SILABUS PEMBELAJARAN
KELAS VII (SATU) SMP / MTs
A. Rasional
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) memiliki visi dan misi
mengembangkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah
air, melalui proses menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya; dan memiliki
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru; memahami dan menerapkan pengetahuan faktual dan konseptual
tentang kewarganegaraan; dan menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual kewarganegaraan
dengan terampil.
Untuk itu dikembangkan substansi pembelajaran yang dijiwai oleh 4 (empat) konsensus
kebangsaan yaitu (1) Pancasila, sebagai dasar negara, ideologi nasioanl, dan pandangan hidup;
(2) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai hukum dasar yang
menjadi landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; (3) Negara
Kesatuan Republik Indonesia, sebagai komitmen terhadap bentuk final Negara Republik Indonesia
yang melindungi segenap bangsa dan tanah tumpah darah Indonesia; (4) dan Bhinneka Tunggal
Ika, sebagai wujud kesadaran atas keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang utuh dan kohesif secara nasional dan harmonis dalam pergaulan antarbangsa.
Pembelajaran PPKn dirancang sebagai wahana untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21
(The 21st Century Skills) melalui mata pelajaran PPKn serta memperkuat upaya perubahan cara
pandang (mindset) para guru PPKn untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola dan
mengembangkan pembelajaran PPKn.
Silabus mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP/MTs ini disusun
dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan
dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien,
tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap
mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini
dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah
diajarkan/dikelola oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh peserta didik (learnable); terukur
pencapainnya (measurable assessable), dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn) sebagai
bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.
Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keungulan-keunggulan
lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus mencakup Kompetensi Dasar, materi
pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus
merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut
merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yang
sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru
diharapkan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan
metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta
tingkat perkembangan kemampuan peserta didik.
pelaksanaan kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai warga negara terhadap kehidupan
sehari-hari.
Menghayati dan mempertahankan isi alinea dan pokok pikiran yang terkandung dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan jujur;
mensintesiskan dan menerapkan isi alinea dan pokok pikiran yang terkandung dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Menghargai dan
mendukung ketentuan tentang bentuk dan kedaulatan Negara sesuai Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945 secara adil; Memahami dan mewujudkan prinsip-prinsip
kedaulatan kedaulatan Negara sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
Mensyukuri dan mendukung nilai-nilai yang menunjukkan perilaku orang beriman dalam praksis
pelindungan dan penegakan hukum dalam masyarakat untuk menjam in keadilan dan
kedamaian; Memprediksi dan menalar hasil evaluasipraksis (kehidupan nyata) pelindungan
dan penegakan hukum dalam masyarakat untuk menjamin keadilan dan kedamaian.
Kompetensi yang harus dicapai peserta didik setelah mempelajari Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah sebagai berikut:
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PPKn disusun sesuai dengan Kompetensi Inti tiap kelas.
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu.
Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat
dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan
Pengorganisasian ruang lingkup materi PPKn dikembangkan sesuai dengan prinsip mendalam dan
meluas, mulai dari jenjang SD/MI sampai dengan jenjang SMA/MA/SMK. Prinsip mendalam berarti
materi PPKn dikembangkan dengan materi pokok sama, namun semakin tinggi tingkat kelas atau
jenjang semakin mendalam pembahasan materi. Prinsip meluas berarti lingkungan materi dari
keluarga, teman pergaulan, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara, serta pergaulan dunia.
Kedalaman dan keluasan materi dapat dilihat dari rumusan kompetensi dasar.
21
Kerangka Pengembangan Kurikulum PPKn SMP/MTS Kelas VII sd IX mengikuti elemen
pengorganisasi Kompetensi dasar yaitu Kompetensi Inti. Kompetensi Inti pada kelas Kelas VII sd IX
yaitu :
KI.2 Menunjukkan perilaku jujur, KI.2 Menunjukkan perilaku jujur, KI.2 Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, disiplin, tanggung jawab, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong peduli (toleransi, gotong peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, royong), santun, percaya diri, royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara dalam berinteraksi secara dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan efektif dengan lingkungan efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam sosial dan alam dalam sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan jangkauan pergaulan dan jangkauan pergaulan dan
keberadaannya keberadaannya keberadaannya
.
KI.3 Memahami pengetahuan KI.3 Memahami dan menerapkan KI.3 Memahami dan menerapkan
(faktual, konseptual, dan pengetahuan (faktual, pengetahuan (faktual,
prosedural) berdasarkan rasa konseptual, dan prosedural) konseptual, dan prosedural)
ingin tahunya tentang ilmu berdasarkan rasa ingin berdasarkan rasa ingin
pengetahuan, teknologi, seni, tahunya tentang ilmu tahunya tentang ilmu
budaya terkait fenomena dan pengetahuan, teknologi, seni, pengetahuan, teknologi, seni,
kejadian tampak mata budaya terkait fenomena dan budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata kejadian tampak mata
KI.4 Mencoba, mengolah, dan KI.4 Mengolah, menyaji, dan KI.4 Mengolah, menyaji, dan
menyaji dalam ranah konkret menalar dalam ranah konkret menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, (menggunakan, mengurai, (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan merangkai, memodifikasi, dan merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak membuat) dan ranah abstrak membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, (menulis, membaca, (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, menghitung, menggambar, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dan mengarang) sesuai dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di dengan yang dipelajari di dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sekolah dan sumber lain yang sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut sama dalam sudut sama dalam sudut
pandang/teori pandang/teori pandang/teori
.
Kurikulum PPKn Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah disusun dengan ruang lingkup sebagai
berikut:
Pancasila, sebagai dasar negara, ideologi Nasional, dan pandangan hidup bangsa.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai hukum dasar tertulis yang
menjadi landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai kesepakatan final bentuk Negara Republik
Indonesia.
Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud filosofi kesatuan yang melandasi dan mewarnai
keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kerangka Konseptual PPKn
Secara epistemologis PPKn dapat digambarkan sebagai berikut:
22
KERANGKA KONSEPTUAL/EPISTEMOLOGIS
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Sikap, Kewarganegaraan
SUBSTANSI/MUATAN (CIVIC DISPOSITIONS)
PANCASILA,
UUD NRI 1945 KOMPETENSI UTUH
KEWARGANEGARAAN
NKRI (CIVIC INTELLIGENCE)
Keadaban
BHINNEKA Pancasila
TUNGGAL IKA (CIVIC VIRTUES)
Komitmen
Kewarganegaraan
(CIVIC CONFIDENCE, CIVIC COMMITTMENT)
Keterampilan, Kecakapan,
Partisipasi, dan Tanggung Jawab
Kewarganegaraan
(CIVIC COMPETENCE, CIVIC RESPONSIBILITY,
CIVIC PARTICIPATION)
1. Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proses Keilmuan (Scientific Approach) yang dipersyaratkan
dalam kurilukum 2013 memusatkan perhatian pada proses pembangunan pengetahuan (KI-3,
keterampilan (KI – 4), sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2) melalui transformasi
pengalaman empirik dan pemaknaan konseptual. Pendekatan tesebut memiliki langkah generik
sebagai berikut:
a. Mengamati (observing),
b. Menanya (questioning),
c. Mengeksplorasi/mencoba (exploring),
d. Mengasosiasi/menalar (assosiating)
e. Mengkomunikasikan (comunicating)
Pada setiap langkah dapat diterapkan model pembelajaran yang lebih spesifik, misalnya:
untuk mengamati antara lain dapat menggunakan model menyimak dengan penuh perhatian;
23
untuk menanya antara lain dapat menggunakan model bertanya dialektis/mendalam;
untuk mengeksplorasi antara lain dapat menggunakan model kajian dokumen historis;
untuk menalar antara lain dapat menggunakan model diskusi peristiwa publik;
untuk mengkomunikasikan antara lain dapat menggunakan model presentasi gagasan di
depan publik (public hearing).
Kegiatan belajar dan pembelajaran menekankan pada hal-hal antara lain sebagai berikut:
Meningkatkan rasa keingintahuan (Foster a sense of wonder) terkait hal-hal baik yang bersifat empirik
maupun konseptual;
Meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation) dalam konteks yang lebih luas, bukan
hanya yang bersifat kasat mata tetapi juga yang syarat makna;
Melakukan analisis (Push for analysis) untuk mendapatkan keyakinan nilai dan moral yang berujung
pada pemilikan karakter tertentu dan
Berkomunikasi (Require communication), baik yang bersifat intrapersonal (berkomunikasi dalam
dirinya) / kontemplasi maupun interpersonal mengenai hal yang terpikirkan maupun yang bersifat meta
kognitif.
2. Penilaian
a. Penilaian Sikap
Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual (ketaatan
beribadah, berperilaku syukur, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan; dan toleransi
dalam beribadah) yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa,
dan sikap sosial (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri) yang terkait
dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung
jawab.
Penilaian sikap di SMP/MTs dilakukan oleh guru mata pelajaran PPKn. Teknik penilaian
yang digunakan meliputi: observasi, wawancara, catatan anekdot (anecdotal record), catatan
kejadian tertent (incidental record) sebagai unsur penilaian utama. Sedangkan teknik penilaian
diri dan penilaian antar-teman (peer evaluation) dapat dilakukan dalam rangka pembinaan dan
pembentukan karakter peserta didik, sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu alat
konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik. Penilaian yang utama dilakukan oleh guru
kelas melalui observasi selama periode tertentu dan penilaian sikap tidak dilaksanakan pada
setiap kompetensi dasar (KD). Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung, dan tidak hanya di dalam kelas. Hasil penilaian sikap berupa deskripsi yang
menggambarkan perilaku peserta didik.
b. Penilaian Pengetahuan
Pengetahuan yang akan dinilai pada PPKn di SMP/MTs berkaitan dengan langkah-langkah
untuk mewujudkan Pancasila sebagai Dasar Negara; Isi alinea dan pokok pikiran yang terkandung dalam
alinea Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945; Prinsip-prinsip
kedaulatan sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945; Prinsip persatuan
dalam keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika;
Prinsip harmoni dalam keberagaman sosial, budaya, ekonomi, dan gender dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika; Konsep cinta tanah air/bela Negara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
c. Penilaian Ketrampilan
Penilaian kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut
peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu. Perkembangan pencapaian
kompetensi ketrampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji,
menalar, dan mencipta. Gradasi pencapaian kompetensi keterampilan mata pelajaran PPKn
pada jenjang SMP/MTs adalah mengamati, menanya, mencoba dan mengolah.
Teknik penilaian kompetensi ketrampilan menggunakan tes praktik, projek, dan portofolio.
Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi
rubrik.
24
Kegiatan Pembelajaran pada silabus ini dapat disesuaikan dan diperkaya dengan konteks daerah
atau sekolah, serta konteks global untuk mencapai kualitas optimal hasil belajar pada peserta
didik terhadap Kompetensi Dasar. Kontekstualisasi pembelajaran tersebut agar peserta didik tetap
berada pada budayanya, mengenal dan mencintai alam serta sosial di sekitarnya, dengan
perspektif global sekaligus menjadi pewaris bangsa sehingga akan menjadi generasi tangguh dan
berbudaya Indonesia.
Dalam konteks pembelajaran PPKn lingkungan (alam, sosial, budaya, dan sipritual) merupakan
kelas global yang terbuka (open global classroom) yang berfungsi sebagai sumber belajar. Oleh
karena itu guru PPKn harus selalu berupaya untuk memanfaatkan lingkungan dalam rangka
memberikan pengalaman belajar (learning experience) peserta didik dengan memberikan tugas
belajar (learning task) yang digali dari lingkungan belajar dengan prinsip semakin meluas
(expanding environment approach) misalnya dengan kegiatan karyawisata/studiwisata, dan
proyek belajar kewarganegaraan.
Saat ini dunia pendidikan sedang beradaa dalam abad teknologi dan informasi. Peserta didik
yang ada dalam satuan pendidikan mulai dari SD/MI sampai dengan SMA/MA selain sebagai
warga negara juga sudah menjadi warga jaringan (netizen) yang aktif menjadi media teknologi
komunikasi seperti dalam kehidupan sehari-hari. Mereka sudah menjadi bagian dari komunitas
teccnology natives (pengguna asli teknologi) karena sejak lahir sudah berinteraksi dalam era
teknologi. Sementara itu para guru sebagian besar masih termasuk kategori pendatang baru
(migran) ke dunia baru TI (Teknologi Infomrasi). Oleh karena itu diperkukan pelatihan
pemanfaatan TI bagi guru PPKn agar mampu mengelola pembelajar PPKn dalam konteks
dinamikan kehidupan abad ke 21- abad TI.
Namun demikian tidaklah berarti bahwa sumber belajar yang sudah ada, yang sering juga disebut
konvensional/nonteknologi seperti Buku Teks dan Lembar Kerja Siswa (LKS) tidak lagi
diperlukan. Justeru dengan bantuan TI, Buku dan LKS bentuk dan formatnya harus
mengakomodasikan TI. dengan mengembangan Buku dan LKS menjadi bagian darai media
belajar kombinasi konvesional dan TI. Perlu ditekankan bahwa LKS jangan/bukan hanya sekedar
kumpulan soal, melainkan harus dikembangkan menjadi media belajar yang memungkinkan
peserta didik melakukan kegiatan belajar menganalisis, menerapka dan melakukan kegiatan lain
yang berdampak pada peningkatan kemampuan berpikir tingkat tingi (higher order thinking skills).
Dalam konteks itu guru PPKn harus dibekali dengan kemampuan memanfaatkan TI dalam
menggunakan atau mengembangkan LKS dan menulis Buku pengayaan. Selain itu dengan mulai
terbukanya sumber belajar bebas (open education resources) atau OERS baik nasional maupun
global, guru PPKn harus berupaya memanfaatkan jaringan internet dalam pembelajaran dengan
mengembangkan pembelajaran berbasis jaringan (pembelajaran daring). Dengan demikian
pembelajarn PPKn menjadi proses belajar yang terpadu/teraduk (blended learning).
25
SILABUS
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SEKOLAH MENEGAH PERTAMA
A. Kelas VII
Alokasi waktu: 3 jam pelajaran/minggu
27
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
1.5. Menanggapi pendapat secara Kerjasama dalam berbagai Mengamati tayangan video/gambar
jujur tentang arti penting bidang kehidupan di tentang kerjasama di berbagai bidang
kerjasama dalam berbagai masyarakat kehidupan di masyarakat yang tercipta
bidang kehidupan di masyarakat Makna kerjasama dalam atas dasar sikap saling menghargai
hidup bermasyarakat Mengidentifikasi dan menyampaikan
2.5. Mendukung pendapat tentang Pentingnya kerjasama pertanyaan berkaitan dengan
arti pentingnya kerjasama dalam Bentuk-bentuk kerjasama kerjasama dalam berbagai bidang
berbagai bidang kehidupan di dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat dengan
masyarakat kehidupan di masyarakat penuh tanggung jawab
Mencari informasi dan mendiskusikan
3.5. Menganalisis pentingnya jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
kerjasama dalam berbagai yang ada dengan kerjasama kelompok
bidang kehidupan di masyarakat Menghubungkan berbagai informasi
yang diperoleh dan menyimpulkan
4.5. Bertanggung jawab dalam kerjasama dalam berbagai bidang
bekerjasama di berbagai bidang kehidupan di masyaraka
kehidupan masyarakat Menyajikan hasil telaah kerjasama
dalam berbagai bidang kehidupan di
masyarakat dengan rasa percaya diri
Melakukan gotong royong di sekolah
1.6. Mendukung karakteristik daerah Karakteristik daerah tempat Mengamati gambar tentang Peta
tempat tinggalnya dalam tinggal dalam kerangka NKRI Indonesia dan sebaran budayanya
kerangka Negara Kesatuan Makna Persatuan dan sebagai wujud rasa syukur terhadap
Republik Indonesia sebagai Kesatuan Tuhan Yang Maha Esa
anugerah Tuhan Yang Maha Esa Arti penting Memahami Mengidentifikasi pertanyaan tentang
karakteristik daerah tempat karakteristik daerah tempat tinggal
2.6. Menampilkan karakteristik tinggalnya dalam kerangka NKRI dengan penuh
daerah tempat tinggalnya dalam Mempertahankan rasa ingin tahu
kerangka Negara Kesatuan persatuan dan kesatuan Mencari informasi untuk menjawab
Republik Indonesia Indoneia pertanyaan yang sudah disusun
dengan kerjasama kelompok
3.6 .Mengasosiasikan karakteristik Menghubungkan informasi yang
daerah tempat tinggalnya dalam diperoleh dari beberapa teman
kerangka Negara Kesatuan kelompok dengan sikap saling
Republik Indonesia menghargai untuk menyimpulkan
karakteristik daerah tempat tinggal
4.6. Mewujudkan karakteristik daerah dalam kerangka NKRI
tempat tinggalnya dalam Menyusun laporan dan menyajikan
kerangka Negara Kesatuan hasil telaah tentang karakteristik
Republik Indonesia. daerah tempat tinggal dalam kerangka
NKRI dengan percaya diri dan rasa
syukur terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
Mensimulasikan menghormati adat,
kebiasaan masyarakat yang berbeda
28
B. Kelas VIII
Alokasi waktu: 3 jam pelajaran/minggu
29
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
1.3 Menata tata urutan Tata urutan peraturan Mengamati gambar tentang urutan peraturan
perundang-undangan dalam perundang-undangan dalam perundang-undangan dan membaca
sistem hukum nasional di sistem hukum Nasional di beragam peraturan perundang-undangan
Indonesia secara adil Indonesia dan implementasinya sebagai wujud peduli
Makna tata urutan dan syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.3 Memperjelas konsepsi tata peraturan Mengidentifikasi berbagai pertanyaan
urutan perundang-undangan Proses pembentukan dengan penuh rasa ingin tahu dan disiplin
sesuai dengan Undang-Undang peraturan perundang- kelompok terhadap pengamatan yang
Dasar Negara Republik undangan telah dilakukannya.
Indonesia Tahun 1945 Ketaatan terhadap Mencari informasi dari berbagai sumber
peraturan perundang- untuk menjawab pertanyaan yang sudah
3.3 Memahami tata urutan undangan disusun dengan kerjasama kelompok
peraturan perundang- Menghubungkan informasi yang
undangan dalam sistem hukum diperoleh untuk menyimpulkan tentang
Nasional di Indonesia makna tata urutan peraturan
perundang-undangan dan mengambil
4.3 Mendemonstrasikan peran kesimpulan secara jujur dan
sebagai penyusun Tata Urutan bertanggung jawab
Perundang-undangan Menyusun laporan hasil telaah tentang
makna tata urutan peraturan
perundang-undangan secara tertulis
dan menyajikan hasil telaah di kelas
serta memajang hasil telaah (display) di
dinding kelas dengan bangga dan
penuh rasa tanggung jawab
30
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.5 Memproyeksikan nilai dan Indonesia anggota kelompok yang beragam untuk
semangat Sumpah Pemuda menjawab pertanyaan tentang arti
tahun 1928 dalam bingkai Sumpah Pemuda bagi perjuangan
Bhinneka Tunggal Ika kemerdekaan bangsa Indonesia dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika
4.5 Melaksanakan nilai-nilai Menghubungkan informasi yang
kejuangan tokoh Sumpah diperoleh untuk menyimpulkan tentang
Pemuda tahun 1928 makna Sumpah Pemdua bagi bangsa
Indonesia dengan penuh rasa tanggung
jawab
Menyusun laporan hasil telaah tentang
makna Sumpah Pemuda dan
menyajikan hasil telaah di depan kelas
dengan semangat saling menghargai
dan menghormati
Mensimulasikan peran tokoh Sumpah
Pemuda,
1.6 Mensyukuri semangat dan Semangat dan komitmen Mengamati gambar / tayangan vidio
komitmen kebangsaan kolektif kebangsaan untuk sidang MPR dalam membuat
untuk memperkuat Negara memperkuat NKRI keputusan/komitmen dengan penuh
Kesatuan Republik Indonesia Makna semangat dan bangga dan syukur terhadap Tuhan
komitmen kebangsaan Yang Maha Esa
2.6 Menunjukkan semangat dan Arti penting Semangat dan Mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan
komitmen kebangsaan kolektif Komitmen Kebangsaan secara bekerjasama dengan
untuk memperkuat Negara untuk untuk memperkuat kelompoknya terkait dengan pentingnya
Kesatuan Republik Indonesia NKRI semangat dan komitmen kebangsaan
Peran Tokoh Masyarakat untuk memperkuat NKRI
3.6 Memahami pentingnya akan pentingnya Semangat Mencari informasi dari berbagai sumber
semangat dan komitmen dan Komitmen Kebangsaan secara bertanggung jawab untuk
kebangsaan untuk memperkuat untuk memperkuat NKRI menjawab berbagai pertanyaan yang
Negara Kesatuan Republik telah tersusun
Indonesia Dengan penuh disiplin dan kerjasama
kelompok menghubungkan berbagai
4.6 Mendemonstrasikan peran informasi yang didapatkannya untuk
tokoh masyarakat akan membuat simpulan jawaban terhadap
pentingnya semangat dan pertanyaan yang ada
komitmen kebangsaan untuk Menyusun laporan hasil telaah tentang
memperkuat Negara Kesatuan semangat dan komitmen kebangsaan
Republik Indonesia untuk memperkuat NKRI dengan penuh
rasa tanggung jawab
Mensimulasikan peran tokoh
masyarakat akan pentingnya semangat
dan komitmen kebangsaan untuk
memperkuat NKRI
31
C. Kelas IX
Alokasi waktu: 3 jam pelajaran/Minggu
32
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Menerapkan isi alinea dan pokok
pembukaan UUD 1945 di kelas
1.3 Menghargai ketentuan tentang Kedaulatan Negara Mengamati dari video/film/gambar
bentuk dan kedaulatan negara Kesatuan Republik Indonesia tentang kedaulatan Negara RI sebagai
sesuai dengan Undang-Undang Hakekat dan teori wujud syukur terhadap Tuhan Yang
Dasar Negara Kesatuan Republik tentang Kedaulatan Maha Esa
Indonesia Tahun 1945 secara adil Bentuk Kedaulatan yang Mengidentifikasikan pertanyaan tentang
sesuai dengan Undang- hakekat kedaualatan dan kedaulatan
Undang Dasar Negara menurut UUD 1945 serta prinsip-prinsip
2.3 Mendukung ketentuan tentang Republik Indonesia tahun kedaulatan yang sesuai dengan UUD
bentuk dan kedaulatan negara 2015 Negara Kesatuan Republik Indonesia
sesuai Undang-Undang Dasar Prinsip-prinsip tahun 1945 dengan penuh disiplin
Negara Kesatuan Republik kedaulatan sesuai Mengumpulkan informasi dari berbagai
Indonesia Tahun 1945 dengan Undang-Undang sumber tentang prinsip-prinsip
DasaNegara Republik kedaulatan sesuai dengan Undang-
3.3 Memahami prinsip- Indonesia tahun 1945 Undang Dasar Negara Kesatuan
prinsip kedaulatan sesuai Melaksanakan prinsip- Republik Indonesia tahun 1945 dengan
Undang-Undang Dasar Negara prinsip kedaulatan sesuai penuh tanggung jawab
Republik Indonesia Tahun 1945. dengan Undang-Undang Menyimpulkan tentang
DasaNegara Republik tentang prinsip-prinsip kedaulatan
4.3 Mewujudkan prinsip-prinsip Indonesia tahun 1945 dengan penerapan kedaulatan yang
kedaulatan sesuai Undang- sesuai dengan UUD Negara Kesatuan
Undang Dasar Negara Republik Republik Indonesia tahun 1945
Indonesia Tahun 1945 Menyajikan hasil telaah tentang
kedaulatan yang sesuai dengan UUD
Negara Kesatuan Republik Indonesia
tahun 1945 dengan penuh rasa
tanggung jawab
Mensimulasikan pemilihan ketua
RT/Bupati
1.4 Peka/peduli terhadap masalah- Keberagaman masyarakat Mengamati masalah-masalah yang
masalah yang muncul dalam dalam bingkai Bhinneka terjadi di lingkungan sekitar dengan jujur
keberagaman,suku, agama, ras, Tunggal Ika Mengidentifikasi pertanyaan tentang
antar golongan (SARA) di Makna Persatuan dalam masalah yang muncul dalam
masyarakat serta cara Kebangsaan keberagaman masyarakat dengan
pemecahannya dalam bingkai Prinsip persatuan dalam kerjasama kelompok.
Bhinneka Tunggal Ika keberagaman suku, Mengajukan pertanyaan tentang
agama, ras dan berbagai masalah yang muncul dalam
2.4 Memecahkan masalah-masalah antargolongan keberagaman masyarakat dan cara
yang muncul dalam keberagaman Permasalahan yang pemecahannya dengan saling
suku,agama,ras,antar golongan muncul dalam menghormati.
(SARA) di masyarakat serta cara keberagaman suku, Mengumpulkan data dari berbagai sumber
pemecahannya dalam bingkai agama, ras dan tentang masalah-masalah dalam
Bhineka Tunggal Ika antargolongan masyarakat yang dapat diselesaikan
Upaya pencegahan dengan cara kekeluargaan
3.4 Menganalisis prinsip persatuan konflik yang bersifat Menentukan hubungan berbagai
dalam keberagaman suku, agama, SARA masalah yang muncul dengan
ras, antar golongan (SARA) dalam keberagaman masyarakat dan cara
bingkai Bhinneka Tunggal Ika pemecahan serta pencegahan dengan
kerjasama kelompok
4.4 Mendukung peran mediator Menyajikan hasil telaah rencana
penyelesaian masalah tindakan dalam rangka menyelesaikan
keberagaman suku, agama, ras, berbagai masalah dalam masyarakat
antar golongan (SARA) dalam dengan sikap saling menghargai
bingkai Bhinneka Tunggal Ika Mensimulasikan peran mediator dalam
menyelesaikan masalah SARA
1.5 Peka/Peduli terhadap masalah- Harmoni Keberagaman Membaca dari berbagai sumber dan
masalah yang muncul dalam Masyarakat Indonesia mendiskusikan tentang masalah yang
bidang sosial,budaya ekonomi Makna harmoni muncul dalam keberagaman
dan gender dalam masyarakat keberagaman dalam masyarakat dan cara pemecahannya
dan cara pemecahannya dalam bidang sosial, budaya, sebagai wujud syukur terhadap Tuhan
bingkai Bhinneka Tunggal Ika ekonomi dan gender dalam Yang Maha Esa.
33
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
2.5 Menghargai pendapat tentang Bhinneka Tunggak Ika
masalah-masalah yang muncul Permasalahan Mengidentifikasi pertanyaan tentang
dalam bidang keberagaman masyarakat masalah yang muncul dalam
sosial,budaya,ekonomi,dan Indonesia keberagaman masyarakat dan cara
gender di masyarakat dan cara Akibat yang ditimbulkan pemecahannya dengan sikap saling
pemecahannya dalam bingkai oleh terjadinya masalah menghargai
Bhinneka Tunggal Ika yang muncul Mengumpulkan data dari berbagai
Upaya menyelesaikan sumber tentang masalah-masalah
3.5 Menganalisis prinsip harmoni masalah yang muncul dalam masyarakat yang dapat
dalam keberagaman sosial, dalam keberagaman diselesaikan dengan cara
budaya, ekonomi dan gender masyarakat Indonesia kekeluargaan
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Menentukan hubungan berbagai
Ika masalah yang muncul dengan
keberagaman masyarakat dan cara
4.5 Mendukung peran mediator pemecahannya dengan kerjasama
penyelesaian masalah kelompok
sosial,budaya,ekonomi, gender, Menyajikan hasil telaah rencana
dalam bingkai Bhinneka Tunggal tindakan dalam rangka menyelesaikan
Ika berbagai masalah dalam masyarakat
dengan penuh tanggung jawab
Mensimulasikan peran mediator dalam
menyelesaikan masalah social, budaya,
ekonomi dsn gender
1.6 Menghargai secara jujur konsep Konsep Cinta Tanah Air/ Mengamati film/wacana dan mengkaji
bela negara dalam konteks Bela Negara dalam konteks dari berbagai sumber informasi tentang
Negara Kesatuan Republik Negara Kesatuan Republik sejarah perjuangan mempertahankan
Indonesia Indonesia NKRI secara jujur sebagai wujud orang
a. Makna Bela Negara yang beriman.
2.6 Mendukung konsep bela negara b. Perundang-undangan Mengidentifikasi / mengajukan
dalam konteks Negara Kesatuan yang mengatur bela pertanyaan tentang perjuangan
Republik Indonesia Negara. mempertahankan NKRI dan ancaman
c. Perjuangan terhadap NKRI saat ini dengan penuh
3.6 Mengkreasikan konsep cinta mempertahankan NKRI disiplin
tanah air/bela negara dalam d. Ancaman terhadap NKRI Mengumpulkan data dari berbagai
konteks Negara Kesatuan saat ini sumber tentang berbagai ancaman
Republik Indonesia e. Semangat dan komitmen terhadap NKRI saat ini dengan
persatuan dan kesatuan semangat kerjasama kelompok
4.6 Mendemonstrasikan peran para nasional dalam mengisi Menghubungkan berbagai informasi
pahlawan terkait perwujudan dan mempertahankan untuk menjawab berbagai pertanyaan
cinta tanah air/bela negara dalam NKRI yang ada dengan semangat
konteks Negara Kesatuan kebersamaan dan kekeluargaan
Republik Indonesia enentukan hubungan
Mencoba menyusun dan menyajikan
gagasan penguatan komitmen
mempertahankan NKRI sebagai wujud
syukur terhadap Tuhan YME
Mensimulasikan peran pahlawan dalam
membela NKRI
34