2.2.4 Kesehatan
Secara garis besar masyarakat yang bermukim disekitar sungai Siak
terjangkit penyakit gatal-gatal terutama pada saat selesai hujan. Hal ini terjadi
dikarenakan ketika hujan turun air dari daratan terbawa mengalir ke dalam sungai
dan ikut mengotori air sungai Siak.
DAN BERKELANJUTAN
Lama
Usia Kelas
No Nama Pendidikan Pekerjaan Menetap
(tahun) Rumah
(tahun)
semi
1 Hertati 52 SLTA Wiraswasta 20
Permanen
Ari semi
2 65 SLTA Wiraswasta 1
Yusuf Permanen
Indra Ketua
3 46 SLTP Permanen 46
Jaya RT/Penjahit
Remond
4 44 SLTA Wiraswasta Permanen 30
Efendi
Semi
5 Emon 37 SLTA Security 27
Permanen
6 Reni 30 SMA Penjahit Permanen 5
7 Sri 41 S1 PNS Permanen 14
Tidak
8 Roslaire 54 SD Berjualan 40
Permanen
Berdasarkan tabel 3.1 diatas dari 8 orang responden, diketahui bahwa rata-
rata penduduk sekitar pinggiran sungai siak dekat Jembatan Siak Leighton I
berusia diatas 30 tahun dengan pendidikan rata-rata SMA atau sederajat. Kelas
masyarakat sekitar pinggiran sungai siak dekat Jembatan Siak Leigton I dapat
dilihat dari kondisi rumah yang hampir semua responden sudah menmpati rumah
Berikut ini tabel pendapat responden tentang kualitas Sungai Siak tahun
2016:
Berikut ini tabel sistem saluran buangan oleh responden sekitar Sungai Siak:
Tabel 3.3. Sistem Saluran Buangan Oleh Responden Sekitar Sungai Siak
Berikut ini tabel 3.4 memaparkan sumber perolehan air bersih oleh
responden sekitar Sungai Siak dan tabel 3.5 memaparkan sumber perolehan air
minum oleh responden sekitar Sungai Siak :
Tabel 3.4. Sumber Perolehan Air Bersih Oleh Responden Sekitar Sungai
Siak
Tabel 3.5. Sumber Perolehan Air Minum Oleh Responden Sekitar Sungai
Siak
Berdasarkan tabel 3.4 dan 3.5 diatas, sumber perolehan air bersih dan air
minum berbeda. Untuk perolehan sumber air bersih persentase terbesar diperoleh
dari air sumur bor yaitu sebesar 52,5% dan paling kecil 22,5% dari air sungai,
sedangkan untuk sumber perolehan air minum lebih besar menggunakan air
PDAM dengan persentase 75% dan 25% nya dari air sumur bor.
Upaya yang dilakukan penduduk ketika banjir hanya pindah dan mengungsi
ketempat yang lebih tinggi dari rumahnya tetapi untuk upaya penanganan banjir
dari pemerintah telah dibuat bangunan turap dan pintu air respon umumnya
1. Sosialisasi
Hampir semua masyarakat yang tinggal di sekitar sungai siak setuju bahwa
saat ini kondisi sungai Siak sangat memprihatinkan. Berdasarkan hasil
wawancara, bahwa selama ini sudah ada upaya dari pemerintah untuk melakukan
sosialisasi mengenai pengelolaan sungai Siak berbasis masyarakat. Pemerintah
mengajak masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah disana. Hanya saja
sosialisasi ini seperti belum mempunyai target. Pengelolaan sungai Siak tidak
akan berhasil bila pemerintah hanya berkutat pada sosialisasi pelarangan
membuang sampah ke sungai. Pemerintah seharusnya juga mesti memahami
kebutuhan masyarakat yang riil. Harus ada solusi yang terintegrasi yang
Seperti yang telah kita ketahui bahwa kualitas air yang ada di sungai Siak
sudah sangat buruk. Namun sampai saat ini, masih ada masyarakat yang
menggunakann air sungai Siak tersebut untuk mandi; cuci dan kakus. Hal ini
dilakukan sebagian orang karena kurangnya sumber daya air bersih di daerah
mereka. Oleh sebab itu, pembangunan sumur bor dapat digunakan untuk
meningkatkan kertersediaan air bagi masyarakat tersebut. Pemerintah telah
memberikan bantuan berupa sumur bor bagi masyarakat. Hanya saja, ini hanya
berupa solusi tunggal yang tidak mengakomodir seluruh aspek persoalan di
masyarakat. Air sumur bor kebanyakan terbuang sebaiknya dilakukan penyaluran
ke berbagai rumah yang ada di kawasan sungai siak,agar kebutuhan air bersih
dapat teratasi terhadap pengelolaan sumber daya air berkelanjutan. Padahal jika
pengelolaannya baik dan terintegrasi, bukan tidak mungkin untuk menjadikannya
air minum yang layak dan dikelola oleh masyarakat sendiri. Hal ini tidak hanya
dapat menyelesaikan masalah air minum, tapi mengurangi beban ekonomi dan
meningkatkan status sosial warga disekitarnya.
Saat ini sepanjang Sungai Siak telah terjadi abrasi. Hal ini merupakan
dampak dari hilangnya berbagai tanaman yang menjadi penahan tekstur tanah
akibat penebangan liar. Untuk memperbaiki kondisi Sungai Siak tersebut
pemerintah pemerintah upaya berupa rehabilitasi (pemulihan) sungai, yaitu
dengan melakukan penanaman kembali tanaman penahan tekstur tanah. Dimana
salah satu tanaman yang sudah lama kita ketahui dapat menahan abrasi adalah
tanaman bakau. Cara ini cukup efektif, tapi tentu saja belum maksimal. Sepanjang
pengamatan kami, di beberapa titik masih terdapat tanah gundul yang rentan akan
abrasi.
c. Kondisi masyarakat
1. Konservasi
Menambah kawasan hutan menjadi 30% luas DAS, seperti kebun sawit
yang berada dikawasan lindung sebagian besar setuju untuk dihutankan
kembali. Sedangkan untuk pemulihan kualitas air, perlu penegakan hukum
bagi masyarakat maupun industri yang melakukan pencemaran.
2. Persepsi masyarakat
Agar masyarakat tidak mencemari Sungai Siak melalui MCK, diusulkan
untuk membuat MCK umum, subsidi pembangunan MCK, penyuluhan
dan ditingkatkan pelayanan air bersih. Peran serta masyarakat dalam
pelestarian Sungai Siak diusulkan adanya kerjasama pemerintah dan
masyarakat atau melalui LSM, difasilitasi oleh pemerintah dan masyarakat
beserta LSM masing-masing.
3. Kelembagaan
Bentuk lembaga khusus pengelolaan DAS Siak, dimana bentuk
kelembagaan yang diusulkan adalah sekretariat bersama. Jadi akan di
dapatkan satu rencana dan satu pengelolaan terpadu antar daerah dalam
upaya pengelolaan sumber daya air
4. Pendayagunaan sumber daya air
Pendayagunaan untuk wisata sebagai salah satu daya tarik Sungai Siak,
tidak terfokus jelas, namun dapat dikelompokkan menjadi beberapa aspek
yaitu pemancingan, nilai sejarah, lomba sampan, water front city, dan
restoran apung serta hiburan air lainnya. Penggunaan untuk air irigasi
tidak terdapat masalah, sedangkan untuk bahan baku air bersih disepakati
kualitas airnya rendah dan pengolahan belum baik, namun sebagian
menyebutkan tidak ada masalah. Sedangkan pengembangan sumberdaya
air untuk masa mendatang yang menjadi masalah adalah kebutuhan rumah
tangga, dan sebagian menyebutkan untuk industri, air minum, dan air
limbah masing-masing 17%. Keterlibatan dalam pengusahaan sumberdaya