Menurut istilah, ontology adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ADA , yang
merupakan ultimate reality baik yang berbentuk jasmani atau konkret maupun rohani atau
abstrak
Menurut Amsal Bakhtiar Ontologi berasal dari kata ontos yaitu sesuatu yang berwujud. Ontologi
adalah teori atau ilmu tentang wujud, tentang hakikat yang ADA. Ontologi tidak banyak
berdasarkan pada alam nyata tetapi berdasarkan pada logika semata-mata
Sedangkan menurut Jujun S Suriasumantri mengatakan bahwa ontology membahas apa yang kita
ingin ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu, atau dengan perkataan lain suatu pengkajian
mengenai teori tentang ADA.
Sementara itu menurut A. Dardiri, ontology adalah menyelidiki sifat dasar dari apa yang nyata
secara fundamental dan cara yang berbeda dimana entitas dari kategori-kategori yang logis yang
berlainan dapat dikatakan ada, dalam kerangka tradisional ontology dianggap sebagai teori
mengenai prinsip-prinsip umum dari hal ADA, sedangkan dalam hal pemakaiannya akhir-akhir
ini ontology dipandang sebagai teori mengenai apa yang ADA
Aspek kedua dari pendekatan ontologi adalah penafsiran hakikat realitas (metafisika) dari obyek
ontology keilmuan. Penafsiran metafisik keilmuan harus didasarkan kepada karakteristik obyek
ontologism sebagaimana adanya (dassein) dengan deduksi-deduksi yang dapat diferifikasi secara
fisik.Ini berarti bahwa secara metafisik, ilmu terbebas dari nilai=nilai yang bersifat
dogmatic.suatu pernyataan dapat diterima sebagai premis dalam argumentasi ilmiah setelah
melalui pengkajian atau penelitian berdasarkan epistemologis keilmuan. Metafisika keilmuan
berdasarkan sebagaimana adanya (dassein) menyebabkan ilmu menolak premis moral yang
bersifat seharusnya (dassollen).
Secara khusus setiap disiplin keilmuan mempunyai obyek forma dan obyek materia mengenal
wujud yang menjadi focus penelaahannya. Obyek forma merupakan cara pandang terhadap
sesuatu, sedangkan obyek materia merupakan substansi dari obyek tertentu. setiap disiplin
keilmuan yang mandiri mempunyai obyek forma dan obyek materia yang berbeda dengan
disiplin keilmuan yang lain.dan inilah yang menjadi criteria untuk menilai keberadaan suatu
disiplin keilmuan yang mandiri. Oleh karena itu objek forma dan obyek materia merupakan cirri
yang spesifik dari suatu disiplin keilmuan.
Pada hakekatnya pengetahuan ilmiah suatu disiplin keilmuan dapat dibedakan antara fikiran
dasar yang melandasi suatu pemikiran dan tubuh pengetahuan teoritis yang dibangun diatas
fikiran dasar tersebut. Fikiran dasar ini terdri dari postulat, asumsi, dan prinsip. Postulat
merupaka anggapan tentang suatu objek yang merefleksikan sudut pandang tertentu.Anggapan
ini tidak terkait kepada benar atau salah melainkan kepada setuju atau tidak setuju dengan
postulat yang diajukan.
Setiap disiplin keilmuan mempunyai postulat yang khas yang berbeda dengan disiplin keilmuan
yang disebabkan cara pandanga yang berbeda pula meskipun mungki obyek yang menjadi
telaahannya sama.Pikiran dasar kedua adalah asumsi yakni pernyataan dasar tentang realitas
menjadi obyek.Oleh karna kaitannya dengan realitas yang bersifat empiric, maka pernyataan ini
harus diuji kebenarannya.Suatu asumsi belum tentu bener atau cocok dengan suatu kondisi
tertentu. Asumsi yang berbeda akan menghasilkan tubuh pengetahuan yang berbeda pula dan
pada akhirnya akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda.
Dari postulat dan asumsi tersebut terbangunlah prinsip yang merupakan pernyataan dasar
mengenai tindakan atau pilihan.Prinsip ekonomi umpamanya tindakan manusia untuk
memperoleh kepuasan yang sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya,
merupakan dasar atau landasan bagi kegiatan manusia selaku mahluk ekonomi.Postulat, Asumsi
dan prinsip ini digolongkan sebagai pikiran dasar dari sebuah pengetahuan ilmiah. Pikiran dasar
dalam ilmu kebidanan adalah memberdayakan seluruh potensi klien (wanita/ibu) untuk
menghimpun kekuatan (power) dirinya sendiri dalam upaya melahirkan janin yang dikandung
didalam tubuhnya. Socrates (427-347 SM ), seorang filsuf Yunani menyebutkan hal ini sebagai
mateutike tekhne (ketrampilan kebidanan). Diatas pikiran dasar inilah dibangun tubuh
pengetahuan teoritis yang secara ekstensif berupaya mendeskripsikan, menjelaskan,
memprediksikan dan mengontrol berbagai gejala dari obyek telaahan dari sebuah disiplin
keilmuan.
Dalam upaya pengembangan tubuh pengetahuan teoritis ini seringkali sebuah disiplin keilmuan
meminjam atau menerapkan unsure-unsur pengetahuan dari berbagai disiplin keilmuan yang ada.
Hal ini adalah wajar dan biasa dilakukan, sebab sebuah disiplin keilmuan yang mandiri harus
dapat menentukan pengetahuan mana yang bersifat khas milik disiplinnya dan pengetahuan
mana yang pinjam atau diterpkan dari disiplin keilmuan yang lain.
Perangkat pikiran dasar utama yang bersifat khas memberikan paying atau kerangka konseptual
yang bersifat makro. Kerangka konseptual ini dikembangkan pula pada tingkat tubuh
pengetahuan teoritis yang bersifat khas pula. Dalam meengisi kerangka konseptual yang berifat
makro inilah dapat dipinjam atau diterapkan unsure pengetahuan dari disiplin lain yang
sesuaidengan kebutuhan. Sebagai contoh Ilmu kebidanan meminjam unsure pengetahuan
bimbingan dan keonseling dari psikologi dalam tindakan memimpin persalianan pada kliennya.
Pinjam meminjam antar pengetahuan adalah biasa dan tidak menimbulkan kebingungan selama
ilmuan dapat mengidentifikasikan kerangka konseptual makro yang merupakan paying dari
penyusunan tubuh pengetahuan teoritis masing-masing.
Dengan demikian kajian ilmu kebidanan dapat dikembangkan berdasarkan konsep dasar tersebut
diatas yaitu tubuh pengetahuan teoritis yang khas, berdimensi dan bersifat ilmiah. Secara umum
berdasarkan fikiran dasar obyek forma dan obyek materia dalam mengisi kerangka konseptual
ilmu kebidanan, maka ilmu kebidanan ini dapat menerima dan menerapkan unsur pengetahuan
dari berbagai disiplin ilmu yang lain sesuai dengan kebutuhan ilmu kebidanan itu sendiri, maka
disusunlah tubuh pengetahuan kebidanan (Body of midwifery knowledge) yang dikelompokan
menjadi empat yaitu :
1. Ilmu Dasar
a. Anatomi
b. Psikologi
c. Mikrobiologi dan para sitologi
d. Patofisiologi
e. Fisika
f. Biokimia
2. Ilmu sosial
a. Pancasila dan Wawasan Nusantara
b. Bahasa Indonesia
c. Bahas Inggris
d. Sosiologi
e. Antropologi
f. Psikologi
g. Administrasi dan Kepemimpinan
h. Ilmu Komunikasi
i. Humaniora
j. Pendidikan (Prinsip Belajar dan Mengajar)
3. Ilmu terapan
a. Kedokteran
b. Farmakologi
c. Epidemiologi
d. Statistik
e. Tenik Kesehatan Dasar (TKD)/Keperawatan Dasar
f. Paradigma Sehat
g. Ilmu Gizi
h. Hukum Kesehatan
i. Kesehatan Masyarakat
j. Metode Riset
4. Ilmu Kebidanan
a. Dasar-dasar kebidanan (Perkembangan kebidanan, registrasi dan organisasi profesi dan peran
serta fungsi bidan)
b. Teori dan model konseptual kebidanan
c. Siklus Kehidupan Wanita
d. Etika dan Etiket Kebidanan
e. Pengantar Kebidanan Profesional (Konsep kebidanan, Definisi dan lingkup kebidanan, dan
manajemen kebidanan)
f. Teknik dan Prosedur Kebidanan
g. Asuhan Kebidanan dalam kaitan kesehatan reproduksi (berdasarkan siklus kehidupan manusia
dan wanita )
h. Tingkat dan jenis pelayanan kebidanan
i. Legislasi Kebidanan
j. Praktek Klinik Kebidanan
Adapun wujud yang hakiki dari obyek ilmu kebidanan adalah sebagai berikut :
1. Wanita
Wanita adalah mahluk bio-psikososial-kultural dan spiritual yang utuh dan unik , mempunyai
kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai dengan tingkat perkembangannya. Wanita/ibu
adalah penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita yang sehat jasmani
dan rohani serta social sangat diperlukan.Wanita/Ibu adalah pendidik pertama dan utama dalam
keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan dan kondisi dari wanita/ibu dalam
keluarga.
2. Reproduksi
Reproduksi adalah suatu fungsi pada manusia yang sangat penting untuk mempertahankan diri
dari kepunahan. Proses reproduksi mulai dari saat pembuahan, melalui masa kehamilan dan
akhirnya mencapai titik kulminasi berupa persalinan, maka lahirlah insan yang menjadi generasi
penerus.
3. Keluarga
Keluarga adalah suami, istri disertai anak dari suami istri tersebut dan juga individu yang
mempunyai hubungan kekeluargaan yang tinggal dibawah satu atap.Keluarga-keluarga yang
berada di suatu wilayah atau daerah membentuk masyarakat.Kumpulan dari masyarakat
Indonesia terhimpun didalam satu kesatuan bangsa Indonesia.Masyarakat terbentuk karena
adanya interaksi antar manusia dan budaya dalam lingkungan yang bersifat dinamis mempunyai
tujuan dan nilai-nilai yang terorganisasi.
4. Persalinan
Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun apabila tidak dikelola
dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal. setiap individu berhak untuk dilahirkan secara
sehat, unik itu maka setiap wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak
mendapatkan pelayanan yang berualitas.
Sebagai Bangsa Indonesia yang mempunyai pandangan hidup Pancasila, seorang bidan
menganut filosofi yang mempunyai keyakinan didalam dirinya bahwa semua manusia adalah
mahluk biopsikososialkultural dan spiritual yang unik merupakan satu kesatuan jasmani dan
rohani yang utuh dan tidak ada individu yang sama.Manusia terdiri dari pria dan wanita yang
kemudian kedua jenis individu itu berpasangan menikah membentuk keluarga dan mempunyai
anak.
Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman
dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan menusia dan perbedaan budaya.Setiap individu berhak
untuk menentukan nasib sendiri,mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan disegala
aspek pemeliharaan kesehatannya.
Untuk dapat tercapainya keamanan dan kesejahteraan bagi ibu dengan janinnya dapat
dikembangkan prinsip dari kebidanan dalam pemberian asuhannya. Pelayanan bidan di Indonesia
berdasarkan konsep yang menjelaskan proses asuhan kebidanan sebagai berikut
a. Tindakan kebidanan yang tepat dan aman,yaitu semua tindakan yang diberikan oleh bidan
untuk ibu/wanita, bayi dan keluarga terhadap hal-hal yang dapat merugikan kesehatannya
b. Memberi kepuasan klien adalah tindakan yang dilakukan sesuai dengan keadaan
permasalahannya dan hasil yang dicapai dari tindakan tersebut.
c. Menghargai derajat manusia dan haknya untuk dapat mengambil keputusan sendiri,
yaitu:tindakan yang dilakukan mennjukan sikap bahwa bidan dihargai ibu/wanita sebagai
individu yang mandiri dan mendukung hak dan tanggung jawab untuk ikut menentukan atau
mengambil keputusan yang berkaitan dengan kesehatan dirinya dan asuhan yang diberikan.
d. Menghargai perbedaan social budaya seseorang yaitu tindakan dan sikap yang menunjukan
pengertian bahwa individu dan keadaan kesehatan dapat dipengaruhi oleh adat kebiasaan dan
perilaku keluarga atau lingkungan.
e. Kontak keluarga adalah tindakan/asuhan yang diberikan dengan mengikutsertakan keluarga
sebagai komponen penting dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas serta meningkatkan
secara optimal kesehatan keluarga sesuai keinginan ibu maupun keluarga.
f. Peningkatan kesehatan adalah tindakan yang mendukung prilaku yang dapat meningkatkan
kesehatan ibu/wanita sepanjang siklus kehidupannya, terutama berkaitan dengan proses
kehamilan, persalinan dan nifas yang normal
g. Mengikutsertakan masyarakat dalam hal ini kelompok ibu-ibu.Dengan mengerakan peranserta
masyarakat adalah upaya menyadarkan masyarakat, agar masyarakat dapat mengerti dalam
memecahkan masalah kesehatannya sendiri terutama yang berhubungan dengan kehamilan,
persalinan dan nifas dalam mencapai kesehatan reproduksi menuju tercapainya NKKBS.
Tweet
0
inShare
Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.
Related Posts :
Entri Populer
BEDA CAIRAN KETUBAN DAN KEPUTIHAN PADA IBU HAMIL
Halo bunda yang sedang menikmati kehamilan.. Keluarnya cairan dari jalan lahir
biasanya menimbulkan kekhawatiran pada ibu hamil. Rasa ...
S1 KEBIDANAN
Keluar flek saat hamil Keluar flek (bercak darah) dari vagina tentu membuat seorang ibu
hamil cemas dan bertanya-tanya, apalagi bila baru...
A. Panggul terdiri atas 1. Bagian keras yang dibentuk oleh tulang 2. Bagian yang lunak
dibentuk oleh otot – otot dan ligamentum B. Bagian...
Menentukan umur hamil sangat penting untuk memperkirakan persalinan. Umur hamil
dapat ditentukan dengan: 1. Mempergunakan rumus Naegle. Ru...
Label
About Me
AKTIVITAS
Artikel
Asuhan Kebidanan Kehamilan
Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
Asuhan Kebidanan pada BBL
Asuhan Kebidanan Persalinan
BIDAN Story
D3 Kebidanan
D4 KEBIDANAN
Dokumentasi kebidanan
Dunia Perempuan
Etikolegal Dalam Pelayanan Kebidanan
KDK
Kebidanan Komunitas
kehamilan
Kesehatan Reproduksi dan KB
Komunikasi dan konseling
konsep kebidanan
kontak
KTI/Skripsi
Layanan
Lomba
Materi Kuliah
Metode belajar
Metode Penelitian
Motivasi
NOVEL Bidan
Patologi Kebidanan
Permenkes/Juknis
S2 KEBIDANAN
Sekilas Info
Soal Uji Kompetensi
Tesis
UJI KOMPETENSI
Video
Wirausaha
WORKSHOP
Arsip Blog
► 2015 (117)
► 2014 (52)
► 2013 (54)
► 2012 (8)
► 2011 (38)
▼ 2010 (201)
o ► December (17)
o ► November (2)
o ► October (12)
o ► September (5)
o ► July (1)
o ► June (5)
o ► May (29)
o ► April (37)
o ► March (21)
o ► February (23)
o ▼ January (49)
MENGENAL KONSELING
TINJAUAN KOMUNIKASI
SIFILIS; RAJA SINGA YANG BERBAHAYA
KONDILOMA AKUMINATA SI JENGGER AYAM
JAHATNYA SI KENCING NANAH (GONORE)
HAMIL DENGAN HEPATITIS B
MENJAHIT LASERASI JALAN LAHIR
HAMIL DENGAN PENYAKIT JANTUNG
PERJALANAN KEHAMILAN DENGAN TBC
KEHAMILAN EKTOPIK/ DI LUAR KANDUNGAN
KEHAMILAN DENGAN MOLA/HAMIL ANGGUR
KONSEP PERAWATAN MASA NIFAS
KENALI TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN
INISIASI MENYUSUI DINI UNTUK IBU DAN BAYI
CATATAN SEMANGAT BUAT CALON BIDAN
KELAINAN PADA PENIS: FIMOSIS
PENTINGNYA PLASENTA (ARI-ARI)
MENGENAL IUGR
PENYIMPANGAN PERTUMBUHAN JANIN
PROSES AWAL PEMBENTUKAN JANIN
MASA KEHAMILAN YANG MENAKJUBKAN
KEAJAIBAN KEHAMILAN DAN JANIN 9 BULAN SAMPAI
ATERM...
KEAJAIBAN KEHAMILAN DAN JANIN 8 BULAN
KEAJAIBAN KEHAMILAN DAN JANIN 7 BULAN
KEAJAIBAN KEHAMILAN DAN JANIN 6 BULAN
KEAJAIBAN KEHAMILAN DAN JANIN 5 BULAN
KEAJAIBAN KEHAMILAN DAN JANIN 4 BULAN
KEAJAIBAN KEHAMILAN DAN JANIN 3 BULAN
KEAJAIBAN KEHAMILAN DAN JANIN 2 BULAN
KEAJAIBAN KEHAMILAN DAN JANIN 1 BULAN
PENELITIAN DESKRIPTIF LENGKAP
PENGERTIAN SKALA LIKERT
CARA PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN
MENGENAL POPULASI PENELITIAN
MEMBUAT RUMUSAN MASALAH DALAM PENELITIAN
MEMBUAT LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN
PENGERTIAN METODE ILMIAH
PENELITIAN DALAM BIDANG ILMU KEDOKTERAN DAN
KESEHA...
LIGHTENING PADA KEHAMILAN, APA SIH??
PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA PERSALINAN
PRAKTEK PROFESIONAL BIDAN
FALSAFAH KEBIDANAN DI INDONESIA
KONSEP SEHAT DARI PERSFEKTIF FILSAFAT
KEBIDANAN SECARA AKSIOLOGI
KEBIDANAN SECARA ONTOLOGI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KEBIDANAN DI INDONESIA
NST DALAM KEHAMILAN
USG DAN KEHAMILAN
Penghormatan terhadap Plasenta di berbagai daerah
► 2009 (66)
About Me
Layanan
1. Menyediakan Bahan Ajar Kebidanan (Power Point) 2. Menyediakan Jasa Pembuatan Tugas
Kuliah, Makalah Kebidanan 3. Pendampingan Pembuatan Karya Tulis Ilmiah, Skripsi, dan Tesis
Kebidanan. 4. Menyediakan Soal Uji Kompetensi Bidan Konsultan Akreditasi Perguruan Tinggi
Kebidanan
Followers
Video Kami
Total Pageviews
Statistik
http://bidanshop.blogspot.co.id/2010/01/kebidanan-secara-ontologi.html
Kesimpulan
Berdasarkan tinjauan diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu kebidanan adalah bagian ilmu kedokteran
yang khusus mempelajari segalah soal yang berkaitan dengan lahirnya bayi. Dengan demikian, yang
menjadi objek ilmu ini ialah kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir dimana ilmu tersebut
memiliki dasar-dasar keilmuan yang jelas, ilmu dan praktek kebidanan memiliki filosofi dan disiplin ilmu
yang mendasari setiap bidan dalam menjalankan tugas sebagai mana mestinya,
Ilmu kebidanan didasari oleh ilmu dasar, ilmu sosial, ilmu sosial budaya, ilmu terapan dan ilmu
kebidanan yang menjadikan pengetahuan kebidanan sebagai ilmu yang dapat di akui keberadaannya,
mempunyai disiplin ilmu yang menjadi dasar pelaksanaan tugas yang menjadi propesi yang di kenal dan
di hargai keberadaannya sebagai pendamping wanita selama siklus kehidupannya. Sebagai suatu profesi
bidan mempunyai pola-pola pengembangan pendidikan yang telah di sesuaikan dan dapat diterapkan.
Bidan juga mempunyai kewajiban sebagai pembaharu
Saran
Bidan adalah suatu profesi yang berkelanjutan seumur hidup untuk itu di harapkan kepada bidan dapat
memahami kembali mengenai filosofi kebidanan, hak dan kewajiban disiplin ilmu, serta pola
pengembangan pendidikan bidan dalam menjalankan setiap kewajibannya kelak.
Makalah ini di buat dengan segala keterbatasan yang ada untuk itu diharapkan kritik dan saran yang
menunjang bagi kesempurnaan makalah ini kelak, semoga makalah ini dapat dijadikan salah satu
referensi bacaan yang dapat menambah wawasan kita untuk lebih mengenal ilmu kebidanan.