BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan laporan badan kesehatan dunia (WHO) TAHUN 2005, dari 58 juta kematian di
dunia, 17,5 juta (30%) di antaranya disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah,
teutama oleh serangan jantung (7,6 juta dan stroke 5,7 juta) pada tahun 2015 di perkirakan
kematian penyakit jantung dan pembuluh darah di dunia meningkat menjadi 20 juta.
Di indonesia masalah kesehatan yang dihadapi saat ini adalah makin meningkatnya kasus
penyakit tidak menular (PTM). PTM adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman
termasuk penyakit kronis degeneratif antara lain penyakit jantung, diabetes melitus (DM) kanker,
penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.
Angka kematian PTM meningkat dari 41,7 %pada tahun 1995 menjadi 59,5 %pada tahun (2007
Riskesdas 2007).
Salah satu strategi dalam meningkatkan pembangunan kesehatan adalah pemberdayaan dan
peningkatan peran serta masyarakat termasuk dunia usaha. Masyarakat diberi fasilitas dan
bimbingan dalam mengembangkan wadah untuk berperan, di bekali pengetahuan dan keteramplan
untuk mengenali masalh wilayahnya, mengidentifikasi, merumuskan dan menyelesaikan
permasalahan sendiri berdasrkan prioritas dan oteni yang ada
Upaya pengendalian PTM di bangun berdasarkan komitmen bersama dari seluruh elemen
masyarakat yang peduli terhadap ancaman PTM melalui pospindu PTM.
Pengembangan posbindu PTM merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan,
diselenggarakan berdasarkan permasalahan PTM yang ada di masyarakat dan mencakup berbagai
upaya promotif dan preventif serta pola rujukannya. Maka dari itu program Posbindu PTM di
harapkan dapat menjadi alat pendeteksi pertama penyakit tidak menular di kalangan masyarakat
umum.
1.2 Tujuan
Laporan kgiatan program Posbindu PTM Puskesmas Lampasi tahun 2018 bertujuan agar
dapat diketahui keberhasilan dan hambatan program Posbindu PTM Puskesmas Lampasi. Dan
ditemukan pemecahan masalahnya serta dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam
pelaksanaan program untuk tahun selanjutya dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat.
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1. Sumber Daya
2.1.1 Geografis
Luas wilayah kerja Puskesmas Lampasi 1213 ha.topografi wilayah pada umumnya datar dan
semua wilayahnya dapat dilalui oleh kendaraan roda 2 dan roda 4. Wilayah kerja Puskesmas
Lampasi meliputi 8 kelurahan yaitu:
1. Kelurahan Koto Panjang Dalam
2. Kelurahan Koto Panjang Padang
3. Kelurahan Parambahan
4. Kelurahan Padang Sikabu
5. Kelurahan Sungai Durian
6. Kelurahan Parik Muko Aia
7. Kelurahan Napar
8. Kelurahan Kapalo Koto Dibalai
2.1.2 Demografis
Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Lampasi adalah 17.276 jiwa. Budaya
penduduk menganut sistem matrilineal sesuai dengan adat minang kabau. Agama yang di anut
99% Islam. Sedangkan selebihnya beragama lain.
4
B. Sarana Kesehatan
1. Puskesmas Induk : 1 buah
2. Puskesmas Pembantu : 3 buah
3. Klinik Bidan Praktek Swasta : 6 buah
4. Poskeskel : 7 buah
5. Posyandu : 24 buah
6. Posyandu Lansia : 10 buah
7. Posbindu : 10 buah
2.1.4 Keterangan
1. Dokter Umum : 2 Orang
2. Dokter Gigi : 1 Orang
3. Sarjana keperawatan : 2 Orang
4. SKM : 4 Orang
5. Perawat D3 : 8 Orang
6. Bidan DIV : 3 Orang
7. Bidan D3 : 10 Orang
8. Analis : 1 Orang
9. Apoteker : 1 Orang
10. Gizi : 1Orang
11. Sanitasi DIV : 1 Orang
12. Sanitasi D3 : 1 Orang
13. Perawat Gig I : 2 Orang
14.MR : 1 Orang
15.Sopir : 1 Orang
16.Jaga Malam : 2 Orang
17.CS : 2 Orang
5
Dari data di atas terjadi penurunan kasus penykit tidak menular yang tinggi,dan ini si
sebabkan gaya dan pola hidup masyarakat yang tidak sehat,kasus Hipertensi merupakan kasus yang
terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Lampasi yaitu 2586.DM tipe 2 185 kasus..Unruk mewujudkan
masayarakat wilayah krja Puskesmas Lampasi yang berperilaku hidup bersih dan sehat dapat di
tunjang dengan adanaya Posbindu yang terintegrasi dengan paosyandu lansia,Posbindu di Masjid
masjid ( Grebek Jumat ),Intervensi kelurga Sehat dan Posbindu OPD( Organisasi Perangkat Daerah ).
7
BAB III
HASIL KEGIATAN
3.1 Posbindu
3.1.1 Nama-Nama Posbindu
Di wilayah kerja Puskesmas Lampasi terdapat 8 kelurahan dengan 10 buah
Posbindu yang aktif. Adapun nama-nama Posbindu tersebut adalah:
Tabel 1. Nama Lingkungan Puskesmas Lampasi
No. Nama Lingkungan Nama Posbindu
1 Koto Panjang Dalam Flamboyan
2 Koto Panjang Padang Flamboyan
3 Parambahan Dahlia
4 Padang Sikabu Teratai
5 Sungai Durian Melati Putih
6 Napar As-Sakinah
7 Parik Muko Aia Anyelir
8 Koto ba Melati
9 Balai Baru Sakinah
10 Parik Muko Aia Anyelir
3.1.3 Pencapaian
Adapun pecapaian kunjungan Posbindu PTM , Skrining Usia Produktif penjaringan
PTM di masing-masing Posbindusudah mencapai target yaitu 100 %. Di masing masing
kelurahan. Untuk mencapai target ini di lakukan dengan cara Posbindu PTM di kelurahan,
Posbindu di OPD, Grebek Jum’at dan pendataan Keluarga Sehat. Demikian juga halnya
dengan IVA. Dari 414 orang yang ditargetkan dalam 1 tahun, 170 orang atau 35,1% yang
mau melakukan pemeriksaan IVA, karena masih kurangnya kesadaran masyarakat, masih
tingginya rasa malu dan adanya larangan dari suami untuk memeriksakan diri di masyarakat
untuk pemeriksaan IVA.
9
3500
3061
3061
3000
2500
2000 1852
1852
1522
1522
1500
1277
1277
sasaran
959959 914914
1000 885885
759759
pencapaian
500
0
10
Tabel 4. Hipertensi
5000
4612
4500
4000
3500
3000 2870
2500 2365
1980 jumlah penduduk
2000
1528 sasaran
1408 1356
1500 1157 pencapaian
1000 731
654 persentase
375
350 455
440
500 314
305 242
232 223
205 215
205
183
180
0
11
60
50 50
50
40
31 31
30
25 25
21 21 sasaran
20 pencapaian
16 16 15 16 14 14
12 12
10
0
12
120
100
100
85
80 72
69
62
60 54 55 55
47 45 sasaran
40 41
38 pencapaian
40 34
30
Persentase
20 19 1818
20 17
8 7
45
0
13
3.3 Kegiatan
Kegiatan Posbindu PTM di Lingungan dan Kelurahan dilaksanakan dengan bantuan 5 orang kader
untuk masing-masing Posbindu dan 1 orang tenaga kesehatan. adapun kegiatan lain yang
menunjang pelaksanaan kegiatan Posbindu antara lain:
1. Kegiatan Posbindu dalam pelaksanaan di integrasikan dengan kegiatan posyandu lansia. Hal
ini dikarenakan kegiatan posbindu yang hampir sama dengan kegiatan posyandu lansia dan
sasaran posbindu mencakup para lansia.
2. Posbindu dan skrining usia produktif di Organisasi Perangkat Daerah.
3. Grebek jum’at,dilakukan 2x sebulan di kelurahan wilayah kerja Puskesmas Lampasi.
4. Pemeriksaan labolatorim yang dilakukan dalam posbindu berupa pemeriksaan gula darah,
asam urat, dan kolesterol yang dilaksanakan 2x dalam setahun
5. Pemeriksaan smokelyzer dilakukan untuk menentukan kadar CO2 dalam darah , bagi laki-
laki dan permpuan perokok. Pemeriksaan ini dilakukan 1x dalam 1 tahun di tiap-tiap
kelurahan.
6. Penyuluh kesehatan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, terutama tentang
kesehatan. Materi penyuluh disampaikan oleh petugas kesehatan dan pemberian judul materi
diserahkan kepada masyarakat sesuai dengan permintaan, kebutuhan masyarakat, situasi, dan
kondisi masyarakat itu sendiri.
15
7. Pemeriksa IVA dilakukan untuk menjaring masyarakat dan mendeteksi dini kanker leher
rahim. Kegiatan ini dilakukan di pustu Poskeskel, bidan prakek swasta dan Puskesmas
Lampasi.
3.4 Pencapaian SPM
Tabel 9. Pencapaian SPM
No. Indikator Target Capaian %
1 Pelayanan kesehatan pada usia produktif 9573 9624 100,5
2 Pelayanan kesehatn Usila 1562 1489 95,3
3 pelayanan kesehatan penderita hipertensi 2740 2586 94,3
4 Pelayanan kesehatan penderita diabetes 183 185 101,6
melitus
MANUSIA METODE
Masih banyak
Intervensi
masyarakat yang
takut Keluarga sehat
memeriksakan Posbindu
Tekanan Darah Grebek Jum’at
kelurahan
Kurangnya
alat Tranportasi umum Kebiasaan
penunjang yang tidak ada ke merokok yang
posbindu
Puskesmas masih tingi
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Masih rendahnya Pencapaian kunjungan posbindu di kelurahan dan lingkungan
2. Pencapaian kunjungan posbindu baru mencapai 20% dari dari jumlah penduduk
3. Penyakit hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang paling banyak di temui dengan
2584 kasus, termasuk kunjungan baru dalam pelaksanaan Posbindu PTM, Posbindu OPD,
Grebek Jumat dan kunjungan keluarga sehat.
4. Belum tercapainya target pemeriksaan IVA 170 Orang. ( 35,1%)
4.2 Saran
1. Perlunya kerja sama yang baik antara lintas sektor dan lintas program. Dan sarana
pendukung kegiatan, medis serta tenaga sehingga pelaksanaan program dapat ditingkatkan
2. Perlunya peningkatan peran serta masyarakat untuk mendukung program-program keshatan
3. Perlu dukungan dari semua pihak terutama dinas kesehatan sebagai fasilisator serta lintas
sektor
4. Perlunya pendekatan kepada masyarakat, tokoh masyarakat serta pemuka agama untuk
mendukung kegiatan periksaan IVA
5. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan
20