Struktur Kayu
Struktur Kayu
DI BUAT OLEH:
RACHMAT SOFYAN
P3A1 15 039
A. Pembahasan Umum
Perluasan pengetahuan dan kemungkinan-kemungkinan sambungan serta alat-
alat penyambung adalah salah satu bidang yang penting dalam perkembangan
konstruksi kayu tidak cukup memandang beban patah dan mengambil suatu safety
harus dibatasi.
Berdasarkan hasil penyelidikan-penyelidikan, untuk tiap alat penyambung
Menganggap efisiensi suatu konstruksi kayu tanpa sambungan sama dengan 100%
dengan perekat dapat mencapai efisiensi 100%. Ini berarti bahwa untuk
penyambung.
Efisiensi rendah
Deformasi besar
sendiri, yang telah ditetapkan dalam PKKI Pasal 14 oleh Ir. Suwarno Wirjomarto
1. Alat penyambung baut harus dibuat dari baja St. 37 atau dari besi yang
2. Lubang baut harus dibuat secukupnya saja dan kelongggaran tidak boleh lebih
3. Garis tengah baut paling kecil harus 10 mm (3/8”), sedang untuk sambungan, baik
bertampang satu maupun bertampang dua, dengan tebal kayu lebih besar dari 8
cm, harus dipakai baut dengan garis tengah paling kecil 12,7 mm (1/2”).
4. Baut harus di sertai pelat ikutan yang tebalnya minimum 0,3 d dan maksimum 5
dimana d = garis tengah baut. Jika bautnya sebagai pelengkap, maka tebal pelat
Golongan I ;
Golongan II :
Golongan III :
Yang termasuk di dalam golongan I ialah semua kayu dengan kelas kuat I
Yang termasuk dalam golongan II ialah semua kayu degan kelas kuat II. Yang
termasuk di dalam golongan III ialah semua kayu dengan kelas kuat III.
6. Jika pada sambungan bertampang satu, salah satu batangnya adalah dari besi
(baja) atau pada sambungan bertampang dua pelat-pelat penyambungnya dari besi
terendam dalam air untuk bagian konstruksi yang tidak terlindungi dan
kemungkinan besar kadar lengas kayu akan selalu tinggi, maka di dalam
perhitungan, kekuatannya harus dikalikan dengan angka 2/3. Apabila baut tersebut
dipergunakan untuk konstruksi yang tidak terlindung tetapi kayu itu dapat
mongering dengan cepat, maka di dalam perhitungan, kekuatannya harus
8. Untuk bagian konstruksi yang tegangannya diakibatkan oleh muatan tetap dan
oleh muatan tetap dan muatan tidak tetap, maka kekuatan sambungan dapat
Memberi perlemahan yang lebih kecil yaitu kira-kira 10%, yang sering kali
diabaikan saja
Kekuatan tidak tergantung arah serat dan pengaruh cacat-cacat kayu juga kurang
Lebih kaku
Untuk kayu yang tidak terlalu keras dan bila kayu harus disambung tidak terlalu
tebal, maka tidak perlu dibor, sehingga dikerjakan oleh setengah tukang
paku harus dikurangi dengan 10% dan jika lebih dari 20 batang harus dikurangi
20%.
5. Pada sambungan dengan paku paling sedikit harus digunakan 4 batang paku.
6. Jarak paku minimum harus memenuhi syarat-syarat seperti ditunjukkan dalam
gambar 2 :
a. Dalam arah gaya.
12 d untuk tepi kayu yang dibebani
5 d untuk tepi kayu yang tidak dibebani
10 d jarak antara paku dalam satu barisan
b. Dalam arah tegak lurus arah gaya
5 d untuk jarak sampai tepi kayu
5 d untuk jarak barisan paku.
7. Apabila ada banyak kemungkinan, bahwa paku akan berkarat, maka hendaknnya
terendam dalam air untuk bagian konstruksi yang tidak terlindungi dan
kemungkinan besar kadar lengas kayu akan selalu tinggi, maka di dalam
perhitungan, kekuatannya harus dikalikan dengan angka 2/3. Apabila baut tersebut
dipergunakan untuk konstruksi yang tidak terlindung tetapi kayu itu dapat
oleh muatan tetap dan muatan tidak tetap, maka kekuatan sambungan dapat
memindahkan beban dari bagian yang satu kepada yang lain. Menurut
cara dipres.
Peraturan mengenai pasak diberikan dalam PKKI pasal 13 hanya sebagai berikut :
dalam kayu, dan yang dibebani tekanan dan geseran. Pasak hanya boleh dibuat
demikian pula antara pasak dan ujung kayu harus diberi baut pelekap dengan garis
Pasak kayu yang agak modern dan yang sudah diselidiki dan banyak
dipergunakan di Indonesia sebelum perang dunia ke-II adalah pasak kayu model
Kubler, yang berbentuk bulat. Pasak kayu Kubler telah banyak dipakai dalam
prinsio itu dibahas disini : prinsip pendukung dalam teknik sambungan batang-
batang rangka batang kayu sekiranya menjadi cukup jelas dengan memandang
Takikan dibuat dengan alat khusus. Maksud daripada belahan (split) adalah untuk
bersamaan pada teras kayu di dalam cincin maupun pada kayu luar cincin.
2. Toothed Ring
Macam connector ini yang juga dibuat dari baja memberikan kekuatan setinggi
pasak cincin dan tidak membutuhkan takikan dalam kayu tetapi dimasukkan ke
dalam bagian-bagian kayu dengan cara dipres dengan menggunakan alat khusus.
Pasak cincin bergigi ini dipakai hanya untuk sambungan kayu pada kayu
3. Bulldog connector
Pelat kokot Bulldog dari baja ini yang berbentuk bulat atau persegi, pelaksanaan
sebagai berikut :
o Pelatnya menjamin penetrasi yang rata ke dalam bidang-bidang kayu yang
disambung.
o Sambungan kayu pada logam (timber to metal connection) dapat dibuat dengan
dibuat dengan alat khusus tetapi lebih lanjut dipres kuku-kukunya ke dalam kayu,
juga dengan alat khusus. Pasak-pasak dipergunakan dalam pasangan (male and
famale) untuk sambungan kayu pada kayu. Untuk sambungan kayu pada logam
dipakai sendiri. Pasak pelat kuku sangat cocok untuk sambungan batang-batang
5. Shear-plate connector
Macam pasak pelat ini dibuat dari baja atau besi dan dapat dipakai untuk
sambungan kayu pada kayu maupun sambungan kayu pada logam. Karena kedua
bagian pasak pada sambungan alat adalah rata pada bidang sambungan maka
macam pasak ini sangat cocok konstruksi-konstruksi yang harus dapat dibongkar
6. Spike-gird
Pasak ini telah direncanakan untuk sambungan kayu pada kayu dimana bidang-
bidang hubungan adalah rata atau melengkung. Pasak dipaksa ke dalam kayu
dengan cara dipres dengan alat khusus. Macam pasak ini memberikan kekuatan
baut, paku atau pasak, bagian-bagiannya kayu tidak disambung pada titik
melainkan pada bidang-bidang, sedangkan mempunyai kekakuan yang jauh lebih
sebagai berikut :
2. Animal glues (perekat-perekat binatang) dibuat dari tulang, kulit dan ikan.
3. Casein glue (perekat casein) dibuat dari casein yang dikeringkan dari susu.
4. Blood albumen glues (perekat-perekat darah tercampur zat putih telur) dibuat dari
kekuatan tinggi dalam keadaan-keadaan tertentu tetapi tidak tahan lengas dengan
serta bakteria dan bila dalam keadaan kena air dapat larut. Perekat-perekat
yang tidak dibebani primer) seperti mebel, dimana kadar lengas kayu biasanya
Catatan di atas pada umumnya berlaku juga untuk casein, tetapi perekat ini
dapat dibuat lebih banyak tahan air sedangkan dengan tambahan bahan pengawet
pembusukan oleh jamur dan bakteria. Perekat ini mempunyai kekuatan yang
relatif rendah jika dalam keadaan basah, kembali mendapat kekuatan semula jika
Blood albumen glues adalah perekat-perekat yang paling tahan air dan awet.
kekuatannya yang tinggi. Sekarang perakat ini dipakai dalam kombinasi dengan
memberikan kekuatan yang tinggi, sangat bertahan terhadap pengaruh lengas dan
tidak diserang jamur. Akan tetapi perekat lebih mahal dari pada perekat lain,
F. Sambungan Gigi
Syarat-syarat dalam PKKI untuk sambungan gigi adalah sebagai berikut
1. Pada sambungan gigi, gerakan antara kayu dengan kayu di dalam perhitungan
harus diabaikan. Untuk sambungan gigi tunggal dalamanya gigi tidak boleh
tm b untuk 60o
Untuk harga antara 50o dan 60o besarnya gigi maksimum harus
disisipkan lurus.
Gigi dibuat menurut garis bagi sudut luar.
Panjang kayu muka harus dihitung lm = tetapi juga lm 5 cm, di
2. Untuk sambungan dengan gigi rangkap dalamnya gigi kedua harus memenuhi
berikut :
tidak menjadi soal sehingga perhitungan meliputi pemikulan N pada bidang desak
II. Dapat dibuktikan bahwa garis bagi II memberikan tm yang pali ekonomis.
2. Sambungan gigi rangkap dua
G. Pelat Penyambung
Syarat-syarat menurut PKKI adalah sebagai berikut:
1. Pada sambungan yang menahan gaya tarik, pelat-pelat penyambung harus
tingginya) harus sama besar dengan lebar (atau tinggi) batang yang disambung.
Ukuran pelat penyambung didasarkan atas gaya yang besarnya 1,5 kali gaya tarik
yang ditahannya.
2. Pada sambungan yang menahan gaya tekan ujung-ujung kayu yang akan
disambung harus melekat benar atau sama lain. Pelat-pelat penyambungnya harus
penyambung harus harus mempunyai momen lembam yang paling sedikit sama
3. Bila sambungan itu berganti-ganti menahan gaya tarik dan gaya tekan, maka pelat
penyambung paling sedikit harus sama dengan momen penahan balok yang
disambung. Di samping itu pelat tersebut harus cukup kuat untuk menahan gaya