BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Diharapkan melalui praktik manajemen mahasiswa mampu
mengaplikasikan secara nyata teori manajemen dalam keperawatan dan
mampu menemukan implementasi yang solutif terhadap masalah yang
telah ditemukan.
1.3.2 Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa secara khusus dapat memenuhi kompetensi :
1. Pengkajian manajemen keperawatan di Ruang Krisan Lily A.
2. Menganalisis masalah manajemen keperawatan di Ruang Krisan Lily A.
3. Perencanaan manajemen di Ruang Krisan Lily A.
4. Pengorganisasian manajemen di Ruang Krisan Lily A.
5. Kontroling manajemen di Ruang Krisan Lily A.
6. Evaluasi manajemen di Ruang Krisan Lily A.
7. Tindak lanjut manajemen di Ruang Krisan Lily A.
1.4 Manfaat
3
BAB II
HASIL PENGKAJIAN MANAJEMEN
2.2 M1 (MAN)
2.2.2 Kategori Ketenagaan Perawat
a. Jenis Kelamin 4
Tabel 2.1 Jumlah Tenaga Keperawatan Berdasarkan Jenis Kelamin
2. Perempuan 8
Total 11
d. Status Sertifikasi
Tabel 2.4 Kualifikasi Tenaga Berdasarkan Status Serfikasi yang
dimiliki Pegawai (BLS dan Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI),
Service Excellent, EKG, Rawat Luka, Cod blue, Plebotomi.
Tabel 2.4 Kualifikasi Tenaga Berdasarkan status kepegawaian
No Kualifikasi Jumlah Prosentase
1. BLS 11/11 100%
2. Pencegahan dan pengendalian infeksi 11/11 100%
(PPI)
3. Service Excellent 11/11 100%
4. EKG 11/11 100%
5. Rawat Luka 11/11 100%
6. Code blue 11/11 100%
7. Plebotomi 11/11 100%
8. In house trainning 11/11 100%
9. K3RS 11/11 100%
10. Dokumentasi Keperawatan 1/11 9%
Jumlah 11
KEPALA RUANGAN
PJ: Bayu Indra PJ: Mahmuratul PJ: Iin Munawarah, PJ: Afi Puji Rahayu,
Sepyana, Amd. Kep Hasanah, AMd.Kep Amd.Kep Amd. Kep.
PP: Nur baiti Amd. PP: Imam PP: Okki, Amd. Kep. PP: Ainul,
Kep. Fitriyanto Fakhtur, S.Kep.Ns.
S. Kep. Ns.
Ruang Krisan-Lily A yang dipimpin oleh kepala ruang, kepala sift dan
perawat pelaksana. Adapun stuktur organisasinya sebagai berikut :
Kepala Krisan-Lily A
DENAH INSTALASI RAWAT INAP GEDUNG DUA LANTAI 1 RUANG KRISAN LILY A RS. UMM
Masjid Keterangan
Pasi
Tangga
Lift
Ruang OSCE FK
Halaman
Depan Ruang Nurse
Station
Ruang Tunggu
Krisan Lily
Lantai 1
Krisan A
Lily A
2.3.2 Peralatan dan Fasilitas di Ruang Rawat Inap Ruang Krisan Lily A
1. Fasilitas Untuk Pasien di Ruang Rawat Inap Ruang Lily A Lantai 3
RS.UMM
Tabel 2.11 : Fasilitas Untuk Pasien di Ruang Rawat Inap Lily A
Kurden Coklat
6 2/ruangan 2 Baik
Kecil
7 Tempat Jemuran 1/ruangan 1 Baik
Ember Kamar
8 1/ruangan 1 Baik
Mandi
9 Gayung 1/ruangan 1 Baik
10 Kurden Sketsel 1:1 2 Baik
11 Kipas Angin 1:1 1 Baik
12 TV 1/ruangan 1 Baik
13 Rak Sabun 1/ruangan 1 Baik
14 Meja Portable 1:1 2 Baik
15 Wastafel 1/ruangan 1 Baik
16 Tempat Sampah 1/ruangan 1 Baik
No Ruang Nama Barang Jumlah Kondisi Keterangan
1 308 Bed Pasien 1:1 2 Baik
2 Tiang Infus 1:1 2 Baik
3 Nakas 1:1 2 Baik
Kursi Penunggu
4 2/ruang 2 Baik
Pasien
5 Kurden Putih 1/ruangan 1 Baik
Kurden Coklat
6 2/ruangan 2 Baik
Kecil
7 Tempat Jemuran 1/ruangan 1 Baik
Ember Kamar
8 1/ruangan 1 Baik
Mandi
9 Gayung 1/ruangan 1 Baik
10 Kurden Sketsel 1:1 2 Baik
11 Kipas Angin 1:1 1 Baik
12 TV 1/ruangan 1 Baik
13 Rak Sabun 1/ruangan 1 Baik
14 Meja Portable 1:1 2 Baik
15 Wastafel 1/ruangan 1 Baik
16 Tempat Sampah 1/ruangan 1 Baik
No Ruang Nama Barang Jumlah Kondisi Keterangan
1 Bed Pasien 1:1 2 Baik
309
2 Tiang Infus 1:1 2 Baik
3 Nakas 1:1 2 Baik
Kursi Penunggu
4 2/ruang 2 Baik
Pasien
5 Kurden Putih 1/ruangan 1 Baik
Kurden Coklat
6 2/ruangan 1 Baik
Kecil
7 Tempat Jemuran 1/ruangan 1 Baik
8 Ember Kamar 1/ruangan 1 Baik
Mandi
20
11 AC 1/ruangan 1 Baik
12 TV 1/ruangan 1 Baik
11 AC 1/ruangan 1 Baik
12 TV 1/ruangan 1 Baik
13 Rak Sabun 1/ruangan 1 Baik
14 Meja Portable 1:1 2 Baik
15 Wastafel 1/ruangan 1 Baik
16 Tempat Sampah 1/ruangan 1 Baik
No Ruang Nama Barang Jumlah Kondisi Keterangan
11 AC 1/ruangan 1 Baik
12 TV 1/ruangan 1 Baik
11 AC 1/ruangan 1 Baik
12 TV 1/ruangan 1 Baik
11 AC 1/ruangan 1 Baik
12 TV 1/ruangan 1 Baik
11 AC 1/ruangan 1 Baik
12 TV 1/ruangan 1 Baik
11 AC 1/ruangan 1 Baik
26
12 TV 1/ruangan 1 Baik
3 Nakas 1:1 - -
Kursi Penunggu
4 2/ruang - -
Pasien
5 Kurden Putih 1/ruangan - -
Kurden Coklat
6 2/ruangan - -
Kecil
7 Tempat Jemuran 1/ruangan - -
Ember Kamar
8 1/ruangan - -
Mandi
9 Gayung 1/ruangan - -
11 AC 1/ruangan - -
12 TV 1/ruangan - -
15 Wastafel 1/ruangan - -
3 Nakan 1:1 - -
Kursi Penunggu
4 2/ruang - -
Pasien
27
11 AC 1/ruangan - -
12 TV 1/ruangan - -
15 Wastafel 1/ruangan - -
11 AC 1/ruangan 1 Baik
12 TV 1/ruangan 1 Baik
11 AC 1/ruangan 1 Baik
12 TV 1/ruangan 1 Baik
Keranjang untuk ke
20 1/ruangan 2 Baik
KST atau gudang
Fasilitas dan alat kesehatan yang dimiliki Ruang Krisan Lily A lantai 3
sudah baik dan mencukupi untuk kebutuhan pasien sejumlah orang.
2.4 M3 (METODE)
2.4.1 Penerapan MAKP
Berdasarkan hasil observasi di ruang Krisan Lily pelaksanaan MAKP
mendekati Metode Tim-primer modifikasi. Berdasarkan hasil wawancara
dengan kepala ruangan dan beberapa perawat yang lain, mengatakan bahwa
32
1. Penerapan MAKP
Tabel 2.18. Checklist Tanggung Jawab Kepala Ruang (Nursalam,
2017)
Evaluasi Keterangan
No Aspek yang dinilai Ya Tidak
7 Mengatur dan mengendalikan asuhan √
keperawatan.
- Membimbing pelaksanaan asuhan
keperawatan.
- Membimbing penerapan proses
keperawatan.
- Menilai asuhan keperawatan.
- Mengadakan diskusi untuk
pemecahan masalah.
- Memberikan informasi kepada
pasien dan keluarga yang baru
masuk.
8 Membantu mengembangkan niat √
pendidikan dan latihan diri;
9 Membantu membimbing peserta didik √
keperawatan
10 Menjaga terwujudnya visi dan misi √
keperawatan dan rumah sakit
Pengorganisasian:
11 Merumuskan metode penugasan/ MAKP √
yang di gunakan.
12 Merumuskan tujuan metode penugasan √
13 Membuat rincian tugas PJ dan anggota PP √
secara jelas
14 Membuat rentang kendali, kepala ruangan √
membawahi 4 PJ, dan PJ membawahi 2–3
perawat
15 Mengatur dan mengendalikan tenaga √
keperawatan, membuat proses dinas,
mengatur tenaga yang ada setiap hari, dan
lain-lain
16 Mengatur dan mengendalikan logistik √
ruangan
17 Mengatur dan mengendalikan situasi √
33
tempat praktik
18 Mendelegasikan tugas, saat kepala ruang √
tidak berada di tempat kepada
Penanggung Jawab
19 Mengembangkan kemampuan anggota √
28 Melalui supervisi: √
- Pengawasan langsung dilakukan
dengan cara inspeksi, mengamati
sendiri, atau melalui laporan
langsung secara lisan, dan
memperbaiki/mengawasi kelemahan-
kelemahan yang ada saat itu juga
- Pengawasan tidak langsung, yaitu
mengecek daftar hadir PJ, membaca
dan memeriksa rencana keperawatan
serta catatan yang dibuat selama dan
sesudah proses keperawatan
dilaksanakan (didokumentasikan),
mendengar laporan PJ tentang
pelaksanaan tugas
34
29 Evaluasi √
- Mengevaluasi upaya pelaksanaan
dan membandingkan dengan
rencana keperawatan yang telah
disusun bersama PJ
- Audit keperawatan
Total 23 6
Prosentase 80% 20 %
3. Perawat Pelaksana
Tabel 2.20 Checklis Kinerja Perawat Pelaksana ( Nursalam, 2017)
Evaluasi Keterangan
Aspek yang dinilai
No Ya Tidak
Pengkajian
Perencanaan
Implementasi
No Evaluasi Keterangan
Aspek yang dinilai
D T
Persiapan :
1 Timbang terima dilaksanakan setiap √
pergantian sif/ operan.
2 Prinsip timbang terima, semua √
pasien baru masuk dan pasien yang
dilakukan timbang terima
khususnya pasien yang memiliki
permasalahan yang belum/dapat
teratasi serta yang membutuhkan
observasi lebih lanjut.
3 PJ menyampaikan timbang terima √
kepada perawat yang shift
selanjutnya dalam timbang terima:
4. Jumlah pasien √
5. Identitas pasien dan diagnosis √
medis
6. Data (keluhan/subjektif dan √
objektif)
7. Masalah keperawatan yang √
masih muncul
8. Intervensi keperawatan yang √
sudah dan belum dilaksanakan
(secara umum);
Tahap pra
PP 1. Penetapan
pasien
2. persiapan pasien baru
Tahap Pelaksanaan Informed consent
Di Nurse Station Hasil pengkajian/validasi
3. Penyajiandata Apa diagnosis
masalah keperawatan?
Tahap pelaksanaan Apa data yang mendukung?
Dikamar pasien Bagaimana intervensi yang
sudah dilakukan?
Pasca ronde (N station) 6. kesimpulan dan Apa
4. hambatan
validasi data yang
di bed
rekomendasi solusi ditemukan?
pasien
masalah PP, Konselor, KARU
5. Lanjutan-Diskusi di
Nurse Station
diruangan
3 Pada saat pasien baru datang, √
perawat menerima dengan cepat
melakukan assesment awal
4 Pada saat penerimaan pasien √
baru, perawat
mendokumentasikan,
pemasangan gelang sesuai
dengan prosedur yang ada
5 Pada saat yang menerima pasien √
baru perawat menjelaskan jam
berkunjung pasien
JUMLAH 4 1
PERSENTASE 80 %
Koordinasi dengan
perawat
Farmasi/Apot
ik
PP/Perawat yang
menerima Surat persetujuan
sentralisasi obat dari
perawat
Lembar serah terima obat
Buku serah terima/masuk
Pasien/keluarga
Gambar 2.4 Alur pelaksanaan sentralisasi obat (Nursalam, 2017)
14. Bila klien pulang atau pindah ruangan dan obat masih sisa maka √
obat dikembalikan kepada klien / keluarga dengan ditanda tangani
oleh klien / keluarga serta tanggal dan waktu penyerahan.
Jumlah 10 4
Presentase (%) 72 % 28 %
Tabel 2.25 Kajian Data Observasi Pengelolaan Obat di Ruang Mawar RS UMM
Malang pada Tanggal 19- 21 November 2018
No Data yang dinilai Ya Tidak Keterangan
Penerimaan Resep/Obat.
1. Penanggung jawab pengelolaan obat
adalah kepala ruang yang dapat
√
didelegasikan kepada staf yang ditunjuk
(PJ / perawat pelaksana)
2. Melakukan penjelasan dan permintaan √
persetujuan tentang sentralisasi obat
pada pasien/keluarga
3. Format sentralisasi obat berisi: nama,
√
no. register, umur, ruangan.
Pemberian Obat.
4. Perhatikan 7 tepat (pasien, obat, dosis,
cara, waktu, informasi dan
dokumentasi) dan 1W √
(Waspada/monitoring) dalam pemberian
obat.
5. Perawat meminta tanta tangan
persetujuan dari pasien/keluarga saat √
akan memberikan obat
Penyimpanan Obat
6. Obat yang diterima dicatat dalam buku √
besar persediaan atau dalam kartu
persediaan.
7. Periksa persediaan obat, pemisahan √
antara obat untuk penggunaan oral dan
obat luar dan obat injeksi
TOTAL 5 2
PERSENTASE 67% 33%
45
Perencanaan pulang
Program HE
Control dan obat
nersan
Aktivitas dan istirahat
Perawatan diri
Gambar 2.5 Alur Discharge Planning
Tabel 2.26 Tabel Observasi Discharge Planning di Ruang Krisan Lily 19- 21 November
2018
No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan
1 Pemulangan pasien dapat berjalan lancar √
2 Pasien boleh pulang jika semua pemeriksaan √
penunjang sudah selesai dan tidak dilakukan
pemeriksaan lain lagi saat pasien diijinkan
pulang
3 Pasien boleh pulang jika administrasi sudah √
selesai
4 Dokter menginformasikan kepada pasien bahwa √
pasien boleh pulang
5 Perawat melakukan pengecekan ulang √
mengenai tindakan-tindakan pelayanan yang
telah dilakukan
6 Perawat menginformasikan pelayanan yang √
telah dilakukan kepada petugas administrasi
7 Pihak administrasi verifikasi data √
46
Hasil dari analisis terhadap observasi dan kajian data terhadap discharge
planing Ruang Krisan Lily RS.UMM Pelaksanaan discharge planning pada tgl 19
November 2018 terlaksana dengan baik (87%).
2.4.7 Supervisi
Bedasarkan hasil wawancara dari kepala ruang dan perawat di ruang
Krisan Lily RS.UMM, supervisi dilakukan hampir setiap hari oleh Kepala
Ruang dengan langsung mendatangi pasien untuk mengevaluasi tindakan
keperawatan yang telah dilakukan oleh perawat.
Mekanisme supervisi yang dilakukan di Ruang Krisan Lily adalah
dengan observasi dan wawancara. Observasi dilakukan oleh kepala
ruangan setiap pagi dan terkadang kepala ruangan mengecek dan
mensupervisi non medis, sarana pra-sarana dan kebutuhan ruangan.
.
2.4.8 Dokumentasi
Ruang Mawar RS.UMM menggunakan teknologi informasi
manajemen billing system, tetapi belum terdapat sistem informasi
manajemen pada dokumentasi asuhan keperawatan. Penyusunan
dokumentasi asuhan keperawatan selama ini masih dilakukan secara
manual (ditulis tangan melalui rekam medis pasien).
Sudah adanya SPO tentang Tata tertib di Rumah Sakit. Akan tetapi
masih ditemukan :
1. Masih ada Anak di bawah umur 12 tahun berkunjung ke ruangan
2. Penunggu pasien masih ada yang tidak memakai kartu penunggu
3. Penunggu pasien masih ada yang bergerombol sehingga membuat
pasien yang lain menjadi tidak nyaman
2.5 M4 (Money)
2.5.1 Sumber Pendapatan Ruangan
1. Sumber pendapatan di ruang Krisan Lily RS Universitas
Muhammadiyah Malang berasal dari pasien umum dan pasien BPJS.
Hal ini diatur oleh rumah sakit dan dibagikan pada tiap ruangan sesuai
kebutuhan yang terpusat dari instansi rawat inap. Perawat ruangan
Krisan Lily A mengadakan iuran bulanan setiap perawat Rp 10.000,00
2. Perawatan pasien menggunakan fasilitas kamar Krisan A dengan tarif
Rp 375.000,00 di ruang Lily A sebesar Rp 275.000,00 perhari dengan
tarif penunjang disesuaikan.
2.6 M5 (MUTU)
2.6.1 Analisis BOR, ALOS
Tingkat rata-rata cakupan pasien di ruang Krisan Lily A pada bulan
Agustus, September, Oktober 2018
1. Agustus
a. BOR : 73,6% (standar 75-85%)
b. ALOS : 2 hari (standar 4-7 hari)
2. September
a. BOR : 79,7%
b. ALOS : 3 hari
3. Oktober
a. BOR : 94%
b. ALOS : 3 Hari
Analisis :
Berdasarkan hasil pengukuran tingkat kepuasan pasien dengan
menggunakan kuesioner pengukuran kepuasan pasien RS Universitas
Muhammadiyah Malang pada tanggal 19 November 2018 yang diberikan kepada
9 pasien didapatkan hasil tertinggi yaitu sangat baik dengan prosentase 59,6%
dengan nilai tertinggi pada pertanyaan no 5 yaitu keramahan dokter dan tingkat
kepuasan pasien baik sebanyak 40%, dan tingkat kepuasan pasien kurang
sebanyak 0,4% dengan nilai terendah pada pertanyaan nomor 15 yaitu pada rasa
makanan. Terdapat komplain dari beberapa pasien/keluarga pasien tentang
pelayanan yang diberikan.
Sentralisasi Obat
Total 1 3,7
Treathened (Ancaman)
1. Semakin tingginya pengetahuan 1 3 3
masyarakat tentang hukum
Total 1 3
Superfisi
Timbang terima
Timbang terima
Strength (Kekuatan) Bobot Rating Skor
1. Adanya klarifikasi tanya jawab dan 0,2 2 0,4
validasi terhadap semua yang
ditimbang terimakan
2. Semua perawat tau hal-hal yang perlu 0,2 3 0,6
dipersiapkan dalam timbang terima
3. Timbang terima merupakan kegiatan 0,3 4 1,2
rutin yang telah dilaksanakan
4. Adanya buku khusus untuk pelaporan 0,3 2 0,6
timbang terima S–W
Total 1 2,8 2,8 – 2,7 =
0,1
Weakness (Kelamahan)
1. Saat timbang terima perawat tidak 0,3 3 0,9
menyebutkan masalah keperawatan
pasien
2. Belum tersedianya SOP baku untuk 0,3 4 1,8
timbang terima
Total 1 2,7
O–T
Treathened (Ancaman) Bobot Rating Skor
3 – 3,8 = -0,8
1. Kemungkinan perawat tidak 0,2 3 0,6
mengetahui dengan lengkap data pasien
2. Perawat tidak lagi mengerjakan tugas 0,8 4 3,2
pokok seorang perawat
Total 1 3,8
Discharge Planning
Ronde Keperawatan
Dokumentasi
Threat (Ancaman)
1. Lembar asuhan keperawatan dan 1 4 4
lembar cacatan perkembangan terpisah
sehingga dapat menyebabkan
kebingungan pada perawat ruangan.
63
Total 1 4
2.8 Diagram La
66
M5 (Mutu)
1. Tenaga kesehatan di ruang Krisan Lily 1. Melakukan edukasi kembali kepada tenaga
A sudah menegerti cara cuci tangan 6 kesehatan di ruang Krisan Lily A untuk
langkah dalam 5 momen, tapi dalam melakukan cuci tangan 6 langkah serta
praktiknya tenaga kesehatan di ruang mngpalikasikan reward dan punishment
tersebut belum disiplin untuk
melaksanakan 6 langkah cuci tangan
67
BAB III
RENCANA INTERVENSI
ALTERNATIF
INDIKATOR PENANGGUNG
NO MASALAH TUJUAN PEMECAHAN WAKTU
KEBERHASILAN JAWAB
MASALAH
M1 (MAN)
1. Ruang krisan lily A Untuk lebih Mengusulkan Minggu III 1. Ditambahnya tenaga Kania
kurang 2 tenaga efektif dalam kepada kepala keperawatan (SDM) Nasma
keperawatan melakukan ruangan.
berdasarkan rumus asuhan
Gillies. keperawartan.
M2 (MATERIAL)
2. Tersedia ruang isolasi Mencegah Menyediakan Minggu III Tersedianya ruang isolasi Desi Nur Indah
untuk pasien dengan penularan ruang isolasi sesuai standart Agil M Isa
penyakit menular penyakit untuk pasien yang
namun belum sesuai rentan penyakit
standart ruang isolasi menular
M3 (Method)
3. Kepala ruang sudah Terdapat Pembuatan Minggu III 1. Kepala ruang mengerti Achmad Miftakhul
menerapkan panduan dalam petunjuk teknis menejemen apa yang Napik
menejemen di ruangan menjalankan dalam digunakan di ruangan Waode Lian N
68
4. Saat timbang terima Timbang Membuat SOP Minggu ke III Proses timbang terima Achmad Miftakhul
terkadang masalah terima menjadi timbang terima lebih rapi, Napik
keperawatan dan lebih komplit pendokumentasian dan Waode Lian N
tindakan keperawatan sesuai dengan pelaporan lebih lengkap
dibacakan namun tidak prosedur
lengkap, dan pada saat timbang terima
di ruangan pasien berdasarkan
dilakukan valinasi (Nursalam)
ulang namun tidak
dilakukan pada seluruh
pasien.
69
5. Asuhan keperawatan Dokumentasi Pembuatan format Minggu ke III Terdapat dokumentasi Achmad Miftakhul
telah dikerjakan oleh Asuhan Asuhan Asuhan keperawatan Napik
perawat Krisan Lily A, keperawatan Keperawatan secara utuh. Waode Lian N
tetapi penyusunannya lebih mudah digabungkan
masih terpisah dipahami dan dengan cacatan
sehingga terdapat lebih sesuai perkembangan
beberapa data yang dengan Nanda
kurang singkron. NIC, NOC
M4 (Money)
M5 (Mutu)
6. Masih ada pengunjung Pengunjung KIE dan Mingguke III KIE dan memasang tanda Indah Dwi K
yang memotret pasien mengikuti memasang tanda tidak boleh memotret Oktaviani Putri P
ketika di rawat di peraturan yang tidak boleh pasien
ruangan berlaku memotret pasien
7. Masih ada Keluarga/ Melakukan Minggu ke III Pengunjung melakukan Indah Dwi K
keluarga/pengunjung pengunjung penyuluhan cuci cuci tangan 6 langkah Oktaviani Putri P
yang tidak melakukan melakukan tangan
cuci tangan (6 langkah) cuci tangan (6
langkah)
8. Masih ada komplain Menurunnya Pemberian KIE Mingguke III Kepuasan pasien Indah Dwi K
pada bulan November angka dan informasi meningkat Oktaviani Putri P
yang berkaitan dengan complain tentang pelayanan
pelayanan yang pasien dan yang akan
diberikan keluarga diberikan
terhadap
70
pelayanan
keperawatan
9. Masih ada keluarga pengunjung KIE keluarga Minggu ke III Pengunjung teredukasi Indah Dwi K
pasien dan pengungjung memahami yang bertanggung dalam penggunaan alat Oktaviani Putri P
tidak memahami cara penularan jawab atas pasien perlindungan diri
penyakit yang diderita penyakit dan untuk penggunaan (masker)
pasien isolasi dan cara mencegah masker berkaitan
pencegahan penularan dengan cara
penularannya dengan penularan
menggunakan penyakit
masker
71
BAB IV
Sentralisasi obat
Superfisi
Timbang terima
Discharge Planning
Ronde Keperawatan
Dokumentasi
Total 1 3
78
4.3.2 M2 (Material)
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 19 November s.d 24
November 2018 didapatkan inventaris alat keperawatan diruang krisan-lily
A sudah sesuai standart depkes RI. Alat-alat medis masih dapat digunakan
dengan baik sebagaimana fungsinya, namun ada sarana kesehatan yang
belum sesuai standard dan fungsinya yaitu fasilitas ruang isolasi. Dimana
penerapan pengelolaan sirkulasi belum sesuai standart yaitu dengan
pengkondisian udara masuk dengan Open Circulation System dan
pengkondisian udara keluar melalui Vaccum Luminar Air SuctionSystem
Air Sterilizer System dengan Burning & Filter. Selain itu tempat
pengunjung dan penunggu masih dalam satu ruang tanpa ada pemisah antara
pasien dan penunggu. Tidak adanya keterangan ruang Isolasi dan juga tata
tertib di ruang isolasi.
Berdasarkan hasil kegiatan pengkajian selama 1 minggu pada 19
November s.d 24 November 2018, maka dilakukan pengusulan pengadaan
ruang isolasi khusus terstandart dimana pengelolaan pencahayaan, sirkulasi
dan pemisah antara penunggu dan pasien memenuhi kriteria standart Depkes
RI dan juga dengan melakukan pengajuan SOP standard ruang isolasi dan
83
SOP desinfeksi ruang yang terpajan infeksi pada ruang isolasi yang belum
terstandar.
4.3.3 M3 (Metode)
a. Ronde keperawatan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di ruang Krisan lily A,
belum pernah diadakan ronde keperawatan. Setelah role play ronde
keperawatan yang dilakukan bersama mahasiswa profesi menejemen
dan beberapa tim medis lain, maka menjadi gambaran tentang
pelaksanaan ronde keperawatan, sehingga kedepan jika ada pasien
yang perlu untuk dirondekan maka ruang Krisan Lily A siap untuk
mengadakannya.
b. Timbang Terima
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di ruang Krisan lily A
timbang terima yang dilakukan sudah dilakukan setiap akan
pergantian dinas. operan masih sering dilakukan dengan tidak fokus,
dan jarang sekali perawat menyebutkan diagnosa keperawatan pasien
hanya menyebutkan keluhan pasien saat operan. Serta terapi yang
dibacakan hanya terapi dokter sesekali mungkin ada terapi
keperawatan yang dibacakan. Saat di ruangan pasien tidak divalidasi
keluhan dan kebutuhan pasien. Setelah dilakakun intervensi timbang
terima menjadi lebih baik diagnose keperawatan di bacakan dan saat
di pasien semua pasien di validasi ulang
c. Asuhan keperawatan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara didapatkan standar
Asuhan Keperawatan yang digunakan di ruang Krisan Lily
menggunakan acuan NANDA NIC dan NOC. Pada ruang krily format
pengkajian menggunakan form B1-B6, tersedia kolom untuk
penulisan diagnosis keperawatan, rencana keperawatan terdapat form
tersendiri yang berisi kolom diagnosis, NOC dan NIC. Untuk lembar
implementasi masih dalam bentuk cek lis CKHP, form evaluasi ditulis
di Catatan Perkembangan, dengan penulisan soap yang tidak singkron
dengan NOC. Setelah dilakukan intervensi maka akan segera
dilaksankan ketika format itu sudah diproduksi masala tau di
84
4.3.4 M4 (Money)
Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 19 November s.d 21 November
2018 ruang Krisan Lily A didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan tarif
fasilitas kamar antara kamar Krisan dan Lily. Tarif tindakan peraatan sudah
sesuai dengan yang yang ditentukan rumah sakit dan tidak ada perbedaan
harga antara ruang Krisan dan Lily.
4.3.5 M5 (Mutu)
Berdasarkan hasil observasi di ruang Krisan Lily A didapatkan bahwa
keluarga/pengunjung masih ada yang belum melakukan cuci tangan 6
langkah. Setelah dilakukan role play dan penyuluhan cuci tangan
keluarga/pengunjung bersedia melakukan cuci tangan untuk menghindari
penyebaran infeksi melalui kontak tangan.
Masih ada keluarga/pengunjung yang tidak menggunakan masker di
ruang 306 dan 307 (ruang isolasi namun belum sesuai standart). Setelah
dilakukan role play dan KIE secara berkala pada pasien yang masuk dengan
resiko penularan yang tinggi melalui udara didapatkan pasien dan keluarga
bersedia menggunakan masker saat masuk ke ruang 306 dan 307 (ruang
isolasi snamun belum sesuai standart) untuk menghindari risiko penularan
penyakit.
Masih ada keluarga/pengunjung pasien yang melakukan perekaman
video atau foto saat dilakukannya tindakan. Setelah di beri KIE tentang
peraturan rumah sakit bahwa tidak diperbolehkan mempotret dan ditempel
stiker tentang peraturan dilarang mempotret pasien dan keluarga memahami
dam mematuhi peraturan yang terlah ditetapkan.
a. Rencana kegiatan
Membuat sop timbang terima dan ronde keerawatan sebagai acuan
bagi perawat ruangan untuk melakukan timbang terima dan ronde
keperawatan yang baik dan benar. Serta pembuatan form dokumentasi
keperawatan untuk memperbaiki dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan.
4.4.2 Penyediaan ruang isolasi yang sesuai standart dan SOP bagaimana cara
mensterilisasikan ruang isolasi yang benar
a. Rencana kegiatan
Mengajukan kepada atasan untuk menyediakan ruang isolasi yang
memenuhi standart di ruang krisan dan lily dan mengajarkan kepada
Cleaning Service dan seluruh perawat di ruangan untuk mengetahui
bagimana cara yang benar tentang sterilisasi ruangan isolasi yang sudah
dipakai pasien dengan diagnosa penyakit menular.
b. Evaluasi
Dari hasil evaluasi implementasi berdasarkan prioritas masalah
didapatkan hasil yaitu kepala ruangan sudah mengajukan kepada atasan
untuk pengadaan ruang isolasi yang standart di ruang krisan nomer 321
dan masih dalam proses dan untuk SOP mengenai sterilisasi ruang
isolasi masih belum di ajarkan dan kami akan bekerja sama dengan
kepala ruangan untuk mengajarkan bagaimana cara sterilisasi ruang
isolasi yang sesuai dengan SOP yang benar. Selama melakukan
implementasi manajemen di ruang krisan lily, kami bekerja sama
dengan kepala ruangan untuk menyediakan hal-hal terkait rencana
implementasi yang akan dilakukan. Sehingga proses implementasi bisa
berjalan dengan baik.
b. Evaluasi
Evaluasi hasil implementasi terkait penyediaan dan
pemasangan stiker sudah terlaksana dengan baik. Selama
melakukan implementasi manajemen di ruang Krisan Lily A, kami
bekerja sama dengan kepala ruangan untuk penempatan dan jumlah
stiker yang akan dipasangkan.
4.5 Evaluasi (proses, struktur, hasil) dari kegiatan role play (timbang terima
dan ronde keperawatan)
4.5.1 Timbang Terima
a. Evaluasi Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah
tersedia antara lain : Catatan timbang terima, status klien dan kelompok
shift timbang terima. Yang membuka timbang terima masih dilakukan
oleh perawat primer, baik dinas pagi, sore dan malam
b. Evaluasi Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh perawat primer dan diikuti
oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift.
Perawat primer menyerahkan ke perawat primer dan perawat asosiate
berikutnya yang akan berdinas. Timbang terima pertama dilakukan di
nurse station kemudian ke bed klien tetapi tidak kembali lagi ke nurse
station. Isi timbang terima mencakup jumlah klien, intervensi yang
sudah dilakukan dan yang belum dilakukan serta pesan khusus bila ada.
Saat berada diruangan pasien, perawat primer tidak melakukan validasi
kepada seluruh pasien.
c. Evaluasi Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap
perawat dapat mengetahui perkembangan klien. Komunikasi antar
perawat berjalan dengan baik.
b. Evaluasi proses
Bersama KATIM, PP, dan Karu menyapa klien sambil tersenyum
Katim menyampaikan kontrak waktu, memberikan pendidikan kesehatan,
melakukan demonstrasi dan redemonstrasi tentang :
1. Jadwal Kontrol
2. Aktivitas dan istirahat
3. Minum obat teratur
4. Perawatan diri selama di rumah
Katim menyampaikan kembali tentang kondisi penyakit klien,
88
4.6.2 M2 (Material)
1. Dengan adanya pengajuan mengenai ruang isolasi yang sesuai standart
di ruang Krisan Lily A akan mengurangi penularan untuk pasien yang
tidak mengidap penyakit menular.
2. Mengajarkan bagaimana cara mensterilisasikan ruang isolasi yang
sesuai dengan SOP yang benar.
90
4.6.3 M3 (Method)
1. Meningkatkan MAKP di ruangan
2. Mempertahankan timbang terima yang baik sesuai dengan SOP
3. Mengadakan ronde keperawatan untuk pasien yang perlu dilakukan
ronde keperawatan
4. Pendokumentasian Asuhan Keperawatan pada form dokumentasi
keperawatan.
4.6.4 M4 (Money)
-
4.6.5 M5 (Mutu)
1. Mengajarkan cara cuci tangan dan waktu dilakukannya cuci tangan
pada setiap pasien baru yang masuk di ruang Krisan Lily A
2. Menjelaskan peraturan yang berlaku di rumah sakit, bahwasanya tidak
diperkenankan mendokumentasikan pasien baik foto maupun video
3. KIE pada keluarga pasien tentang alur pelayanan keperawatan yang
akan di berikan selama pasien menjalani perawatan di Krisan Lily A
91
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Mahasiswa mampu mengaplikasikan manajemen keperawatan di wahan
klinik (Role Play)
2. Mahasiswa mampu menerima informasi atau pengalaman di Wahan
Klinik
3. Mahasiswa mampu memecahkan atau memberi solusi secara manajerial
4. Mahasiswa mampu memberikan sumbangan saran berupa rencana
tindak lanjut
5. Pengkajian kurang maksimal sehingga berpengaruh dalam menganalisa
dan mensintesa masalah.
6. Tidak semua rencana POA dilaksanakan, oleh karena kurangnya
pemahaman tentang manajemen
5.2 Saran
5.2.1 Mahasiswa
1. Lebih aplikastif dalam mengimplementasikan ilmu manajemen
keperawatan di wahana klinikatau dunia praktik yang nyata
2. Menjalankan praktik manajemen keperawatan di wahana klinik sesuai
dengan POA yang direncanakan
3. Meningkatkan komunikasi antar praktikan dan senior serta
pembimbing, sehingga tidak terjadi mis komunikasi yang berdampak
pada kurangnya pemahaman
5.2.2 Institusi
Sebaiknya sebelum mahasiswa praktik pada stase manajemen
keperawatan, dilakukan simulasi dan demonstrasi roleplay manajeme n
keperawatan.
92
92
DAFTAR PUSTAKA
Ike Puspita Ningrum & Tri Hartiti. 2017. Peningkatan Kualitas Personal Dan
Profesional Perawat Melaluli Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
(PKB). Yogyakarta: CV Budi Utama
Komisi Akreditasi Rumah Sakit. 2017. Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit
Edisi 1
Kusnanto. 2004. Pengantar Profes Dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta
EGC
Momon Sudarma. 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. 2017. Manajmen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Dan Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
93
Lampiran 1
Keterangan :
STP : Sangat tidak Puas
TP : Tidak Puas
CP : Cukup Puas
P : Puas
SP : Sangat puas
94
Lampiran 2