Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan karunia-
Nya , sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Definisi Kesehatan
Masyarakat” untuk menjadi sumber nilai dalam mata kuliah IKM (Ilmu Kesehatan
Masyarakat)
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak lepas dari kekurangan, oleh
karena itu dengan terbuka penulis mengharapakan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
pada umumny
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan....................................................................................................................7
B. Saran..............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Namun demikian di bidang kesehatan masyarakat yang lain, pada tahun 1807 pada
waktu pemerintahan Gubernur Jenderal Daendels, dilakukan pelatihan dukun bayi dalam
praktik persalinan. Upaya ini dilakukan dalam rangka penurunan angka kematian bayi yang
tinggi pada waktu itu. Akan tetapi upaya ini tidak berlangsung lama, karena langkanya tenaga
pelatih kebinaan, kemudian baru pada tahun 1930 dimulai lagi dengan didaftarnya para
dukun bayi sebagai penolong dan perawatan persalinan. Selanjutnya baru pada tahun 1952
pada zaman kemerdekaan pelatihan secara cermat dukun bayi tersebut dilaksanakan lagi.
Pada tahun 1851 sekolah dokter jawa didirikan oleh dr. Bosch, kepalan pelayanan
kesehatan sipil dan militer, dan dokter Bleeker di Indonesia. Sekolah ini terkenal dengan
nama STOVIA (School Tot Oplelding Van Indiche Arsten) atau sekolah untuk pendidikan
dokter pribumi. Pada tahun 1913 didirikan sekolah dokter yang kedua di Surabaya dengan
nama NIAS (Nederland Indische Arsten School). Pada tahun 1927 Stovia berubah menjadi
sekolah kedokteran dan akhirnya sejak berdirinya Universitas Indonesia tahun 1947 berubah
menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kedua sekolah dokter tersebut
mempunyai andil yang sangat besar dalam menghasilkan tenaga dokter yang
mengembangkan kesehatan masyarakat Indonesia.
Pada bulan November 1967, dilakukan seminar yang membahas dan merumuskan
program kesehatan masyarakat terpadu sesuai dengan kondisi dan kemampuan rakyat
Indonesia. Pada waktu itu dibahas konsep puskesmas yang dibawakan oleh dr. Achmad
Dipodilogo, yang mengacu kepada konsep Bandung dan Proyek Bekasi. Kesimpulan seminar
ini adalah disepakatinya sistem puskesmas yang terdiri dari tipe A, B, dan C. Dengan
menggunakan hasil-hasil seminar tersebut. Departemen Kesehahtan menyiapkan rencana
induk pelayanan kesehatan terpadu di Indonesia. Akhirnya pada tahun 1968 dalam rapat kerja
kesehatan nasional, dicetuskan bahwa Puskesmas merupakan sistem pelayanan kesehatan
terpadu, yang kemudian dikembangkan oleh pemerntah (Departemen Kesehatan) menjadi
pusat pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Puskesmas disepakati sebagai suatu
unit pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kuratif dan preventif secara terpadu,
3
menyeluruh dan mudah dijangkau, dalam wilayah kerja kecamatan atau sebagian
kecamatan dikota madya atau kabupaten. Kegiatan pokok puskesmas mencakup:
2) Keluarga berencana
3) Gizi
4) Kesehatan lingkungan
7) Pengobatan
12) Laboratorium
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis´ (Pasal 1 butir
1 UU No. 36 Tahun 2009)
Menurut Ikatan Dokter Amerika (1948) Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni
memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha
pengorganisasian masyarakat.
Dari batasan kedua di atas, dapat disimpulkan bahwa kesehatan masyarakat itu meluas
dari hanya berurusan sanitasi, teknik sanitasi, ilmu kedokteran kuratif, ilmu kedokteran
pencegahan sampai dengan ilmu sosial, dan itulah cakupan ilmu kesehatan masyarakat.
1. mencegah penyakit
a. sanitasi lingkungan
d. mengorganisir pelayanan media dan perawatan agar dapat dilakukan diagnosis dini dan
pengobatan pencegahan, serta
5
e. membangun mekanisme sosial, sehingga setiap insan dapat menikmati standar
kehidupan yang cukup baik untuk dapat memelihara kesehatan. Dengan demikian, setiap
warga negara dapat menyadari haknya atas kehidupan yang sehat dan panjang (Winslow,
1920)
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah banyak ahli kesehatan
membuat batasan kesehatan masyarakat. Secara kronologis batasan-batasan kesehatan
masyarakat mulai dengan batasan yang sangat sempit samapi batasan yang luas seperti yang
kita anut saat ini dapat diringkas seperti berikut ini. Batasan yang paling tua, dikatakan bahwa
kesehatan adalah upaya-upaya untuk mengatasi masalah-masalah sanitasi yang mengganggu
kesehatan. Dengan kata lain kesehatan masyarakat adalah sama dengan sanitasi. Kesehatan
masyarakat adalah ilmu dan seni.
Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan
kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat
Masalah Kesehatan Masyarakat adalah multikausal Oleh karena itu, kesehatan masyarakat
sebagai seni atau prakteknya mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan baik langsung
maupun tidak untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif),
terapi (terapi fisik, mental, dan sosial) atau kuratif, maupun
pemulihan (rehabilitatif) kesehatan (fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan
masyarakat.
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, segala kritik saran dari pembaca akan penyusun
terima dengan lapang dada untuk perbaikan penyusunan yang lebik baik lagi.
7
DAFTAR PUSTAKA
Elmi, Bachrul. 2002. Keuangan pemerintah Daerah otonom di Indonesia. Jakarta: UI-Press.
Utami, Sri Tjahyani Budi, 2003. Modul Mata Pencemaran Udara dan Kesehatan. Depok:
FKM-UI.
8
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang benar
1. Suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit, baik fisik, mental, dan social
adalah definisi sehat menurut….
a. WHO
d. Departemen kesehatan
2. keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta
bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan adalah definisi sehat
menurut….
a. WHO
d. Departemen kesehatan
3. kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik(badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi
adalah definisi menurut….
a. WHO
d. Departemen kesehatan
a. Kesehatan mental
b. Kesehatan emosional
c. Kesehatan spiritual
d. Kesehatan jiwa
9
e. Kesehatan fisik
5. Terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan
dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau
tidak mengalami gangguan adalah perwujudan aspek kesehatan….
a. Kesehatan mental
b. Kesehatan emosional
c. Kesehatan spiritual
d. Kesehatan jiwa
e. Kesehatan fisik
a. Kesehatan mental
b. Kesehatan emosional
c. Kesehatan spiritual
d. Kesehatan jiwa
e. Kesehatan fisik
7. Sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian,
kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha
Kuasa adalah perwujudan aspek kesehatan….
a. Kesehatan mental
b. Kesehatan emosional
c. Kesehatan spiritual
d. Kesehatan jiwa
e. Kesehatan fisik
8. Suatu ilmu dan seni yang bertujuan mencegah timbulnya penyakit, memperpanjang masa
hidup, dan mempertinggi nilai kesehatan serta efisiensi melalui usaha usaha masyarakat yang
terorganisasikan adalah definisi….
a. Kesehatan masyarakat
b. Kesehatan social
c. Kesehatan
10
d. Masyarakat
e. Kesehatan ekonomi
a. Kesehatan masyarakat
b. Kesehatan social
c. Kesehatan
d. Masyarakat
e. Kesehatan ekonomi
10. Setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga
mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial
dengan batas-batas tertentu adalah definisi….
a. Kesehatan masyarakat
b. Kesehatan social
c. Kesehatan
d. Masyarakat
e. Kesehatan ekonomi
11