Disusun oleh :
Juliand Hidayat
030.13.104
Pembimbing:
dr. Ratna Gina, Sp.Rad
dr. Inez Noviani I, Sp.Rad
LEMBAR PENGESAHAN
Presentasi referat dengan judul
“Low Back Pain”
Telah di terima di setejui dan di sahkan oleh pembimbing, sebagai syarat untuk
menyelesaikan kepaniteraan klinik Ilmu Radiologi di RSUD Kabupaten
Karawang periode 4 Juni – 20 Juli 2018.
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat rahmatnya penulis dapat menyelesaikan referat yang berjudul
“Low Back Pain”. Referat ini disusun untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik
Ilmu Radiologi di RSUD Kabupaten Karawang.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Ratna Gina, Sp.Rad dan dr.
Inez Noviani I, Sp.Rad yang telah membimbing penulis dalam menyusun referat
ini, kepada dokter yang telah membimbing penulis selama kepaniteraan klinik
Ilmu Radiologi di RSUD Kabupaten Karawang dan terima kasih juga kepada
semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan referat ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam referat ini. Penulis
menerima segala kritik dan saran sebagai pembelajaran dan semoga referat ini
dapat bermanfaat.
2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN…………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1 Latar belakang............................................................................ 1
BAB I
PENDAHULUAN
Low Back Pain (LBP) atau nyeri punggung bawah (NPB) adalah salah
satu masalah kesehatan yang sering dijumpai di kalangan masyarakat. LBP
3
merupakan keluhan yang spesifik dan paling banyak dikonsultasikan pada dokter
umum.(1) World Health Organization (WHO) menyatakan kira-kira 150 jenis
gangguan muskuloskeletal diderita oleh ratusan juta manusia yang menyebabkan
nyeri dan inflamasi yang sangat lama serta disabilitas atau keterbatasan
fungsional, sehingga menyebabkan gangguan psikologik dan sosial penderita.
Nyeri yang diakibatkan oleh gangguan tersebut salah satunya adalah keluhan
nyeri punggung bawah yang merupakan keluhan paling banyak ditemukan
diantara keluhan nyeri yang lain.(2)
Salah satu masalah yang timbul pada saat proses kerja fisik adalah timbulnya rasa
nyeri pada bagian pinggang akibat mengangkat menurunkan dan membawa beban
berat yang dilakukan secara langsung tanpa bantuan alat. Kerusakan tulang
4
belakang merupakan masalah kesehatan ditempat kerja serta penyebab kecacatan
ketiga pada kelompok usia kerja (Subiantoro, 2005).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Low back pain (LBP) merupakan nyeri di daerah punggung antara sudut
bawah kosta (tulang rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor). Nyeri dapat
menjalar ke daerah tubuh yang lain seperti punggung bagian atas dan ujung paha.
Low Back Pain merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan
oleh aktivitas tubuh yang kurang baik. (9) Low back pain pada umumnya akan
menimbulkan rasa nyeri pada seseorang yang mengalaminya. Rasa nyeri dapat
dirasakan sebagai rasa tidak menyenangkan yang terjadi bila mengalami cedera
atau gangguan pada tubuh. Nyeri sering kali digambarkan seperti sensasi panas,
gemetar, kesemutan/tertusuk, atau ditikam. Nyeri dapat menjadi suatu masalah
5
gangguan kesehatan karena dapat menganggu aktivitas yang biasa dilakukan
sehari-hari.(10)
2.1.2 Anatomi Tulang Belakang
6
Tulang belakang lumbal; terdiri atas 5 tulang yang merupakan bagian
paling tegap konstruksinya dan menanggung beban terberat dari tulang
yang lainnya. Bagian ini memungkinkan gerakan fleksi dan ekstensi
tubuh, dan beberapa gerakan rotasi dengan derajat yang kecil.
Tulang belakang coccyx; terdiri atas 4 tulang yang juga tergabung tanpa
celah antara 1 dengan yang lainnya.
7
prosesus spinosus dari vertebra sakralis pertama dan lateral oleh garis vertikal
tangensial terhadap batas lateral spina lumbalis.
2. Sacral Spinal Pain, nyeri di daerah yang di batasi superior oleh garis
transversal imajiner yang melalui ujung prosesus spinosus vertebra sakralis
pertama, inferior oleh garis transversal imajiner yang melalui sendi
sakrokoksigeal posterior dan lateral oleh garis imajiner melalui spina iliaka
superior, posterior, dan inferior.
3. Lumbosacral pain, nyeri di daerah 1/3 bawah daerah lumbar spinal pain dan
1/3 atas daerah sacral spinal pain.(13)
Selain itu, IASP juga membagi LBP berdasarkan durasi nyerinya, yakni:(7)
1. Acute Low Back Pain
Acute low back pain ditandai dengan keluhan rasa nyeri yang menyerang
secara tiba-tiba dengan rentang waktu yang sebentar, beberapa hari, hingga
beberapa minggu dan rasa nyeri ini dapat hilang atau sembuh. Acute LBP dapat
diakibatkan oleh luka traumatik seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa nyeri
dapat hilang sesaat kemudian. Kejadian tersebut selain dapat merusak jaringan,
juga dapat melukai otot, ligamen dan tendon. Sampai saat ini penatalaksanan awal
nyeri pinggang akut terfokus pada istirahat dan penggunaan analgesik.
2. Chronic Low Back Pain
Rasa nyeri pada chronic low back pain dapat dirasakan lebih dari 3 bulan
serta rasa nyeri ini dapat berulang-ulang atau kambuh kembali. Fase ini seringkali
memiliki onset yang berbahaya dan memerlukan waktu untuk kembali normal.
Chronic low back pain dapat terjadi karena osteoarthritis, rheumatoidarthritis,
proses degenerasi discus intervertebralis dan tumor.
2.1.4 Etiologi
Low back pain (LBP) terjadi karena gangguan biomekanik vertebra lumbal
akibat perubahan titik berat badan dengan kompensasi perubahan posisi tubuh dan
akan menimbulkan nyeri. Ketegangan (strain) otot dan keregangan (sprain)
ligamentum tulang belakang merupakan salah satu penyebab utama LBP.(14)
Terkait akibat durasi mengemudi yang lama, supir taksi terkena vibrasis.(7,13)
Tabel 2.1 Ringkasan Sistematik Penyebab LBP(13)
PATHOLOGY ANATOMICAL SITE
MUSCLE FASCIA LIGAMENT BONE JOINT DISC
TRAUMA Sprain Tear Sprain Fracture Sprain Sprain
8
FATIGUE Fracture Internal
FAILURE disc
disruption
INFECTION Abscess Osteomyelitis Arthritis
INFLAMMATI Myositis Enthesopathy Arthritis
ON
TUMOUR Sarcoma Primary Primary
metastatic
MECHANICAL/ Spasm trigger Compartment “dysfunction”
PHYSIOLOGIC points syndrome
AL
Otot: mengarah pada semua otot pada vertebra lumbalis, fasia: mengarah pada
fasia thorakolumbal, ligamen: mengarah pada ligamen interbertrebralis dan
iliolumbalis, tulang: mengarah pada semua bagian dari vertebra lumbalis dan
sakrum, sendir: mengarah pada sendi lumbar zygapophysial dan sakroiliaka, dan
diskus: mengarah pada diskus intervertebralis.
2.1.5 Gejala
Nyeri di daerah lumbosakral merupakan gejala utama LBP. Nyeri dapat
menyebar ke bagian tungkai, baik depan, samping, maupun belakang atau dapat
juga terbatas pada punggung bawah. Nyeri dapat memburuk dengan aktivitas.
Biasanya, pada saat duduk terlalu lama. (15)
9
semakin lama seseorang terpajan faktor risiko Low back pain (LBP) ini maka
semakin besar pula risiko untuk mengalami Low back pain (LBP).(17)
b. Usia
Umumnya keluhan otot skeletal mulai dirasakan pada usia kerja, yaitu berikisar
antara usia 25-65 tahun. Keluhan pertama seringkali dirasakan pada usia 35 tahun
dan tingkat keluhan akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Pada
saat kekuataan otot mulai menurun maka resiko terjadinya keluhan otot akan
meningkat. Umur mempunyai dengan keluhan otot, terutama otot leher dan bahu,
bahkan ada beberapa ahli menyatakan bahwa umur merupakan penyebab utama
terjadinya keluhan otot.(17)
10
pada waktu bekerja berdasarkan pengukuran sikap tubuh tersebut. Kriteria
penilaian sikap tubuh: (20)
3. Sikap tubuh fleksi berlebih : membungkuk > 450 dari garis vertikal.
b. Repetisi
Pengulangan gerakan kerja dengan pola yang sama, hal ini bisa terlihat pada
dimana frekuensi pekerjaan yang harus dikerjakan tinggi, sehingga pekerja harus
terus menerus bekerja agar dapat menyesuaikan diri dengan sistem. Kekuatan
beban dapat menyebabkan peregangan otot dan ligamen serta tekanan pada tulang
dan sendi-sendi sehingga terjadi kerusakan mekanik badan vertebrata, diskus
invertebrate, ligamen, dan bagian belakang vertebrata. Kerusakan karena beban
berat secara tiba-tiba atau kelelahan akibat mengangkat beban berat yang dilakakn
secara berulang-ulang. Mikrotrauma yang berulang dapat menyebabkan
degenerasi tulang punggung daerah lumbal. (16)
11
menyebabkan peregangan otot dan ligamen di daerah punggung, hal ini
merupakan faktor risiko timbulnya low back pain (LBP). (16-20)
d.Pekerjaan yang membutuhkan tenaga (forceful exertions)
Merupakan jumlah usaha fisik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas atau
gerakan. Pekerjaan atau gerakan yang menggunakan tenaga besar akan
memberikan beban mekanik yang besar terhadap otot, tendon, ligamen, dan sendi.
Beban yang berat akan menyebabkan iritasi, inflamasi, kelelahan otot, kerusakan
otot, tendon, dan jaringan lainnya. depan (membungkuk), rotasi (memutar), dan
ketika mencoba untuk mengangkat benda berat dengan tangan terentang kedepan.
2.7 Patofisiologi
Pada umumnya LBP disebabkan oleh sebuah peristiwa traumatis akut, atau
trauma kumulatif dimana berat ringannya suatu peristiwa traumatis akut sangatlah
bervariasi. LBP akibat trauma kumulatif lebih sering terjadi di tempat kerja,
misalnya karena duduk statis terlalu lama atau posisi kerja yang kurang
ergonomis. Secara biomekanik,pergerakan tulang punggung bawah merupakan
gerakan kumulatif dari tulang-tulang vertebra lumbalis, dengan 80-90%
merupakan gerakan fleksi dan ekstensi lumbal yang terjadi di diskus
intervertebralis L4-L5 dan L5-S1. Posisi gerakan tulang belakang lumbal yang
paling berisiko untuk mengakibatkan nyeri punggung bawah ialah fleksi ke depan
(membungkuk), rotasi (memutar), dan ketika mencoba untuk mengangkat benda
berat dengan tangan terentang kedepan.
12
13