PENDAHULUAN
Begitu juga di Indonesia. Saat ini, ekonomi kreatif selalu ramai apalagi setelah
mengetahui betapa besarnya sumbangan industri ekonomi kreatif seperti seni, musik,
fashion, dan periklanan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pasalnya, industri
ekonomi kreatif ini merupakan hasil dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta
bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan
menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu. Industri
ekonomi kreatif merupakan basis dari karakter dan simbol kehadiran Bangsa Indonesia
di tengah pergaulan antar bangsa-bangsa di dunia. Dengan memperkuat struktur
industri berbasis tradisi dan budaya, kekayaan intelektual dan warisan budaya bangsa
dapat dilestarikan sebagai sumber inspirasi untuk menghasilkan produk-produk inovatif
baru bernilai tambah dan berdaya saing tinggi dan umumnya berskala kecil menengah
seperti industri rumah tangga.
1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud dengan Ekonomi Kreatif?
b. Mengapa Indonesia perlu mengembangkan Ekonomi Kreatif?
c. Apakah manfaat dari pengembangan Ekonomi Kreatif?
d. Bagaimanakah ruang lingkup Ekonomi Kreatif?
e. Apakah peluang dan tantangan yang akan dihadapi Ekonomi Kreatif
f. Bagaimanakah wanaca yang akan dibuat pemerintah dalam meningkatkan
kemampuan Indonesia di bidang Ekonomi Kreatif?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Alasan Indonesia mengembangkan ekonomi kreatif
Salah satu alasan dari pengembangan industri kreatif adalah adanya dampak
positif yang akan berpengaruh pada kehidupan sosial, iklim bisnis, peningkatan
ekonomi, dan juga berdampak para citra suatu kawasan tersebut. Dalam konteks
pengembangan ekonomi kreatif pada kota-kota di Indonesia, industri kreatif lebih
berpotensi untuk berkembang pada kota-kota besar atau kota-kota yang telah “dikenal”.
Hal ini terkait dengan ketersediaan sumber daya manusia yang handal dan juga
tersedianya jaringan pemasaran yang lebih baik dibanding kota-kota kecil. Namun
demikian, hal itu tidak menutup kemungkinan kota-kota kecil di Indonesia untuk
mengembangkan ekonomi kreatif.
4
2.3 Manfaat ekonomi kreatif
2. Percepatan Inovasi
Di luar negeri, fenomena percepatan inovasi berdampak perubahan perilaku
manusia setelah penerapan teknologi semakin sederhana yaitu dikemas dalam sebuah
smartphone. Mereka lebih tertarik membaca berita lokal dan hiburan hanya dengan
menggunakan gadget mereka. Industri yang paling dirugikan dengan adanya
perubahan perilaku ini adalah industri berita media cetak yang selama ini masih berupa
koran atau majalah. Selain media cetak, hal serupa dirasakan oleh industri media
televisi, dimana periklanan lebih memilih media online dibanding televisi, ada banyak
kelebihan beriklan di media online dibanding iklan di televisi, seperti biaya iklan lebih
murah dan yang paling menarik iklan bisa dilihat oleh manusia di belahan dunia
manapun.
5
Para pelaku bisnis akan berlomba-lomba untuk menjadi market leader dengan
menawarkan berbagai kelebihan produk kepada masyarakat. Untuk menjadi market
leader mereka harus mengetahui dengan jelas kebutuhan masyarakat, penyebaran
masyarakat yang membutuhkan produk tersebut, dan melihat tingkat persaingan di
bisnis tersebut, untuk menemukan informasi-informasi tersebut bisa mudah diperoleh
dengan memanfaatkan teknologi informasi atau media sosial dan inilah kunci lahirnya
bisnis yang lebih kompetitif.
Bicara tentang profit keuntungan dari industri kreatif perfilman, ada sebuah
fenomena yang menarik. Pendapatan dari sebuah film Hollywood bisa mencapai hingga
USD 2 Milyar, angka ini tidak berbeda jauh dengan keuntungan perusahaan otomotif
dalam waktu 1 tahun. Bayangkan tanpa adanya manusia yang kreatif di dalamnya
bagaimana mungkin bisa menyulap industri film menjadi industri yang bisa menyaingi
industri selevel otomotif.
6
5. Meningkatkan Kualitas Produk
Mudahnya akses untuk menjangkau masyarakat akan dimanfaatkan oleh para
pelaku bisnis untuk menghasilkan produk sebanyak-banyaknya. Peluang ini akan
menimbulkan adanya persaingan bisnis untuk menjadi yang terbaik dalam
menghasilkan produk. Semakin banyak persaingan maka akan semakin kompetitif dan
akhirnya memaksa para pebisnis untuk menciptakan inovasi-inovasi produk yang lebih
baik dibanding produk yang sudah ada di pasar.
Kondisi akibat persaingan tersebut tentu berdampak positif pada tersedianya banyak
produk yang semakin berkualitas. Hal ini tentu sangat bermanfaat, karena masyarakat
akan menjadi objek yang paling diuntungkan dari persaingan ini, mereka akan lebih
selektif dan memiliki lebih banyak opsi dalam memilih produk.
7. Pertumbuhan Ekonomi
DI indonesia hingga tahun 2016, total pendapatan dari industri ekonomi kreatif
mencapai Rp 642 Trillun, namun dari sekain banyak industri kreatif hanya ada 3 industri
kreatif yang memberikan kontribusi paling besar untuk pendapatan ini. Industri yang
paling berperan tersebut yaitu kuliner, fashion, dan kerajinan. Bayangkan bagaimana
jika pemerintah bisa menggerakkan semua potensi dari berbagai sektor industri kreatif
lainnya maka hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat lagi.
7
2.4 Ruang lingkup ekonomi kreatif
8
3. Pasar Barang Seni: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan
barang-barang asli, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni dan
sejarah yang tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan dan internet,
meliputi barang-barang musik, percetakan, kerajinan, automobile, dan film;
5. Desain: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain
interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan
jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan;
7. Video, Film dan Fotografi: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi
produksi video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video dan
film. Termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi,
sinetron, dan eksibisi atau festival film;
9
8. Permainan Interaktif (game): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi,
produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan,
ketangkasan, dan edukasi. Sub-sektor permainan interaktif bukan didominasi
sebagai hiburan semata-mata tetapi juga sebagai alat bantu pembelajaran
atau edukasi;
10. Seni Pertunjukkan (showbiz): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha
pengembangan konten, produksi pertunjukkan. Misalnya, pertunjukkan
wayang, balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik
tradisional, musik teater, opera, termasuk musik etnik, desain dan pembuatan
busana pertunjukkan, tata panggung, dan tata pencahayaan;
11. Penerbitan dan Percetakan: kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan
konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital
serta kegiatan kantor berita dan pencari berita. Subsektor ini juga mencakup
penerbitan perangko, materai, uang kertas, blanko cek, giro, surat andil,
obligasi, saham dan surat berharga lainnya, paspor, tiket pesawat terbang,
dan terbitan khusus lainnya. Juga mencakup penerbitan foto-foto, grafir
(engraving) dan kartu pos, formulir, poster, reproduksi, percetakan lukisan,
dan barang cetakan lainnya, termasuk rekaman mikro film;
10
12. Layanan Komputer dan Piranti Lunak (software): kegiatan kreatif yang
terkait dengan pengembangan teknologi informasi, termasuk layanan jasa
komputer, pengolahan data, pengembangan database, pengembangan
piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur
piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain
portal termasuk perawatannya;
13. Televisi & Radio (broadcasting): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan
usaha kreasi, produksi dan pengemasan acara televisi (seperti games, kuis,
reality show, infotainment, dan lainnya), penyiaran, dan transmisi konten
acara televisi dan radio, termasuk kegiatan station relay (pemancar) siaran
radio dan televisi;
14. Riset dan Pengembangan (R&D): kegiatan kreatif terkait dengan usaha
inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi, serta mengambil
manfaat terapan dari ilmu dan teknologi tersebut guna perbaikan produk dan
kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan
teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar. Termasuk yang
berkaitan dengan humaniora, seperti penelitian dan pengembangan bahasa,
sastra, dan seni serta jasa konsultansi bisnis dan manajemen. (Lihat,
Prof.Dr.Faisal Afiff, Se.Spec.Lic, Pilar-Pilar Ekonomi Kreatif, 2012)
11
2.5 Peluang dan tantangan yang di hadapi dalam melaksanakan ekonomi
kreatif
Akan tetapi, bila orientasinya tidak sekedar menumbuhkan potensi ekonomi dari
kegiatan kreatif penduduk, namun lebih jauh untuk menggenjot kegiatan kreatif
penduduk menjadi suatu industri tersendiri yang kuat dan besar yang mampu
menyumbangkan PDB yang signifikan, maka tentu saja yang tepat adalah dengan
menggunakan nomenklatur industri kreatif. Berbicara tentang industri, maka unsur-
unsur dan karakteristik industri dalam kegiatan produksi, haruslah dijaga dan
dikembangkan sehingga lebih adaptif, inovatif serta efesien dan efektif.
12
Peluang daripada melaksanakan ekonomi kreatif yakni:
1. Memberikan lapangan pekerjaan guna meminimalisir pengangguran.
2. Meningkatkan nilai ekpor bangsa Indonesia.
3. Pencitraan dan identitas bangsa.
4. Meningkatkan kualitas hidup.
5. Membuat pasar di Indonesia menjadi pasar yang potensial.
13
2.6 Wacana yang akan dibuat pemerintah dalam meningkatkan kemampuan
Indonesia di bidang ekonomi kreatif
Industri kreatif adalah bagian tak terpisahkan dari ekonomi kreatif. Republik
Indonesia menyadari bahwa ekonomi kreatif, yang berfokus pada penciptaan barang
dan jasa dengan mengandalkan keahlian, bakat dan kreativitas sebagai kekayaan
intelektual, adalah harapan bagi ekonomi Indonesia untuk bangkit, bersaing dan meraih
keunggulan dalam ekonomi global. Oleh karena itu di buat wacana pengembangan
ekonomi kreatif Indonesia 2025, karena tidak hanya menekankan tentang
pengembangan 14 kelompok industry kreatif nasional, melainkan juga pada
pengembangan berbagai factor signifikan perannya dalam ekonomi kreatif, yaitu
sumber daya manusia, maupun alam, teknologi, tataan institusi dan lembaga
pembiayaan yang menjadi komponen dalam model pengembangan.
14
6. Penciptaan nilai ekonomis dari inovasi kreatif, termauk yang berlandaskan
kearifan dan warisan budaya nusantara.
7. Pertumbuhkembangkan kawasan kreatif yang potensial di wilayah Indonesia.
8. Penguatan citra kreatif produk/jasa sebagai upaya ‘Nasional Branding’ atau
pencitraan negara Indonesia di mata dunia Internasional.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era-ekonomi baru yang
mengedepankan informasi, serta kreativitas dengan mengandalkan ide dan berbagai
ilmu pengetahuan dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama
dalam perekonomiannya. Ekonomi kreatif semakin meningkat mengingat peran
ekonomi kreatif yang dapat meningkatkan perekonomian suatu wilayah, terutama
terhadap pengembangan ekonomi berbasis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Sehingga, dapat dikatakan bahwa industri kreatif perlu dikembangkan di Indonesia,
karena memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, menciptakan iklim bisnis yang
positif, membangun citra dan identitas Bangsa, berbasis kepada Sumber Daya yang
terbarukan, menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif
suatu bangsa, dan memberikan dampak sosial yang positif.
16
3.2 Saran
Dalam konteks kebijakan industry di masa kini, Negara berkembang tidak bias
mengandalkan daya saingnya di bidang industry manufaktur, dengan memanfaatkan
keunggulan komparatif dalam bentuk biaya tenaga kerja yang lebih rendah dan sumber
daya alam yang melimpah. Keunggulan komparatif tersebut harus diarahkan dalam
bentuk daya saing yang diciptakan berdasarkan nilai keunikan factor historis, geografis,
budaya dan keramahan yang tidak mudah ditiru oleh yang lain. Pengetahuan dan
kreatifitas adalah kunci bagi penciptaan nilai.
17
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/Acer/Downloads/Documents/buku-1-rencana-pengembangan-ekonomi-kreatif-
indonesia-2009.pdf
Departemen Perdagangan RI. 2015. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2025.
Jakarta: Departemen Perdagangan.
Departemen Perdagangan RI. 2015. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2010-2014.
Jakarta: Departemen Perdagangan.
http://artikel-media.blogspot.com/2010/03/mengembangkan-ekonomi-kreatif.html
http://indonesiakreatif.net/creative-economy/what-is/what-is/
http://wikonomics.blogspot.com/2011/12/ekonomi-kreatif-dan-pembangunan-di.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Industri_kreatif
https://contohmakalahdocx.blogspot.com/2016/10/contoh-makalah-ekonomi-kreatif.html
18