Anda di halaman 1dari 10

Penyuluhan Mengenai Manfaat Program Keluarga Berencana

Sheila Natalia
102017033 / F3
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510
Email : sheila.2017fk033@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak
Program Keluarga Berencana atau yang lebih akrab disebut sebagai KB adalah salah satu
program pemerintah yang sudah berlaku sejak lama. Program KB dicanangkan oleh pemerintah
Indonesia sebagai bentuk kepedulian pemerintah pada masyarakat Indonesia, dimana banyak
keluarga Indonesia yang tidak sejahtera atau kurang produktif dikarenakan banyaknya anak,
yang berarti lebih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Program ini juga dijalankan karena
perihal masalah kependudukan Indonesia yang semakin memburuk, seperti angka kematian ibu
yang tinggi, angka kematian bayi yang tinggi, angka kelahiran yang tinggi, dan laju
pertumbuhan penduduk yang signifikan. Oleh karena itu pemerintah melalui Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) secara berkesinambungan
menggalakan program KB sebagai bentuk upaya pemecahan masalah tersebut. Berdasarkan
masalah inilah makalah ini dibuat, dengan tujuan untuk melakukan penyuluhan mengenai
pentingnya KB serta alat-alat kontrasepsi pada program KB yang akan membantu
menggalakkan program KB sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat luas mengenai
pentingnya KB untuk menciptakan keluarga sederhana, bahagia yang produktif.
Kata kunci: keluarga berencana, bkkbn, penyuluhan, kontrasepsi

Abstract
Family planning programs or more commonly known as KB is one of the government programs
that have been in effect. Family planning programs launched by the Indonesian government as
a form of government concern to the people in Indonesia, whereas many Indonesian families
who are not prosperous or less productive because of the number of children, which means
that there are more needs need to be done. This program also run as the subject of population
problem in Indonesia that is getting worse, such as high maternal mortality rates, high infant
mortality, high birth rates and population growth rate significantly. Therefore, the government
through the National Population and Family Planning (BKKBN) continuously promote family
planning programs as a form of problem-solving efforts. Based on this problem this paper
made for the purpose of counseling about the importance of family planning and contraceptives
in family planning programs would like to help promote family planning programs and
increase the public awareness about the importance well as to create a simple, happy, and
productive family.
Keywords: family planning, bkkbn, counseling, kontraception
Pendahuluan

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki angka pertumbuhan penduduk yang
tinggi. Berdasarkan survei yang dilakukan CIA, Indonesia menempati urutan keempat dunia
dalam jumlah kependudukan, dengan jumlah total sebanyak 255.993.674 jiwa, atau sekitar
3,5% dari total penduduk dunia. 1 Dengan jumlah sebesar itu, tentunya Indonesia akan
mengalami berbagai masalah kependudukan, seperti laju pertumbuhan penduduk yang tinggi.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi juga menyebabkan tingginya angka resiko kematian ibu
dan bayi di tahun 2017.
Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia berdasarkan survei BPS pada tahun 2014
mencapai 1,4% dari total penduduk Indonesia.2 perlu diakui bahwa semua angka ini sudah
mengalami penurunan, namun belum mencapai target keberhasilan. Untuk mencapai target
tersebut, maka BKKBN mencanangkan program keluarga berencana yang bertujuan untuk
menekan angka-angka tersebut. Disamping itu berdasarkan survei yang dilakukan oleh SDKI,
angka kematian ibu di tahun 2017 mencapai 359 jiwa per 100.000 kelahiran. Juga angka
kematian bayi mencapai 24 jiwa per 1000 kelahiran.3 Faktor kematian ibu dan bayi juga
merupakan salah satu faktor perlunya program KB segera di realisasikan.
Oleh sebab itu salah satu hal yang dapat digunakan untuk mendukung program tersebut
adalah dengan dilakukan penyuluhan. Penyuluhan ini diharapkan dapat membantu
terlaksananya program keluarga berencana yang pada akhirnya akan membantu menekan
jumlah pertumbuhan penduduk dan angka kematian ibu dan bayi di indonesia.

Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia


Pertumbuhan penduduk adalah merupakan keseimbangan yang dinamis antara
kekuatan-kekuatan yang menambah dan mengurangi jumlah penduduk. Pertumbuhan
penduduk diakibatkan oleh beberapa komponen yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian
(mortalitas), migrasi masuk dan migrasi keluar.4 Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah
negara yang perkembangan penduduknya sangat pesat. Sampai saat ini Indonesia masih
mengalami pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Beberapa hal yang menjadi penyebab
tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah peningkatan angka kelahiran, umur
yang panjang, penurunan angka kematian, kurangnya pendidikan, pengaruh budaya, serta
imigrasi dan emigrasi.
Apabila kita membandingkan dengan negara-negara lain, contohnya ASEAN, maka
Indonesia masih menduduki peringkat atas laju pertumbuhan penduduk tertinggi. Kini
Indonesia semakin memprihatinkan dalam masalah jumlah penduduk. Indonesia berada pada
stagnan 1.49 untuk laju pertumbuhan penduduk di tahun 2017.5 Tentunya angka ini sangat
besar, mengingat jumlah total masyarakat Indonesia sangat besar. Untuk itu BKKBN
mencanangkan target untuk Indonesia, bahwa laju pertumbuhan penduduk akan ditekan ke
angka stagnan 1,1. 6
Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate)
Angka Kematian Ibu atau yang biasa disingkat AKI adalah angka yang menunjukkan
jumlah kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan dan pasca persalinan per 100.000
kelahiran hidup pada masa tertentu. Angka pengukuran risiko kematian wanita yang berkaitan
dengan peristiwa kehamilan. 7 Definisi kematian ibu menurut WHO adalah kamatian setelah
kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang
terkait dengan atau yang diperberat dengan kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan
disebabkan oleh kecelakaan dan cedera. Angka kematian ibu merupakan salah satu kriteria
yang akan dicapai dalam tujuan pembangunan millennium.
Diagram 1. Pencapaian dan Proyeksi Angka Kematian Ibu (AKI) Tahun 1994 – 20157

450
390
400
334
350 307
300
228 226
250
200
150 102
100
50
0
1994 1997 2002 2007 2009 2015

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan tingginya kematian ibu dimulai dari survei pada
tahun 1994 sampai pada tahun 2009. Pada tahun 2015, angka yang ditunjukkan adalah
102/100.000 kelahiran hidup. Angka ini merupakan angka estimasi AKI yang mungkin di
tahun 2015 berdasarkan survei di tahun 2012.7 Namun, saat ini, ternyata angka kematian ibu
mencapai 359/ 100.000 kelahiran hidup. Hal ini menunjukkan bahwa AKI di Indonesia tidak
sesuai dengan harapan, yang tentunya masih sangat jauh dari harapan pemerintah untuk
mencapai Millenium Development Goals (MDG). 3,7

Penyebab Kematian Ibu


Faktor penyebab kematian ibu dibagi menjadi dua, yaitu penyebab langsung dan penyebab
tidak langsung. Penyebab langsung berhubungan dengan komplikasi obstetrik selama masa
kehamilan, persalinan, dan masa nifas(post-partum). Sebagian besar penyebab kematian ibu
adalah karena beberapa penyebab langsung tersebut. Sedangkan penyebab tidak langsung
adalah penyakit yang diderita oleh ibu, atau penyakit yang timbul selama kehamilan dan tidak
ada kaitannya dengan penyebab langsung obstetrik, tapi penyakit tersebut diperberat oleh efek
fisiologis kehamilan.8
Beberapa faktor risiko yang ternyata berpengaruh pada kematian ibu adalah pendarahan.
berdasarkan survei, pendarahan menyumbang 20-25% kematian ibu di Indonesia sehingga
pendarahan menjadi salah satu penyebab yang serius. Kehilangan darah dapat terjadi dalam
berbagai keadaan, seperti pada saat kehamilan, persalinan, ataupun setelah persalinan adalah
penyebab kematian.3,7,8 Sementara itu, pendarahan terjadi dikarenakan beberapa hal, seperti
melahirkan di usia muda, melahirkan di usia tua, melahirkan terlalu sering, dan jarak antara
satu kelahiran dan lainnya terlalu rapat. Faktor risiko lainnya adalah sepsis. Sepsis maternal
adalah infeksi bakteri yang parah, biasanya pada uterus, dan umumnya terjadi pada beberapa
hari setelah melahirkan. Penyebab utamanya adalah bakteri Group A Streptococcus (GAS)
yang memasuki tubuh melalui kulit atau jaringan yang rusak selama melahirkan.8
Selain itu beberapa faktor yang bisa jadi menjadi penyebab tingginya angka kematian
ibu di Indonesia adalah 4 T (terlalu) saat melahirkan, yaitu Terlalu muda yaitu usia di bawah
16 tahun, Terlalu tua atau usia di atas 35 tahun, Terlalu sering, di mana perbedaan usia anak
dekat, dan Terlalu banyak yaitu mempunyai lebih dari 4 anak.

Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate)

Angka kematian bayi (Infrant Mortality Rate) merupakan salah satu indikator penting
dalam menentukan tingkat kesehatan masyarakat karena dapat menggambarkan kesehatan
penduduk secara umum. Angka ini sangat sensitif terhadap perubahan tingkat kesehatan dan
kesejahteraan. Angka kematian bayi tersebut dapat didefenisikan sebagai kematian yang terjadi
antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun (BPS).9 Angka
kematian bayi juga merupakan salah satu kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat
pendidikan dan kesehatan di Indonesia. Berikut ini adalah angka kematian bayi di Indonesia
berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) dari tahun ke tahun.

Diagram 2. Angka Kematian Bayi di Indonesia (BPS;


http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1270)

120 109

100

80 71
66

60 52
47 43 39
34
40 26

20

0
1980 1990 1994 1997 2000 2002 2007 2010 2012
Berdasarkan data ini, dapat dilihat bahwa angka kematian bayi di Indonesia sudah
semakin menurun dari tahun ke tahun. Namun pada tahun 2012, terjadi peningkatan angka
kematian bayi di Indonesia. Kemudian, di tahun 2017, berdasarkan hasil survei yang dilakukan
oleh UNICEF, Indonesia kini mencatat 27 kematian balita per 1000 kelahiran, menurun tajam
dari tahun 1990 yang tercatat 71 kematian dari 1000 kelahiran. Hal ini menempatkan Indonesia
pada posisi ke-24 dari 81 negara berpendapatan rendah dan menengah yang berhasil
menurunkan angka kematian anak berusia dibawah lima tahun hingga dua per tiganya – yang
merupakan sasaran keempat dari Tujuan Pembangunan Millenium (MDGS).2

Angka Kelahiran (Total Fertility Rate)


Angka kelahiran merupakan salah satu kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat
pendidikan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Definisi angka kelahiran adalah bilangan
yang menunjukkan jumlah bayi yang lahir hidup dari setiap seribu penduduk dalam satu tahun.
Angka kelahiran dikatakan tinggi apabila di atas 30, angka kelahiran dikatakan sedang apabila
antara 20-30, dan angka kelahiran dikatakan rendah apabila kurang dari 20.10

Keluarga Berencana
Keluarga Berencana menurut UU Nomor 10 tahun 1992 adalah upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan(PUP),
pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga
kecil, bahagia, dan sejahtera.10 Keluarga Berencana juga merupakan suatu usaha untuk
menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan
kontrasepsi. Pengertian Keluarga Berencana yang lainnya adalah tindakan yang membantu
individu terutama pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan,
mengatur interval di antara kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Berdasarkan beberapa pengertian ini, dapat kita simpulkan bahwa Keluarga Berencana
adalah suatu konsep dimana konsep ini menekankan pada pembentukan keluarga kecil
sejahtera yang akan berdampak pada penekanan jumlah penduduk di suatu wilayah.
Sebagai warga negara Indonesia, kita mengetahui bahwa Indonesia merupakan salah
satu dari negara terpadat di dunia. 3 Dengan tingginya angka kependudukan di Indonesia, maka
secara tidak langsung kepadatan akan semakin meningkat. Hal ini merupakan masalah serius,
dimana semakin meningkatnya angka kependudukan di Indonesia, maka akan muncul berbagai
masalah di bidang kehidupan lainnya seperti bidang ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya.11
Untuk mengatasi berbagai masalah itu, pemerintah membuat satu program yang
dinamakan Keluarga Berencana. Program ini dijalankan oleh salah satu badan yang ditunjuk
pemerintah yang disebut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),
sebagai bentuk tugas yang bertujuan untuk mewujudkan Agenda Prioritas Pembangunan
(Nawacita). 12
Pembangunan kependudukan di Indonesia menurut BKKBN, harus berlandaskan
kependudukan yang berkualitas. Untuk menciptakan kependudukan yang berkualitas, maka
diperlukan satu upaya untuk menekan jumlah penduduk Indonesia, karena hal ini merupakan
salah satu faktor penyebab dalam rendahnya kualitas penduduk Indonesia. Berdasarkan hal
inilah dijalankan program KB.
Upaya pengendalian pertumbuhan penduduk dilakukan melalui Program
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga dalam rangka mewujudkan
norma keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera, serta diharapkan juga dapat memberikan
kontribusi terhadap perubahan kuantitas penduduk yang ditandai dengan perubahan jumlah,
struktur, komposisi dan persebaran penduduk yang seimbang sesuai dengan daya dukung dan
daya tampung lingkungan hidup.12
Perjalanan pergeseran distribusi umur penduduk dan penurunan rasio ketergantungan
penduduk muda (youth dependency ratio) di Indonesia membentuk keadaan ideal yang
menghasilkan potensi terjadinya bonus demografi, di mana jumlah penduduk usia kerja hampir
dua kali dibandingkan dengan jumlah penduduk di bawah 15 tahun. Rasio ketergantungan
penduduk Indonesia telah menurun dari 54/100 pada tahun 2000 menjadi 51/100 pada tahun
2011 dan turun menjadi 50/100 tahun 2012. Kondisi ini akan menurun terus mencapai angka
terendah pada tahun 2020 sampai 2030, di mana angkanya berkisar 44 per 100, dengan catatan
pembangunan Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dapat dilaksanakan
dengan lebih baik lagi.12
Berdasarkan data diatas, BKKBN juga mencanangkan program KB dengan tujuan
untuk meningkatkan produktivitas kerja masyarakat Indonesia, sehingga semakin banyak
orang yang produktif dan pada akhirnya akan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
Indonesia. Hal ini tentunya juga akan mengurangi kebutuhan nasional penduduk yang
dikarenakan banyaknya jumlah penduduk Indonesia.12
Biasanya, kita dapat melihat slogan pada poster, pamflet, dan media lainnya dimana
slogan ini bertuliskan “Dua Anak Lebih Baik”. Slogan ini adalah slogan yang dibuat oleh
BKKBN dalam program KB yang bertujuan untuk menggalakkan program ini pada
masyarakat, dan sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat, sehingga secara tidak
langsung angka pertumbuhan penduduk Indonesia yang sangat tinggi tersebut dapat ditekan.
Untuk menjalankan program KB, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan.
Beberapa jenis KB yang dapat digunakan untuk program Keluarga Berencana adalah dengan
metode sederhana, seperti penggunaan kondom, senggama terputus, dan metode kalender.
Kemudian, jenis KB yang kedua, yaitu dengan memanfaatkan proses hormonal, yaitu dengan
penggunaan pil kontrasepsi, KB suntikan, alat kontrasepsi bawah kulit, alat kontrasepsi dalam
rahim seperti IUD dan spiral, ataupun dengan cara kontrasepsi total, yaitu dengan cara
vasektomi atau tubektomi.25

Penyuluhan Keluarga Berencana


Salah satu hal yang terus dilakukan oleh BKKBN adalah melakukan penyuluhan
mengenai program keluarga berencana untuk menggalakkan program keluarga berencana
sebagai upaya untuk menekan jumlah penduduk Indonesia. Penyuluhan akan dilakukan dengan
berbagai sistematika sebagai berikut.
Penjelasan akan dimulai dengan pengenalan program KB. Penjelasan juga akan disertai
dengan sejarah munculnya program KB dan alasan munculnya program ini, yaitu angka
kelahiran Indonesia yang tinggi, angka kematian ibu yang tinggi, angka kematian bayi yang
tinggi, dan juga berbagai faktor luar seperti imigrasi dan emigrasi. Kemudian penjelasan awal
juga akan disertai dengan slogan yang dikeluarkan oleh BKKBN dalam program KB, yaitu
“Dua anak lebih baik”. Penjelasan untuk slogan ini adalah pemerintah menganjurkan agar
setiap keluarga hanya memiliki dua anak, sehingga secara tidak langsung angka kelahiran juga
dapat ditekan.
Kemudian, tujuan program KB yang lain adalah untuk menekan pertambahan angka
penduduk yang signifikan di Indonesia. Kita mengetahui, bahwa apabila angka kelahiran
tinggi, maka akan berdampak langsung pada pertambahan jumlah penduduk di Indonesia. Hal
ini juga diperparah dengan angka kematian yang tidak sebanding dengan angka kelahiran.
Tentunya, dengan adanya program KB ini, diharapkan angka kelahiran dapat ditekan sehingga
pertambahan jumlah penduduk di Indonesia dapat ditekan setinggi mungkin.
Kemudian, penjelasan akan dilanjutkan dengan bagaimana cara mengikuti program
KB. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi. Alat
kontrasepsi dapat berupa pil, alat, ataupun dengan operasi.
Pil yang biasa digunakan adalah pil KB. Efektivitasnya mencapai 99% untuk mencegah
kehamilan. Salah satu keuntungan dari penggunaan pil KB adalah dapat diandalkan apabila
diminum teratur. Namun hal ini juga ternyata memiliki kekurangan, karena jika diminum tidak
teratur, maka terdapat kemungkinan untuk terjadi kehamilan, tidak ada pencegahan terhadap
penyakit menular dan peningkatan risiko hipertensi. 13
Selain itu, ada juga kontrasepsi berupa suntik yang berisi hormone estrogen dan
progesteron. Efektivitas penggunaan suntik antara 99% sampai 100% dalam mencegah
kehamilan. Keuntungan pemakaian kontrasepsi suntik adalah tingkat efektivitas yang tinggi
dan tidak mempengaruhi pengeluaran ASI.13,14
Kemudian ada juga berupa implan, yaitu kontrasepsi susuk yang berisi hormone
progesteron. Susuk ini dipasang dibawah kulit dengan tujuan untuk menekan proses
pembuahan. Keuntungan penggunaan kontrasepsi susuk adalah dipasang selama 5 tahun,
control medis ringan, dapat dilayani di daerah pedesaan, dan biaya ringan.14
Kemudian terdapat alat kontrasepsi lain, yaitu IUD. IUD merupakan suatu benda kecil
dari plastik lentur, yang biasanya terbuat dari tembaga. Alat kontrasepsi ini dimasukkan ke
dalam rahim. Beberapa keuntungan yang didapatkan dari penggunaan IUD adalah dapat segera
aktif segera setelah pemasangan, dapat dipakai pada jangka panjang, tidak mempengaruhi ASI,
tidak menggunakan obat-obatan. Salah satu alasan yang menyebabkan penggunaan IUD lbih
sering digunakan adalah kesuburan kembali dengan cepat segera setelah IUD dilepas. Selain
itu, terdapat kerugian penggunaan IUD, seperti kemungkinan pendarahan yang cukup banyak
saat haid dan sebagainya.14
Alat kontrasepsi yang terakhir dilakukan dengan cara vasektomi pada laki-laki dan
tubektomi pada wanita. Keuntungan dari dua kontrasepsi ini adalah tingkat keberhasilan
mencapai 99,4 – 99,8 %, bersifat permanen, dan segera efektif setelah pemasangan. Sedangkan
kerugiannya adalah melibatkan prosedur pembedahan dan anestesi, dan tidak mudah untuk
mengembalikan kesuburan lagi.15
Selain alat kontrasepsi, juga ada alat pencegah kehamilan yang paling sering dipakai,
yaitu kondom. Kondom merupakan sebuah selubung atau sarung karet yang dipasang pada
penis(laki-laki) atau pada vagina(perempuan). Kondom pada awalnya digunakan untuk
mencegah terjadinya penularan penyakit kelamin. Efektivitas penggunaan kondom relatif
kecil, dikarenakan beberapa hal, seperti karena kondom bocor, ataupun karena penggunaan
pelumas yang dapat merusak lateks kondom. Beberapa keuntungan penggunaan kondom
adalah mencegah penularan penyakit menular seksual, murah dan mudah dibeli, tidak perlu
pemeriksaan medis, dan sebagainya. Namun, terdapat beberapa kerugian, yaitu angka
kegagalan yang cukup tinggi, perlu dipakai setiap berhubungan seksual, dan sebagainya.
Kemudian setelah penjelasan tersebut, dilakukan himbauan atau ajakan untuk ikut serta
dalam program KB seperti yang telah dikemukakan oleh BKKBN sebelumnya, untuk
menciptakan keluarga kecil sederhana dan bahagia, sekaligus secara makro, dapat mengurangi
angka kematian ibu dan anak, juga menuurunkan angka kelahiran, sehingga laju pertumbuhan
penduduk di Indonesia dapat ditekan semaksimal mungkin.

Kesimpulan
Program Keluarga Berencana seperti yang telah dicanangkan oleh BKKBN merupakan
salah satu program pemerintah untuk menekan angka kematian ibu dan anak, angka kelahiran,
dan laju pertumbuhan penduduk. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan keluarga Indonesia yang sederhana namun produktif. Program ini merupakan
inti dari penyuluhan yang akan dilakukan. Penyuluhan ini dinilai penting, dikarenakan
Indonesia sudah memasuki era dimana jumlah penduduk di Indonesia mengalami peningkatan
yang signifikan. Dengan ini diharapkan agar masalah-masalah kependudukan di Indonesia
dapat dikurangi.

Daftar Pustaka
1. Ilmupengetahuanumum.com. Jakarta: Ilmu Pengetahuan Umum; c2015[diterbitkan 27
Aug 2015; dikutip 23 Nov 2017]. Tersedia di: http://ilmupengetahuanumum.com/10-
negara-dengan-jumlah-penduduk-populasi-terbanyak-di-dunia/ .
2. Lidya Y. Angka kematian bayi di Indonesia. Medan: Universitas Sumatra Utara; 2010.
3. Metrotvnews.com. Jakarta: Metro TV News; [diterbitkan 22 Feb 2017; dikutip 23 Nov
2017]. Tersedia di: http://jatim.metrotvnews.com/read/2017/02/22/361340/angka-
kematian-ibu-di-indonesia-masih-tinggi.
4. Rri.co.id . Jakarta: Radio Republik Indonesia; [diterbitkan 28 Apr 2013; dikutip 23 Nov
2017]. Tersedia di:
http://www.rri.co.id/post/berita/161053/nasional/angka_kelahiran_tinggi_bkkbn_dapa
t_rapor_merah.html.
5. Kompas.com. Jakarta: Kompas; 2017 [ dikutip 23 nov 2017]. Tersedia di:
http://nasional.kompas.com/read/2015/09/29/13574351/Mengkhawatirkan.Angka.Kel
ahiran.di.RI.Tiap.Tahun.Sejumlah.Penduduk.Singapura.
6. Inilah.com. Jakarta: Inilah; [diterbitkan 25 Feb 2016 ; dikutip 23 Nov 2017]. Tersedia
di: http://nasional.inilah.com/read/detail/2181975/bkkbn-berbenah-tekan-laju-
pertumbuhan-penduduk .
7. Angka kematian ibu melahirkan. Jakarta. STMIK Jakarta; 2010 [dikutip 23 Nov 2017].
Tersedia di: http://storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/MenPAN/index.php-
option=com_docman&task=doc_download&gid=290&Itemid=111.pdf.
8. Mothers day. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2012.
9. Gizikita.depkes.go.id . Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; [diterbitkan 15 Okt 2014;
dikutip 23 Nov 2017]. Tersedia di: http://www.gizikia.depkes.go.id/mengurangi-
angka-kematian-anak-masih-jauh-yang-ditetapkan/.
10. Tempo.co . Jakarta: Tempo; [dikutip 23 Nov 2017]. Tersedia di:
http://nasional.tempo.co/read/news/2010/11/01/173288665/bkkbn-targetkan-laju-
pertumbuhan-penduduk-1-1-persen-pada-2017.
11. Wawasanpendidikan.com . Jakarta: Wawasan Pendidikan; [dikutip 23 Nov 2017].
Tersedia di: http://www.wawasanpendidikan.com/2014/08/Makalah-Program-
Keluarga-Berencana-di-Indonesia.html.
12. BKKBN. Renstra BKKBN. Malang: BKKBN; 2017.
13. Manfaat.co.id ; 2015[diterbitkan 19 Mei 2016; dikutip 24 Nov 2017]. Tersedia di:
http://manfaat.co.id/manfaat-kb.
14. Everett S. Buku saku kontrasepsi & kesehatan seksual reproduktif. ed. 2. Jakarta: EGC;
2012.
15. Manuaba. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana untuk
pendidikan bidan. Jakarta: EGC; 2008.

Anda mungkin juga menyukai