Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang atas berkat dan
rahmatnya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tanpa ada masalah atau perihal
sedikitpun.
Adanya makalah ini dibuat sesuai dengan aturan dan perintah yang telah dikeluarkan
oleh guru saya dengan judul Aliran Musik Dangdut yang bertujuan sebagai tugas mata pelajaran
Seni Musik . Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
saya dalam penyusunan makalah saya yang tidak sempurna ini. Saya juga meminta maaf apabila
ada kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam penyusunan makalah ini karena saya pun sebagai
penyusun hanyalah manusia biasa.
Dengan ini, saya berharap makalah saya ini dapat bermanfaat kedepannya bagi kita
semua.

Demak, 18 September 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………. 1
B. Tujuan…………………………………………………………………. 1
C. Manfaat………………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………….. 2
A. Pengertian Genre Musik Dangdut…………………………………….. 2
B. Sejarah dan Perkembangan Musik Dangdut di Indonesia……………. 2
C. Ciri-Ciri Aliran Musik Dangdut……………………………………… 4
D. Alat Music Yang Digunakan………………………………………….. 5
E. Contoh Lagu Dangdut………………………………………………… 6
F. Profil Tokoh Musik Dangdut “Rhoma Irama” ……………………….. 7
BAB III PENUTUP………………………………………………………………. 8
A. Kesimpulan………………………………………………………..….. 8
B. Saran………………………………………………………………….. 8
DAFTAR PUSAKA……………………………………………………………… 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada sebagian besar kalangan pencipta lirik lagu dangdut zaman sekarang banyak yang
kurang mendidik. Unsur dangdut asli sedikit demi sedikit menghilang seiring berkembangnya
genre-genre music baru yang memasukkan instrumen music di dalamnya sehingga mengubah
genre tersebut menjadi music dangdut. Selain itu kualitas penyanyi yang tergolong mempunyai
kualitas vocal yang sama sekali tidak menonjolkan cirri khas dangdut, yaitu cengkok.
Ditambah lagi dangdut sekarang lebih mengutamakan kepuasan mata dibandingkan
kepuasan telinga yang mendengar lagu tersebut. Penonton lebih mengutamakan penyanyinya
menarik atau tidak daripada kualitas vocalnya. Berbeda sekali dangdut era 2000 an dengan era
1970 an . Untuk itu dengan dibuatnya makalah ini kami ingin memperkenalkan dangdut yang
sesungguhnya di era 1970 an yang dipopulerkan oleh rhoma Irama kepada para pembaca.

B. Tujuan
a. Mengetahui sejarah aliran music dangdut
b. Mengetahui . Sejarah dan Perkembangan Musik Dangdut di Indonesia
c. Mengetahui ciri-ciri aliran music dangdut
d. Mengetahui pengaruh music dangdut di kalangan masyarakat

C. Manfaat
a. Memberikan informasi kepada pembaca khususnya para remaja, tengtang aliran musik
dangdut .
b. Memberikan semangat baru mencintai musik dangdut.
c. Memberikan pengetahuan yang lebih baru dan lebih luas tentang aliran musik dangdut

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Genre Musik Dangdut


Musik Dangdut adalah aliran musik yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia,
Dangdut kita ketahui merupakan musik yang sangat Merakyat bagi bangsa Indonesia sejak
jaman berdirinya negara Indonesia.
Pada dasarnya, bentuk musik dangdut berakar dari musik melayu pada tahun 1940-an.
Irama melayu sangat kental dengan unsur aliran musik dari India dan gabungan dengan irama
musik dari arab. Unsur Tabuhan Gendang yang merupakan bagian unsur dari Musik India
digabungkan dengan Unsur Cengkok Penyanyi dan harmonisasi dengan irama musiknya
merupakan suatu ciri khas dari Irama Melayu merupakan awal dari mutasi dari Irama Melayu ke
Dangdut. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur
musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi).
Pada tahun 1960 an Musik melayu mulai dipengaruhi oleh banyak unsur mulai dari
gambus, degung, keroncong, langgam. Dan mulai jaman ini lah sebutan untuk Irama Melayu
mulai berubah menjadi terkenal dengan Sebutan Musik Dangdut. Sebutan Dangdut ini
merupakan Onomatope atau sebutan yang sesuai dengan bunyi suara bunyi, yaitu bunyi dari
Bunyi alat musik Tabla atau yang biasa disebut Gendang. Dan karena bunyi gendang tersebut
lebih didominasi dengan Bunyi Dang dan Dut, maka sejak itulah Irama Melayu berubah
sebutanya menjadi suatu aliran Musik baru yang lebih terkenal
dengan Irama Musik dangdut .
Aliran Musik Dangdut yang merupakan seni kontemporer terus berkembang dan
berkembang, pada awal mulanya Irama Dangdut Identik dengan Seni Musik kalangan Kelas
Bawah dan memang aliran seni Musik Dangdut ini merupakan cerminan dari aspirasi dari
kalangan Masyarakat kelas bawah yang mempunyai ciri khas kelugasan dan Kesederhaan nya.
Pada masa 2000 an juga, musik dangdut tidak dapat dipandang lagi sebagai musik
kampungan. Berbagai peristiwa dan acara terhormat mulai menampilkan musik dangdut.
Tayangan utama di stasiun televisi menampilkan musik dangdut. Kafe-kafe terkenal tidak
segan menampilkan musik dangdut.
Dan saat ini Musik dangdut sudah menjangkau segala kalangan Masyarakat dari
kalangan kelas bawah samapai kalangan menengah dan kelas ataspun sudah mulai ketagihan
dengan Seni Musik Dangdut ini.
Maka tidak bisa dipungkiri Irama Musik dangdut ini bisa dibanggakan menjadi Musik
Asli Indonesia. Dan akhirnya Musik Asli Dangdut Indoensia sudah merambah ke Dunia
Internasional antara lain Musik dangdut ini sudah masuk ke negara Jepang yang mulai gandrung
dengan Musik Dangdut ini yang menwa kebanggaan kita akan Musik Dangdut Musik Asli
Indonesia kita tercinta ini.

B. Sejarah dan Perkembangan Musik Dangdut di Indonesia


Musik dangdut adalah perpaduan antara alat musik Indonesia, Arab, India, dan Barat
yang dimainkan bersama-sama. Kemudian seiring berjalannya waktu, harmoni musik ini
dipengaruhi oleh orkestra barat serta irama samba dan rumba. Pengaruh itu akhirnya membawa
musik ini masuk ke dalam tradisi melayu yang berkembang di daerah yang jauh dari ibu kota
dan merupakan tempat tinggal para musisi dan kritikus musik, terutama di daerah Padang dan
Medan.
Pada dasarnya, bentuk musik dangdut berakar dari musik melayu pada tahun 1940-an.
Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik
India(terutama dari penggunaan tabla) dan Arab(pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus

2
politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat
dengan masuknya gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut
boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer,
dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam,
degung, gambus, pop, rock, bahkan house music.
Berawal dari periode kolonial Belanda, waktu itu ada perpaduan alat musik Indonesia,
Arab dan Belanda yang dinamakan bersama-sama dalam Tanjidor. Musik ini merupakan
orkestra mini yang khas dan dipertunjukkan sambil berjalan oleh para budak peliharaan tuan-
tuan kulit putih penguasa pekebunan di sekitar Batavia. Sepanjang abad 19, banyak pengaruh
dari luar diserap oleh masyarakat Indonesia. Misalnya pengaruh dari Cina yaitu ansambel Cina-
Betawi yang disebut gambang kromong dan juga keroncong. Tahun 1940, musik tradisional
tersebut secara bertahap bercampur dengan musik Melayu yang sudah modern waktu itu. Pada
tahun 1950-an dan 1960-an banyak berkembang orkes-orkes Melayu di Jakarta yang memainkan
lagu-lagu Melayu Deli dari Sumatera(sekitar Medan). Pada masa ini mulai masuk eksperimen
masuknya unsur India dalam musik Melayu. Perkembangan dunia sinema pada masa itu dan
politik anti-Barat dari Presiden Sukarno menjadi pupuk bagi grup-grup ini. Dari masa ini dapat
dicatat nama-nama seperti P. Ramlee(dari Malaya), Said Effendi(dengan lagu Seroja),
Ellya(dengan gaya panggung seperti penari India), Husein Bawafie sang pencipta Boneka dari
India, Munif Bahaswan, serta M. Mashabi(pencipta skor film "Ratapan Anak Tiri" yang sangat
populer di tahun 1970-an).
Menjelang 1970, Rhoma Irama mulai menunjukkan kemampuan bermusiknya di irama
dangdut. Rasa tidak puas dan keinginan terkenal mendorong Rhoma Irama menciptakan irama
musik baru. Irama musik Melayu dikombinasikan dengan aliran musik rock, pop, dan irama lain.
Hasil yang diciptakan adalah irama dangdut. Semenjak masa itu, istilah dangdut semakin
populer di Indonesia. Lagu-lagu yang diciptakan Rhoma Irama tidak sekedar menampilkan
keindahan. Lirik-lirik yang bermakna dakwah merupakan isi lagu-lagunya. Beberapa nama dari
masa 1970-an yang dapat disebut adalah Mansyur S., Ida Laila, A. Rafiq, serta Muchsin Alatas.
Populernya musik Melayu dapat dilihat dari keluarnya beberapa album pop Melayu oleh
kelompok musik pop Koes Plus di masa jayanya.
Dangdut modern, yang berkembang pada awal tahun 1970-an sejalan dengan politik
Indonesia yang ramah terhadap budaya Barat, memasukkan alat-alat musik modern Barat seperti
gitar listrik, organ elektrik, perkusi, terompet, saksofon, obo, dan lain-lain untuk meningkatkan
variasi dan sebagai lahan kreativitas pemusik-pemusiknya. Mandolin juga masuk sebagai unsur
penting. Pengaruh rock (terutama pada permainan gitar) sangat kental terasa pada musik
dangdut. Tahun 1970-an menjadi ajang 'pertempuran' bagi musik dangdut dan musik rock dalam
merebut pasar musik Indonesia, hingga pernah diadakan konser 'duel' antara Soneta Group dan
God Bless. Praktis sejak masa ini musik Melayu telah berubah, termasuk dalam pola bisnis
bermusiknya.
Pada paruh akhir dekade 1970-an juga berkembang variasi "dangdut humor" yang
dimotori oleh OM Pancaran Sinar Petromaks (PSP). Orkes ini, yang berangkat dari gaya musik
melayu deli, membantu diseminasi dangdut di kalangan mahasiswa. Subgenre ini diteruskan,
misalnya, oleh OM Pengantar Minum Racun (PMR) dan, pada awal tahun 2000-an, oleh Orkes
Pemuda Harapan Bangsa (PHB).
Ketenaran musik dangdut semakin meningkat dengan terbentuknya Grup Soneta di tahun
1973. Soneta merupakan grup atau orkes melayu yang dipelopori oleh Rhoma Irama. Sound of
Moslem dan Raja Dangdut merupakan julukan yang diberikan masyarakat kepada Rhoma Irama
dan grupnya.
Popularitas musik dangdut memicu tanggapan negatif dari pemusik irama non dangdut.
Musik dangdut dianggap sebagai musik kampungan. Pemusik irama non dangdut memandang
dangdut sebagai musiknya kalangan bawah. Pandangan negatif tersebut tidak menghentikan
3
kreatifitas dan keinginan bermusik para musisi dangut. Pada masa 1980-1990, bermunculan
penyanyi-penyanyi dan musisi dangdut yang berbakat dan mendapatkan penggemar sangat
banyak. Pada masa ini mulai terdapat upaya dari musisi dangdut untuk membawa dangdut ke
arah yang lebih terhormat. Evie Tamala mendendangkan musik dangdut di Amerika Serikat. Ia
membuat video klip lagunya di negara tersebut. Stasiun televisi di Indoneisa mulai menampilkan
dangdut sebagai tayangannya.
Musik dangdut terus mengalami perkembangan. Menjelang tahun 2000, muncul
penyanyi dangdut yang sangat mendapatkan perhatian masyarakat. Hal itu dikarenakan gerakan
goyangnya melebihi gerakan penyanyi lain, bahkan manusia normal. Gerakan berputar-putar
dari atas ke bawah merupakan cirri khas penyanyi tersebut. Inul Daratista merupakan pemilik
goyangan maut itu.
Kemunculan Inul Daratista sangat dikecam oleh kalangan agama. Faktor moral dan
norma merupakan alasannya. Tanggapan positif diberikan oleh sebagian kalangan yanga
memandangnya sebagai suatu seni dan ekspresi diri. Perbedaan pendapat itu memicu kontroversi
dan semakin mempopulerkan nama Inul Daratista. Berawal dari peristiwa itu, masyarakat
kalangan atas mulai memperhatikan musik dangdut.
Pada masa 2000, musik dangdut tidak dapat dipandang lagi sebagai musik kampungan.
Berbagai peristiwa dan acara terhormat mulai menampilkan musik dangdut. Tayangan utama di
stasiun televisi menampilkan musik dangdut. Kafe-kafe terkenal tidak segan menampilkan
musik dangdut.
Panggung kampanye partai politik juga tidak ketinggalan memanfaatkan kepopuleran
dangdut untuk menarik massa. Isu dangdut sebagai alat politik juga menyeruak ketika Basofi
Sudirman, pada saat itu sebagai fungsionaris Golkar, menyanyi lagu dangdut.
Walaupun dangdut diasosiasikan dengan masyarakat bawah yang miskin, bukan berarti
dangdut hanya digemari kelas bawah. Di setiap acara hiburan, dangdut dapat dipastikan turut
serta meramaikan situasi. Panggung dangdut dapat dengan mudah dijumpai di berbagai tempat.
Tempat hiburan dan diskotek yang khusus memutar lagu-lagu dangdut banyak dijumpai di kota-
kota besar. Stasiun radio siaran yang menyatakan dirinya sebagai "radio dangdut" juga mudah
ditemui di berbagai kota.

C. Ciri-Ciri Aliran Musik Dangdut


1. Alat musiknya akustik, dengan standarisasi melayu, seperti akordion, suling, gendang,
madolin, dan dalam perkembangan di era ini adalah organ mekanik serta biola.
2. Lagunya, mudah dicerna sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat.
3. Iramanya terbagi dalam tiga bagian yaitu senandung (sangat lambat), lagu dua (i
ramanyaagak cepat) dan makinang (lebih cepat).
4. Liriknya masih lekat pada pantun.
5. Irama musiknya sangat melankolik.
6. Bangunan sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif,
7. Sebagian besar tersusun dari satuan delapan birama 4/4 (jarang sekali ditemukan lagu
dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada lagu-lagu masa Melayu Deli (contoh: Burung
Nuri)).
8. Miskin improvisasi, baik melodi maupun harmoni.
9. Sangat mengandalkan ketukan tabla dan sinkop.
10. Pada umumnya tidak memiliki refrain, namun memiliki bagian kedua dengan bangunan
melodi yang berbeda dengan bagian pertama.

4
D. Alat Music Yang Digunakan
1. Gendang
Kendang, kendhang, atau gendang adalah instrumen
dalam gamelan Jawa Tengah yang salah satu fungsi
utamanya mengatur irama. Instrument ini dibunyikan
dengan tangan, tanpa alat bantu. Jenis kendang yang
kecil disebut ketipung, yang menengah disebut
kendang ciblon/kebar. Pasangan ketipung ada satu lagi
bernama kendang gedhe biasa disebut kendang kalih.
Kendang kalih dimainkan pada laguatau gendhing yang
berkarakter halus seperti ketawang, gendhing kethuk kalih, dan ladrang irama dadi. Bisa juga
dimainkan cepat pada pembukaan lagu jenis lancaran ,ladrang irama tanggung. Untuk wayangan
ada satu lagi kendhang yang khas yaitu kendhang kosek.
2. Seruling
Seruling ataupun flut ialah sebuah alat musik dari famili alat tiup
kayu atau woodwind. Berlainan dengan alat rid, seruling ialah sebuah
alat aerofon atau alat tiup tanpa rid yang mengeluarkan bunyi
daripada aliran udara yang merentasi lubang. Ia diperbuat
daripada buluh satu ketika dahulu. Namun kini seruling moden ada
yang diperbuat daripada logam aluminium dan plastik. Cara
memainkannya adalah dengan meniup. Akan tetapi cara meniup
seruling hendaklah betul bagi mengeluarkan bunyi yang baik.
Mengikut klasifikasi instrumen muzik Hornbostel-Sachs, seruling atau flut dikategorikan sebagai
alat tiupan pinggir.
Selain suara manusia, seruling merupakan alat muzik yang tertua. Beberapa seruling berusia
35,000 ke 43,000 tahun diketemu di wilayah Swabian Alb Jerman. Seruling-seruling ini
menunjukkan tradisi muzik kehadiran manusia moden yang terdapat di Eropa
3.Gitar dan Bass
Gitar adalah sebuah alat musik berdawai yang dimainkan dengan
cara dipetik, umumnya menggunakan jari maupun plektrum. Gitar
terbentuk atas sebuah bagian tubuh pokok dengan bagian leher
yang padat sebagai tempat senar yang umumnya berjumlah enam
didempetkan. Gitar secara tradisional dibentuk dari berbagai jenis
kayu dengan senar yang terbuat dari nilon maupun baja. Beberapa
gitar modern dibuat dari material polikarbonat. Secara umum, gitar
terbagi atas 2 jenis: akustik dan elektrik.
Gitar bass elektrik (biasa disebut Bass elektrik atau bass saja)
adalah alat musik dawai yang menggunakan listrik untuk memperbesar suaranya.
Penampilannya mirip dengan gitar listrik tapi ia memiliki tubuh yang lebih besar, leher yang
lebih panjang, dan biasanya memiliki empat senar (dibandingkan dengan gitar yang memiliki
enam senar).
4. Organ
Organ adalah alat musik yang mempunyai suara yang
unik. Sekarang, organ diproduksi dengan cara
elektronik. Namun, pada awalnya, suara organ didapat
dari pipa.
Suara yang dihasilkan organ sangat unik. Karena:
 Suaranya berkelanjutan, tidak semakin kecil (selama tuts masih ditekan). Dalam
kurva ADSR, organ biasanya mempunyai sustain yang tidak terbatas. Berbeda dengan piano,
organ mempunyai karakteristik keterikatan tempo yang lemah, namun mempunyai lokalisasi
5
frekuensi yang baik. Fenomena ini berkaitan dengan relasi Heisenberg. Oleh karena itu,
organ adalah pengiring yang baik dalam suatu kelompok paduan suara non-musisi. Not yang
berkepanjangan memudahkan untuk menangkap "tempo"
 Perubahan karakteristik suara (amplitudo) disebabkan oleh seberapa dalam tuts tersebut
dipencet, tidak terpengaruh oleh tingkat kekerasan pencetat tuts (seperti piano)
5. Tamborin
Tamborin adalah alat musik perkusi yang dimainkan dengan
cara ditabuh dan digoyangkan. Tamborin menghasilkan suara
gemerincing yang dapat dipadukan dengan suara tabuhan dari
bagian membrannya.

6. Saxophone

Saxophone adalah instrumen yang masih tergolong dalam


aerophone, single-reed woodwind woodwind instrument.
Saksofon biasanya terbuat dari logam dan dimainkan
menggunakan single-reed seperti klarinet. Saksofon umumnya
dihubungkan dengan popular music, big band music dan jazz,
tapi awalnya ditujukan sebagai instrumen orkestra dan band
militer.

E. Contoh Lagu Dangdut


1. Bojo Galak (Suami/istri galak)
Lagu ini isinya curhatan kepada pasangannya yang galak. Pokoknya apa saja yang dilakukannya
selalu salah deh. Hmmm kamu juga ngerasa?
2. Sayang
Nah lagu yang dinyanyikan Via Vallen ini juga populer banget karena temanya pasti pernah
dirasakan semua orang. Maunya move on tapi masih sayang, duh dek
3. Konco Mesra (Teman Mesra)
Ini juga lagunya menggambarkan masalah kekinian anak sekarang. Ketika jatuh cinta sama
temen sendiri tapi gak bisa untuk mengungkapkan. Teman tapi mesra deh.
4. Astuti (Asli Tukang Tipu)
Lagu yang bercerita tentang patah hatinya ditinggal orang yang disayang. Apalagi kalau
alasannya karena sang pacar lebih kepincut dengan orang yang lebih kaya. Duh sakitnya…
5. Separo Nyawa (Separuh Nyawa)
Nah ini lagu yang cocok buat pasangan LDR alias jarak jauh. Gimana kangennya seseorang
yang gak bisa bertatap wajah namun hanya bisa mendengar suara saja?
6. Ditinggal Rabi (Ditinggal Nikah)
Lagu ini sedih banget deh. Gimana rasanya coba kalau ditinggal menikah sama orang yang
disayangi? Duh pasti sakit banget.
7. Penak Jamanku
Lagu ini ceritanya ketika kita lihat mantan ternyata disakiti pacar yang sekarang. Hmmm jadi
enak zamanku to? Jangan menyesal ya...
8. Aku Cah Kerjo
Tentang kegalauan para wanita yang ditinggal pasangannya kerja jauh. Padahal disana para pria
kerja keras demi membahagiakan wanitanya. Ya pokoknya saling setia saja ya?

6
9. Lali Rasane Tresno (Lupa Rasanya Jatuh Cinta)
Lagu ini bercerita tentang sakit hatinya seseorang karena ditinggal pacarnya demi orang lain.
Karena hal itulah membuat dia menjadi trauma sehingga lupa rasanya jatuh cinta lagi.
10. Kimcil Kepolen
Nah lagu ini sangat populer sekarang, pasti kamu pernah dengerin deh. Hampir di semua tempat
disetel mulai dari pasar, terminal hingga di atas bis-bis. Ceritanya klasik tentang kegalauan para
pria muda karena kalah harta sehingga tidak bisa mengambil hati wanita pujaannya.

F. Profil Tokoh Musik Dangdut “Rhoma Irama”


Raden Haji Oma Irama yang populer dengan nama Rhoma Irama (lahir di Tasikmalaya,
11 Desember 1946; umur 66 tahun) adalah musisi dangdut dari Indonesia yang berjulukan "Raja
Dangdut"
Pada tahun tujuh puluhan, Rhoma sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah
jatuh bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari band Gayhand tahun 1963.
Menjelang 1970, Rhoma Irama mulai menunjukkan kemampuan bermusiknya di irama
dangdut. Rasa tidak puas dan keinginan terkenal mendorong Rhoma Irama menciptakan irama
musik baru. Irama musik Melayu dikombinasikan dengan aliran musik rock, pop, dan irama lain.
Hasil yang diciptakan adalah irama dangdut. Semenjak masa itu, istilah dangdut semakin
populer di Indonesia. Lagu-lagu yang diciptakan Rhoma Irama tidak sekedar menampilkan
keindahan. Lirik-lirik yang bermakna dakwah merupakan isi lagu-lagunya. Beberapa nama dari
masa 1970-an yang dapat disebut adalah Mansyur S., Ida Laila, A. Rafiq, serta Muchsin Alatas.
Populernya musik Melayu dapat dilihat dari keluarnya beberapa album pop Melayu oleh
kelompok musik pop Koes Plus di masa jayanya.
Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk
band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar.
Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden
Record dari kaset-kasetnya.
rhoma irama bukan hanya memadukan music rock dengan music melayu, tetapi musik
pop, India, dan orkestra juga serta melakukan improvisasi atas aransemen, syair, lirik, kostum,
dan penampilan di atas panggung. inilah yang menyebabkan setiap lagu Rhoma memiiki cita
rasa yang berbeda.
Bagi para penyanyi dangdut lagu Rhoma mewakili semua suasana ada nuansa agama,
cinta remaja, cinta kepada orang tua, kepada bangsa, kritik sosial, dan lain-lain.
Sebagai musisi, pencipta lagu, dan bintang layar lebar, Rhoma selama kariernya, seperti
yang diungkapkan, telah menciptakan 685 buah lagu dan bermain di lebih 10 film.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa suatu estetika seni bersifat relatif tergantung dari sudut mana
si penikmat seni melihatnya. Jadi pelanggaran suatu etika dalam kesenian khusunya estetika dari
seni musik dangdut itu ada tapi pelanggaran itu juga merupakan suatu keindahan dan seni musik
dangdut itu sendiri.

B. Saran
1. Nilailah segala sesuatu dari sisi baiknya
2. Tetap pertahankan sikap kita dalam mencintai budaya asli Indonesia.
3. Jaga keaslian budaya kita

8
DAFTAR PUSAKA

http://www.websejarah.com/2012/10/sejarah-awal-berdiri-adanya-musik.html
http://forum.viva.co.id/sejarah/102739-asal-usul-sejarah-musik-dangdut.html
http://pusbangkol.pnri.go.id/resensi-1.html

Anda mungkin juga menyukai