PERKULIAHAN
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
Oleh :
INUR TIVANI, S.Si, M.Pd
Bagian-bagian gigi
Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi mahkota gigi.
Tulang gigi, tersusun atas zat dentin. Sumsum gigi (pulpa), merupakan rongga
gigi yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah.
Itulah sebabnya bila gigi kita berlubang akan terasa sakit, karena pada sumsum
gigi terdapat saraf.
b. Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu
mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai
alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam. Tiap rasa pada
zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang
berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu:
1. Rasa asin —–> lidah bagian tepi depan
2. Rasa manis —–> lidah bagian ujung
3. Rasa asam —–> lidah bagian samping
4. Rasa pahit —–> lidah bagian belakang / pangkal lidah
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.
letak kepekaan lidah terhadap rasa
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia.
Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan
lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap
berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang
mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut papila
c. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam
rongga mulut ada 3 pasang, yaitu :
1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
3. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.
Letak kelenjar ludah di dalam rongga mulut dapat dilihat pada gambar berikut.
Kelenjar ludah di dalam mulut
Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair. Kelenjar
submandibularis dan kelenjar sublingualis menghasilkan getah yang mengandung
air dan lendir. Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Jadi,
ludah berfungsi untuk membasahi dan melumasi makanan sehingga mudah
ditelan. Selain itu, ludah juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin,
asam, dan basa. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin
berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat
(amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ
pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7
dan suhu 37oC.
2. Kerongkongan
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut
dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah
dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi
proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong
makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak
peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding
kerongkongan mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan
gerakan kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke
dalam lambung. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.
Pada bagian usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran
empedu.
Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus
halus yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
1. Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
2. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
3. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4. Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
5. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan
berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna
menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi,
pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan
protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung
di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam
bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein
diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami
pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus. Struktur usus halus dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
5. Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan
lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat
bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa
makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga
menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan
darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena
tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar.
Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar. Usus besar
terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian
mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk lebih jelasnya, dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
6. Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat
anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah
siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan
anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.
Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan
adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot
sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong
ke luar anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Struktur anus
Kelainan Dan Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia
1. Apendiksitis adalah peradangan dari apendiks dan merupakan penyebab
abdomen akut yang paling sering. Apendiksitis dapat diartikan radang
apendiks, suatu tambahan seperti kantung yang tak berfungsi terletak pada
bagian inferior dzri sekum. Penyebab yang paling umum dari apendisitis
adalah abstruksi lumen oleh feses yang akhirnya merusak suplai aliran darah
dan mengikis mukosa menyebabkan inflamasi. Apendiksitis merupakan
penyakit prototip yang berlanjut melalui peradangan, obstruksi dan iskemia di
dalam jangka waktu bervariasi . Apendiksitis akut adalah penyebab paling
umum inflamasi akut pada kuadran bawah kanan rongga abdomen, penyebab
paling umum untuk bedah abdomen darurat.
2. Diare atau dalam bahasa kasar disebut menceret adalah sebuah penyakit di
mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus
dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan. Di Dunia
ke-3, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga
membunuh lebih dari 1,5 juta orang per tahun.
3. Gastritis adalah peradangan pada lapisan perut, dan memiliki banyak
kemungkinan penyebab. Penyebab akut utama adalah konsumsi alkohol
berlebihan atau penggunaan jangka panjang obat anti-inflamasi nonsteroid
(juga dikenal sebagai NSAID) seperti aspirin atau ibuprofen.
4. Gastroenteritis atau radang lambung dan usus adalah suatu jenis peradangan
yang terjadi pada saluran pencernaan, terutama pada lambung dan usus kecil,
dan mengakibatkan diare akut. Peradangan dapat disebabkan oleh paparan
makanan dan air yang terkontaminasi, atau oleh infeksi beberapa jenis virus
atau bakteri, parasit dan efek samping dari diet berlebih dan pengobatan.
Gastroenteritis (juga dikenal sebagai flu lambung, flu perut, dan virus perut,
meskipun tidak terkait dengan influenza) ditandai oleh peradangan parah pada
saluran pencernaan yang melibatkan baik lambung dan usus kecil
menyebabkan diare akut dan muntah.
5. Heartburn adalah perasaan terbakar yang menyakitkan di dada atau
tenggorokan. Ini terjadi ketika asam lambung ke kerongkongan punggung
Anda, tabung yang membawa makanan dari mulut ke perut manusia.
Heartburn biasanya dikaitkan dengan regurgitasi asam lambung (refluks
lambung) yang merupakan gejala utama penyakit gastroesophageal reflux.
6. Keracunan makanan adalah sakitakibat mengkonsumsi makanan yang sudah
terkontaminasi bakteri atau virus.
7. Kolik adalah suatu gejala kompleks pada bayi yang ditandai menangis kuat
dan keras, nyeri perut yang jelas dan rewel. Kolik adalah menangis dan rewel
berkepanjangan selama lebih dari 3 jam sehari. Bayi yang meminum ASI
ataupun susu formula dapat mengalami kolik. Sekitar 30% bayi sehat pernah
mengalami kolik. Kondisi ini biasanya terjadi antara minggu kedua dan
keempat setelah lahir.
8. Konstipasi adalah pergerakan usus yang tidak kerap atau yang tidak selesa.
Pergerakan usus mungkin kecil, keras atau kering. Konstipasi atau sering
disebut sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana seorang
manusia (atau mungkin juga pada hewan) mengalami pengerasan feses atau
tinja yang berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat
menyebabkan kesakitan yang hebat pada penderitanya. Konstipasi yang cukup
hebat disebut juga dengan obstipasi. Dan obstipasi yang cukup parah dapat
menyebabkan kanker usus yang berakibat fatal bagi penderitanya.
9. Malnutrisi adalah suatu istilah umum yang merujuk pada kondisi medis yang
disebabkan oleh diet yang tak tepat atau tak cukup. Walaupun sering kali
disamakan dengan kurang gizi yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi,
buruknya absorpsi, atau kehilangan besar nutrisi atau gizi, istilah ini
sebenarnya juga mencakup kelebihan gizi (overnutrition) yang disebabkan
oleh makan berlebihan atau masuknya nutrien spesifik secara berlebihan ke
dalam tubuh.
10. Malabsorpsi didefinisikan sebagai tidak optimalnya absorpsi lemak, vitamin,
protein, karbohidrat, elektrolit, mineral, dan air. Pada dasarnya, malabsoprsi
disebabkan oleh gangguan salah satu fungsi sistem pencernaan berikut
transpor transepitelial, digesti terminal dan digesti intraluminal.
11. Peritonitis atau gondong merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
virus gondong atau Paramyxovirus A, virus ini termasuk golongan virus RNA.
Merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus, di masyarakat
Indonesia penyakit ini disebut gondongen atau radang kelenjar gondok.
Bentuk virus ini kapsid dan mempunyai virion atau beramplup. Ukuran
virionnya mencapai 150 – 300 nm. Virus Paramycoviridae termasuk dalam
genus Rubulavirus. Kelenjar yang diserang adalahkelenjar parotis,
sublingualis, submandibularis.
12. Parotitis adalah peradangan dari satu atau kedua kelenjar parotis, kelenjar
ludah mayor yang terletak di kedua sisi wajah, pada manusia. Kelenjar parotis
adalah kelenjar ludah paling sering terpengaruh oleh peradangan.
13. Sirosis hati adalah penyakit hati menahun yang mengenai seluruh organ hati,
ditandai dengan pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Keadaan tersebut
terjadi karena infeksi akut dengan virus hepatitis dimana terjadi peradangan
sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi ini
menyebabkan terbentuknya banyak jaringan ikat dan regenerasi noduler
dengan berbagai ukuran yang dibentuk oleh sel parenkim hati yang masih
sehat. Akibatnya bentuk hati yang normal akan berubah disertai terjadinya
penekanan pada pembuluh darah dan terganggunya aliran darah vena porta
yang akhirnya menyebabkan hipertensi portal. Pada sirosis dini biasanya hati
membesar, teraba kenyal, tepi tumpul, dan terasa nyeri bila ditekan.
14. Ulkus peptikum merupakan keadaan di mana kontinuitas mukosa lambung
terputus dan meluas sampai di bawah epitel. Kerusakan mukosa yang tidak
meluas sampai ke bawah epitel disebut erosi, walaupun seringkali dianggap
juga sebagai tukak.Kelainan Sistem Pencernaan – Menjaga Kesehatan Saluran
Pencernaan
Untuk menghindari terjadinya kelainan sistem pencernaan pada manusia,
saluran pencernaan kita harus dirawat dengan sebaik-baiknya. Jika tidak, mungkin
saja terjadi kelainan sistem pencernaan yang sangat berat dalam tubuh kita
sehingga sulit untuk disembuhkan.
SISTEM PERNAFASAN
Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara
serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan,
oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh
dari udara di lingkungan sekitar. Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan
udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung
karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh
energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi. Sistem pernapasan pada
manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan.
Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah
bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat
pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal
pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru.
Salah satu ciri-ciri makhluk hidup ialah bernafas. Tapi apakah kalian tahu
fungsi bernafas? Fungsi bernapas adalah proses menghirup atau memasukkan
oksigen dari udara yang akan digunakan untuk membakar atau mengoksidasi
makanan serta mengeluarkan sisa hasil oksidasi, yaitu karbon dioksida.
Pernapasan manusia bertujuan untuk memperoleh oksigen dari udara dan
mengeluarkan gas sisa pembakaran dari dalam tubuh.
Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yaitu saluran
pernapasan dan mekanisme pernapasan. Saluran pernapasan atau tractus
respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh manusia yang sifatnya
berfungsi sebagai tempat perlintasan dan tampat pertukaran gas yang diperlukan
untuk proses pernapasan, saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan
berakhir pada paru-paru. Banyak yang menyebutkan bahwa proses bernapas
disebut juga dengan proses Respirasi. Proses bernapas akan berlangsung jika
ditunjang oleh alat-alat pernapasan. Untuk itu, artikel kali ini akan membahas
mengenai Sistem Pernapasan Pada Manusia yang mencakup organ-organ
pernapasan, serta beberapa gangguan yang berhubungan dengan sistem
pernapasan.
# Alat Pernapasan Manusia
Dibawah ini merupakan bagian-bagian organ alat pernapasan pada manusia.
1. Hidung (Cavum Nasalis)
Faring, dari bahasa Yunani, pharynx, adalah tenggorok atau kerongkongan yang
merupakan bagian dari sistem pencernaan dan sistem pernapasan. Istilah ini
terutama dipakai dalam kalangan ilmu kedokteran. Faring adalah tabung
fibromuskular yang terdapat persis didepan tulang leher yang berhubungan
dengan rongga hidung, rongga telinga tengah, dan laring. Pada umumnya faring
dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Faring nasal yang berhubungan dengan rongga
hidung, Faring oral yang berhubungan dengan rongga paru-paru, dan Faring
laryngeal yang berhubungan dengan epiglottis dari laring serta menuju ke
Esofagus.
Fungsi utama faring adalah sebagai saluran alat pencernaan yang membawa
makanan dari rongga mulut hingga ke Esofagus. Hubungan faring dengan rongga
hidung dan laring ini membuat faring menjadi cukup penting dalam produksi
suara, serta memungkinkan manusia untuk bernapas menggunakan mulut serta
jika diperlukan secara medis memasukkan makanan melalui hidung.
3. Tenggorokan (Trakea)
Proses pernapasan meliputi dua proses, yaitu menarik napas atau inspirasi serta
mengeluarkan napas atau ekspirasi. Sewaktu menarik napas, otot diafragma
berkontraksi, dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus. Bersamaan dengan
itu, otot-otot tulang rusuk pun berkontraksi. Akibat dari berkontraksinya kedua
jenis otot tersebut adalah mengembangnya rongga dada sehingga tekanan dalam
rongga dada berkurang dan udara masuk. Saat kamu mengeluarkan napas, otot
diafragma dan otot-otot tulang rusuk melemas. Akibatnya, rongga dada mengecil
dan tekanan udara di dalam paru-paru naik sehingga udara keluar. Jadi, hal yang
perlu kamu ingat, bahwa udara mengalir dari tempat yang bertekanan besar ke
tempat yang bertekanan lebih kecil.
# Jenis-Jenis Pernapasan Pada Manusia
Jenis-Jenis Pernapasan Berdasarkan organ yang terlibat dalam peristiwa
inspirasi dan ekspirasi, orang sering menyebut pernapasan dada dan pernapasan
perut. Sebenarnya pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara
bersamaan. Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian dibawah ini
a. Pernapasan Dada
Pernapasan dada terjadi karena otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga
rusuk terangkat dan akibatnya volume rongga dada membesar. Membesarnya
rongga dada ini membuat tekanan dalam rongga dada mengecil dan paru-paru
mengembang. Pada saat paru-paru mengembang, tekanan udara di luar lebih besar
daripada di dalam paruparu, akibatnya udara masuk. Sebaliknya, saat otot
antartulang rusuk berelaksasi, tulang rusuk turun. Akibatnya, volume rongga dada
mengecil sehingga tekanan di dalamnya pun naik. Pada keadaan ini paru-paru
mengempis sehingga udara keluar.
b.
Pernapasan Perut
Pernapasan perut ini terjadi karena gerakan diafragma. Jika otot diafragma
berkontraksi, rongga dada akan membesar dan paru-paru mengembang.
Akibatnya, udara akan masuk ke dalam paru-paru. Saat otot diafragma relaksasi,
diafragma kembali ke keadaan semula. Saat itu, rongga dada akan menyempit,
mendorong paru-paru sehingga mengempis. Selanjutnya, udara dari paru-paru
akan keluar.
# Gangguan Sistem Pernapasan pada Manusia
Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami
gangguan. Gangguan ini biasanya berupa kelainan, penyakit, atau karena ulah
manusia itu sendiri (seperti merokok). Penyakit atau gangguan yang menyerang
sistem pernapasan ini dapat menyebabkan terganggunya proses pernapasan.
Berikut ini adalah beberapa contoh gangguan atau penyakit pada sistem
pernapasan manusia.
1. Emfisema, merupakan penyakit pada paru-paru. Paruparu mengalami
pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
2. Asma, merupakan kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang
disebabkan oleh alergi, seperti debu, bulu, ataupun rambut. Kelainan ini
dapat diturunkan. Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan
cukup rendah atau keadaan dingin.
3. Kanker paru-paru. Penyakit ini merupakan salah satu yang paling
berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali.
Penyakit ini lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu
pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat
memicu terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan paru-paru.
4. Tuberkulosis (TBC), merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut menimbulkan bintil-
bintil pada dinding alveolus. Jika penyakit ini menyerang dan dibiarkan
semakin luas, dapat menyebabkan sel-sel paru-paru mati. Akibatnya paru-
paru akan kuncup atau mengecil. Hal tersebut menyebabkan para penderita
TBC napasnya sering terengah-engah.
5. Bronkhitis, merupakan gangguan pada cabang batang tenggorokan akibat
infeksi. Gejalanya adalah penderita mengalami demam dan menghasilkan
lendir yang menyumbat batang tenggorokan. Akibatnya penderita
mengalami sesak napas.
6. Influenza (flu), merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
influenza. Penyakit ini timbul dengan gejala bersin-bersin, demam, dan
pilek.
SISTEM REPRODUKSI
Peta Konsep
Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu
baru diawali dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin
wanita (sel telur). Sistem reproduksi manusia dibedakan menjadi alat reproduksi
laki-laki dan perempuan.
A. Alat reproduksi laki-laki
Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin
bagian dalam. Perhatikan gambar di bawah. Alat kelamin bagian luar terdiri dari
penis dan skrotum. Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri dari testis,
epididimis, vas deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral.
Sperma
Pada usia remaja (sekitar usia 12 – 13 tahun), umumnya organ kelamin laki-laki
telah mampu menghasilkan sel sperma. Biasanya ditandai dengan mimpi dan
keluarnya sel sperma (mimpi basah). Sel sperma manusia memiliki panjang ±60
μm. Dalam satu tetes semen (air mani) terdapat kurang
lebih 200 – 500 juta sperma. Sel sperma dapat bergerak aktif karena mempunyai
flagela (ekor).
Proses Spermatogenesis
Proses pembentukan dan pemasakan sperma disebut spermatogenis. Pada
pembahasan sebelumnya dikatakan bahwa sperma dihasilkan oleh testis.
Spermatogenis terjadi di tubulus seminiferus testis. Dalam tubulus tersebut
terdapat sel sperma, yang disebut spermatogonium. Spermatogonium kemudian
membelah secara mitosis menghasilkan spermatogonium yang haploid (Lihat
gambar di bawah).
Spermatogenesis
Spermatogonium ini kemudian membesar membentuk spermatosit primer.
Spermatosit primer seterusnya akan membelah secara meiosis I untuk
menghasilkan dua spermatosit sekunder yang haploid. Kemudian setiap
spermatosit sekunder akan membelah secara meiosis II untuk menghasilkan dua
spermatid yang hapolid. Sel-sel spermatid akan berdiferensiasi menjadi
spermatozoa atau sperma.
B. Alat reproduksi wanita
Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang
lengkap, tetapi belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi
sepenuhnya saat seorang wanita telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi
wanita juga terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin
bagian luar terdiri dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan
klitoris. Sedangkan pada alat kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba falopii
(oviduk), dan uterus (rahim).
Oogenesis
C. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio
Fertilisasi adalah proses pembuahan. Ovum matang dilepas ovarium dan
ditangkap rumbai-rumbai pada corong tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka
ovum dibuahi sperma. Ovum yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian
zigot bergerak menuju rahim. Jika ovum tidak dibuahi sperma, jaringan dalam
dinding rahim yang telah menebal dan banyak pembuluh darah akan rusak dan
luruh sehingga terjadi menstruasi.
Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim tumbuh
menebal dan banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan
menempel tidak terjadi gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding
rahim dipengaruhi hormon esterogen dan progesterone. Di rahim embrio
berkembang selama 9 bulan untuk menjadi bayi.
Perkembangan embrio:
1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
Sistem perkemihan atau biasa juga disebut Urinary System adalah suatu system
kerjasama tubuh yang memiliki tujuan utama mempertahankan keseimbangan
internal atau Homeostatis. Fungsi lainnya adalah untuk membuang produk-produk
yang tidak dibutuhkan oleh tubuh dan bayak fungsi lainnya yang akan dijelaskan
kemudian.
Sistem perkemihan melibatkan 6 organ, yaitu:
– Ginjal
– ureter
– Kandung Kemih
– Saluran Kencing (Uretra)
Organ yang paling berperan dalam hal ini adalah Ginjal (Renal; Kidney).
ANATOMI GINJAL
Ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak di kedua sisi
columna vertebralis, di bawah liver dan limphe. Di bagian superior ginjal terdapat
adrenal gland (juga disebut kelenjar suprarenal). Ginjal bersifat retroperitoneal,
yang berarti terletak di belakang peritonium yang melapisi rongga abdomen.
Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya
terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati. Sebagian
dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal
dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang
membantu meredam goncangan.
Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena tertekan
ke bawah oleh hati. Kutub atas ginjal kanan terletak setinggi iga keduabelas,
sedangkan ginjal kiri terletak setinggi iga kesebelas. Pada orang dewasa, panjang
ginjal sekitar 12-13 cm, lebarnya 6 cm, tebal 2,5 cm dan beratnya ± 140 gram (
pria=150 – 170 gram, wanita = 115-155 gram)
Kedua ureter merupakan saluran yang panjangnya sekitar 10-12 inci (25 ningga
30 cm), terbentang dari ginjal sampai vesica urinaria. Fungsi ureter menyalurkan
urine ke vesica urinaria.
Vesica urinaria merupakan kantong berotot yang dapat mengempis, terletak
dibelakang simfisis pubis. Fungsi vesica urinaria: (1) Sebagai tempat
penyimpanan urine, dan (2) mendorong urine keluar dari tubuh.
Potongan longitudinal ginjal memperlihatkan dua daerah yang berbeda yaitu
Korteks dan medula.
1. Korteks : bagian luar dari ginjal
2. Medula : Bagian dalam dari ginjal
3. Piramid : Medula yang terbagi-bagi menjadi baji segitiga
4. Kolumna Bertini ; Bagian korteks yang mengelilingi piramid.
5. Papilaris berlini : Papila dari tiap piramid yang terbentuk dari persatuan
bagian terminal dari banyak duktus pengumpul.
6. Pelvis: Reservoar utama sistem pengumpulan ginjal.
7. Kaliks minor: bagian ujung pelvis berbentuk seperti cawan yang
mengalami penyempitan karena adanya duktus papilaris yang masuk ke
bagian pelvis ginjal.
8. Kaliks mayor: Kumpulan dari beberapa kaliks minor.
Unit fungsional ginjal adalah nefron. Pada manusia setiap ginjal mengandung 1-
1,5 juta nefron yang pada dasarnya mempunyai struktur dan fungsi yang sama.
NEFRON
Di ulangi lagi. Unit fungsional ginjal adalah nefron. Pada manusia setiap ginjal
mengandung 1-1,5 juta nefron yang pada dasarnya mempunyai struktur dan fungsi
yang sama.
Dapat dibedakan dua jenis nefron:
1. Nefron kortikalis yaitu nefron yang glomerulinya terletak pada bagian luar
dari korteks dengan lingkungan henle yang pendek dan tetap berada pada
korteks atau mengadakan penetrasi hanya sampai ke zona luar dari
medula.
2. Nefron juxtamedullaris yaitu nefron yang glomerulinya terletak pada
bagian dalam dari korteks dekat dengan cortex-medulla dengan lengkung
henle yang panjang dan turun jauh ke dalam zona dalam dari medula,
sebelum berbalik dan kembali ke cortex.
Bagian-bagian nefron:
a. Glomerolus
Suatu jaringan kapiler berbentuk bola yang berasal dari arteriol afferent yang
kemudian bersatu menuju arteriol efferent, Berfungsi sebagai tempat filtrasi
sebagian air dan zat yang terlarut dari darah yang melewatinya.
b. Kapsula Bowman
Bagian dari tubulus yang melingkupi glomerolus untuk mengumpulkan cairan
yang difiltrasi oleh kapiler glomerolus.
c. Tubulus, terbagi menjadi 3 yaitu:
1.Tubulus proksimal
Tubulus proksimal berfungsi mengadakan reabsorbsi bahan-bahan dari cairan
tubuli dan mensekresikan bahan-bahan ke dalam cairan tubuli.
2.Lengkung Henle
Lengkung henle membentuk lengkungan tajam berbentuk U. Terdiri dari pars
descendens yaitu bagian yang menurun terbenam dari korteks ke medula, dan pars
ascendens yaitu bagian yang naik kembali ke korteks. Bagian bawah dari
lengkung henle mempunyai dinding yang sangat tipis sehingga disebut segmen
tipis, sedangkan bagian atas yang lebih tebal disebut segmen tebal.
Lengkung henle berfungsi reabsorbsi bahan-bahan dari cairan tubulus dan sekresi
bahan-bahan ke dalam cairan tubulus. Selain itu, berperan penting dalam
mekanisme konsentrasi dan dilusi urin.
3.Tubulus distal
Berfungsi dalam reabsorbsi dan sekresi zat-zat tertentu.
d. Duktus pengumpul (duktus kolektifus)
Satu duktus pengumpul mungkin menerima cairan dari delapan nefron yang
berlainan. Setiap duktus pengumpul terbenam ke dalam medula untuk
mengosongkan cairan isinya (urin) ke dalam pelvis ginjal.
FISIOLOGI GINJAL
Ginjal memiliki fungsi yaitu:
1. Pengeluaran zat sisa oranik
2. Pengaturan konsentrasi ion-ion penting
3. Pengaturan keseimbangan asam-basa tubuh
4. Pengaturan produksi sel darah merah
5. Pengaturan tekanan darah
6. Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino
darah
7. Pengeluaran zat beracun
DAFTAR PUSTAKA
Siregar, Harris, dkk. 1995. Sistem Urogenitalia Fisiologi Ginjal, Edisi ketiga.
Bagian Ilmu Fisiologi Fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin.
Makassar.
Pricw, Lorraine, 2006, pathophysioloy: clinical concepts of disease processes,
6/E, Alsevier Science.
Sherwood. Fisiologi manusia dari sel ke sistem