Pipet tetes
Sentrifuse
Rak tabung
Tabung k3
Darah lengkap (serum/plasma,whole blood)
Reagen HIV/Buffer HIV
2. bahan
sampel
Strip HIV
7.Prosedur kerja
8.Interpretasi Hasil
Positif
C T C T
HIV 1
2 1 2 1
C T HIV 1 dan 2
HIV 2
2 1
Negatif
C T C T
Invalid
2 1 2 1
9.Pembahasan
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit
dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti
darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi
melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang
terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk
kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Pada praktikum kali yang kali lakukan yaitu mendeteksi adanya Human Imuno Defisiensi Virus
pada Serum Pasien. Pertama-tama yang kali lakukan yaitu mempersiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan. Ambil tempatkan tes device pada permukaan yang bersih dan bermutu atau
permukaan yang tinggi. Pegang penetes secara partikel teteskan 25 µl serum/plasma ( 50 ul
whole Blood), kemudian tambahkan 40 µl beffer untuk sampel serum (80 µl buffer untuk whole
blood). Baca hasil setelah 10 menit. Namun pada hasil praktikum kami peroleh hasil
negatif.Pemeriksaan antibody HIV dalam serum atau plasma merupakan cara yang umum yang
lebih efisien untuk menentukan apakah seseorang tak terlindungi dari HIV fan melindungi darah
dan elemen-elemen yang dihasilkan darah untuk HIV. Perbedaan dalam sifat-sifat
biologis,aktifitas serologis, dan deretan genom, HIV 1 dan 2 positif sera dapat diidentifikasi
dengan menggunakan tes serologis dasar HIV.