Anda di halaman 1dari 48

DIKTAT

PERKULIAHAN
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

Oleh :
INUR TIVANI, S.Si, M.Pd

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL


2017
SISTEM PENCERNAAN

Pada dasarnya, semua makhluk hidup harus memenuhi kebutuhan energinya


dengan cara mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian diuraikan
dalam sistem pencernaan menjadi sumber energi, sebagai komponen penyusun sel
dan jaringan tubuh, dan nutrisi yang membantu fungsi fisiologis tubuh.
Gambar lengkap sistem pencernaan pada manusia :

A. Pengertian Sistem Pencernaan Manusia


Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran
besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan
enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ
pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh
tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang
lebih sederhana. Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan
atas dua macam, yaitu :
1. Proses pencernaan secara mekanik
Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk
kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses pencernaan
mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi.
2. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis)
Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang
lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang
dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam
tubuh. Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat
pencernaan makanan. Alat-alat pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh
yang berfungsi mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan dapat
dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar
pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan
kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur,
kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas. Berikut ini akan dibahas
satu per satu proses pencernaan yang terjadi di dalam saluran pencernaan
makanan pada manusia

B. Saluran Pencernaan Manusia


Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari
luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses
pencernaan (penguyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat cair
yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Saluran pencernaan makanan pada
manusia terdiri dari beberapa organ berturut-turut dimulai dari mulut (cavum
oris), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus
(intestinum), usus besar (colon), dan anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat
pada gambar berikut ini.
Saluran pencernaan manusia
1. Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut
terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan
kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan
secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu :
a. Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus.
Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih
cepat dan efisien. Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi
taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi
manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum),
dan akar gigi (radiks). Mahkota gigi atau puncak gigi merupakan bagian gigi yang
tampak dari luar. Setiap jenis gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-
beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti pahat
runcing, dan gigi geraham berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar dan
datar berlekuk-lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi seri berkaitan dengan
fungsinya untuk memotong dan menggigit makanan. Gigi taring yang berbentuk
seperti pahat runcing untuk merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan
permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah
makanan. Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi,
sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Bila
kita amati gambar penampang gigi, maka akan tampak bagian-bagian seperti pada
gambar berikut ini.

Bagian-bagian gigi
Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi mahkota gigi.
Tulang gigi, tersusun atas zat dentin. Sumsum gigi (pulpa), merupakan rongga
gigi yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah.
Itulah sebabnya bila gigi kita berlubang akan terasa sakit, karena pada sumsum
gigi terdapat saraf.

b. Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu
mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai
alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam. Tiap rasa pada
zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang
berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu:
1. Rasa asin —–> lidah bagian tepi depan
2. Rasa manis —–> lidah bagian ujung
3. Rasa asam —–> lidah bagian samping
4. Rasa pahit —–> lidah bagian belakang / pangkal lidah
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.
letak kepekaan lidah terhadap rasa
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia.
Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan
lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap
berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang
mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut papila
c. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam
rongga mulut ada 3 pasang, yaitu :
1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
3. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.
Letak kelenjar ludah di dalam rongga mulut dapat dilihat pada gambar berikut.
Kelenjar ludah di dalam mulut
Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair. Kelenjar
submandibularis dan kelenjar sublingualis menghasilkan getah yang mengandung
air dan lendir. Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Jadi,
ludah berfungsi untuk membasahi dan melumasi makanan sehingga mudah
ditelan. Selain itu, ludah juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin,
asam, dan basa. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin
berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat
(amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ
pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7
dan suhu 37oC.
2. Kerongkongan
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut
dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah
dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi
proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong
makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak
peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding
kerongkongan mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan
gerakan kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke
dalam lambung. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.

Gerak peristalsis dalam kerongkongan


Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian
pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan
bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita
menelan jika makanan telah dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah
proses menelan hingga sebelum mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ
pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita (tidak disadari).
3. Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri
rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung
terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat
(fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan dengan hati dan
berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus
dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau sfingter
yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung. Struktur
lambung dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Struktur lambung
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan
menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga
makanan teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung. Hal
ini menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur. Dinding
lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan
yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir
(musin), asam lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Getah lambung
bersifat asam karena banyak mengandung asam lambung. Asam lambung
berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan
dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin
berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa. Enzim renin berfungsi
menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya enzim
renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa di dalam lambung terjadi proses
pencernaan kimiawi.
Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga menghasilkan
hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung. Di
dalam lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk dimulai dari
kardiak sampai di daerah pilorus. Gerak mengaduk terjadi terus menerus baik
pada saat lambung berisi makanan maupun pada saat lambung kosong. Jika
lambung berisi makanan, gerak mengaduk lebih giat dibanding saat lambung
dalam keadaan kosong. Mungkin kita pernah merasakan perut terasa sakit dan
berbunyi karena perut kita sedang kosong. Hal itu disebabkan gerak mengaduk
saat lambung kosong. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar berikut.

Gerak mengaduk pada lambung.


Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung. Makanan
berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan sedikit demi
sedikit keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.
4. Usus Halus
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat
terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :
1. Usus dua belas jari (duodenum)
2. Usus kosong (jejenum)
3. Usus penyerap (ileum)
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.
Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai
berikut :
1. Amilopsin (amilase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah zat tepung
(amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
2. Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi
asam lemak dan gliserol.
3. Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu
enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam
amino yang siap diserap oleh usus halus.
Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu.
Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari.
Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin).
Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna
kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua
di hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.

Pada bagian usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran
empedu.
Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus
halus yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
1. Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
2. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
3. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4. Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
5. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan
berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna
menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi,
pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan
protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung
di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam
bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein
diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami
pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus. Struktur usus halus dapat
dilihat pada gambar berikut ini.

Penampang Usus Halus Manusia


Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili (Lihat
gambar diatas). Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga
sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat. Dinding vili banyak
mengandung kapiler darah dan kapiler limfe (pembuluh getah bening usus). Agar
dapat mencapai darah, sari-sari makanan harus menembus sel dinding usus halus
yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe. Glukosa, asam
amino, vitamin, dan mineral setelah diserap oleh usus halus, melalui kapiler darah
akan dibawa oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya,
dari hati ke jantung kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak dan
gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang disebut misel. Pada saat
bersentuhan dengan sel vili usus halus, gliserol dan asam lemak akan terserap.
Selanjutnya asam lemak dan gliserol dibawa oleh pembuluh getah bening usus
(pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Sedangkan garam
empedu yang telah masuk ke darah menuju ke hati untuk dibuat empedu kembali.
Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) diserap oleh usus halus
dan diangkat melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin
tersebut masuk ke sistem peredaran darah. Umumnya sari makanan diserap saat
mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan-
lahan bergerak menuju usus besar.

5. Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan
lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat
bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa
makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga
menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan
darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena
tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar.
Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar. Usus besar
terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian
mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk lebih jelasnya, dapat
dilihat pada gambar berikut ini.

Struktur usus besar


Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai
lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di
dalam usus besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan
peristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini dikendalikan
oleh otot polos (otot tak sadar).

6. Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat
anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah
siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan
anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.
Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan
adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot
sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong
ke luar anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Struktur anus
Kelainan Dan Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia
1. Apendiksitis adalah peradangan dari apendiks dan merupakan penyebab
abdomen akut yang paling sering. Apendiksitis dapat diartikan radang
apendiks, suatu tambahan seperti kantung yang tak berfungsi terletak pada
bagian inferior dzri sekum. Penyebab yang paling umum dari apendisitis
adalah abstruksi lumen oleh feses yang akhirnya merusak suplai aliran darah
dan mengikis mukosa menyebabkan inflamasi. Apendiksitis merupakan
penyakit prototip yang berlanjut melalui peradangan, obstruksi dan iskemia di
dalam jangka waktu bervariasi . Apendiksitis akut adalah penyebab paling
umum inflamasi akut pada kuadran bawah kanan rongga abdomen, penyebab
paling umum untuk bedah abdomen darurat.
2. Diare atau dalam bahasa kasar disebut menceret adalah sebuah penyakit di
mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus
dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan. Di Dunia
ke-3, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga
membunuh lebih dari 1,5 juta orang per tahun.
3. Gastritis adalah peradangan pada lapisan perut, dan memiliki banyak
kemungkinan penyebab. Penyebab akut utama adalah konsumsi alkohol
berlebihan atau penggunaan jangka panjang obat anti-inflamasi nonsteroid
(juga dikenal sebagai NSAID) seperti aspirin atau ibuprofen.
4. Gastroenteritis atau radang lambung dan usus adalah suatu jenis peradangan
yang terjadi pada saluran pencernaan, terutama pada lambung dan usus kecil,
dan mengakibatkan diare akut. Peradangan dapat disebabkan oleh paparan
makanan dan air yang terkontaminasi, atau oleh infeksi beberapa jenis virus
atau bakteri, parasit dan efek samping dari diet berlebih dan pengobatan.
Gastroenteritis (juga dikenal sebagai flu lambung, flu perut, dan virus perut,
meskipun tidak terkait dengan influenza) ditandai oleh peradangan parah pada
saluran pencernaan yang melibatkan baik lambung dan usus kecil
menyebabkan diare akut dan muntah.
5. Heartburn adalah perasaan terbakar yang menyakitkan di dada atau
tenggorokan. Ini terjadi ketika asam lambung ke kerongkongan punggung
Anda, tabung yang membawa makanan dari mulut ke perut manusia.
Heartburn biasanya dikaitkan dengan regurgitasi asam lambung (refluks
lambung) yang merupakan gejala utama penyakit gastroesophageal reflux.
6. Keracunan makanan adalah sakitakibat mengkonsumsi makanan yang sudah
terkontaminasi bakteri atau virus.
7. Kolik adalah suatu gejala kompleks pada bayi yang ditandai menangis kuat
dan keras, nyeri perut yang jelas dan rewel. Kolik adalah menangis dan rewel
berkepanjangan selama lebih dari 3 jam sehari. Bayi yang meminum ASI
ataupun susu formula dapat mengalami kolik. Sekitar 30% bayi sehat pernah
mengalami kolik. Kondisi ini biasanya terjadi antara minggu kedua dan
keempat setelah lahir.
8. Konstipasi adalah pergerakan usus yang tidak kerap atau yang tidak selesa.
Pergerakan usus mungkin kecil, keras atau kering. Konstipasi atau sering
disebut sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana seorang
manusia (atau mungkin juga pada hewan) mengalami pengerasan feses atau
tinja yang berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat
menyebabkan kesakitan yang hebat pada penderitanya. Konstipasi yang cukup
hebat disebut juga dengan obstipasi. Dan obstipasi yang cukup parah dapat
menyebabkan kanker usus yang berakibat fatal bagi penderitanya.
9. Malnutrisi adalah suatu istilah umum yang merujuk pada kondisi medis yang
disebabkan oleh diet yang tak tepat atau tak cukup. Walaupun sering kali
disamakan dengan kurang gizi yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi,
buruknya absorpsi, atau kehilangan besar nutrisi atau gizi, istilah ini
sebenarnya juga mencakup kelebihan gizi (overnutrition) yang disebabkan
oleh makan berlebihan atau masuknya nutrien spesifik secara berlebihan ke
dalam tubuh.
10. Malabsorpsi didefinisikan sebagai tidak optimalnya absorpsi lemak, vitamin,
protein, karbohidrat, elektrolit, mineral, dan air. Pada dasarnya, malabsoprsi
disebabkan oleh gangguan salah satu fungsi sistem pencernaan berikut
transpor transepitelial, digesti terminal dan digesti intraluminal.
11. Peritonitis atau gondong merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
virus gondong atau Paramyxovirus A, virus ini termasuk golongan virus RNA.
Merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus, di masyarakat
Indonesia penyakit ini disebut gondongen atau radang kelenjar gondok.
Bentuk virus ini kapsid dan mempunyai virion atau beramplup. Ukuran
virionnya mencapai 150 – 300 nm. Virus Paramycoviridae termasuk dalam
genus Rubulavirus. Kelenjar yang diserang adalahkelenjar parotis,
sublingualis, submandibularis.
12. Parotitis adalah peradangan dari satu atau kedua kelenjar parotis, kelenjar
ludah mayor yang terletak di kedua sisi wajah, pada manusia. Kelenjar parotis
adalah kelenjar ludah paling sering terpengaruh oleh peradangan.
13. Sirosis hati adalah penyakit hati menahun yang mengenai seluruh organ hati,
ditandai dengan pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Keadaan tersebut
terjadi karena infeksi akut dengan virus hepatitis dimana terjadi peradangan
sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi ini
menyebabkan terbentuknya banyak jaringan ikat dan regenerasi noduler
dengan berbagai ukuran yang dibentuk oleh sel parenkim hati yang masih
sehat. Akibatnya bentuk hati yang normal akan berubah disertai terjadinya
penekanan pada pembuluh darah dan terganggunya aliran darah vena porta
yang akhirnya menyebabkan hipertensi portal. Pada sirosis dini biasanya hati
membesar, teraba kenyal, tepi tumpul, dan terasa nyeri bila ditekan.
14. Ulkus peptikum merupakan keadaan di mana kontinuitas mukosa lambung
terputus dan meluas sampai di bawah epitel. Kerusakan mukosa yang tidak
meluas sampai ke bawah epitel disebut erosi, walaupun seringkali dianggap
juga sebagai tukak.Kelainan Sistem Pencernaan – Menjaga Kesehatan Saluran
Pencernaan
Untuk menghindari terjadinya kelainan sistem pencernaan pada manusia,
saluran pencernaan kita harus dirawat dengan sebaik-baiknya. Jika tidak, mungkin
saja terjadi kelainan sistem pencernaan yang sangat berat dalam tubuh kita
sehingga sulit untuk disembuhkan.
SISTEM PERNAFASAN

Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara
serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan,
oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh
dari udara di lingkungan sekitar. Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan
udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung
karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh
energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi. Sistem pernapasan pada
manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan.
Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah
bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat
pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal
pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru.
Salah satu ciri-ciri makhluk hidup ialah bernafas. Tapi apakah kalian tahu
fungsi bernafas? Fungsi bernapas adalah proses menghirup atau memasukkan
oksigen dari udara yang akan digunakan untuk membakar atau mengoksidasi
makanan serta mengeluarkan sisa hasil oksidasi, yaitu karbon dioksida.
Pernapasan manusia bertujuan untuk memperoleh oksigen dari udara dan
mengeluarkan gas sisa pembakaran dari dalam tubuh.
Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yaitu saluran
pernapasan dan mekanisme pernapasan. Saluran pernapasan atau tractus
respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh manusia yang sifatnya
berfungsi sebagai tempat perlintasan dan tampat pertukaran gas yang diperlukan
untuk proses pernapasan, saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan
berakhir pada paru-paru. Banyak yang menyebutkan bahwa proses bernapas
disebut juga dengan proses Respirasi. Proses bernapas akan berlangsung jika
ditunjang oleh alat-alat pernapasan. Untuk itu, artikel kali ini akan membahas
mengenai Sistem Pernapasan Pada Manusia yang mencakup organ-organ
pernapasan, serta beberapa gangguan yang berhubungan dengan sistem
pernapasan.
# Alat Pernapasan Manusia
Dibawah ini merupakan bagian-bagian organ alat pernapasan pada manusia.
1. Hidung (Cavum Nasalis)

Hidung merupakan organ pernapasan yang letaknya paling luar. Manusia


menghirup udara melalui hidung. Pada permukaan rongga hidung terdapat
rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi menyaring udara yang
masuk dari debu atau benda lainnya. Di dalam rongga hidung terjadi penyesuaian
suhu dan kelembapan udara sehingga udara yang masuk ke paru-paru tidak terlalu
kering ataupun terlalu lembap. Udara bebas tidak hanya mengandung oksigen
saja, namun juga gas-gas yang lain. Misalnya, karbon dioksida (CO2), belerang
(S), dan nitrogen (N2). Gas-gas tersebut ikut terhirup, namun hanya oksigen saja
yang dapat berikatan dengan darah.
Selain sebagai organ pernapasan, hidung juga merupakan indra penciuman yang
sangat sensitif. Dengan kemampuan tersebut, manusia dapat terhindar dari
menghirup gas-gas yang beracun atau berbau busuk yang mungkin mengandung
bakteri dan bahan penyakit lainnya. Dari rongga hidung, udara selanjutnya akan
mengalir ke tenggorokan.
2. Tekak (Faring)

Faring, dari bahasa Yunani, pharynx, adalah tenggorok atau kerongkongan yang
merupakan bagian dari sistem pencernaan dan sistem pernapasan. Istilah ini
terutama dipakai dalam kalangan ilmu kedokteran. Faring adalah tabung
fibromuskular yang terdapat persis didepan tulang leher yang berhubungan
dengan rongga hidung, rongga telinga tengah, dan laring. Pada umumnya faring
dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Faring nasal yang berhubungan dengan rongga
hidung, Faring oral yang berhubungan dengan rongga paru-paru, dan Faring
laryngeal yang berhubungan dengan epiglottis dari laring serta menuju ke
Esofagus.
Fungsi utama faring adalah sebagai saluran alat pencernaan yang membawa
makanan dari rongga mulut hingga ke Esofagus. Hubungan faring dengan rongga
hidung dan laring ini membuat faring menjadi cukup penting dalam produksi
suara, serta memungkinkan manusia untuk bernapas menggunakan mulut serta
jika diperlukan secara medis memasukkan makanan melalui hidung.
3. Tenggorokan (Trakea)

Trakea juga dikenal sebagai tenggorokan adalah tabung tulang yang


menghubungkan hidung dan mulut ke paru-paru, hal ini merupakan bagian
penting dari sistem pernafasan pada vertebrata. Tenggorokan atau Trakea berupa
pipa yang dindingnya terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan luar terdiri atas jaringan
ikat, lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan, dan lapisan
dalam terdiri atas jaringan epitelium besilia. Terletak di leher bagian depan
kerongkongan.
Dalam anatomi, tenggorokan adalah bagian dari leher yang terdiri dari faring dan
laring. Tenggorokan memiliki sebuah selaput otot yang dinamakan epiglottis yang
berfungsi untuk memisahkan esofagus dari trakea dan mencegah makanan dan
minuman untuk masuk ke saluran pernapasan. Tenggorok itu terdiri dari 2 bagian:
 Jalan makan (kerongkongan): Orofaring, hipofaring dan esofagus
 Jalan napas (tenggorok): Faring, laring dan trakea
selain itu, jika makanan masuk ke Tenggorokan kita akan tersedak.
4. Cabang Tenggorokan (Bronkus)
Cabang Tenggorokan atau Bronkus merupakan percabangan trakea yang
menuju paru-paru kanan dan kiri. Struktur bronkus sama dengan trakea, hanya
dindingnya lebih tipis. Kedudukan bronkus kiri lebih mendatar dibandingkan
bronkus kanan, sehingga bronkus kanan lebih mudah terserang penyakit.
Bronkus terbagi menjadi dua, yaitu yang menuju paru-paru kanan dan menuju
paru-paru kiri. Bronkus kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus sedangkan
bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Masing-masing cabang tersebut
berakhir pada gelembung paru-paru atau alveolus.
5. Bronkiolus
Bronkiolus adalah cabang dari bronkus dan memiliki dinding yang lebih tipis,
pada ujung bronkiolus terdapat banyak sekali gelembung-gelembung kecil yang
dinamakan alveolus. Ciri khas bronkiolus adalah tidak adanya tulang rawan dan
kelenjar pada mukosanya, pada bagian awal dari cabang bronkiolus hanya
memiliki sebaran sel globet dan epitel.
Fungsi Bronkiolus Secara sederhana dapat dijelaskan kalau fungsi dari
bronkiolus adalah sebagai media yang menghubungkan oksigen yang kita hirup
agar mencapai paru-paru.
6. Alveolus
Alveolus berupa saluran udara buntu membentuk gelembung-gelembung udara,
dindingnya tipis setebal selapis sel, lembab dan berlekatan dengan kapiler darah.
Alveolus berfungsi sebagai permukaan respirasi, luas total mencapai 100 m2 (50
x luas permukaan tubuh) cukup untuk melakukan pertukaran gas ke seluruh tubuh.
7. Paru - Paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Antara rongga dada dan rongga perut
terdapat suatu pembatas yang disebut diafragma. Pembatas ini bukan sekedar
pembatas, tetapi berperan juga dalam proses pernapasan. Paru-paru terbagi
menjadi dua buah, yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru pada
dasarnya merupakan cabang-cabang suatu saluran yang ujungnya bergelembung.
Gelembung gelembung tersebut disebut alveoli (tunggal: alveolus). Dalam alveoli
inilah sesungguhnya terjadi pertukaran gas-gas. Paru-paru kanan terdiri atas tiga
belahan sedangkan paru-paru kiri hanya dua belahan. Paru-paru kanan lebih
besar dibandingkan yang kiri. Agar lebih jelas, perhatikan olehmu gambar
penampang sistem pernapasan manusia berikut ini.
Adapun macam – macam Kapasitas volum paru-paru saat respirasi antara lain :
 Volume tidal : banyaknya udara yang masuk dan keluar paru-paru selama
pernafasan normal (500 ml). Volume tidal dipengaruhi oleh:
o Berat badan seseorang
o Jenis kelamin
o Usia
o Kondisi fisik
# Proses Pernapasan Manusia
Bagaimanakah proses manusia bernapas? Cobalah kamu tarik napas perlahan-
lahan dan rasakan apa yang terjadi. Saat kamu bernapas, kamu menghirup udara
melalui hidung. Udara yang kamu hirup mengandung oksigen dan juga gas-gas
lain. Dari hidung, udara terus masuk ke tenggorokan, kemudian ke dalam paru-
paru. Akhirnya, udara akan mengalir sampai ke alveoli yang merupakan ujung
dari saluran. Oksigen yang terkandung dalam alveolus bertukar dengan karbon
dioksida yang terkandung dalam darah yang ada di pembuluh darah alveolus
melalui proses difusi. Dalam darah, oksigen diikat oleh hemoglobin.
Selanjutnya darah yang telah mengandung oksigen mengalir ke seluruh tubuh.
Tahukah kamu untuk apa darah mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh? Oksigen
diperlukan untuk proses respirasi sel-sel tubuh. Gas karbon dioksida yang
dihasilkan selama proses respirasi sel tubuh akan ditukar dengan oksigen.
Selanjutnya, darah mengangkut karbon dioksida untuk dikembalikan ke alveolus
paru-paru dan akan dikeluarkan ke udara melalui hidung saat kamu mengeluarkan
napas.

Proses pernapasan meliputi dua proses, yaitu menarik napas atau inspirasi serta
mengeluarkan napas atau ekspirasi. Sewaktu menarik napas, otot diafragma
berkontraksi, dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus. Bersamaan dengan
itu, otot-otot tulang rusuk pun berkontraksi. Akibat dari berkontraksinya kedua
jenis otot tersebut adalah mengembangnya rongga dada sehingga tekanan dalam
rongga dada berkurang dan udara masuk. Saat kamu mengeluarkan napas, otot
diafragma dan otot-otot tulang rusuk melemas. Akibatnya, rongga dada mengecil
dan tekanan udara di dalam paru-paru naik sehingga udara keluar. Jadi, hal yang
perlu kamu ingat, bahwa udara mengalir dari tempat yang bertekanan besar ke
tempat yang bertekanan lebih kecil.
# Jenis-Jenis Pernapasan Pada Manusia
Jenis-Jenis Pernapasan Berdasarkan organ yang terlibat dalam peristiwa
inspirasi dan ekspirasi, orang sering menyebut pernapasan dada dan pernapasan
perut. Sebenarnya pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara
bersamaan. Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian dibawah ini
a. Pernapasan Dada
Pernapasan dada terjadi karena otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga
rusuk terangkat dan akibatnya volume rongga dada membesar. Membesarnya
rongga dada ini membuat tekanan dalam rongga dada mengecil dan paru-paru
mengembang. Pada saat paru-paru mengembang, tekanan udara di luar lebih besar
daripada di dalam paruparu, akibatnya udara masuk. Sebaliknya, saat otot
antartulang rusuk berelaksasi, tulang rusuk turun. Akibatnya, volume rongga dada
mengecil sehingga tekanan di dalamnya pun naik. Pada keadaan ini paru-paru
mengempis sehingga udara keluar.

b.
Pernapasan Perut
Pernapasan perut ini terjadi karena gerakan diafragma. Jika otot diafragma
berkontraksi, rongga dada akan membesar dan paru-paru mengembang.
Akibatnya, udara akan masuk ke dalam paru-paru. Saat otot diafragma relaksasi,
diafragma kembali ke keadaan semula. Saat itu, rongga dada akan menyempit,
mendorong paru-paru sehingga mengempis. Selanjutnya, udara dari paru-paru
akan keluar.
# Gangguan Sistem Pernapasan pada Manusia

Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami
gangguan. Gangguan ini biasanya berupa kelainan, penyakit, atau karena ulah
manusia itu sendiri (seperti merokok). Penyakit atau gangguan yang menyerang
sistem pernapasan ini dapat menyebabkan terganggunya proses pernapasan.
Berikut ini adalah beberapa contoh gangguan atau penyakit pada sistem
pernapasan manusia.
1. Emfisema, merupakan penyakit pada paru-paru. Paruparu mengalami
pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
2. Asma, merupakan kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang
disebabkan oleh alergi, seperti debu, bulu, ataupun rambut. Kelainan ini
dapat diturunkan. Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan
cukup rendah atau keadaan dingin.
3. Kanker paru-paru. Penyakit ini merupakan salah satu yang paling
berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali.
Penyakit ini lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu
pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat
memicu terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan paru-paru.
4. Tuberkulosis (TBC), merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut menimbulkan bintil-
bintil pada dinding alveolus. Jika penyakit ini menyerang dan dibiarkan
semakin luas, dapat menyebabkan sel-sel paru-paru mati. Akibatnya paru-
paru akan kuncup atau mengecil. Hal tersebut menyebabkan para penderita
TBC napasnya sering terengah-engah.
5. Bronkhitis, merupakan gangguan pada cabang batang tenggorokan akibat
infeksi. Gejalanya adalah penderita mengalami demam dan menghasilkan
lendir yang menyumbat batang tenggorokan. Akibatnya penderita
mengalami sesak napas.
6. Influenza (flu), merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
influenza. Penyakit ini timbul dengan gejala bersin-bersin, demam, dan
pilek.
SISTEM REPRODUKSI

Peta Konsep
Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu
baru diawali dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin
wanita (sel telur). Sistem reproduksi manusia dibedakan menjadi alat reproduksi
laki-laki dan perempuan.
A. Alat reproduksi laki-laki
Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin
bagian dalam. Perhatikan gambar di bawah. Alat kelamin bagian luar terdiri dari
penis dan skrotum. Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri dari testis,
epididimis, vas deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral.

Alat Reproduksi Pria


1. Testis
Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil dengan
diameter sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah
dari suhu badan (36,7 oC) agar dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu,
testis terletak di luar tubuh di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Ukuran
dan posisi testis sebelah kanan dan kiri berbeda. Testis berfungsi sebagai tempat
pembentukan sperma (spermatogenesis). Spermatogenesis pada manusia
berlangsung selama 2 – 3 minggu. Bentuk sperma sangat kecil dan hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sperma berbentuk seperti kecebong,
dapat bergerak sendiri dengan ekornya.
Testis juga memiliki tanggung jawab lain, yaitu membuat hormon testosteron.
Hormon ini merupakan hormon yang sangat bertanggung jawab atas perubahan
anak laki-laki menjadi dewasa. Membuat suara laki-laki menjadi besar dan berat,
dan berbagai perubahan lain yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah
beranjak dewasa.
2. Skrotum
Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai
tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum
mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam
menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara
dingin, maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan
tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka
skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya luas
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.
3. Vas deferens
Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas deferens
membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis. Saluran ini bermuara
dari epididimis. Saluran vas deferens menghubungkan testis dengan kantong
sperma. Kantong sperma ini berfungsi untuk menampung sperma yang dihasilkan
oleh testis.
4. Epididimis
Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Alat ini
mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi.
Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.
5. Vesikula seminalis
Alat ini berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis.
6. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat sebagai penghasil cairan basa untuk melindungi sperma dari
gangguan luar.
7. Uretra
Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma
dan urine ke luar tubuh.
8. Penis
Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian
kepala terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil
secara operatif saat melakukan sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak
terbentuk dari otot. Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi
ukurannya hampir sama. Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi
reproduksi. Pada bagian dalam penis terdapat saluran yang berfungsi
mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi
penis sebagai alat sanggama, saluran pengeluaran sperma, dan urine.

Sperma
Pada usia remaja (sekitar usia 12 – 13 tahun), umumnya organ kelamin laki-laki
telah mampu menghasilkan sel sperma. Biasanya ditandai dengan mimpi dan
keluarnya sel sperma (mimpi basah). Sel sperma manusia memiliki panjang ±60
μm. Dalam satu tetes semen (air mani) terdapat kurang
lebih 200 – 500 juta sperma. Sel sperma dapat bergerak aktif karena mempunyai
flagela (ekor).
Proses Spermatogenesis
Proses pembentukan dan pemasakan sperma disebut spermatogenis. Pada
pembahasan sebelumnya dikatakan bahwa sperma dihasilkan oleh testis.
Spermatogenis terjadi di tubulus seminiferus testis. Dalam tubulus tersebut
terdapat sel sperma, yang disebut spermatogonium. Spermatogonium kemudian
membelah secara mitosis menghasilkan spermatogonium yang haploid (Lihat
gambar di bawah).

Spermatogenesis
Spermatogonium ini kemudian membesar membentuk spermatosit primer.
Spermatosit primer seterusnya akan membelah secara meiosis I untuk
menghasilkan dua spermatosit sekunder yang haploid. Kemudian setiap
spermatosit sekunder akan membelah secara meiosis II untuk menghasilkan dua
spermatid yang hapolid. Sel-sel spermatid akan berdiferensiasi menjadi
spermatozoa atau sperma.
B. Alat reproduksi wanita
Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang
lengkap, tetapi belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi
sepenuhnya saat seorang wanita telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi
wanita juga terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin
bagian luar terdiri dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan
klitoris. Sedangkan pada alat kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba falopii
(oviduk), dan uterus (rahim).

Alat Reproduksi Wanita

Female Reproductive System


1. Vulva
Vulva merupakan daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons
pubis, labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis
adalah gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Daerah ini
dapat dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan
tumbuh saat seorang gadis beranjak dewasa. Labia adalah lipatan berbentuk
seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia terdiri dari dua bibir, yaitu
bibir luar dan bibir dalam. Bibir luar disebut labium mayora, merupakan bibir
yang tebal dan besar. Sedangkan bibir dalam disebut labium minora, merupakan
bibir tipis yang menjaga jalan masuk ke vagina. Klitoris terletak pada pertemuan
antara ke dua labia minora dan dasar mons pubis. Ukurannya sangat kecil sebesar
kacang polong, penuh dengan sel saraf sensorik dan pembuluh darah. Alat ini
sangat sensitif dan berperan besar dalam fungsi seksual.
2. Vagina
Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada
rahim. Vagina dilalui darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir.
Karena terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit. Kemampuan ini
sangat hebat, terbukti pada saat melahirkan vagina bisa
melebar seukuran bayi yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka,
vagina ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara.
Bentuknya bisa berbeda-beda setiap wanita. Selaput ini akan robek
pada saat bersanggama, kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah
raga dan sebagainya.
3. Serviks
Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan dari
rahim dan menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian
vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus
ini menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk
mencapai uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka
saat proses persalinan dimulai.
4. Rahim
Rahim disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar dalam
reproduksi wanita. Rahim berperan besar saat menstruasi hingga melahirkan.
Bentuk rahim seperti buah pear, berongga, dan berotot. Sebelum hamil
beratnya 30-50 gram dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih
sebesar telur ayam kampung. Tetapi saat hamil mampu membesar dan beratnya
mencapai 1000 gram. Rahim berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan
embrio menjadi janin. Dinding rahim memiliki banyak pembuluh darah
sehingga dindingnya menebal ketika terjadi pertumbuhan janin. Rahim terdiri
atas 3 lapisan, yaitu:
a) Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling luar dan yang
berhubungan dengan rongga perut.
b) Lapisan miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi
keluar pada proses persalinan (kontraksi).
c) Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat
menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri atas lapisan
kelenjar yang berisi pembuluh darah.
5. Ovarium
Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur.
Letak ovarium di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium
berhasil memproduksi sel telur jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus
menstruasi. Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel
telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel telur
disebut juga dengan ovum.
6. Tuba fallopi
Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah
sepasang saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm.
Saluran ini menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung
yang satu dari tuba fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain
merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen. Ujung yang
bebas berbentuk seperti umbai dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria
dan berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh
ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang
terdapat di dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.
Proses Oogenesis
Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan terjadi di ovarium.
Pembentukan ovum diawali dengan pembelahan mitosis lapisan luar ovarium
untuk membentuk oogonium yang diploid. Setiap oogonium dilapisi oleh sel
folikel. Keseluruhan struktur ini disebut folikel primer. Ketika folikel tumbuh,
oosit primer membelah secara meiosis I menghasilkan satu oosit sekunder dan
badan kutub. Oosit sekunder kemudian berkembang menjadi ovum haploid yang
siap untuk dibuahi oleh sperma.

Oogenesis
C. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio
Fertilisasi adalah proses pembuahan. Ovum matang dilepas ovarium dan
ditangkap rumbai-rumbai pada corong tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka
ovum dibuahi sperma. Ovum yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian
zigot bergerak menuju rahim. Jika ovum tidak dibuahi sperma, jaringan dalam
dinding rahim yang telah menebal dan banyak pembuluh darah akan rusak dan
luruh sehingga terjadi menstruasi.
Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim tumbuh
menebal dan banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan
menempel tidak terjadi gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding
rahim dipengaruhi hormon esterogen dan progesterone. Di rahim embrio
berkembang selama 9 bulan untuk menjadi bayi.
Perkembangan embrio:
1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.

embrio usia 4 minggu


2. Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak
tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.
embrio usia 8 minggu
3. Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti
bayi. Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.
4. Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang
sudah lengkap.

embrio usia 16 minggu


5. Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim,
embrio mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Plasenta mempunyai
fungsi sebagai berikut.
 Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
 Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
 Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit.
D. Siklus Menstruasi
Menstruasi disebut juga haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat
luruhnya dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak
mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium dipersiapkan untuk
menerima pelekatan embrio. Jika tidak terjadi pelekatan embrio, maka lapisan
ini akan luruh, kemudian darah keluar melalui serviks dan vagina. Pendarahan
ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan
menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi. Siklus menstruasi
wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama
menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri
atas 4 fase, yaitu:
1. Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus
luteum menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya
kadar esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari
endometrium yang disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi
pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang
keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.
2. Fase pra-ovulasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Pada fase ini hormon
pembebas gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise
untuk mengeluarkan FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH
memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan
hormon esterogen. Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali
(poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga
menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini
berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung
kehidupan sperma.
3. Fase ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada
hari ke 14. Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH,
kemudian hipofise mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon.
Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel,
peristiwa ini disebut ovulasi.
4. Fase pasca ovulasi
Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi
berikutnya. Walaupun panjang siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-
ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de
Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan
menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron dan
masih mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika
berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal
dan menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta
mempersiapkan endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi
pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan
berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mengeluarkan hormon,
sehingga kadar progesteron dan esterogen menjadi rendah. Keadaan ini
menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.

Perubahan Hormon Saat Menstruasi


E. Gangguan Sistem Reproduksi pada Manusia
Sistem reproduksi dapat mengalami gangguan atau kelainan. Gangguan ini
dapat menyebabkan pasangan usia subur sulit memperoleh keturunan. Oleh
karena itu, kamu harus selalu menjaga kesehatan organ-organ reproduksi,
sehingga kelak dapat memperoleh keturunan yang sehat. Beberapa gangguan
dan penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi adalah
sebagai berikut.
1. HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) disebabkan oleh virus HIV
(Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang kekebalan tubuh.
Penularannya dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah penderita
AIDS, jarum suntik yang tercemar, dan ibu hamil kepada anaknya.
Tubuh yang terserang virus HIV kekebalannya rusak, sehingga mudah terinfeksi
oleh berbagai jenis penyakit yang dapat menimbulkan kematian. Infeksi HIV
awalnya tidak menampakkan gejala sakit. Pada tahap berikutnya muncul gejala flu
berulang seperti lesu, demam, berkeringat di malam hari, dan otot sakit.
a. Gejala HIV
AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Virus ini akan merusak sistem kekebalan
tubuh dengan cara menyerang sel darah putih. Seseorang yang mengidap AIDS
tidak dapat melindungi dirinya dari segala macam bibit penyakit. Akibatnya,
penderita bisa terserang berbagai penyakit.
Pada awalnya, orang yang terinfeksi HIV tampak seperti orang yang sehat dan
tidak memperlihatkan gejala-gejala tertentu. Fase ini dapat terjadi selama 5 – 7
tahun, tergantung dari kekebalan tubuh si penderita.
Pada tahap selanjutnya, akan muncul gejala awal seperti hilangnya selera makan,
tubuh terasa lemas, dan badan berkeringat secara berlebihan pada malam hari.
Kemudian akan timbul bercak-bercak dikulit, terjadi pembengkakan kelenjar
getah bening, mengalami diare terus menerus, serta flu yang tidak sembuh-
sembuh. Fase ini berlangsung 6 bulan sampai 2 tahun.
Tahap terakhir atau fase AIDS akan terdiagnosa setelah kekebalan tubuh sudah
sangat berkurang. Pada tahap ini biasanya penderita mudah terserang penyakit
TBC, pneumonia, herpes, gangguan saraf, dan sebagainya. Kejadian ini
berlangsung selama 3-6 bulan. Untuk mengetahui apakah seseorang dinyatakan
positif menderita AIDS, harus dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap
banyaknya jumlah sel T pada darahnya.
b. Penularan HIV
Sebagian besar orang tertular HIV karena hubungan seksual. Virus HIV dapat
menyerang orang pemakai narkoba dan tato yang menggunakan jarum suntik dan
semprotan yang telah terkontaminasi oleh virus HIV. Penularan HIV juga bisa
melalui transfusi darah. Ibu hamil yang mengidap AIDS dapat menularkan virus
HIV pada janinnya.
Penularan HIV sangat cepat sekali, seperti di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh
pengguna narkoba semakin banyak, seks bebas, dan perpindahan penduduk yang
tinggi. Untuk itulah, kita harus menanggapi dengan serius dan sebisa mungkin
mencegah penyebaran virus ini.
c. Pencegahan HIV
Obat penyakit AIDS belum ditemukan sampai saat ini. Satu-satunya jalan supaya
terhindar dari penyakit ini adalah meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Selain itu, AIDS dapat juga dicegah dengan cara sebagai berikut.
1) Menghindari hubungan seks bebas dengan orang yang menderita penyakit ini.
2) Menghindari hubungan seks dengan orang yang pecandu narkoba.
3) Mengadakan pemeriksaan laboratorium terhadap orang yang akan
mendonorkan darahnya.
4) Menjamin sterilitas alat suntik dan menggunakannya untuk sekali pakai.
2. Sifilis
Penyakit sifilis sering disebut raja singa. Sifilis bersifat menular dan disebabkan
oleh bakteri Troponema pallidum. Penularan dapat terjadi melalui hubungan
seksual, transfusi darah, dan kehamilan. Gejala awalnya timbul bisul pada bagian
penis laki-laki atau di rahim perempuan. Bisul ini
tidak menyebabkan rasa sakit dan dapat sembuh dengan sendirinya. Gejala
selanjutnya muncul lesi di permukaan kulit di seluruh tubuh namun tidak
menyebabkan gatal, sariawan di mulut, sakit tenggorokan, demam ringan, dan
pembengkakan kelenjar limfa pada lipatan tangan, leher, dan paha. Gejala-gejala
ini juga dapat hilang dengan sendirinya. Pada infeksi tingkat lanjut, muncul gejala
berupa kerusakan tulang dan sendi, aorta, dan dapat menyebabkan kelumpuhan.
Namun gejala-gejala ini dapat dihentikan dengan pengobatan.
3. Gonore
Penyakit gonore disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseiria gonokokus dan dapat
menular melalui hubungan seksual. Gonore menyerang selaput lendir uretra, leher
rahim, dan organ lain. Pada laki-laki, gejalanya adalah terasa sakit saat buang air
dan keluar nanah dari uretra. Pada penderita wanita, muncul gejala keluar lendir
berwarna hijau dari alat kelamin. Namun banyak perempuan yang tidak
menunjukkan adanya gejala, sehingga penyakit akan berlanjut sampai terjadi
komplikasi. Infeksi yang menyebar hingga ke testis
(pada laki-laki) dan oviduk (pada wanita) dapat menyebabkan kemandulan.
Infeksi yang menyebar ke persendian menyebabkan radang sendi. Bayi yang lahir
dari penderita gonore dapat mengalami kebutaan jika tidak segera
mendapatkan pengobatan.
4. Klamidia (klamidiasis)
Pada laki-laki akan keluarnya nanah dari penis saluran urine. Sehingga
mengakibatkan infeksi pada testis.
5. Herpes (dhab)
Luka pada vagina atau penis. Ini sangat membahayakan jantung dan otak, melalui
ibu yang ditularkan ke fetusnya.
6. Candidiasis (keputihan)
Gejala yang timbul yaitu luka pada vagina atau penis seperti bercak-bercak yang
menyerang pada alat kelamin manusia Infeksi pada dinding vagina, langit -langit,
lipatan dekat anus. Melalui proses kelahiran infeksi berasal dari ibu selama
kelahiran. Ini dapat diakibatkan karena kebersihan vagina, mulut dan anus tidak
terjaga.
SISTEM URINARY

Sistem perkemihan atau biasa juga disebut Urinary System adalah suatu system
kerjasama tubuh yang memiliki tujuan utama mempertahankan keseimbangan
internal atau Homeostatis. Fungsi lainnya adalah untuk membuang produk-produk
yang tidak dibutuhkan oleh tubuh dan bayak fungsi lainnya yang akan dijelaskan
kemudian.
Sistem perkemihan melibatkan 6 organ, yaitu:
– Ginjal
– ureter
– Kandung Kemih
– Saluran Kencing (Uretra)
Organ yang paling berperan dalam hal ini adalah Ginjal (Renal; Kidney).
ANATOMI GINJAL

Ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak di kedua sisi
columna vertebralis, di bawah liver dan limphe. Di bagian superior ginjal terdapat
adrenal gland (juga disebut kelenjar suprarenal). Ginjal bersifat retroperitoneal,
yang berarti terletak di belakang peritonium yang melapisi rongga abdomen.
Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya
terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati. Sebagian
dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal
dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang
membantu meredam goncangan.
Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena tertekan
ke bawah oleh hati. Kutub atas ginjal kanan terletak setinggi iga keduabelas,
sedangkan ginjal kiri terletak setinggi iga kesebelas. Pada orang dewasa, panjang
ginjal sekitar 12-13 cm, lebarnya 6 cm, tebal 2,5 cm dan beratnya ± 140 gram (
pria=150 – 170 gram, wanita = 115-155 gram)
Kedua ureter merupakan saluran yang panjangnya sekitar 10-12 inci (25 ningga
30 cm), terbentang dari ginjal sampai vesica urinaria. Fungsi ureter menyalurkan
urine ke vesica urinaria.
Vesica urinaria merupakan kantong berotot yang dapat mengempis, terletak
dibelakang simfisis pubis. Fungsi vesica urinaria: (1) Sebagai tempat
penyimpanan urine, dan (2) mendorong urine keluar dari tubuh.
Potongan longitudinal ginjal memperlihatkan dua daerah yang berbeda yaitu
Korteks dan medula.
1. Korteks : bagian luar dari ginjal
2. Medula : Bagian dalam dari ginjal
3. Piramid : Medula yang terbagi-bagi menjadi baji segitiga
4. Kolumna Bertini ; Bagian korteks yang mengelilingi piramid.
5. Papilaris berlini : Papila dari tiap piramid yang terbentuk dari persatuan
bagian terminal dari banyak duktus pengumpul.
6. Pelvis: Reservoar utama sistem pengumpulan ginjal.
7. Kaliks minor: bagian ujung pelvis berbentuk seperti cawan yang
mengalami penyempitan karena adanya duktus papilaris yang masuk ke
bagian pelvis ginjal.
8. Kaliks mayor: Kumpulan dari beberapa kaliks minor.
Unit fungsional ginjal adalah nefron. Pada manusia setiap ginjal mengandung 1-
1,5 juta nefron yang pada dasarnya mempunyai struktur dan fungsi yang sama.
NEFRON
Di ulangi lagi. Unit fungsional ginjal adalah nefron. Pada manusia setiap ginjal
mengandung 1-1,5 juta nefron yang pada dasarnya mempunyai struktur dan fungsi
yang sama.
Dapat dibedakan dua jenis nefron:
1. Nefron kortikalis yaitu nefron yang glomerulinya terletak pada bagian luar
dari korteks dengan lingkungan henle yang pendek dan tetap berada pada
korteks atau mengadakan penetrasi hanya sampai ke zona luar dari
medula.
2. Nefron juxtamedullaris yaitu nefron yang glomerulinya terletak pada
bagian dalam dari korteks dekat dengan cortex-medulla dengan lengkung
henle yang panjang dan turun jauh ke dalam zona dalam dari medula,
sebelum berbalik dan kembali ke cortex.
Bagian-bagian nefron:
a. Glomerolus
Suatu jaringan kapiler berbentuk bola yang berasal dari arteriol afferent yang
kemudian bersatu menuju arteriol efferent, Berfungsi sebagai tempat filtrasi
sebagian air dan zat yang terlarut dari darah yang melewatinya.
b. Kapsula Bowman
Bagian dari tubulus yang melingkupi glomerolus untuk mengumpulkan cairan
yang difiltrasi oleh kapiler glomerolus.
c. Tubulus, terbagi menjadi 3 yaitu:
1.Tubulus proksimal
Tubulus proksimal berfungsi mengadakan reabsorbsi bahan-bahan dari cairan
tubuli dan mensekresikan bahan-bahan ke dalam cairan tubuli.
2.Lengkung Henle
Lengkung henle membentuk lengkungan tajam berbentuk U. Terdiri dari pars
descendens yaitu bagian yang menurun terbenam dari korteks ke medula, dan pars
ascendens yaitu bagian yang naik kembali ke korteks. Bagian bawah dari
lengkung henle mempunyai dinding yang sangat tipis sehingga disebut segmen
tipis, sedangkan bagian atas yang lebih tebal disebut segmen tebal.
Lengkung henle berfungsi reabsorbsi bahan-bahan dari cairan tubulus dan sekresi
bahan-bahan ke dalam cairan tubulus. Selain itu, berperan penting dalam
mekanisme konsentrasi dan dilusi urin.
3.Tubulus distal
Berfungsi dalam reabsorbsi dan sekresi zat-zat tertentu.
d. Duktus pengumpul (duktus kolektifus)
Satu duktus pengumpul mungkin menerima cairan dari delapan nefron yang
berlainan. Setiap duktus pengumpul terbenam ke dalam medula untuk
mengosongkan cairan isinya (urin) ke dalam pelvis ginjal.
FISIOLOGI GINJAL
Ginjal memiliki fungsi yaitu:
1. Pengeluaran zat sisa oranik
2. Pengaturan konsentrasi ion-ion penting
3. Pengaturan keseimbangan asam-basa tubuh
4. Pengaturan produksi sel darah merah
5. Pengaturan tekanan darah
6. Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino
darah
7. Pengeluaran zat beracun
DAFTAR PUSTAKA

Siregar, Harris, dkk. 1995. Sistem Urogenitalia Fisiologi Ginjal, Edisi ketiga.
Bagian Ilmu Fisiologi Fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin.
Makassar.
Pricw, Lorraine, 2006, pathophysioloy: clinical concepts of disease processes,
6/E, Alsevier Science.
Sherwood. Fisiologi manusia dari sel ke sistem

Anda mungkin juga menyukai