Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan karunia-
Nya , sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Definisi Kesehatan
Masyarakat” untuk menjadi sumber nilai dalam mata kuliah IKM (Ilmu Kesehatan
Masyarakat)

Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua


pihak yang telah membimbing serta yang telah memberikan bantuan baik moril maupun
materil.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak lepas dari kekurangan, oleh
karena itu dengan terbuka penulis mengharapakan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
pada umumny

Medan, Februari 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... 1

DAFTAR ISI.................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah.................................................................................................3

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Defenisi kesehatan masyarakat......................................................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................................................7

B. Saran..............................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

A. Kesehatan Masyarakat di Indonesia

Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai sejak pemerintahan


Belanda abad ke-16. Kesehatan masyarakat di Indonesia pada waktu itu dimulai dengan
adanya upaya pemberantasan cacar dan kolera yang sangat ditakuti masyarakat pada waktu
itu. Kolera masuk di Indonesia tahun 1927, dan tahun 1837 terjadi wabah kolera eltor di
Indonesia, kemudian pada tahun 1948 cacar masuk ke Indonesia melalui Singapura dan mulai
berkembang di Indonesia. Sehingga berasal dari wabah kolera tersebut maka pemerintah
Belanda pada waktu itu melakukan upaya-upaya kesehatan masyarakat.

Namun demikian di bidang kesehatan masyarakat yang lain, pada tahun 1807 pada
waktu pemerintahan Gubernur Jenderal Daendels, dilakukan pelatihan dukun bayi dalam
praktik persalinan. Upaya ini dilakukan dalam rangka penurunan angka kematian bayi yang
tinggi pada waktu itu. Akan tetapi upaya ini tidak berlangsung lama, karena langkanya tenaga
pelatih kebinaan, kemudian baru pada tahun 1930 dimulai lagi dengan didaftarnya para
dukun bayi sebagai penolong dan perawatan persalinan. Selanjutnya baru pada tahun 1952
pada zaman kemerdekaan pelatihan secara cermat dukun bayi tersebut dilaksanakan lagi.

Pada tahun 1851 sekolah dokter jawa didirikan oleh dr. Bosch, kepalan pelayanan
kesehatan sipil dan militer, dan dokter Bleeker di Indonesia. Sekolah ini terkenal dengan
nama STOVIA (School Tot Oplelding Van Indiche Arsten) atau sekolah untuk pendidikan
dokter pribumi. Pada tahun 1913 didirikan sekolah dokter yang kedua di Surabaya dengan
nama NIAS (Nederland Indische Arsten School). Pada tahun 1927 Stovia berubah menjadi
sekolah kedokteran dan akhirnya sejak berdirinya Universitas Indonesia tahun 1947 berubah
menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kedua sekolah dokter tersebut
mempunyai andil yang sangat besar dalam menghasilkan tenaga dokter yang
mengembangkan kesehatan masyarakat Indonesia.

Pada bulan November 1967, dilakukan seminar yang membahas dan merumuskan
program kesehatan masyarakat terpadu sesuai dengan kondisi dan kemampuan rakyat
Indonesia. Pada waktu itu dibahas konsep puskesmas yang dibawakan oleh dr. Achmad
Dipodilogo, yang mengacu kepada konsep Bandung dan Proyek Bekasi. Kesimpulan seminar
ini adalah disepakatinya sistem puskesmas yang terdiri dari tipe A, B, dan C. Dengan
menggunakan hasil-hasil seminar tersebut. Departemen Kesehahtan menyiapkan rencana
induk pelayanan kesehatan terpadu di Indonesia. Akhirnya pada tahun 1968 dalam rapat kerja
kesehatan nasional, dicetuskan bahwa Puskesmas merupakan sistem pelayanan kesehatan
terpadu, yang kemudian dikembangkan oleh pemerntah (Departemen Kesehatan) menjadi
pusat pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Puskesmas disepakati sebagai suatu
unit pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kuratif dan preventif secara terpadu,

3
menyeluruh dan mudah dijangkau, dalam wilayah kerja kecamatan atau sebagian
kecamatan dikota madya atau kabupaten. Kegiatan pokok puskesmas mencakup:

1) Kesehatan ibu dan anak

2) Keluarga berencana

3) Gizi

4) Kesehatan lingkungan

5) Pencegahan penyakit menular

6) Penyuluhan kesehatan masyarakat

7) Pengobatan

8) Perawatan kesehatan masyarakat

9) Usaha kesehatan gizi

10) Usaha kesehatan sekolah

11) Usaha kesehatan jiwa

12) Laboratorium

13) Pencatatan dan pelaporan.

4
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi Kesehatan Masyarakat

Sudah banyak ahli kesehatan membuat batasan kesehatan masayarakat. Secara


kronologis batasan-batasan kesehahtan masyarakat mulai dengan batasan yang sangat sempit
sampai batasan yang luas seperti yang kita anut saat ini dapat diringkas seperti berikut ini.
Batasan yang paling tua, dikatakan bahwa kesehatan adalah upaya-upaya untuk mengatasi
masalah-masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan. Dengan kata lain kesehatan
masyarakat adalah sama dengan sanitasi. Upaya memperbaiki dan meningkatkan sanitasi
lingkungan merupakan kegiatan kesehatan masyarakt. Kemudian pada akhir abad ke-18
dengan diketemukan bakteri-bakteri penyebab penyakit dan beberapa jenis imunisasi,
kegiatan kesehatan masyarakat adalah pencegahan penyakit yang terjadi dalam masyarakat
melalui perbaikan sanitasi lingkungan dan pencegahan penyakit melalui imunisasi.

Defenisi Kesehatan Masyarakat

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis´ (Pasal 1 butir
1 UU No. 36 Tahun 2009)

Menurut Ikatan Dokter Amerika (1948) Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni
memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha
pengorganisasian masyarakat.

Dari batasan kedua di atas, dapat disimpulkan bahwa kesehatan masyarakat itu meluas
dari hanya berurusan sanitasi, teknik sanitasi, ilmu kedokteran kuratif, ilmu kedokteran
pencegahan sampai dengan ilmu sosial, dan itulah cakupan ilmu kesehatan masyarakat.

Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni (kiat/art) untuk :

1. mencegah penyakit

2. memperpanjang harapan hidup, dan

3. meningkatkan kesehatan dan efisiensi masyarakat melalui usaha masyarakat yang


terorganisir untuk :

a. sanitasi lingkungan

b. pengendalian penyakit menular

c. pendidikan hygiene perseorangan

d. mengorganisir pelayanan media dan perawatan agar dapat dilakukan diagnosis dini dan
pengobatan pencegahan, serta

5
e. membangun mekanisme sosial, sehingga setiap insan dapat menikmati standar
kehidupan yang cukup baik untuk dapat memelihara kesehatan. Dengan demikian, setiap
warga negara dapat menyadari haknya atas kehidupan yang sehat dan panjang (Winslow,
1920)

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah banyak ahli kesehatan
membuat batasan kesehatan masyarakat. Secara kronologis batasan-batasan kesehatan
masyarakat mulai dengan batasan yang sangat sempit samapi batasan yang luas seperti yang
kita anut saat ini dapat diringkas seperti berikut ini. Batasan yang paling tua, dikatakan bahwa
kesehatan adalah upaya-upaya untuk mengatasi masalah-masalah sanitasi yang mengganggu
kesehatan. Dengan kata lain kesehatan masyarakat adalah sama dengan sanitasi. Kesehatan
masyarakat adalah ilmu dan seni.

Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan
kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat

Masalah Kesehatan Masyarakat adalah multikausal Oleh karena itu, kesehatan masyarakat
sebagai seni atau prakteknya mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan baik langsung
maupun tidak untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif),
terapi (terapi fisik, mental, dan sosial) atau kuratif, maupun
pemulihan (rehabilitatif) kesehatan (fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan
masyarakat.

B. Saran

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, segala kritik saran dari pembaca akan penyusun
terima dengan lapang dada untuk perbaikan penyusunan yang lebik baik lagi.

7
DAFTAR PUSTAKA

Elmi, Bachrul. 2002. Keuangan pemerintah Daerah otonom di Indonesia. Jakarta: UI-Press.

Utami, Sri Tjahyani Budi, 2003. Modul Mata Pencemaran Udara dan Kesehatan. Depok:
FKM-UI.

Yanuarta, Hendra. 2002. Skripsi: Kesiapan Pembiayaan Kesehatan di Dinas Kesehatan


Kabupaten Lampung Barat pada Pelaksanaan Otonomi Daerah. Depok: FKM-UI (S. 2562).
Yurisca, Ariend. 2002. Skripsi: Pola Pembiayaan Kesehatan OKI Jakarta Setelah Otonomi
Daerah. Depok: FKM-UI (S. 2586).

8
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang benar

1. Suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit, baik fisik, mental, dan social
adalah definisi sehat menurut….

a. WHO

b. UU No.9 Tahun 1960

c. UU No. 23 Tahun 1992

d. Departemen kesehatan

e. Health or All by the year 2000

2. keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta
bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan adalah definisi sehat
menurut….

a. WHO

b. UU No.9 Tahun 1960

c. UU No. 23 Tahun 1992

d. Departemen kesehatan

e. Health or All by the year 2000

3. kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik(badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi
adalah definisi menurut….

a. WHO

b. UU No.9 Tahun 1960

c. UU No. 23 Tahun 1992

d. Departemen kesehatan

e. Health or All by the year 2000

4. kesehatan bersifat menyeluruh mengandung keempat aspek. Perwujudan dari masing-


masing aspek tersebut dalam kesehatan seseorang antara lain, kecuali….

a. Kesehatan mental

b. Kesehatan emosional

c. Kesehatan spiritual

d. Kesehatan jiwa

9
e. Kesehatan fisik

5. Terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan
dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau
tidak mengalami gangguan adalah perwujudan aspek kesehatan….

a. Kesehatan mental

b. Kesehatan emosional

c. Kesehatan spiritual

d. Kesehatan jiwa

e. Kesehatan fisik

6. Sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya


takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya adalah perwujudan aspek kesehatan….

a. Kesehatan mental

b. Kesehatan emosional

c. Kesehatan spiritual

d. Kesehatan jiwa

e. Kesehatan fisik

7. Sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian,
kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha
Kuasa adalah perwujudan aspek kesehatan….

a. Kesehatan mental

b. Kesehatan emosional

c. Kesehatan spiritual

d. Kesehatan jiwa

e. Kesehatan fisik

8. Suatu ilmu dan seni yang bertujuan mencegah timbulnya penyakit, memperpanjang masa
hidup, dan mempertinggi nilai kesehatan serta efisiensi melalui usaha usaha masyarakat yang
terorganisasikan adalah definisi….

a. Kesehatan masyarakat

b. Kesehatan social

c. Kesehatan

10
d. Masyarakat

e. Kesehatan ekonomi

9. Perikehidupan dalam masyarakat; perikehidupan ini harus sedemikian rupa sehingga


setiap warga negara mempunyai cukup kemampuan untuk memelihara dan memajukan
kehidupannya sendiri serta kehidupan keluarganya dalam masyarakat yang
memungkinkannya bekerja, beristirahat dan menikmati hiburan pada waktunya adalah
definisi….

a. Kesehatan masyarakat

b. Kesehatan social

c. Kesehatan

d. Masyarakat

e. Kesehatan ekonomi

10. Setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga
mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial
dengan batas-batas tertentu adalah definisi….

a. Kesehatan masyarakat

b. Kesehatan social

c. Kesehatan

d. Masyarakat

e. Kesehatan ekonomi

11

Anda mungkin juga menyukai