Abstrak: Penukar panas sangat luas dipakai dalam dunia industri seperti, pembangkit listrik, kilang
minyak, pabrik kimia maupun petrokimia, industri gas alam, refrigerasi, dan lain sebagainya. Salah satu
contoh dari alat penukar panas yang terdapat pada industri pembangkit listrik adalah High Pressure
Heater (HPH), dimana uap panas hasil buangan turbin dimanfaatkan sebagai pemanas air umpan
sebelum masuk ke boiler. Beberapa tipe penukar panas yang sering digunakan yaitu : Shell and Tube
Heat Exchanger, dan Double Pipe Heat Exchanger. Dari hasil penelitian diketahui pada bagian shell
koefisien perpindahan panas shell tertinggi yaitu sebesar 441,8 Btu/jam.ft 2.oF pada suhu 588,2 oF, dan
koefisien perpindahan panas shell terendah yaitu sebesar 431,38 Btu/jam.ft 2.oF pada suhu 568,4 oF. Pada
bagian tube, diketahui koefisien perpindahan panas tube tertinggi yaitu sebesar 7.319,05 Btu/jam.ft 2.oF
pada suhu 360,5 oF, dan koefisien perpindahan panas tube terendah yaitu sebesar 7113,22 Btu/jam.ft 2.oF
pada suhu 386,6 oF. Pada bulan Juli 2013 efisiensi efektif tertinggi yang dicapai heat exchanger yaitu
sebesar 53,92 %, dan efisiensi efektif terendah yaitu sebesar 42,59 % dengan rata-rata efisiensi 47,77 %
dalam sebulannya.
Kata Kunci : High pressure Heater, boiler, heat exchanger, koefisien perpindahan panas,
efisiensi efektif
Abstract: The heat exchanger is widely used in industries such as power plants, oil refineries, chemical
and petrochemical plants, natural gas industry, refrigeration, and so forth. One example of a heat
exchanger located in the power generation industry is High Pressure Heater (HPH), where hot steam
turbine waste products used as feed water heater before entering the boiler. Several types of heat
exchangers are commonly used, namely: Shell and Tube Heat Exchangers, and Double Pipe Heat
Exchanger. The survey results revealed on the highest shell side heat transfer coefficient that is equal to
441.8 Btu/jam.ft2.oF at temperature 588.2 oF and the lowest shell heat transfer coefficient that is equal to
431,38 Btu/jam.ft2.oF at a temperature 568.4 oF. On the part known tube, the highest tube heat transfer
coefficient that is equal to 7319.05 Btu/jam.ft2.oF at temperature 360.5 oF, and the lowest tube heat
transfer coefficient that is equal to 386 Btu/jam.ft 2.oF at temperature of 7113.22, 6 oF. In July 2013 the
highest effective efficiency heat exchanger is equal to 53.92%, and the lowest effective efficiency is equal
to 42.59% with an average efficiency of 47.77% in a month.
Keyword : High pressure Heater, boiler, heat exchanger, heat transfer coefficient, efficiency, Effective
76 |
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Unlam Vol. 03 No.2 pp 76-82, 2014 ISSN 2338-2236
77 |
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Unlam Vol. 03 No.2 pp 76-82, 2014 ISSN 2338-2236
78 |
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Unlam Vol. 03 No.2 pp 76-82, 2014 ISSN 2338-2236
Dimana :
JHs : Faktor perpindahan panas
12. Menghitung Pressure Drop
De : Diameter ekuivalen pada shell (ft)
Pressure drop pada shell dapat diperoleh
Ks : Konduktivitas termal pada shell sebagai berikut :
Prs : Bilangan Prandtl pada shell
Dimana :
JHt = Faktor perpindahan panas
IDt = Diameter dalam pada tube (ft)
Kt = Konduktivitas termal pada tube
Prt = Bilangan Prandtl pada tube 13. Menghitung Efisiensi Efektif dari Heat
Exchanger
9. Menentukan Rasio Viskositas dan Koefisien Efisiensi efektif heat exchanger dapat dihitung
Dinding Tube sebagai berikut :
Rasio viskositas dari steam pada dinding shell:
79 |
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Unlam Vol. 03 No.2 pp 76-82, 2014 ISSN 2338-2236
80 |
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Unlam Vol. 03 No.2 pp 76-82, 2014 ISSN 2338-2236
Gambar 9. Grafik Hubungan Laju Perpindahan Analisis laju perpindahan panas terhadap
Panas Maksimal (qmax) efisiensi efektif High Pressure Heater (HPH)
terhadap Panas Jenis Fluida Panas (Ch) Dari data-data sebelumnya telah diketahui
terdapat dua macam laju perpindahan panas, yaitu
Laju perpindahan panas maksimal adalah laju perpindahan panas actual (qact) dan laju
laju perpindahan panas tertinggi yang terjadi pada perpindahan panas maksimal (qmax). Berikut
heat exchanger. Dari grafik (Gambar 8), dapat adalah grafik hubungan laju perpindahan panas
dilihat bahwa semakin kecil panas jenis fluida aktual dan maksimal terhadap efisiensi efektif
maka akan semakin kecil pula laju perpindahan (ηeff) High Pressure Heater (HPH).
panas maksimal yang terjadi, begitu pula
sebaliknya jika semakin besar panas jenis fluida Analisis laju perpindahan panas terhadap
maka semakin besar pula laju perpindahan panas efisiensi efektif High Pressure Heater (HPH)
maksimal yang terjadi. Dari data-data sebelumnya telah diketahui terdapat
Dari tabel hasil perhitungan didapat qmax dua macam laju perpindahan panas, yaitu laju
tertinggi yaitu 21.013.185,1482 Btu/jam dengan Ch perpindahan panas actual (qact) dan laju
53.797,197 Btu/jam. oF, dan qmax terendah yaitu perpindahan panas maksimal (qmax). Berikut
17.990.301,204 Btu/jam dengan Ch 47.273,058 adalah grafik hubungan laju perpindahan panas
Btu/jam. oF. aktual dan maksimal terhadap efisiensi efektif
(ηeff) High Pressure Heater (HPH).
Analisis nilai efisiensi efektif High Pressure
Heater (HPH)
Berikut adalah grafik hasil analisis
efisiensi efektif heat exchanger (ηeff) selama 30
hari penelitian di PLTU Asam-asam bulan Juli
2013.
81 |
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Unlam Vol. 03 No.2 pp 76-82, 2014 ISSN 2338-2236
Kondisi yang mempengaruhi tinggi dan terendah yaitu sebesar 42,59 % dengan rata-
rendahnya efifiensi efektif heat exchanger adalah rata efisiensi 47,77 % dalam sebulannya.
selisih nilai antara laju perpindahan panas aktual - Terjadi penurunan performa pada heat
(qact) dan laju perpindahan panas maksimal (qmax). exchanger yang mungkin disebabkan oleh
Semakin besar selisih nilainya maka semakin kecil kondisi alat yang sudah lama dan
efisiensi efektif, dan jika semakin kecil selisih keterlambatan maintenance / perawatan yang
nilainya maka semakin besar efisiensi efektifnya. harus dilakukan secara berkala.
Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut : pada 4. Pengaruh laju perpindahan panas terhadap
efisiensi efektif 53,92% diketahui qact sebesar efisiensi efektif High Pressure Heater
9.700.881,49 Btu/jam dan qmax sebesar - Kondisi yang mempengaruhi tinggi dan
17.990.301,2 Btu/jam, dari data tersebut didapat rendahnya efifiensi efektif heat exchanger
selisih nilai (qmax - qact) 8.289.419,71 Btu/jam. adalah selisih nilai antara laju perpindahan
Selanjutnya pada efisiensi efektif 42,59% panas aktual (qact) dan laju perpindahan panas
diketahui qact sebesar 8.003.904,2 Btu/jam dan maksimal (qmax). Semakin besar selisih
qmax sebesar 18.794.848,007 Btu/jam, dari data nilainya maka semakin kecil efisiensi efektif,
tersebut didapat selisih nilai (qmax - qact) dan jika semakin kecil selisih nilainya maka
10.790.943,81 Btu/jam. semakin besar efisiensi efektifnya.
82 |