Lina Skirps
Lina Skirps
NIM : 201302032
2017
1
`BAB I
PENDAHULUAN
Anak bagi orang tua merupakan sesuatu yang berharga yang harus dijaga
dan di lindungi. Orang tua akan senang melihat anaknya tumbuh dan
berkembang secara sehat. Akan tetapi jika anak sedang sakit maka orang tua
akan menjadi khawatir dan menimbulkan ekspresi tingkah laku yang tidak
yang mudah sekali terserang penyakit karena mereka masih memiliki daya
tahan tubuh (Imunitas) yang rendah. Penyakit yang umumnya menyerang anak
di antaranya adalah demam, batuk, pilek, dan diare. Demam pada anak adalah
demam jika tidak segra ditangani maka akan menyebabkan anak mengalami
dan dokter umum, sekitar 30% dari seluruh total kunjungan. Demam
yang diawali dengan gejala demam seperti flue, demam berdarah, campak,
di seluruh Dunia mencapai 16-33 juta dengan 500-600 ribu kematian tiapa
Brazil terdapat sekitar 19% sampai 30% anak diperiksa karena menderita
2
demam. Penelitian oleh Jalil Jumah & Al-Baghali (2007) di Kuwait
menunjukkan bahwa sebagian besar anak usia tiga bulan sampai 36 bulan
2009).
Angka kejadian demam di Asia dilaporkan lebih tinggi dan sekitar 80-90%
Irawan 2013). Di Indonesia penderita demam sebanyak 465 (91.0%) dari 511
ibu yang memakai perabaan untuk menilai demam pada anak mereka
Sedangkan di Jawa Timur terdapat 2-3% dari 100 anak pada tahun 2009-2010
anak yang mengalami demam dan bisa berakibat terjadi kejang demam
(Wardani, 2012).
terdapat 6 ibu yang memakai perabaan untuk menilai demam pada anak
infeksi virus yang bersifat self limited dan berlangsung tidak lebih dari 3 hari
atau infeksi bakteri yang tidak memerlukan perawatan dirumah sakit. Akan
tetapi sebagian kecil demam tersebut merupakan tanda infeksi yang serius dan
3
demam yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang dapat
menyebabkan demam tinggi dan dapat menjadi faktor penyebab dari kejang
thermometer kaca.
Penanganan demam pada anak sangat tergantung pada peran orang tua,
terutama ibu. Ibu adalah bagian integral dari penyelenggaraan rumah tangga
agar tumbuh dengan sehat. Ibu yang tahu tentang demam dan memiliki sikap
demam yang terbaik bagi anaknya. Pengelolaan demam pada anak yang terjadi
di masyarakat sangat bervariasi, mulai dari yang ringan yaitu berupa self
management, sampai yang serius dengan cara non self management yang
demam pada anak secara self management dapat dilakukan melalui terapi
fisik, terapi obat-obatn maupun kombinasi keduanya. Terapi secara fisik yang
4
yang dilakukan oleh Youssef dkk di Saudi Arabia mengungkapkan bahwa
temperatur demam yang tidak perlu diterapi dan batasan temperatur untuk
demam, dampak lanjut demam, dan cara menentukan bahwa seorang anak
mengalami demam.
Pengetahuan orang tua terhadap demam pada anak wajib dikuasai dengan
baik oleh para orang tua khususnya ibu. Para peneliti melaporkan 80% orang
tua menjadi cemas ketika anak mereka mengalami demam, hal ini dikarenakan
ibu mengetahui lokasi yang diajarkan untuk kompres adalah di dahi sebanyak
5
pengelolaan demam pada anak yang berbeda pula. Tingkat pengetahuan ibu
terbatas. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk meneliti hubungan antara
samping obat, dan bentuk sediaan obat yang bekerja baik untuk anak dengan
demam. Hasil penelitian didapatkan 80,7% bahwa orang tua telah mengetahui
menggunakan terapi obat. Penelitian yang dilakukan Dwijaya (2011) dari 100
penanganan demam. Namun dari penelitian lain di sebutkan bahwa banyak ibu
6
Dari berbagai penelitian tersebut dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu
maka penanganan demam pada anak akan semakin baik pula dan kejadian
penelitian tentang self management demam pada anak studi ibu di desa
kedungguwo magetan.
penelitian ini adalah apakan ada hubungan pengetahuan ibu tentang demam
dengan self manajemen demam pada anak di Desa Rejosari Sawahan Madiun?
7
1.3.2 Tujuan Khusus
oleh ibu.
Edukasi).
8
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
pengalaman, kita juga menjadi tahu karena kita diberitahu oleh orang lain.
yaitu :
a. Tahu
telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Oleh sebab itu tahu
untuk mengukur bahwa seseorang tahu apa yang dipelajari antara lain:
9
menyebutkan, mendefinisikan, menguraikan, menyatakan, dan
sebagainya.
b. Memahami
c. Aplikasi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi ini
yang lain.
d. Analisis
yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi
e. Sintesis
10
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan seseorang untuk
f. Evaluasi
sendiri.
(kesadaran) yaitu demam individu menyadari adanya stimulus, setelah itu individu
dirinya, kemudian individu melakukan sesuatu yang baru sesuai dengan apa yang
dikehendaki (trial atau coba). Pada tahapan terakhir yaitu Adaption,individu telah
11
2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Budiman & Riyanto (2013) ada enam faktor yang mempengaruhi
pengetahuan :
1) Pendidikan
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan
informasi.
anak.
2) Informasi
12
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2012) terdapat
demam.
seseorang.
4) Lingkungan
individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena
13
lingkungan yang didukung dengan akses informasi maka banyak
tertutup.
5) Pengalaman
6) Umur
pada aspek psikis dan psikologis. Pertumbuhan fisik secara garis besar
organ. Pada aspek psikis dan mental taraf berfikir seseorang semakin
14
Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pengalaman kemampuan mental
masing-masing individu.
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
atau kiita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tigkat tersebut di atas
dengan kriteria :
15
2.2 Konsep Demam
Demam adalah suatu kondisi saat suhu tubuh lebih tinggi dari pada
biasanya atau di atas suhu normal. Umumnya terjadi ketika seseorang mengalami
gangguan kesehatan. Suhu tubuh normal manusia biasanya berkisar antara 36-
37°C. Jadi, seseorang yang menagalami demam, suhu badannya diatas 37°C
sebenarnya, suhu badan yang mencapai 37,5°C masih berada di ambang batas
suhu normal. Tentu saja sepanjang suhu tersebut tidak memiliki kecenderungan
untuk meningkat. Dengan kata lain, ketika suhu badan melebihi suhu normal
sudah selayaknya hal tersebjut mendapatkan perhatian yang lebih serius sehingga
secara klinis yaitu peningkatan suhu tubuh 1°C atau lebih besar diatas nilai rerata
adalah keadaan suhu tubuh di atas suhu normal, yaitu suhu tubuh di atas 38º C.
16
2.2.2 Penyebab Demam
Secara garis besar, ada dua kategori demam yang sering kali diderita
1. Demam non-infeksi
infeksi timbul karena adanya kelainan pada tubuh yang dibawa sejak
atau kelainan bawaan pada jantung, demam karena stress, atau demam
2. Demam infeksi
patogen, misalnya kuman, bakteri, viral atau virus, atau binatang kecil
17
membuat balita menjadi kebal terhadap penyakit tertentu. Beberapa
demam pada anak antara lain yantu tetanus, mumps atau parotitis
pharingitis).
hari.
muntah, lemah, rewel dan pucat (Lau Ass dkk, 2002 ; Ohsikoya
dkk, 2008).
18
2.2.3 Fisiologi Pengukuran Suhu Tubuh (Termoregulasi)
mempertahanka suhu internal agar berada di dalam kisaran yang dapat ditoler.
tubuh yang normal adalah mendekati suhu tubuh inti yaitu sekitar 37°C. Suhu
tubuh manusia mengalami fluktuasi sebesar 0,5-0,7°C, suhu terendah pada malam
hari dan suhu tertinggi pada siang hari. Panas yang diproduksikan harus sesuai
1) Vasodilatasi
19
meningkatkan kecepatan pemindahan panas ke kulit sebanyak
2) Berkeringat
pirogenik, maka monosit, makrofag dan sel kupfer mengeluarkan sitokin yang
berperan sebagai pirogen endogen (IL-1, TNF-α, IL-6, dan interferon) yang
yang baru dan bukan suhu normal (Ganong, 2002; Nelwa, 2006 ).
20
Mekanisme demam dapat juga terjadi melalui jalur non prostaglandin
melalui sinyal afferen nervus vagus yang dimediasi oleh produk lokal
prostaglandin, demam melalui MIP-1 ini tidak dapat dihambat oleh antipiretik
adalah sesuatu yang dialami dan bukan ileh kerusakan mekanisme termoregulasi
(Sherwood, 2013).
tubuh dalam melawan penyakit dan menurunkan kemampuan virus atau bakteri
anak menjadi gelisah, tidak bisa tidur, selera makan dan minum menurun dan
Menurut penelitian Tarigan (2007), hal yang paling sering ditakutkan ibu
ketika anak demam yaitu anak dapat menjadi kejang demam, maka dari itu
merupakan salah satu bentuk perilaku pemulihan kesehatan terhadap anak yang
21
mengalami demam. Menurut Plipat (2002) penanganan demam pada anak dapat
a. Terapi Fisik
Selain minum air putih, anak juga bisa diberi sup hangat atau jus.
22
Pakaian baju tipis dan tutupi anak dengan tipis saja. Jangan
selimuti anak dengan selimut tebal atau baju tebal. Pemakaian baju
makan jika anak mau, tak perlu memaksanya makan jika anak tak
ingin makan. Asalkan anak masih mau minum dan masih bisa
badan. Jadi minta anak untuk istirahat yang cukup, tapi tak perlu
(Harjaningrum, 2011).
a. Terapi Obat
23
menurunkan demam pada anak (Soedibyo, 2006).
dari 38,9°C tidak perlu obat penurun panas. Jika anak merasa
yang paling umum diambil oleh orang tua ketika anak demam
24
Mengingat ibuprofen memiliki efek samping lebih banyak
25
b. Penanganan Demam Secara Non Self Management
dapat dilihat dari tinggi suhu, keadaan umum, dan umur anak.
medis yaitu, demam pada anak usia di bawah 3 bulan dengan suhu
tubuh 38°C, bila bayi berusia 3-6 bulan dengan suhu tubuh 38,5° C
dan anak berusia lebih dari 6 bulan, dengan suhu tubuh 40°C
anak yang disertai gelisah, lemah atau sangat tidak nyaman dan
demam yang berlangsung leih dari 3 hari (>72 jam) (Faris, 2009 ;
Riandita, 2012).
26
2.2.5 Penanganan Demam
suhu tubuh dalam batas tanpa menggunakanobat yaitu dengan cara di kompres.
Pertama siapkan air hangat, selanjutnya mencelupkan waslap atau handuk kecil ke
dalam baskom dan mengusapnya ke tubuh, lakukan tindakan di atas beberapa kali
(setelah kulit kering), setelah itu keringkan tubuh dengan handuk dan hentikan
2.3.1 Pengertian
Menurut Cornier & Nurius (2002; Watson & Tharp (2001) dalam Richard
Nelson Jones (2011) strategi self management adalah melibatkan membantu klien
langkah yang diberi nilai) untuk mencapai tujuannya, dan menetapkan kapan
menerapkan konsekuensi.
Tujuan dari teknik self management (pengelolaan diri) yaitu agar individu
tingkah laku yang mereka hendak hilangkan dan belajar untuk mencegah
27
timbulnya perilaku atau masalah yang tidak dikehendaki. Dalam arti individu
pada pengindraan terhadap hal-hal yang tidak baik dan peningkatan hal-hal yang
28
1. Mengubah lingkungan fisik sehingga perilaku yang tidak dikehendaki
yang paling sulit karena membutuhkan kemauan yang kuat dari konseli
29
untuk melaksanakan program yang telah dibuat secara kontinyu
30
BAB 3
Keterangan :
31
: Di teliti
: Tidak diteliti
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Self Manajemen Demam pada Anak Studi pada
Gambar 3.1 diatas dapat dijelaskan bahwa pengetahuan ibu segala sesuatu yang
3.2 Hipotesis
hubungan yang diharapkan antara dua variabel atau lebih yang dapat di uji secara
empiris. Hipotesis atau dugaan (bukti) sementara diperlukan untuk memadu jalan
demam pada anak studi ibu di Desa Rejosari kec. Sawahan kab. Madiun.
32
33