Tata Letak Fasilitas
Tata Letak Fasilitas
Menurut Sumayang (2003;133) “tata ruang adalah tatanan secara fisik dari
suatu terminal kerja beserta peralatan dan perlengkapan yang mengacu pada proses
produksi“. Tata letak Menurut Apple (1990), Tata letak merupakan suatu proses
perancangan dan pengaturan tata letak fasilitas fisik seperti mesin atau peralatan,
lahan, bangunan, dan ruanguntuk mengoptimalkan keterkaiatan antara pekerja, aliran
bahan, aliraninformasi dan metode yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuanperusahaan secara efisien, ekonomis, dan aman. Menata tata letak pabrik adalah
kegiatan yang berhubungan dengan perancangan susunan unsur fisik suatu kegiatan
dan selalu berhubungan eratdengan industri manufaktur, dan penggambaran hasil
rancangan dikenal sebagai tata letak pabrik. Untuk pabrik atau perusahaan harus
dilakukanevaluasi tata letak.
Tata letak fasilitas dapat di definisikan sebagai tata caea pengaturan fasilitas-
fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi (wignjosoebroto,1996).
Pengaturan tersebut akan memanfaatkan luas ruang untuk penempatan mesin-mesin,
fasilitas produksi, leancaran aliran material, peyimpanan material baik yang bersifat
sementara ataupun permanen.
Menurut Meyers (1993), tujuan dari melakukan perancangan fasilitas antara lain:
a. Meminimasi biaya produksi.
b. Meningkatkan kualitas.
c. Meningkatkan efisiensi penggunaan dari SDM, peralatan, ruang dan energi.
d. Meningkatkan tingkat kepuasan dari pekerja, tingkat keselamatan pekerja dan
kenyamanan pekerja.
e. Mengendalikan biaya tugas.
f. Memulai produksi secara tepat waktu.
g. Membangun fleksibilitas didalam perencanaan.
h. Mengurangi atau menghilangkan inventori yang berlebihan.
Secara umum tujuan dan manfaat dari adanya perancanagn tata letak fasilitas
adalah(arif, 2017):
a. Megurangi investasi peralatan
Perancangan tata letak akan memberi manfaat untuk menurunkan investasi
dalam peralatan. Penyusunan mesin-mesin dan fasilitas pabrik dan departemen
yang tepat, serta pemilihan metode yang cermat, sedikit banyak akan dapat
membantu menurunkan jumlah peralatan yang di perlukan. Contoh bila dua
atau lebih komponen berbeda, dalam proses pembuatannya memerlukan mesin
yang sama, maka sebaiknya proses pembuatan tersebut dapat di lewatkan pada
mesin yang sama.
b. Penggunaan ruang yang lebih efektif.
Manfaat dari perancangan tata letak adalah pengggunaan ruang yang lebih
efektif. Penggunaan ruang akan efektif jika mesin-mesin atau fasilitas pabrik
lainnya di susun dan di atur sedemikian rupa sehingga jarak antar mesin-mesin
atau fasilitas pabrik tersebut dapat seminimal mungkin tanpa mengurangi
keleluasaan gerak para pekerja. Dengan jarak minimal maka akan menghemat
area yang di gunakan. Penghematan area berarti juga penghematan biaya,
karena setiap meter persegi luas lantai akan memeebri beban biaya.
c. Menjaga perputaran barang setengah jadi menjadi lebih baik.
Adapun perancangan tata letak yang baik akan menjaga perputaran barang
setengah jadi menjadi lebih baik. Suatu proses produksi dapat di katakan lancar
jika bahan melewati proses dengan waktu sesingkat mungkin. Hal ini dapat
terjadi jika suatu proses produksi dapat terhindar dari adanya penumpukan
barang setengah jadi . suatu aliran produksi sedapat mungkin melalui proses di
mana penyimpanan barang setangah ajdi di turunkan mendekati titik nol.
d. Menjaga fleksibitas susunan mesin dan peralatan
Ada kalanya suatu pabrik melalui perbaikan atau penambahan fasilitas atau
bangunan baru. Untuk itu perancanagan tata letak harus dapat menjamin atau
menjaga fleksibilitas dari susunan mesin-mesin atau fasilitas-fasilitas pabrik
dari kemungkinan tersebut. Perbaikan atau penambhana fasilitas atau bangunan
baru tidak serta merta akan mengubah atau mengganti seluruh susunan yang
telah ada
e. Memberi kemungkinan, keamanan dan kenyamanan bagi karyawan.
Untuk memberi kemudahan, keamanan dan kenyamanan bagi karyawan, maka
yang perlu di perhatikan dalam proses perancangan taat letak adalah bagaimana
mengatur lingkungan kerja seperti pencahayaan atau peneranga, sirkulasi udara,
tempratur, pembungan limbah dan sebaginya. Penempatan mesin-mesin dan
peralatan lainya harus di lakukan dengan memperhatikan keselamatan dari para
karyawan.
f. Meminimunkan material handling
Perancangan tata letak tidak dapat di pisahkan dengan masalah penanganan
bahan, setiap proses produksi tidak bisa di hindari adanya gerakan perpindahan
bahan, gerakan perpindahan bahan ini akan memberikan beban biaya yang tidak
sedikit. Lebih-lebih jika proses pergerakan perpindahan bahan itu tidak
menganut asas efektivitas misalnya: sustu proses operasi yang satu dengan yang
lain yang berurutan jaraknya relatif jauh. Hal ini akan membutuhkan waktu
tambahan sehingga total waktu pengerjaan suatu produk akan menjadi lebih
lama. Demikian pula biaya dalam perpindahan matrial ini juga akan semakin
besar.
g. Memperlancar proses produksi
Proses manufaktur akan menjadi mudah jika telah di lakukan perancanagn tata
letak. Dengan menggunakan beberapa metode atau tiap-tiap tipe- tipe tata letak
yang sesui, proses produski akan berjalan sesui dengan aliran proses yang telah
di gariskan.
h. Meningkatkan efektivitas penggunaan tenaga kerja.
Tata letak yang ada pada pabrik sangat besar pengaruhnya terhadap prduktivitas
tenaga kerja. Departemen yang di susun berdasarkan aliran produksi yang tapat,
dengan peralatan pemindahan bahan yang lebih modern seperti conveyor,
crene, hoist, dan peralatan modern lainya. Akan mengurangi waktu dan tenaga
yang di gunakan para pekerja dalam melakukan pergerakan. Efektivitas
pemakaian tenaga kerja degan sendirinya akan lebih meningkat.
Prinsip dasar perencanaan tata letak pabrik merupakan tujuan dari perencanaan tata
letak pabrik itu sendiri. Prinsip-prinsip tersebut antara lain (Wignjoesoebroto, tahun
1990: 55) :
Prinsip ini menyatakan bahwa tata letak pabrik adalah integrasi secara total dari
seluruh elemen produksi yang ada menjadi satu unit operasi yang besar.
b. Prinsip jarak pemindahan bahan yang paling minimal
Dalam proses pemindahan bahan dari satu unit operasi ke unit operasi yang lain,
waktu dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak pemindahan tersebut.
Dengan prinsip ini diusahakan untuk menghindari adanya gerakan balik, gerakan
memotong.
Kepuasan dan keselamatan kerja yang terjamin akan memberikan moral kerja
yang lebih baik dari karyawan dan hal ini akan mengurangi ongkos produks serta
meningkatkan kemauan kerja karyawan sehingga otomatis perusahaan akan
mendapatkan keuntungan ganda.
Menurut Muther (1970), ditinjau dari aspek dasar tujuan dan keuntungan dari
suatu tata letak yang terencana dengan baik, maka ada enam dasar prinsip di dalam
desain tata letak pabrik, yaitu:
Tata letak pabrik merupakan integrasi total dari seluruh elemen produksi yang
menjadi satu unit operasi yang besar.
Waktu proses pemindahan material antar operasi bisa dikurangi dengan jalan
mengurangi jarak perpindahan tersebut, semakin dekat jarak perpindahan maka
akan semakin baik.
Desain tata letak pabrik dibuat sebaik mungkin untuk menghindari adanya
gerakan balik (backtracking), gerakan memotong (cross-movement) dan
kemacetan (congestion), sehingga material bisa terus bergerak antar operasi
tanpa perlu adanya hambatan.
Desain tata letak yang baik dapat menciptakan kenyamanan bagi pekerja
sehingga menimbukan kepuasan kerja dan produktivitas pekerja bisa meningkat.
Keselamatan kerja semakin terjamin dengan tata letak pabrik yang dibuat jauh
dari sumber bahaya yang bisa membahayakan keselamatan pekerja.
f. Prinsip fleksibilitas
Efektivitas dan efisiensi desain tata letak pabrik bisa tercapai jika tata letak yang
ada dibuat fleksibel untuk penyesuaian dan pengaturan kembali (relayout) di
tengah kondisi ekonomi yang sangat kompleks dan cepat berubah, sehingga tata
letak yang baru harus dibuat cepat dan murah.
Terdapat empat tipe tata letak secara umum yaitu product layout, process layout,
group technology layout dan layout by fixed position (hadiguna, 2008).
a. Tata letak produk umumnya digunakan untuk pabrik yang memproduksi satu
macam produk atau kelompok produk dalam jumlah besar dan waktu produksi
yang lama. Melalui tata letak berdasarkan aliran produksi, mesin dan fasilitas
produksi lainnya diatur menurut prinsip machine after machine. Mesin
disusun menurut urutan proses yang ditentukan pada pengurutan produksi.
Setiap komponen berjalan dari suatu mesin ke mesin berikutnya melewati
seluruh daur operasi yang dibutuhkan. Tata letak produk dapat dilihat pada
gambar.
c. Tata letak lokasi tetap (fix layout), tata letak mengkondisikan bahwa yang
tetap pada posisinya adalah material, sedangkan fasilitas produksi seperti
mesin, peralatan, serta komponen-komponen pembantu lainnya bergerak
menuju lokasi material atau komponen produk utama. Tipe tata letak
demikian ditujukan untuk proses perakitan produk-produk dengan ukuran
yang sangat besar. Pertimbangan kemudahan proses pemindahan bahan
menjadi hal utama, sehingga produk dipilih dalam posisi tetap. Tata letak
lokasi tetap dapat dilihat pada gambar
Iskandar Nur Muhamad . Perancangan Tata Letak Fasilitas Ulang (Relayout) Untuk
Produksi Truk Di Gedung Commercial Vehicle (Cv) Pt. Mercedesbenz
Indonesia. Jurnal. 9(1):66-75
Nofirza1, Diaan Masruri. 2011. Usulan Perancangan Dan Simulasi Tata Letak
Fasilitas Gudang Pt. Oriflame Indonesia Cabang Pekanbaru. Jurnal Sains,
Teknologi Dan Industri. 10(1):32-33
Eti Kristinawat. 2000. Perancangan Tata Letak Mesin Dengan Menggtjnakan Konsep
Group Technologysebagai Upaya Minimasi Jarak Dan Biaya Ffiteb]Al
Handling. Jurnal.1(1):72-73
Safi’i Ma’arif. Analisis Efisiensi Dan Efektivitas Layout Fasilitas Produksi Keripik
Dengan Menerapkan Metode Line Balancing Pada Cv. Saluna. Jurnal Riset
Manajemen.