SEJARAH ILMU PENGETAHUAN DARI ZAMAN PRA-YUNANI KUNO SAMPAI
ZAMAN KONTEPORER
1. Zaman pra-Yunani Kuno (abad XV-VII MS)
Zaman pra-Yunani Kuno merupakan zaman dimana manusia melum mempergunakan peralatan-peralatan seperti yang kita gunakan pada saat ini, pada zama pra-Yunani Kuno manusia masih mempergunakan benda-benda primitive seperti batu, pada zaman ini pula di sebut juga zaman batu, manusia pada kala itu menggunakan batu untuk peralatan sehari hari meraka adapun penemuan- penemuan lain yang di temukan oleh arkeolog antara lain : tempat penguburan,gambar digua-gua, Sisa beberapa tanaman, Tulang belulang hewan. Benda yang di temukan itu mempunya fungsinya masing masing seperti halnya kapak yang terbuat dari batu dan tulang yang di gunakan sebagai alat pemotong dan pembelah, alat ini berfungsi sebagai alat pengorek ubi di dalam tanah, berburu dan menangkap ikan, benda-benda tersebut sebagai bukti bahwa manusia sebagai makluk berbudaya yang mampu berkreasi untuk mengatasi tantangan alam, kemudian benda-benda tersebut terus di perbaharui oleh manusia melalu proses mencoba dan kegagalan dengan uji coba yang sangat lama sampai akhirnya ada kemajuan, dari proses ini pula manusia-manusia pada zama pra-Yunani Kuno dapat menumakan material yang di anggap baik dari sebelumnya untuk membuat peralatan- peralatan tertentu. Diperkiraka antara abad XV sampai VI SM manusia telah menemuakan logam antara lain seperti tembaga,perak dan besi. Manusia pada itu sudah berpengalaman kususnya mengenai logam sehingga dapat mengenali bijih-bijih logam yang dijumpai meleleh di permukaan tanah. Bijih logam yang ditemukan terutama berasal dari tembaga. Kemudian mereka membuat alat-alat yang diperlukan dari bahan bijih, yang mana pada VX SM besi pertama kali di pergunakan oleh Irak kemudian Peroses perubahan secara berangsur angsur pada ilmu pengetahuan Pada abad XV SM di perkirakan telah terjadi di Yunani, Babylonia, Mesir, Cina (di dinasti Shang), Timur Tengah (peradaban Islam), dan Eropa, dimana perkembangan terhadap teknik yang diterapkan di Eropa, Cina pada abad XV SM telah mengembangkan teknik peralatan perunggu, kemudian peroses perubahan terus menerus terjadi pada ilmu pengetahuan hingga menciptakan besi sebagai perangkat peralatan perang yang dikenal pada abad V SM. India memberikan sumbangan yang besar dalam perkembangan matematika dengan penemuan sistem bilangan desimal, pemikiran Budhisme yang diadopsi oleh Raja Asoka telah menyumbangkan sistem bilangan yang menjadi titik tolak perkembangan sistem bilangan pada zaman modern, India juga menciptakan penemuan roda pemutur pembuatan tembikar pada abad XXX SM. Zaman pra-Yunani Kuno ini ditandai oleh lima kemampuan manusia sebagai berikut : 1. Know how dalam kehidupan sehari-hari yang didasarkan pada pengalaman, 2. Pengetahuan yang berdasarkan pengalaman itu diterima sebagai fakta dengan sikap receptive mind, 3. Kemampuan menemukan abjad dan sistem bilangan alam sudah menampakan perkembangan pemikiran manusia ke tingkat abstraksi, 4. Kemampuan menulis, berhitung, dan menyusun kalender yang didasarkan atas sintesa terhadap hasil abstraksi yang dilakukan, 5. Kemampuan meramalkan suatu peristiwa berdasarkan peristiwa-peristiwa sebelumnya.
2. Zaman Yunani Kuno (Abad VII-II SM)
Pada zaman Yunani Kuno ini dipandang sebagai zaman puncak kejayaan filsafat sebab pada zaman Yunani Kuno orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Pada masa ini, Yunani dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat karena tidak lagi mempercayai mitologi- mitologi. bangsa Yunani yang tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap menerima begitu saja, tetapi menumbuhkan sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis sehingga sikap kritis ini menjadikan bangsa Yunani sebagai ahli pikir terkenal sepanjang masa. Adapun beberapa tokoh yang terkenal pada masa ini antara lain : 1.Thales berpendapat menurutnya asal alam semesta itu adalah air karena tidak ada kehidupan tanpa air. 2.Pythagoras dikenal sebagai filsuf dan juga ahli ilmu ukur ia juga lebih dikenal dengan penemuannya tentang ilmu ukur dan aritmatik. 3.Herakleitos berpendapat bahwa api merupakan asas pertama yang merupakan dasar segala sesuatu yang ada karena menurutnya api adalah lambang perubahan, dengan adanya api kayu atau bahan apa saja berubah menjadi abu. Herakleitos berpendapat bahwa dalam dunia alamiah tidak ada sesuatu pun yang tetap, tidak ada sesuatu apapun yang dianggap definit atau sempurna. 4. Parmenides adalah filsuf pertama yang mempratekkan cabang filsafat yang disebut “metafisika”. Pendapat parmenides yang terkenal adalah yang ada, ada dan yang tidak ada, tidak ada. 5. merupakan contoh istimewa selaku filsuf ynag jujur serta berani. Keaktifannya dapat dibandingkan dengan pekerjaan bidan. Dia tidak menolong orang bersalin, melainkan membidani jiwa-jiwa. Metode ini dikenal dengan Maicutike Telehne (Ilmu Kebidanan) yaitu suatu metode dialektiva untuk melahirkan kebenaran. 6. Democritus (460 – 370 SM) memperkenalkan konsep atom bahwa alam semesta ini sesungguhnya terdiri atas atom-atom. Atom adalah materi terkecil, yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.
3. Pertengahan (Abad II-XIV M)
Pada zaman Pertengahan ilmu pengetahuan sangatlah berkembang dengan muncupnya para theolog di bidang ilmu pengetahuan bahkan para ilmuan pada masa itu ada theolog, perdaban dunia Islam sangat berpengarung pada masa itu sehingga aktivitas ilmiah ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Pada masa puncak kebudayaan Islam. Sekitar tahun 600-700 M kemajuan ilmu pengetahuan berada di peradaban dunia Islam. Kemudian muncul nama-nama terkenal seperti Al-Razi (850-923) dan Ibnu Sina (980-1077) yang menulis buku-buku kedokteran, serta Abu’l Qasim yang menulis ensiklopedia kedokteraan yang menelaah ilmu bedah, serta peralatan yang dipakai pada masa itu. 4. Zaman Renaissance (Abad XIV – XVII M) Renaissance merupakan suatu gerakan yang meliputi suatu masa di mana orang merasa dirinya telah dilahirkan kembali dalam keadaban yg diartikan sebagai suatu periode sejarah di mana perkembangan kebudayaan Barat memasuki periode baru dalam semua aspek kehidupan manusia yang mana Pada zaman ini manusia ingin mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri, Zaman Renaissance merupakan zaman peralihan ketika kebudayaan dari abad pertengahan mulai berubah menjadi suatu kebudayaan modern. Pada zaman Renaissance manusia pada masa ini pemikirannya seseorang mulai bebas dan berkembang , berkembangnya ilmu pengetahuan di tandai dengan tokoh-tokoh terkenal seperti 1. Roger Bacon (1214-1294), berpendapat bahwa pengalaman merupakan landasan utama diawal dan ujian akhir bagi semua ilmu pengetahuan, 2. Copernicus (1473 – 1543) Penemuan Copernicus dikenal sebagai prinsip heliosentris. Copernicus berpendapat bahwa bumi dan planet semuanya mengelilingi matahari sehingga matahari menjadi pusat (heliosentris), 3. Tycho Brahe (1546-1601), pada masa ini menemukan benda- benda angkasa. Ia membuktikan bahwa benda-benda angkasa tersebut terapung bebas dalam ruang angkasa. 4. Johannes Keppler (1571-1630) Johannes Keppler seorang ahli matematika ia merupakan asisten Tycho Brahe. Johannes Keppler melanjutkan penelitian Brahe yaitu tentang gerak benda-benda angkasa, 5. Galileo Galilei (1546-1642), pada masa ini menciptakan sebuah teropong bintang yang terbesar.
5. Zaman Modern (Abad XVII-XIX M)
Zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern ini sesungguhnya sudah dirintis sejak zaman Renaissance. awal mula dari suatu masa baru ditandai oleh usaha besar dari Descartes untuk memberikan kepada filsafat suatu bangunan yang baru. Filsafat berkembang bukan pada zaman Renaissance itu, melainkan kelak pada zaman sesudahnya Zaman Modern). Ahmad Syadali dan Mudzakir (2004:101) menguraikan secara panjang lebar bahwa filsafat abad modern pada pokoknya dimulai dengan tiga aliran, yaitu:
1.Aliran Rasionalisme dengan tokohnya Rene Descartes (1596-1650 M).
2.Aliran Empirisme dengan tokohnya Francis Bacon (1210-1292). 3.Aliran Kriticisme dengan tokohnya Immanuel Kant (1724-1804 M). Tiga aliran filsafat di atas, tergolong pada aliran pramaterialisme. Oleh karena itu, dapat diambil pengertian yang mana perkembangan filsafat pada abad modern memperlihatkan idealisme pemikiran yang luar biasa terlihat dari “cara berpikir” manusia. Para filsuf zaman modern menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal dari kitab suci atau ajaran agama, tidak juga dari para penguasa, tetapi dari diri manusia sendiri.
6. Zaman Kontemporer (abad XX- sekarang)
Zaman konteporer di mulai dari awal abad 20 M dan masih berlangsung hingga saat ini. Zaman ini ditandai dengan adanya teknologi-teknologi canggih, dan spesialisasi ilmu-ilmu yang semakin tajam dan mendalam. Pada zaman ini bidang fisika menempati kedudukan paling tinggi dan banyak dibicarakan oleh para filsuf. Hal ini disebabkan karena fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta. zaman kontemporer ini ditandai dengan penemuan berbagai teknologi yang canggih seperti mulai penemuan komputer, berbagai satelit, internet dan lain sebagainya, teknologi yang ini sangat merubah kehidupan manusia