Disusun Oleh :
2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
Berbagai jenis bahan terdapat di alam memiliki jenis, bentuk dan komposisi yang
beragam. Dalam pemanfaatanya, manusia dapat mengambil seluruh zat dari bahan
tersebut atau dapat mengambil beberapa zat yang dibutuhkannya saja dari suatu
bahan. Untuk dapat mengambil atau memperoleh zat tersebut dapat dilakukan
dengan berbagai proses, salah satunya yaitu ekstraksi.
Proses ekstraksi dapat dibedakan menurut bentuk campurannya menjadi dua jenis,
yaitu padat-cair dan cair-cair. Zat yang diekstraksi dalam ekstraksi padat-cair
yaitu berbentuk padatan. Sedangkan pada ekstraksi cai-cair, zat yang diekstraksi
merupakan bentuk cairan. Ekstraksi cair-cair inilah yang biasa disebut ekstraksi
pelarut.
Ekstraksi pelarut atau disebut juga ekstraksi air merupakan metode pemisahan
yang paling baik dan populer. Alasan utamanya adalah pemisahan ini dapat
dilakukan baik dalam tingkat makro ataupun mikro. Prinsip metode ini didasarkan
pada distribusi zat pelarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang
tidak saling bercampur , seperti benzen, karbon tetraklorida atau kloroform.
Batasan nya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang berbada dalam
kedua fase pelarut.
BAB II
ISI
A. Definisi
B. Tujuan Ekstraksi
Adapun tujuan dari pada ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen
kimia yang terdapat didalam simplisia. Basic daripada ekstraksi ini adalah
perpindahan massa komponen zat padat ke dalam pelarut dimana perpindahan
mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi masuk ke dalam
pelarut.
C. Metode Ekstraksi
Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak tahan
terhadap pemanasan secara langsung.
Digunakan pelarut yang lebih sedikit
Pemanasannya dapat diatur
Karena pelarut didaur ulang, ekstrak yang terkumpul pada wadah di sebelah
bawah terus-menerus dipanaskan sehingga dapat menyebabkan reaksi peruraian
oleh panas.
Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok untuk menggunakan
pelarut dengan titik didih yang terlalu tinggi, seperti metanol atau air, karena
seluruh alat yang berada di bawah komdensor perlu berada pada temperatur ini
untuk pergerakan uap pelarut yang efektif.
Metode ini terbatas pada ekstraksi dengan pelarut murni atau campuran azeotropik
dan tidak dapat digunakan untuk ekstraksi dengan campuran pelarut, misalnya
heksan : diklormetan = 1 : 1, atau pelarut yang diasamkan atau dibasakan, karena
uapnya akan mempunyai komposisi yang berbeda dalam pelarut cair di dalam
wadah.
c. Metode Perkolasi
Kerugiannya adalah membutuhkan volume total pelarut yang besar dan sejumlah
manipulasi dari operator.
PENUTUP
Kesimpulan :
1. Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair
dengan bantuan pelarut.
2. Ekstraksi pelarut atau disebut juga ekstraksi air merupakan metode
pemisahan yang paling baik.
3. Ekstraksi merupakan proses pemisahan suatu komponen dari suatu
campuran berdasarkan proses distribusi terhadap dua macam pelarut yang
tidak saling bercampur.
4. Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang
terdapat dalam sampel.
5. Metode ekstraksi mencakup ekstraksi secara dingin dan ekstraksi secara
panas. Ekstraksi secara dingin terdiri dari metode maserasi dan metode
perkolasi. Ekstraksi secara panas terdiri dari metode refluks dan metode
destilasi uap.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, M. N. 1997. Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah. Gramedia. Jakarta
Basset, J. dkk. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.