Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENGUKURAN
TEKNIK
Pengukuran Gaya Dan
Momen
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
10
Teknik Teknik Industri Kode MK? Nasruddin, ST. MT
Abstract Kompetensi
Pembahasan
2018 Pengukuran Teknik
1 Nasruddin, ST. MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
A. Pengertian Gaya
F = m.a …………………………………………………………(1)
dimana : m = massa [kg]
a = percepatan [m/dt 2 ]
F = kg.m/det 2 = N (Newton)
gaya sentuh, yaitu gaya yang timbul karena titik kerja gaya, langsung
bersentuhan dengan benda.
gaya tak sentuh, yaitu gaya yang timbul walaupun titik kerja gaya tidak bersentuhan
dengan benda
Metode 1 .Menyeimbangkan gaya ini dengan gaya gravitasi yang sudah diketahui dari suatu
massa standar, baik langsung ataupun memakai sistem tuas tuas.
Metode ini digambarkan dengan neraca analitis, neraca bandul dan timbangan kodok. Neraca
analitis meskipun dasar kerjanya sederhana, tetapi meminta perencanaan dan operasi yang cermat
untuk mencapai hasil maksimal. Lengan neraca direncanakan sedemikian rupa, sehingga titik pusat
massanya berada sedikit (beberapa perseribu inci) di bawah tumpuan tajam dan oleh karena iti
berada dalam keseimbangan yang sangat stabil. Ini mengakibatkan defleksi lengan neraca ( pada
instrumen yang peka dibaca dengan memakai mikrometer optik) penunjuk yang peka terhadap
ketidakseimbangan. Pada ujung bawah daerah ukur instrumen tertentu, sering kali defleksi
cahaya digunakan sebagai pembacaan pengukuran di samping dipakai untuk menyeimbangkan
neraca dengan jalan penambahan beban atau mengatur panjang lengan beban ukur. Pendekatan
ini lebih cepat daripada membuat penunjukan nol tetapi hubungan sudut defleksi dan keadaan
tidak seimbang, harus diketahui secara tepat dan harus stabil. Hubungan ini cenderung untuk
berubahubah dengan besarnya beban pada neraca, karena perubahan bentuk tumpuan tajam dan
sebagainya, tetapi perencanaan yang cermat dapat memberikan kesalahan sekecil mungkin. Untuk
pengukuran pengukuran dengan ketelitian yang tinggi, gaya tekan ke atas pada massa standar
yang disebabkan oleh udara harus diperhitungkan . Neraca neraca yang sangat peka harus
diletakan di dalam ruangan yang dikendalikan suhunya dan dijalankan dengan pengaturan jauh
untuk mengurangi pengaruh suhu badan operator dan arus konveksi panas.
Umumnya beda suhu 1/20 oC antara kedua lengan neraca akan menyebabkan perbandingan
panjang lengan berubah dengan 1/1.000.000 bagian, cukup besar untuk beberapa pemakaian.
(b)
Metode 2. Mengukur percepatan suatu benda dengan massa tertentu yang dipengaruhi
gaya yang akan diukur.
Penggunaan pengukuran percepatan untuk mengukur gaya, terbatas
sekali penggunaannya karena gaya yang ditentukan merupakan
gaya resultan pada suatu massa.
Seringkali beberapa gaya yang tidak diketahui bersamasama bekerja , dan gayagaya
tersebut tidak dapat diukur secara terpisah dengan metode ini.
Metode 4. pengukuran tekanan fluida yang dipengaruhi oleh gaya yang diukur dengan
sel hidrolik dan pneumatik.
Sel sel hidrolik berisi penuh dengan minyak dan biasanya bertekanan mula sekitar
30 lb/in 2. Pengerjaan beban akan menaikkan tekanan minyak, yang terbaca pada alat ukur.
Transducer listrik untuk tekanan dapat digunakan untuk mendapatkan sinyal listrik.
Selnya sangat kaku, defleksinya hanya beberapa perseribu inci pada beban penuh. Didapati
patokan dengan kemampuan sampai 100.000 lbf sedang pengukuran tertentu sampai dengan
kemampuan
10 juta lbf. Derajat ketelitian 0,1 persen pada skala penuh, kepekaan sekitar 0,02 persen, Suatu
penjumlah hidrolik tersedia untuk menghasilkan suatu tekanan yang sama dengan jumlah dari
10 macam tekanan dalam sistem sel ganda seperti yang digunakan pada tangki pengukur berat
dan sebagainya. Sel pneumatik seperti yang terlihat memakai transducer nosel flapper
sebagai penguat dengan penguatan yang tinggi dalam suatu rangkaian servo. Kerja gaya Fi
menyebabkan defleksi diafragma sebesar x, yang menyebabkan kenaikan tekanan po
karena nosel hamper tertutup. Kenaikan tekanan yang mempengaruhi luasan difragma A
menghasilkan gaya efektif Fp yang cenderung mengembalikan letak diafragma pada keadaan
semula. Untuk setiap gaya Fi, sistem akan mecapai keadaan seimbang pada suatu keadaan
Po = Fi / 1/(Kd Kn ) + A …………………………………………………(3)
Bila alat alat ukur ditempatkan dengan cermat, sehingga simetri, maka gaya tekuk pada
alat ukur 1 dan 4 akan akan berlawanan tanda, dan berdasarkan aturan rangkaian jembatan
keluaran total eo akibat tekukan akan sama dengan nol. Penjelasan yang sama juga berlaku
untuk alatalat ukur 2 dan 4 dan gaya tekuk karena pengaruh Fi pada sembarang sudut. Lempeng
A. Pengertian Torsi
Dalam gerak rotasi, penyebab berputarnya benda merupakan momen gaya atau torsi.
Momen gaya atau torsi sama dengan gaya pada gerak tranlasi. Momen gaya (torsi) adalah
sebuah besaran yang menyatakan besarnya gaya yang bekerja pada sebuah benda sehingga
mengakibatkan benda tersebut berotasi. Besarnya momen gaya (torsi) tergantung pada gaya
yang dikeluarkan serta jarak antara sumbu putaran dan letak gaya. Apabila Anda ingin
membuat sebuah benda berotasi, Anda harus memberikan momen gaya pada benda tersebut.
Torsi disebut juga momen gaya dan merupakan besaran vector.
Gambar 9 . Mekanisme
Adapun perumusan dari torsi adalah sebagai berikut. Apabila suatu benda berputar
dan mempunyai besar gaya sentrifugal sebesar F, benda berputar pada porosnya dengan jari-
jari sebesar b, dengan data tersebut torsinya adalah:
T = F x d (N.m) ………………………………………………………………(4)
B. Pengukuran Torsi
Karena adanya torsi inilah yang menyebabkan benda berputar terhadap porosnya, dan
benda akan berhenti apabila ada usaha melawan torsi dengan besar sama dengan arah yang
berlawanan.
Pada motor bakar untuk mengetahui daya poros harus diketahui dulu torsinya.
Pengukuran torsi pada poros motor bakar menggunakan alat yang dinamakan Dinamometer.
Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan memberi beban yang berlawanan terhadap arah
putaran sampai putaran mendekati 0 rpm, Beban ini nilainya adalah sama dengan torsi
poros. Dapat dilihat dari gambar di bawah ini adalah prinsip dasar dari dinamometer.
Dari gambar diatas dapat dilihat pengukuran torsi pada poros ( rotor) dengan prinsip
pengereman dengan stator yang dikenai beban sebesar w. Mesin dinyalakan kemudian
pada poros disambungkan dengan dinamometer. Untuk megukur torsi mesin pada
poros mesin diberi rem yang disambungkan dengan w pengereman atau pembebanan.
Pembebanan diteruskan sampai poros mesin hampir berhenti berputar. Beban maksimum yang
terbaca adalah gaya pengereman yang besarnya sama dengan gaya putar poros mesin F. Dari
T = w x d (Nm) …………………………………….(5)
Ingat w (beban/berat) disini kita bedakan dengan massa (m), kalau massa satuan
kg, adapun beban disini adalah gaya berat dengan satuan N yang diturunkan dari W=mg. Pada
mesin sebenarnya pembebanan adalah komponen-komponen mesin sendiri yaitu asesoris
mesin
( pompa air, pompa pelumas, kipas radiator), generator listrik (pengisian aki, listrik
penerangan, penyalan busi), gesekan mesin dan komponen lainnya.
Dari perhitungan torsi diatas dapat diketahui jumlah energi yang dihasikan mesin
pada poros. Jumlah energi yang dihasikan mesin setiap waktunya adalah yang disebut
dengan daya mesin. Kalau energi yang diukur pada poros mesin dayanya disebut daya poros.
Daya Mesin (Power)
Sedangkan power yang dihitung dengan satuan Kw (Kilo watts) atau Horse Power
(HP)
mempunyai hubungan erat dengan torque. Power dirumuskan sbb :
Rumus diatas adalah rumus dasarnya, pada engine maka rumusnya menjadi :
6000 dapat diartikan adalah 1 menit = 60 detik, dan untuk mendapatkan kw = 1000
watt. sedangkan untuk mengukur Power (HP) adalah sbb :
Power (HP) = torque (lbs. ft) x rotational speed (RPM) / 5252 ….(9)
Pada motor bakar, daya dihasilkan dari proses pembakaran didalam silinder dan
biasanya disebut dengan daya indiaktor. Daya tersebut dikenakan pada torak yang bekerja
bolak balik didalam silinder mesin. Jadi didalam silinder mesin, terjadi perubahan energi dari
energi kimia bahan bakar dengan proses pembakaran menjadi energi mekanik pada torak. Daya
indikator adalah merupakan sumber tenaga persatuan waktu operasi mesin untuk mengatasi
semua beban mesin. Mesin selama bekerja mempunyai komponen-komponen yang saling
berkaitan satu dengan lainnya membentuk kesatuan yang kompak.
N = N − N + N ( HP) ……………………………….(10)
Load Cell