Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TENTANG MOTOR STARTER DAN

KOMPONEN SERTA CARA KERJANYA

DOSEN PENGAMPU
Drs. SUHERMAN.M.PD

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK
NAMA MAHASISWA : ANDRI SANJAYA PURBA
RICKY QADAPI
PORMASI A NABABAN
TOGU ADI SAHPUTRA HUTABARAT

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Alhamdulillahirabbila’lamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit
sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas
segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”SISTEM MOTOR STATER”.

Dalam penyusunan makalah , penulis memperoleh banyak refrensi dari berbagai


buku dan Website. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan
dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata
penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Sekian dari penulis,
Medan, 14 September 2014

Melji Salwanis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................


i
DAFTAR
ISI ..........................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................1
C. Tujuan ....................................................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN
A. Motor Starter .........................................................................................................2
B. Pengertian dan Macam – macam Motor Starter ................................................4
C. Fungsi dan Kegunaan Motor Starter ...................................................................9
D. Prinsip Kerja Motor Starter .................................................................................9
E. Bagian – bagian Motor Starter .............................................................................9
F. Merakit Sistem Motor Starter .............................................................................11
G. Cara Kerja Motor Starter ...................................................................................13
H. Pengetesan Motor Starter ....................................................................................15
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................17
B. Saran ......................................................................................................................17
DAFTAR
PUSTAKA ............................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu mesin tidak dapat mulai hidup (start) dengan serndirinya, maka mesin
tersebut memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros engkol dan membantu
untuk menghidupkan.Hal itulah yang menyebabkan keharusan adanya sisten starter pada
kendaraaan, mobil pada umumnya menggunakan motor listrik yang digabungkan dengan
magnetic switch yang memindahkan gigi pinion yang berputar ke ring gear yang
dipasangkan ke pada bagian luar dari fly wheel, sehingga ring gear berputar ( dan juga
poros engkol ).tetapi pada jaman dulu sebelu motor starter ditemukan.untuk
menghiduokan kendaraan dibutuhkan tenaga dari seseorang untuk memutar poros
engkol.selain itu ada juga motor starter yang meggunakan energy listrik namun masih
sangat kuno,seiring perkembangan jaman kini telah bayak ditemukan motor starter yang
lebih modern dan tentunya lebih baik.
Motor starter harus dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga yang kecil
yang tersedia pada baterai. Hal lain yang harus diperhatikan ialah bahwa motor starter
harus sekecil mungkin. Untuk itulah , motor serie DC (arus searah) umumnya yang
dipergunakan.

B. Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini dirumuskan hal – hal sebagai berikut:


1. Apa yang dimaksud dengan Motor Starter ?
2. Apa fungsi / kegunaan Motor Starter ?
3. Seperti apa perinsip kerja pada Motor Starter ?
4. Bagian – bagian apa saja yang terdapat dalam Motor Starter ?
5. Seperti apa konsep× Perakitan atau Pemasangan Motor Starter ?

C. Tujuan
Tujuan dari membahas sistem atau× cara kerja Motor Stater, adalah supaya kita×
Mengerti komponen – komponen dan sisitem atau cara kerja motor starter itu sendiri,
dengan harapan kita bisa untuk merawat atau memperbaikinya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. MOTOR STARTER

Motor starter yang dipergunakan pada automobile dilengkapi dengan


magneticswitch yang memindahkan gigi yang berputar (selanjutnya disebut gigi
pinion)untuk berkaitan atau lepas dari ring gear yang dipasangkan mengelilingi fly
wheel (roda gila) yang dibuat pada poros engkol. Saat ini kita mengenal dua tipe
motor

Starter yang digunakan pada kendaraan atau truck-truck kecil, yaitu motor
starterkonvensional dan reduksi. Mobil-mobil yang dirancang untuk dipergunakan
padadaerah dingin mempergunakan motor starter tipe reduksi, yang
dapatmenghasilkan momen yang lebih besar yang diperlukan untuk menstart
mesinpada cuaca dingin. Motor starter tipe ini dapat menghasilkan momen yang
lebihbesar dari pada motor starter konvensional untuk ukuran dan berat yang
sama.,saat ini mobil cenderung mempergunakan tipe ini meskipun untuk daerah
yangpanas. Pada umumnya motor starter digolongkan (diukur) berdasarkan
outputnominalnya (dalam KW) makin besar output makin besar kemampuan
starternya

B. PENGERTIAN DAN MACAM – MACAM MOTOR STARTER


Untuk menggerakan elektro motor, diperlukan peralatan pendukung yaitu, motor
starter atau biasa disebut starter. Saat ini dikenal ada beberapa macam jenis starter.
Diantaranya seperti berikut ini.
2.1. Direct On Line (DOL) Starter

Starter model ini sangat banyak dipakai saat ini, terutama untuk motor motor
kecil. Komposisi komponennya terdiri dari satu contactor dan satu proteksi arus dengan
TOR atau elektronik. Kelemahan starter model ini adalah kemungkinan timbulnya arus
start yang sangat tinggi. biasanya bisa mencapai 6 sampai 7 kali. Pada saat starter ini di
start, torsi saat start ini juga sangat tinggi dan biasanya lebih tinggi dari kebutuhan. Ini
dapat terlihat adanya lonjakan/ gerakan yang keras saat motor di start. Tingginya torsi
start ini juga akan memberikan tekanan lebih pada coupling dan beban.
Komponen penyusun starter ini harus mempunyai ampacity yang cukup besar. Perlu
diperhitungkan juga arus saat start motor, demikian juga ukuran range overloadnya.

2.2. Star Delta Starter

Starter ini mengurangi lonjakan arus dan torsi pada saat start. Tersusun atas 3
buah contactor yaitu Main Contactor, Star Contactor dan Delta Contactor, Timer untuk
pengalihan dari× Star ke Delta serta sebuah overload relay. Pada saat start, starter
terhubung secara× Star. Gulungan stator hanya menerima tegangan sekitar 0,578 (seper
akar tiga) dari tegangan line. Jadi arus dan torsi yang dihasilkan akan lebih kecil dari
pada DOL Starter. Setelah mendekati speed normal starter akan berpindah menjadi
terkoneksi secara× Delta. Starter ini akan bekerja dengan baik jika saat start motor tidak
terbebani denganberat.
2.3. Autotransformer Starter
Starter ini pada prinsipnya hampir sama dengan× Stater yaitu dengan mengurangi
arus dan torsi saat start. Pada Autotranformer terdapat beberapa tap yang dapat
menurunkan tegangan line. Starter akan mengatur masuknya tegangan yang mengalir ke
motor dimulai dengan tegangan yang paling rendah bertahap sampai ke tegangan normal.
Jika Star Delta starter hanya dua step, dengan autotransformer bisa beberapa step. Ini
berguna untuk mengurangi lonjakan arus dan torsi saat start.
2.4. Soft Starter
Softstarter sangat berbeda dengan starter lain. Alat ini mempergunakan thyristor
sebagai komponen utamanya. Tegangan yang masuk ke motor akan diatur dimulai
dengan sangat rendah sehingga arus dan torsi saat start juga rendah. Pada saat start ini
tegangan yang masuk hanya cukup untuk menggerakkan beban dan akan menghilangkan
kejutan pada beban. Secara perlahan tegangan dan torsi akan dinaikan sehingga motor
akan mengalami percepatan kehingga tercapai kecepatan normal. Salah satu keuntungan
mempergunakan alat ini adalah kemungkinan dilakukannya pengaturan torsi pada saat
yang diperlukan, tidakt erpengaruh ada atau tidaknya beban.

2.5. Frequency Drive


Frequency Drive sering disebut juga dengan VSD (Variable Speed Drive), VFD
(Variable frequency Drive) atau× Inverter. VSD terdiri dari 2 bagian utama yaitu
penyearah tegangan AC (50 atau 60 HZ) ke DC dan bagian kedua adalah membalikan
dari DC ke tegangan AC dengan frequency yang diinginkan.

VSD memanfaatkan sifat motor sesuai dengan rumus sbb :


RPM = (120.f)/p
dimana,
RPM : Kecepatan putar/ speed motor (RPM)
f : Frequency (Hz)
p : pole

Jadi dengan mengatur frequency tegangan yang masuk, maka kecepatan motor akan
dapat diatur pula. Demikian pula pada saat start, dimulai dengan frequency rendah
sampai rated frequency nya hasilnya kecepatan motor akan mengalami percepatan yang
lebih halus.
Bottom of Form
Pertanyaan seperti judul di atas sering muncul ketika pengendara berusaha
mengutak-atik mobil yang mengalami susah starter. Mesin tak bereaksi ketika kunci
kontak diputar ke posisi `ON`. Setelah di-cek, aki (baterai) baik-baik saja. Hubungan dan
kondisi terminal-terminal aki juga bagus. Motor starter pun tidak bermasalah.
Bila semua komponen ini normal-normal saja, jangan lupa untuk memeriksa
kabel-kabel pada sistem starter. Bisa jadi, alat yang berfungsi menghantarkan listrik ini
sudah mulai rapuh. Kabel yang rapuh akan mempunyai nilai tahanan berbeda. Akibat
selanjutnya, aliran listrik ke motor starter terhambat. Otomatis, motor starter tidak
bereaksi ketika kunci kontak dibolak-balik berkali-kali. Kerapuhan sangat mungkin
terjadi mengingat kabel-kabel ini berada di ruang mesin yang sering panas. Karenanya,
kasus kabel-kabel rapuh ini umumnya terjadi pada kendaraan berusia 5 tahun ke atas.
Pengendara biasanya mengatasi masalah ini dengan mengganti kabel-kabel pada sistem
starter. Tentu saja, dengan penggantian ini problem mesin susah yang starter dapat
teratasi. Jika terbukti bahwa inti masalah berada di kabel-kabel sistem starter, mesin akan
mudah hidup ketika kunci kontak diputar ke posisi `ON`. Inikah satu-satunya cara? Tidak
juga. Sebetulnya, ada cara yang lebih praktis dan murah. Yaitu, dengan menambahkan
relay pada rangkaian sistem starter. Caranya:
 Siapkan kabel dan relay.
 Lepas Terminal 50 motor starter dan hubungkan ke Terminal 85 relay.
 Hubungkan Terminal 86 relay ke massa.
 Hubungkan Terminal 30 relay dengan (+) aki.
 Hubungkan Terminal 87 relay dengan Terminal 50 motor starter.
Secara teknis, tambahan relay ini mampu mengatasi susah starter karena: arus
listrik yang mengalir akan jauh lebih besar. Arus listrik yang keluar dari aki langsung
menuju magnetic clutch. Karena arus yang besar itu, medan magnet yang dihasilkan oleh
magnetic clutch semakin besar. Medan magnet yang besar itu yang memungkinkan motor
starter bereaksi.

C. FUNGSI DAN KEGUNAAN MOTOR STARTER


Motor starter berfungsi untuk memutarkan fly wheel (poros engkol) pertama kali
sehingga mesin dapat hidup setelah itu terjadi siklus yang akan menghasilkan tenaga.
Lebih efisien menghidupkan mesin dengan motor starter daripada dengan tenaga manual
(tenaga manusia).
D. PRINSIP KERJA MOTOR STARTER
4.1. Medan Elektromagnetik
Dalam ilmu Fisika, medan elektromagnetik adalah suatu medan yang dibentuk
dengan menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di
muatan listrik yang bergerak lainnya.Arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk
suatu medan magnet (M) di sekeliling kawat.
4.2. Kaidah Tangan Kiri Fleming
Fleming Left Hand Rule
· Ibu jari menunjukkan arah gaya elektromagnetik
· Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet
· Jari tengah menunjukkan arah aliran arus listrik
Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming. Jika di tengah tengah medan magnet
dialirkan arus listrik maka akan timbul gaya elektromagnet. Pada gambar disamping ,
medan magnet dari kutup utara (N) menuju kutup selatan (S). Di tengah tengah medan
magnet diletakkan konduktor yang dialiri arus, sehingga akan timbul gaya
elektromagnetik yang menyebabkan konduktor bisa berputar.
E. BAGIAN – BAGIAN MOTOR STARTER
Motor Starter terdiri atas beberapa bagian yang memungkinkan bekerja untuk
mengubah energi listrik DC dari baterai menjadi tenaga gerak untuk memutarkan fly
wheel. Sehingga mesin hidup.
Bagian-bagian Motor Starter:
 Saklar Starter (Selenoid )
 Kumparan Medan (Field Coil )
 Kumparan Jangkar
 Sikat Arang ( Brush )
 Armatur dan komutator
 Over running clutch dan roda gigi pinion
5.1. Saklar Starter ( Magnetic Switch )
Saklar starter bekerja sebagai switch utama untuk mengatur arus masuk ke
kumparan medan (Field Coil) dan mengontrol gigi pinion dengan mendorong dan
menariknya.
Terminal – terminal yang ada pada saklar starter :
· Terminal B : Mendapatkan arus langsung dari positif baterai (30)
· Terminal C : Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke kumparan medan (field
coil)
· Terminal ST (50) : Mendapatkan arus dari terminal ST (50) kunci kontak dan
meneruskanya ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) melalui plat kontak
5.2. Kumparan Medan ( Field Coil ) & Yoke
Arus dari baterai dialirkan ke kumparan medan yang terbungkus oleh pole core
sehinggai hasilkan medan magnet. Yang dibutuhkan motor untuk beroperasi. Field
coil dihubungkan dengan rmature coil secara seri melewati sikat arang (brush).
5.3. Kumparan Jangkar.
Armature (kumparan jangkar) membangkitkan gerak daya putar akibat dari
perbedaan arah gaya gerak listrik yang ditimbulkan oleh kumparan medan. Ball
bearing menopang putaran kecepatan tinggi dari angkur. Armatur meneruskan arus listrik
dari kumparan medan ke angkur melalui sikat arang (brush).
5.4. Sikat dan Pemegang Sikat .
Empat sikat (brush) menyalurkan arus ke armature coil melalui commutator. Dua
diantaranya ditopang oleh insulated holder dan dihubungkan ke commutator (disebut
dengan brush positif (+)) , dan kedua brush lainnya ditopang oleh grounded holder dan
dihubungkan ke commutator (disebut dengan brush negatif (-)) Sikat itu dibuat dari
karbon tembaga, yang mempunyai daya konduksi tinggi dan tidak gampang aus. Pegas
sikat menekan pada permukaan putaran armature dan menghentikan putaran armature
tepat saat starter berhenti dengan menekan sikat.
5.5. Over Runing Clutch dan Roda Gigi Pinion.
Over Runing Clutch berfungsi untuk:
· Meneruskan putaran yang dihasilkan motor untuk menggerakkan fly wheel melalui roda
gigi pinion.
· Menarik gigi pinion jika putaran gigi pinion lebih rendah daripada putaran fly wheel.
Gigi pinion meneruskan daya putar starter ke mesin dengan memutarkan ring
gear. Helical spline mengubah daya berputar dari motor ke tuas pinion dan mendukung
pertautan/pelepasan gigi pinion dari ring gear.
F. MERAKIT SISTEM MOTOR STARTER
6.1. Komponen Sistem Starter
Motor Starter tidak dapat bekerja jika tidak ada sumber tenaga yang
menggerakkannya. Sistem Starter adalah serangkaian komponen yang terkait satu sama
lain untuk menghidupkan starter. Komponen – komponen sistem starter meliputi:
· Kunci kontak (ignition switch)
· Fuse ( fusibel link )
· Kabel penghubung
· Baterai
· Motor Starter
a. Kunci Kontak :
Kelistrikan otomotif pada× Mobil menggunakan kunci kontak ( Ignition Swtch ) sebagai
saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga (
baterai )
Kunci kontak mempunyai beberapa posisi :
· Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
· ACC : Terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan acecoris
· ON / IG : Terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
· START : untuk Start
b. Sekering (Fuse) :
Sekering (fuse) berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak terjadi
kelebihan tegangan yang akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen sistem
kelistrikan.
c. Baterai :
Baterai berfungsi sebagai sumber arus DC (Searah) untuk semua sistem
kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagi sumber tenaga pada
sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40 –
70 AH Baterai mempunyai 2 kutub yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode
30 dan kutub (-) atau mas diberi kode 31.
d. Kabel :
Kabel adalah konduktor yang dibungkus isolator dan berfungsi sebagai
penghubung komponen – komponen sistem kelistrikan pada mobil, kabel dibedakan
ukuran diameternya menurut penggunaanya. Kabel kecil digunakan untuk arus kecil dan
kabel besar diguanakan untuk arus yang besar. Untuk penghubung pada sistem starter
digunakan kabel yang cukup besar karena perlu arus yang besar.
6.2 Menghidupkan Motor Starter
Putar Kunci kontak ke posisi ST sampai motor starter berputar menggerakkan roda
gigi fly wheel (engine hidup).
G. Cara Kerja Motor Starter
7.1. Pada saat motor Switch On
Apabila starter switch diputar ke posisi ON, maka arus baterai mengalir
melaluihold in coil ke massa dan dilain pihak pull in coil, field coil dan ke massa
melaluiarmature. Pada saat in hold dan pull in coil membentuk gaya magnet dengan
arahyang sama, dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua kumparan
tersebutsama.Seperti pada gambar diatas.Dari kejadian ini kontak plate (plunger) akan
bergerak kearah menutup mainswitch, sehingga drive lever bergerak menggeser starter
clutch kearah posisiberkaitan dengan ring gear. Untuk lebih jelas lagi aliran arusnya
adalah sebagaiberikut:

Baterai→terminal 50→hold in coil→massa


Baterai→terminal 50→pull in coil→field coil→armature→massa
Oleh karena arus yang mengalir ke field coil pada saat itu , relative kecil
makaarmature berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dengan ring
gearmenjadi lembut. Pada kendaraan ini kontak plate belum menutup main switch.

7.2. Pada saat Pinion Berkaitan Penuh


Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear , kontak plate akan
mulaimenutup main switch, lihat gambar diatas, pada saat ini arus akan mengalirsebagai
berikut:
Baterai→terminal 50→hold in coil→massa
Baterai→main switch→terminal c→field coil→armature→massa
Seperti pada gambar diatas di terminal C ada arus , maka arus dari pull in
coiltidak dapat mengalir, akibatnya kontak plate ditahan oleh kemagnetan hold in
coilsaja. Bersama dengan itu arus yang besar akan mengalir dari baterai ke field
coil→armature→massa melalui main switch.
Akibatnya starter dapat menghasilkan momen putar yang besar yang digunakan
memutarkan ring gear. Bilamana mesin sudah mulai hidup, ring gear akan memutarkan
armature melalui pinion.Untuk menghindari kerusakan pada starter akibat hal tersebut
maka kopling starter akanmembebaskan dan melindungi armature dari putaran yang
berlebihan.

7.3 . Pada saat starter switch OFF.


Sesudah starter switch dihidupkan ke posisi off, dan main switch dalam
keadaanbelum membuka (belum bebas dari kontak plate).Maka aliran arusnya
sebagaiberikut:
Baterai→terminal 30→main switch→terminal C
Field coil→armature→massa
Oleh karena starter switch off maka pull in coil dan hold in coil tidak mendapat arusdari
teminal 50 melainkan dari teminal C.Sehingga aliran arusnya akan menjadi:
Baterai→terminal 30→main switch→terminal C
Pull in coil→Hold in coil→massa
Karena arus pull in coil berlawanan maka arah gaya magnet yang dihasilkan
jugaberlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, hal ini
mengakibatkankekuatan return spring dapat mengembalikan kontak plate ke
posisisemula.Dengan demikian drive lever menarik starter clutch dan pinion gear
terlepasdari perkaitan
H. PENGETESAN MOTOR STARTER
8.1. Pengetesan Pull In Coil
· Hubungkan terminal (+) baterai ke terminal 50 motor starter
· Hubungkan terminal (-) baterai ke terminal C saklar starter dan bodi atau masa dari motor
starter
· Pull In Coil baik jika pada pengetesan ini plunyer tertarik kebelakang dan tuas
mendorong over raning clutch ke depan
Penting !! Pada Pengetesan ini lepaskan hubungan terminal C ke field Coil
8.2. Pengetesan Hold In Coil
Seperti pada pengetesan pull in coil lepaskan kabel yang menghubungkan negatif baterai
dengan terminal C.
Pada pengetesan ini hold in coil baik jika posisi plunyer tetap tertahan
8.3. Pengetesan Kumparan Medan
8.3.1. Pengetesan Kontinuitas.
Dengan menggunakan Ohm meter hubungkan kedua jarum ohm meter ke masing-
masing ujung kumparan. Harus ada kontinuitas diantara kedua ujung kumparan.
8.3.2. Pengetesan Hubungan dengan masa.
Hubungkan satu jarum ohm meter ke ujung kumparan dan jarum yang lain ke massa /
bodi. Antara bodi dan kumparan harus tidak ada kontinuitas.
8.4. Pengetesan Kumparan Jangkar dan Armatur
8.4.1. Pengetesan Hubungan Singkat.
Hubungkan jarum ohm meter ke armatur dan ke bodi masa. Antara armatur dan bodi
harus tidak ada hubungan.
8.4.2. Pengetesan Kontinuitas.
Hubungkan kedua jarum ohm meter ke armatur. Ubahlah posisi salah satu jarum
melingkari permukaan komutator. Pada pengetesan ini harus menunjukkan kontinuitas.
8.5.Pengetesan Sikat dan Pemegang Sikat
8.5.1. Pengetesan Hubungan Singkat .
Hubungkan jarum ohm meter ke sikat negatif dan pemegang sikat positif dan pada
pengetesan ini harus tidak ada kontinuitas.
8.5.2. Ukur sikat dengan vernier kaliper.
Ganti sikat jika melebihi batas minimal.
8.5.3. Ukur Ketegangan Pegas sikat.
Ganti jika ketegangan dibawah standar ganti dengan yang baru.
7.6. Pengetesan Over Runing Clutch.
Tahan roda gigi pinion dan putarlah kopling, kopling harus jalan bebas pada arah
jarum jam dan terkunci pada putaran berlawanan arah jarum jam
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah menguraikan beberapa pembahasan diatas, maka sampailah kita pada
tahap kesimpulan. Dengan adanya berbagai pembahasan, maka dapat penulis simpulkan
bahwa: Motor Starter, itu merupakan jenis rangkaian yang sangat berperan penting dalam
proses menghidupkan mesin kendaraan terutama pada Mobil, berbagai komponen
rangkaian dalam Motor Starter tersebut masing – masing memiliki kinerja yang saling
berkaitan satu dengan komponen – komponen kendaraan.
B. SARAN
Dengan disajikanya makalah yang begitu sederhana ini, penulis berharap semoga
makalah yang penulis buat, mampu memotifasi para generasi muda khususnya para kaum
intelektual untuk menggali ilmu tentang Motor starter yang lebih cangnggih.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.acdrive-china.com
https://www.northshorecity.govt.nz/idsm/IDSM2009/1799.htm
http://www.scribd.com/doc/122871803/Makalah-Dinamo-Start
http://landakmaju.blogspot.com/2009/05/makalah-motor-starter.html

Anda mungkin juga menyukai