunjukkan keradangan yang aktif,
hal ini merupakan kelanjutan dari fase immune clearance.
Pada beberapa kasus, sirosis hati sering terjadi pada fase
ini. Pada fase ini biasanya saat yang tepat untuk diterapi.
d. Reactivation
25
Annisa Rahim_LBM 3
Terapi
Interferon (IFN_)
26
Annisa Rahim_LBM 3
Lamivudine (LDV)
Adefovir(ADV)
Entecavir(ETV)
diwaspadai penggunaan
HIV, penelitian ETV pada
membuktikan pasien
terjadi yang koinfeksi
mutasi pada M184Vdengan
pada
virus HIV, sehingga pasien hanya dapat digunakan pada pasien
yang tidak koinfeksi dengan HIV.
Telbivudine (LdT)
27
Annisa Rahim_LBM 3
syntesis dan polymerase DNA. Supresi virus HBV DNA pada LdT
secara signifikan lebih tinggi dibanding LDV(60 vs 40). Pada
fase 2, LdT dapat mereduksi hingga 6.5 log dari level HBV
DNA dengan profile keamanan yang baik
memprediksi
bahwa pasienhasil terapi
hepatitis B kedepan, data
kronik yang dari
pada telbivudine,
6 bulan pertama
mencapai HBV DNA tak terdeteksi ternyata setelah tahun ke-2
pengobatan memberikan HBeAg serkonversi sebesar 46%, HBV DNA
tak terdeteksi sebesar 78 % pada pasien HBeAg positif, dan
79 % pada pasien HBeAg negatif, 81% normalisasi ALT, serta
resistensi sebesar 2% dan 4% pada HBeAg negatif dan HBeAg
positif.
Sirosis
a. Definisi
Suatu keadaan patologis yg menggambarkan stadium
akhir fibrosis hepatic yg berlangsung progesif yg
ditandai dgn distorsi dr arsitektur hepar &
pembentukan nodulus regeneratif.
(IPD FKUI Jilid 1, Edisi IV)
b. Etiologi
Penyakit Infeksi :
o Bruselosis
o Ekinokokus
o Skistosomiasis
o Toksoplasmosis
o Defisiensi 1-antitripsin
28
Annisa Rahim_LBM 3
o Sindrom Fanconi
o Galaktosemia
o Penyakit Gaucher
o Hemokromatosis
o Tirosinemia herediter
o Penyakit Wilson
Alkohol
Amiodaron
Arsenik
Obstruksi bilier
c. Klasifikasi
o Klasifikasi Etiologi
Etiologi yg diketahui
alkohol
metabolik
29
Annisa Rahim_LBM 3
o Klasifikasi morfologi
Sirosis mikronodular
Sirosis makronodular
bervariasi, ada
bervariasi mengandung
nodul nodul
besar ygdidalamnya
besarnya juga
ada
aderah luas dengan parenkim yg masih baik atau
terjadi regenerasi parenkim.
Sirosis campuran
o Klasifikasi fungsional
d. Manifestasi klinis
30
Annisa Rahim_LBM 3
iv. hiperpigmentasi
h. Jari tabuh
dyspepsia (konstipasi
defekasi , flatulenatau
, perubahan kebiasaan
diare) , dan berat
badan sedikit berkurang . mual dan muntah lazim
terjadi (terutama pagi hari) . nyeri tumpul
atau perasaan berat pada epigastrium atau
kuadran kanan atas terdapat pada sekitar
separuh penderita. Pada sebagian besar kasus ,
hati keras dan mudah teraba tanpa memandang
apakah hati membesar atau mengalami atrofi
31
Annisa Rahim_LBM 3
e. Pathogenesis
Mekanisme terjadinya proses yang berlangsung
terus mulai dari hepatitis virus sampai menjadi
sirosis hepatis belum jelas.Patogenesisnya
kemungkinan yaitu:
A. Mekanis
B. Immunologis
C. Kombinasi keduanya
Namun yang utama adalah terjadinya
peningkatan aktivitas fibroblast dan
pembentukan jaringan ikat.
Mekanis
Pada daerah hati yang mengalami nekrosis konfluen, kerangka
reticulum lobus yang mengalami kolaps akan berlaku sebagai
kerangka untuk terjadinya daerah parut yang luas.Dalam
jaringan ikat ini,bagian parenkim hati yang bertahan hidup
berkembang menjadi nodul regenerasi.
Teori immunologis
32
Annisa Rahim_LBM 3
yang mengandung
terjafdinya proses virus ini yang
imunologis merupakan ransangan
berlangsung untuk
terus samapi
terjadi kerusakan sel hati.
33
Annisa Rahim_LBM 3
KOMPLIKASI
protein dan
pula pembentukan
proses asam glukoronat
detoksifikasi dan sulfat.Demikian
berkurang.Pada keadaan
normal,amoniak akan diserap kedalam sirkulasi portal masuk ke
dalam hati,kemudian oleh sel hati diubah menjadi urea.Pada
penderita dendan kerusakan hati yang berat,banyak amoniak
menjadi urea lagi akhirnya amoniak menuju ke otak dan bersifat
toksik/iritatif ada otak.
34