Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PROFIL PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah dan keberhasilan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) tidak

terpisahkan dari sejarah keluarga Sampoerna sebagai pendirinya. Pada tahun

1913, Liem Seeng Tee, seorang imigran asal Cina, mulai membuat dan menjual

rokok kretek linting tangan di rumahnya di Surabaya, Indonesia. Perusahaan

kecilnya tersebut merupakan salah satu perusahaan pertama yang memproduksi

dan memasarkan rokok kretek maupun rokok putih. Popularitas rokok kretek

tumbuh dengan pesat. Pada awal 1930-an, Liem Seeng Tee mengganti nama

keluarga sekaligus nama perusahaannya menjadi Sampoerna, yang berarti

kesempurnaan.

Tahun 1940 HM Sampoerna menjadi besar, dengan karyawan 1.300 orang

dan produksi tiga juta batang rokok per minggu, serta berjaya dengan Dji Sam

Soe. Perusahaan juga memiliki gedung pertunjukan modern di Surabaya. Setelah

usahanya berkembang cukup mapan, Liem Seeng Tee memindahkan tempat

tinggal keluarga dan pabriknya ke sebuah kompleks bangunan yang terbengkalai

di Surabaya yang kemudian direnovasi olehnya. Bangunan tersebut kemudian

juga dijadikan tempat tinggal keluarganya, dan hingga kini, bangunan yang

dikenal sebagai Taman Sampoerna tersebut masih memproduksi kretek linting

tangan. Bangunan tersebut kini juga meliputi sebuah museum yang mencatat

sejarah keluarga Sampoerna dan usahanya, serta merupakan salah satu tujuan

wisata utama di Surabaya.


Tahun 1942 Pasukan Jepang menduduki Indonesia, dan HM Sampoerna

diambil alih begitu saja. Seeng Tee ditangkap, sedangkan keluarganya berhasil

menyelamatkan diri. Tahun 1949 HM Sampoerna akhirnya pulih kembali. Dji

Sam Soe kembali merebut hati pelanggan. Tahun 1956 Liem Seeng Tee

meninggal dunia, menyusul istrinya Tjiang Nio yang meninggal dua tahun

sebelumnya. Tiga tahun berikutnya HM Sampoerna bangkrut karena

berkembangnnya komunisme dan banyaknya investor asing yang masuk ke

segmen rokok linting mesin. Tahun 1965 pimpinan HM Sampoerna beralih

kepada Aga Sampoerna, HM Sampoerna kembali bangkit lagi dan berfokus pada

rokok linting tangan.

Sampoerna Kretek adalah sigaret kretek tangan yang diproduksi pertama

kali pada tahun 1968 di Denpasar, Bali, oleh Aga Sampoerna, kepala keluarga

Sampoerna generasi kedua. Generasi ketiga keluarga Sampoerna, Putera

Sampoerna, mengambil alih kemudi perusahaan pada tahun 1978. Di bawah

kendalinya, Sampoerna berkembang pesat dan menjadi perseroan publik pada

tahun 1990 dengan struktur usaha modern, dan memulai masa investasi dan

ekspansi.

Selanjutnya Sampoerna berhasil memperkuat posisinya sebagai salah satu

perusahaan terkemuka di Indonesia. Keberhasilan Sampoerna menarik perhatian

Philip Morris International Inc. (PMI), salah satu perusahaan rokok terkemuka di

dunia. Akhirnya pada bulan Mei 2005, PT Philip Morris Indonesia, afiliasi dari

PMI, mengakuisisi kepemilikan mayoritas atas Sampoerna. Jajaran Direksi dan

manajemen baru yang terdiri dari gabungan profesional Sampoerna dan PMI

meneruskan kepemimpinan Perseroan dengan menciptakan sinergi operasional


dengan PMI, sekaligus tetap menjaga tradisi dan warisan budaya Indonesia yang

telah dimilikinya sejak hampir seabad lalu.

Pada tahun 2009, Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar 29,1% di pasar

rokok Indonesia, berdasarkan hasil AC Nielsen Retail Audit-Indonesia Expanded.

Pada akhir 2009, jumlah karyawan Sampoerna dan anak perusahaan mencapai

sekitar 28.300 orang. Sampoerna mengoperasikan enam pabrik rokok di

Indonesia, Sampoerna menjual dan mendistribusikan rokok melalui 59 kantor

penjualan di seluruh Indonesia.

Berikut adalah daftar rokok yang di produksi Sampoerna:

a) Dji Sam Soe (diluncurkan 1913)

b) Dji Sam Soe Super Premium (diluncurkan 2005)

c) Sampoerna Kretek (diluncurkan 1968)

d) Sampoerna Pas (diluncurkan 2009, warna coklat)

e) Panamas 1 (diluncurkan 1971)

f) Dji Sam Soe Magnum Filter (diluncurkan 2005)

g) Sampoerna U Bold (diluncurkan Maret 2015)

h) A Mild (diluncurkan 1989)

i) A Mild Menthol (diluncurkan 1998)

j) A Gold TRI-ZONE Filter (diluncurkan Oktober 2013)

k) A Mild Blue (diluncurkan April 2015)

l) U Mild (diluncurkan 2005)

m) U Mild Cool (diluncurkan 2011)

n) Vegas Mild (diluncurkan 2012)

o) Trend Mild (diluncurkan 2010)


p) Dji Sam Soe Magnum Blue (diluncurkan 2014)

q) A Volution (diluncurkan 2007)

r) A Volution Menthol (diluncurkan 2007)

s) Marlboro

1. Marlboro Lights

2. Marlboro Menthol

3. Marlboro Menthol Lights

4. Marlboro Black Menthol

5. Marlboro Ice Blast

Beberapa rokok yang sudah tidak berfungsi atatu di produksi:

a) A International

b) A Medium

c) A King Size

d) Sampoerna A Exclusive

e) Sampoerna A Slims

B. Visi dan Misi Perusahaan

Visi Sampoerna digambarkan dengan „Falsafah Tiga Tangan‟. Masing-

masing dari ketiga „Tangan‟, mewakili perokok dewasa, karyawan dan mitra

usaha, serta masyarakat luas. Ketiganya merupakan pemangku kepentingan utama

yang harus dirangkul oleh Sampoerna untuk meraih visinya menjadi perusahaan

yang paling terkemuka di Indonesia.

Misi Sampoerna adalah selalu berupaya untuk memenuhi atau melebihi

ekspektasi dari masing-masing pemangku kepentingan melalui:


a) Menyediakan produk-produk berkualitas tinggi bagi perokok dewasa

dengan kategori harga pilihan mereka.

Sampoerna berkomitmen penuh untuk memproduksi rokok berkualitas

tinggi dengan harga yang wajar bagi konsumen dewasa. Ini dicapai

melalui penawaran produk yang relevan dan inovasi untuk memenuhi

selera konsumen yang dinamis.

b) Memberikan kompensasi yang kompetitif dan lingkungan kerja yang baik

kepada karyawan dan membina hubungan baik dengan mitra usaha.

Karyawan adalah aset terpenting Sampoerna. Kompensasi, lingkungan

kerja dan peluang yang baik untuk pengembangan karir dan diri adalah

kunci utama dalam membangun motivasi dan produktivitas karyawan. Di

sisi lain, mitra usaha Sampoerna juga berperan penting dalam keberhasilan

Perseroan dan kami mempertahankan kerjasama yang erat dengan mereka

untuk memastikan vitalitas dan keberlangsungan mereka.

c) Memberikan sumbangsih bagi masyarakat luas.

Kesuksesan Sampoerna tidak terlepas dari dukungan masyarakat di

seluruh Indonesia. Dalam mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan

dan kontribusi Perseroan, kami memfokuskan pada kegiatan

pemberdayaan ekonomi, pendidikan, pelestarian lingkungan, dan

penanggulangan bencana.
Makna Logo Perusahaan

Gambar 2.1 Logo Perusahaan PT. HM Sampoerna

1. 1913 melambangkan tahun dimana Handel Maastchpaij Liem Seeng Tee

berdiri.

2. Anggada Paramita dalam bahasa sansekerta diartikan “menuju

kesempurnaan”.

3. Dua Singa melambangkan Singa Betina mengasuh bayi simbol kesuburan

sampai ke anak cucu, Singa Jantan menginjak bola dunia lambang pemersatu

bangsa, karena masih kental dengan budaya Tiongkok.

4. 9 bintang melambangkan angka kemujuran (hoki).

5. Filsafat Tiga Tangan melambangkan simbol kerjasama.

C. Struktur Organisasi

Setiap perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari terdiri dari

beberapa bagian, dimana bagian yang satu dengan yang lain saling berkaitan erat

dan dibutuhkan adanya struktur organisasi yang jelas untuk menunjukkan

pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian.


Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT HM Sampoerna

D. Uraian Tugas ( Job Description )

Salah satu kunci kesuksesan Sampoerna adalah ketaatan terhadap prinsip-

prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Sebagai perusahaan publik tercatat yang

merupakan bagian dari PMI ( Philip Morris International ), penerapan tata kelola

perusahaan yang baik menjadi suatu keharusan bagi Sampoerna.

Berikut adalah pembagian tugas dan wewenang dari masing-masing bagian

yang ada berdasarkan struktur organisasi PT HM Sampoerna:

1. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)

Rapat umum pemegang saham berada paling atas struktur organisasi

perusahaan, yang biasanya diadakan setiap setahun sekali pada akhir juni.

Didalam rapat tersebut direksi berkewajiban memberikan laporan perihal

jalannya perusahaan dari tata usaha keuangan dari tahun buku yang lalu yang
harus ditentukan dan disetujui, dan juga dalam RUPS ini dilakukan

penunjukan akuntan publik yang terdaftar.

2. Dewan Komisaris

Terdiri dari seorang Presiden Komisaris dan dua orang anggota komisaris.

Tugas utama dari dewan komisaris yaitu mempunyai wewenang untuk

memberhentikan direksi apabila terdapat suatu tindakan dari direksi yang

bertentangan dengan anggaran dasar dan tujuan dari perusahaan.

3. Direksi

Direksi terdiri dari Presiden Direktur dan 2 orang direktur yang secara

bersama-sama mempunyai hak dan wewenang mewakili dan bertindak atas

nama Direksi.

4. Direktur Pelaksana (CEO)

Tugas Direktur Pelaksana yaitu :

1) Mengkoordinir seluruh kegiatan perusahaan termasuk sumber

dayamanusia (SDM), Administrasi, pemasaran, manufacturing, litbang dan

keuangan.

2) Memberikan pengarahan dan petunjuk kepada para pelaksana dan

mengawasi keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab serta

memastikan bahwa prosedur kerja di dalam perusahaan berjalan lancar.

5. Divisi Sumber Daya Manusia

1) Personalia

Bagian ini bertugas melaksanakan sistem pengolaan dan pemeliharaan

administrasi kepegawaian serta melaksanakan dan memenuhi perijinan dan


peraturan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan maupun hukum yang

mengatur mengenai pengelolaan perusahaan.

2) Rencana Pengembangan

Bagian ini bertugas menyediakan sistem rekrutmen dan seleksi tenaga

kerja bagi perusahaan, menyediakan sistem pelatihan dan pengembangan

SDM dan menyediakan system evaluasi terhadap SDM.

3) Kesejahteraan

Bagian ini bertugas menyediakan system pemberian tunjangan yang sesuai

dengan karyawan.

6. Divisi Administrasi

1) Bagian umum bertugas menyelesaikan pendokumentasianatas dokumen-

dokumen penting perusahaan serta penyusunandaftar hadir.

2) Bagian Hukum bertugas membuat serta mengontrolterhadap pelaksanaan

hukum yan berlaku di perusahaan.

3) Bagian Hubungan Masyarakat bertugas memberikan keteranganmengenai

perusahaan pada masyarakat

7. Divisi Pemasaran

Bagian pemasaran bertugas menganalisa pemasaran, perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian hasil produksi sampai ketangan konsumen.

8. Divisi Manufacturing

Bertugas menyediakan dan mengontrol bahan baku yang akan diproses

sehingga menghasilkan produk yang diinginkan. Mengontrol atas produk

yang sedang diracik sampai produk tersebut selesai serta mengecek jalannya

proses perakitan.
9. Divisi Litbang ( Penelitian dan Pengembangan )

Divisi ini terdiri dari bagian Laboratorium, Pengembangan Produk,

Pengontrolan mutu dan penelitian dasar.

10. Divisi Keuangan

1) Bagian bendahara bertugas menangani masalah dana.

2) Bagian akuntansi bertugas menangani pemuatan laporan keuangan dan

aktualisasi.

3) Bagian EDP ( Electronic Data Processing ) bertugas memproses data-data

yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, mulai darimenginput data

baru, mengolah dan meyeleksi data yang sudah ada.

E. Kinerja Usaha Terkini

PT. HM Sampoerna menjalankan program tata kelola perusahaan yang baik

dan ditujukan untuk melindungi seluruh pemangku kepentingan Sampoerna.

Komitmen tersebut mereka wujudkan dengan mengembangkan dan menjaga

standar kepatuhan, perilaku tanggung jawab dan integritas yang tertinggi di

seluruh lapisan organisasi Sampoerna. Sampoerna menetapkan standar kepatuhan

dan integritas yang sangat tinggi dalam menjalankan usaha. Aturan berperilaku

(code of conduct) yang diterapkan pada seluruh afiliasi PMI termasuk Sampoerna,

dikomunikasikan kepada seluruh karyawan Sampoerna.

Program pelatihan diadakan secara berkala dan partisipasi karyawan diawasi

dengan seksama. Sampoerna adalah perusahaan global yang mempekerjakan lebih

dari 85.000 orang di berbagai fasilitas pabrik dan kantor penjualan di seluruh

dunia. Dimanapun HM Sampoerna melakukan proses manufaktur, Sampoerna


selalu menerapkan standar yang sama persis untuk memastikan kualitas prima

yang diharapkan para perokok merek Sampoerna.

Operasional HM Sampoerna sehari-hari tidak hanya meliputi produksi

rokok, tetapi juga mencakup cara berbisnis dan berinteraksi dengan dunia di luar

kantor, baik secara lokal ataupun global. Salah satu tujuan utama Sampoerna

adalah menjadi perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial, di tingkat lokal

maupun global.

Di setiap negara tempat produk dipasarkan, selalu dipandu oleh prinsip

dasar yang sama yaitu:

1) Menyampaikan dampak serius merokok terhadap kesehatan.

2) Menganjurkan regulasi tembakau yang efektif, berdasarkan bukti serta

berlandaskan pada prinsip pengurangan bahaya.

3) Mendukung pelaksanaan dan pemberlakuan tegas ketentuan yang

mengatur usia minimum pembelian produk tembakau. Bekerjasama erat

bersama pengecer dan mitra lain untuk menerapkan program pencegahan

merokok di kalangan anak dan remaja.

4) Bekerja sama dengan pembuat kebijakan, lembaga penegak hukum, dan

pihak pengecer untuk memerangi perdagangan ilegal rokok palsu dan

selundupan.

5) Menerapkan kebijakan dan program untuk menjalankan operasi yang

mendukung keberlanjutan, termasuk mengurangi penggunaan sumber daya

alam, menurunkan emisi karbon, mendaur ulang serta mengurangi limbah.

6) Bekerja sama dengan petani dan pemasok untuk mengembangkan

pertanian tembakau yang berkelanjutan.


7) Melalui program Agricultural Labor Practices (ALP / Praktik Tenaga

Kerja Pertanian), Bekerja sama dengan pemasok dan petani, lembaga

masyarakat, dan pemerintah untuk mengatasi masalah pekerja, anak dan

pelanggaran lainnya tentang ketenagakerjaan terkait dengan mata rantai

pasokan.

PT. HM Sampoerna adalah salah satu perusahaan yang memberikan

pendapatan negara yang cukup besar melalui pembayaran pajak. Namun, tidak

bisa dipungkiri persaiangan sangatlah ketat. Tahun 2014 adalah tahun yang

menantang, ditandai oleh kompetisi yang semakin ketat serta preferensi konsumen

yang berubah dengan cepat, terutama dalam segmen Sigaret Kretek Tangan

(SKT). Sampoerna mengalami penurunan volume penjualan segmen SKT sebesar

22,9% pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013. Meskipun

dibandingkan dengan volume penjualan SKT Sampoerna yang sangat lemah pada

kuartal pertama 2014, volume penjualan SKT pada kuartal pertama 2015 tetap

menunjukkan tren penurunan sebesar 7,1% dibandingkan dengan periode yang

sama di tahun tahun sebelumnya. Namun, portofolio Sigaret Kretek Mesin (SKM)

tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan dengan peningkatan volume sebesar

9% di tahun 2014.

Sampoerna dan Philip Morris Indonesia juga mempertahankan peranannya

sebagai salah satu kontributor pajak terbesar bagi Pemerintah Indonesia. Pada

tahun 2014, Sampoerna dan Philip Morris Indonesia membayar pajak dengan total

lebih dari Rp52 triliun, yang terdiri dari cukai, pajak pertambahan nilai, pajak

penghasilan perusahaan, dan pajak daerah. Selama kuartal pertama tahun 2015,
Sampoerna melaporkan kenaikan pendapatan dan laba bersih yang lebih tinggi

dibandingkan dengan kinerja yang lemah di kuartal pertama tahun 2014.

Sampoerna menghasilkan penjualan bersih sebesar Rp21,6 triliun pada

kuartal pertama tahun 2015, mengalami kenaikan sebesar 17,7% dari Rp18,3

triliun pada kuartal pertama tahun 2014. Laba bersih tumbuh menjadi Rp2,9

triliun dari Rp2,8 triliun pada periode yang sama di tahun 2014. Dalam RUPS

Sampoerna bulan April ini, Sampoerna telah menyetujui pembagian dividen

sebesar Rp 4.273.425.000.000 atau Rp 975 per lembar saham. Sampoerna juga

berhasil mendapatkan beberapa penghargaan atas kepedulian akan lingkungan

sekitar, salah satunya program penanaman seribu pohon pada bulan April 2015.

Anda mungkin juga menyukai