Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH EKSTRAKSI

Disusun Oleh :

Akhmad Fadolillah 1351610005


Atiek Dwi Efianti 1351610023
Ayu Dwi Jayanti 1351610025
Bilqis Marsha A. 1351610027
Mentari Tajudin 1351610087

PROGRAM STUDI D-III

AKADEMI FARMASI SURABAYA

2016/2017
BAB I

PENDAHULUAN

Berbagai jenis bahan terdapat di alam memiliki jenis, bentuk dan komposisi yang
beragam. Dalam pemanfaatanya, manusia dapat mengambil seluruh zat dari bahan
tersebut atau dapat mengambil beberapa zat yang dibutuhkannya saja dari suatu
bahan. Untuk dapat mengambil atau memperoleh zat tersebut dapat dilakukan
dengan berbagai proses, salah satunya yaitu ekstraksi.

Ekstraksi merupakan proses pemisahan suatu komponen dari suatu campuran


berdasarkan proses distribusi terhadap dua macam pelarut yang tidak saling
bercampur. Ekstraksi pelarut umumnya digunakan untuk memisahkan sejmlah
gugus yang diinginkan dan mungkin merupakan gugs pengganggu dalam analisis
secara keseluruhan. Kadang-kadang gugus-gugus pengganggu ini diekstraksi
secara selektif.

Proses ekstraksi dapat dibedakan menurut bentuk campurannya menjadi dua jenis,
yaitu padat-cair dan cair-cair. Zat yang diekstraksi dalam ekstraksi padat-cair
yaitu berbentuk padatan. Sedangkan pada ekstraksi cai-cair, zat yang diekstraksi
merupakan bentuk cairan. Ekstraksi cair-cair inilah yang biasa disebut ekstraksi
pelarut.

Ekstraksi pelarut atau disebut juga ekstraksi air merupakan metode pemisahan
yang paling baik dan populer. Alasan utamanya adalah pemisahan ini dapat
dilakukan baik dalam tingkat makro ataupun mikro. Prinsip metode ini didasarkan
pada distribusi zat pelarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang
tidak saling bercampur , seperti benzen, karbon tetraklorida atau kloroform.
Batasan nya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang berbada dalam
kedua fase pelarut.
BAB II

ISI

A. Definisi

Secara umum definisi ekstraksi pelarut/cair-cair adalah proses pemisahan


suatu komponen/solut dari larutan fase air menggunakan pelarut organik tertentu.
Dalam proses ekstraksi dihasilkan dua jenis larutan yaitu larutan fase organik dan
fase air. Larutan fase organik yang dihasilkan dari proses ekstraksi adalah larutan
yang kaya dengan solut yang diinginkan dan sering disebut ekstrak sedangkan
larutan fase air adalah larutan yang miskin dengan solut disebut rafinat.

B. Tujuan Ekstraksi

Adapun tujuan dari pada ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen
kimia yang terdapat didalam simplisia. Basic daripada ekstraksi ini adalah
perpindahan massa komponen zat padat ke dalam pelarut dimana perpindahan
mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi masuk ke dalam
pelarut.

C. Metode Ekstraksi

1. Ekstraksi secara dingin


a. Metode maserasi
Maserasi merupakan cara penyarian sederhana yang dilakukan dengan cara
merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari selama beberapa hari pada
temperatur kamar dan terlindung dari cahaya.
Keuntungan dari metode ini adalah peralatannya sederhana. Sedang kerugiannya
antara lain waktu yang diperlukan untuk mengekstraksi sampel cukup lama,
cairan penyari yang digunakan lebih banyak, tidak dapat digunakan untuk bahan-
bahan yang mempunyai tekstur keras seperti benzoin, tiraks dan lilin.

Metode maserasi dapat dilakukan dengan modifikasi sebagai berikut :

Modifikasi maserasi melingkar


Modifikasi maserasi digesti
Modifikasi Maserasi Melingkar Bertingkat
Modifikasi remaserasi
Modifikasi dengan mesin pengaduk
Metode Soxhletasi
b. Metode Soxhletasi

Soxhletasi merupakan penyarian simplisia secara berkesinambungan, cairan


penyari dipanaskan sehingga menguap, uap cairan penyari terkondensasi menjadi
molekul-molekul air oleh pendingin balik dan turun menyari simplisia dalam
klongsong dan selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah
melewati pipa sifon.

Keuntungan metode ini adalah :

Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak tahan
terhadap pemanasan secara langsung.
Digunakan pelarut yang lebih sedikit
Pemanasannya dapat diatur

Kerugian dari metode ini :

Karena pelarut didaur ulang, ekstrak yang terkumpul pada wadah di sebelah
bawah terus-menerus dipanaskan sehingga dapat menyebabkan reaksi peruraian
oleh panas.

Jumlah total senyawa-senyawa yang diekstraksi akan melampaui


kelarutannya dalam pelarut tertentu sehingga dapat mengendap dalam wadah dan
membutuhkan volume pelarut yang lebih banyak untuk melarutkannya.

Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok untuk menggunakan
pelarut dengan titik didih yang terlalu tinggi, seperti metanol atau air, karena
seluruh alat yang berada di bawah komdensor perlu berada pada temperatur ini
untuk pergerakan uap pelarut yang efektif.

Metode ini terbatas pada ekstraksi dengan pelarut murni atau campuran azeotropik
dan tidak dapat digunakan untuk ekstraksi dengan campuran pelarut, misalnya
heksan : diklormetan = 1 : 1, atau pelarut yang diasamkan atau dibasakan, karena
uapnya akan mempunyai komposisi yang berbeda dalam pelarut cair di dalam
wadah.

c. Metode Perkolasi

Perkolasi adalah cara penyarian dengan mengalirkan penyari melalui serbuk


simplisia yang telah dibasahi.Keuntungan metode ini adalah tidak memerlukan
langkah tambahan yaitu sampel padat (marc) telah terpisah dari ekstrak.
Kerugiannya adalah kontak antara sampel padat tidak merata atau terbatas
dibandingkan dengan metode refluks, dan pelarut menjadi dingin selama proses
perkolasi sehingga tidak melarutkan komponen secara efisien.

2. Ekstraksi secara panas


a. Metode refluks

Keuntungan dari metode ini adalah digunakan untuk mengekstraksi sampel-


sampel yang mempunyai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung.

Kerugiannya adalah membutuhkan volume total pelarut yang besar dan sejumlah
manipulasi dari operator.

b. Metode destilasi uap

Destilasi uap adalah metode yang popular untuk ekstraksi minyak-minyak


menguap (esensial) dari sampel tanaman. Metode destilasi uap air diperuntukkan
untuk menyari simplisia yang mengandung minyak menguap atau mengandung
komponen kimia yang mempunyai titik didih tinggi pada tekanan udara normal.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan :

1. Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair
dengan bantuan pelarut.
2. Ekstraksi pelarut atau disebut juga ekstraksi air merupakan metode
pemisahan yang paling baik.
3. Ekstraksi merupakan proses pemisahan suatu komponen dari suatu
campuran berdasarkan proses distribusi terhadap dua macam pelarut yang
tidak saling bercampur.
4. Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang
terdapat dalam sampel.
5. Metode ekstraksi mencakup ekstraksi secara dingin dan ekstraksi secara
panas. Ekstraksi secara dingin terdiri dari metode maserasi dan metode
perkolasi. Ekstraksi secara panas terdiri dari metode refluks dan metode
destilasi uap.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, M. N. 1997. Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah. Gramedia. Jakarta

Basset, J. dkk. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia Press.


Jakarta.

Underwood, A. L dan Day A. R. 1990. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Kelima.


Penerbit Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai