DOSEN PENGAMPU
Drs. SUHERMAN.M.PD
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK
NAMA MAHASISWA : ANDRI SANJAYA PURBA
RICKY QADAPI
PORMASI A NABABAN
TOGU ADI SAHPUTRA HUTABARAT
Melji Salwanis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Suatu mesin tidak dapat mulai hidup (start) dengan serndirinya, maka mesin
tersebut memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros engkol dan membantu
untuk menghidupkan.Hal itulah yang menyebabkan keharusan adanya sisten starter pada
kendaraaan, mobil pada umumnya menggunakan motor listrik yang digabungkan dengan
magnetic switch yang memindahkan gigi pinion yang berputar ke ring gear yang
dipasangkan ke pada bagian luar dari fly wheel, sehingga ring gear berputar ( dan juga
poros engkol ).tetapi pada jaman dulu sebelu motor starter ditemukan.untuk
menghiduokan kendaraan dibutuhkan tenaga dari seseorang untuk memutar poros
engkol.selain itu ada juga motor starter yang meggunakan energy listrik namun masih
sangat kuno,seiring perkembangan jaman kini telah bayak ditemukan motor starter yang
lebih modern dan tentunya lebih baik.
Motor starter harus dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga yang kecil
yang tersedia pada baterai. Hal lain yang harus diperhatikan ialah bahwa motor starter
harus sekecil mungkin. Untuk itulah , motor serie DC (arus searah) umumnya yang
dipergunakan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Tujuan dari membahas sistem atau× cara kerja Motor Stater, adalah supaya kita×
Mengerti komponen – komponen dan sisitem atau cara kerja motor starter itu sendiri,
dengan harapan kita bisa untuk merawat atau memperbaikinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MOTOR STARTER
Starter yang digunakan pada kendaraan atau truck-truck kecil, yaitu motor
starterkonvensional dan reduksi. Mobil-mobil yang dirancang untuk dipergunakan
padadaerah dingin mempergunakan motor starter tipe reduksi, yang
dapatmenghasilkan momen yang lebih besar yang diperlukan untuk menstart
mesinpada cuaca dingin. Motor starter tipe ini dapat menghasilkan momen yang
lebihbesar dari pada motor starter konvensional untuk ukuran dan berat yang
sama.,saat ini mobil cenderung mempergunakan tipe ini meskipun untuk daerah
yangpanas. Pada umumnya motor starter digolongkan (diukur) berdasarkan
outputnominalnya (dalam KW) makin besar output makin besar kemampuan
starternya
Starter model ini sangat banyak dipakai saat ini, terutama untuk motor motor
kecil. Komposisi komponennya terdiri dari satu contactor dan satu proteksi arus dengan
TOR atau elektronik. Kelemahan starter model ini adalah kemungkinan timbulnya arus
start yang sangat tinggi. biasanya bisa mencapai 6 sampai 7 kali. Pada saat starter ini di
start, torsi saat start ini juga sangat tinggi dan biasanya lebih tinggi dari kebutuhan. Ini
dapat terlihat adanya lonjakan/ gerakan yang keras saat motor di start. Tingginya torsi
start ini juga akan memberikan tekanan lebih pada coupling dan beban.
Komponen penyusun starter ini harus mempunyai ampacity yang cukup besar. Perlu
diperhitungkan juga arus saat start motor, demikian juga ukuran range overloadnya.
Starter ini mengurangi lonjakan arus dan torsi pada saat start. Tersusun atas 3
buah contactor yaitu Main Contactor, Star Contactor dan Delta Contactor, Timer untuk
pengalihan dari× Star ke Delta serta sebuah overload relay. Pada saat start, starter
terhubung secara× Star. Gulungan stator hanya menerima tegangan sekitar 0,578 (seper
akar tiga) dari tegangan line. Jadi arus dan torsi yang dihasilkan akan lebih kecil dari
pada DOL Starter. Setelah mendekati speed normal starter akan berpindah menjadi
terkoneksi secara× Delta. Starter ini akan bekerja dengan baik jika saat start motor tidak
terbebani denganberat.
2.3. Autotransformer Starter
Starter ini pada prinsipnya hampir sama dengan× Stater yaitu dengan mengurangi
arus dan torsi saat start. Pada Autotranformer terdapat beberapa tap yang dapat
menurunkan tegangan line. Starter akan mengatur masuknya tegangan yang mengalir ke
motor dimulai dengan tegangan yang paling rendah bertahap sampai ke tegangan normal.
Jika Star Delta starter hanya dua step, dengan autotransformer bisa beberapa step. Ini
berguna untuk mengurangi lonjakan arus dan torsi saat start.
2.4. Soft Starter
Softstarter sangat berbeda dengan starter lain. Alat ini mempergunakan thyristor
sebagai komponen utamanya. Tegangan yang masuk ke motor akan diatur dimulai
dengan sangat rendah sehingga arus dan torsi saat start juga rendah. Pada saat start ini
tegangan yang masuk hanya cukup untuk menggerakkan beban dan akan menghilangkan
kejutan pada beban. Secara perlahan tegangan dan torsi akan dinaikan sehingga motor
akan mengalami percepatan kehingga tercapai kecepatan normal. Salah satu keuntungan
mempergunakan alat ini adalah kemungkinan dilakukannya pengaturan torsi pada saat
yang diperlukan, tidakt erpengaruh ada atau tidaknya beban.
Jadi dengan mengatur frequency tegangan yang masuk, maka kecepatan motor akan
dapat diatur pula. Demikian pula pada saat start, dimulai dengan frequency rendah
sampai rated frequency nya hasilnya kecepatan motor akan mengalami percepatan yang
lebih halus.
Bottom of Form
Pertanyaan seperti judul di atas sering muncul ketika pengendara berusaha
mengutak-atik mobil yang mengalami susah starter. Mesin tak bereaksi ketika kunci
kontak diputar ke posisi `ON`. Setelah di-cek, aki (baterai) baik-baik saja. Hubungan dan
kondisi terminal-terminal aki juga bagus. Motor starter pun tidak bermasalah.
Bila semua komponen ini normal-normal saja, jangan lupa untuk memeriksa
kabel-kabel pada sistem starter. Bisa jadi, alat yang berfungsi menghantarkan listrik ini
sudah mulai rapuh. Kabel yang rapuh akan mempunyai nilai tahanan berbeda. Akibat
selanjutnya, aliran listrik ke motor starter terhambat. Otomatis, motor starter tidak
bereaksi ketika kunci kontak dibolak-balik berkali-kali. Kerapuhan sangat mungkin
terjadi mengingat kabel-kabel ini berada di ruang mesin yang sering panas. Karenanya,
kasus kabel-kabel rapuh ini umumnya terjadi pada kendaraan berusia 5 tahun ke atas.
Pengendara biasanya mengatasi masalah ini dengan mengganti kabel-kabel pada sistem
starter. Tentu saja, dengan penggantian ini problem mesin susah yang starter dapat
teratasi. Jika terbukti bahwa inti masalah berada di kabel-kabel sistem starter, mesin akan
mudah hidup ketika kunci kontak diputar ke posisi `ON`. Inikah satu-satunya cara? Tidak
juga. Sebetulnya, ada cara yang lebih praktis dan murah. Yaitu, dengan menambahkan
relay pada rangkaian sistem starter. Caranya:
Siapkan kabel dan relay.
Lepas Terminal 50 motor starter dan hubungkan ke Terminal 85 relay.
Hubungkan Terminal 86 relay ke massa.
Hubungkan Terminal 30 relay dengan (+) aki.
Hubungkan Terminal 87 relay dengan Terminal 50 motor starter.
Secara teknis, tambahan relay ini mampu mengatasi susah starter karena: arus
listrik yang mengalir akan jauh lebih besar. Arus listrik yang keluar dari aki langsung
menuju magnetic clutch. Karena arus yang besar itu, medan magnet yang dihasilkan oleh
magnetic clutch semakin besar. Medan magnet yang besar itu yang memungkinkan motor
starter bereaksi.
http://www.acdrive-china.com
https://www.northshorecity.govt.nz/idsm/IDSM2009/1799.htm
http://www.scribd.com/doc/122871803/Makalah-Dinamo-Start
http://landakmaju.blogspot.com/2009/05/makalah-motor-starter.html