Anda di halaman 1dari 5

BAB III

ANALISA DATA DAN PERENCANAAN

A. ANALISA DATA (SWOT)

FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL


N
Kesempatan Ancaman Masalah
O Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
(Opportunity) (Theatened)
1. A. Pengendalian Berdasarkan hasil observasi Adanya program Persaingan rumah Belum optimal
diruangan Ash-Shafa ada untuk sakit yang sudah penerapan program
a. Berdasarkan hasil wawancara beberapa program pengendalian mempertahankan menerapkan program pengendalian mutu
dengan kepala ruangan mutu yang belum berjalan dengan akreditasi RS mutu pelayanan diruangan terutama
program pengendalian mutu baik yaitu pada mutu rumah sakit mutu rumah sakit
adanya mutu rumah sakit, dan mutu individu mengenai dan mutu individu.
mutu ruangan dan mutu pengurangan resiko jatuh dan
individu dan mutu tersebut pelaksanaan assesmen pasien
sudah dijalankan dengan baik jatuh beserta penerapan
sesuai dengan tugas dan peran implementasinya.
yang diberikan - Dari 12 pasien di ruangan
Ash-Shafa terdapat 3 pasien
b. Hasil dari 14 kuesioner 89% yang beresiko tinggi jatuh
perawat mengetahui dan tidak dipasangkan tanda
menerapkan program seperti stiker kuning dan
pengendalian mutu rumah segitiga kuning
sakit, ruangan dan individu - Terdapat 2 pasien beresiko
jatuh rendah tidak dinaikkan
pagar pengaman
2 A. Pengendalian a. Berdasarkan hasil kuesioner a. Adanya program Persaingan antar RS Belum optimalnya
diruangan Ash Shafa : untuk yang mempunyai penerapan/pengisian
a. Ruangan telah memiliki - 80,4% perawat tidak mempertahankan dischart planing discharge planning
format discharge planing mengetahui bahwa akreditasi RS yang lengkap
b. Berdasarkan hasil kuesioner pengisian discharge b. Adanya standar misalnya tersedianya
diruangan Ash Shafa : planning dilakukan dalam pengisian lembar balik dan
- 92,9% perawat kurang dari 2 x 24 jam dischart planning leaflet
mengetahui bahwa setelah pasien baru masuk yang telah
discharge planning - 80,2% perawat tidak ditetapkan
merupakan perencanaan memberikan leaflet
pulang pasien kepada pasien/keluarga
- 90,2% perawat untuk persiapan pulang
menerapkan pengisian b. Berdasarkan hasil observasi :
discharge planning - Dari 8 pasien, adanya 5
ketika pasien pulang pasien yang dijadwalkan
- 92,6% perawat pulang, terlihat perawat
memberikan edukasi baru mengisi discharge
untuk persiapan pasien planning.
pulang. - Dalam pengisian
discharge planning semua
item di isi oleh perawat,
tidak adanya peran ahli
gizi dalam memberikan
diet pasien ataupun
farmasi untuk
menjelaskan obat yang
akan diminum oleh pasien
dan ditanda tangani oleh
keluarga pasien atau
pasien.
- Dari 5 pasien
direncanakan pulang
status pengisian format
discharge planning masih
simpel dan masih banyak
penjelasan yang kosong
sehingga membuat
pasien/keluarga tidak
mendapatkan informasi
perawatan yang lebih
lanjut dirumah.
- Dalam hal pemberian
edukasi sebagian besar
perawat (85%) hanya
menjelaskan obat yang
diminum pasien di rumah
dan jadwal kontrol ulang
pasien, tanpa memberi tau
perawatan penyakit pasien
derita.
- Perawat tidak
memberikan leaflet
kepada pasien/keluarga
karena leaflet yang
tersedia tidak mencukupi
penyakit yang diderita
semua pasien
3. A. Pengendalian Berdasarkan observasi dari 12 Adanya standar Persaingan rumah Belum optimalnya
a. Berdasarkan hasil wawancara pasien di ruangan Ash-Shafa : keselamatan pasien sakit yang sudah pengurangan resiko
dengan kepala ruangan untuk - Terdapat 3 pasien yang menerapkan standar jatuh
menilai resiko jatuh sesuai beresiko tinggi jatuh tidak keselamatan pasien
dengan format yang sudah dipasangkan tanda seperti
disediakan diruangan stiker kuning dan segitiga
b. Berdasarkan hasilwawancara: kuning,
- perawat mengetahui - Terdapat 2 pasien beresiko
menilai resiko jatuh jatuh rendah tidak dinaikkan
sesuai dengan tingkatan pagar pengaman
usia pasien - Terdapat 7 pasien lainnya
- perawat mengisi format tidak beresiko
resiko jatuh sesuai - Pada 5 pasien ditemukan 3
dengan kondisi pasien pasien tidak terdapat
pengkajian resiko jatuh

4 Pengendalian  Perawat tidak mengajarkan  Adanya institusi  Adanya Belum optimalnya


1. Kepuasan pasien (orientasi) bagaimana cara mencuci STIKes tuntutan yang orientasi pada pasien
 Tampak adanya SOP tangan Mercubaktijaya lebih tinggi dari baru di ruangan
tindakan penerimaan pasien  Perawat pelaksana tidak Padang yang masyarakat seperti mengajarkan
baru masuk menjelaskan secara lengkap menggunakan terhadap mencuci tangan
 Tampak adanya lembar balik orientasi pada pasien baru lahan sebagai pelayanan
penerimaan orientasi pasien  Dari 3 orang pasien hanya di tempat praktek keperawatan
baru beritahu untuk melakukan manajemen yang
cuci tangan. keperawatan professional
 Adanya terutama dalam
motivasi dari penerimaan
kepala ruangan pasien baru
kepada perawat
untuk
mengoptimalkan
orientasi
penerimaan
pasien baru
 RSI Ibnu Sina
padang
merupakan
rumah sakit
umum

Anda mungkin juga menyukai