DP 33
DP 33
NIM : 15616013
Jurusan : Desain
Judul Tugas Akhir/ Skripsi : Desain Meja Tamu PT Buran Nusa Respati
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir/ Skripsi ini adalah hasil
karya saya sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya
Nadya Aglisyifa
NIM 15616013
1
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
TUGAS AKHIR
NIM : 15616013
JURUSAN : DESAIN
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengesahkan :
Direktur Politeknik Negeri Samarinda
2
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI
NIM : 15616013
JURUSAN : DESAIN
Dewan Penguji :
Penguji I,
Nama :
NIP :
Penguji II,
Nama :
NIP :
Penguji III,
Nama :
NIP :
Pembimbing I Pembimbing II
3
ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan desain dan produk, semakin banyak pula kebutuhan
orang-orang akan produk yang sesuai dengan keinginannya. Produk yang diinginkan
pastinya produk yang inovatif, sesuai kebutuhan, dan tidak lupa desain yang menarik.
Fungsi dan desain produk selalu berdasarkan konsumen atau pengguna produk. Begitu
pula meja tamu yang memiliki berbagai macam jenis.
Meja tamu merupakan salah satu produk yang selalu ada diberbagai macam tempat. Baik
di rumah, kantor, maupun sekolah. Dalam laporan tugas akhir yang berjudul “Desain
Meja Tamu PT Buran Nusa Respati” ini di desain khusus untuk PT Buran Nusa Respati
yang didesain khusus dengan kebutuhan penggunanya. Nantinya diharapkan produk ini
dapat menjadi inspirasi sekaligus alternatif baru dalam pengembangan desain mebel
khususnya bagian meja tamu dalam dunia industri mebel.
Dengan metode perancangan yang sudah dilakukan diantaranya yaitu pengumpulan data,
analisis, alternatif desain, pengembangan desain dari alternatif terpilih, serta desain akhir.
Sehingga dihasilkanlah desain meja tamu untuk PT Buran Nusa Respati.
Kata Kunci: Meja Tamu, Desain Mebel, Kantor
4
ABSTRACT
Along with development of design and produk, more and more needs of people for
products that based on what they need. They absolutely need innovative product, based
on needs, and not to mention an interesting design. Function and design of a product
always based on consumer and user of product. The same as coffee table that has many
types.
Coffee table is one of a product that always at any places. Such as house, office, even
school. In this final project report that titled as “Design of Coffee Table for PT Buran
Nusa Respati” is design specially for needs of the user. Later writer hoped this product
can be an inspiration as well be a new alternative for development wood design especially
for coffee table in wood industrial.
With this design method that already done which are gathers data, analysis, alternatives
design, design development from chosen alternative design, and final design. With that
result is a coffee table for PT Buran Nusa Respati.
5
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunianya penulis diberi kemudahan untuk menyeselesaikan laporan tugas akhir
yang berjudul “Desain Meja Tamu PT Buran Nusa Respati” dengan baik, sehingga
Laporan ini disusun dengan maksud memenuhi persyaratan dan bukti dalam
menyelesaikan jenjang pendidikan Diploma III pada Jurusan Desain Program Studi
Desain Produk Politeknik Negeri Samarinda. Laporan ini disusun berdasarkan data-data
Dalam pelaksanaan kegiatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang utama
kepada Allah SWT atas segala kemudahan dan kesempatan yang telah diberikan. Ucapan
3. Dita Andansari, S. T., M. Ds., selaku Ketua Program Studi Desain Produk
4. Bapak dan Ibu Dosen, Staff Teknisi, serta Administrasi Jurusan Desain.
dan memberi dukungan pada proses penyusunan laporan tugas akhir ini.
6
Pada penyusunan ini penulis menyadari bahwa laporan in belumlah sempurna.
Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk
Nadya Aglisyifa
NIM 15616013
7
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................... 15
1.2 Permasalahan..................................................................................... 16
BAB II .............................................................................................................. 18
8
3.2 Observasi ........................................................................................... 46
BAB IV ............................................................................................................ 49
9
BAB V .............................................................................................................. 70
10
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 4 Biaya Produksi Keseluruhan Desain Meja Tamu PT Buran Nusa Respati ... 63
11
DAFTAR GAMBAR
12
Gambar 2.24 Sekrup ....................................................................................................... 33
13
Gambar 4. 10 Alternatif Konfigurasi 2........................................................................... 58
14
BAB I
PENDAHULUAN
Mebel adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti kursi,
meja, dan lemari. Mebel berasal dari kata movable, yang artinya bisa bergerak. Pada
zaman dahulu meja kursi dan lemari relatif mudah digerakkan dari batu besar, tembok,
dan atap. Sedangkan furniture adalah perabotan yang meliputi meja dan kursi pada
umumnya terbuat dari bahan kayu. (Wiwoho, Ardjuno. 2008) Fourniture mempunyai asal
kata fournir yang artinya furnish atau perabot rumah atau ruangan. Walaupun mebel dan
furniture punya arti yang beda, tetapi yang ditunjuk sama yaitu meja, kursi, lemari, dan
seterusnya.
Meja adalah salah satu produk furniture yang berupa permukaan datar yang
disokong oleh beberapa kaki. Meja sering dipakai untuk menyimpan barang dan makanan
dengan ketinggian tertentu supaya mudah dijangkau saat kita duduk. Meja umumnya
memiliki empat kaki dan dipasangkan dengan kursi, salah satunya adalah meja tamu.
Meja tamu merupakan salah satu furniture yang diperlukan dimana saja. Baik
itu di rumah, sekolah, maupun kantor. Meja tamu juga membantu ruangan menjadi lebih
fungsional. Meja tamu memiliki berbagai macam jenis, mulai dari ukuran, warna,
material, dan lain-lain. Meja tamu yang ada rata-rata berukuran lebih rendah dari kursi.
Selain untuk meletakkan makanan dan minuman, meja tamu juga dapat berguna untuk
Karena meja tamu yang ada mempunyai satu ukuran yang tidak dapat diubah,
maka dari itu PT Buran Nusa Respati membutuhkan meja tamu yang dapat diubah
ukurannya, menyesuaikan dengan ukuran ruang tamu kantor mereka. PT Buran Nusa
15
Respati ingin meja tamunya dapat menampung berkas-berkas yang diperlukan saat
bertemu klien untuk memudahkan mereka. Jadi dibuatlah produk Desain Meja Tamu PT
1.2 Permasalahan
Permasalahan yang akan dibahas adalah bagaimana membuat meja tamu untuk
kantor PT Buran Nusa Respati yang ukurannya dapat diubah menyesuaikan dengan
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya meja tamu ini adalah agar pengguna dapat membuat meja
tamu dapat diubah ukurannya sesuai dengan ukuran ruangan yang ada dan kebutuhan di
1.4 Kesimpulan
Maka dari itulah dibuat meja tamu yang dapat diubah panjangnya sesuai dengan
kebutuhan yang ada. Karena pengguna meja tamu ini nantinya adalah pegawai kantoran,
maka meja tamu akan dibuat agar dapat meletakkan makanan, minuman, dan berkas-
Judul dari laporan ini adalah Desain Meja Tamu PT Buran Nusa Respati. Judul
tersebut juga nantinya akan digunakan sebagai judul untuk produk yang akan di desain.
16
Meja: n perkakas (perabot) rumah yang mempunyai bidang datar sebagai daun mejanya
Tamu: n orang yang datang berkunjung (melawat dan sebagainya) ke tempat orang lain
atau ke perjamuan
Jadi kesimpulan yang didapat dari uraian judul Desain Meja Tamu PT Buran
Nusa Respati adalah perabot untuk menjamu tamu yang akan digunakan di kantor PT
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Meja tamu terdiri dari dua kata, yaitu meja dan tamu. Meja artinya perkakas
(perabot) rumah yang mempunyai bidang datar sebagai daun mejanya dan berkaki
artinya orang yang datang berkunjung (melawat dan sebagainya) ke tempat orang lain
Meja tamu adalah jenis meja pendek, dan didesain untuk diletakkan di depan
atau di samping sofa atau kursi sejenisnya untuk diletakkan minuman, buku, majalah,
atau barang sejenisnya yang digunakan ketika sedang duduk. (Edward. 1964)
Meja tamu sering ditemukan di ruang tamu, maupun di ruang keluarga. Meja
tamu memiliki banyak variasi dan harga yang beragam dari desain ke desain. Meja tamu
biasanya juga memiliki tempat untuk menyimpan barang seperti laci atau rak di bawah
meja. Material yang sering digunakan untuk meja tamu adalah material berbahan dasar
kayu. Material metal pun mulai populer belakangan ini. Biasanya stainless steel atau
dibedakan menjadi empat kategori besar, yaitu coffe table, end table, console table,
dinning table, dan working table. Perbedaan masing-masing jenis meja akan diuraikan
sebagai berikut:
18
1. Coffee Table
Sesuai dengan namanya meja ini pas digunakan untuk saat-saat bersantai atau
duduk-duduk sambil menikmati kopi. Dalam rumah tinggal, meja ini biasa diletakkan dir
a. Meja Teras
(http://slfurnitures.com)
Meja teras biasanya diletakkan pada peralihan ruang luar dan ruang dalam
sebuah rumah. Umumnya, meja teras dipadukan dengan beberapa kursi teras. Dengan
demikian, penghuni rumah dapat duduk bersanti sambil membaca koran pagi ataupun
menikmati pemandangan di luar rumah sambil menyamtap kopi dan makanan kecil yang
Tidak jarang pula, meja teras digunakan untuk menyambut tamu yang
berkunjung. Karena letaknya di luar ruang, sebaiknya material yang digunakan terbuat
dari bahan yang tahan cuaca dan panas. Bahan jenis kain atau kayu masih dapat
19
(https://www.westelm.com)
Meja ruang tamu merupakan jenis coffee table yang digunakan di ruang tamu.
Meja ini biasanya dikombinasikan dengan beberapa kursi ataupun sofa. Umumnya meja
ruang tamu berkesan formal sebagai meja untuk menyambut tamu dan meletakkan
minuman dan makanan kecil. Namun, perkembangan desain telah melahirkan desain-
desain meja ruang tamu semiformal dengan material kaca atau stainless steel.
Selain kaca, material yang dapat digunakan untuk meja ruang tamu adalah kayu
dan logam. Kombinasi kayu, kaca, dan stainless steel sangat cocok digunakan bagi yang
ingin menampilkan kesan minimalis yang rapi dan bersih (clean). Untuk ruang ramu
dengan luasan terbatas, lebih cocok diisi dengan meja yang ringan dan multifungsi
pekerjaan yang dilaksanakan oleh manusia, sistem orang dan mesin, peralatan yang
20
dipakai manusia agar dapat dijalankan dengan cara yang paling efektif termasuk alat-alat
Perhatian utama ergonomi adalah pada efisiensi yang diukur berdasarkan pada
kecepatan dan ketelitian performance manusia dalam penggunaan alat. Faktor keamanan
dan kenyamanan bagi pekerja telah tercakup di dalam pengertian efisiensi tersebut.
ENASE (Efektif, Nyaman, Aman,Sehat dan Efisien). Dan untuk mencapai konsep
ENASE ini maka ilmu ergonomi memiliki peran yang sangat besar. Karena di dalam
ilmu ergonomi manusia merupakan bagian utama dari sebuah system (Human Integrated
Design), maka harus disadari benar bahwa faktor manusia akan menjadi kunci penentu
Antropometri berasal dari kata antropos yang artinya manusia dan metri yang
berarti ukuran. Jadi antropometri diartikan sebagai suatu ilmu yang secara khusus
kumpulan data secara numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh
manusia ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk
penanganan masalah desain. Penerapan data antropometri ini akan dapat dilakukan jika
tersedia nilai mean (rata-rata) dan standar deviasinya dari satu distribusi normal.
merancang suatu sistem kerja agar menunjang kemudahan pemakaian, keamanan dan
21
kenyamanan dari suatu pekerjaan, sehingga antropometri dapat juga diartikan sebagai
suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara struktur dan fungsi tubuh (termasuk
bentuk dan ukuran tubuh) dengan disain alat – alat yang digunakan manusia.
statistik tentang distribusi dimensi tubuh dari suatu populasi diperlukan untuk
nutrisi, dan komposisi etnis dari masyarakat dapat membuat perubahan dalam distribusi
ukuran tubuh (misalnya dalam bentuk epidemik kegemukan), dan membuat perlunya
Struktur dan konstruksi merupakan elemen desain mebel yang berkaitan dengan
faktor kesatuan dari berbagai komponen mebel. Pertimbangan striktur dan konstruksi ini
Dikutip oleh Marizar (2005) Konstruksi merupakan bagian dari proses desain
yang disusun setelah bahan-bahan untuk mebel dipilih dan disatukan dengan
Pada umumnya ada dua jenis konstruksi kayu yang digunakan, yaitu: konstruksi
a. Konstruksi Konvensional
Konstruksi kayu yang masih digunakan hingga saat ini adalah konstruksi
konvensional, yang dipergunakan dalam berbagai macam bentuk. Menurut Tikno (2008),
22
1. Butt Joints
(http://www.craftsmanspace.com/)
Sambungan untuk mengikat sambungan ini diperlukan bantuan paku, sekrup, atau lem.
(http://www.craftsmanspace.com/)
membentuk sudut 45 derajat, sehingga ketika kedua papan dipadukan, kedua ujung siku
3. Lap Joints
23
(http://www.craftsmanspace.com/)
Sambungan ini sangat sederhana dan juga hanya menggunakan ketebalan papan
untuk disambungkan.
(http://www.craftsmanspace.com/)
5. Rabbet Joints
24
(http://www.craftsmanspace.com/)
Sistem sambungan dengan cara membuat alur sepanjang kayu atau papan yang
sesuai alur yang telah dibuat. Jenis sambungan ini dapat dibuat dengan berbagai macam
variasi.
6. Box Joints
(http://www.craftsmanspace.com/)
Merupakan cara menyambung sudut kayu dengan cara membuat gerigi pada
7. Dovetail Joints
25
(http://www.craftsmanspace.com/)
Merupakan sambungan sudut yang mirip dengan sistem Box Joints. Perbedaan
antara Box Joints dengan Dove Tail terletak pada ujung gerigi. Pada sistem Box Joints
ujung dan pangkal gerigi memiliki sudut yang sama, yaitu 90 derajat. Sementara pada
sistem dovetail, ujung gerigi dibuat agak melebar, mirip dengan ekor burung dara.
8. Through Dovetail
(http://www.craftsmanspace.com/)
dengan banyak lidah. Sistem ini kuat, meski begitu sambungan akan terlihat pada kedua
sisinya.
9. Dovetail-Keyed Mitred
26
(http://www.craftsmanspace.com/)
sambungan dibuat dengan sudut 45 derajat, dan bertemu dengan rapi, kemudian
(http://www.craftsmanspace.com/)
Sistem dovetail yang satu bagian sisinya tidak dipotong menenmbus ketebalan
kayu, tapi hanya setengah atau tiga per empat bagian yang dipahat. Sehingga bila dilihat
pada gambar dibawah ini, issi kiri tidak nampak ada sambungan.
27
(http://www.craftsmanspace.com/)
Sistem sambung dovetail namun sambungan tidak terlihat pada kedua sisinya,
apabila disambung, kedua sisinya akan terlihat seolah-olah seperti sambungan Butt
Joints, namun sebenarnya pada bagan tengah terdapat gerigi untuk memperkuat
sambungan.
(http://www.craftsmanspace.com/)
Cara menyambung dua buah kayu dengan membuat alur pada papan pertama,
sesuai motif lidah dove joints yang dibentuk pada ujung papan kedua. Sistem ini sangat
kuat dan presisi, namun pembuatan alurnya membutuhkan kecermatan yang tinggi.
28
(http://www.craftsmanspace.com/)
(http://www.craftsmanspace.com/)
Sistem penyambungan kayu dengan membuat lubang (mortise) pada salah satu
kayu yang hendak disambung, dan membuat lidah tenon untuk dimasukkan pada lobang
mortise tersebut.
(http://www.craftsmanspace.com/)
29
Sistem penyambungan kayu dengan membuat alur pada kedua buah kayu yang
akan disambung, dan memberikan sepotong kayu kecil sebagai bahan penyambung
ditengahnya.
16. Dowel
(http://www.craftsmanspace.com/)
Sistem sambungan kayu yang mirip dengan sistem spline, yaitu kayu yang
berbentuk bundar, dan cara penyambungannya adalah dengan membuat lubang pada
(http://www.craftsmanspace.com/)
30
Merupakan sistem penyambungan sudut dengan cara memperkuat sambungan
dengan menambahkan sekrup, setelah membuat lubang kecil dengan sudut kemiringan
30 sampai 45 derajat.
(http://www.craftsmanspace.com/)
Sistem yang biadanya digunakan untuk menyambung lantai kayu, atau bidang-
b. Konstruksi Kontemporer
(http:/www.indiamart.com/)
31
Penyambung kayu ini merupakan sistem konstruksi KD Furniture gaya
kontemporer. Selain mudah digunakan, penyambung ini juga praktis dan stabil.
(http:/www.essentracomponents.co.za/)
Joint Connecting Bold banyak digunakan oleh para pembuat mebel knocked-
3. Dowel
(http:/www.milescraft.com/)
Dowel yang berbentuk bulat panjang ini merupakan pengganti pasak yang
32
4. Screw (Sekrup)
(http:/www.homedepot.com/)
Sekrup sebagai alat penyambung kayu atau besi juga termasuk dalam konstruksi
knocked-down.
5. Plat Siku
(http:/www.besibeton.net/)
Untuk membantuk penyambungan siku di antara dua kayu diperlukan plat siku
yang menggunakan konstruksi pengikat skrup. Biasanya plat siku digunakan untuk
(http:/www.imaniadesain.com/)
Sistem konstruksi rel laci harus dirancang sejak awal pembuatan struktur laci.
Konstruksi rel laci haru presisi. Jenis dan sistem konstruksi rel laci banyak sekali
ragamnya. Mulai dari rel laci berbahan kayu, plastik, hingga besi.
Selain sistem sambungan kayu, adapaun hardwares atau perangkat keras, dalam
desain mebel memiliki banyak ragam. Handle, engsel, sekrup, paku, rel laci, kunci dan
Pada umumnya, hardwares dibuat di pabrik dengan desain dan ukuran yang
standar. Walaupun demikian, tak tertutup kemungkinan bagi para desainer untuk
(http:/www.besibeton.net/)
34
2.4 Teori Material
Saat ini perkembangan material sangat pesat, kita lihat dengan banyaknya
material alternatif dan jenisnya. Material-material yang ada memeliki karakteristik dan
Dalam memproduksi sebuah produk kita harus mengetahui karakteristik dari material
yang digunakan dalam membuat produk tersebut agar proses yang dilakukan benar-benar
dapat dilakukan. Berikut material yang sekiranya akan digunakan dalam pembuatan
produk:
1. Kayu Solid
(http://fittedkitchensleeds.net)
Kayu solid merupakan kayu utuh yang diambil dari batang pohon yang
kemudian diproses menjadi kayu yang siap pakai atau siap rakit. Kayu solid memiliki
sifat yang kuat dan tahan lama. (Anita dan Putri. 2010)
adalah kayu. Bahan kayunya pun bermacam – macam mulai dari tingkat kekuatan, corak,
dan ketahanannya. Kayu yang paling kuat digunakan untuk furniture adalah jenis kayu
solid. Beberapa jenis kayu dipilih karena bersifat kedap air, isolator, dan mudah dibentuk.
35
2. Kayu Olahan
(https://www.arsitag.com/)
Kayu Olahan atau yang sering disebut engineering wood adalah produk material
berbahan dasar kayu yang sebelumnya telah melalui proses pengolahan di pabrik.
Pengolahan itu menghasilkan produk akhir dengan desain, bentuk, sifar, dan kekuatan
Kayu lapis atau plywood terbuat dari beberapa lembar kayu tipis yang
direkatkan dengan tekanan tinggi, memakai perekat khusus. Kayu lapis tersedia dalam
berbagai ketebalan (3 mm, 4 mm, 9 mm, 8 mm) dengan lebar standar 120 cm x 240 cm.
Di pasaran, plywood lebih akrab dikenal dengan sebutan tripleks atau multipleks.
2. Kayu partikel
Jenis kayu olahan yang satu ini terbuat dari limbah kayu berupa serbuk kayu
kasar yang dicampur dengan bahan kimia khusus. Campuran tersebut dipadatkan dengan
lem dan dikeringkan dengan suhu tinggi. Bentuk akhrir particle board juga berupa
36
MDF adalah kayu olahan yang terbuat dari campuran bubur kayu dengan bahan
kimia tertentu. Cara pembuatannya mirip dengan kayu partikel. Bedanya terletak pada
bahan baku. Kayu MDF merupakan material kayu olahan yang tidak tahan terhadap air
4. Blockboard
dipadatkan menggunakan mesin, kemudian bagian luarnya diberi pelapis. Hasil akhirnya
berupa lembaran seperti papan kayu dengan dua pilihan ketebalan, 15 mm dan 18 mm.
Blockboard banyak diminati sebagai bahan untuk furnitur karena harganya yang
3. Stainless Steel
(http://fsalloys.com/)
Menurut Yunus Aryanto (2012) material stainless steel merupakan bahan yang
sangat cocok digunakan untuk membuat meja. Sifatnya yang bersih dan rapi dapat
memberikan aksen yang elegan jika digunakan untuk bagian kaki dan rangka terutama
meja. Meja dengan material stainless steel memiliki kekuatan dan keawetan maksimal.
4. Besi
37
(https://www.linkedin.com/)
Gambar 2. 31 Besi
Dikutip dari Yunus Aryanto (2012) banyak masyarakat memilih besi sebagai
material beberapa elemen rumah, mulai dari pagar hingga perabot. Selain memiliki
kekuatan dan keawetan, pagar besi juga memiliki kelebihan lainnya, seperti hemat,
fleksibel, estetis, dan bisa didaur ulang. Ada tiga jenis besi yang kerap digunakan sebagai
bahan dasar pembuatan elemen rumah tinggal, khususnya perabot meja, yaitu besi biasa,
5. Kaca
(https://www.agc.com/)
Kaca adalah suatu bahan tembus cahaya (transparan) sebagai hasil pengolahan
beberapa bahan dasar seperti pasir kuarsa, soda abu, dolomite, dan lain-lain. Sesuai
dengan kualitas dan ketebalannya tersedia berbagai jenis kaca yang dirancang khusus
untuk mengurangi kesilauan atau transmisi panas yang menembus bahan tersebut. Jenis-
38
1. Kaca bening atau polos (clear glass)
Ketebalan umum kaca berkisar antara 2-6 mm, tetapi ada juga ketebalan khusus
antara 7-13 mm. Tebal kaca maksimum adalah 16 mm dengan luas kaca maksimum yang
Bentuk-bentuk yang dapat diaplikasikan untuk produk ini adalah aliran gaya
desain modern. Berikut macam-macam aliran gaya desain modern yang akan
diaplikasikan:
1. Futurisme
(http:/1stdibs.com/)
alam harus ditampilkan di dalam karya seni sebagai sensasi dinamis yang dapat
memecahkan suatu kesatuan realitas. Ia menjadi suatu yang baru dengan melalui
39
2. Art Deco
(http:/www.pinimg.com/)
halnya Art Nouveau, hanya tampilan perupaannya lebih radikal. Hal itu dapat terlihat
pada usaha penerapan kembali gaya Gotik yang dimodifikasi dengan bentuk geometris.
3. Bauhaus
(http:/www.ikea.com/)
Dikutip dari Sunarya, Bauhaus banyak memberi makna dan nilai pembaruhan
terhadap perkembangan desain dan arsitektur pada dua dekade awal abad ke-20. Walter
Gropius berkata tujuan Bauhaus adalah menyatukan sistem pengajaran seni murni,
40
desain, dan arsitektur yang mendidik masyarakat kreatif, sanggup berkolaborasi di dalam
Warna adalah spectrum yang terdapat didalam suatu cahaya sempurna, identitas
Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering
dinamakan dengan sistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada
1876 meliputi:
Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna,
Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya
Teori Brewster pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Teori ini
yaituwarna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Kelompok warna ini sering
disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan
41
Gambar 2. 36 Lingkaran Warna
Warna merupakan elemen penting dalam semua lingkup disiplin seni rupa,
bahkan secara umum warna merupakan bagian penting dari segala aspek kehidupan
manusia. Hal tersebut dapat kita lihat dari semua benda yang dipakai oleh manusia,
semua peralatan, pakaian, bahkan alam disekeliling kita merupakan benda yang
berwarna. Karena begitu penting peranan warna bagi manusia warna sering kali dipakai
sebagai elemen estetis, sebagai representasi dari alam, warna sebagai komunikasi, dan
Sir Isaac Newton adalah orang pertama yang menyajikan warna di dalam suatu
diagram lingkaran atau lingkaran warna pada tahun 1666. Selanjutnya cara ini sering
digunakan sebagai langkah awal dalam mempresentasikan teori warna karena sangat
efektif dalam menunjukkan hubungan antara warna yang berbeda yang berasal dari
warna primer.
Gagasannya ini dimulai dengan sebuah lingkaran yang hanya mewakili tiga
warna primer (merah, biru dan hijau) yang berasal dari sistem warna aditif. Kemudian
diikuti dengan menggabungkan sedikit demi sedikit warna pada batasan sehingga
nantinya akan didapat warna yang baru dan batasan yang baru. Selanjutnya gabungkan
42
sedikit demi sedikit warna pada batasan warna sekunder, maka akan didapatkan warna
Psikologis warna juga penting dalam mendesain suatu produk. Menurut Sutton
dan Whelan (2004) penelitian membuktikan jika respon kita sebagian merupakan dari
psikologis kita, berdasarkan efek warna pada mata dan sistem saraf kita, dan sebagain
terpengaruh oleh lingkungan dan pengalaman hidup kita. Berikut psikologis penjabaran
1. Coklat
Coklat adalah warna yang hangat, warna yang membuat nyaman dan warna
yang berhubungan dengan bumi, pohon, kesehatan, perapian dan rumah. Warma coklat
adalah warna yang membumi. Sebagai warna dari bumi dan perlindungan pohon, warna
2. Abu-abu
Abu-abu adalah definisi dari natural. Ini adalah warna yang membuat orang
jarang menyukai ataupun membencinya. Warna abu-abu adalah warna yang formal dan
dipuji. Pada kemasan, warna abu-abu memiliki daya tarik yang kaya dan bergengsi.
3. Putih
Warna putih mewakili kesucian, kepolosan, kebaikan dan kesetiaan. Maka dari
itu warna putih adalah warna yang paling sering dipakai untuk gaun pernikahan.
Meskipun putih adalah warna natural, warna ini disimpulkan sebagai warna yang dingin
4. Hitam
Warna hitam tidak perlu diragukan lagi adalah warna yang memberikan kesan
berwenang dan memiliki kekuatan yang berlebih. Warna hitam dihubungkan dengan
43
kematian dan kegelapan, membuat rasa waspada terhadap ketidaktahuan. Warna hitam
Dari penjelasan warna di atas maka dari itu dipilihlah warna akromatik dan
warna natural untuk produk Meja Tamu di PT Buran Nusa Respati karena furnitur yang
ada di lingkungan ruang tamu kantor menggunakan warna-warna natural. Dan warna
akromatik digunakan karena dapat memberikan kesan profesional karena produk ini akan
44
BAB III
METODE PERANCANGAN
Dalam merancang atau mendesain produk agar perancangan produk ini lebih
terarah, dipilihlah metode perancangan model perspektif yang sistematik. Berikut metode
Perumusan masalah meja tamu yang sudah ada di kantor PT Buran Nusa
Respati masih memiliki kekurangan. Diperlukannya meja tamu di kantor
tersebut agar pengguna dapat lebih maksimal menggunakan meja tamu, yaitu
dengan melihat apa saja yang dibutuhkan pengguna pada saat menggunakan
meja tamu.
Studi Pustaka
PRELIMINERY DESIGN
Analisis
Modeling
DESIGN
Pembuatan Gambar
45
3.2 Observasi
lingkungan sekitar dan mengetahui permasalahan apa yang dapat diselesaikan sebagai
masalah mengenai produk ini yaitu meja tamu. Lalu dilakukan pengumpulan data dengan
metode wawancara agar mendapat informasi mengenai keadaan lapangan dan kebutuhan
wawancara. Didapatkan hasil berupa keadaan lapangan serta kebutuhan pengguna yang
harus dipenuhi. Dari situ dirumuskanlah permasalahan yang membutuhkan solusi yang
literatur, jurnal ilmiah, dan lain-lain guna menemukan data serta informasi terkait hal apa
saja yang dibahas dalam pembuatan produk. Maka dari itu dalam perancangan produk
ini dilakukan studi pustaka terhadap berbagi informasi mengenai meja tamu.
3.5 Analisis
Setelah itu dilakukan analisis terhadap permasalahan dari data dan informasi
yang sudah dikumpulkan. Analisis dilakukan guna memberi petunjuk mengenai produk
46
3.6 Alternatif Desain dan Analisis Alternatif
Alternatif desain dibuat sebagai pilihan solusi untuk masalah desain produk
yang dirancang dan hasil akhirnya dibuatlah prototype. Alternatif desain akan dianalisis
kelebihan dan kekurangannya sehingga terpilih satu desain yang dinilai dapat menjadi
Desain yang telah dipilih dari alternatif dikembangkan lagi hingga dapat
menjadi produk yang maksimal. Pengembangannya dapat berupa bentuk, warna, sistem,
maupun elemen produk sesuai dengan analisis yang telah dilakukan. Perkembangan
terhadap desain yang terpilih hanya mengganti sebagian desain awal karena
3.8 Modeling
awal. Model biasanya dibuat dengan skala tertentu. Untuk produk ini, dibuat model
dengan skala 10:1 karena dimensi asli produk memiliki ukuran yang besar. Model dibuat
dengan material kayu menyerupai produk asli sehingga dapat memberi gambaran produk
produk yang mampu menjelaskan bagaimana spesifikasi serta sistem dan gambar produk
dengan lebih rinci. Setelah dibuat gambar fungsional, dibuatlah prototype menggunakan
47
skala 1:1 dan fungsionalnya. Pembuatan prototype disesuaikan dengan desain yang telah
48
BAB IV
Analisis Pasar dilakukan agar produsen suatu produk dapat menganalisa dan
sasaran konsumen yang tepat. Dalam melakukan analisis pasar, dilakukan pendekatan-
a. Segmentasi Geografis
b. Segmentasi Demografis
yang berusia 25-60 tahun. Produk ini juga ditujukan untuk pria maupun wanita.
c. Segmentasi Psikografis
d. Segmentasi Perilaku
dengan meja tamu untuk PT Buran Nusa Respati yang dilengkapi dengan sistem geser.
Perbedaan antara kedua produk ini adalah meja tamu pada umumnya memiliki fungsi
49
untuk meletakkan hidangan di atas meja, maupun untuk meletakkan majalah. Sedangkan
meja tamu yang didesain untuk PT Buran Nusa Respati memiliki fungsi yang disesuaikan
dilakukan berkaitan dengan produk yang akan dibuat dengan sehingga diperoleh
kebutuhan pengguna. Berikut aktivitas operasional meja tamu yang ada di ruang tamu
50
Gambar 4. 3 Analisis Studi Aktivitas 3
Berikut analisis aktivitas dan kebutuhan produk “Desain Meja Tamu PT Buran
Nusa Respati” :
51
Tabel 4. 1 Analisis Studi Aktivitas dan Kebutuhan
atas:
Kebutuhan untuk aktivitas ini adalah alas yang dimiliki pada meja untuk
meletakkan barang pribadi yang ada di kantong pengguna seperti telepon genggam,
rokok, dan lain-lain. Ini dikarenakan pengguna perlu selalu dekat dengan barang
pribadinya.
Kebutuhan untuk aktivitas ini adalah rak untuk meletakkan minuman kemasan
untuk tamu atau klien. Minuman kemasan seperti air mineral gelas ini diletakkan di atas
3. Meletakkan majalah
52
Kebutuhan untuk aktivitas ini adalah rak yang dapat meletakkan majalah agar
tidak berserakan.
Kebutuhan untuk aktivitas ini adalah mengambil dan menyimpan berkas untuk
ditunjukan kepada tamu. Berkas-berkas ini disimpan pada ruang yang jauh dari ruang
tamu.
Kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan, produk meja tamu ini nantinya
memerlukan:
a. Alas meja
b. Rak majalah
antropometri dilakukan untuk mendapatkan dimensi atau ukuran produk sesuai dengan
tubuh pengguna.
1. Analisis Ergonomi
aturan yang berkaitan dengan aktivitas dan kebutuhan pengguna saat mengambil
makanan atau minuman, melihat dan menandatanggani berkas di atas meja tamu.
menyesuaikan ukuran meja tamu dengan ukuran tubuh pengguna agar tidak
53
menimbulkan resiko kesehatan dan keselamatan. Agar kenyamanan dalam melakukan
2. Analisis Antropometri
manusia sangat berpengaruh dalam suatu produk. Berikut data-data antropometri yang
akan digunakan:
2. Ujung Jari Tangan Kiri 1.480 1.635 1.790 95 1.350 1.480 1.610 80
ke Kanan
Jarak Genggaman
Tangan (grip) ke
Tangan ke Depan
(horizontal)
4. Lebar Tangan 70 80 90 5 60 70 80 5
5% : Nilai 5 persentil
X : Nilai rata-rata
54
a. Menentukan dimensi tinggi produk
Untuk menentukan dimensi tinggi produk, digunakan dimensi tinggi lutut. Pada
dimensi ini digunakan X tile dari wanita yaitu 455 mm ditambah toleransi tinggi sepatu
sebesar 50 mm, sehingga ukuran tinggi produk adalah 455 + 50 = 505 mm. Ukuran ini
adalah ukuran maksimal, sehingga ukuran tingi produk yang dirancang adalah 500 mm.
menandatangani berkas di atas meja. Maka dari itu digunakan ukuran X tile wanita agar
dari ujung jari tangan kiri ke kanan. Pada dimensi ini digunakan X tile dari wanita yaitu
55
1.480 mm. Ukuran ini adalah ukuran maksimal, maka dari itu lebar produk adalah 1.500
mm. Digunakan dimensi ini agar pria maupun wanita dapat dengan mudah menjangkau
barang yang ada di atas meja pada saat dipanjangkan permukaan mejanya.
tangan (grip) ke punggung pada posisi tangan ke depan (horizontal). Pada dimensi ini
digunakan X tile dari wanita yaitu 635 mm. Ukuran ini adalah ukuran maksimal, maka
dari itu panjang produk adalah 60 cm. Digunakan dimensi ini agar baik pria maupun
56
Untuk menentukan dimensi lebar handle produk, digunakan dimensi lebar
tangan. Pada dimensi ini digunakan 95% tile dari pria yaitu 90 mm. Ukuran ini ditambah
dengan toleransi ukuran sarung tangan sebesar 10 mm. 90 + 10 = 100, maka dari itu lebar
handle produk adalah 100 mm. Digunakan dimensi ini agar pria maupun wanita yang
memiliki tangan lebih besar dapat tetap memegang handle dengan nyaman.
1. Alternatif Konfigurasi 1
Pada alternatif konfigurasi 1 ini terdapat alas meja yang dapat digeser, lalu
ketika alas meja dirapatkan, laci meja menjadi tersembunyi. Rak majalah terdapat di
bawah laci meja. Kelebihan dari alternatif ini adalah pengguna dapat dengan mudah
mengambil barang yang ada di laci meja. Kelemahannya adalah pengguna harus
menggeser alas meja terlebih dahulu untuk mengambil barang yang ada di dalam laci.
2. Alternatif Konfigurasi 2
57
Gambar 4. 10 Alternatif Konfigurasi 2
Pada alternatif konfigurasi 2, rak majalah terdapat di atas laci meja. Alas meja
dapat digeser, ketika digeser, rak meja dapat tertutup. Kelebihan produk ini adalah rak
majalah tertutup dengan alas meja yang dapat digeser. Kekurangannya adalah pengguna
3. Alternatif Konfigurasi 3
Pada alternatif konfigurasi 3 ini, laci meja terdapat pada alas meja yang dapat
digeser, dan rak majalah terdapat pada bagian bawah meja. Kelebihan produk ini adalah
konfigurasi ini rak meja untuk meletakkan majalah berada di bawah, tidak tertutup oleh
58
alas meja yang dapat digeser. Rak meja diletakkan di bawah tidak tertutup alas meja
karena pengguna nantinya dapat mengambil majalah tanpa perlu menggeser alas.
konfigurasi 1 yang komponennya terdiri dari alas meja, laci meja, dan rak majalah. Dari
a. Dinding produk
b. Laci
Analisis sistem yang perlu dilakukan untuk mengetahui sistem apa saja yang
pendekatan berdasarkan jenis sistem serta konstruksinya. Berikut tabel mengenai analisis
jenis sistem yang akan diaplikasikan pada produk berdasarkan dengan ketentuan yang
1. Tingkat Kemudahan 4 3 2
2. Kekuatan Struktur 4 2 4
3. Kesesuaian Konsep 4 1 2
Jumlah 12 6 8
59
Dari hasil analisis jenis sistem konstruksi yang telah dilakukan, nilai yang paling
tinggi didapatkan pada sistem konstruksi permanen. Maka dari itu dipilihlah sistem
konstruksi permanen, yang nantinya sistem konstruksi ini akan diterapkan pada semua
Dalam sistem konstruksi ini terdapat berbagai macam jenis sistem sambungan
kayu yang dapat diaplikasikan pada bagian-bagian produk karena telah memenuhi
kriteria yang dibutuhkan, yaitu sistem sambung Butt Joints, Mitred Butt Joints dan Half
Lap Joints. Berikut adalah tabel analisis sistem sambungan kayu yang dapat
1. Tingkat Kemudahan 4 3 2
2. Kekuatan Struktur 4 3 4
3. Kesesuaian Konsep 4 2 4
Jumlah 12 8 10
Dari analisis yang telah dilakukan, Butt Joints mendapatkan nilai tertinggi pada
semua kriteria yang diinginkan. Maka dari itu dipilihlah sistem sambung kayu Butt
Joints, yang nantinya akan diaplikasikan pada bagian-bagian produk meja tamu.
selanjutnya perlu dilakukan analisis mengenai hardwares dan aksesoris rel laci yang akan
digunakan pada komponen laci meja dan alas meja yang dapat diaplikasikan ke produk
60
No Kriteria Rel Laci Logam Rel Laci Kayu Rel Laci Plastik
1. Tingkat Kemudahan 4 3 3
2. Kekuatan Struktur 4 3 2
3. Harga 2 3 4
Jumlah 10 9 8
Dari hasil analisis penelitian rel laci yang telah dilakukan, dipilihlah rel laci
yang berbahan logam sebagai hardwares dan aksesoris pada laci dan alas meja tamu
produk. Dipilih rel laci logam ini karena rel laci logam memiliki struktur yang kuat
Analisis ini membahas mengenai material yang akan digunakan pada produk,
dalam pembuatan produk dibutuhkan material yang memiliki ketahanan atau keawetan
dan kekuatan karena produk akan diletakkan di teras sehingga produk menjadi maksimal.
Berdasarkan kekuatan, diantara tiga material yang dipilih plywood lebih kuat
dibandingkan papan partikel dan blockboard. Dan berdasarkan ketahanan terhadap suhu
lembab, papan partikel tidak tahan terhadap suhu lembab. Plywood dan blockboard
Berdasarkan hasil analisis alternatif material di atas, maka material yang akan
dipilih untuk produk ini adalah kayu plywood. Kayu plywood dipilih karena kayu ini
lebih tahan terhadap tempat yang lembab dibandingkan dengan alternatif yang lain.
61
4.1.7 Analisis Bentuk
Analisis ini membahas mengenai gaya desain yang akan digunakan pada
produk. Pilihan gaya desain yang akan diaplikasikan adalah gaya desain Art Deco,
Futurisme, dan Bauhaus. Melihat interior yang ada di ruang tamu kantor, gaya desain
yang diinginkan adalah tidak memiliki ornamen berlebihan, simple namun terlihat
menarik.
Ciri gaya desain Art Deco adalah gaya desain yang menitik beratkan pada seni
yang dekoratif, cirinya sebagai bentuk elektik, indah, mewah, anggun dan modern. Gaya
desain Art Deco kurang cocok dengan gaya desain yang diinginkan. Meskipun gaya
desain ini termasuk aya desain ini masih menggunakan ornamen karena gaya Gaya
desain yang Futurisme adalah gaya desain yang menangkap unsur gerak dan kecepatan.
Ciri gaya desain Bauhaus adalah gaya desain yang yang menggunakan bentuk-bentuk
geometris, menyajikan bentuk polos dan jujur bahan dan meninggalkan aspek ornamen.
Berdasarkan ketiga gaya desain tersebut, dipilihlah gaya desain Bauhaus yang
memiliki bentuk yang geometris, tidak menggunakan ornamen, dan polos karena ciri-ciri
Alternatif warna yang bisa di aplikasikan untuk produk ini adalah warna
akromatik dan warna natural. Warna ini dipilih karena menyesuaikan dengan suasana
yang ada di ruang tamu kantor dan menyesuaikan dengan gaya desain yang sudah dipilih.
62
Gambar 4.12 Skema Warna Produk
akromatik dijadikan sebagai warna aksentuasi produk. Jika disandingkan warna utama
dan warna aksentuasi, dipilih warna natural yang pertama karena warna ini banyak
digunakan pada interior ruang tamu kantor dan warna akromatik yang pertama karena
warna ini menimbulkan kesan profesional. Kedua warna ini kontras dengan satu sama
lain.
Tabel 4. 4 Biaya Produksi Keseluruhan Desain Meja Tamu PT Buran Nusa Respati
63
8. Ongkos Kerja - - 1 Rp. 350.000,-
Margin/Profit/Biaya Desain
= Rp. 216.800,-
= Rp. 1.409.000,-
Dari analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hasil akhir yang
Pengguna
Dimensi
64
4. Lebar Alas Meja Tamu 60 cm
Komponen
3. Rak Meja
Konfigurasi
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dipilih analisis konfigurasi satu.
Sistem
Material
Bentuk
Gaya desain yang akan digunakan pada produk ini adalah gaya desain Bauhaus
Warna
Warna yang mendominasi produk ini adalah warna natural yaitu coklat, dan warna
65
4.2 Pengembangan Desain
1. Alternatif 1
Gambar 4. 13 Alternatif 1
2. Alternatif 2
Gambar 4. 14 Alternatif 2
3. Alternatif 3
66
Gambar 4. 15 Alternatif 3
4. Alternatif 4
Gambar 4. 16 Alternatif 4
5. Alternatif 5
Gambar 4. 17 Alternatif 5
67
4.2.2 Pengembangan Alternatif Desain Terpilih
1. Pengembangan Alternatif 1
2. Pengembangan Alternatif 2
3. Pengembangan Alternatif 3
68
Gambar 4. 20 Pengembangan Alternatif 3
69
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. “Desain Meja Tamu PT Buran Nusa Respati” dirancang khusus untuk pegawai
dan tamu PT Buran Nusa Respati yang nantinya meja ini digunakan untuk
2. Warna yang diaplikasikan pada produk ini adalah warna coklat tua sebagai
warna utama produk dan warna putih sebagai warna aksentuasi produk.
3. Meja tamu ini memiliki dua laci meja, rak majalah, dan alas meja yang dapat
5.2 Saran
Dalam perancangan produk meja tamu ini masih terdapat banyak kekurangan,
untuk itu diperlukan perbaikan atau pengembangan lebih lanjut. Kedepannya diharapkan
adanya perancangan lanjutan untuk meja tamu ini untuk memberi nilai yang lebih baik
dari produk yang sudah ada. Sehingga produk ini dapat memenuhi kebutuhan para
konsumen.
Dengan adanya desain meja tamu ini, diharapkan produk ini dapat menjadi
masukan bagi industri pembuat meja tamu agar dapat menambah inovasi dan inspirasi
70
DAFTAR PUSTAKA
Joy, Edward T. (1964). The Country Life book of English Furniture. Hamlyn, London.
Aryanto, Yunus. (2012). 173 Meja & Kursi. Niaga Swadaya, Jakarta.
Sutalaksana, Iftikar Z. (1979). Teknik Tata Cara Kerja. Penerbit ITB, Bandung.
Rahmatia, Anisa & Dwimirnani, Putri. (2010). Menata Dapur Minimalis. Niaga
Swadaya, Jakarta.
Yuditesa, Tita. (2009). Furnitur Multifungsi untuk Rumah Tipe 22, 36, dan 50.
Transmedia Pustaka, Jakarta.
Sunarya, Y Yan. (2002). DS-413 Sejarah Seni Rupa & Desain Modern. Penerbit ITB,
Bandung.
Sutton, Tina & Whelan, Bride M. (2004). The Complete Color Harmony. B Jain
Publisher, New Delhi.
71