PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangungan ekonomi diartikan sebagai suatu proses multidimensional
yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap
mental yang sudah terbiasa, dan lembaga-lembaga nasional termasuk pula
percepatan/akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan dan pemberantasan
kemiskinan yang Absolut.1
Pembangunan ekonomi merupakan suatu upaya untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas kehidupan umat manusia. Kajian tentang pembangunan
ekonomi menempati posisi yang cukup penting di kalangan ekonomi karena efek
yang diberikan-nya sangat penting bagi masyarakat dunia, yakni kemakmuran,
taraf hidup yang semakin meningkat, dan terciptanya kesempatan kerja baru
kepada penduduk.2
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses untuk mengubah suatu
keadaan menjadi lebih baik dari sebelumnya, atau meningkatkan kualitas suatu
keadaan menjadi kualitas yang lebih baik, sehingga kesejahteraan dan
kemakmuran semakin tinggi. Dalam wacana ekonomi pembangunan,
pembangunan ekonomi identik dengan menciptakan dan mempertahankan serta
meningkatkan pendapatan nasional. Definisi yang hampir sama dikemukakan
muhammad Raw-was Qal’ahji bahwa pembangunan ekonomi adalah peningkatan
pendapatan negara secara hakiki secara terus-menerus dalam wujud yang
membolehkannya (kadar yang pantas) dan sesuai dengan kemajuan.3
Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti
bahwa islam diperuntukan bagi seluruh ummat manusia dimuka bumi dan dapat
diterapkan dalam setiap waktu dan tempat sampai akhir zaman. Komprehensif
artinya bahwa islam mempunyai ajaran yang lengkap dan sempurna (syumul).
Kesempurnaan ajaran islam, dikarenakan islam mengatur seluruh aspek
1
Suryana, Ekonomi Pembangunan Problema dan Pendekatan, (Jakarta: Salemba Empat, 2000),
hlm. 4.
2
Isnaini Harahap dan Marliyah dkk., Hadis-Hadis EkonomiI, (Jakarta: Prenamedia Group, 2015),
hlm. 247.
3
Ibid.
2
kehidupan manusia, tidak saja aspek spritual (ibadah murni), tetapi juga aspek
muamalah yang meliputi ekonomi, sosial, politik, hukum, dan sebagainya.4
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah pada
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pembangunan ekonomi?
2. Apa yang dimaksud dengan motivasi untuk membangun?
3. Apa yang dimaksud dengan falsafah pembangunan ekonomi?
4. Apa yang dimaksud dengan pemanfaatan sumber daya yang intensif?
5. Apa yang dimaksud dengan pengembangan kerja?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pembangunan ekonomi.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan motivasi untuk
membangun.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan falsafah pembangunan
ekonomi.
4. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan pemanfaatan sumber daya yang
intensif.
5. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan pengembangan kerja.
D. Manfaat Penulisan
1. Bisa mengetahui apa yang dimaksud dengan pembangunan ekonomi.
2. Bisa mengetahui apa yang dimaksud dengan motivasi untuk membangun.
3. Bisa mengetahui apa yang dimaksud dengan falsafah pembangunan
ekonomi.
4. Bisa mengetahui yang dimaksud dengan pemanfaatan sumber daya yang
intensif.
5. Bisa mengetahui yang dimaksud dengan pengembangan kerja.
6.
4
M.Umar Chapra, Islam dan Pembangunan Ekonomi, (Jakarta: Gemainsani press, 2000), hlm.
128.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi telah sampai menempati tempat yang vokal dalam
kebijakan-kebijakan pemerintah dizaman modern. Namun kemajuan ekonomi
rakyat juga telah menjadi perhatian semua penguasa yang bijak dizaman lampau,
sekalipun pengertian kata pembangunan seperti yang kita pahami setiap hari tidak
mereka kenal pada waktu itu. Tekhnik-tekhnik penggunaan sumber daya ekonomi
juga baru sekarang diperkenalkan pada masa lalu, para penguasa hanya
menggunakan keluasan pikiran dan kebijaksanaan yang membimbing mereka
dalam membuat keputusan.5
Nabi Muhammad SAW, Menjunjung tinggi kesejahteraan ekonomi rakyat.
Beliau suka melihat umat islam berkecukupan dari pada dalam keadaan kelaparan
dan kekurangan.
Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri, Rasulullah SAW. Beliau bersabda:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-MU dari kekufuran dan kemisinan” lalu
seseorang bertanya: “ Apakah kedua-duanya sama? Beliau menjawab “ya”.
Pembangunan ekonomi yang Rasul ajarkan, yaitu:
1. Meletakkan para pengikutnya ditangga teratas pembangunan dengan
membangun muakhat (persaudaraan) antara kaum anshar (penolong) di
Madinah dan kaum muhajirin (imigran) asal Makah. Untuk menuju rehabilitas
ekonomi bagi para imigran.6
2. Beliau juga mengajarkan kode hukum mengenai perdagangan dan bisnis,
skema permainan yang wajar dan saling membantu dalam semua kontrak
perdagangan ini dimaksudkan untuk mengakhiri eksploitasi dan menyediakan
suasana persamaan untuk memajukan perdagangan dan industri.7
5
Chapra, Islam dan Pembangunan Ekonomi, hlm. 128.
6
Ibid.
7
Ibid, hlm. 129.
4
8
Chapra, Islam dan Pembangunan Ekonomi, hlm. 129.
9
Ibid.
10
Ibid.
11
Idri, Hadis Ekonomi, Ekonomi dalam Pespektif Hadis Nabi, (Jakarta: Prenamedia Group, 2016),
hlm. 35.
12
Ibid.
5
13
Idri, Hadis Ekonomi, Ekonomi dalam Pespektif Hadis Nabi, hlm. 36.
14
Isnaini Harahap dan Marliyah dkk., Hadis-Hadis EkonomiI, (Jakarta: Prenamedia Group, 2015),
hlm. 248-249.
15
Ibid.
6
ْلَْْيَظِْْل ُْم
ْ َْللا
ْ ْنَّْ ِْسْلَّ َّْمْإ
َْ عْلَيْ ِْهْ َْو
َْ ْصلى
َ ِْللا
ْ ْل ُْ لْقْا َلْ َْر
ُْ سو َْ َ نْمْا َِْلكْْقْا ْ ِ َعنْْْأ َن
ِْ ْسْب َْ
ْخ َْرِْةْ َْوْأ َ َّْماْالْ َْكاِْف ُْر
ِْ َيْال َْ ْسنَةْْْيُع
ْ طىِْْب َْهاِْْفىْالدْنَْْياْْ َْوْيُجْزَْىِْْب َْهاِْْف َْ ح
َْ ُْْْمؤْ ِْمنا
ْْخ َْرةِْْلَْم َْ ْحْت َّىِْْإ ْذَاْْأ َف
ْ َْضىِْْإل
ِْ َىْال َْ ِْلْْفِىىْالدْنَْْيا
ْ ِ ْلِْْب َْها
َْ ع ِْم
َْ ْسنَاتْْ َْما َْ فَْْيُطْ َْع ُْمِْْب
َْ ح
سنَةْْْيُجْزَْىْْبِ َْها َْ ُْْت َ ُْكنْْْلَ ْه
َْ ح
“Dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah
tidak menzalimi kebaikan orang mukmin yang diberikan di dunia dan akan
16
Marliyah dkk., Hadis-Hadis EkonomiI, hlm. 249.
17
Chapra, Islam dan Pembangunan Ekonomi, hlm. 134.
18
Ibid.
7
dibalas di akhirat, sedangkan orang kafir diberi makan karena kebaikan kebaikan
yang dikerjakan karena Allah di dunia hingga ia menuju akhirat tanpa memiliki
sesuatu kebaikanpun yang bisa dibalas”.
Pembangunan ekonomi memegang peranan yang sangat penting bagi suatu
Negara. Walaupun istilah pembangunan ekonomi tidak dikenal dalam masa Islam
awal, tetapi Rasulullah sangat menjunjung tinggi ekonomi rakyat, suka melihat
umat islam hidup berkecukupan daripada dalam keadaan miskin dan kelaparan,
dan sangat menginginkan umat nya berada pada level tertinggi pembangunan.19
Karena itu kalau ditelusuri ajaran Rasulullah tentang pembangunan ekonomi
akan ditemukan sejumlah Hadis yang berisi tentang filosofi pembangunan
ekonomi. Tujuan pembangunan ekonomi (mengeliminasi kemiskinan), dan
pemanfaatan sumber daya secara intensif. Segala aktivitas ekonomi yang
dimaksudkan untuk menghilangkan kemiskinan dan meningkatkan kualitas
kehidupan dianggap sebagai suatu kebijakan yang pahalanya tidak terputus putus
sampai akhir dunia. Pandangan bahwa pembangunan ekonomi merupakan
kebijakan selanjutnya menjadi landasan filosofis pembangunan ekonomi dalam
Islam.20
19
Marliyah dkk., Hadis-Hadis EkonomiI, hlm. 250.
20
Ibid, hlm. 251.
21
Ibid.
8
E. Pengembangan Kerja
Pembangunan juga memerlukan adanya ekspansi produksi dalam bentuk yang
memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi.
ُْ ج
ْل ُْ الر َْ بْ َْماْْأ َ َْك
َّْ ْل َّْ سْلَّ َّْمِْْإ
َْ نْْأ َطَْْي َْ علَْيْ ِْهْ َْو
َْ ْصلى
َ ِْللا
ْ ْلُْ سو َْ ش ْةَْقَْالَْتْْقَْا
ُْ لْ َْر َْ عاِْئ
َْ ْْعن
َْ
ِْْمنْْ َْكسِْْب ِْهْ َْوِْإنْْ َْوْلَ ْدَْهُْ ِْمنْْ َْكسِْْب ِه
“Dari Aisyah ia berkata: Rasulullah SAW bersabda sesuatu yang paling baik
untuk dimakan oleh seseorang adalah dari jerih payahnya, dan anak adalah
termasuk dari jenis payahnya”.
Seperti halnya sumber daya fisik, Rasulullah juga menekankan pembangunan
sumber daya manusia. Beliau sangat mengapresiasi dan memberikan nilai yang
tinggi pada kerja. Ketergantungan kepada orang lain, sikap berpangku tangan atau
22
Marliyah dkk., Hadis-Hadis EkonomiI, hlm. 251.
23
Ibid, hlm. 252.
9
24
Marliyah dkk., Hadis-Hadis EkonomiI, hlm. 252.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses untuk mengubah suatu
keadaan menjadi lebih baik dari sebelumnya, atau meningkatkan kualitas
suatu keadaan menjadi kualitas yang lebih baik, sehingga kesejahteraan
dan kemakmuran semakin tinggi.
2. Motivasi adalah harapan, yaitu untuk keinginan yang mengagumkan yang
berupa impian untuk mewujudkan apa yang diinginkan serta
mengembangkan keyakinan dan rencana untuk mencapai tujuan harapan-
harapan tersebut berasal dari keyakinan spiritual masyarakat dan pribadi
itu sendiri
3. Filsafat ekonomi Islam didasarkan pada konsep triangle: yakni filsafat
Tuhan, manusia dan alam. Bangunan ekonomi islam didasarkan pada
fondasi utama yaitu tauhid, fondasi berikutnya adalah syariah dan akhlak.
Pengamalan syariah dan akhlak merupakan refleksi dari tauhid. Landasan
tauhid yang tidak kokoh akan mengakibatkan inflementasi syariah dan
akhlak terganggu.
4. Peranan sumber daya dalam pembangunan merupakan sesuatu yang tidak
diperdebatkan karena sumber daya alam adalah impor yang dapat diolah
dan dikembangkan menjadi sesuatu yang baru.
5. Pembangunan juga memerlukan adanya ekspansi produksi dalam bentuk
yang memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi.
B. Saran
Semoga dengan terselesainya penulisan makalah dapat membantu semua
pihak, hususnya pembaca dalam memberikan pemahaman yang lebih baik terkait
dengan pembangunan ekonomi, sehingga kita dapat mengimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari terutama dalam hal membangun perubahan untuk diri kita
sendiri.
11
DAFTAR PUSTAKA