SOP Lengkap
SOP Lengkap
Assalamualaikum Wr Wb
Dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun UD. Abimanyu telah berkembang dari sebuah unit usaha
home industri berskala rumah tangga menjadi industri manufakturing skala kecil menengah. Pada
awalnya manajemen yang diterapkan menggunakan manajemen rumah tangga yang masih sederhana.
Manajemen UD. Abimanyu lebih banyak beroperasi berdasarkan kebiasaan apa yang sudah dijalankan
bertahun-tahun dan akhirnya menjadi sebuah kebiasaaan/ budaya. Sistem yang dijalankan lebih
banyak mengadopsi dari beberapa pengalaman dari individu-individu yang terlibat didalam
manajemen. Kemudian dengan perkembangan yang cukup pesat dirasakan perlunya pembenahan
manajemen yang lebih tertata, sistematis dan pengadministrasian yang lebih rapi dari yang sudah
diterapkan, pihak manajemen memandang pentingnya penerapan SOP (Standart Operasional
Prosedur).
SOP ini dibuat tidak serta merta hanya untuk merubah atau menghilangkan kebiasaan-kebiasaan dan
nilai nilai sosial budaya yang sudah berjalan bertahun-tahun tetapi lebih pada untuk membuat sistem
kerja yang lebih tertata rapi baik dari alur kerja maupun administrasinya. Semangat akan nilai-nilai
sosial budaya yang selama ini berlaku dan berjalan baik tetap dipertahankan karena dari nilai-nilai
tersebut telah melekat menjadi jati diri yang membedakan UD. Abimanyu dengan perusahaan-
perusahaan yang lain.
SOP ini dibuat melalui proses pemetaan bisnis, pengidentifikasian masalah-masalah yang sering
timbul pada proses kerja dan administrasi UD. Abimanyu, baik dari internal perusahaan maupun
eksternal perusahaan dalam hal ini pihak konsumen/pelanggan. Dari proses tersebut selanjutnya
melalui beberapa interview dan pengumpulan-pengumpulan data dengan para manager serta melalui
presentasi dan diskusi pembahasan didapatkanlah sebuah kesimpulan tentang garis besar pembuatan
SOP.
Untuk selanjutnya SOP yang telah dibuat masih perlu dilakukan pembenahan dan pengkayaan materi
untuk dapat menjawab segala kebutuhan akan sistem manajemen perusahaan yang baku di tengah
ketatnya persaingan bisnis khususnya dalam bisnis batu alam.
SOP yang telah dibuat ini diharapkan dapat dijalankan oleh seluruh individu-individu yang secara
langsung terlibat dalam aktifitas perusahaan baik dari lini bawah sampai pada lini atas manajemen
UD. Abimanyu. Dengan adanya SOP ini harapannya adalah UD. Abimanyu semakin eksis ditengah
ketatnya persaingan bisnis dan terus berkembang tanpa kehilangan nilai-nilai sosial budaya yang ada
disekitarnya.
Demikian SOP ini dibuat, ditetapkan dan dijalankan tentu saja harus dengan komitmen yang kuat dari
seluruh pihak yang terlibat di dalam manajemen UD. Abimanyu karena tanpa komitmen yang kuat
SOP ini tidaklah berarti apa-apa.
Wassalamualaikum Wr Wb.
Tulungagung, 11 April 2011
Suyono Iskandar
Direktur
BAB I.
BAB II
STRUKTRUR ORGANISASI DAN JOB DISKRIPSI
A. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi merupakan sebuah garis hierarki yang ada dan berlaku pada perusahaan.
Di dalam Struktur terdapat penggambaran yang jelas mengenai berbagai macam tingkatan posisi yang
ada di dalam perusahaan.
Struktur Organisasi dibuat dalam struktur fungsional, yaitu dalam masing-masing posisi
memiliki fungsi yang jelas, termasuk dalam menentukan kewenangan serta garis komando dalam
sistem tersebut. ( lampiran 1 )
B. JOB DISKRIPSI
Job Diskripsi atau uraian pekerjaan yang melingkupi tanggung jawab serta kewenangan
dalam suatu jenis pekerjaan. Job Diskripsi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari struktur
perusahaan yang merupakan induk Job Diskripsi.
Berikut adalah uraian Job Diskripsi sesuai dengan struktur UD. Abiamanyu Stone
1. Direktur
Posisi dan Ruang Lingkup
Direktur merupakan struktur tertinggi didalam UD. Abimanyu Stone yang memimpin dan
mengkoordinasikan semua kegiatan di perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas
kegiatan perusahaan.
Fungsi dan Tugas Pokok
- Pemimpin dan mengkoordinasikan semua kegiatan di perusahaan dan bertanggung jawab
penuh atas kegiatan perusahaan.
- Menciptakan dan menjaga suasana harmonis dan kinerja yang tinggi di kalangan
karyawan.
- Menetapkan visi dan misi perusahaan.
- Meninjau ulang sistem manajemen yang telah ditetapkan secara terencana guna
menjamin kelangsungan sistem secara efektif.
- Menetapkan, serta mensosialisasikan kebijakan perusahaan kepada seluruh jajaran
karyawan.
- Mengawasi semua kegiatan penyediaan barang dan atau jasa secara keseluruhan dan
memastikannya tetap berjalan lancar.
- Mengawasi dan meneliti laporan hutang dan piutang dengan rekan bisnis.
- Mengevaluasi laporan pertanggungjawaban dari departemen Pemasaran – R&D, General
Admin & Accounting, Produksi dan HR, GA & Legal.
Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab penuh pelaksanaan perusahaan.
Wewenang
- Berwenang penuh dalam pelaksaan perusahaan.
ADMINISTRASI PRODUKSI&GUDANG
- Membuat serta mendistribusikan form kerja harian pada semua bagian yang ada di
departemen produksi.
- Membuat laporan daily report produksi dari masing-masing bagian di departemen
produksi.
- Membuat dan menyiapkan data-data produksi dan gudang sesuai permintaan pihak
terkait dalam lingkup manajemen.
- Membuat laporan penerimaan gudang.
- Membuat dan menyiapkan laporan bulanan untuk stock off name.
ADIMISTRASI PENGIRIMAN
- Menampung, mendata dan menyiapkan surat jalan berikut invoice dan barang yang
akan dikirimkan kepada customer maupun kepada pihak lain melalui kurir atau pun
melalui pihak III.
- Mendistribusikan semua pengiriman barang dan memastikan barang sudah diterima
oleh customer dengan kembalinya tanda terima atau invoice.
- Apabila ada barang / berkas yang harus dikirim / diambil tidak dapat diselesaikan
tepat waktu atau terjadi penundaan kemudian melakukan follow up kepada pihak
terkait.
ADMINISTRASI PURCHASING
- Mencari, Mendata dan mencatat Supplier yang dapat mensupply bahan baku
maupun kebutuhan lainnya.
- Mencatat dan mendata semua pesanan bahan baku maupun kebutuhan lainnya
dari bagian produksi.
- Melakukan negosiasi harga, cara pembayaran, dan jangka waktu pembayaran
dengan supplier
- Mencari bahan baku atau material dengan kualitas bagus dan harga murah
- Mengajukan permohonan persetujuan kepada manajemen untuk melakukan
pembelian bahan baku atau kebutuhan lainnya sesuai dengan permintaan
department terkait.
- Melakukan Purchasing Order bahan baku maupun kebutuhan lainnya terhadap
supplier yang telah ditentukan
- Memberitahu bagian terkait apabila bahan baku atau kebutuhan yang telah
dipesan tidak dapat terpenuhi sesuai jadwal.
4. Departemen Produksi
Departemen Produksi adalah departemen yang melaksanakan kegiatan proses produksi dari
proses pengolahan bahan baku menjadi barang jadi hingga melaksanakan proses
pengiriman.
Tanggung Jawab
Bertanggung jawab langsung kepada Direktur.
Fungsi dan Tugas Pokok
- Perencanaan Bahan Baku : apa saja bahan baku yang diperlukan, kapan waktu
ketersediaan bahan baku harus diterima, menentukan tingkat persediaan yang
optimal.
- Perencanaan Proses Produksi : merencanakan dan mengatur layout sarana dan
prasarana produksi, merencanakan teknologi yang diperlukan, merencanakan
proses pelaksanaan produksi, merencanakan target waktu pengerjaan dan
pengiriman ( jadwal kerja ), dan juga merencanakan kebutuhan dan kualifikasi
sumber daya manusia yang diperlukan dalam departemen produksi.
- Pengorganisasian : mengorganisir semua sumber daya yang ada dalam
pelaksanaan proses produksi untuk mencapai kualitas dan produktivitas yang
ditetapkan perusahaan.
- Pengarahan : melaksanakan pengarahan kepada semua karyawan yang terlibat
di dalam departemen produksi untuk dapat melaksanakan intruksi proses
produksi dengan tepat dan baik sesuai dengan standart kerja dan kualitas
produk yang telah ditetapkan perusahaan.
- Pengawasan : Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja,
administrasi produksi agar kegiatan produksi dapat berjalan lancar dan
menghasilkan kualitas kerja dan produk yang dapat bersaing di pasaran lokal
maupun ekspor.
KEWENANGAN
- Melaksanakan proses produksi sesuai dengan prosedur perusahaan.
- Menghentikan proses produksi jika terindikasi produksi menyalahi prosedur
perusahaan.
STRUKTUR DEPARTEMEN PRODUKSI ( lampiran 2 )
a. Cutting
Tujuan
Sub Bagian Cutting sebagai bagian dari bagian processing dimaksudkan untuk
membantu kelancaran kerja bagian processing dalam pembagian kerja baik secara
teknis maupun administrasi.
Ruang Lingkup
Sub bagian cutting mempunyai ruang lingkup segala hal yang berkaitan pekerjaan
cutting yang dikerjakan dilokasi pabrik
Fungsi
Pekerjaan cutting adalah proses memotong-motong bahan mentah batu menjadi
potongan-potongan batu yang mempunyai ukuran dan desain tertentu (sesuai PO)
dengan menggunakan mesin elektrik gergaji batu. Ada beberapa ukuran diameter
gergaji batu yang digunakan : 25 inci, 35 inci, 50 inci dan 60 inci.
Tugas Pokok
Menerima Formulir Order Produksi / instruksi kerja dari Manager
Produksi yang berisi intruksi kerja, item pekerjaan, target jumlah dan
waktu
Mengisi Buku Pengambilan Bahan ke bagian gudang setiap akan
mengambil bahan yang dibutuhkan.
Pencatatan harian pekerjaan cutting
Melaksanakan proses cutting sesuai intruksi koordinator bagian
processing.
Kartu Monitoring cutting harus dikonfirmasikan setiap hari ke koordinator
bagian processing
Dalam melaksanakan pekerjaannya harus memperhatikan Standart K3 :
Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Tanggung Jawab
Bertanggung jawab atas pelaksanaan instruksi kerja yang telah diterima
Bertanggung jawab terhadap pengisian kartu monitoring harian
Bertanggung jawab atas kebenaran pengisian kartu monitoring harian
yang telah diserahkan.
a. Tumbuk/Thithik
Tujuan
Sub Bagian Tumbuk sebagai bagian dari bagian processing dimaksudkan untuk
membantu kelancaran kerja bagian processing dalam pembagian kerja baik secara
teknis maupun administrasi.
Ruang Lingkup
Sub bagian tumbuk mempunyai ruang lingkup segala hal yang berkaitan pekerjaan
tumbuk yang dikerjakan dilokasi pabrik.
Fungsi
Pekerjaan tumbuk adalah pekerjaan yang memotong-motong bahan mentah batu
menjadi potongan-potongan batu yang mempunyai ukuran atau desain tertentu
dengan cara memukul bahan mentah batu yang berbentuk lempengan-lempengan
balok atau persegi empat.
Tugas Pokok
Menerima Formulir Order Produksi / instruksi kerja dari Manager
Produksi yang berisi intruksi kerja, item pekerjaan, target jumlah dan
waktu.
Mengisi Buku Pengambilan Bahan ke bagian gudang setiap akan
mengambil bahan yang dibutuhkan.
Mengerjakan proses tumbling (tumbuk/pukul). Mengerjakan proses
grade, sortir.
Mencatat hasil pekerjaan dalam kartu monitoring yang berisi : ambil
bahan, hasil, sisa bahan dan reject. (bahan rusak).
Kartu Monitoring tumbuk harus dikonfirmasikan setiap hari ke
koordinator Bagian Processing.
Dalam melaksanakan pekerjaannya harus memperhatikan Standart K3 :
Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Tanggung Jawab
Bertanggung jawab atas pelaksanaan instruksi kerja yang telah diterima
Bertanggung jawab terhadap pengisian kartu monitoring harian
Bertanggung jawab atas kebenaran pengisian kartu monitoring harian yang
telah diserahkan.
b. Molen
Tujuan
Sub Bagian Molen sebagai bagian dari bagian processing dimaksudkan untuk
membantu kelancaran kerja bagian processing dalam pembagian kerja baik secara
teknis maupun administrasi.
Ruang Lingkup
Sub bagian molen mempunyai ruang lingkup segala hal yang berkaitan pekerjaan
cutting yang dikerjakan dilokasi pabrik.
Fungsi
Pekerjaan Molen adalah pekerjaan memperhalus sudut atau tepi batu hasil proses
cutting sehingga sudut batu atau sisi tepi batu tidak tajam karena hasil pemotongan
mesin gergaji dengan cara gaya gesek antar batu Gaya gesek antar batu didapat
dengan menggunakan mesin molen yang memutar wadah bahan batu, wadah
berupa roda ban Giant Traktor, yang diputar dengan menggunakan dinamo listrik.
Tugas Pokok
Menerima Formulir Order Produksi/Instruksi Kerja dari Manager Produksi
yang berisi intruksi kerja, item pekerjaan, target jumlah dan waktu.
Mengisi Buku Pengambilan Bahan ke bagian gudang setiap akan
mengambil bahan yang dibutuhkan.
Pencatatan harian pekerjaan molen
Melaksanakan proses Molen sesuai intruksi kabag processing.
Dalam melaksanakan pekerjaannya harus memperhatikan Standart K3 :
Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Kartu Monitoring molen harus dikonfirmasikan setiap hari ke koordinator
bagian processing.
Tanggung Jawab
Bertanggung jawab atas pelaksanaan instruksi kerja yang telah diterima
Bertanggung jawab terhadap pengisian kartu monitoring harian
Bertanggung jawab atas kebenaran pengisian kartu monitoring harian
yang telah diserahkan.
c.Perakitan
Tujuan dan Ruang Lingkup
Perakitan adalah bagian pekerjaan merakit batu yang sudah dipotong sesuai pola
dan diperhalus sudut-sudutnya dengan mesin molen untuk kemudian dirakit menjadi
barang jadi (mozaik).
Proses perakitan mempunyai 2 pola kerja yaitu :
- Menggunakan Jasa Perakitan Borongan pihak ke III di beberapa lokasi di luar
pabrik.
- Membeli dari Suplier Perakitan.
Pola – Mekanisme Jasa Borongan Perakitan
Perusahaan dalam hal ini menggunakan jasa borongan perakitan, semua bahan
utama dan penunjang disediakan oleh perusahaan.
Pola – Mekanisme Beli Rakitan dari Outsourching Perakitan
Perusahaan dalam hal ini membeli hasil rakitan dari suplier, bahan utama tetap harus
membeli ke perusahaan sedangkan bahan penunjang lainnya disediakan sendiri oleh
suplier.
Fungsi
Perakitan meneruskan proses produksi dari bagian processing, melaksanakan
perakitan batu yang sudah dipotong sesuai pola dan diperhalus sudut-sudutnya
dengan mesin molen untuk menjadi barang jadi (mozaik).
Tugas Pokok
Menerima Formulir Instruksi Kerja/Order Produksi dari Manager Produksi
yang berisi intruksi kerja, item pekerjaan, target jumlah dan waktu.
Mengisi Buku Pengambilan Bahan ke bagian gudang setiap akan
mengambil bahan yang dibutuhkan (untuk jasa borongan perakitan)
kemudian mendistribusikan ke jasa perakitan-perakitan yang ada.
Pencatatan harian pendistribusian bahan-bahan ke perakitan dan juga
pengambilan hasil rakitan dari para perakit dengan membuatkan
nota/faktur kepada para perakit borongan.
Untuk perakitan yang berasal dari suplier sistim trading (beli) maka
menggunakan mekanisme yang sama seperti pada proses pembelian.
Yaitu Bagian Pembelian mengirimkan surat order pembelian rakitan.
Bagian perakitan tidak hanya melakukan fungsi pendistribusian tetapi
juga melakukan fungsi pengarahan terhadap kualitas rakitan serta waktu
penyelesaian dan juga melakukan fungsi seleksi terhadap hasil rakitan
yang akan diambil apakah layak untuk diterima atau tidak. Pada tahap ini
juga melakukan pencatatan monitoring perakitan.
Dalam melaksanakan pekerjaannya harus memperhatikan Standart K3.
Kartu Monitoring Perakitan harus dikonfirmasikan/diserahlan hasil
pengisiannya setiap hari ke Manager produksi.
Tanggung Jawab
Bertanggung jawab atas pelaksanaan instruksi kerja yang telah diterima
Bertanggung jawab terhadap pengisian kartu monitoring harian
Bertanggung jawab atas kebenaran pengisian kartu monitoring harian
yang telah diserahkan.
e. Bagian Finishing
Tujuan
Finishing adalah bagian proses produksi yang mengerjakan tahap akhir dalam proses
menjadi barang jadi. Tahap pekerjaan ini memastikan kelayakan produk dari segi
estetikanya apakah sudah sesuai dengan standart yang ditetapkan. Pada tahap ini akan
dilakukan cek dan ricek jika terdapat produk yang kurang layak maka akan dilakukan
perbaikan-perbaikan. Beberapa pekerjaan yang dilakukan bagian finishing :
1. Amplas
2. Gerinda
3. Noda Lem
4. Perapian Jaring
5. Pengeleman ulang
6. Tambal
Ruang Lingkup
Bagian Finishing mempunyai ruang lingkup pekerjaan seleksi, melakukan revisi atau
perbaikan di dalam lokasi pabrik agar hasil rakitan yang diterima dapat dipastikan
kelayakannya sebelum dilakukan proses packing.
Fungsi
Melakukan seleksi dan perbaikan yang diperlukan terhadap penerimaan hasil rakitan
sebelum dipacking.
Tugas Pokok
f. Packing
Tujuan
Bagian Packing bertujuan untuk melakukan proses pengemas produk finishing untuk
siap di kirim ke konsumen.
Ruang Lingkup
Bagian Packing berkaitan dengan segala proses packing produk yang dilakukan di
dalam lokasi pabrik. Pekerjaan-pekerjaan proses packing :
- Proses Drying
- pemberian layer
- pemasangan plastik shrink per pcs
- proses ke mesin shrink
- pemberian barcode
- dimasukan ke box
- pemasangan plastik box
- dimasukan ke pallet
- pemasangan plastik pallet
- pengikatan pallet pertama
- pemasangan penguat samping (kisi pallet)
- pengikatan pallet kedua
- pemasangan label pallet
- stuffing container
Fungsi
Proses packing adalah tahap pengemasan produk jadi ke dalam kemasan box,
pemasangan barcode dan kemudian dikemas ke dalam pallet, pemasangan label
pallet untuk kemudian siap dikirim ke cargo cointainer.
Tugas Pokok
Menerima Formulir Instruksi Kerja/Order Produksi dari SPV Produksi yang berisi
intruksi kerja, item pekerjaan, target jumlah dan waktu.
Mengisi Buku Pengambilan Bahan ke bagian gudang setiap akan mengambil
bahan yang dibutuhkan.
Pencatatan Monitoring harian pekerjaan Packing.
Kartu Monitoring Packing harus dikonfirmasikan dan diserahkan setiap
hari ke SPV Produksi.
Tanggung Jawab
Bertanggung jawab atas pelaksanaan instruksi kerja yang telah diterima
Bertanggung jawab terhadap pengisian kartu monitoring harian
Bertanggung jawab atas kebenaran pengisian kartu monitoring harian
yang telah diserahkan.
Tugas:
A. Lingkup Human Resources
1. Menganalisa kebutuhan tenaga kerja ( karyawan ) di sesuaikan dengan
kebutuhan operasional da kemampuan perusahaan.
2. Melakukan recruitment dan seleksi karyawan untuk mendapatkan karyawan
yang berkualitas.
3. Menempatkan karyawan sesuai dengan keahliannya.
4. Membuat standarisasi sistem training karyawan.
5. Melakukan training karyawan.
6. Melakukan penilain karyawan yang akurat.
7. Merancang jenjang karir dan sistem.
8. Merancang sistem kompensasi.
9. Melakukan konseling antar karyawan.
10. Menyelesaikan konflik antar karyawan.
11. Menjaga disiplin kerja.
12. Memberhentikan karyawan sesuai peraturan yang berlaku.
13. Bersama-sama manajemen merumuskan, merubah kebijakan-kebijakan, aturan-
aturan kepegawaian bilamana diperlukan untuk perbaikan dan kemajuan
perusahaan.
Wewenang
1. Mengusulkan dan atau memberikan reward dan punishment kepada karyawan
berdasarkan atas hasil penilaian kerja.
2. Mengusulkan dan atau melakukan promosi, mutasi, atau demosi karywan.
3. Menyuruh atau menolak karyawan untuk kerja lembur.
4. Menerima atau menolak izin tidak masuk kerja karyawan.
5. Menerima atau menolak izin datang terlambat karyawan.
6. Menerima atau menolak izin meninggalkan tempat kerja lebih awal karyawan.
7. Menerima atau menolak izin cuti karyawan.
8. Melakuakan terguran, peringatan dan PHK terhadap karyawan.
BAB. III
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMASARAN
- Pemilihan Suplier
Bagian Pembelian membuat dan harus punya daftar supplier yang akan diundang atau
diberikan kesempatan untuk mengajukan penawaran dari masing-masing semua daftar
kebutuhan barang/bahan yang menjadi kebutuhan perusahaan. (Lampiran 5)
Daftar Suplier berisi :
No. Urut
Kode Barang
Nama Perusahaan
Alamat/ No. Telp.
Kontak Person
Harga Satuan
Kapasitas Layanan.
Dari Daftar Suplier yang ada, Bagian Pembelian mengadakan kegiatan pengadaan dengan
mengundang atau memberikan kesempatan kepada semua supplier untuk memasukkan
penawarannya.
Setelah didapat hasil pemilihan supplier maka Bagian Pembelian melaporkan hasil Pemilihan
Suplier kepada Direktur, Manager General Admin & Accounting dan Manager Produksi.
(Lampiran 6)
Tetapi jika telah ada suplier yang sudah menjadi rekanan dan semua persyaratan diatas
terpenuhi maka dapat menggunakan mekanisme langsung mengirimkan order pembelian.
(tanpa lelang dan perbandingan).
- Pemesanan
Berdasarkan hasil pemilihan supplier, Bagian Pembelian membuat dan mengirimkan Surat
Purchasing Order (Order Pembelian) kepada pihak Suplier.
Surat Purchasing Order berisi :
No, Tanggal, Bulan dan Tahun Purchasing Order
Nama, alamat, kontak person, telpon supplier yang dituju.
Nomor Surat Purchasing Order
Nama, Jenis, Dimensi, Desain, Jumlah, Harga Satuan dan Harga Total barang yang
dipesan.
Waktu Penerimaan Barang yang dipesan
Termin Pengiriman jika disyaratkan.
DP dan Cara Pelunasan
Penanggung Jawab
Stempel Perusahaan dan materai.
Surat Purchasing Order dibuat rangkap 3. 1 lembar untuk Bagian Pembelian, 1 lembar
untuk Manager General Admin & Accounting dan 1 lembar untuk arsip dokumen.
Selanjutnya Bagian Pembelian memberikan laporan dengan melampirkan copy PO ke Bagian
Keuangan ( Man. Keuangan) mengenai pemesanan barang dan selanjutnya Bagian Keuangan
melaksanakan kewajiban terkait dengan pembayaran DP (uang muka)
Setelah Pemesanan Barang/bahan dilakukan, Bagian Pembelian secara periodik mengontrol
pihak supplier dengan selalu menanyakan perkembangan pengerjaan dari barang yang
dipesan, terutama pada saat mendekati hari H penerimaan/termin pengiriman barang
pesanan. Kontrol dapat dilakukan dengan berkomunikasi melalui telpon dan jika perlu
mengadakan kunjungan ke tempat supplier.
- Penerimaan
Pada saat penerimaan barang pesanan Bagian Pembelian bersama-sama dengan Bagian
Gudang/Persedian memeriksa kebenaran dan ketepatan barang pesanan berdasarkan Surat
Purchasing Order.
Menerima dan memeriksa Surat Jalan, Faktur apakah sama dengan fisik barang pesanan
yang diperiksa.
Jika secara fisik dan administrasi barang pesanan yang diterima sesuai dengan Surat
Purchasing Order maka Bagian Pembelian dapat menandatangani tanda terima barang
pesanan.
Bentuk Surat Jalan dan Tanda Terima sama seperti pada umumnya.
Setelah itu Bagian melakukan serah terima Barang Pesanan ke Bagian Gudang/Persediaan.
Serah terima dapat dilakukan pada saat penerimaan barang pesanan ke bagian gudang atau
yang melakukan penerimaan barang adalah bagian gudang. Jika Bagian Gudang yang
melakukan penerimaan barang maka surat jalan dan faktur yang diterima nantinya
diserahkan ke bagian pembelian, sebelumnya bagian gudang mencatatnya di dalam buku
penerimaan barang administrasi gudang.
Bagian Pembelian/Bagian Gudang membuat Laporan Penerimaan Barang. (Lampiran7)
- Pembayaran.
Pihak Suplier dapat melakukan/memasukkan surat tagihan kepada Bagian Pembelian jika
tidak ada hal-hal yang bertentangan dengan PO yang sudah disepakati dengan
memasukkan Surat Tagihan (Invoice) dengan melampirkan surat jalan lampiran asli, Faktur
lampiran Asli, Copy PO (SPK).
Pada saat Bagian Pembelian menerima Surat Tagihan/Invoice beserta lampiran-lampiranya
dari pihak suplier terkait, bagian pembelian mencatatnya dalam buku nota pembelian.
Setelah menerima Surat Tagihan beserta lampiran pelengkapnya dari pihak Suplier, Bagian Pembelian
dapat memberikan tanda terima surat tagihan kepada pihak supplier ( rangkap 4 : 1 untuk Bagian
Pembelian, 1 untuk Bagian Keuangan, 1 untuk Suplier dan 1 untuk arsip )
Surat Tagihan beserta lampiran kelengkapannya dan tanda terima surat tagihan diserahkan ke bagian
keuangan (Manager General Admin & Accounting), dan selanjutnya Bagian Keuangan memproses
pembayarannya secara tunai atau transfer bank sesuai dengan cara dan waktu pembayaran yang ada
di PO.
- Serah Terima
Bagian Pembelian melakukan Serah Terima ke Departemen Produksi dalam hal ini ke Bagian
Gudang/Persediaan. Proses serah terima dilakukan pada saat barang pesanan datang dan
diterima di pabrik. (Lampiran 8)
BAB VI
Standart Operasional Prosedur Departemen Produksi
B. Waktu Pengerjaan :
Penerimaan Bahan Baku
Pengerjaan Processing
Pengerjaan Perakitan
Pengerjaan Finishing
Pengerjaan Packing
Pengiriman Barang
Jenis Jml
Produk material Bahan Jadi
Parkit 100 kg 4 m²
Manager Produksi membuat jadwal rutinitas produksi untuk koordinator-koordinator bagian yang
ada.
Jadwal rutinitas pabrik adalah sebagai berikut :
JADWAL RUTINITAS PABRIK
Pukul Kegiatan Peserta
07.00 Absensi Kerja Semua Karyawan dan Pegawai
Briefing :
Instruksi Kerja
Man. Produksi + Koor Bagian
Order Produksi
DLL.
Pendistribusian Kartu Monitor Bagian Administrasi Produksi
08.00 Pelaksanaan Kerja Semua Karyawan
13.00 Absensi Siang Pegawai Harian
16.00 Pengumpulan Kartu Monitoring Koordinator Bagian
Input Data Bagian Administrasi Produksi
LEMBUR
16.15 Absensi Lembur Pegawai/Karyawan yang lembur
Ambil Kartu Monitoring Lembur Pegawai/Karyawan yang lembur
Pengumpulan Kartu Monitoring
selesai Lembur Pegawai/Karyawan yang lembur
Input Data Bagian Administrasi Produksi
Penghitungan atau pembagian tugas pengerjaan item produk pesanan jika ada beberapa macam
item produk harus dilaksanakan secara bersama/pararel walaupun masing-masing item produk
mempunyai waktu penyelesaian yang berbeda, hanya saja proporsi atau komposisi personal yang
mengerjakan disesuaikan dengan kebutuhan dan ini harus diputuskan oleh Manager Produksi
dengan berkoordinasi dengan bagian-bagian produksi yang ada.
- Pelaksanaan
Prosedur Administrasi Produksi
Pada setiap hari kerja, bagian administrasi mendistribusikan atau memberikan form
monitoring kerja harian ke koordinator : bagian processing, finishing, packing,
maintenance.
Setiap hari, setelah presensi kerja, merekapitulasi data-data yang didapat dari form
monitoring kerja harian bagian-bagian di departemen produksi.
Mengelola, mengisi atau meng-update papan control produksi yang ada di kantor
berdasarkan hasil rekapitulasi data data monitoring kerja harian produksi.
Dari data-data rekapitulasi monitoring kerja harian juga dimasukkan ke dalam form
daily report pada lembar kerja dan pada lembar kerja di komputer.
Menyajikan data-data daily report kepada Manager Produksi untuk dapat
dikomunikasikan oleh Manager Pemasaran/Direktur.
Menyimpan, mengarsipkan semua dokumen penting departemen produksi (Manual
dan Komputer).
Membuat laporan aktivitas produksi per periode tertentu yang telah ditetapkan.
Setelah serah terima barang/bahan tersebut maka untuk selanjutnya keberadaan dan jumlah
barang/bahan tersebut menjadi tanggung jawab bagian gudang. ( Lampiran 9)
Bagian Gudang harus :
Membuat laporan penerimaan barang setiap kali menerima pengiriman barang pesanan
dari pihak suplier.
Mengelola buku permintaan/pengambilan bahan dari bagian lain yang membutuhkan
bahan dalam proses pekerjaannya seperti bagian processing, perakitan, Quality Control,
Finishing, Packing dan Pengiriman.
Mengadministrasikan, memonitor barang/bahan masuk (yang diterima) dan
barang/bahan keluar (diserahkan/diminta oleh bagian lain) serta sisa stock yang ada.
(kartu Stock, Buku Permintaan /Pengambilan Bahan, dan Buku Persediaan).
Mengadministrasikan, memonitor peralatan/perlengkapan masuk (yang dikembalikan)
dan keluar (dipakai oleh bagian lain). Termasuk mendata inventaris
peralatan/perlengkapan.
Mengelola, menjaga, merawat penyimpanan barang/bahan baik yang disimpang di dalam
gudang atau ditempat penyimpanan diluar gudang.
Pada akhir bulan melakukan stock off name dan membuat laporan sock off name.
Berkoordinasi dengan bagian lain di departemen produksi dan atau bagaian Pembelian
dalam hal pelayananan pendistribusian kebutuhan persediaan barang/bahan yang
diperlukan dalam proses produksi.
Bertanggung jawab dan berkoordinasi langsung kepada Manager Produksi. (memberikan
report mengenai status dan keadaan persediaan barang/bahan).
Prosedur Processing
Bagian Processing melaksanakan kerjanya berdasarkan instruksi dan jadwal kerja yang sudah
diterima dari Manager Produksi. Bagian Processing juga melakukan fungsi administrasi
terhadap hasil kerjanya pada kartu monitoring harian kerja bagian processing. Bagian
Processing dikoordinir oleh koordinator bagian processing yang berkoordinasi langsung dan
bertanggung jawab kepada Manager Produksi.
Bagian processing adalah bagian yang memproses bahan mentah menjadi barang ½ jadi yang
selanjutnya akan diproses atau dirakit menjadi barang jadi. Bagian Processing terdiri dari :
Pekerjaan Tumbuk/Pukul/Tumbling
Pekerjaan Potong Batu (mesin Gergaji)
Pekerjaan Molen
Pekerjaan Cladding
Pekerjaan Mini Stick.
Prosedur Perakitan
Bagian Perakitan melaksanakan kerjanya berdasarkan instruksi dan jadwal kerja yang sudah
diterima dari Manager Produksi. Bagian perakitan juga melakukan fungsi administrasi
terhadap hasil kerjanya pada kartu monitoring harian kerja bagian processing. Bagian
Perakitan dikoordinir oleh koordinator bagian perakitan yang berkoordinasi langsung dan
bertanggung jawab kepada Manager Produksi.
Perakitan adalah bagian pekerjaan merakit batu yang sudah dipotong sesuai pola dan
diperhalus sudut-sudutnya dengan mesin molen untuk kemudian dirakit menjadi barang jadi
(mozaik).
Proses perakitan mempunyai 2 pola kerja yaitu :
Menggunakan Jasa Borongan perakitan yang di sub kan (outsourching) di beberapa
tempat di luar lokasi pabrik.
Membeli dari Suplier Perakitan.
Untuk perakitan yang berasal dari suplier sistim trading (beli) maka menggunakan
mekanisme yang sama seperti pada proses pembelian. Yaitu Bagian Pembelian
mengirimkan surat order pembelian rakitan.
Bagian perakitan tidak hanya melakukan fungsi pendistribusian tetapi juga melakukan
fungsi pengarahan terhadap kualitas rakitan serta waktu penyelesaian dan juga
melakukan fungsi seleksi terhadap hasil rakitan yang akan diambil apakah layak untuk
diterima atau tidak. Pada tahap ini juga melakukan pencatatan monitoring perakitan.
Pelaksanaan kerja harus berusaha mencapai standart kapasitas jumlah dan waktu yang
sudah ditetapkan serta disampaikan oleh Manager Produksi.
Dalam melaksanakan pekerjaannya harus memperhatikan Standart K3.
Prosedur Finishing
Bagian Finishing melaksanakan kerjanya berdasarkan instruksi dan jadwal kerja yang sudah
diterima dari Manager Produksi. Bagian Finishing juga melakukan fungsi administrasi
terhadap hasil kerjanya pada kartu monitoring harian kerja bagian finishing. Bagian finishing
dikoordinir oleh koordinator bagian finishing yang berkoordinasi langsung dan bertanggung
jawab kepada Manager Produksi.
Finishing adalah bagian proses produksi yang mengerjakan tahap akhir dalam proses menjadi
barang jadi. Tahap pekerjaan ini memastikan kelayakan produk dari segi estetikanya apakah
sudah sesuai dengan standart yang ditetapkan. Pada tahap ini akan dilakukan cek dan ricek
jika terdapat produk yang kurang layak maka akan dilakukan perbaikan-perbaikan. Beberapa
pekerjaan yang dilakukan bagian finishing :
1. Amplas
2. Gerinda
3. Noda Lem
4. Perapian Jaring
5. Pengeleman ulang
6. Tambal
Pekerjaan tersebut dimulai dari :
Menerima Formulir Order Produksi / instruksi dan jadwal kerja dari Manager
Produksi melalui koordinator bagian finishing yang berisi intruksi kerja, item
pekerjaan, target jumlah dan waktu.
Mengisi Buku Pengambilan Bahan ke bagian gudang setiap akan mengambil bahan
yang dibutuhkan.
Pencatatan harian Kartu Monitoring Finishing yang dilaksanakan oleh koordinator
bagian finishing.
Kartu Monitoring Finishing harus dikonfirmasikan dan diserahkan setiap hari ke
Manager Produksi
Pelaksanaan kerja harus berusaha mencapai standart kapasitas jumlah dan waktu
yang sudah ditetapkan serta disampaikan oleh Manager Produksi.
Dalam melaksanakan pekerjaannya harus memperhatikan Standart K3 Perlengkapan
kerja bagian mesin Finishing :
Penutup Kepala atau Topi (plus penutup rambut)
Kaos Lengan Panjang
Sarung Tangan
Masker
Sepatu Karet
Tersedia perlengkapan P3K disekitar lokasi cutting.
Dalam mengerjakan proses molen harus memperhatikan peralatan pengaman
karena resiko kecelakaan cukup besar terutama yang menggunakan mesin
cutting biasa.
Dalam mengerjakan proses molen tidak dalam keadaan sakit atau sehabis
minum obat, tidak dalam keadaan mabuk, mengantuk.
Ware Pack/Celana anti air
Celemek / Pelindung dada terbuat dari karet/plastik/kulit imitasi.
Prosedur Packing
Bagian Packing melaksanakan kerjanya berdasarkan instruksi dan jadwal kerja yang sudah
diterima dari Manager Produksi. Bagian packing juga melakukan fungsi administrasi terhadap
hasil kerjanya pada kartu monitoring harian kerja bagian packing. Bagian packing dikoordinir
oleh koordinator bagian packing yang berkoordinasi langsung dan bertanggung jawab kepada
Manager Produksi.
Proses packing adalah tahap pengemasan produk jadi ke dalam kemasan box, pemasangan
barcode dan kemudian dikemas ke dalam pallet, pemasangan label pallet untuk kemudian
siap dikirim ke cargo cointainer. Bagian pekerjaan ini terbagi menjadi 3 kelompok kerja yaitu :
- Drying-Layering
- Pressing-Oven-Barcode
- Packing.
Pekerjaan-pekerjaan proses packing :
Proses Drying
pemberian layer
pemasangan plastik shrink per pcs
proses ke mesin shrink
pemberian barcode
dimasukan ke box
pemasangan plastik box
dimasukan ke pallet
pemasangan plastik pallet
pengikatan pallet pertama
pemasangan penguat samping (kisi pallet)
pengikatan pallet kedua
pemasangan label pallet
Prosedur Pengiriman
Bagian Pengiriman melaksanakan kerjanya berdasarkan instruksi dan jadwal kerja yang sudah
diterima dari Manager Produksi. Bagian Pengiriman juga melakukan fungsi administrasi
terhadap hasil kerjanya pada kartu monitoring harian kerja bagian Pengiriman. Bagian
Pengiriman dikoordinir oleh koordinator bagian Pengiriman yang berkoordinasi langsung dan
bertanggung jawab kepada Manager Produksi.
Pengiriman adalah proses produksi tahap akhir, bagian pengiriman memastikan pesanan
produk jadi telah siap dikirim ke cargo container.
Pekerjaan bagian pengiriman :
1. Cek dan Ricek mengenai kesiapan barang yang akan dikirim. (Lampiran 13)
2. Membuat packing list I (dibuat setelah PO masuk) dengan persetujuan dan
pengesahan dari Manager Produksi mengenai kebenaran pembuatannya.
3. Menyusun Lay Out Barang Kiriman di dalam kontainer dengan persetujuan dan
pengesahan dari Manager Produksi mengenai kebenaran pembuatannya.
4. Pendokumentasian Photo Lay Out Barang Kiriman dalam kontainer. Tata letak di
Container disesuaikan/diusahakan sesuai dengan Packing List, Barang yg lebih
berat & rata diletakkan di posisi dibawah, Diphoto : Harus tampak label pallet,
Photo minimal 4 gambar, terbuka penuh, pintu container tertutup satu, pintu
tertutup semua, photo jarak dekat segel kontainer
5. Membuat Stuffing Schedule, Packing List II dan Invoice All, dengan persetujuan
dan pengesahan dari Manager Produksi mengenai kebenaran pembuatannya.
6. Membuat Check List dan Laporan Pengiriman kepada Manager Produksi.
7. Penandatangan berkas kontainer
Prosedur Maintenance
Bagian Maintenance melaksanakan kerjanya berdasarkan instruksi dan jadwal kerja yang
sudah diterima dari Manager Produksi. Bagian Maintenance juga melakukan fungsi
administrasi terhadap hasil kerjanya pada kartu monitoring harian kerja bagian Maintenance.
Bagian Pengiriman dikoordinir oleh koordinator bagian Maintenance yang berkoordinasi
langsung dan bertanggung jawab kepada Manager Produksi.
Bagian Maintenance adalah bagian yang bertanggung jawab atas kesiapan sarana, peralatan
dan perlengkapan yang ada di dalam pabrik dalam kaitannya dengan berlangsungnya
aktivitas dan proses produksi. Yang dimaksud sarana, peralatan dan perlengkapan disini
meliputi : Instalasi Listrik, Mesin-mesin produksi, kendaraan operasional produksi, semua
peralatan yang dibutuhkan selam berlangsungnya proses produksi. Penanganannya meliputi :
monitoring kesiapan, perawatan dan juga perbaikan. (Lampiran 14)
Pola Perbaikan :
Dikerjakan sendiri oleh bagian maintenance di dalam lokasi pabrik
Dikerjakan dengan menggunakan jasa tenaga montir/perbaikan/perawatan, di lokasi
pabrik.
Dikerjakan di luar pabrik atau jasa bengkel perbaikan/perawatan.
Prosedur perbaikan dan service.
Berdasarkan hasil monitoring dan kebutuhan kelangsungan proses produksi, bagian
maintenance mengambil keputusan mengenai penanganan perawatan ataupun perbaikan
sarana, peralatan dan perlengkapan pabrik, apakah di perbaiki sendiri atau diserahkan pada
pihak luar, apakah perlu pembelian spare part untuk mengganti spare part yang rusak, atau
hal-hal lainnya.
Jika ada penanganan yang berkaitan dengan biaya biaya yang memang perlu dikeluarkan
maka bagian maintenance mengajukan order maintenance ke bagian pembelian.
BAB. VII
Standart Operasional Prosedur Departemen SDM
A. Pengertian Umum
Tenaga kerja adalah seluruh karyawan dan pekerja yang melakukan aktivitas kerja di
lingkungan kerja di UD. Abimanyu berdasarkan kesepakatan kerja.
B. Status Kerja
Peringkat Jabatan merupakan penjelasan jenjang tingkat dan golongan setiap jabatan dalam
struktur organisasi UD. Abimanyuyang direncanakan dengan volume dan lingkup kerja.
Di Struktur organisasi UD. Abimanyu terdapat golongan I, yaitu Direksi, golongan II yaitu
Manager (Manager), golongan III yaitu Koordinator Bagian, golongan IV yaitu pekerja.
Berdasarkan peringkat jabatan maka terdapat dua kategori jabatan :
i. Jabatan Struktural ; adalah posisi jabatan yang merupakan peringkat dalam rangkaian
tugas, wewenang, tanggung jawab staf yang bersangkutan dalam hubungannya dengan
struktur organisasi, pengambilan keputusan dan fungsi-fungsi strategis.
ii. Jabatan Fungsional ; adalah posisi jabatan yang merupakan peringkat dalam rangkaian
tugas, wewenang, tanggung jawab karyawan yang bersangkutan dalam hubungannya
dengan struktur organisasi yang lebih berkaitan dengan jenis bidang dan fungsi-fungsi
tertentu.
D. Rekruitmen Tenaga Kerja
E. Upah
Upah adalah gaji pokok ditambah tunjangan-tunjangan lain yang diberikan kepada karyawan
UD. Abimanyu.
F. Honor Borongan
Biaya yang diberikan kepada seseorang untuk melakukan sebagian pekerjaan tertentu
dalam waktu tertentu.
Item-iten pekerjaan, waktu pelaksanaan dan pembayaran honor dijelaskan dalam
kesepakatan kerja.
G. Prinsip-Prinsip Pengupahan
Upah terendah bagi karyawan tidak akan lebih rendah dari upah minimum daerah yang
ditetapkan pemerintah.
I. Pembayaran Upah
Upah karyawan tetap dibayarkan setelah masa kerja yaitu setiap tanggal 1 atau awal
bulan.
Upah karyawan mingguan dibayarkan setelah masa kerja setiap hari sabtu.
Pembayaran upah dilakukan secara tunai.
J. Jabatan
Penetapan Jabatan
1. Direksi menetapkan jabatan-jabatan yang perlu ada, sesuai dengan kebutuhan atau
pengembangan Perusahaan yang dituangkan ke dalam struktur organisasi.
2. Persyaratan dan ruang lingkup setiap jabatan ditetapkan oleh Direksi berdasarkan
usulan atasan bagian terkait.
3. Direksi menempatkan karyawan dalam suatu jabatan tertentu sesuai dengan
kualifikasinya agar karyawan dapat bekerja sesuai dengan bidang dan
kemampuannya.
Perubahan Jabatan
1. Direksi dapat mengalih-tugaskan karyawan setelah berkonsultasi dengan atasan yang
bersangkutan dan Bagian Sumber Daya Manusia ke jabatan lain, sesuai dengan
prestasi kerjanya dan tersedianya posisi dalam perusahaan.
2. Ada 3 jenis perubahan jabatan yaitu :
- Promosi :
Perubahan jabatan ke jenjang yang lebih tinggi, berdasarkan pertimbangan
prestasi yang baik dan posisi yang ada.
- Mutasi :
Perubahan jabatan pada jenjang yang setara,berdasarkan pertimbangan
kebutuhan organisasi dan kelancaran pekerjaan.
- Demosi :
Perubahan jabatan ke jenjang yang lebih rendah, berdasarkan pertimbangan
turunnya prestasi dan kondite kerja karyawan yang bersangkutan.
L. Rangkap Jabatan
- Rangkap jabatan terjadi apabila staf melakukan dua fungsi dan tugas pokok yang
berbeda dari spesifikasi jabatannya
- Bagi staf yang merangkap jabatan berhak mendapatkan tunjangan fungsional dari
jabatan yang dirangkap.
M. Penilaian Kerja
Penilaian kerja karyawan berdasarkan pada :
- Masa Kerja
- Mentalitas Kerja : Loyalitas, Etos Kerja, Disiplin dsb
- Skill atau ketrampilan tertentu
- Standart Kualitas : Waktu. Kerja dan Hasil
Penilaian kerja dilakukan oleh atasan di masing-masing departemen atau menurut struktur
perusahaan.
Penilaian Kerja dilakukan setiap periode tertentu dan dalam bentuk laporan tertulis.
Hasil Penilaian Kerja dari masing-masing departemen oleh Manager personalia akan
disampaikan kepada Direktur. Direktur selanjutnya akan memutuskan bentuk penghargaan
atas kinerja karyawan yang bersangkutan, bisa dalam bentuk kenaikan jabatan, kenaikan gaji,
insentif, pelatihan dsb.
Pemberian penghargaan dapat diberikan pada saat moment-moment tertentu misal: Hari
jadi perusahaan atau Hari Raya atau HUT RI dan sebagainya sebaik bentuk tali asih dan
penghargaan perusahaan terhadap karyawannya.
O. Perjalanan Dinas
Perjalanan dinas adalah perjalanan ke luar kota, daerah atau ke luar negeri yang dilakukan
dalam rangka tugas dan atas perintah atau persetujuan lebih dahulu dari atasan yang
berwenang.
Setiap rencana akan melakukan perjalanan dinas dilaporkan secara tertulis kepada Manager
sumber daya manusia, Manager sumber daya manusia akan menyampaikan kepada Direktur
apakah rencana perjalanan dinas disetujui ataukah tidak, setelah ada persetujuan Direktur,
Manager sumber daya manusia memberikan konfirmasi kepada Manager General Admin &
Accounting berkaitan dengan anggaran biaya perjalanan dinas tersebut.
Q. Sangsi
Setiap ucapan, tulisan atau perbuatan karyawan yang melanggar ketentuan yang diatur
dalam peraturan perusahaan dikenakan sanksi.
Pemberian Surat Peringatan
1. Surat peringatan pertama, kedua dan ketiga tidak perlu diberikan menurut urut-
urutannya, tapi dinilai dari besar kecilnya pelanggaran yang dilakukan karyawan.
2. Tingkatan surat peringatan ditentukan bersama oleh atasan langsung minimal setingkat
manajer dengan bagian Sumber Daya Manusia dan disetujui oleh direksi.
3. Dalam hal surat peringatan diterbitkan secara berurutan maka surat peringatan pertama
berlaku untuk jangka 6 (enam) bulan.
4. Apabila karyawan melakukan pelanggaran sebelum berakhirnya masa berlaku surat
peringatan pertama, maka perusahaan dapat menerbitkan surat peringatan kedua, yang
juga mempunyai jangka waktu berlaku selama 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya
peringatan kedua.
5. Apabila karyawan masih melakukan pelanggaran sebelum surat peringatan kedua habis
masa berlakunya, maka perusahaan dapat menerbitkan peringatan ketiga (terakhir) yang
berlaku selama 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya peringatan ketiga.
6. Apabila karyawan masih melakukan pelanggaran sebelum surat peringatan ketiga
(terakhir) habis masa berlakunya,maka perusahaan dapat melakukan pemutusan
hubungan kerja.
7. Dalam hal jangka waktu 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya surat peringatan sudah
terlampaui, maka apabila karyawan yang bersangkutan melakukan pelanggaran maka
surat peringatan yang diterbitkan oleh perusahaan adalah kembali sebagai peringatan
pertama, kedua atau ketiga sesuai besar kecilnya pelanggaran yang dilakukan karyawan.
Tenggang waktu 6 (enam) bulan dimaksudkan sebagai upaya mendidik karyawan agar dapat
memperbaiki kesalahannya dan di sisi lain waktu 6 (enam) bulan ini merupakan waktu yang
cukup bagi pengusaha untuk melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan yang
bersangkutan
R. PHK
Hubungan kerja antara karyawan dengan perusahaan putus karena:
Karyawan mengundurkan diri
Karyawan mencapai usia pensiun
Karyawan melakukan pelanggaran terhadap peraturan perusahaan dan kesepakatan
kerja
Terjadi pernikahan sesama karyawan
Karyawan sakit berkepanjangan
Karyawan meninggal dunia
Karyawan tidak hadir tanpa ijin/ mangkir 5 (lima) hari berturut-turut
Karyawan ditahan oleh pihak berwajib
Karyawan melakukan kesalahan Berat
Perusahaan melakukan efisiensi karena mengalami kerugian
Perusahaan tutup/ pailit
S. Pesangon.
Uang pesangon adalah pemberian berupa uang dari perusahaan kepada karyawan sebagai
akibat adanya pemutusan hubungan kerja.
Ketentuan Uang Pesangon akan ditetapkan tersendiri dengan keputusan Direksi
T. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
UD. Abimanyu Stone melalui Departemen Personalia menerapkan standart Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
i. Norma Keselamatan Kerja.
Sarana dan alat untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang tidak terduga yang
disebabkan oleh aktivitas kerja. Kelengkapan kerja :
- Penutup Kepala atau Topi (plus penutup rambut)
- Kaos Lengan Panjang
- Kaos Tangan
- Sepatu Karet
- Masker
Alat Pemadam Kebakaran : ….. unit.
ii. Norma Kesehatan Kerja
Norma kesehatan kerja adalah instrumen yang mampu menciptakan dan memelihara
derajat kesehatan kerja bagi karyawan.
- Konstruksi gedung :
Beratap dan terbuka
Kontruksi tembok
- Kualitas Udara :
Ventilasi Udara yang lancar
Pada bagian di dalam ruangan mempunyai sarana kipas angin atau exhaust
Fan.
Sarana AC untuk ruangan kantor
- Outdoor:
Tempat Sampah
Penggunaan stop kontak yang sesuai dengan kebutuhan (tidak berlebihan)
hal ini untuk menghindari terjadinya hubungan pendek dan kelebihan beban.
Pengaturan tata letak jaringan instalasi listrik termasuk kabel yang sesuai
dengan syarat kesehatan dan keselamatan kerja.
Perlindungan terhadap kabel dengan menggunakan pipa pelindung.
Display unit
Tempat untuk istirahat dan shalat
- Hygiene dan Sanitasi :
Memelihara kebersihan ruang dan alat kerja serta alat penunjang kerja.
Toilet/Kamar mandi
Disediakan tempat cuci tangan dan sabun cair.
Penyediaan bak sampah yang tertutup.
Lantai kamar mandi diusahakan tidak licin.
Kantin
Penyediaan air mengalir dan sabun cair.
Lantai tetap terpelihara.
.
Standart Operasional Prosedur Departemen General Admin & Accounting
I. Buku Kas.
Buku Kas adalah buku pencatatan transaksi uang keluar-masuk
Buku Kas ada 3 (tiga) macam yaitu Buku Kas Kecil, Buku Kas Besar dan Buku Kas Di Bank.
A. Kas Kecil.
Buku Kas Kecil mencatat semua transaksi uang masuk-keluar dari kegiatan-kegiatan
perusahaan yang mempunyai kisaran ≤ ……. Juta.
Biasanya Kas Kecil mencatat semua transaksi uang masuk-keluar untuk pembelian diluar
dari pembelian bahan baku produksi, pembelian inventaris, pembelian asset dsb. Buku
Kas Kecil mencatat :
Pengeluaran rutin
Pembelian keperluan kantor
Pengeluaran ……………….
Dari pencatatan semua pos biaya inilah yang nantinya digunakan sebagai salah dasar
pembuatan laporan Rugi-Laba Perusahaan pada periode tertentu yang telah ditetapkan.
Manager Pemasaran – R&D Manager General Admin & Accounting Manager Produksi Manager HR, GA & Legal
SPV Pemasaran – R&D SPV General Admin & Accounting SPV Produksi SPV HR, GA & Legal
Staff Pemasaran – R&D Staff General Admin & Accounting Staff Processing Cutting Staff HR, GA & Legal
Staff Processing QC
Note:
Garis Komando.
Garis Koordinasi. Staff Processing Finishing
Manager Produksi
SPV Produksi
*Lampiran 4
*Lampiran 5
*Lampiran 6
*Lampiran 7
*Lampiran 8
*Lampiran 9
*Lampiran 10
*Lampiran 11
*Lampiran 12
*Lampiran 13
*Lampiran 14
PENGE
MASA FINISH /
PCK. PALLET
STUFFI
N PELAPO
1
3
DALA RAN
NG
M
PENGE
1
5
1
4
PALLE
MASA
T
N
1
2
PACK. BOX
DALA
M BOX
PENEM
PELAN
1
1
BARC
BARCODING
PACKAGING
ODING
PENGE
MASA
1
0
SRYLING
N
PLASTI
CK
PEMAS
ANGA
9
N
LAYERING
TUMP
UAN
PERSI
APAN
FINISHING
8
PACKA
GING
PENGE
CEKA
7
PERBAIKAN
6
N
KWALITAS
QC
KWALI
TAS
PERAK
ITAN
5
BAHA
PERAKIT
N
BAKU
PENGH
ALUSA
4
MOLEN
BAHA
N
PEMBE
BAKU
NTUK
TUMBLING
3
AN
STRUK
TUR
PEMOT
ONGA
CUTTING
N
2
BAHA
N
BAKU
MGR. PRO
1
PO
BUYER DIREKTUR DEPT. PEMASARAN DEPT. GENERAL ADMIN DEPT. PRODUKSI
2 5 6
1
PROSES PROSES
ORDER PO TURUN
ADMINISTRASI PRODUKSI
EVALUASI
PACKAGING
TEMBUSAN
4
CANCEL
9
DELEVERY
DEPT. USER DEPT. GENERAL ADMIN & ACCOUNTING DIREKTUR
1 2 3
RAB
PROSES EVALUASI
ADMINISTRASI
PROSES PEMBELIAN
DISTRIBUSI
CANCEL