Anda di halaman 1dari 47

ATOM, MOLEKUL DAN ION

PERTEMUAN 2
Bagaimana caranya agar kita dapat
mengetahui bahwa bagian terkecil materi
dapat berupa atom, molekul,, atau ion ?
 Bila seseorang menggunakan
parfum, baunya sampai
kepada kita walaupun orang
tersebut belum berada di
dekat kita.
 Hal ini menunjukkan bahwa
uap parfum sampai kepada
kita, meskipun hanya
baunya saja yang dapat kita
kenali.
 Bukti ini hanya menunjukkan
bahwa materi terdiri atas
partikel-partikel kecil yang
tidak kelihatan.
Konsep Penting

 Perkembangan Teori Atom


Peletak dasar teori atom modern adalah John Dalton, dengan
postulatnya bahwa unsur-unsur
unsur tersusun atas partikel-partikel
partikel yang
luar biasa kecil yang disebut atom, dan semua atom dari suatu unsur
tertentu adalah identik, tetapi berbeda dari atom-atom
atom unsur yang
lain.
 Struktur Atom
Atom tersusun atas tiga partikel dasar: proton, elektron dan neutron.
Proton bermuatan positif, elektron bermuatan negatif, sedangkan
neutron tidak bermuatan (netral).
Proton dan neutron terletak dalam suatu daerah kecil pada pusat
atom, yang disebut inti, dan elektron tersebar di sekitar inti.
Lanjutan Konsep Penting

 Indentifikasi Atom
 Nomor atom = jumlah proton dalam inti. Atom unsur yang
berbeda  nomor atomnya juga berbeda. Isotop = atom dari
unsur-unsur
unsur sama yang mempunyai jumlah neutron berbeda.
 Nomor
omor massa = jumlah proton + jumlah neutron dalam atom
 Untuk atom bersifat netral  jml. Proton = jml. elektron
 Tabel Periodik
Unsur-unsur
unsur dikelompokkan berdasarkan sifat-sifat
sifat fisis dan
kimianya. Penggolongan  logam – metaloid – non-logam
Lanjutan Konsep Penting

 Dari atom  Molekul atau Ion


 Atom-atom
atom dari sebagian besar unsur berinteraksi
membentuk senyawa  molekul atau senyawa ion (tersusun
atas kation (ion positif) dan anion (ion negatif)).
negatif))
 Rumus kimia, menunjukkan jumlah atom yang ada dalam
suatu molekul atau senyawa.

Atom hydrogen

Molekul water
Atom oxygen
Sejarah teori atom (Model atom)

asal
• Demokritus  sebatas dugaan (tidak
tidak diakui)

• Teori atom Dalton

• Teori J.J Thomson menemukan elektron (Roti kismis)

• Teori atom Rutherford (penemuan inti atom)

• Teori atom Neils Bhor

• Teori mekanika kuantum


2.1 TEORI ATOM
 Demokritus (filsuf Yunani, Abad ke-5) ”materi
 terdiri atas partikel yang
sangat kecil yang tidak dapat dibagi lagi, yang dinamakan “atomos”.”
 Tahun 1808, John Dalton merumuskan definisi presisi tentang blok
penyusun materi yang tidak dapat dibagi lagi disebut “atom”. Hipotesis
sifat materi:
1. Unsur tersusun atas partikel yang sangat kecil, disebut atom. Semua atom
unsur tertentu adalah identik (mempunyai ukuran, massa dan sifat kimia
yang sama). Atom suatu unsur tertentu berbeda dari atom unsur-unsur
unsur
yang lain.
2. Senyawa tersusun atas atom-atom
atom dari dua unsur atau lebih.
3. Reaksi kimia hanyalah pemisahan, penggabungan, atau penyusunan ulang
atom. Tidak mengakibatkan penciptaan atau pemusnahan atom 
atom-atom.
Hk. Kekekalan Massa
Hipotesis kedua Dalton :
 Untuk membentuk senyawa, tidak hanya dibutuhkan atom dari unsur-unsur
unsur
yang sesuai tetapi juga jumlah yang spesifik dari atom-atom
atom tersebut.
 Gagasan tersebut merupakan perluasan dari : Law of Definite Proportion
(Hk. Perbandingan tetap) oleh Joseph Proust.
“Sampel-sampel
sampel yang berbeda sari senyawa yang sama selalu mengandung
unsur-unsur penyusunnya dengan perbandingan massa yang sama.”
Jika perbandingan massa unsur dalam sampel adalah tetap  perbandingan
atom dari unsur-unsur
unsur ini dalam senyawa itu haruslah tetap.
Misal :
Jika terhadap 1,00 gram antrium, jumlah klor yang direaksikan sebanyak 5,00
gram, apakah jumlah natrium klorida yang terbentuk menjadi 6,00 gram?
Jawaban :
 Jawabannya ‘tidak’. Sebab, dari hasil percobaan ditemukan bahwa
untuk 1,00 gram natrium, jumlah senyawa natrium klorida yang
terbentuk tetap 2,54 gram. Dengan kata lain, berapapun jumlah
gas klor yang ditambahkan ke dalam 1,00 g natrium secara
berlebih akan dihasilkan senyawa natrium klorida sebanyak 2,54
gram.
 Proust telah melakukan sederetan percobaan mengenai
perbandingan jumlah zat-zat yang bereaksi,
bereaksi pada pembentukan
senyawa natrium klorida dari unsur-unsurnya
unsurnya, perbandingan
jumlah natrium dan klor dalam suatu reaksi selalu tetap. Yaitu 39%
natrium dan 61% klor.
Hipotesis kedua Dalton

 Law of Multiple Proportion (Hk. Perbandingan Berganda)


“Jika dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa,
maka massa dari unsur-unsur
unsur yang pertama dengan suatu massa
tetap dari unsur yang kedua akan berbanding sebagai bilangan
bulat kecil.”
Senyawa memiliki perbedaan dalam hal jumlah atom-atom
atom yang
bergabung.

Perbandingan oksigen dalam


CO dan CO2 adalah 1 : 2
Hipotesis kedua Dalton

Senyawa Massa sampel Massa Karbon Massa Oksigen

Karbon monoksida 28 g 12 g 16 g

Karbon dioksida 44 g 12 g 32 g

Perhatikan bahwa massa sampel tidak sama,


sama namun massa karbon
masing-masing senyawa sama. Dan perbandingan massa oksigen pada
dua sampel berbeda.
massa oksigen pada CO 2 32 g 2
 
massa oksigen pada CO 16 g 1

Perbandingan oksigen dalam CO dan CO2 adalah 1 : 2


2.2 Struktur Atom

Atom adalah unit terkecil dari suatu unsur yang dapat melakukan
penggabungan kimia

sesungguhnya

Atom memiliki struktur internal yaitu partikel-partikel


partikel yang lebih
kecil yang disebut sub atom  proton, elektron, neutron
ELEKTRON

(+)
(-)

 Elektron bermuatan (-) negatif


 Perbandingan muatan listrik terhadap massa e : -1,76 x 108 c/g
 Percobaan Milikan didapat muatan e : -1,6022 x 10-19 c
 Massa e : 9,10 x 10-28 g
PROTON dan INTI

 Atom mengandung e, dan atom secara listrik bermuatan netral


 Supaya tetap netral  atom harus mengandung muatan positif
dan negatif dalam jumlah yang sama.
 Thomson : roti kismis

 Rutherford  percobaan hamburan sinar alfa, muatan positif


atom seluruhnya terkumpul dalam inti (inti pusat padat) 
partikel bermuatan positif tersebut disebut proton
 Dimensi atom dinyatakan: pm (pikometer)
 1 Å = 100 pm, ukuran R atom = ± 100 pm, ukuran Rinti atom = 5 x 10-3 pm
NEUTRON

 Hidrogen, atom paling sederhana hanya mengandung 1 proton


 Helium : 2 proton
 Seharusnya perbandingan massa H : He = 1 : 2, tetapi
kenyataannya perbandingan massa H : He = 1 : 4, kenapa???
 Pasti ada partikel sub atom lain dalam inti.
 Dilakukan penembakan sinar alfa pada selembar tipis Be 
ditemukan partikel netral yang memiliki massa sedikit lebih
besar dari massa proton disebut neutron.
 Angka “4” pada He  2 p + 2 n
Tabel Massa dan Muatan Partikel Sub
Atom
2.3 Nomor Atom, Nomor Massa dan
Isotop
 Cara mengidentifikasi atom dapat dengan melihat jumlah
proton dan neutron yang dikandungnya.
 Nomor atom (Z) : jumlah proton yang dikandung dalam inti
setiap atom suatu unsur
 Atom netral  jumlah proton = jumlah elektron  nomor atom
juga menandakan jumlah elektron yang ada dalam atom.
 Contoh:
Nomor atom N adalah 7  atom N netral memiliki 7 p dam 7 e
 Di alam ini atom yg mempunyai jumlah proton 7 hanya Nitrogen
 Nomor Massa (A) : jumlah total neutron dan proton yang ada
dalam inti atom suatu unsur
 Nomor massa = jml. Proton + jml. Neutron
= nomor atom + jml. Neutron
 Jumlah neutron = Nomor massa – Nomor atom
 Isotop : atom-atom
atom dari unsur yang sama, memiliki nomor atom
sama tetapi berbeda nomor massanya
Latihan:

1. Tentukan jumlah proton, elektron dan neutron dari:


15
a. 7 N
33
b. 16 S
63
c. 29 Cu
84
d. 39 Sr
2. Tulis lambang yang tepat untuk setiap isotop ini :
a. Z = 11, A = 23
b. Z = 28, A = 64
2.4 Molekul dan Ion
 Sebagian materi tersusun atas molekul-molekul
molekul atau ion-ion yang dibentuk
oleh atom-atom.
 Molekul :
Suatu kumpulan (agregat)
yang terdiri dari sedikitnya
dua atom dalam susunan
tertentu yang terikat bersama
dalam ikatan kimia.
Lanjutan Molekul
•Molekul dapat mengandung atom-atom dari unsur yang sama dan dapat
mengandung atom-atom dari dua atau lebih unsur berbeda yang bergabung dengan
perbandingan tertentu, sesuai dengan hukum perbandingan tetap.
Molekul tidak harus senyawa, misal gas hidrogen : H2, air : H2O
•Molekul

•Seperti atom, Molekul tidak bermuatan listrik (netral)


•Molekul diatomik:
Br (bromin) I (iodin) N Cl H O F
Ion
 Ion : sebuah atom atau sekelompok atom yang mempunyai
muatan total positif atau negatif.
 Jumlah proton tetap, tetapi elektron dapat berkurang maupun
bertambah dalam reaksi kimia.
 Atom netral yang kehilangan 1 elektron atau lebih  kation,
ion bermuatan (+)

 Atom netral yang ketambahan 1 elektron atau lebih  anion,


ion bermuatan (-)
Macam-macam ion

NaCl merupakan senyawa ionik


Karena terbentuk dari kation dan
Anion.
Tipikal muatan ion monoatomik :
 Logam golongan 1A – 3A membentuk ion positif dengan jumlah
yang sama dengan nomor golongannya.
 Logam transisi (unsur golongan B) tidak memiliki pola muatan
ionik yang tetap.
 Nonlogam kebanyakan membentuk ion negatif dengan jumlah 8
dikurangi nomor golongan dari unsur tersebut.
tersebut
 Metaloid memiliki muatan yang bervariasi dan dapat
membentuk anion atau kation tergantung unsur yang berikatan.
2.5 Rumus Kimia
 Menyatakan komposisi molekul dan senyawa ionik dalam lambang kimia.
kimia
 Rumus Molekul : jumlah eksak / pernyataan singkat untuk
menggambarkan jumlah atom yang terdapat dalam molekul.
 Menjabarkan komposisi atom dan unsur dari molekul tetapi tidak
menggambarkan informasi struktur .
 Angka subskrip di belakang atom mengindikasikan jumlah atom tersebut
dalam molekul.
Contoh : C3H8O
Rumus tersebut dapat menggambarkan beberapa molekul yang berbeda
 etil metil eter, 1 propanol, 2-propanol.
propanol.
Lanjutan Rumus Kimia
 Rumus Struktur : menunjukkan bagaimana atom-atom
atom terikat satu
dengan yang lain dalam molekul
Lanjutan Rumus Kimia
 Rumus Empiris : menunjukkan unsur--unsur yang ada dan perbandingan
bulat paling sederhana dari atom-atomnya,
atomnya, tetapi tidak harus
menunjukkan jumlah atom yang sebenarnya dalam suatu molekul. 
rumus kimia paling sederhana.
Contoh :
2.6 Senyawa ionik : Struktur,
Struktur nama dan sifat
Senyawa ionik : Suatu senyawa yang terbentuk dari kombinasi ion, atom,
atau gugus atom yang memasangkan muatan listrik positif
dan negatif, serta terbentuk karena ikatan ionik.
 Rumus senyawa ionik (gabungan kation dan anion) = Rumus empirisnya
 Umumnya bermuatan netral, agar bermuatan netral, maka jumlah
muatan kation dan anion dalam senyawa ionik harus 0.
0
 Senyawa ionik sering dikenal dengan istilah garam.
 Senyawa Ion biasanya terdiri dari logam (khususnya golongan IIIA dan
IIA) dan non-logam (khususnya golongan VIIA dan VIA)
 Ikatan ionik : tarikan antara ion positif dan ion negatif yang dihasilkan
dari transfer 1 atau lebih elektron dari 1 atom ke atom lainnya.
 Contoh : NaCl, KBr, ZnI2
Angka subskrip kation = muatan
pada anion
Angka subskrip anion = muatan
pada kation
2.6 Nomenklatur Kimia
A. Penamaan senyawa ionik
1. Ion positif (kation) disebut pertama kali.
a. Jika kation (logam) telah dikenal memiliki bilangan
oksidasi (atau muatan), gunakan nama logam tersebut.
b. Untuk logam transisi yang memiliki variasi bilangan
oksidasi, muatan dari ion diindikasikan dengan bilangan
romawi dalam kurung dituliskan di belakang nama logam
tersebut.
Ion Nama
K+ Ion kalium
Al3+ Ion alumunium
Cu3+ Ion tembaga (III)
Fe2+ Ion besi (II)
Lanjutan Nomenklatur Kimia
A. Penamaan senyawa ionik
1. Ion negatif (anion) dinamakan belakangan.
belakangan
a. Jika anion berupa ion monoatomik,
monoatomik tambahkan akhiran –
ida di belakang nama unsur.
b. Jika anion berupa poliatomik, maka gunakan nama ion
poliatomik tersebut

Ion Nama
Br- Ion bromida
N3- Ion nitrida
CrO42- Ion kromat
NO2- Ion nitrit
Lanjutan Nomenklatur Kimia
Lanjutan Nomenklatur Kimia

B. Penamaan Senyawa molekular


 Senyawa molekular terbentuk dari kombinasi dua atau lebih non
logam atau metaloid yang saling terikat dengan ikatan kovalen.
 Ikatan kovalen : suatu tarikan interatomik yang dihasilkan dari
penggunaan elektron bersama dari atom-atomnya.
atom
 Secara virtual, semua senyawa molekular biner dari kombinasi
non logam di antara golongan 4A – 7A dengan unsur lain atau
dengan hidrogen.
Lanjutan Nomenklatur Kimia
1. Namai unsur-unsur sesuai dengan kenaikan
nomor golongan
2. Tunjukkan jumlah tiap unsur dalam senyawa
dengan awalan bahasa yunani.
contoh : CO  Karbon monoksida
CO2  Karbon dioksida
NO2  Nitrogen dioksida
N2O4  Dinitrogen tetroksida
 Ada beberapa pengecualian untuk
senyawa molekular yang
mengandung hidrogen:
 CH4 metana
 NH3 amonia
 H2O air
 H2S Hidrogen sulfida
Asam dan Basa

 Asam : zat yang menghasilkan ion hidrogen (H+) ketika


dilarutkan dalam air.
 Rumus asam : ada 1 atau lebih atom H dan gugus anion
 Penamaan : diawali “asam” diikuti anion+ida
 Contoh : HCl  asam klorida
 HCl : senyawa molekular dengan nama Hidrogen klorida, tetapi
ketika dilarutkan dalam air menjadi: asam klorida
 Asam Okso : asam yang mengandung Hidrogen, Oksigen dan
unsur lain (unsur pusat), penulisan : H-unsurpusat
unsurpusat-O
nitrat

 Asam okso dengan atom pusat sama namun jumlah O berbeda


 Basa : didefinisikan sebagai zat yang menghasilkan ion
hidroksida (OH-)) bila dilarutkan dalam air .
 Contoh: NaOH  Natrium hidroksida
 Ba(OH )2  Barium hidroksida
 KOH  Kalium hidroksida
Nama Umum beberapa senyawa
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai