Anda di halaman 1dari 274

TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.

01
Halaman : 1 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

PERENCANAAN UJI SUMUR SECARA UMUM

1. TUJUAN
Perencanaan uji sumur (well test design) bertujuan menetapkan :
a. laju aliran selama pengujian
b. kepekaan alat perekam tekanan
c. lama waktu produksi
d. lama waktu penutupan

2. METODE DAN PERSYARATAN


Perencanaan uji sumur ini dibuat untuk sumur vertikal tanpa atau dengan perekahan hidrolik.

3. LANGKAH KERJA
1. Siapkan data pendukung :
a. jenis fluida (dapat dilihat pada TR.02.01)
b. viskositas fluida, µ (cp)
c. kompresibilitas total, ct (psi-1)
d. faktor volume formasi, B (RB/STB atau RB/Mscf)
e. tebal lapisan, h (ft)
f. jari-jari lubang bor, rw (ft)
g. perkiraan harga permeabilitas, k (mD)
h. perkiraan harga porositas, φ
i. perkiraan harga skin, S
j. perkiraan harga fracture half-length, xf (ft), untuk sumur dengan perekahan hidrolik
k. perkiraan jarak sumur ke boundary yang terdekat, L (ft)

Perkiraan harga faktor skin dapat diperoleh dari hasil analisa uji tekanan sumur yang dilakukan
sebelumnya di formasi yang sama dan komplesi sumur yang serupa. Untuk reservoir dengan
permeabilitas yang kecil dimana sumur tidak dapat mengalir dengan laju yang dapat terukur,
sehingga perlu dilakukan breakdown atau acid treatment, faktor skin bisa dianggap sama dengan S
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.01
Halaman : 2 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

= −1 untuk breakdown dan S = −2 untuk acid treatment. Perkiraan harga faktor skin untuk
berbagai jenis stimulasi dan komplesi ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Perkiraan Harga Faktor Skin untuk Berbagai Jenis Stimulasi dan Komplesi.

Type of Stimulation or S
Completion
Natural completion 0
Small acid treatment −1
Intermediate acid treatment −2
Large acid or small fracture treatment −3
Intermediate fracture treatment −4
Large fracture treatment in low- −6
permeability reservoir
Very large fracture treatment in low- −8
permeability reservoir

Jika perforasi dilakukan tidak mencakup keseluruhan netpay (partial penetration) dan sumurnya
miring, ditambahkan harga skin yang dihitung berdasarkan Tabel 2. Skin akibat partial penetration
ditunjukkan oleh Sc dan skin akibat kemiringan sumur ditunjukkan oleh Sθ. Skin gabungan antara
kemiringan sumur dan partial penetration diberikan oleh Sθ+c.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.01
Halaman : 3 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

Tabel 2. Skin karena Partial Penetration dan Sumur Miring

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.01
Halaman : 4 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

Tabel 2. (Lanjutan)

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.01
Halaman : 5 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

Tabel 2. (Lanjutan)

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.01
Halaman : 6 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

Tabel 2. (Lanjutan)

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.01
Halaman : 7 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

Perkiraan permeabilitas formasi dapat diperoleh dari data pengukuran core di laboratorium
(TR.01.02) dari sumur yang akan dilakukan uji sumur atau dari sumur yang berdekatan dalam satu
formasi. Alternatif lain adalah menggunakan hasil dari tes produksi (production test) sumur, yaitu
dengan persamaan aliran pseudosteady-state jika tes produksi mencapai kondisi stabil :

141.2qBµ   re  3 
k= ln  − + S  (1)
h(P − Pwf )   rw  4 
Jika aliran belum mencapai keadaan yang stabil, maka digunakan persamaan untuk aliran
nonsteady-state, yaitu :

141.2qBµ   rd  3 
k= ln  − + S  (2)
h(Ps − Pwf )   rw  4 
0.5
 kt 
rd =   (3)
 377φµ c 
Menentukan permeabilitas formasi berdasarkan persamaan (2) dan (3)
dilakukan dengan menggunakan iterasi, seperti berikut :
a. Gunakan anggapan harga sembarang k,
b. Hitung rd berdasarkan persamaan (3),
c. Gunakan rd pada langkah (c) untuk menghitung k berdasarkan persamaan 2, bandingkan hasil
pada langkah ini dengan harga k anggapan. Jika perbedaannya cukup kecil, maka iterasi selesai
tapi jika tidak, maka gunakan harga k pada langkah ini sebagai anggapan dan lakukan kembali
langkah (b) dan selanjutnya.

Harga viskositas, faktor volume formasi dan kompresibilitas total diperoleh dari analisa fluida di
laboratorium (TR 02.04) atau berdasarkan persamaan korelasi empirik (TR 02.06).

Harga jari-jari lubang bor (rw) adalah setengah harga diameter dalam casing (casing ID) jika
dipasang sumur casing menembus formasi yang dilakukan tes. Jika tidak ada casing, jari-jari
lubang bor (rw) dapat diperoleh dari hasil pengukuran caliper log atau diperkirakan dari diameter
bit yang digunakan.

Harga porositas diperoleh dari analisa log atau hasil analisa core. Ketebalan formasi dapat
diperkirakan dari analisa data log.
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.01
Halaman : 8 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

Panjang fracture untuk sumur yang direkahkan secara hidrolik dapat diperkirakan dari hasil
fracture design atau dari hasil analisa tekanan selama dilakukan perekahan hidrolik.

2. Menghitung faktor difusivitas, η :


k
η= (4)
3,792 φ µ ct

3. Menentukan lamanya waktu wellbore storage


a. Hitung koefisien wellbore storage
- Untuk sumur minyak atau air dengan kolom gas di dalam sumur :
C = 25.65 Awb / ρ wb (5)
- Untuk sumur minyak, air atau gas satu fasa :
C = cwbVwb (6)
b. Hitung koefisien wellbore storage tak berdimensi :
0.8936 C
CD = (7)
φ ct h rw2
c. Hitung lamanya waktu wellbore storage :
α rw2 C D
t wbs = (8)
η
α = 60 + 3.5 S , untuk S ≥ -3.5 (9)
α = 15 , untuk sumur dengan perekahan hidrolik (10)

4. Menentukan waktu terjadinya aliran pseudoradial pada sumur dengan perekahan hidrolik :

3 x 2f
t prf = (11)
η

5. Menentukan waktu terjadinya pengaruh boundary :

L2
tbe = (12)

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.01
Halaman : 9 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

6. Menentukan waktu yang diperlukan untuk mencapai radius


investigasi yang diinginkan (untuk analisa produktivitas radius
investigasi antara 50 ft - 200 ft)

ri2
tend = (13)

7. Menentukan sensitivitas alat pengukur tekanan


a. Tentukan laju alir selama tes (paling besar adalah 70% dari kemampuan terbesar dari sumur)
Sumur diuji terlebih dahulu menggunakan choke dari yang terkecil sampai ke yang terbesar.
Kemudian perhatikan besar api di flare dan perhatikan kekuatan flare jika choke diperbesar.
Rate yang digunakan adalah 70% dari kemampuan terbesar sumur sesuai uji yang dilakukan
dengan berbagai ukuran choke tersebut.
b. Tentukan slope dari semilog :
qBµ
m = 162.6 (14)
kh
c. Tentukan perubahan tekanan yang masih teramati :
∆P = 0.0458 m (15)

8. Menentukan parameter perencanaan sumur


a. Waktu minimum yang diperlukan selama periode alir, tp, adalah
max(4t wbs , tend ) < t p < waktu yang tersedia (16)
b. Waktu minimum yang diperlukan selama periode penutupan, ts, adalah
max(4t wbs , tend ) < t s < min(t p , waktu yang tersedia) (17)

c. Sensitivitas alat pengukur tekanan ≤ ∆P

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.01
Halaman : 10 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

4. DAFTAR PUSTAKA

1. Lee, J. dan Watenbarger, R. A. : "Gas Reservoir Engineering", SPE Inc, Richardson, Texas,
1996.
2. Economides, M.J., Hill, A.D. dan Ehlig-Economides, C. : "Petroleum Production System",
Prentice Hall, Englewood, New Jersey, 1994.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.01
Halaman : 11 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

5. DAFTAR SIMBOL

B = faktor volume formasi, RB/STB atau RB/Mscf


ct = kompresibilitas total, psi-1
h = tebal lapisan, ft
k = permeabilitas lapisan, mD
L = jarak antara sumur dengan boundary yang terdekat, ft
P = tekanan reservoir rata-rata, psia
Ps = tekanan statik dasar sumur, psia
Pwf = tekanan alir dasar sumur, psia
q = laju produksi atau injeksi, STB/hari atau Mscf/hari
ri = radius investigasi, ft
rw = jari-jari lubang bor, ft
S = faktor skin
t = waktu, jam
xf = fracture half-length, ft
µ = viskositas, cp
φ = porositas, fraksi

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.02
Halaman : 1 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

PERENCANAAN UJI SUMUR UNTUK TIGHT GAS RESERVOIR

1. PROSEDUR DESAIN UJI ULAH TEKANAN BENTUK UNTUK SUMUR GAS SEBELUM
DIREKAHKAN (PREFRACTURE)

Prosedur berikut ini, yang didasarkan pada prinsip teoritis dan operasional yang telah
dijelaskan sebelumnya, merupakan bukti yang cukup memadai sebagai titik awal untuk desain uji
ulah tekanan bentuk sebelum direkahkan (prefracture) pada sebagian besar reservoir gas dengan
permeabilitas yang rendah (tight - k < 1 mD). Tersedianya data permeabilitas efektif gas dari hasil
perkiraan sebelum dilakukan uji sangatlah penting.
1. Diperlukan perkiraan sifat-sifat sumur dan reservoir untuk desain uji.
a. Pilih tekanan alir dasar sumur untuk periode produksi sebelum penutupan (shut-in). Pastikan
bahwa laju alir yang dihasilkan cukup besar untuk mengangkat fluida secara kontinyu dari
lubang sumur.
b. Perkirakan harga Pi dan Pwf (∆t = 0) dan hitung Pav = ½(Pi + Pwf).
c. Perkirakan sifat-sifat gas pada Pav : Bg, µ dan ct.
d. Perkirakan harga kg, h dan φ.

e. Perkirakan indeks produktivitas, J = q g /( P − Pwf ) atau sebagai alternatif, Sa.

f. Perkirakan cwb = cg pada Pav dan temperatur permukaan dan dasar sumur aritmatik rata-rata
(BHT).
g. Perkirakan koefisien wellbore storage, C :
C = c wbVwb (1)

h. Perkirakan jari-jari penyerapan, re, dari jarak sumur atau panjang, L, sampai batas tak ada lagi
aliran (no-flow boundary) terdekat.

2. Perkirakan durasi dari distorsi wellbore storage, twbs.


a. Indeks produktivitas diketahui :
200C
t wbs = (2)
JB g

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.02
Halaman : 2 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

b. Indeks produktivitas tidak diketahui, kgh/µ dan Sa diperkirakan :


(200,000 + 12,000S a )C
t wbs = , Sa > 0 (3)
kg h / µ
(Untuk Sa < 0, gunakan Sa = 0)

3. Perkirakan waktu yang diperlukan untuk memperoleh jari-jari investigasi yang diperlukan untuk
mencapai tujuan pengujian tersebut.
a. Analisa kerusakan (damage) atau stimulasi : ri = 200 ft (61 m).
b. Kondisi pada jari-jari penyerapan : ri = re.

t min = 948φµ ct ri / k g
2
(4)

c. Konfirmasi dari penghalang aliran suatu perkiraan jarak L dari sumur:


ri ≥ 4 L (5)

4. Perkirakan waktu, tend, dimana efek boundary akan terlihat.


a. Untuk sumur yang berada di tengah-tengah daerah penyerapan sirkular :

237φµ ct re
2

t end = (6)
kg
b. Untuk sumur yang berjarak L dari boundary terdekat :
948φµ ct L2
t end = (7)
kg

5. Pilih waktu alir untuk uji.


a. Waktu alir sebelum pengujian lebih besar dari 4twbs dan tmin.
b. Jika ri = 200 ft (61 m) tidak dapat dicapai dalam waktu yang masuk akal walaupun twbs dapat
dilampaui, harga ri yang lebih kecil dapat dipilih, tapi harus beberapa kali lebih besar dari
kedalaman kerusakan (damage) atau stimulasi yang telah diperkirakan, rs, untuk sumur yang
rusak atau mengalami proses pengasaman, misalnya ri ≥ 5 rs (dengan ri dihitung
menggunakan perkiraan sifat-sifat dalam altered zone dekat lubang sumur daripada dalam
formasi).

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.02
Halaman : 3 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

6. Pilih waktu penutupan (shut-in) untuk uji ulah tekanan bentuk.


a. Waktu penutupan harus melebihi 4twbs (langkah 2) dan tmin (langkah 3).
b. Lanjutkan seperti pada langkah 5b jika ri = 200 ft (61 m) tidak dapat dicapai pada uji
penutupan dari panjang yang masuk akal.
c. Jika ∆tmax < 4twbs untuk selama mungkin uji dilakukan, anggap suatu penutupan dasar sumur.
Sebaliknya, interpretasi uji mungkin akan didasarkan pada analisa type curve saja dan dengan
demikian bisa bermakna ganda. Juga, jika twbs > tend, penutupan dasar sumur harus
dipertimbangkan.

7. Perkirakan kemiringan dari garis lurus semilog :


162.6q g B g µ
m= (8)
kg h
Kemudian perkirakan perubahan tekanan antara waktu pada akhir garis lurus dengan 90% dari
waktu tersebut :
∆P = m log(1 / 0.90) = 0.0458m .

8. Pilih suatu pengukur tekanan yang cukup sensitif untuk merespon perubahan tekanan yang
diharapkan selama uji dilakukan.

9. Perkirakan tekanan maksimum yang ingin dijumpai dalam uji (seperti Pi).

10. Pilih suatu kisaran pengukur tekanan sehingga tekanan uji maksimum jatuh antara 60 dan 80%
dari batas tertinggi pengukur tersebut.

11. Jika memungkinkan, pilih suatu pengukur waktu pada alat pengukur yang memiliki kandungan
tersendiri sehingga sebagian besar grafik digunakan, tetapi juga agar alat pengukur tersebut hanya
digunakan satu kali selama uji dilakukan, yaitu agar tidak perlu diambil dan digunakan kembali
(sampai dengan 180 jam lamanya, diluar dimana resolusi waktu sangat kecil sehingga lebih
disukai untuk meggunakan alat pengukur itu lagi). Pengukur berurutan dua-dua sangat penting.
Satu alternatif yang sempurna pada pengukur mekanikal konvensional adalah pengukur tipe
memori (memory-type gauge).

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.02
Halaman : 4 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

2. CONTOH DESAIN
Bagian ini menjabarkan prosedur yang dianjurkan untuk memperkirakan permeabilitas yang
akan digunakan pada perhitungan desain dan desain uji ulah tekanan bentuk sebelum direkahkan
(prefracture). Tabel 1 meringkas sifat-sifat yang umum untuk seluruh bagian dari contoh ini.

Perkiraan Permeabilitas Pendahuluan


Pada uji pendahuluan, suatu sumur gas pada formasi dengan permeabilitas rendah diproduksi selama
20 jam pada suatu harga BHP akhir; Pwf = 400 psia (2.8 MPa). Pada akhir dari periode produksi, laju
qg adalah 110 Mscf/D (3,115 std m3/D) dan produksi kumulatif adalah 110 Mscf/D (3,115 std m3).
Sebelum pengujian, formasi diinjeksi dengan air KCl dan perkiraan faktor skin apparent, Sa, adalah –
1.0. Kita ingin memperkirakan permeabilitas efektif gas, kg.

Penyelesaian.
Waktu produksi efektif, tp, adalah
24Q g (24 hr/D)110 Mscf
tp = = = 24 jam.
qg 110 Mscf/D
Kita lanjutkan dengan prosedur perkiraan yang telah dibahas sebelumnya.
1. Perkirakan rd sebagai perkiraan pertama untuk kg = 0.1 mD :
1/ 2
 kgt 
rd =  
 377φµ ct 
1/ 2
 24k g 
=  −4 
 (377)(0.118)(0.015)(2.0 × 10 ) 
= 424 kg ½
= 424 (0.1) ½
= 134 ft.
2. Cari jawaban untuk kg :

141.2q g B g µ   rd  
kg = ln  − 0.75 + S a 
h( Pi − Pwf )   rw  

(141.2)(110)(1.5)(0.015)   rd  
= × ln  − 0.75 − 1.0
(6)(3,200 − 400)   0.365  

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.02
Halaman : 5 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

  r  
= 0.0208ln d  − 1.75
  0.365  
  134  
= 0.0208ln  − 1.75
  0.365  
= 0.0864 mD.
3. Saring lagi perkiraan dari rd :
rd = 424 kg ½ = (424)(0.0864) ½ = 125 ft.
4. Saring lagi perkiraan dari kg :

  125  
k g = 0.0208ln  − 1.75 = 0.0850 mD.
  0.365  
5. Iterasi lagi:
rd = 424(0.0850) ½ = 124 ft;

  124  
k g = 0.0208ln  − 1.75
  0.365  
= 0.0848 mD.....konvergen.
Perlu diperhatikan bahwa setelah 30 hari produksi pada BHP yang sama,
k g h( Pi − Pwf )
qg =
  kgt  
70.6 B g µ ln  + 2S a 

  1,688φµ ct rw
2
 
(0.0848)(6)(3,200 − 400)
=
  (0.0848)(30)(24)  
(70.6)(1.5)(0.015)ln  −4 2 
− 2
  (1,688)(0.118)(0.015)(2.0 × 10 )(0.365)  
= 77.6 Mscf/D.

Desain Uji Ulah Tekanan Bentuk Sebelum Perekahan (Prefracture)


Kita ingin melakukan suatu uji ulah tekanan bentuk pada sumur sebelum perekahan. Tujuan kita
adalah untuk mendesain suatu uji yang dapat menyediakan perkiraan permeabilitas formasi dan
tekanan awal reservoir. Untuk meminimumkan gas yang terbakar, operator lebih suka untuk
memproduksi sumur selama 1 hari atau kurang dan lebih suka membatasi periode penutupan sampai
kurang dari 3 hari.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.02
Halaman : 6 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

TABEL 1 – SIFAT-SIFAT YANG DIGUNAKAN DALAM CONTOH DESAIN


φ 0.118
rw, ft 0.365
Pwf, psia 400
Vwb, bbl 15
Pi, psia 3,200
µ, cp 0.015
Bg, RB/Mscf 1.5
h, ft 6
2.0 × 10
-1 -4
ct, psi
2.9 × 10-4
-1
cwb, psi

Penyelesaian :
Kita mulai dengan memperkirakan sifat-sifat.
1. Perkiraan sifat-sifat.
a. Perkiraan harga kg, h, µ dan S telah disediakan di atas. Bagaimanapun, untuk Sa < 0, kita
gunakan Sa = 0 untuk desain uji.
b. Koefisien penyimpanan lubang sumur diperkirakan dengan :
C = cwb Vwb
= (2.9 × 10-4)(15)
= 0.00435 bbl/psi
c. Perkiraan harga Bg, ct dan φ disediakan pada Tabel 1.
d. Produksikan sumur pada Pwf = 400 psia (2.8 MPa) dan asumsikan bahwa qg = 100 Mscf/D
(2832 std m3/D) dapat dipertahankan pada akhir periode alir.
e. Untuk jarak 640 acre (259 ha) :

re = A/π

= (640)(43560) / π
= 2979 ft.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.02
Halaman : 7 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

2. Durasi dari distorsi penyimpanan lubang sumur:


(200,000 + 12,000S a )C
t wbs =
kg h / µg

=
[200,000 + (12,000)(0)](0.00435)
(0.0848)(6) /(0.015)
= 25.6 jam.

3. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelidiki jarak-jarak yang bervariasi ke arah reservoir :

t = 948φµ ct ri / k g
2

= (948)(0.118)(0.015)(2.0 × 10 −4 )ri / 0.0848


2

= 0.00396 ri ,
2

dimana :
ri t
(ft) (jam)
10 0.396
50 9.9
100 39.6

4. Waktu, tend, dimana efek batas terlihat :

237φµct re
2

t end =
kg

(237)(0.118)(0.015)(2.0 × 10 −4 )(2979) 2
=
(0.0848)
= 8,780 jam.

5. Waktu alir untuk pengujian : Sumur harus dialirkan selama 4 hari, sebab 4twbs = (4)(25.6) = 102
jam atau secara mudah, 4 hari. Dengan periode alir tersebut, sekitar 150 ft (46 m) formasi akan
diselidiki di dekat lubang sumur. Laju alir sebesar 100 Mscf/D (2864 std m3/D) akan
dipertahankan pada akhir dari periode ini.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.02
Halaman : 8 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

6. Waktu penutupan : Waktu penutupan selama 4 hari juga digunakan.

7. Kemiringan garis lurus semilog :


162.6q g B g µ
m=
kg h

(162.6)(100)(1.5)(0.015)
=
(0.0848)(6)
= 719 psi/cycle.
Perubahan tekanan antara akhir dari pengujian (96 jam) dan waktu pada 90% durasi pengujian
(86 jam):
∆P = 0.0458 m
= (0.0458)(719)
= 33 psi.

8. Pengukur tekanan dengan sensitivitas secukupnya : Suatu tabung pengukur Bourdon yang biasa
cukup sensitif untuk uji ini. Pengukur lain dengan sensitivitas yang lebih besar juga dapat
diterima.

9. Untuk Pi = 3,200 psia (22 MPa), kisaran pengukur berkisar dari 4,000 sampai 5,300 psia (27.6
sampai 36.5 MPa).

10. Suatu pengukur waktu 120-jam akan dibutuhkan untuk alat pengukur.

Ringkasan
Operator tidak dapat menguji sebagaimana yang dianjurkan pada awalnya dan tetap memperoleh uji
yang layak. Bahkan, ia harus :
(1) mengalirkan sumur selama 4 hari pada Pwf = 400 psia (2.8 MPa),
(2) menutup sumur selama 4 hari, dan
(3) menggunakan tabung pengukur Bourdon dengan kisaran 4,000 psia (27.6 MPa) dan pengukur
waktu 120-jam.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.02
Halaman : 9 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

Pada pengujian, distorsi penyimpanan lubang sumur akan diatasi baik pada periode alir maupun ulah
tekanan bentuk, dan efek batas tidak akan dijumpai.
Seperti telah dibahas sebelumnya, akan diperoleh cukup banyak kegunaan dari penentuan suatu harga
dari tekanan penemuan (discovery pressure), Pi, sebelum urutan uji alir/ulah tekanan bentuk
dilakukan. Waktu saat uji sebelum perekahan dilakukan bisa menjadi kesempatan terbaik untuk
menentukan Pi, yang diperlukan untuk analisa umum teknik reservoir dan lebih spesifik untuk
membantu interpretasi uji ulah tekanan bentuk sebelum perekahan. (Garis lurus semilog yang tepat
pada grafik Horner harus diekstrapolasi ke harga Pi yang diketahui). Tekanan penemuan ini dapat
diukur dengan memproduksikan sumur untuk waktu yang singkat (misalnya 5 menit) dan
menutupnya cukup lama (beberapa jam) sehingga tekanan naik sampai Pi.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.02
Halaman : 10 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

3. DAFTAR PUSTAKA

1. Lee, W. J. : "Pressure-Transient Test Design in Tight Gas Formations", SPE, Texas A&M U.,
1987.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.02
Halaman : 11 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

4. DAFTAR SIMBOL

Bg = faktor volume formasi gas dihitung pada Pav, RB/Mscf (res m3/std m3)
C = koefisien wellbore storage, bbl/psi (m3/MPa)
cg = kompresibilitas gas, psia-1 (Pa-1)
ct = kompresibilitas total dihitung pada Pav, psia-1 (Pa-1)
cwb = kompresibilitas gas di dalam lubang sumur, psia-1 (Pa-1)
h = ketebalan bersih, ft (m)
J = indeks produktivitas, qg( P − Pwf), Mscf/D-psi (std m3/d.kPa)
kg = permeabilitas formasi gas, mD
L = jarak dari sumur ke boundary terdekat, ft (m)
P = tekanan rata-rata daerah pengurasan, psia (kPa)
Pav = tekanan rata-rata aritmatik, ½(Pi + Pwf), psia (kPa)
Pi = tekanan awal, psia (kPa)
Pwf = tekanan alir dasar sumur, psia (kPa)
Qg = produksi gas kumulatif, Mscf (std m3/d)
re = jari-jari pengurasan eksternal, ft (m)
ri = jari-jari investigasi, ft (m)
rs = jari-jari zona yang berhubungan di dekat lubang sumur, ft (m)
Sa = faktor skin apparent, S + Dqg, tak berdimensi
t = waktu, jam
tend = waktu di akhir garis lurus semilog, jam
tmax = harga waktu maksimum untuk suatu uji, jam
tmin = harga waktu minimum untuk suatu uji, jam
twbs = durasi distorsi wellbore storage, jam
Vwb = volume lubang sumur, bbl (m3)
µ = viskositas gas dihitung pada Pav, cp (Pa.s)
φ = porositas batuan reservoir, tak bersatuan

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.03
Halaman : 1 / 19
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

PERENCANAAN UJI DENYUT TEKANAN RESERVOIR

1. TUJUAN
Perencanaan uji denyut tekanan reservoir (pulse test) bertujuan menetapkan :
a. laju aliran selama pengujian
b. kepekaan alat perekam tekanan
c. waktu denyut
d. panjang siklus denyut
e. lama waktu produksi

2. METODE DAN PERSYARATAN


2.1. METODE
Metode Kamal dan Brigham
Uji denyut dilaksanakan dengan mengirimkan denyut tekanan karena perubahan aliran di sumur
aktif dan direkam di sumur pengamat. Sumur aktif diproduksi atau diinjeksi kemudian ditutup
secara berselang. Pengaruh perubahan tekanan dipantau pada sumur pengamat yang ditutup.

2.2. PERSYARATAN
Karena perioda pendenyutan pendek, maka respon tekanan yang terpantau di sumur pengamat
biasanya kecil. Kadang-kadang perbedaan tekanan tersebut lebih kecil dari 0.01 psi, sehingga
untuk pengujian ini memerlukan alat pengukur tekanan yang sangat peka.

3. LANGKAH KERJA
1. Siapkan data pendukung :
a. laju aliran atau laju injeksi sumur (qo), STB/hari
b. viskositas minyak (µo), cp
c. kompresibilitas total (ct), psi-1
d. faktor volume formasi minyak (Bo), bbl/STB
e. tebal lapisan (h), ft
f. jari-jari lubang bor (rw), ft
g. perkiraan harga permeabilitas (k), mD

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.03
Halaman : 2 / 19
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

h. perkiraan harga porositas (φ)


i. jarak sumur aktif ke sumur pengamat (r), ft
2. Untuk mendapatkan waktu penutupan yang pendek, maka dipilih denyut yang pendek, misalnya F1
= 0.3.
3. Dari harga F1 = 0.3 tersebut, tentukan harga maksimum F1 dan harga maksimum tL/∆tc dari
Gambar 2 untuk denyut genap pertama dan dari Gambar 4 untuk denyut ganjil pertama.
4. Dengan menggunakan Gambar 6 atau 8 (sesuai dengan jenis denyut yang dipilih), tentukanlah
harga (tL)D/rD2 berdasarkan harga tL/∆tc dari butir 3.
5. Kemudian tentukan time lag (tL) dari persamaan :

tL =
(
φ ct µ r 2 (t L ) D / rD 2 ) (1)
0.0002637 k
Panjang siklus denyut, (∆tc) ditentukan dari persamaan :
tL
∆t L = (2)
(t L / ∆t c )
6. Waktu siklus denyut, (∆tp), ditentukan dari hubungan :
∆t P = F 1 ∆t c (3)

 ∆P 
7. Perbandingan respon amplitude dan laju aliran   ditentukan dari persamaan :
 q 
(
∆P 141.2 Boµ ∆PD (t L / ∆t c ) 2
=
) (4)
q k h (t L / ∆t c ) 2
8. Apabila laju aliran sumur sudah ditentukan atau dibatasi oleh kondisi operasional, maka harga ∆P
yang diperoleh menentukan kepekaan alat perekam tekanan. Atau sebaliknya, apabila kepekaan
alat pengukur tekanan terbatas, maka laju aliran yang harus ditentukan harganya.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.03
Halaman : 3 / 19
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

4. DAFTAR PUSTAKA

1. Matthews C. S. dan Russell D. G., : "Pressure Build-Up and Flow Tests in Wells", Monograph
Volume 1, Henry L. Doherty Series, SPE - AIME, Dallas, 1967.
2. Lee, John : "Well Testing", SPE Textbook Series Volume 1, New York, Dallas 1982.
3. Earlougher, R. C, Jr., : "Advances in Well Test Analysis", Monograph Vol. 5, Henry L. Doherty
Series SPE - AIME, Dallas 1977.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.03
Halaman : 4 / 19
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

5. DAFTAR SIMBOL

Bo = faktor volume minyak, bbl/STB


ct = kompresibilitas total, psi-1
Ei = fungsi eksponensial integral
h = tebal lapisan, ft
k = permeabilitas lapisan, mD
kh/µ = transmissibility, mD-ft/cp
∆P = amplitude denyut, psig
(∆P)D = amplitude denyut, tak berdimensi
Pi = tekanan reservoir, psig
Pws = tekanan pada sumur pengamat, psig
q = laju produksi atau injeksi, STB/hari
r = jarak antara sumur denyut dengan sumur pengamat, ft
rw = jari-jari lubang bor, ft
rd = jarak antara sumur aktif dan sumur pengamat, tak berdimensi
t = waktu, jam
∆tc = panjang siklus, jam
tL = time lag, jam
(tL)D = time lag, tak berdimensi
tp = panjang denyut, jam
t1 = waktu penutupan sumur 1, jam
t2 = waktu penutupan sumur 2, jam
µo = viskositas minyak, cp
φ = porositas, fraksi
φ ct h = storativity, ft/psi

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.03
Halaman : 5 / 19
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

6. LAMPIRAN
6.1. LATAR BELAKANG DAN RUMUS
Metode ini diperkenalkan oleh Johnson, Greenkorn dan Woods. Cara ini menggunakan laju
denyut pendek (short rate pulses) dari suatu sumur yang merupakan periode perubahan-
perubahan laju produksi atau laju injeksi dan penutupan sumur. Akibat denyut ini dalam hal
perubahan tekanan, diukur di dalam sumur pengamat. Karena periode denyut ini pendek dan
respon tekanannya kecil, maka diperlukan alat pengukur tekanan khusus yang mampu
mendeteksi perubahan-perubahan tekanan yang sangat kecil, misalnya 0.01 psi.
Gambar 2 memperlihatkan laju produksi denyut yang dikirimkan oleh sumur aktif serta
respon tekanan yang diterima di sumur pengamat. Pada gambar ini diperlihatkan pula adanya
ketinggalan waktu (tL) dan respon amplitude dengan (∆P).
Dasar persamaan matematika dari uji denyut adalah persamaan aliran fluida di dalam media
berpori dengan arah radial. Adanya perubahan-perubahan laju aliran pada sumur pengamat dapat
diturunkan dengan cara superposisi sehingga mendapatkan persamaan sebagai berikut :

Pws = Pi −
( )
70.6 B q ∆PD (t L / ∆t c ) 2   S r 2 
E  −  − E

 −
S r2 
 + E


S r2 
 (5)
 i   i   i 
k h (t L / ∆t c )  4(t - ∆t1 )   4T (t − ∆t1 − ∆t 2 ) 
2
  4Tt 
dimana :
T = transmissibility = kh/µ
S = storativity = φ h c
∆t1 = lama waktu suraur diinjeksi/diproduksikan
∆t2 = lama waktu sumur ditutup
r = jarak dari sumur pengamat ke sumur aktif
Pi = tekanan reservoir
Dari persamaan (5) terlihat bahwa besarnya respon adalah fungsi dari transmissibility (T) dan
storativity (S). Sehingga apabila diketahui karakteristik dari respon denyutan, maka dapat
dihitung harga T dan S tersebut.

6.1.1. Metode Analisa


Metode analisa uji ini telah dikembangkan pertama oleh Johnson-Greenkorn Woods
dan Brigham-Kamal. Metode Kamal-Brigham adalah yang paling mudah dan sederhana
sedangkan yang lain harus menggunakan “package program computer”.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.03
Halaman : 6 / 19
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

Metode Kamal-Brigham menggunakan beberapa definisi dan persamaan, yaitu ;


∆t p
a. F1 = (6)
∆t c
dimana :
F1 adalah perbandingan antara panjang denyut (∆tp) dan panjang siklus (∆tc)
seperti terlihat pada Gambar 1.
0.0002637k t L
b. (t L ) D = (7)
φ µ ct rw 2
(tL)D adalah ketinggalan waktu (lag time)
r
c. rD = (8)
rw
rD adalah jarak tak berdimensi antar sumur aktif ke sumur pengamat.
k h ∆P
d. ∆PD = (9)
141.2 q B µ
∆PD adalah amplitude respon tekanan tak berdimensi dan q adalah laju aliran
produksi dari sumur pendenyut. Hubungan antara respon amplitude dengan (tL/∆tc2) vs
∆tp/∆tc untuk denyut genap atau denyut ganjil terlihat pada Gambar 3, 4, 5 atau 8. Dari
hubungan-hubungan ini Kamal-Brigham mendapatkan persamaan untuk permeabilitas
lapisan (k) sebagai berikut :
141.2 q B µ (∆PD (t L / ∆t c ) 2 )
k= (10)
h ∆P(t L / ∆t c ) 2
dimana ∆P dan tL adalah respon pada sumur pengamat, ∆tc panjang siklus sumur aktif dan
(∆PD) (tL/∆tc)2 dari Gambar 3 untuk harga tL/∆tc dan F1 yang sesuai.
Setelah harga k diperoleh, maka φ ct dihitung dari hubungan :
0.0002637 k B µ t L
φ ct =
(
µ r 2 (t L ) D / rD
2
) (11)

dimana harga ((tL)D/rD2) diperoleh dari grafik Gambar 6, 7, 9 atau 10 disesuaikan dengan
jenis denyut yang dipilih.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.03
Halaman : 7 / 19
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

6.1.2. Perencanaan Uji Denyut


Untuk mendapatkan hasil uji yang optimum perlu suatu perencanaan uji berdasarkan
pengandaian sifat-sifat batuan dan fluida reservoir yang akan diuji dengan mengingat pula
kondisi sumur yang akan dipergunakan untuk pengujian. Untuk mendapatkan waktu
penutupan yang pendek, maka dipilih denyut yang pendek, yaitu harga F1 = 0.3.
Dengan menggunakan grafik-grafik Gambar 3 s/d 10, tentukan harga maksimum
PD(∆tL/∆tc)2 untuk pulse yang sesuai. Kemudian baca harga tL/∆tc dan harga (tL)D/rD2.
Ketinggalan waktu (tL) dapat dihitung dari persamaan (11) dan ∆tc dari hubungan :
∆tc = tL/(tL/∆tcs) (12)
sedangkan waktu penutupan (t) dari hubungan :
∆tp = F1 ∆tc (13)

6.2. CONTOH PERHITUNGAN


6.2.1. Perhitungan Perencanaan Uji Denyut
Uji denyut akan dilakukan pada suatu reservoir minyak dengan menggunakan satu sumur
aktif dan satu sumur pengamat yang berjarak 660 ft. Perkiraan sifat-sifat fluida dan
batuan reservoir adalah sebagai berikut :
k = 200 mD
µ = 3 cp
h = 25 ft
r = 660 ft
ct = 10 × 10-6 psi-1
φ = 0.18
Bo = 1.1 bbl/STB

Penyelesaian :
1. Dipilih denyut genap pertama (first even pulse) dengan F1 = 0.3.
2. Berdasarkan F1 = 0.3, lihat Gambar 3 akan diperoleh :
[∆PD(tL/∆tc) maksimum = 0.0042
tL/∆tc maksimum = 0.33
3. Dari Gambar 7 dan besaran-besaran dari butir 2 diperoleh :
(tL)D/rD2 = 0.122
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.03
Halaman : 8 / 19
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

4. Hitung time lag (tL) :

tL =
(
φ ct µ r 2 (t L ) D / rD 2 )
0.0002637 k
(0.18)(10 × 10 −6 )(3)(660) 2 (0.122)
=
0.0002637 (200)
Hitung panjang siklus denyut (∆tc) :
∆tc = tL/(tL/∆tc) = 5.4/0.33 = 16.4 jam
5. Hitung waktu siklus denyut (∆tp)
∆tp = F1 ∆tc = (0.3)(16.4) = 4.9 jam
∆P
6. Hitung
q

(
∆P 141.2 Bo µ ∆PD (t L / ∆t c ) 2
=
)
q k h (t L / ∆t c ) 2
141.2(25)(3)(0.0042)
=
(200)(25)(0.33) 2
= 3.6 × 10 −3
7. Apabila laju aliran dibatasi oleh kondisi operasi, misalnya sebesar 100 STB/hari,
maka ∆P = 0.36 psi. Berarti dibutuhkan alat perekam tekanan dengan kepekaan 0.01
psi.
8. Kesimpulan :
Untuk laju produksi = 100 STB/hari, maka panjang siklus pendenyutan ∆tc = 16.4
jam.
Waktu denyut (lamanya menutup sumur) = 4.9 jam.
Lama memproduksikan sumur = (16.4 – 4.9) = 11.5 jam.
Maka diharapkan amplitude tekanan maksimum (∆P) = 0.36 psi.
Timelag yang terjadi = 5.4 jam.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.03
Halaman : 9 / 19
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

6.3. GAMBAR YANG DIGUNAKAN

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.03
Halaman : 10 / 19
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.03
Halaman : 11 / 19
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.03
Halaman : 12 / 19
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.03
Halaman : 13 / 19
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.03
Halaman : 14 / 19
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.03
Halaman : 15 / 19
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.03
Halaman : 16 / 19
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.03
Halaman : 17 / 19
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.03
Halaman : 18 / 19
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.01.03
Halaman : 19 / 19
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan Uji Sumur

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.02
Halaman : 1 / 10
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Identifikasi Model Reservoir

IDENTIFIKASI MODEL RESERVOIR

1. TUJUAN

Mengetahui model-model reservoir dari hasil Uji Buildup.

2. METODE DAN PERSYARATAN


2.1. METODE
Metode ini menggunakan karakteristik sifat-sifat tekanan yang ditunjukkan berupa plot dari
rezim aliran yang merupakan hasil dari Uji Buildup.

2.2. PERSYARATAN
Metode ini hanya berlaku untuk Uji Buildup.

3. LANGKAH KERJA
1. Dengan menggunakan metode-metode yang telah dibicarakan pada Pedoman Kerja yang
bersangkutan, plot t(d∆Pa/d∆ta) vs ta dan ∆Pa vs ta untuk uji drawdown. Untuk uji buildup, waktu
ekivalen, ∆tae, harus dihitung dan digunakan dalam fungsi plot. Sebagai tambahan, siapkan suatu
grafik khusus dari model reservoir untuk digunakan sebagai pembanding hasil plot.
2. Seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar di Lampiran, lakukan pemilihan awal
menggunakan type curve derivative (PK No. TR 05.08). Analisa awal ini dibagi menjadi bagian
waktu awal-, pertengahan- dan akhir-. Dari karakteristik bentuk kurva derivative yang dibahas
sebelumnya, analisa waktu-awal menunjukkan kehadiran dari pengaruh wellbore storage dan skin.
Hampir serupa, analisa waktu-pertengahan menunjukkan apakah reservoir bersifat homogen atau
memiliki heterogenitas. Pada akhirnya, jika uji dilakukan cukup lama, analisa waktu-akhir akan
memberikan informasi mengenai batas-batas reservoir (reservoir boundaries).
3. Dengan menggunakan ketiga teknik plotting (terutama grafik, plot log-log dari data tekanan/waktu
dan plot log-log dari data derivative tekanan), konfirmasikan hasil awal dari langkah (2).
Perhatikan bahwa tiap teknik plotting memberikan respon tekanan yang unik. Bagaimanapun,
daripada hanya mengandalkan satu plot, gunakan ketiga plot tersebut sebelum memilih suatu
model reservoir.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.02
Halaman : 2 / 10
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Identifikasi Model Reservoir

4. DAFTAR PUSTAKA

1. Lee, J. dan Wattenbarger, R. A. : "Gas Reservoir Engineering", SPE, Richardson, TX, 1996.
2. Horne, R. N. : "Modern Well Test Analysis", Petro Inc., Second Edition, Palo Alto, CA, 1995.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.02
Halaman : 3 / 10
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Identifikasi Model Reservoir

5. DAFTAR SIMBOL

Pa = adjusted pressure, psi


ta = adjusted time, jam
tae = adjusted equivalent time, jam

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.02
Halaman : 4 / 10
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Identifikasi Model Reservoir

6. LAMPIRAN
6.1. LATAR BELAKANG
Pada PK (Pedoman Kerja) yang bersangkutan telah diberikan teknik analisa untuk uji
transien-tekanan pada sumur gas. Untuk setiap teknik, kita telah membuat asumsi implisit bahwa
kita mengetahui model reservoir yang tepat untuk digunakan dalam analisa. Pada beberapa
kasus, para teknisi mungkin tidak memiliki informasi yang cukup untuk dapat menentukan
model reservoir, terutama pada lapangan yang baru ditemukan. Untungnya, sumur memberikan
respon karakteristik tekanan yang bervariasi tergantung pada kondisi di sekitar lubang sumur dan
heterogenitas pada daerah pengurasan dari sumur. Bahkan, dasar dari setiap teknik analisa adalah
pengenalan dari bentuk kurva yang mewakili beberapa model reservoir. Sebagai contoh,
karakteristik bentuk aliran dari rekahan konduktivitas-terbatas (finite-conductivity) adalah aliran
bilinear. Selama aliran bilinear, plot log-log dari (Pi – Pwf) vs waktu alir, t, memberikan suatu
garis lurus yang memiliki kemiringan 1¼.
Sebagai contoh lain, pertimbangkan pemakaian type curve untuk analisa uji sumur. Prinsip
dasarnya adalah, jika suatu plot dari data uji memberikan bentuk yang sama seperti pada type
curve di seluruh daerah waktu, maka reservoir tersebut bertipe sama dengan yang
dikarakterisasikan oleh type curve tersebut. Sayangnya, prinsip ini tidak mutlak. Tipe reservoir
yang berbeda kadang memberikan bentuk dasar yang serupa pada plot type curve. Sebagai
tambahan, baik plot semilog maupun log-log dari data tekanan/waktu seringkali tidak sensitif
terhadap karakteristik perubahan tekanan dari suatu model reservoir yang spesifik. Sebagai
alternatif dari plot tekanan/waktu, derivative tekanan seringkali digunakan secara spesifik untuk
mengidentifikasi tipe-tipe reservoir.
Bahkan, type curve derivative adalah type curve yang paling definitif untuk mengidentifikasi
tipe reservoir. Ia dapat mengidentifikasi secara tidak kentara perubahan karakteristik dalam
kemiringan yang mungkin tertutup atau tidak tampak pada type curve tekanan/waktu.
Bagaimanapun juga, baik type curve derivative maupun tekanan/waktu, lebih baik daripada
grafik semilog untuk mengidentifikasi tipe reservoir. Suatu type curve mencakup seluruh daerah
waktu, sedangkan pada plot semilog kita biasanya hanya memeriksa garis lurus semilog (daerah
waktu-pertengahan). Lebih jauh lagi, analisa semilog umumnya mengasumsikan suatu reservoir
yang homogen, sedangkan type curve menggambarkan tipe reservoir yang umum.
Pendekatan terbaik untuk mengidentifikasikan model reservoir yang tepat melibatkan tiga
teknik plotting yang utama : type curve yang biasa, type curve derivative dan "grafik khusus"

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.02
Halaman : 5 / 10
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Identifikasi Model Reservoir

untuk suatu uji. Sifat-sifat dapat diperoleh dari suatu "grafik khusus" ketika garis lurus terbentuk
selama daerah waktu tertentu. Grafik ini meliputi plot Horner untuk reservoir homogen, plot akar
pangkat dua dari waktu untuk sumur dengan rekahan berkonduktivitas tinggi dan plot akar
pangkat empat dari waktu untuk sumur dengan rekahan berkonduktivitas rendah. Ketika
reservoir sudah teridentifikasi dengan benar, ketiga plot tersebut akan mengkonfirmasikan atau
setidaknya konsisten dengan tipe reservoir hipotesis. Kini kita mempertimbangkan karakteristik
spesifik dari type curve derivative yang berguna untuk mengidentifikasi tipe reservoir dari uji
transien tekanan di sumur gas.
1. Nilai maksimum pada kurva pada waktu awal menunjukkan wellbore storage dan skin. Makin
besar nilai maksimumnya, makin luas kerusakan sumur. Sebaliknya, ketidakhadiran dari nilai
maksimum menyarankan sumur yang sudah terstimulasi (misalnya diasamkan atau
direkahkan).
2. Nilai minimum pada kurva pada waktu pertengahan menunjukkan penyimpangan dari sifat
reservoir homogen (misal heterogenitas reservoir). Contoh-contoh meliputi dual-porosity
(rekah alami) atau layered reservoir.
3. Stabilisasi atau kelandaian pada waktu akhir menunjukkan aliran radial dan berhubungan
dengan garis lurus semilog pada grafik semilog. Setelah kita bisa mengidentifikasikan daerah
ini pada plot derivative, kita dapat memperkirakan permeabilitas dan faktor skin
menggunakan analisa semilog.
4. Kecenderungan ke arah atas atau bawah dari data pada akhir uji menunjukkan kehadiran batas
reservoir. Kecenderungan ke arah atas adalah karakteristik dari satu atau lebih batas yang
bersimpangan dengan reservoir masih terbuka setidaknya pada satu arah. Contoh dari situasi
ini adalah satu sumur terletak di tengah-tengah reservoir rectangular. Hampir serupa dengan
ini, kecenderungan ke arah bawah pada uji buildup menunjukkan tutupan reservoir; semua
batas, baik tidak ada aliran maupun tekanan konstan mempengaruhi transien tekanan.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.02
Halaman : 6 / 10
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Identifikasi Model Reservoir

6.2. GAMBAR YANG DIGUNAKAN

Gambar 1a. Tampilan Rezim Aliran yang Umum pada Diagnostik log-log, Plot Horner dan Spesial

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.02
Halaman : 7 / 10
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Identifikasi Model Reservoir

Gambar 1b. Tampilan Rezim Aliran yang Umum pada Diagnostik log-log, Plot Horner dan Spesial
(Lanjutan)

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.02
Halaman : 8 / 10
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Identifikasi Model Reservoir

Gambar 2a. Tipikal Respon yang Diberikan oleh Kurva Pressure dan Pressure Derivative dari
Hasil Well Test

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.02
Halaman : 9 / 10
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Identifikasi Model Reservoir

Gambar 2b. Tipikal Respon yang Diberikan oleh Kurva Pressure dan Pressure Derivative dari
Hasil Well Test (Lanjutan)

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.02
Halaman : 10 / 10
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Identifikasi Model Reservoir

Gambar 2c. Tipikal Respon yang Diberikan oleh Kurva Pressure dan Pressure Derivative dari
Hasil Well Test (Lanjutan)

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.03
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 1/3
SUB JUDUL : Teknik Uji Sumur Pada Tahap Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Eksplorasi

TEKNIK UJI SUMUR PADA TAHAP EKSPLORASI

1. TUJUAN
Tujuan dari uji sumur pada tahap eksplorasi diantaranya adalah untuk :
− Mengetahui tekanan reservoir,
− Mengetahui batas antar fluida,
− Mengambil contoh fluida reservoir,
− Menentukan deliverability,
− Menentukan permeabilitas, dan
− Kerusakan formasi

2. JENIS-JENIS TEKNIK UJI SUMUR


Teknik uji sumur yang dilakukan pada tahap eksplorasi adalah :
− Drill Stem Test (DST)
− Formation Tester (RFT dan MDT)

Drill Stem Test (DST)


Drill Stem Test membutuhkan waktu testing yang cukup lama. Teknik ini sangat baik untuk
menentukan deliverability sumur dan menentukan permeabilitas formasi, karena aliran dari formasi
cenderung horisontal sehingga radial flow dapat lebih mudah dikenali dari data tes. Kelemahan dari
teknik ini adalah waktu testing yang cukup lama dan contoh fluida yang diambil pada umumnya tidak
valid untuk analisa PVT.

Formation Tester
− Formation tester digunakan untuk :
! Mengetahui profil tekanan secara vertikal.
! Menentukan permeabilitas vertikal.
! Mengambil contoh fluida.
Volume contoh fluida yang diambil tidak sebanyak yang diperoleh dengan menggunakan Drill
Stem Test.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.03
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 2/3
SUB JUDUL : Teknik Uji Sumur Pada Tahap Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Eksplorasi

! Menentukan permeabilitas.
Karena interval tes-nya kecil, aliran yang terjadi adalah spherical flow sebelum batas atas dan
bawah reservoir tercapai. Pada saat ini permeabilitas formasi tidak dapat ditentukan dari data tes.
Karena durasinya yang singkat, permeabilitas formasi yang ditentukan pun adalah permeabilitas
yang telah dipengaruhi oleh filtrat lumpur pemboran.
− Faktor skin yang diperoleh dipengaruhi oleh skin geometrik akibat spherical flow.
− Biaya tes cukup murah dibandingkan dengan DST.
− Jika ditujukan untuk menentukan permeabilitas, formation tester baik untuk lapisan yang tipis.
− Rate selama tes sebaiknya sebesar mungkin agar pressure drawdown cukup besar. Hal ini karena
resoulsi gauge-nya yang terbatas.
− Pump rate-nya terbatas.

Modular Dynamic Tester


− Merupakan salah satu varian dari formation tester.
− Menggunakan multiple module yang memberikan keuntungan :
! Pengukuran tekanan formasi dan uji formasi yang tidak terbatas.
! Pengambilan multiple fluid sampling.
− Memberikan keuntungan yang lebih dibanding RFT untuk :
! Formasi yang terdiri dari laminasi banyak lapisan-lapisan tipis.
! Formasi dengan permeabilitas rendah.
! Formasi rekah alami.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.03
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 3/3
SUB JUDUL : Teknik Uji Sumur Pada Tahap Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Eksplorasi

3. DAFTAR PUSTAKA

1. Murphy, W. C. : “Formation Evaluation from a Drill-Stem Test – An Aid to Stimulation Design”,


SPE 1553, Proceeding of The Annual Fall Meeting of SPE, 1966.
2. Farley, D. L., Jeffords, C. M., dan Holden, J. : “Second Generation Drill Stem Test Assemblies for
Floating Vessels”, SPE 5229; Proceeding of Offshore Technology Conference, TX, May 6-8, 1974.
3. Zainun, K. dan Trice, M. L. : “Optimized Exploration Resource Evaluation Using the MDT Tool”,
SPE 29270; Proceeding of The SPE Asia Pacific Oil & Gas Conference, Kuala Lumpur, Malaysia,
20-22 March 1995.
4. Kuchuk, F. J. : “Interval Pressure Transient Testing with MDT Packer-Probe Module in Horizontal
Wells”, SPE 39523; Proceeding of The SPE India Oil and Gas Conference and Exhibition, New
Delhi, India, 17-19 February 1998.
5. Frimann-Dahl, C., Irvine-Fortescue, J., Rokke, E., Vik, S., dan Wahl, O. : “Formation Testers vs
DST - The Cost Effective Use of Transient Analysis to Get Reservoir Parameters”, SPE 48962;
Proceeding of The SPE Annual Technical Conference and Exhibition, New Orleans, Lousiana, 27-
30 September 1998.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.01
Halaman : 1 / 18
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur

ANALISA HASIL UJI DRAWDOWN (UDD) DAN UJI LIMIT RESERVOIR

1. TUJUAN

1. Menentukan permeabilitas formasi (k)


2. Menentukan faktor skin (S)
3. Menentukan volume pori yang terisi fluida reservoir (Liquid Filled Pore Volume, Vp)
4. Menentukan bentuk (shape) daerah pengurasan

Berdasarkan hasil uji drawdown dan uji limit reservoir butir 3 dan 4 dapat dilakukan apabila
pengujian ini mencapai periode semi mantap.

2. METODE DAN PERSYARATAN


2.1. METODE
Analisa hasil uji drawdown dapat menggunakan tiga metode, yaitu :
1. Analisa data periode transien.
2. Analisa data periode transien lanjut.
3. Analisa data periode semi mantap.

Metode ini berlaku untuk reservoir yang homogen, isotropik dan anggapan lain yang sama
dengan anggapan analisa UTB.

2.2. PERSYARATAN
2.2.1. Persyaratan analisa data periode transien :

φµCre 2
t<
0.000264 k (1)

2.2.2. Persyaratan analisa data periode transien lanjut :

φµCre 2 φµCre 2
<t<
0.000264 k 0.00088 k (2)
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.01
Halaman : 2 / 18
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur

2.2.3. Persyaratan analisa data periode semi mantap :

φµCre 2
t>
0.00088 k (3)

2.2.4. Tekanan hasil pembacaan pressure gauge dikoreksi sebagai berikut :


Pwf = G wb L gp + Gres L pd + Patm
dimana:
Pwf = tekanan dasar sumur pada kedalaman datum, psia
Gwb = gradien tekanan fluida di sumur, psi/ft
Gres = gradien tekanan fluida di reservoir, psi/ft
Lgp = jarak antara gauge dengan tengah-tengah perforasi, ft
Lpd = jarak antara tengah-tengah perforasi dengan datum, ft
Gradien tekanan fluida di dalam sumur adalah harga gradien fluida yang diambil paling
dekat dengan perforasi. Kedalaman datum adalah kedalaman referensi yang menjadi acuan
untuk perhitungan tekanan reservoir rata-rata dan tekanan awal reservoir. Gradien tekanan
gas pada kondisi tekanan dan temperatur dasar sumur kurang lebih 0.1 psi/ft. Gradien
tekanan air kurang lebih 0.465 psi/ft. Sedangkan gradien tekanan minyak dipengaruhi oleh
derajat API-nya.

3. LANGKAH KERJA
3.1. ANALISA UDD UNTUK KONDISI RESERVOIR DI ATAS TEKANAN JENUH
3.1.1. Langkah Kerja Periode Transien
1. Siapkan data pendukung untuk analisa, yaitu :
a. viskositas minyak (µo), cp
b. faktor volume minyak (Bo), bbl/STB
c. kompresibilitas total (ct), psi-1
d. jari-jari lubang bor (rw), ft
e. perkiraan harga porositas formasi (φ)
f. perkiraan akhir waktu aliran transien (ti)
g. perkiraan harga permeabilitas formasi (k), mD
h. perkiraan harga jari-jari pengurasan (re), ft

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.01
Halaman : 3 / 18
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur

2. Buat tabel data uji : t, Pwf dan (Pi – Pwf ), dimana Pi adalah tekanan dasar sumur sesaat
sebelum sumur diproduksikan.
3. Plot (Pi – Pwf) terhadap t pada kertas log-log. Garis lurus dengan sudut kemiringan 45°
(slope = 1) pada data awal menunjukkan adanya pengaruh wellbore storage. Pada garis

ini (kalau ada) tentukan titik awal penyimpangan dan ukur 1 sampai 1 log-cycle dari
4
titik tersebut untuk menemukan awal dari tekanan yang tidak terpengaruh oleh wellbore
storage.
4. Plot Pwf terhadap log ∆t pada kertas semi log. Garis lurus yang diperoleh pada data yang
bebas dari wellbore storage effects menunjukkan periode transien. Tentukan kemiringan
garis lurus (m) tersebut.
5. Hitung permeabilitas (k) dari persamaan berikut :
162.6 q µ B
k=
mh (4)
6. Tentukan harga Pws pada waktu t = 1 jam dari garis lurus seperti dinyatakan pada butir
4. Kemudian hitung harga faktor skin (S) dengan rumus :

P − P  k  
S = 1.15 1 1hr − log  + 3.23

 φµCrw
2
 m   (5)

3.1.2. Langkah Kerja Periode Transien Lanjut


1. Siapkan data pendukung untuk analisa :
a. viskositas minyak (µo), cp
b. faktor volume minyak (Bo), bbl/STB
c. kompresibilitas total (ct), psi-1
d. jari-jari lubang bor (rw), ft
e. porositas (φ)
f. tekanan reservoir sesaat sebelum sumur diproduksikan, psi
2. Dari 3.1.1 butir 4 (langkah kerja periode transien) tentukan akhir periode transien tlt.
3. Plot Pwf terhadap t pada kertas grafik kartesian untuk data setelah tlt. Garis lurus yang
diperoleh menunjukkan perioda semi mantap diawali dari waktu tpss.
Data antara waktu tlt dan tpss (bila ada) menunjukkan perioda transien 1anjut.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.01
Halaman : 4 / 18
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur

4. Plot log (Pws – P) sebagai sumbu tegak terhadap waktu (tlt s/d tpss) pada kertas semi log

dengan mengambil beberapa harga P̂ , sehingga diperoleh plot garis lurus. Harga ( P̂ −
Pwf) untuk waktu tpss adalah harga P yang pertama dicoba.

5. Apabila pengandaian harga P̂ terlalu besar akan menghasilkan kurva yang melengkung

ke arah atas dan sebaliknya untuk harga P̂ terlalu kecil akan menghasilkan kurva yang
melengkung ke bawah.
6. Dari garis lurus yang diperoleh pada butir 5, tentukan harga kemiringan (β) dan baca
harga titik potong garis tersebut dengan sumbu tegak (b).
7. Berdasarkan harga β dan b tentukan harga permeabilitas (k) menurut persamaan:
118.6qµ B
k= (6)
bh
8. Hitung harga Liquid Filled Pore Volume (Vp) menurut :
qB
V p = 0.115 (7)
β b ct
9. Hitung harga faktor skin dengan persamaan :

 P − Pˆ  re 3
S = 0.84 1  − ln + (8)
 b  rw 4

3.1.3. Langkah Kerja Periode Semi Mantap


1. Persiapkan data untuk analisa sama seperti analisa transien lanjut.
2. Dari 3.1.2 butir 3 tentukan harga kemiringan garis tersebut (βL).
3. Hitung harga volume pori yang berisi fluida reservoir (Vp) dengan menggunakan
persamaan :
qB
V p = 0.0418 (9)
β LC

3.1.4. Langkah Kerja Menentukan Bentuk Daerah Pengurasan


1. Dari 3.1.1 butir 3 (UDD periode transien) tentukan harga Pwf saat t = 1 jam pada garis
lurus.
2. Dari 3.1.2 butir 3 (UDD periode transien lanjut) tentukan harga titik potong
perpanjangan garis lurus dengan sumbu tegak (Pint).
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.01
Halaman : 5 / 18
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur

3. Hitung CA dan (tDA)pss dari persamaan-persamaan di bawah ini :

m  P1 jam − Pint 
C A = 5.456 anti log −  (10)
βL  m 

βL
(t DA ) pss = 0.1833 t pss (11)
m

4. Cocokkan harga CA dan (tDA)pss hasil perhitungan dengan harga CA (lajur 1) dan (tDA)pss
(lajur 4) pada Tabel 1 untuk mendapatkan bentuk daerah pengurasan.

Bentuk daerah pengurasan selama pengujian berlangsung dapat diperkirakan dengan


menggunakan Dietz Shape Factor (CA) pada Tabel 1. Untuk menentukan harga CA, yaitu
periode transien dan semi mantap harus dicapai.

3.2. ANALISA UDD UNTUK KONDISI RESERVOIR DI BAWAH TEKANAN JENUH


Seperti halnya analisa UTB reservoir di bawah tekanan jenuh, maka analisa pada kondisi ini
tidak berbeda dengan analisa UDD untuk kondisi reservoir di atas tekanan jenuh, dengan catatan
bahwa yang digunakan adalah harga mobilitas total (k/µ)t dan kompresibilitas total (ct).
Fasa minyak biasanya menjadi tujuan utama, maka hanya analisa laju minyak yang
digunakan, sehingga harga permeabilitas yang diperoleh adalah harga permeabilitas efektif
minyak.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.01
Halaman : 6 / 18
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur

4. DAFTAR PUSTAKA

1. Matthews C. S. dan Russell D. G. : "Pressure Build-Up and Tests In Wells", Monograph Volume 1,
Henry L. Doherty Series, SPE - AIME, Dallas, 1967.
2. Lee, John : "Well Testing", SPE Textbook Series Vol. I, New York, Dallas, 1982.
3. Earlougher, R. C., Jr. : "Advances in Well Test Analysis", Monograph Vol. V, Henry L. Doherty
Series, SPE - AIME, Dallas, 1977.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.01
Halaman : 7 / 18
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur

5. DAFTAR SIMBOL

b = perpotongan kurva log (Pwf – P) vs t pada sumbu tegak, psia


Bg = faktor volume formasi gas, cuft/MSCF
Bgi = factor volume formasi gas mula-mula, cuft/SCF
Bo = faktor volume formasi minyak, bbl/STB
Bw = faktor volume formasi air, bbl/STB
CA = Dietz Shape Factor
cf = kompresibilitas formasi, psi-1
cg = kompresibilitas gas, psi-1
co = kompresibilitas minyak, psi-1
ct = kompresibilitas total, psi-1
cw = kompresibilitas air, psi-1
h = tebal lapisan, ft
k = permeabilitas, mD
m = kemiringan garis lurus drawdown pada perioda transien, psi/cycle
P = tekanan reservoir, psia
P1hr = Pwf pada saat t = 1 jam, psia
Pi = tekanan mula-mula, psi
Pint = tekanan hasil ekstrapolasi garis linier memotong sumbu tegak dalam kertas grafik
kartesian, psi
Psc = tekanan kondisi standar, psia
Pwf = tekanan alir dasar sumur selama pengujian, psi
qg = laju aliran produksi gas, MSCF/hari
qo = laju aliran produksi minyak, STB/hari
qw = laju aliran produksi air, STB/hari
re = jari-jari pengurasan sumur, ft
rw = jari-jari lubang bor, ft
S' = apparent skin factor, tak bersatuan
S = skin factor, tak bersatuan
t = waktu lama pengujian yang berjalan, jam
T = temperatur, °R

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.01
Halaman : 8 / 18
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur

Tsc = temperatur kondisi standar, °R


Vp = Liquid Filled Pore Volume, bbl
µg = viskositas gas, cp
µo = viskositas minyak, cp
µw = viskositas air, cp
β = kemiringan kurva plot (Pwf – P) vs t, cycle/jam
βL = kemiringan kurva pada plot periode semi mantap, psi/jam
φ = porositas, fraksi

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.01
Halaman : 9 / 18
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur

6. LAMPIRAN
6.1. LATAR BELAKANG UJI DRAWDOWN DAN UJI LIMIT RESERVOIR
Pengujian dilakukan dengan merekam tekanan alir di dasar sumur (Pwf) untuk laju produksi sumur
yang tetap. Uji ini terbaik dilakukan untuk sumur baru, sumur yang telah lama ditutup dan sumur
yang ditutup karena UTB sehingga sekaligus dapat untuk konfirmasi hasil UTB tersebut. Analisa
uji drawdown mungkin dilakukan pada tahap-tahap berikut :
1. Periode transien.
2. Periode transien lanjut (late transient).
3. Periode semi mantap (semi steady state). Pengujian yang mencapai periode semi mantap
dikenal dengan istilah “Reservoir Limit Test”.
Ketiga periode tersebut digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. PLOT Pwf TERHADAP t - PERIODE TRANSIEN

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.01
Halaman : 10 / 18
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur

6.2. CONTOH ANALISA UDD


6.2.1. Analisa Pada Periode Transien
1. Data pendukung untuk analisa :
q = 800 STB/hari
µ = 1 cp
φ = 0.14
h = 8 ft
rw = 0.33 ft
-6
c = 17.7 × 10 psi-1
Bo = 125 bbl/STB
Pi = 1,895 psig
Data hasil pengujian Pwf vs t dapat dilihat pada Tabel 1.

2. Plot antara Pwf vs t terlampir pada Gambar 1 ternyata plot tekanan terhadap waktu
sampai ± 2 jam berbentuk garis lurus, periode ini disebut periode transien.
Kemiringan garis lurus tersebut dibaca per log cycle, yaitu : m = 212 psi/cycle. Harga
permeabilitas :
162.6 q µ B
k=
mh
162.6 (80)(1.0)(1.25)
=
(212)(8)
= 96 mD

3. Dari garis lurus semi log :

 P − P1hr  k  
S = 1.15 1 − log  + 3.23

 φµ C rw
2
 m  
 (1,895 − 1,960)  96  
= 1.15 − log −6
 + 3.23
 (0.14)(1.0)(17.7 × 10 )(0.33)
2
 212  
= −5.0

Faktor Skin = −5.0

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.01
Halaman : 11 / 18
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur

6.2.2. Analisa Pada Perioda Transien Lanjut


1. Analisa ini dilakukan untuk data tlt = 2 jam sampai dengan tpss = 15.8 jam .
2. Plot log (Pwf – P) terhadap t dengan mencoba harga P = 1,300 psig yang ternyata terlalu
kecil, kemudian dicoba P = 1,490 psig yang ternyata terlalu besar. Akhirnya hasil

mencoba P yang memberikan log (Pwf – P) terhadap t garis lurus adalah P̂ = 1,460 psig.
(Gambar 6.2).
3. Tentukan β dan b :
- kemiringan, β = (log 320-log 32)/7.4 = 1/47 hr-1
- titik potong dengan sumbu tegak, b = 320 psi.
4. Tentukan harga permeabilitas (k) :
118.6 q µ B
k=
bh
118.6 (800)(1.0)(1.25)
=
(320)(8)
= 46.4 mD
5. Harga Vp dihitung dari persamaan :
qB
V p = 0.115
βbct
(800)(1.25)(7.4)
= 0.115
(320)(17.7 × 10 −6 )
= 0.146 × 106 bbl
6. Dengan menganggap radius pengurasan berbentuk lingkaran :

Vp
re =
π hφ

(0.146 × 10 6 )5.615
=
(π )(8)(0.14)
= 482 ft

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.01
Halaman : 12 / 18
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur

Faktor skin (S) dihitung menurut persamaan :

 P − Pˆ  re 3
S = 0.84  1  − ln +
 b  rw 4
1895 − 1460  482
= 0.84   − ln + 0.75
 320  0.33
= - 5.4

6.2.3. Analisa Pada Perioda Semi Mantap


1. Plot Pwf terhadap t (Gambar 3).
2. Tentukan kemiringan garis lurus yang didapat, βL
βL = 15.8 psi/jam
3. Tentukan Vp :
qB
V p = 0.0418
β LC
(800)(1.25)
= 0.0418
(15.8)(17.7 × 10 −6 )
6
= 0.149 × 10 RB

6.2.4. Memperkirakan Bentuk Reservoir


1. Dari plot Pwf terhadap log t (Gambar 1) :
m = 212 psig/cycle
Pljam = 169 psig

2. Dari plot antara Pwf vs t (Gambar 3) :


βL = 15.8 psi/jam
Pint = 1,515 psi

3. Tentukan harga CA :

m  P1 jam − Pint 
C A = 5.456 anti log − 
βL  m 

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.01
Halaman : 13 / 18
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur

212  1690 − Pint 


= 5.456 anti log − 
15.8  212 
= 73.2 anti log(−0.825)
= 10.9

4. Tentukan (tDA)pss
tpss diawali pada ± 15.8 jam (Gambar 6.3) :
βL
(t DA ) pss = 0.1833 t pss
m
15.8
= 0.1833 (15.8)
212
= 0.216

5. Pilih bentuk daerah pengurasan dari Tabel 2 yang cocok dengan harga CA dan (tDA)pss
Ternyata bentuk yang mendekati adalah :
CA (tDA)pss
Tabel 10.8374 0.4

Perhitungan 10.9 0.216

Catatan :
- Permeabilitas sebaiknya digunakan hasil analisa periode transien k = 96 mD.
- Harga Vp sebaiknya digunakan hasil analisa periode semi mantap, yaitu Vp = 0.149 ×
106 bbl.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.01
Halaman : 14 / 18
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur

6.3. GAMBAR DAN TABEL YANG DIGUNAKAN

TABEL 1
DATA HASIL PENGUJIAN - Pwf TERHADAP t UNTUK UDD

t, menit t, jam Pwf, psig

10 0.1667 1,850
39. 811 0.6635 1,725
77.787 1.2965 1,662.50
95.900 1.5983 1,643.75
118.230 1.9705 1,625
139.783 2.3297 1,606.25
158.489 2.6415 1,600
343.846 5.7308 1,493.75
718.182 11.9697 1,312.50
890.909 14.8480 1,275.00
1,072.727 17.8788 1,225.00
1,427.273 23.7879 1,125.00
1,800.00 30.00 1,031.25
2,154.545 35.9091 943.75
2,518.182 41.9697 850.00
2,872.727 47.8788 750.00

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.01
Halaman : 15 / 18
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur

Gambar 2. PLOT (Pwf − P) TERHADAP t - PERIODE TRANSIEN LANJUT

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.01
Halaman : 16 / 18
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur

Gambar 3. PLOT Pwf TERHADAP t - PERIODE SEMI MANTAP

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.01
Halaman : 17 / 18
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur

TABEL 2
FAKTOR BENTUK PENGURASAN SUATU SUMUR

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.01
Halaman : 18 / 18
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur

TABEL 2
FAKTOR BENTUK PENGURASAN SUATU SUMUR (LANJUTAN)

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 1 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

ANALISA HASIL UJI BUILD UP UNTUK SISTEM POROSITAS TUNGGAL

1. TUJUAN

Tujuan analisa PBU (pressure build up) adalah untuk menentukan :


- Permeabilitas mutlak (absolut) dan efektif batuan formasi.
- Faktor Skin (Skin Factor).
- Efisiensi aliran (flow efficiency).
- Tekanan awal reservoir dan tekanan rata-rata reservoir.
- Volume daerah pengurasan sumur.
- Jarak bidang patahan dari sumur.

2. METODE DAN PERSYARATAN

Tergantung pada kondisi aliran fluida di dalam reservoir pada waktu pengujian, maka dibedakan
antara analisa untuk kondisi tekanan di atas titik jenuh dan tekanan di bawah titik jenuh. Sedangkan
berdasarkan periode aliran dan geometri dari reservoirnya dibedakan 4 macam metode analisa, yaitu :
1. Metode Horner
Digunakan untuk sumur yang relatif masih baru dengan waktu produksi (t) lebih kecil dari tpss
dimana :
φµcA
t pss = (t DA ) pss (1)
0.0002637k
atau sumur berada di dalam reservoir yang tak terbatas (infinite).

2. Metode Miller-Dyes-Hutchinson (MDH)


Dipergunakan untuk sumur dengan waktu produksi yang cukup lama atau kondisi aliran fluida di
dalam reservoir sudah mencapai semi mantap, yaitu waktu produksi (t) lebih besar dari tpss.

3. Metode Muskat
Dipergunakan terbatas untuk analisa “late time period”. Untuk mencapai periode ini diperlukan
waktu produksi (t) yang relatif lama, yaitu pada harga tDA lebih besar dari 0.15 di mana

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 2 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

0.0002637 kt
t DA = (2)
φµcre 2
Karena produksi sebelum uji dianggap telah mencapai semi mantap, maka metode ini paling
sesuai digunakan untuk sumur-sumur yang diproduksikan dari reservoir dengan air sebagai daya
dorong reservoir utama atau sumur produksi pada proyek injeksi air (water flood) yang telah
mencapai kondisi fill-up.

4. Metode analisa untuk adanya bidang kedap aliran di sekitar sumur.


Hadirnya bidang kedap aliran di sekitar sumur, misalnya patahan, akan ditunjukkan oleh adanya
perubahan kemiringan kurva PBU (m) yang mendadak pada suatu titik setelah periode wellbore
effect. Kenaikan kemiringan garis lurus (m) merupakan kelipatan dari kemiringan garis lurus yang
pertama diperoleh (m1).
Cara menentukan jarak bidang patahan dari sumur uji dapat dilakukan dengan metode Horner,
metode Davis dan Hawkins atau metode Gray.
t p + ∆t x
Metode Gray hanya berlaku jika harga lebih besar 30.
∆t x

3. LANGKAH KERJA
3.1. ANALISA UNTUK KONDISI RESERVOIR DI ATAS TITIK JENUH
3.1.1. Metode Horner
1. Siapkan data pendukung :
a. produksi kumulatif sumur selama uji alir sebelum uji buildup, Np
b. laju aliran produksi yang distabilkan sebelum uji buildup, qo
c. porositas, φ
d. kemampatan total, ct
e. jari-jari lubang bor, rw
f. faktor volume formasi minyak, Bo
g. viskositas minyak, µo
h. tebal formasi, h (diambil tebal gross dari log sumur)
2. Hitung berapa lama sumur telah berproduksi (tp) menurut rumus :

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 3 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

24 N p
tp = (3)
qo
Cara menghitung tp tersebut diberikan dalam lampiran.
t p + ∆t
3. Buat label data uji, tekanan dasar sumur (Pws), waktu penutupan (∆t), dan
∆t
(Pws – Pwf), di mana Pwf adalah tekanan dasar sumur pada waktu ∆t = 0.
4. Plot (Pws – Pwf) terhadap ∆t pada kertas log-log. Garis lurus dengan kemiringan 45°
(slope = 1) pada data awal menunjukkan adanya pengaruh “wellbore storage”.
Dari garis ini (kalau ada) tentukan titik awal penyimpangan dan ukur 1½ cycle dari
titik tersebut untuk menemukan awal dari tekanan yang tidak terpengaruh oleh
wellbore storage.
t p + ∆t
5. Plot Pws terhadap pada kertas semi log. Tarik garis lurus dimulai dari
∆t
data yang tidak dipengaruhi oleh wellbore storage. Kemudian tentukan sudut
kemiringannya (m) dan tekanan P*. Kemiringan dicari dengan membaca harga
kenaikan tekanan (∆P) untuk setiap satu log cycle. Sedangkan P* diperoleh
t p + ∆t
dengan mengekstrapolasikan garis lurus tersebut hingga harga = 1. Waktu
∆t
penutupan (∆t) tak terhingga atau ada harganya.
6. Hitung harga permeabilitas (k) dari persamaan :
162.6q o µ o Bo
k= (4)
mh
7. Pada garis lurus yang telah ditarik baca tekanan Pws pada ∆t = 1 jam atau P1hr.
8. Hitung harga faktor skin (S) dari persamaan :

 P1hr − Pwf k 
S = 1.151 − log + 3.23 (5)
 m φµcrw 2 
9. Hitung efisiensi aliran (FE) dengan persamaan-persamaan berikut :
J nyata
FE = (6)
J ideal

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 4 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

di mana :
q
J nyata = (7)
P * − Pwf
*) Harga positif menunjukkan ada kerusakan formasi dan harga negatif
menunjukkan adanya perbaikan/peningkatan permeabilitas di sekitar lubang
sumur.
q
J ideal = (8)
P * − Pwf − ∆Pskin

∆Pskin = 0.87 S (m) (9)

10. Tentukan tekanan rata-rata reservoir.


Dalam hal ini dibedakan dua kasus, yaitu :
- reservoir tak terbatas (infinite), dan
- reservoir terbatas (finite).
a. Dalam praktek kasus pertama dapat diberlakukan untuk reservoir yang belum
dikembangkan penuh dimana jumlah sumurnya masih sangat terbatas, sehingga
jari-jari pengurasannya dapat diketahui seolah-olah tak terbatas. Dalam hal ini
tekanan reservoir rata-rata (P) sama dengan P*.
b. Dalam kasus kedua, untuk reservoir yang sudah dikembangkan, bentuk maupun
luas daerah pengurasannya sudah dapat diperkirakan. Misalnya : lingkaran,
persegi panjang, bujur sangkar dan sebagainya (lihat Gambar 9 s/d 15).
Cara menentukan tekanan itu adalah sebagai berikut :
- Tentukan harga P* seperti pada kasus reservoir tak terbatas.
- Tentukan bentuk dan luas daerah pengurasan sumurnya, kemudian hitung
harga tDA
0.0002637 kt p
t DA = (10)
φµcA
- Dari harga tDA ini gunakan kurva yang sesuai dengan bentuk daerah
pengurasannya, kemudian tentukan harga (PD)MBH pada sumbu tegak.
- Dari persamaan :

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 5 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

P * −P
= ( PD ) MBH (11)
70.6qµB / kh
tekanan reservoir P dapat dihitung.
11. Koreksi harga P ke datum reservoir.

3.1.2. Metode Miller-Dyes-Hutchinson (MDH)


1. Siapkan data pendukung untuk analisa :
a. Kumulatif produksi sumur selama uji alir sebelum uji buildup, Np
b. Laju aliran yang distabilkan sebelum uji buildup, qo
c. Faktor volume formasi, Bo
d. Viskositas minyak, µo
e. Tebal lapisan, h
2. Hitung lama sumur telah berproduksi (tp, jam) dengan rumus :
24 N p
tp = (12)
qo
3. Buat tabel data uji tekanan (Pws), waktu penutupan (∆t) dan (Pws – Pwf), dimana Pwf
adalah tekanan dasar sumur pada waktu ∆t = 0.
4. Plot (Pws – Pwf) terhadap ∆t pada kertas log-log. Apabila terdapat garis lurus
dengan kemiringan 45° (slope = 1) pada data awal menunjukkan adanya pengaruh
wellbore storage. Dari garis ini (kalau ada) tentukan titik awal penyimpangan dan
ukur 1½ log cycle dari titik akhir tersebut untuk menentukan awal dari tekanan
yang tidak terpengaruh oleh wellbore storage.
5. Plot Pws terhadap ∆t pada kertas semi log. Tarik garis lurus dimulai dari data yang
tidak dipengaruhi oleh wellbore storage. Kemudian tentukan sudut kemiringannya
(m) dicari dengan membaca harga kenaikan tekanan (∆P) untuk setiap satu log
cycle.
6. Hitung harga permeabilitas (k) dari persamaan :
162.6qo µ o Bo
k= (13)
mh
7. Pada garis lurus yang telah ditarik baca tekanan Pws pada ∆t = 1 jam atau P1hr.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 6 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

8. Hitung harga faktor skin (S) dari persamaan :

 P1hr − Pwf k 
S = 1.151 − log + 3.23 (14)
 m φµcrw 2

9. Hitung P* dari persamaan di bawah :
P* = P1hr + m log (t + 1) (15)
≅ P1hr + m log (tp)
10. Hitung efisiensi aliran (FE) dengan persamaan-persamaan berikut :
J nyata
FE =
J ideal
dimana :
q
J nyata =
P * − Pwf

q
J ideal =
P * − Pwf − ∆Pskin

∆Pskin = 0.87 S (m)


11. Penentuan tekanan rata-rata reservoir.
Dalam hal ini dibedakan tiga kasus, yaitu :
- reservoir tak terbatas (infinite).
- reservoir terbatas (finite).
- reservoir dengan batas luar tekanan tetap.
a. Untuk kasus pertama penggunaan dan penentuannya sama dengan metode
Horner; P* = Tekanan reservoir rata-rata ( P ).
b. Dalam kasus kedua dan ketiga prosedur penentuan tekanan reservoir adalah
sebagai berikut :
- Tentukan bentuk dan panjang jari-jari pengurasan dari sumur. Kemudian
hitung harga ∆tDE berdasarkan rumus :
0.000264 k ∆t
∆t DE = (20)
φ µ c re 2
untuk suatu harga ∆t.
- Pilih kurva yang sesuai dengan batas ulah/bentuk daerah pengurasannya

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 7 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

misalnya lingkaran bujur sangkar, ellips dan sebagainya. Dengan harga ∆tDE
tentukan harga ∆PDE dari gambar 16 atau 17.
- Baca harga Pws untuk ∆t yang dipilih. Kemudian hitung harga tekanan rata-
rata dengan rumus :
1.15( P − Pws )
∆PDE = (21)
m

12. Koreksi harga P ke datum reservoir.

3.1.3. Metode Muskat


1. Siapkan data pendukung untuk analisa :
a. produksi kumulatif sumur selama uji alir sebelum uji buildup, Np
b. laju produksi yang stabil sebelum uji buildup, qo
c. faktor volume formasi, Bo
d. viskositas minyak, µo
e. tebal lapisan, h
f. tekanan rata-rata reservoir (sebelum dikoreksi ke datum), P
2. Buat tabel (∆t), Pws dan harga (P – Pws).

3. Dari plot log ( P − Pws) terhadap ∆t yang linier tentukan harga kemiringan (β) dan
harga perpotongan garis tersebut dengan sumbu tegak (b).
Catatan :
Jika harga P telah diketahui, maka perkirakan harga P dari beberapa harga P
yang dijajal akan diperoleh suatu harga P, sehingga plot log(P – Pws) terhadap ∆t
adalah linier.
4. Hitung permeabilitas (k) menurut persamaan berikut :

k = 595.238φµcre β
2
(22)

5. Kemudian hitung harga volume daerah pengurasan sumur (Vp) berdasarkan


hubungan :
0.1115 q o Bo
Vp = (23)
β bc
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 8 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

3.2. ANALISA PBU UNTUK KONDISI TEKANAN RESERVOIR DI BAWAH TITIK JENUH
Analisa PBU untuk kondisi tekanan di bawah titik jenuh tidak banyak berbeda dengan analisa
pada kondisi tekanan di atas titik jenuh.
Perbedaan utama adalah pada tahap perhitungan setelah penentuan harga kemiringan (m).
Di dalam sistem ini akan dapat diperoleh tiga harga permeabilitas, yaitu : permeabilitas efektif
minyak (ko), permeabilitas efektif gas (kg) dan permeabilitas efektif air (kw) dari rumus berikut :
q o µ o Bo
k o = 162.6 (24)
mh
q g µ g Bg
k g = 162.6 (25)
mh
q w µ w Bw
k w = 162.6 (26)
mh
qg adalah produksi gas bebas yang dapat dihitung dari persamaan :
q g = q gt − q o Rs (27)

Perbedaan kedua adalah bahwa di dalam sistem multi-fasa harga kompresibilitas c dan mobilitas
(k/µ) digunakan harga kompresibllitas total (ct) dan harga mobilitas total (k/µ)t di mana
ct = So co + Sg cg + Sw cw + cf (28)
k k kg kw
  = o + + (29)
 µ t µo µ g µ w
Tata cara kerja selanjutnya sesuai dengan tata cara kerja untuk sistim fasa tunggal cair.

3.3. BILA TERDAPAT BIDANG KEDAP ALIRAN


Jarak bidang kedap aliran dari sumur (permeability barrier) dapat diperkirakan dengan cara
berikut :
t p + ∆t
1. Dari plot Pws terhadap log tentukan titik terjadinya perubahan kemiringan dengan
∆t
memotongkan kedua garis lurus yang terjadi setelah titik akhir wellbore effect.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 9 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

t p + ∆t x
2. Pada titik potong tersebut dibaca harga . Kemudian tentukan harga ∆tx (lihat
∆t x
Gambar 1).
3. Hitung harga jarak bidang kedap aliran dari sumur menurut Horner (d) dengan rumus
berikut :
0.000264 k t p t p + ∆t x
= (30)
φ µcd 2
∆t x
4. Hitung harga d menurut Davis & Hawkins berdasarkan hubungan :

 k ∆t x 
d = 1.48 × 10 − 4   (31)
φ µ c 
t p + ∆t x
yang berlaku hanya untuk harga > 30.
∆t x
5. Hitung harga d menurut Gray dengan persamaan :

70.6 q µ B   φ µ cd2 
− − E 
i
  = ∆P (32)
 
kh   0.000264 k ∆t x 

di mana :
∆P = beda tekanan pengukuran dengan tekanan pada titik potong dua garis lurus di saat ∆t.

4. DAFTAR PUSTAKA

1. Matthews, C. S. dan Russell, D.G. : “Pressure Build-Up And Flow Tests in Wells”, Henry L.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 10 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Doherty Memorial Fund, SPE - AIME, Dallas. 1967.


2. R., Raghavan : “Modern Well Test Analysis”, Continuing Education Course No. 9, 1975 SPE -
AIME.
3. R., Al-Hussainy dan H.J., Ramly Jr. : “Application of Real Gas Flow Theory to Well Testing And
Deliverability Forecasting”, Gas technology, SPE Reprint Series No.13, SPE-AIME, Dallas,
1957.
4. Robert C., Earlougher Jr. : “Advanced in Well Test Analysis”, Henry L. Doherty Series,
Monograph Volume 5, SPE -AIME, Dallas, 1977.
5. John Lee : “Well Testing”, SPE Textbook Series Volume 1, SPE - AIME, Dallas, 1982.
6. R., Al-Hussainy dan H. J., Ramey Jr. : “Application of Real Gas Flow Theory to Well Testing
And Deliverability Forecasting”, SPE Reprint Series No. 9, SPE-AIME, Dallas, 1967.

5. DAFTAR SIMBOL

Bo = faktor volume formasi minyak, bbl/STB


Bg = faktor volume formasi gas, cuft/SCF

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 11 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Bw = faktor volume formasi air, bbl/STB


co = kompresibilitas minyak, psi-1
cg = kompresibilitas gas, psi-1
cw = kompresibilitas air, psi-1
cf = kompresibilitas formasi, psi-1
ct = kompresibilitas total, psi-1
k = permeabilitas, mD
m = kemiringan kurva PBU, psi/cycle
P1hr = tekanan pada kepanjangan garis lurus Horner saat penutupan sumur 1 jam, psi
Pi = tekanan reservoir mula, psi
P = tekanan reservoir rata-rata, psi
P* = tekanan yang didapatkan dari ekstrapolasi garis lurus pada harga ∆t tak terhingga,
psi
Pwf = tekanan alir di dasar sumur, psi
Pws = tekanan dasar sumur pada waktu sumur ditutup, psi
∆Pskin = penurunan tekanan yang diakibatkan oleh adanya skin, psi
φ = porositas, fraksi
qo = laju produksi minyak, STB/hari
qg = laju produksi gas, STB/hari
qw = laju produksi air STB/hari
Rs = kelarutan gas dalam minyak, SCF/bbl
re = jari-jari pengurasan sumur, ft
rw = jari-jari lubang bor, ft
S = faktor skin, tak bersatuan
So = saturasi minyak, fraksi
Sg = saturasi gas, fraksi
Sw = saturasi air, fraksi
tp = waktu lama sumur telah diproduksi, jam
∆t = waktu penurunan sumur, jam
µo = viskositas minyak, cp
µg = viskositas gas, cp
µw = viskositas air, cp
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 12 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

∆t = lama waktu setelah penutupan, jam


∆tx = lama waktu setelah penutupan pada saat terjadinya perubahan kemiringan, jam

6. LAMPIRAN
6.1. LATAR BELAKANG DAN RUMUS
Dasar persamaan PBU (pressure build up) adalah persamaan aliran fluida di dalam batuan yang
mencerminkan hubungan antara tekanan dan waktu. Persamaan ini dihasilkan dari model
reservoir yang tak terbatas dengan satu sumur diproduksi yang dianggap sebagai “line source”.
Persamaan tersebut adalah :
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 13 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

qµ  φµcrw 2 
Pwf = Pi + Ei  − 
 (33)
4πkh  4kt 
 4kt 
Untuk periode waktu di mana   lebih besar dari 100, persamaan (33) di atas menjadi :
 φµcr 2 
 w 

qµ  γ φ µ c rw 2 
Pwf = Pi + ln  (34)
4 π k h  4 k t 

atau

qµ  γ φ µ c rw 2 
Pi − Pwf = − ln 
 (35)
4π k h  4 k t 
dimana γ = 1.78 adalah konstanta Euler.
Jika kemudian sumur tersebut ditutup untuk waktu ∆t setelah sumur tersebut diproduksi selama
tp, dengan metode superposisi persamaan tersebut menjadi :
 γ φ µ c rw 2   
qµ  + qµ ln γ φ µ c rw
2

Pi − Pws = − ln  (36)


4 π k h  4 k (t p + ∆t )  4 π k h  4 k ∆t 

atau

qµ  t p + ∆t 
Pws = Pi − ln  (37)
4 π k h  ∆t 
dan bila dinyatakan dalam satuan lapangan

q o µ o Bo  t p + ∆t 
Pws = Pi − 162.6 log  (38)
kh  ∆t 
Persamaan (38) akan menghasilkan kurva garis lurus jika diplot antara Pws terhadap

 t p + ∆t 
log  dengan kemiringan m dimana harga m adalah :
 ∆t 
q o µ o Bo
m = 162.6 (39)
kh
Jika ∆Pskin didefinisikan sebagai

 qµ 
∆Pskin = S   (40)
 4π k h 

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 14 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

maka dengan menggunakan persamaan (34) dapat dikembangkan persamaan untuk mencari
harga Faktor Skin (S), yaitu sebagai berikut :

 P1hr − Pwf k 
S = 1.151 − log + 3.23 (41)
 m φµcrw 2


6.2. ANALISA DAN PERHITUNGAN


Uji ulah tekanan bentuk suatu sumur menghasilkan data pengamatan sebagai berikut :
TABEL 1
HASIL PBU
t (jam) Pws (psi)
0 1565
1 1949
3 1988
5 2006
7 2017
9 2026
10 2029
15 2043
20 2052
25 2050
30 2066
35 2070
40 2074
45 2078
50 2081
60 2085
70 2090
80 2093
90 2096
100 2098
110 2100
120 2102
130 2103
Data lain yang diperlukan :
qo = 50 STB/hari
µo = 0.8 cp
φ = 15 %
Bo = 31.25 bbl/STB
rw = 0.25 ft
ct = 1.98 × 10-5 psi-1
h = 20 ft

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 15 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Pi = 2400 psi
Pb = 1500 psi
Np = 4167 STB
Spacing = 40 Acre (re = 745 ft)

TABEL 2
DATA PLOT Pws vs ∆t

ASUMSI 1 ASUMSI 2 ASUMSI 3 ASUMSI 4 ASUMSI 5 ASUMSI 6


P = 2103 P = 2090 P = 2099 P = 2110 P = 2105 P = 2107
∆t
P − Pws P − Pws P − Pws P − Pws P − Pws P − Pws
50 22 9 18 29 24 26
60 17 4 13 24 19 21
70 13 0 9 20 15 17
80 10 - 6 17 12 14
90 7 - 3 14 9 11
100 5 - - 12 7 9
110 3 - - 10 7 7

FORMULIR UJI BUILDUP (PBU)

NAMA PERUSAHAAN : ANALISA PBU


LAPANGAN : LAPI
FORMASI YANG DI UJI : XXXX YYYY, GANECA
TANGGAL PENGUJIAN : TGL BLN THN
DATA PENDUKUNG UNTUK ANALISA :
FASA FLUIDA : 1
INTERVAL PERFORASI : TERBUKA
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 16 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

KEDALAMAN UNTUK RESERVOIR (mbp) : ……


JARI-JARI SUMUR, rw (ft) : 0.25 ft
JARI-JARI PENGURASAN, re (ft) : 745
TEBAL FORMASI, h (ft) : 20.0
POROSITAS, φ (fraksi) : 0.15
PRODUKSI KUMULATIF : minyak 4167 STB
gas MMSCF
air STB
LAJU PRODUKSI MINYAK STABIL (qo) : minyak 50.0 STB/h
PGM : v/v
KA : %
VISKOSITAS, µ (cp) : minyak 50.0 STB/h
gas
air
FAKTOR VOLUME FORMASI, Bo (bbl/stb) : 1.25
KOMPRESIBILITAS, c (psi ) -1
: minyak 1.98 × 10-5
gas
air

Perhitungan Kompresibilitas Total dan Mobilitas Total


(Lihat Lampiran 4)
Rumus : ct = co So + cg Sg + cw Sw + cf
co _____ cg _____ cw ______ cf ______
ct = ____________________

Perhitungan Permeabilitas
162.6 q B
Rumus : k =
mh
Horner :
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 17 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

q = 50 bbl/hari m = 74 psi/cycle
B = 1.25 Rvol/Svol h = 20 ft
k = 5.5 mD

MDH :
q = 50 bbl/hari m = 74 psi/cycle
B = 1.25 Rvol/Svol h = 20 ft
k = 5.5 mD

Muskat :
q o µ o Bo
Rumus : k = 118.8
mh
q = 50 bbl/hari m = 74 psi/cycle
B = 1.25 Rvol/Svol h = 20 ft
k = 3.9 mD

Perhitungan Skin Efek (S) dan ∆Pskin

 P1hr − Pwf  k  
Rumus : S = 1.151 − log  + 3.23

 φ µ c rw
2
 m  
∆Pskin = m × 0.87 S
k = 5.5 mD rw = 0.25
φ = 0.15 P1hr = 1953 psi
µ = 0.8 cp Pwf = 1565 psi
m = 74 psi/cycle
S = +1.05
∆Pskin = 67.4 psi

Perhitungan Indeks Produktivitas dan Efisiensi Aliran


q
Rumus : J nyata =
P − Pwf
*

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 18 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

q
J ideal = − ∆Pskin
P − Pwf
*

J nyata
Efisiensi Aliran =
J ideal

q = 50 bbl/hari P* = 2199.5 psi


∆Pskin = 67.4 psi Pwf = 1565 psi
Jnyata = 0.079
Jideal = 0.088
Eff. Aliran = 0.897

Perhitungan Tekanan Reservoir


MBH
0.000264 k t
Rumus : t DA =
φ µ ct π re 2
 m 
P = P * − PDMBH  
 2.303 
k = 5.5 mD ct = 1.98 × 10-5 psi-1
t = 2000 jam re = 745 ft
µ = 0.8 cp P* = 2199.5 psi
φ = 0.15 m = 74 psi/cycle
tDA = 0.7
PDMBH = 3.1 (dari kurva)
P = 0.897 psia

Kesimpulan Analisa PBU


Permeabilitas formasi (k) : Horner = 5.5 mD
MDH = 5.5 mD
Muskat = 3.9 mD
Faktor Skin (S) : + 1.05
Indeks Produktivitas (PI) : Nyata = 0.079

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 19 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Ideal = 0.088
Efisiensi Aliran (FE) : 0.897
Tekanan Reservoir : MBH = 2100 psia
MDH = 2099 psia
Muskat = 2107 psia

6.3. PERHITUNGAN MOBILITAS DAN KOMPRESIBILITAS TOTAL


6.3.1. Perhitungan Mobilitas Total (Mt)
Bertitik tolak dari persamaan PBU untuk multi-fasa :

qtotal  t p + ∆t 
Pws = Pi − 162.6 log 
htotal  ∆t 
Maka dari data test akan didapatkan kemiringan kurva UTB yang besarnya :
q total
m = 162.6
htotal
Jika qtotal diketahui, maka harga Mtotal dapat dihitung :

 q 
qtotal = q o Bo +  q g − total  B g + q w Bw
 1000 
Jadi :
qtotal
M total = 162.6
mh

6.3.2. Perhitungan Kompresibilitas Total (ct)


Rumus : ct = So co + Sg cg + Sw cw + cf

So, Sg, Sw diambil dari data log untuk formasi yang akan diuji.
co dapat dihitung dari hubungan Rs vs P dan Bo vs P berdasarkan rumus berikut :
B g dRs 1 dBo
co = −
Bo dP Bo dP
dR s dBo
Harga Bg, Bo, dan diambil pada tekanan rata-rata selama uji.
dP dP

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 20 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

dRs
adalah kemiringan dari grafik Rs vs P pada tekanan rata-rata.
dP
dBo
adalah kemiringan dari grafik Bo vs P pada tekanan rata-rata.
dP
cg dapat diperoleh dengan mengetahui komposisi gas atau dari SG-nya.
Dari SG / komposisi akan didapatkan harga Tc dan Pc (temperatur dan tekanan kritis),
kemudian dihitung harga :
T P
Tr = dan Pr =
Tc Pc
Dari kedua harga ini dengan grafik korelasi (Pedoman kerja yang lain) didapatkan harga
cr
cr (pseudo reduced compressibility) dan c g = .
P
Harga cw diambil harga perkiraan = 3 × 10-6 psi-1. Harga cf dapat diambil dari garis
korelasi cf terhadap φ (Pedoman kerja yang lain) dengan mengetahui harga porositas
formasinya.

6.4. GAMBAR YANG DIGUNAKAN

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 21 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 22 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 23 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 24 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 25 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 26 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 27 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 28 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 29 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 30 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 31 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 32 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 33 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 34 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 35 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 36 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 37 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 38 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Gambar 19. VISKOSITAS MINYAK YANG DIJENUHI GAS (CHEW & CONNALLY)

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 39 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 40 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 41 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 42 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 43 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 44 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 45 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.02
Halaman : 46 / 46
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Build Up

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.03
Halaman : 1 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Fall Off

ANALISA HASIL UJI FALL OFF

1. TUJUAN

Analisa Uji Fall Off bertujuan menentukan :


1. Harga permeabilitas dan skin factor formasi di sekitar sumur injeksi.
2. Indeks Injektivitas dan Efisiensi Aliran.
3. Tekanan Reservoir Statik.

2. METODE DAN PERSYARATAN


2.1. METODE
Analisa Uji Fall Off untuk kondisi reservoir fill up dapat dilakukan dengan menggunakan :
1. Metode Horner
2. Metode MDH
3. Metode Muskat

Metode Muskat sebaiknya tidak digunakan karena kondisi batas dilakukan model aliran sistem
penginjeksian berbeda dengan di dalam sistem produksi konvensional.

2.2. PERSYARATAN
1. Perbandingan mobilitas (Mobility Ratio) antara fluida injeksi dan yang diinjeksi dianggap sama
dengan satu.
2. Metode Horner sebaiknya digunakan jika waktu injeksi (tp) lebih kecil dari dua kali waktu
penutupan, terutama untuk memperkirakan P*. Sedangkan untuk harga tp yang lain metode
MDH cukup memadai.

3. LANGKAH KERJA
3.1. METODE HORNER
1. Siapkan data pendukung :
a. Laju injeksi stabil (qi), STB/hari
b. Volume air kumulatif yang telah diinjeksikan (Wi), bbl

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.03
Halaman : 2 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Fall Off

c. Jari-jari lubang bor (rw), ft


d. Viskositas air (µw), cp
e . Faktor volume formasi air (Bw), bbl/STB
f. Tebal formasi (h), ft
g. Porositas formasi (φ)
h. Kompresibilitas efektif (ct), psi-1
t p + ∆t
2. Buat tabel ∆t, , Pws dan Pwf – Pws, dimana tp adalah waktu injeksi sebelum uji
∆t
dilaksanakan dan dapat dihitung berdasarkan persamaan :
24Wi
tp = (1)
qi
3. Plot (Pws – Pwf) terhadap ∆t pada kertas grafik log-log. Garis lurus dengan kemiringan = 1 pada
data awal menunjukkan adanya pengaruh “wellbore storage effect”. Dari garis ini (kalau ada)
tentukan titik awal penyimpangan dan ukur 1 ½ cycle dari titik tersebut untuk menentukan
awal dari tekanan yang tidak terpengaruh oleh wellbore storage lagi.
t p + ∆t
4. Plot Pws terhadap pada kertas semi log. Tarik garis lurus mulai dari data yang
∆t
tidak dipengaruhi lagi oleh wellbore storage.
5. Tentukan harga kemiringan garis lurus butir 4 tersebut (m) dengan menghitung besarnya
penurunan tekanan untuk satu log cycle.
6. Hitung harga permeabilitas formasi menurut hubungan :
162.6 − Qi µ B
k= (2)
mh
t p + ∆t
7. Dari garis lurus Pws terhadap , tentukan harga Pws pada ∆t = 1 jam (P1hr); kemudian
∆t
hitung harga faktor skin (S) dengan persamaan :

 P − P1hr  k  
S = 1.151 ws − log  + 3.23
 (3)
 φ µ c rw
2
 m  
dan harga ∆Pskin dari persamaan :
∆Pskin = 0.87 m S (4)

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.03
Halaman : 3 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Fall Off

8. Tentukan harga P*, yaitu dengan melakukan ekstrapolasi garis lurus sampai harga ∆t tak
t p + ∆t
berhingga atau ≈1 .
∆t
9. Hitung harga ∆tp menurut persamaan :
0.000264 k t
∆t D = (5)
φµcA
10. Tentukan harga ∆PD di sumbu tegak Gambar 8.2 yang sesuai dengan harga ∆tD dari
persamaan (5).
Hitung tekanan reservoir rata-rata ( P ) dari persamaan :
( P − P*)
∆PD = (6)
(70.6qi µ / kh)
Hitung Indeks Injektivitas dan Efisiensi Aliran dengan persamaan berikut :
qi
I nyata = (7)
Pwf − P

qi
I ideal = (8)
( Ps − P ) − ∆P ( Skin)
I nyata
Efisiensi Aliran = (9)
I ideal

3.2. METODE MBH


1. Siapkan data pendukung :
a. Laju injeksi stabil, STB/hari
b. Volume air kumulatif yang telah diinjeksikan, bbl
c. Jari-jari lubang bor (rw), ft
d. Viskositas air (µw), cp
e. Faktor volume formasi air (Bw), bbl/STB
f. Tebal formasi (h), ft
g. Porositas formasi (φ)
h. Kompresibilitas efektif (ct), psi-1

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.03
Halaman : 4 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Fall Off

2. Buat tabel ∆t, Pws dan (Pwf – Pws).


3. Plot (Pws – Pwf) terhadap ∆t pada kertas grafik log-log. Garis lurus dengan kemiringan = 1
pada data awal menunjukkan adanya pengaruh “wellbore storage effect”. Dari garis ini (kalau
ada) tentukan titik awal penyimpangan dan ukur 1 ½ log cycle dari titik tersebut untuk
menentukan awal dari tekanan yang tidak terpengaruh oleh wellbore storage lagi.
4. Plot Pws terhadap ∆t pada kertas semilog. Tarik garis lurus dimulai dari data yang tidak
dipengaruhi lagi oleh wellbore storage.
5. Tentukan harga kemiringan garis lurus butir 4 tersebut (m) dengan menghitung besarnya
penurunan tekanan untuk satu log cycle.
6. Hitung harga permeabilitas formasi menurut hubungan :
162.6qi µ Bw
k= (10)
mh
7. Dari garis lurus Pws terhadap ∆t, tentukan harga Pws pada ∆t = 1 jam (P1hr); kemudian harga
faktor skin (S) dengan persamaan :

 P − P1hr  k  
S = 1.151 ws − log  + 3.23
 (11)
 φ µ c rw
2
 m  
dan harga ∆Pskin dari persamaan :
∆Pskin = 0.87 m S (12)
8. Hitung harga P* dari persamaan :
P* = P1hr + m log (tp + 1)
≅ P1hr + m log (tp) (13)
dimana tp adalah waktu injeksi sebelum uji dilaksanakan dan dapat dihitung berdasarkan
persamaan :
24Wi
tp = (4)
qi
9. Hitung harga ∆tD menurut persamaan
0.000264kt
∆t D = (5)
φµcA
10. Tentukan harga ∆PD di sumbu tegak Gambar 8.2 yang sesuai dengan harga ∆tD dari
persamaan (5).

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.03
Halaman : 5 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Fall Off

11. Hitung tekanan reservoir rata-rata ( ∆PD ) dari persamaan :

qi
∆PD = (6)
(70.6qi µ / kh)
Hitung Indeks Injektivitas dan Efisiensi Aliran dengan persamaan berikut :
qi
I nyata = (7)
Pwf − P

qi
I ideal = (8)
( Ps − P) − ∆Pskin
I nyata
Efisiensi Aliran = (9)
I ideal

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.03
Halaman : 6 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Fall Off

4. DAFTAR PUSTAKA

1. Matthews C. S. dan Russell D. G. : “Pressure Build-Up And Flow Test in Wells”, Henry L.
Doherty Memorial Fund, SPE - AIME, Dallas, 1967.
2. R. Raghavan : “Modern Well Test Analysis”, Continuing Education Course No. 9, 1975 SPE -
AIME.
3. R. Al-Hussainy dan H. J. Ramey Jr. : “Application of Real Gas Flow Theory to Well Testing And
Deliverability Forecasting”, Gas Technology, SPE Reprint Series No. 13, SPE, Dallas, 1967.
4. Robert C. Earlougher Jr. : “Advance in Well Test Analysis”, Henry L. Doherty Series, Monograph
Volume 5, SPE - AIME, Dallas, 1977.
5. John Lee : “Well Testing”, SPE Textbook Series Volume 1, SPE - AIME, Dallas, 1982.
6. R. Al-Hussainy dan H. J. Ramey Jr. : “Application of Real Gas Flow Theory to Well Testing And
Deliverability Forecasting”, Gas Technology, SPE Reprint Series No. 9, SPE, Dallas, 1967.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.03
Halaman : 7 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Fall Off

5. DAFTAR SIMBOL

A = luas daerah pengurasan sumur, ft2


Bo = faktor volume minyak, bbl/STB
c = kompresibilitas, psi-1
m = kemiringan grafik
Pi = tekanan reservoir mula-mula, psi
Pwf = tekanan alir dasar sumur, psi
Pws = tekanan alir dasar sumur saat perubahan laju injeksi, psi
P1hr = tekanan alir pada plot garis lurus waktu 1jam setelah perubahan laju injeksi
qi = laju injeksi sebelum uji, STB/hari
rw = jari-jari lubang bor, ft
S = faktor skin, tak bersatuan
∆t' = waktu penutupan setelah perubahan uji injeksi, jam
tp = waktu injeksi sebelum pengujian, jam
µ = viskositas minyak, cp

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.03
Halaman : 8 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Fall Off

6. LAMPIRAN
6.1. LATAR BELAKANG DAN RUMUS
Dengan menggunakan anggapan yang sama seperti dalam penurunan rumus untuk analisa
PBU, hubungan antara tekanan reservoir dan waktu selama injeksi fluida ke dalam reservoir
berlangsung dapat pula diturunkan. Berdasarkan hubungan tersebut kemudian dikembangkan
suatu metode uji yang dikenal dengan nama uji “Fall Off”. Dasar persamaan untuk pengujian ini
ialah :
qi B t p + ∆t
Pws = P * + ln ( ) (14)
4π k h ∆t

Persamaan (14) berlaku untuk reservoir yang seolah-olah tak terbatas (infinite acting) dan
reservoir yang telah dikembangkan. P* adalah “false pressure” yang dapat dianggap sebagai
tekanan reservoir mula-mula (Pi). Uji ini dilakukan dengan menutup sumur injeksi beberapa
waktu dan mengamati perubahan tekanan dasar sumur. Untuk keadaan dimana harga
perbandingan antara mobilitas fluida yang diinjeksikan dan fluida yang berada di dalam reservoir
berkisar satu dan tidak ada fasa gas (liquid filled system) dalam reservoir, maka ulah tekanan
untuk kasus injeksi mirip dengan ulah tekanan kasus produksi. Dengan demikian analisa Uji Fall
Off adalah sama dengan analisa untuk uji ulah tekanan bentuk.

 t p + ∆t 
Dari plot Pws terhadap log  pada bagian yang berupa garis lurus akan dapat
 ∆t 
ditentukan harga kemiringan garis tersebut (m) yang mempunyai harga :
162.6qi Bµ
m= (15)
h
Selanjutnya dapat diturunkan besaran skin factor (S) :

 P1hr − Pwf  k  
S = 1.1513 − log  + 3.2275
 (3)
 φ µ ct rw
2
 m  

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.03
Halaman : 9 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Fall Off

6.2. CONTOH PERHITUNGAN


t p + ∆t
Data Uji Fall Off suatu sumur injeksi menghasilkan plot Pws terhadap .
∆t
Kertas semilog seperti berikut :

CONTOH PENGISIAN
FORMULIR ANALISA DAN PERHITUNGAN UJI FALL OFF

NAMA PERUSAHAAN : CONTOH FALL OFF


NAMA LAPANGAN : CONTOH FALL OFF
LAPISAN YANG DIUJI : XXXX - YYYY , GANESA
TANGGAL PENGUJIAN : TGL. AAA. BLN. BBB TH. CCCC
JARI-JARI LUBANG SUMUR (rw, ft) : 0.198
TEBAL FORMASI (h, ft) : 49
POROSITAS (φ, fraksi) : 0.16
KUMULATIF AIR INJEKSI (Wi, bbl) : 2,380,000
LAJU INJEKSI YANG DISTABILKAN (qi, bbl/hari) : 1,426
LAMA SUMUR TELAH DIINJEKSI (tp, jam) : 40,100
-1
FAKTOR KOMPRESIBILITAS (ct, psi ) : 7 ×10-6
SPACING (A, acre) : 20

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.03
Halaman : 10 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Fall Off

1. Perhitungan Permeabilitas Formasi (kw) :


162.6qi µB
k=
mh
Rumus :
h = 49 ft B = 1.0 res vol/std vol.
qi = 1,426 bbl/hari m = 130 psi/cycle
µ = 0.6 cp k = 21.8 mD

2. Perhitungan Tekanan Reservoir (P) :


0.000264kt p
tD =
φµcA
Rumus :
k = 21.8 mD µ = 0.6 cp
tp = 40,100 jam c = 7 × 10-6 psi-1
φ = 0.16 A = 20 × 43,560 = 871,200 ft2
(0.000264)(21.8)(40100)
tD =
(0.16)(0.6)(7 × 10 −6 )(871200)
= 393.
t p + ∆t
Dari ekstrapolasi grafik Pws terhadap log diperoleh harga P* = 322 psig.
∆t
Dari Gambar 2 untuk harga tD = 393 diperoleh harga :
( P − P*)
= 7.91
70.6qi µ / kh

qi = 1,426 bbl/hari k = 21.8 mD


µ = 0.6 cp h = 49 ft

(7.91)(70.6)(1426)(0.6)
P= − 322 = 125.3 psig
(21.8)(49)

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.03
Halaman : 11 / 11
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Fall Off

3. Perhitungan skin factor dan ∆Pskin


Rumus :

 P1hr − Pwf  k  
S = 1.151 − log  + 3.23

 φ µ c rw
2
 m  
∆Pskin = 0.87 m S
k = 21.8 mD rw = 0.354 ft
φ = 0.16 P1hr = 273 psig
µ = 0.6 cp Pwf = 525 psig
ct = 17 × 10-6 psi-1 m = 70 psi/cycle
S = -3.73 ∆Pskin = −421 psi

4. Perhitungan Indeks Injektivitas dan Efisiensi aliran


Rumus :
qi
J nyata =
Pwf − P

qi
J ideal =
( Pwf − P) − ∆Pskin

qi = 1,426 bbl/hari ∆Pskin = −421 psig


P = 125 psi Pwf = 525 psig

Jnyata = 3.56 bbl/hari-psi


Jideal = 1.73 bbl/hari-psi
Efisiensi Aliran = 2.06

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.04
Halaman : 1 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Interferensi

ANALISA HASIL UJI INTERFERENSI

1. TUJUAN

a. Mendeteksi ada tidaknya hubungan antar sumur dalam reservoir.


b. Jika ada hubungan, menghitung harga permeabilitas dan harga perkalian porositas batuan dan
kompresibilitas.
c. Mendeteksi arah aliran fluida di dalam reservoir.
d. Mendeteksi arah permeabilitas.

2. METODE DAN PERSYARATAN


2.1. METODE
Analisa dan uji interferensi dapat dilakukan dengan :
a. Metode konvensional
b. Metode least square
c. Metode type curve matching

Dari ketiga cara ini, type curve matching merupakan cara termudah dan sederhana dan dapat
memberi hasil yang tidak berbeda.

2.2. PERSYARATAN
Tidak ada persyaratan khusus, kecuali bahwa sumur pengamat tidak mempunyai persoalan jika
dilakukan penutupan untuk waktu yang relatif lama.

3. LANGKAH KERJA
3.1. METODE KONVENSIONAL
1. Siapkan data pendukung :
a. Laju aliran sumur pengamat sebelum pengujian (q), STB/hari
b. Laju aliran sumur aktif (qj), STB/hari
c. Lama produksi sumur pengamat (t), jam
d. Lama produksi atau injeksi sumur aktif (tj), jam

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.04
Halaman : 2 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Interferensi

e. Jarak sumur pengamat ke sumur aktif (aj), ft


f. Faktor volume formasi (B), bbl/STB
g. Kompresibilitas total (ct), psi-1
h. Viskositas fluida (µ), cp
i. Tebal lapisan (h), ft
t + ∆t
2. Buat tabel data uji : Pws, ∆t dan .
∆t
t + ∆t
3. Plot Pws terhadap log .
∆t
4. Lakukan analisa tekanan seperti pada uji tekanan bentuk sebelum pengaruh sumur aktif terasa.
Tentukan harga kemiringan garis lurus (m) dan hitung harga permeabilitas lapisan. Tarik garis
ekstrapolasi untuk menentukan P*.
5. Tentukan perbedaan tekanan (∆P) selama ∆t tertentu. ∆P adalah perbedaan tekanan tanpa
pengaruh sumur aktif (tekanan ekstrapolasi) dengan tekanan nyata. ∆t diambil setelah
pengaruh sumur aktif terasa (lihat Gambar 1).
φ µ ct
6. Dapatkan harga dengan cara penjajalan dari persamaan berikut :
k

− m  Nw q j   − φ µ ct a j t   − φ µ ct a j t 
∆P = ∑  Ei   − Ei   
 0.00105kt 
(1)
2.303  j =1 q
   0.00105k (t j − ∆t   j  

3.2. METODE LEAST SQUARE


1. Siapkan data pendukung sebagai berikut :
a. Laju aliran sumur pengamat sebelum pengujian (q), STB/hari
b. Laju aliran sumur aktif (qj), STB/hari
c. Lama produksi sumur pengamat (t), jam
d. Lama produksi atau injeksi sumur aktif (tj), jam
e. Jarak sumur pengamat ke sumur aktif (aj), ft
f. Faktor volume formasi (B), bbl/STB
g. Kompresibilitas total (ct), psi-1
h. Viskositas fluida (µ), cp
i. Tebal lapisan (h), ft

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.04
Halaman : 3 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Interferensi

t + ∆t
2. Buat tabel data uji : Pws, ∆t dan .
∆t
t + ∆t
3. Plot Pws terhadap log .
∆t
4. Lakukan analisa tekanan seperti pada uji tekanan bentuk sebelum pengaruh sumur aktif terasa.
Tentukan harga kemiringan garis lurus (m) dan hitung harga permeabilitas lapisan. Tarik garis
ekstrapolasi untuk menentukan P*.
5. Tentukan perbedaan tekanan (∆P) selama ∆t tertentu. ∆P adalah perbedaan tekanan tanpa
pengaruh sumur aktif (tekanan ekstrapolasi) dengan tekanan nyata. ∆t diambil setelah
pengaruh sumur aktif terasa (lihat Gambar 1).
6. Hitung ∆Pcalc dengan menggunakan rumus berikut :

− m  Nw q j   − φ µ ct a j 2   − φ µ ct a j 2 
∆Pcalc = ∑ 
 Ei   − Ei  
2.303  j =1 q   0.00105k (t − ∆t )   0.00105kt j  
 j    
(2)
φ µ ct
7. Untuk setiap harga hitung (∆Pobs − ∆Pcalc)2.
k
φ µ ct
8. Plot (∆Pobs − ∆Pcalc)2 terhadap .
k
φ µ ct
Harga (∆Pobs − ∆Pcalc)2 yang paling kecil memberikan harga .
k

3.3. TYPE CURVE MATCHING


1. Siapkan data pendukung seperti butir 3.1 langkah 1.
2. Buat tabel ∆t, Pws dan (Pi – Pws).
Pi adalah tekanan dasar sumur pengamat sebelum uji dimulai pada ∆t = 0.
3. Siapkan Type Curve (Theis Curve) untuk uji interferensi Gambar 2.
4. Letakkan kertas tembus pandang di atas “type curve” dan tandai batas-batas cycle log yang
sesuai dengan type curve tersebut.
5. Plot (Pi − Pws) terhadap ∆t di atas kertas tembus pandang tersebut.
6. Geser hasil plot ke arah tegak dan horisontal, sehingga titik-titik data tersebut berimpit
(match) dengan type curve.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.04
Halaman : 4 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Interferensi

7. Ambil satu titik match, baca pasangan harga-harga (PD)MP dan ( tD/rD2)MP dari type curve dan
pasangan harga-harga (∆P)MP dan (∆t)MP dari hasil plot.
8. Hitung permeabilitas (k) dengan menggunakan persamaan :
qBµ ( PD ) MP
k = 141.2 (3)
h (∆P) MP
9. Hitung harga µ ct dari persamaan :

 0.000264k  (∆t ) MP 
µ ct =    (4)
 µr
2 2
 (t D / rD ) MP 

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.04
Halaman : 5 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Interferensi

4. DAFTAR FUSTAKA

1. Mathews C. S. dan Russell D. G. : “Pressure Build up and Flow Test in Wells”, Henry L. Doherty
Memorial Fund, SPE-AIME, Dallas, 1967.
2. Robert C. Earlougher Jr. : “Advanced in Well Test Analysis”, Henry L. Doherty Series, Monograph
Volume 5, SPE-AIME, Dallas, 1977.
3. John Lee : “Well Testing”, SPE Textbook Series Volume 1, SPE-AIME, Dallas, 1982.
4. Elkins, L. F. dan Skov, A. M. : “Determination of Fracture Orientation from Pressure
Interference”, Trans. AIME, 1960.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.04
Halaman : 6 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Interferensi

5. DAFTAR SIMBOL

aj = jarak antara sumur pengamat dengan sumur aktif j, jam


B = faktor volume formasi, bbl/STB
ct = kompresibilitas total, psi-1
Ei = fungsi Ei
h = tebal lapisan rata-rata, ft
k = permeabilitas rata-rata antara sumur pengamat dan sumur aktif, mD
m = kemiringan kurva UTB pada sumur pengamat sebelum ada pengaruh sumur aktif,
psi/cycle
Nw = jumlah sumur aktif
Pext = tekanan dasar ekstrapolasi sumur pengamat, psi
Pobs = tekanan dasar sumur pengamat waktu ditutup setelah pengaruh sumur aktif terasa, psi
Pws = tekanan dasar sumur aktif pengamat, psi
q = laju produksi sumur pengamat sebelum ditutup, STB/hari
qj = laju produksi sumur aktif j, STB/hari
t = waktu produksi sumur atau injeksi aktif sebelum ditutup, jam
tj = waktu produksi atau injeksi sumur aktif j pada waktu sumur pengamat ditutup, jam
∆t = selang waktu penutupan sumur aktif, jam
∆tj = interval waktu produksi atau injeksi sumur aktif j setelah sumur pengamat ditutup, jam
φ = porositas antara rata-rata sumur pengamat dan aktif, fraksi
µ = viskositas fluida reservoir, cp

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.04
Halaman : 7 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Interferensi

6. LAMPIRAN
6.1. LATAR BELAKANG DAN RUMUS
Jika suatu sumur ditutup dan tekanan dasarnya diamati sedangkan sumur yang lain dibiarkan
berproduksi, mungkin akan terjadi interferensi yang dapat dideteksi rekaman data tekanan sumur
tersebut. Interpretasi tekanan ini dapat memberikan informasi mengenai sifat reservoir yang tidak
dapat diperoleh dari analisa tekanan seperti UTB atau UDD. Informasi ini dapat berupa ada atau
tidaknya hubungan antara satu sumur dengan lainnya. Jika hubungan itu ada, secara kuantitatif
φ µ ct
dapat dihitung permeabilitas, porositas dan rata-rata antara kedua sumur tersebut. Uji ini
k
dapat pula digunakan untuk menentukan arah anisotropi permeabilitas batuan reservoir, seperti
dilakukan oleh Elkins 4).
Dasar matematika uji interferensi seperti dipresentasikan oleh Theis menggunakan prinsip
superposisi untuk memperhitungkan pengaruh sumur-sumur aktif di sekitar sumur pengamat
terhadap persamaan UTB-nya, seperti tertera pada persamaan berikut :
qµ B  t + ∆t  qµ B
Pws = P * −162.6 log  + 70.6
kh  ∆t  kh
 Nw q (5)
  − φ µ ct a j
2
  − φ µ ct a j 2 
∑ j 
 Ei   − Ei   
 j =1 q   0.00105 k (t + ∆t )
j 
  0.00105kt j  
 j   
Bagian persamaan dengan log menyatakan pengaruh penutupan terhadap tekanan dasar sumur
pengamat. Bagian persamaan dengan fungsi Ei menyatakan pengaruh sumur aktif terhadap
tekanan dasar sumur pengamat. Harga t, tj dan ∆tj adalah :
produksi kumulatif sumur pengamat sampai saat penutupan
t=
laju produksi sumur pengamat sesaat sebelum penutupan
produksi kumulatif sumur aktif sampai saat menutup sumur pengamat
tj =
laju produksi rata - rata sumur aktif selama pengujian (q j )

kenaikan produksi kumulatif pada sumur aktif j setelah penutupan sumur pengamat
∆t j =
laju produksi rata − rata sumur selama uji berlangsung (q j )

Untuk mengetahui berapa besar pengaruh sumur aktif persamaan (5) dapat dinyatakan sebagai
berikut :

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.04
Halaman : 8 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Interferensi

 qµ B t + ∆t 
 P * −162.6 log  − Pws
 k ∆t 

qµ B  N w q j   − φ µ ct a j   − φ µ ct a j 2 
2

= 70.6 ∑ 
 Ei   − Ei    (6)
kh  j =1 q   0.00105 k (t + ∆t )
j 
  0.00105kt j  
 j   

 qµ B t + ∆t 
Karena  P * −162.6 log  adalah merupakan harga tekanan pada ekstrapolasi kurva
 k ∆t 
PBU dan Pws adalah harga tekanan yang diamati, maka persamaan (6) dapat diubah menjadi :

− m  Nw q j   − φ µ ct a j   − φ µ ct a j 2 
2

Pext − Pobs = ∑ 
 Ei   − Ei    (7)
2.303  j =1 q   0.00105 k (t + ∆t )
j 
  0.00105kt j  
 j   

6.2. CONTOH ANALISA DAN PERHITUNGAN METODE TYPE CURVE


1. Suatu uji interferensi dilakukan pada reservoir air. Jarak antara sumur pengamat dan sumur
aktif adalah 99 ft, laju produksi rata-rata sumur aktif selama pengujian berlangsung 466
STB/hari. Pengukuran tekanan dilakukan pada sumur pengamat setelah terjadi penurunan
tekanan seperti tercantum dalam Tabel 1.
Data pendukung untuk analisa pengujian ini adalah :
µw = 1.0 cp
Bw = 1.0 bbl/STB
h = 9 ft
rw = 3 in
φ = 0.3

Data waktu dan tekanan diperlihatkan pada tabel berikut :

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.04
Halaman : 9 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Interferensi

TABEL 1
DATA UJI INTERFERENSI DAN PERHITUNGAN UNTUK ANALISA

∆t ∆t Pws ∆t = Pi – Pws
(menit ) (jam) (psia) (psia)
0 0.00 148.20 0.00
5 0.03 148.20 0.00
25 0.42 144.91 4.01
40 0.67 143.72 5.20
50 0.83 143.18 5.74
100 1.67 141.47 7.45
200 3.33 139.72 9.20
300 5.00 138.70 10.22
400 6.67 137.99 10.93
580 9.67 137.12 11.80

Hasil plot ∆t terhadap ∆P pada kertas grafik log-log berskala yang sama dengan grafik type
curve ditunjukkan pada Gambar 1.
Matching antara kedua grafik diperlihatkan pada Gambar

2. Kemudian titik match (MP) dipetik dari kurva ∆P terhadap ∆t :


(∆P)MP = 51 psi
(∆t)MP = 2.13 jam
dari kurva “type curve” :
(PD)MP = 10
(tD/rD2)MP = 10
dengan data tersebut harga k dihitung :
qBµ ( PD ) MP
k = 141.2
h (∆P ) MP
(141.2)(466)(1.0)(1.0) (1.0)
=
(9.0) (5.1)
= 1,433 mD.

dan harga ct dihitung sebagai berikut :

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.04
Halaman : 10 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Interferensi

0.000264 k (∆t ) MP
ct =
φ r 2 µ (t D / rD 2 ) MP
(0.000264)(1,433)(2.13)
=
(0.3)(99) 2 (1.0)(1.0)
= 274 × 10-5 psi-1

Kesimpulan :
1. Sumur aktif dan sumur pengamat berhubungan.
2. Permeabilitas rata-rata antara kedua sumur : 1,433 mD.
3. Perkalian porositas-kompresibilitas, ct φ = 83 × 10-5 psi-1.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.04
Halaman : 11 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Interferensi

6.3. GAMBAR YANG DIGUNAKAN

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.04
Halaman : 12 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Interferensi

Gambar 2. PLOT ∆P TERHADAP ∆t

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.04
Halaman : 13 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Interferensi

Gambar 3. TEKANAN TAK BERDIMENSI UNTUK SUMUR TUNGGAL DALAM SISTEM


TAK BERHINGGA, TIDAK ADA PENGARUH WELLBORE STORAGE, TIDAK ADA SKIN
(SOLUSI INTEGRAL EKSPONENSIAL)

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.05
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 1 / 13
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Laju Produksi Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Jamak (Multi Rate Test)

ANALISA HASIL UJI LAJU PRODUKSI JAMAK

1. TUJUAN

Berdasarkan analisa hasil UPJ (multi rate flow test) dapat ditentukan :
1. Permeabilitas mutlak dan efektif batuan formasi (k)
2. Skin Factor (S)
3. Tekanan reservoir rata-rata ( P )

2. METODE DAN PERSYARATAN


2.1. METODE
Secara teoritis, uji laju produksi jamak (UPJ) dapat dilakukan dengan mengubah laju produksi
sumur beberapa kali, akan tetapi untuk menyederhanakan pelaksanaan uji ini, perubahan laju
produksi hanya dilakukan satu kali saja. Metode inilah yang akan diuraikan di dalam petunjuk
kerja ini yang disebut dengan nama Uji Laju Produksi Ganda (Two rate flow test).

2.2. PERSYARATAN
Tersedia data pengamatan tekanan uji laju produksi ganda.

3. LANGKAH KERJA
1. Data pendukung untuk analisa, yaitu :
a. Viskositas minyak (µo)
b. Faktor volume minyak (Bo)
c. Kompresibilitas total (ct)
d. Laju produksi selama pengujian (q1)
e. Laju produksi selama pengujian (q2)
f. Jari-jari lubang sumur bor (rw)
g. Porositas batuan (φ)
h. Tebal formasi (h)
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.05
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 2 / 13
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Laju Produksi Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Jamak (Multi Rate Test)

t + ∆t ' q 2
2. Buat tabel data uji ∆t', Pwf, , log ∆t ' .
∆t ' q1

 t + ∆t ' q 2 
3. Plot Pwf pada kertas kartesian terhadap log + log ∆t ' .
 ∆t ' q1 
Hasil plot adalah garis lurus. Penyimpangan biasanya terjadi pada early time karena rate
restabilization dan pada late time oleh karena pengaruh batas reservoir.
4. Tentukan sudut kemiringan garis lurus (m) dan hitung harga permeabilitas (k) menurut rumus
berikut :
162.6q1 µ o Bo
k= (1)
mh
5. Tentukan harga Pw dan P1hr, dimana :
Pw = tekanan alir dasar sumur saat perubahan laju produksi.
P1hr = tekanan alir dasar sumur setelah perubahan laju produksi berjalan 1 jam pada
perpanjangan garis lurus.
6. Hitung harga skin factor (S) menggunakan rumus berikut :

 q1  P1hr − Pw  k 
S = 1.151   − log + 3.23 (2)
 q1 − q 2  m  φµ o crw 2 
7. Tekanan reservoir (Pi) dihitung dengan menggunakan rumus :

 kt 
Pi = Pw + m log − 3.23 + 0.87 S  (3)
 φµ o crw
2

8. Hitung harga ∆Pskin dengan rumus :
∆Pskin = 0.87 m S, untuk q1 atau (4)
∆Pskin = 0.87 (q1/q2) m S, untuk q2 (5)

Catatan :
Pengujian ini baik digunakan untuk sumur-sumur yang laju produksinya tidak dapat diharapkan
mantap selama UDD berlangsung dan yang tidak diijinkan ditutup untuk UTB. Analisa UPJ ini sangat
peka terhadap ketelitian data produksi. Oleh karena itu, pengukuran laju produksi selama pengujian
perlu lebih diperhatikan.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.05
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 3 / 13
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Laju Produksi Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Jamak (Multi Rate Test)

Pengujian ini dilakukan dengan merekam perubahan tekanan alir di dasar sumur. Pengukuran Pwf ini
dilakukan 3 - 4 jam setelah laju produksi diturunkan dari q1 menjadi q2 setelah sumur diproduksikan
selama beberapa hari dengan laju tetap sebesar qi.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.05
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 4 / 13
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Laju Produksi Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Jamak (Multi Rate Test)

4. DAFTAR PUSTAKA

1. Matthews C. S. dan Russell D. G. : "Pressure Build-Up And Flow Test in Wells", Henry L.
Doherty Memorial Fund, SPE - AIME, Dallas, 1967.
2. R, Raghavan : "Modern Well Test Analysis", Continuing Education Course No. 9, 1975 SPE-
AIME.
3. Robert C. Earlougher Jr. : "Advanced in Well Test Analysis", Henry L. Doherty Series, Monograph
Volume 5, SPE - AIME, Dallas, 1977.
4. John Lee : "Well Testing", SPE Textbook Series Volume 1, SPE - AIME, Dallas, 1982.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.05
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 5 / 13
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Laju Produksi Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Jamak (Multi Rate Test)

5. DAFTAR SIMBOL

Bo = faktor volume minyak, bbl/STB


c = kompresibilitas, psi-1
m = kemiringan grafik
Pi = tekanan reservoir mula-mula, psi
Pw = tekanan alir pada saat perubahan laju produksi, psi
Pwf = tekanan alir di dasar sumur, psi
P1hr = tekanan alir pada waktu 1 jam setelah perubahan laju produksi pada garis lurus atau
kepanjangannya, psi
q1 = laju produksi sebelum pengujian, STB/hari
q2 = laju produksi waktu pengujian, STB/hari
rw = jari-jari sumur, ft
S = skin factor, tak bersatuan
t = waktu produksi sebelum pengujian, jam
∆t' = waktu produksi setelah perubahan laju produksi, jam
µo = viskositas minyak, cp

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.05
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 6 / 13
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Laju Produksi Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Jamak (Multi Rate Test)

6. LAMPIRAN
6.1. LATAR BELAKANG DAN RUMUS
Persamaan aliran untuk reservoir yang berbentuk silinder dengan sumur produksi di pusatnya
adalah :

162.6qµ B  kt 
Pwf = Pi − log − 3.23 + 0.87 S  (6)
 φµ o crw
2
kh 

Jika laju produksi sumur mula-mula adalah q1 dan kemudian diubah menjadi q2, dengan
menggunakan prinsip superposisi, maka persamaan (6) diubah menjadi :

162 .6 q 2 µ B  kt  162 .6 q1 µ B  t + ∆t ' q 2 


Pwf = Pi − log − 3.23 + 0.87 S  − log + log ∆t '
kh  φ µ o c rw 2
 kh  ∆t ' q1 
(7)

 t + ∆t ' q 2 
Plot Pwf terhadap log + log ∆t ' dari persamaan (7) akan menghasilkan garis lurus
 ∆t ' q1 
dengan kemiringan (m) dan harga m tersebut dapat dinyatakan sebagai :
162.6 q1 µ o Bo
m=
kh
Seperti halnya pada analisa UTB, persamaan untuk skin factor dapat diturunkan :

 q1  P1hr − Pw  k 
S = 1.151   − log + 3.23
 q1 − q 2 φµ o crw 2
 m  
dimana: Pw adalah Pwf pada saat penggantian laju aliran q1 dan q2.
Tekanan reservoir mula-mula dapat dihitung berdasarkan rumus berikut :

 kt 
Pi = Pw + m log − 3.23 + 0.87 S 
 φ µ o c rw
2

Gambar berikut menunjukkan pengaruh terjadinya perubahan laju produksi dari q1 menjadi q2
terhadap tekanan alir dasar sumur.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.05
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 7 / 13
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Laju Produksi Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Jamak (Multi Rate Test)

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.05
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 8 / 13
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Laju Produksi Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Jamak (Multi Rate Test)

6.2. CONTOH ANALISA DAN PERHITUNGAN

TABEL 1
HASIL REKAMAN TEKANAN DAN WAKTU DARI SUATU UJI PRODUKSI GANDA

∆t Tekanan ∆t Tekanan
(jam) (ksc) (jam) (ksc)
0 33.7 4.0 33.5
0.25 38.4 4.5 38.5
0.5 39.0 5.0 39.55
0.75 39.1 6.0 39.6
1.0 39.1 7.0 39.6
1.25 39.2 8.5 39.6
1.5 39.2 10.0 39.65
1.75 39.3 11.5 39.65
2.0 39.3 13.0 39.7
2.25 39.35 16.0 39.8
2.5 39.35 19.0 39.8
2.75 39.4 22.0 39.8
3.0 39.4 24.0 39.8
3.5 39.45

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.05
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 9 / 13
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Laju Produksi Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Jamak (Multi Rate Test)

TABEL 2
TABEL DATA UNTUK ANALISA
t + ∆t '
∆t' log q2 Tekanan
∆t ' (i) + log ∆t '
(jam) q1 (ksc)
(i)
0.00 - - 39.7
9.25 5.46 4.91 38.4
0.50 4.94 4.74 39.0
0.75 4.76 4.68 39.1
1.00 4.64 4.64 39.1
1.25 4.54 4.60 39.2
1.50 4.46 4.58 39.2
1.75 4.39 4.55 39.3
2.00 4.34 4.54 39.3
2.25 4.29 4.53 39.35
2.50 4.24 4.51 39.35
2.75 4.20 4.49 39.4
3.00 4.16 4.48 39.4
3.50 4.09 4.45 39.45
4.00 4.04 4.44 39.5
4.50 3.98 4.42 39.5
5.00 3.94 4.41 39.55
6.00 3.86 4.38 39.6
7.00 3.79 4.36 39.6
8.50 3.71 4.33 39.6
10.0 3.64 4.31 39.65
11.5 3.58 4.29 39.65
13.0 3.52 4.27 39.7
16.0 3.43 4.24 39.8
19.0 3.36 4.22 39.8
22.0 3.30 4.20 39.8
24.0 3.26 4.18 39.8

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.05
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 10 / 13
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Laju Produksi Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Jamak (Multi Rate Test)

t + ∆t ' q 2
Gambar 1. PLOT Pwf TERHADAP LOG + LOG ∆t'
∆t ' q1

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.05
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 11 / 13
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Laju Produksi Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Jamak (Multi Rate Test)

6.3. CONTOH PENGISIAN FORMULIR DATA DAN PERHITUNGAN UJI "TWO RATE"

Nama Perusahaan :X
Lapangan :Y
Nomor Sumur : YN
Formasi Yang Di-Uji :Z
Tanggal Pengujian : TGL. - BLN. - TH. -

Data Pendukung Untuk Analisa :


Fasa Fluida :1
Interval Pelubangan :-
Kedalaman Datum Reservoir (mbpl) :-
Jari-jari Sumur (rw, ft) : 0.229
Tebal Formasi (h, ft) : 16.4
Porositas (φ, fraksi) :
Produksi Kumulatif : Minyak (Np, STB) =
Gas (Gp, MMSCF) =
Air (Wp, STB) =
Saturasi (S, fraksi) : minyak gas air
Laju Produksi Yang Distabilkan
Sebelum Pengujian, q1 [bbl/hari] :
Sesudah Pengujian, q2 [bbl/hari] :
Viskositas (µ, cp) : minyak
Faktor Volume(B, res vol/volstd) : minyak
Kompresibilitas (c, psi-1) :

Perhitungan Permeabilitas
162.6q1 µ o Bo
Rumus : k=
mh
qi = 16 bbl/hari m = 22.5 psi/cycle
µo = 0.38 cp h = 16.4 ft
Bo = 1.292 bbl/STB k = 3.46 mD
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.05
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 12 / 13
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Laju Produksi Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Jamak (Multi Rate Test)

Perhitungan Skin Factor

 q1  P1h r − Pw  k 
Rumus : S = 1.151   − log + 3 .23
 q1 − q 2  m  φµ o crw 2 
q1 = 16 bbl/hari k = 3.46 mD
q2 = 10.6 bbl/hari φ = 0.22
P1hr = 556.7 psi µo = 0.338 cp
Pw = 483.5 psi ct = 263.83 × 10-6 ft
m = 22.5 rw = 0.229 ft

S = 9.654562

Perhitungan ∆Pskin
Rumus : ∆Pskin = 0.87 (m)(S)
m = 22.5
S = 9.65

∆Pskin = 188.90 psi

Perhitungan Tekanan Reservoir (P*)

 kt 
P * = Pw + m log − 3.23 + 0.87 S 
 φ µ o c rw
2

Pw = 666.9 psi φ = 0.2
m = 22.5 psi/cycle µ = 0.8 cp
k = 3.46 mD ct = 263.3 × 10-6 (psi)
t = 43,425.5 jam rw = 0.29 ft
S = 9.65

P* = 1,033.18 psi

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.04.05
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 13 / 13
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Laju Produksi Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Jamak (Multi Rate Test)

Perhitungan Produktivitas Formasi (J) dan Efisiensi Aliran


Rumus :
q
J nyata =
P * − Pwf
q
J ideal =
P − Pwf − ∆P( skin )
*

J nyata
Efisiensi Aliran =
J ideal
q = 16.0 bbl/hari Pwf = 483.5 psi
P* = 1,033.18 psi ∆P(skin) = 188.90 psi

Jnyata = 0.0291 bbl/hari/psi


Jideal = 0.0443 bbl/hari/psi
Efisiensi Aliran = 65.7 %

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.01
Halaman : 1 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

ANALISA HASIL UJI DRAWDOWN UNTUK FLUIDA TERMAMPATKAN (GAS)

1. TUJUAN

Analisa UDD reservoir gas dipergunakan untuk menentukan :


1. Permeabilitas formasi (k)
2. Faktor Skin (S)
3. Liquid filled pore volume (Vp)
4. Bentuk (Shape) daerah pengurasan

Catatan : butir 3 dan 4 dapat ditentukan apabila lama uji mencapai periode semi mantap (pseudo
steady state).

2. METODE DAN PERSYARATAN


2.1. METODE
Ada tiga metode yang dapat digunakan, yaitu metode P, P2 dan m(P).

2.2. PERSYARATAN
2.2.1. Persyaratan Penggunaan Metode P
Metode ini berlaku pada tekanan reservoir yang lebih besar dari 4,000 psia. Jadi, apabila
tekanan alir dasar sumur (Pwf) yang tercatat lebih besar dari 4,000 psia, maka metode P
dapat digunakan.

2.2.2. Persyaratan Penggunaan Metode P2


Metode ini berlaku apabila tekanan reservoir lebih kecil dari 2,000 psia. Jadi, apabila
tekanan alir bawah permukaan (Pwf) yang tercatat lebih kecil dari 2,000 psia, maka metode
P2 dapat digunakan.

2.2.3. Persyaratan Penggunaan Metode m(P)


Metode ini dapat digunakan untuk semua harga tekanan reservoir, tetapi karena
penggunaan metode m(P) lebih sukar, maka biasanya hanya dipakai pada tekanan reservoir

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.01
Halaman : 2 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

antara 2,000 sampai 4,000 psia.

3. LANGKAH KERJA
3.1. LANGKAH KERJA ANALISA UDD METODE P
1. Siapkan data pendukung untuk analisa, yaitu :
a. Laju aliran (qsc)
b. Viskositas gas (µg)
c. Kompresibilitas total (ct)
d. Faktor deviasi gas (Z)
e. Temperatur reservoir (T)
f. Tebal lapisan (h)
g. Jari-jari lubang bor (rw)
2. Buat tabel ∆t, Pwf dan (Pi – Pwf) dimana P* adalah tekanan sumur sebelum dibuka atau pada ∆t
= 0.
3. Plot (Pr – Pwf) terhadap ∆t pada kertas grafik log-log. Garis lurus dengan kemiringan 45° (slope
= 1) pada data awal menunjukkan adanya pengaruh wellbore storage. Dari garis ini, kalau ada,
tentukan titik awal penyimpangan dan ukur 1 sampai 1½ log cycle dari titik tersebut untuk
menentukan awal dari tekanan yang tidak terpengaruh oleh wellbore storage.
4. Plot Pwf2 terhadap log ∆t pada kertas semilog. Buat garis lurus melalui titik-titik yang bebas
dari pengaruh wellbore storage, kemudian tentukan kemiringan (m).
5. Tentukan harga permeabilitas (k) dengan persamaan :

8.176 × 10 5 q sc µ g Z T
k= (1)
mhP

dimana :
2 2
Pi + Pf
P= , Pf adalah tekanan pada waktu akhir pengujian.
2
µg = viskositas gas pada P dan T
Z = faktor deviasi gas pada P dan T

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.01
Halaman : 3 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

6. Tentukan harga faktor skin (S)


 Pi − P1 jam k 
S = 1.151 − log + 3 . 23 (2)
 m φct µ g rw 2 
∆PS = 0.87 m S (3)

3.2. LANGKAH KERJA UDD METODE P2


1. Siapkan data pendukung untuk analisa, yaitu :
a. Laju aliran (qsc)
b. Viskositas gas (µg)
c. Kompresibilitas total (ct)
d. Faktor deviasi gas (Z)
e. Temperatur reservoir (T)
f. Tebal lapisan (h)
g. Jari-jari lubang bor (rw)
h. Porositas (φ)
2. Buat tabel ∆t, Pwf, Pwf2, (Pi2 – Pwf2), dimana Pi adalah tekanan sumur sebelum dibuka atau pada
∆t = 0.
3. Plot (Pi2 – Pwf2) terhadap ∆t pada kertas grafik log-log. Garis lurus dengan kemiringan 45°
(slope = 1) pada data awal menunjukkan adanya pengaruh wellbore storage. Dari garis ini,
bila ada, tentukan titik awal penyimpangan dan ukur 1 sampai 1½ log cycle dari titik tersebut
untuk menemukan awal tekanan yang tidak terpengaruh oleh wellbore storage.
4. Plot Pwf2 terhadap log ∆t pada kertas semi log. Buat garis lurus melalui titik-titik yang bebas
dari pengaruh wellbore storage, kemudian tentukan kemiringan (m).
5. Tentukan permeabilitas (k) dengan persamaan :
1.637 × 10 6 q sc µ Z T
k= (4)
mh
6. Tentukan faktor skin (S) dan ∆PS :

 Pi 2 − P1 jam 2 kP 
S = 1.151 − log + 3.23 (5)
 m φ ct µ rw 2 
∆PS = 0.87 m S (6)

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.01
Halaman : 4 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

3.3. LANGKAH KERJA ANALISA UDD METODE m(P)


1. Siapkan data pendukung untuk analisa :
a. Laju aliran (qsc)
b. Viskositas gas pada kondisi tekanan awal (µi)
c. Kompresibilitas total pada kondisi tekanan awal (ct)
d. Temperatur reservoir (T)
e. Tebal lapisan (h)
f. Jari-jari lubang bor (rw)
g. Porositas (φ)
2. Buat tabel atau grafik korelasi P terhadap m(P).
Catatan : tata cara membuat hubungan P terhadap m(P) lihat pada PK yang sesuai.
3. Buat tabel ∆t, Pws, m(Pws), {m(Pws) – m(Pwf)}.
4. Plot {m(Pws) – m(Pwf)} terhadap ∆t pada kertas grafik log-log. Garis lurus dengan kemiringan
45° (slope = 1) pada data awal menunjukkan adanya pengaruh wellbore storage. Dari garis ini,
kalau ada, tentukan titik awal penyimpangan dan ukur 1 sampai 1½ log cycle dari titik tersebut
untuk menemukan awal dari tekanan yang tidak terpengaruh oleh wellbore storage.
5. Plot m(Pwf) terhadap log ∆t pada kertas semilog. Buat garis lurus melalui titik-titik yang bebas
dari pengaruh wellbore storage, kemudian tentukan kemiringan, m.
6. Tentukan harga permeabilitas (k) :
1.637 × 10 6 q scT
k= (7)
mh
7. Tentukan harga faktor skin (S) dan ∆PS :

 ( Pi ) − m( P1 jam ) k 
S = 1.151 − log + 3.23 (8)
 m φ ( µ g ct ) i rw 2

∆PS = 0.87 m S

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.01
Halaman : 5 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

3.4. MEMPERKIRAKAN BENTUK DAERAH PENGURASAN


Tata cara kerja memperkirakan bentuk daerah pengurasan atau jari-jari pengurasan sumur gas
ditentukan dari data uji drawdown pada periode transien dan semi mantap. Langkah kerja tersebut
telah diterangkan pada Analisa Uji Drawdown dengan menggunakan m(P) sebagai pengganti P,
kecuali harga Vp ditentukan berdasarkan persamaan :
2,356.0776 T q sc
Vp = (10)
β L ct µ g

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.01
Halaman : 6 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

4. DAFTAR PUSTAKA

1. ERCB : "Theory and Practice of the Testing of Gas Wells", Third Edition, 1975.
2. Ikoku, Chi. U : "Natural Gas Reservoir Engineering", John Willey & Sons, 1984.
3. Ikoku, Chi. U : "Natural Gas Production Engineering", John Willey & Sons, 1984.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.01
Halaman : 7 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

5. DAFTAR SIMBOL

ct = kompresibilitas total, psi-1


h = tebal lapisan produktif, ft
k = permeabilitas lapisan, mD
m = kemiringan, psi/log cycle
m(P) = pseudo pressure function, psi2/cp
P = tekanan, psi
P = tekanan rata-rata, psi
qsc = laju aliran gas, MMSCF/D
r = jari-jari atau jarak, ft
S = faktor skin, tidak bersatuan
T = temperatur, °R
t = waktu, jam
tp = waktu produksi, jam
Z = faktor deviasi gas, tidak bersatuan
Z = faktor deviasi pada tekanan rata-rata

Huruf Yunani :
µ = viskositas gas, cp
µ = viskositas pada tekanan rata-rata, cp

φ = porositas, fraksi
∆ = selisih

Subskrip :
i = awal
1jam = setelah pengaliran atau penutupan sumur selama 1 jam
wf = sumur dialirkan
ws = sumur ditutup

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.01
Halaman : 8 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

6. LAMPIRAN
6.1. LATAR BELAKANG DAN RUMUS
6.1.1. Metode P
Di sini gas dianggap bersifat agak termampatkan (slightly compressible sebagaimana
halnya minyak). Metode ini hanya dipakai untuk tekanan reservoir di atas 4,000 psia.
P
Anggapan lainnya adalah = tetap.
µZ
Persamaan dasar tekanan transien untuk kasus ini adalah :

µ Z T q sc  kt 
Pwf = Pi − 8.176 × 10 5 log − 3.23 (11)
Pkh  µ ct φ rw 2


6.1.2. Metode P2
P
Disini dianggap bahwa µ Z tetap atau hubungan terhadap P linier. Kondisi ini berlaku
µZ
kurang lebih untuk tekanan di bawah 2,000 psia.
Persamaan dasar tekanan transien adalah :

2 2 µ Z T q sc  kt 
Pwf = Pi − 1.637 × 10 6 log − 3.23 (12)
 φ µ ct rw
2
Pkh 

6.1.3. Metode m(P) atau Pseudo Pressure Function


Metode ini digunakan untuk semua tekanan reservoir. Karena penggunaan metode m(P)
lebih sukar, biasanya hanya dipakai pada tekanan reservoir dari 2,000 sampai 4,000 psia.
Persamaan dasar metode m(P) ini adalah :

q scT  kt 
m( Pwf ) = m( Pi ) − 1.637 × 106 log − 3.23 (13)
kh  µ i cti φ rw 2

dimana :
P
P
m( P ) = 2 ∫ dP (14)
Po
µZ
P° adalah suatu tekanan referensi yang digunakan, misalnya P° = 0 psia.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.01
Halaman : 9 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

6.2. CONTOH ANALISA UDD METODE m(P)


UDD dilakukan pada sumur BT-7/LS. Data tekanan (Pwf) terhadap waktu serta hasil perhitungan
m(P) tercantum pada Tabel 1.
Log-log plot ∆m(Pwf) terhadap ∆t pada Gambar 1. Sedangkan semilog-plot m(Pwf) terhadap ∆t
pada Gambar 2 dan plot kartesian m(Pwf) terhadap ∆t pada Gambar 3.

Data Pendukung untuk Analisa :


Temperatur (T) = 243 oF
Specific gravity (SG) = 0.7
Laju aliran gas (qsc) = 5.009 MMSCF/D
Lama uji = 24 jam
Porositas (φ) = 0.15
Tebal lapisan (h) = 13,123 ft
Jari-jari sumur (rw) = 0.51 ft
Kompresibilitas gas awal (cgj) = 2.4964 × 10-4 psi-1
Kompresibilitas formasi (cf) = 6.0 × 10-6 psi-1
Kompresibilitas total (ct) = 2.5564 × 10-6 psi-1
Viskositas gas awal (µgi) = 0.01976 cp

Dari Gambar 2 diperoleh :


m(Pi) = 668.483 × 106 psi2/cp
m(P1jam) = 320.975 × 106 psi2/cp
m(Pwf) = 212.883 × 106 psi2/cp
m = 21.428 × 106 psi2/cp/cycle

Dari Gambar 3 diperoleh :


m(Pint) = 314.29 × 106 psi2/cp
βL = 4.29 × 106 psi2/cp/jam
tpss = 11.20 jam

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.01
Halaman : 10 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

1. Tentukan harga permeabilitas (k) :


1.637 × 10 6 × T × q sc
k=
mh
(1.637)(703)(5.009)(10 6 )
= = 20.5 mD
(21.428 × 10 6 )(13,123)

2. Faktor skin (S) :


 m( Pi ) − m( Pij ) k 
S = 1.151 − log + 3.23
 m φ ( µ g ct ) i rw 2 
 668.49 − 320.96 20.5 
= 1.151 − log −4
+ 3.23
 21.43 (0.15)(0.01976)(2.556 × 10 )(0.51) 2

= 13.14

3. Penentuan Bentuk Daerah Pengurasan (Vp) :


m( Pi ) + m( Pwf ) 668.48 + 212.88
m( P ) = =
2 2
= 440.68 × 106 psi2/cp
P = 2,585.83 psi
ct = 2.5564 × 10-4 psi-1
µg = 0.01976 cp
2,356.0776 T q sc
Vp =
β L ct µ g
(2,356.0776)(703)(5.004)
=
(4.29 × 10 6 )(0.01976)(2.5564 × 10 −4 )
= 0.244 MM cuft

4. Shape Factor (CA) :

m  m( P1 jam ) − m( Pint ) 
C A = 5.456 exp 2.303 × 
βL  m 

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.01
Halaman : 11 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

21.428  320.957 − 314.286 


= 5.456 exp 2.303 × 
4.286  21.428 
= 13.3173
βL 4.286
(t pDA ) pss = 0.1833 t pss = 0.1833 × × 11.2
m 21.428
= 0.4125

Bentuk daerah pengurasan :


CA = 13.3173
(tpDA)pss = 0.4125

Dari Tabel pada PK yang sesuai diperoleh :

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.01
Halaman : 12 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

TABEL 1
PERUSAHAAN : PERTAMINA
SUMUR : BT-7/LS
TEMPERATUR : 243 oF
SPECIFIC GRAVITY : 0.7000
PENGUJIAN : Drawdown # XT
No dt, jam Pwf , psi m(Pwf), psi2 /cp ∆m(Pwf), psi2 /cp
1 0. 000 2,813. 395 563. 0360E+006 000. 0000E−002
2 0. 017 2,741. 553 538. 4039E+006 246. 3206E+005
3 0. 033 2,556. 759 476. 7227E+006 863. 1329E+005
4 0. 050 2,421. 139 433. 1053E+006 129. 9307E+005
5 0. 067 2,328. 317 404. 1 165E+006 158. 9195E+006
6 0. 083 2,262. 835 384. 1098E+006 178. 9262E+006
7 0. 100 2,217. 415 370. 4547E+006 192. 5813E+006
8 0. 117 2,187. 297 361. 5028E+006 201. 5332E+006
9 0. 133 2,159. 431 353. 2941E+006 216. 3902E+006
10 0. 150 2,136. 681 346. 6458E+006 216. 3902E+006
11 0. 167 2,116. 591 340. 8155E+006 222. 2205E+006
12 0. 183 2,088. 542 332. 7388E+006 230. 2972E+006
13 0. 200 2,076. 353 329. 2525E+006 233. 7835E+006
14 0. 217 2,082. 356 330. 9676E+006 232. 0683E+006
15 0. 233 2,084. 948 331. 7093E+006 231. 3267E+006
16 0. 250 2,085. 250 331. 7959E+006 231. 2401E+006
17 0. 267 2,083. 464 331. 2846E+006 231. 7514E+006
18 0. 283 2,081. 086 330. 6046E+006 232. 4314E+006
19 0. 300 2,078. 546 329. 8785E+006 233. 1575E+006
20 0. 317 2,076. 461 329. 2834E+006 233. 7526E+006
21 0. 333 2,074. 759 328. 7975E+006 234. 2385E+006
22 0. 350 2,073. 250 328. 3671E+006 234. 6689E+006
23 0. 367 2,071. 038 327. 7367E+006 235. 2993E+006
24 0. 383 2,068. 936 327. 1379E+006 235. 8981E+006
25 0. 400 2,067. 549 326. 7433E+006 236. 2927E+006
26 0. 417 2,066. 091 326. 3284E+006 236. 7076E+006
27 0. 433 2,065. 217 326. 0799E+006 236. 9561E+006
28 0. 467 2,063. 497 325. 5909E+006 237. 4451E+006
29 0. 500 2,066. 424 326. 4232E+006 236. 6128E+006
30 0. 533 2,064. 986 326. 0140E+006 237. 0220E+006
31 0. 567 2,061. 755 325. 0958E+006 237. 9402E+006
32 0. 600 2,058. 444 324. 1559E+006 238. 8801E+006
33 0. 633 2,057. 127 323. 7824E+006 239. 2536E+006
34 0. 667 2,056. 416 323. 5810E+006 239. 4550E+006
35 0. 700 2,055. 391 323. 2902E+006 239. 7458E+006

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.01
Halaman : 13 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

TABEL 1 (LANJUTAN)
No dt, jam Pwf, psi m(Pwf), psi2/cp ∆m(Pwf), psi2/cp
36 0. 733 2,054. 359 322. 9979E+006 240. 0381E+006
37 0. 767 2,053. 462 322. 7438E+006 240. 2922E+006
33 0. 800 2,052. 412 322. 4465E+006 240. 5895E+006
39 0. 833 2,051. 603 322. 2174E+006 240. 8186E + 006
40 0. 867 2,050. 545 321. 9181E+006 241. 1179E+006
41 0. 900 2,049. 777 321. 7009E+006 241. 3351E+006
42 0. 933 2,048. 823 321. 4311E+006 241. 6049E+006
43 0. 967 2,047. 895 321. 1685E+006 241. 8675E+006
44 1. 000 2,047. 146 320. 9569E+006 242. 0791E+006
45 1. 033 2,046. 213 320. 6931E+006 242. 3429E+006
46 1. 067 2,045. 211 320. 4101E+006 242. 6259E+006
47 1. 100 2,044. 494 320. 2078E+006 242. 8282E+006
48 1. 133 2,043. 458 319. 9152E+006 243. 1208E+006
49 1. 167 2,042. 709 319. 7038E+006 243. 3322E+006
50 1. 200 2,041. 848 319. 4609E+006 243. 5751E+006
51 1. 233 2,041. 054 319. 2370E+006 243. 7990E+006
52 1. 267 2,040. 236 319. 0062E+006 244. 0298E+006
53 1. 300 2,039. 380 318. 7649E+006 244. 271 1E+006
54 1. 333 2,038. 706 318. 5751E+006 244. 4609E+006
55 1. 367 2,037. 964 318. 3659E+006 244. 6701E+006
56 1. 400 2,037. 012 318. 0978E+006 244. 9382E+006
57 1. 433 2,036. 137 317. 8515E+006 245. 1845E+006
58 1. 467 2,035. 356 317. 6316E+006 245. 4044E+006
59 1. 500 2,034. 574 317. 4114E+006 245. 6246E+006
60 i. 533 2,033. 808 317. 1960E+006 245. 8400E+006
61 1. 567 2,032. 813 316. 9162E+006 246. 1198E+006
62 1. 600 2,032. 075 316. 7088E+006 246. 3272E+006
63 1. 633 2,031. 593 316. 5731E+006 246. 4629E+006
64 1. 667 2,031. 069 316. 4260E+006 246. 6100E+006
65 1. 700 2,031. 416 316. 5235E+006 246. 5125E+006
66 1. 733 2,029. 918 316. 1024E+006 246. 9336E+006
67 1. 767 2,030. 724 316. 3290E+006 246. 7070E+006
68 1. 800 2,027. 831 315. 5165E+006 247. 5195E+006
69 1. 883 2,026. 038 315. 0132E+006 248. 0228E+006
70 1. 967 2,024. 245 314. 5130E+006 248. 5230E+006
71 2. 050 2,022. 406 313. 9948E+006 249. 0412E+006
72 2. 133 2,020. 683 313. 5123E+006 249. 5237E+006
73 2. 217 2,018. 781 312. 9800E+006 250. 0560E+006
74 2. 300 2,017. 180 312. 5320E+006 250. 5040E+006
75 2. 383 2,015. 431 313. 0431E+006 250. 9929E+006
76 2. 467 2,013. 585 311. 5271E+006 251. 5089E+006
77 2. 550 2,011. 914 311. 0604E+006 251. 9756E+006
78 2. 633 2,010. 1 12 310. 5578E+006 252. 4782E+006

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.01
Halaman : 14 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

TABEL 1 (LANJUTAN)
No dt, jam Pwf, psi m(Pwf), psi2/cp ∆m(Pwf ), psi2 /cp
79 2. 717 2,008. 873 310. 2121E+006 252. 8239E+006
80 2. 800 2,006. 795 309. 6328E+006 253. 4032E+006
81 2. 883 2,006. 181 309. 1823E+006 253. 8528E+006
82 2. 967 2,003. 699 308. 7706E+006 254. 2654E+006
83 3. 050 2,002. 275 308. 3743E+006 254. 6617E+006
84 3. 133 2,000. 559 307. 8972E+006 255. 1388E+006
85 3. 217 1,998. 956 307. 4515E+006 255. 5845E+006
86 3. 300 1,997. 508 307. 0492E+006 255. 9868E+006
87 3. 383 1,997. 590 307. 0721E+006 255. 9639E+006
88 3. 467 1,995. 129 306. 3888E+006 256. 6472E+006
89 3. 550 2,992. 865 305. 7608E+006 257. 2752E+006
90 3. 633 1,991. 158 305. 2877E+006 257. 7483E+006
91 3. 717 1,989. 520 304. 8338E+006 258. 2022E+006
92 3. 800 1,987. 986 304. 4093E+006 258. 6267E+006
93 3. 883 1,986. 476 303. 9915E+006 259. 0445E+006
94 3. 967 1,984. 854 303. 5428E+006 259. 4932E+006
95 4. 050 1,983. 459 303. 1572E+006 259. 8788E+006
96 4. 133 1,981. 804 302. 7002E+006 260. 3358E+006
97 4. 217 1,980. 069 302. 2212E+006 260. 8148E+006
98 4. 300 1,978. 675 301. 8364E+006 261. 1996E+006
99 4. 383 1,977. 005 301. 3759E+006 261. 6601E+006
100 4. 467 1,975. 793 301. 0420E+006 261. 9940E+006
101 4. 550 1,974. 004 300. 5491E+006 262. 4869E+006
102 4. 633 1,972. 433 300. 1166E+006 262. 9194E+006
103 4. 717 1,970. 932 299. 7336E+006 263. 3324E+006
1O4 4. 800 1,969. 330 299. 2630E+006 263. 7730E+006
105 4. 883 1,967. 842 298. 8541E+006 264. 1819E+006
106 4. 967 1,966. 221 298. 4088E+006 265. 0457E+006
107 5. 050 1,964. 696 297. 9903E+006 265. 0457E+006
108 5. 133 1,963. 191 297. 5773E+006 265. 4587E+006
109 5. 217 1,961. 712 297. 1718E+006 265. 8642E+006
110 5. 300 1,960. 177 296. 7511E+006 266. 2849E+006
11 1 5. 383 1,958. 520 296. 2971E+006 266. 7389E+006
112 5. 467 1,956. 998 295. 8804E+006 267. 1556E+006
113 5. 550 1,955. 452 295. 4575E+006 267. 5785E+006
114 5. 633 1,955. 837 295. 0160E+006 268. 0200E+006
115 5. 717 1,952. 297 294. 6063E+006 268. 4297E+006
116 5. 300 1,950. 591 294. 1291E+006 268. 9069E+006
117 5. 883 1,950. 243 294. 0341E+006 269. 0019E+006
118 5. 967 1,948. 989 293. 6919E+006 269. 3441E+006
119 6. 050 1,946. 032 292. 8856E+006 270. 1504E + 006
120 6. 133 1,944. 551 292. 4818E+006 270. 5542E+006
121 6. 217 1,943. 005 292. 0609E+006 270. 9751E+006

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.01
Halaman : 15 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

TABEL 1 (LANJUTAN)
No dt, jam Pwf, psi m(Pwf), psi2/cp ∆m(Pwf), psi2/cp
122 6. 300 1,941. 269 291. 5885E+006 271. 4475E+006
123 6. 383 1,939. 854 291. 2034E+006 271. 8326E+006
124 6. 467 1,938. 117 290. 7314E+006 272. 3046E+006
125 6. 550 1,936. 885 290. 3967E+006 272. 5393E+006
126 6. 633 1,935. 379 283. 9876E+006 273. 0484E+006
127 6. 717 1,933. 518 289. 4826E+006 273. 3334E+006
128 6. 800 1,931. 872 289. 0361E+006 273. 9999E+006
129 6. 883 1,930. 240 288. 5938E+006 274. 4422E+006
130 6. 967 1,928. 866 288. 2217E+006 274. 8143E+006
131 7. 050 1,927. 384 287. 8206E+006 275. 2154E+006
132 7. 133 1,925. 727 287. 3720E+006 275. 6640E+006
133 7. 217 1,924. 203 286. 9601E+006 276. 0759E+006
134 7. 300 1,922. 580 286. 5214E+006 276. 5146E+006
135 7. 383 1,920. 833 286. 0496E+006 276. 9864E+006
136 7. 467 1,919. 639 285. 7274E+006 277. 3086E+006
137 7. 550 1,917. 821 285. 2367E+006 277. 7993E+006
138 7. 633 1,916. 305 284. 8281E+006 278. 2079E+006
139 7. 717 1,914. 687 284. 3922E+006 278. 6438E+006
140 7. 800 1,913. 212 283. 9948E+006 279. 0412E+006
141 7. 883 1,912. 153 283. 7100E+006 279. 3260E+006
142 7. 967 1,910. 514 283. 2690E+006 279. 7670E+006
143 8. 050 1,908. 563 282. 7444E+006 280. 2916E+006
144 8. 133 1,906. 930 282. 3058E+006 280. 7302E+006
145 8. 271 1,905. 448 281. 9079E+006 281. 1281E+006
146 8. 300 1,904. 040 281. 5301E+006 281. 5059E+006
147 8. 383 1,902. 332 281. 0720E+006 281. 9640E+006
148 8. 467 1,900. 959 280. 7041E+006 282. 3319E+006
149 8. 550 1,899. 306 280. 2613E+006 282. 7747E+006
150 8. 633 1,897. 707 279. 8331E+006 283. 2029E+006
151 8. 717 1,896. 220 279. 4355E+006 283. 6005E+006
152 8. 800 1,894. 764 279. 0461E+006 283. 9899E+006
153 8. 883 1,893. 023 278. 5809E+006 284. 4551E+006
154 8. 967 1,891. 679 278. 2218E+006 284. 8142E+006
155 9. 050 1,890. 030 277. 7817E+006 285. 2543E+006
156 9. 133 1,888. 791 277. 4514E+006 285. 5846E+006
157 9. 217 1,888. 715 277. 4311E+006 285. 6049E+006
158 9. 300 1,885. 748 276. 6404E+006 286. 3956E+006
159 9. 383 1,883. 789 276. H85E+006 286. 9175E+006
160 9. 467 1,882. 296 275. 7213E+006 287. 3147E+006
161 9. 550 1,880. 768 275. 3150E+006 287. 7210E+006
162 9. 633 1,879. 161 274. 8878E+006 288. 1482E+006
163 9. 717 1,877. 542 274. 4579E+006 288. 5781E+006
164 9. 800 1,877. 065 274. 3314E+006 288. 7046E+006

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.01
Halaman : 16 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

TABEL 1 (LANJUTAN)
No dt, jam Pwf, psi m(Pwf), psi2/cp ∆m(Pwf ), psi2/cp
165 9. 883 1,876. 1 18 274. 0799E+006 288. 9661E+006
166 9. 967 1,873. 620 273. 4174E+006 289. 6186E+006
167 10. 050 1,872. 479 273. 1149E+006 289. 9211E+006
168 10. 133 1,871. 067 272. 7410E+006 290. 2950E+006
169 10. 217 1,869. 454 272. 3137E+006 290. 7223E+006
170 10. 300 1,869. 175 272. 2399E+006 290. 7961E+006
171 10. 383 1,866. 522 271. 5383E+006 291. 4977E+006
172 10. 467 1,864. 918 271. 1 144E+006 291. 9216E+006
173 10. 550 1,863. 099 270. 6339E+006 292. 4021E+006
174 10. 633 1,861. 640 270. 2489E+006 292. 7871E+006
175 10. 717 1,860. 298 269. 8950E+006 293. 1410E+006
176 10. 800 1,358. 500 269. 4208E+006 293. 6152E+006
177 10. 883 1,856. 966 269. 0168E+006 294. 0192E+006
178 10. 967 1,855. 474 268. 6241E+006 294. 4119E+006
179 11. 050 1,854. 041 268. 2468E+006 294. 7892E+006
180 11. 133 1,852. 405 267. 8166E+006 295. 2194E+006
181 11.217 1,851. 088 267. 4704E+006 295. 5656E+006
182 11. 300 1,849. 561 267. 0694E+006 295. 9666E+006
183 11. 383 1,848. 100 266. 6860E+006 296. 3500E+006
184 11. 467 1,846. 628 266. 2997E+006 296. 7363E+006
185 11. 550 1,845. 086 265. 8954E+006 297. 1406E+006
186 11. 633 1,843. 707 265. 5342E+006 297. 5018E+006
187 11. 717 1,842. 024 265. 0934E+006 297. 9426E+006
188 11. 800 1,840. 645 264. 7324E+006 298. 3036E+006
189 11. 883 1,839. 075 264. 3217E+006 298. 7143E+006
190 11. 967 1,837. 640 263. 9468E+006 299. 0892E+006
191 12. 050 1,836. 227 263. 5774E+006 299. 4586E+006
192 12. 133 1,834. 703 263. 1796E+006 299. 8564E+006
193 12. 217 1,833. 470 262. 8578E+006 300. 1782E+006
194 12. 300 1,832. 139 262. 5107E+006 300. 5253E+006
195 12. 383 1,830. 613 262. 1130E+006 300. 9230E+006
196 12. 467 1,829. 209 261. 7471E+006 301. 2889E+006
197 12. 550 1,827. 632 261. 3367E+006 301. 6993E+006
198 12. 633 1,826. 248 260. 9765E+006 302. 0595E+006
199 12. 717 1,825. 010 260. 6547E+006 302. 3813E+006
200 12. 800 1,823. 304 260. 2111E+006 302. 8248E+006
201 12. 883 1,621. 960 259. 8620E+006 303. 1740E+006
202 12. 967 1,820. 630 259. 5168E+006 303. 5192E+006
203 13. 050 1,819. 007 259. 0958E+006 303. 9402E+006
204 13. 133 1,817. 778 258. 7771E+006 304. 2589E+006
205 13. 217 1,816. 382 258. 4154E+006 304. 6206E+006
206 13. 300 1,815. 052 258. 0710E+006 304. 9650E+006
207 13. 383 1,814. 101 257. 8247E+006 305. 2113E+006

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.01
Halaman : 17 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

TABEL 1 (LANJUTAN)
No dt, jam Pwf, psi m(Pwf), psi2/cp ∆m(Pwf), psi2/cp
208 13.467 1,812. 055 257. 2954E+006 305. 7406E+006
209 13.550 1,810. 892 256. 9947E+006 306. 0413E+006
210 13. 633 1,809. 799 256. 7124E+006 306. 3236E+006
211 13. 717 1,808. 247 256. 3115E+006 306. 7245E+006
212 13. 800 1,807. 032 255. 9977E+006 307. 0383E+006
213 13. 883 1,805. 732 255. 6623E+006 307. 3737E+006
214 13. 967 1,804. 490 255. 3421E+006 307. 6939E+006
215 14. 050 1,802. .907 245. 9342E+006 308. 1018E+006
216 14. 133 1,801. 924 254. 6810E+006 308. 3550E+006
217 14. 217 1,799. 834 254. 1430E+006 308. 8930E+006
218 14. 300 1,798. 895 253. 9013E+006 309. 1347E+006
219 14. 383 1,797. 051 253. 4272E+006 309. 6088E+006
220 14. 467 1,795. 658 253. 0694E+006 309. 9666E+006
221 14. 550 1,794. 456 252. 7615E+006 310. 2745E+006
222 14. 633 1,793. 282 252. 4595E+006 310. 5765E+006
223 14. 717 1,792. 596 252. 2834E+006 310. 7526E+006
224 14. 800 1,794. 652 252. 8110E+006 310. 2250E+006
225 14. 883 1,789. 321 251. 4438E+006 311. 5922E+006
226 14. 967 1,792. 014 252. 1342E+006 310. 9018E+006
227 15. 050 1,790. 797 251. 8221E+006 311. 2139E+006
228 15. 133 1,764. 229 250. 1409E+006 312. 8951E+006
229 15. 217 1,784. 855 250. 3008E+006 312. 7352E+006
230 15. 300 1,783. 012 249. 8298E+006 313. 2062E+006
231 15. 383 1,780. 379 249. 1577E+006 313. 8783E+006
232 15. 467 1,779. 414 248. 9113E+006 314. 1247E+006
233 15. 550 1,777. 519 248. 4281E+006 314. 6079E+006
234 15. 633 1,776. 417 248. 1473E+006 314. 8887E+006
235 15. 717 1,773. 950 247. 5190E+006 315. 5170E+006
236 15. 800 1,772. 525 247. 1566E+006 315. 8794E+006
237 15. 883 1,771. 148 246. 8064E+006 316. 2296E+006
238 15. 967 1,769. 382 246. 3576E+006 316. 6784E+006
239 16. 050 1,768. 104 246. 0330E + 006 317. 0030E+006
240 16. 133 1,766. 876 245. 7214E+006 317. 3146E+006
241 16. 217 1,765. 877 245. 4680E+006 317. 5680E+006
242 16. 300 1,764. 294 245. 0666E+006 317. 9694E+006
243 16. 383 1,763. 815 244. 9454E+006 318. 0906E+006
244 16. 467 1,761. 251 244. 2958E+006 318. 7402E+006
245 16. 550 1,759. 672 243. 8965E+006 319. 1395E+006
246 16. 633 1,758. 369 243. 5669E+006 319. 4691E+006
247 16. 717 1,757. 231 243. 2791E+006 319. 7569E+006
248 16. 800 1,755. 593 242. 8655E+006 320. 1705E+006
249 16. 883 1,754. 237 242. 5231E+006 320. 5129E+006
250 16. 967 1,752. 627 242. 1170E+006 320. 9190E+006

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.01
Halaman : 18 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

TABEL 1 (LANJUTAN)
No dt, jam Pwf, psi m(Pwf), psi2/cp ∆m(Pwf), psi2/cp
251 17. 050 1,751. 175 241. 7508E+006 321. 2852E+006
252 17. 133 1,751. 507 241. 8345E+006 321. 2015E+006
253 17. 217 1,750. 579 241. 6008E+006 321. 4352E+006
254 17. 300 1,747. 388 240. 7972E+006 322. 2388E+006
255 17. 383 1,746. 076 240. 4677E+006 322. 5683E+006
256 17. 467 1,744. 490 240. 0687E+006 322. 9673E+006
257 17. 550 1,743. 106 239. 7208E+006 323. 3152E+006
258 17. 633 1,741. 572 239. 3358E+006 323. 7002E+006
259 17. 717 1,742. 999 239. 6941E+006 323. 3419E+006
260 17. 800 1,738. 357 238. 5294E+006 324. 5066E+006
261 17. 883 1,737. 304 238. 2657E+006 324. 7703E+006
262 17. 967 1,735. 750 237. 8765E+006 325. 1595E+006
263 18. 050 1,734. 737 237. 6228E+006 325. 4132E+006
264 18. 133 1,738. 910 238. 6679E+006 324. 3681E+006
265 18. 217 1,734. 494 237. 5622E+006 325. 4738E+006
266 18. 300 1,730. 230 236. 4963E+006 326. 5397E+006
267 18. 383 1,728. 979 236. 1840E+006 326. 8520E+006
268 18. 467 1,727. 622 235. 8454E+006 327. 1906E+006
269 18. 550 1,728. 716 236. 1183E+006 326. 9177E+006
270 18. 633 1,724. 902 235. 1671E+006 327. 8689E+006
271 18. 717 1,723. 199 234. 7432E+006 328. 2928E+006
272 18. 800 1,721. 654 234. 3586E+006 328. 6774E+006
273 18. 883 1,720. 672 234. 1145E+006 328. 9215E+006
274 18. 967 1,718. 801 233. 6493E+006 329. 3867E+006
275 19. 050 1,717. 402 233. 3018E+006 329. 7342E+006
276 19. 133 1,715. 941 232. 9392E+006 330. 0968E+006
277 19. 217 1,714. 413 232. 5601E+006 330. 4759E+006
278 19. 300 1,712. 981 232. 2051E+006 830. 8309E+006
279 19. 383 1,711. 632 231. 8708E+006 331. 1652E+006
280 19. 467 1,710. 060 231. 4815E+006 331. 5545E+006
281 19. 550 1,708. 864 231. 1857E + 006 331. 8503E+006
282 19. 633 1,707. 975 230. 9659E+006 332. 0701E+006
283 19. 717 1,707. 890 230. 9449E+006 332. 0911E+006
284 19. 800 1,705. 431 230. 3372E+006 332. 6988E+006
285 19. 883 1,704. 512 230. 1101E + 006 332. 9259E+006
286 19. 967 1,702. 534 229. 6221E+006 333. 4139E+006
287 20. 050 1,702. 615 229. 6421E+006 333. 3939E+006
288 20. 133 1,700. 027 229. 0040E+006 334. 0320E+006
289 20. 217 1,698. 074 228. 5229E+006 334. 5131E+006
290 20. 300 1,696. 575 228. 1542E+006 334. 8818E+006
291 20. 383 1,696. 192 228. 0599E+006 334. 9761E+006
292 20. 467 1,993. 674 227. 4409E+006 335. 5951E+006
293 20. 550 1,692. 167 227. 0710E+006 335. 9650E+006

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.01
Halaman : 19 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

TABEL 1 (LANJUTAN)
No dt, jam Pwf, psi m(Pwf), psi2/cp ∆m(Pwf), psi2/cp
294 20. 633 1,691. 279 226. 8528E+006 336. 1832E+006
295 20. 717 1,689. 609 226. 4433E+006 336. 5927E+006
296 20. 800 1,688. 299 226. 1222E + 006 336. 9138E+006
297 20. 883 1,687. 142 225. 8385E+006 337. 1975E+006
298 20. 967 1,685. 562 225. 4567E+006 337. 5793E+006
299 21. 050 1,687. 081 225. 8236E+006 337. 2124E+006
300 21. 133 1,682. 870 224. 7932E+006 338. 2428E+006
301 21. 217 1,681. 238 224. 3943E+006 338. 6417E+006
302 21. 300 1,680. 086 224. 1129E+006 338. 9231E+006
303 21. 383 1,678. 989 223. 8452E+006 339. 1908E+006
304 21. 467 1,677. 821 223. 5962E+006 339. 4758E+006
305 21. 550 1,676. 146 223. 1519E+006 339. 8841E+006
306 21. 633 1,674. 483 222. 7468E+006 340. 2892E+006
307 21. 717 1,673. 141 222. 4201E+006 340. 6159E+006
308 21. 800 1,671. 976 222. 1366E+006 340. 8994E+006
309 21. 863 1,670. 215 221. 7085E+006 341. 3275E+006
310 21. 967 1,668. 874 221. 3825E+006 341. 6535E+006
311 22. 050 1,668. 993 221. 4114E+006 341. 6246E+006
312 22. 133 1,667. 204 220. 9771E+006 342. 0589E+006
313 22. 217 1,669. 243 221. 4722E+006 341. 5638E+006
314 22. 300 1,664. 842 220. 4041E+006 342. 6319E+006
315 22. 383 1,662. 601 219. 8611E+006 343. 1749E+006
316 22. 467 1,661. 741 219. 6527E+006 343. 3833E+006
317 22. 550 1,660. 225 219. 2893E+006 343. 7501E+006
318 22. 633 1,659. 174 219. 0317E+006 344. 0043E+006
319 22. 717 1,656. 250 218. 3250E+006 344. 7110E+006
320 22. 800 1,655. 437 218. 1287E+006 344. 9073E+006
321 22. 883 1,653. 118 217. 5659E+006 345. 4655E+006
322 22. 967 1,651. 580 217. 1985E+006 345. 8375E+006
323 23. 050 1,650. 099 216. 8418E+006 346. 1941E+006
324 23. 133 1,648. 820 216. 5341E+006 346. 5019E+006
325 23. 217 1,646. 779 216. 0431E+006 346. 9929E+006
326 23. 300 1,646. 219 215. 9084E+006 347. 1276E+006
327 23. 383 1,643. 772 215. 3207E+006 347. 7153E+006
328 23. 467 1,642. 441 215. 0014E+006 348. 0346E+006
329 23. 550 1,642. 319 214. 9721E+006 348. 0639E+006
330 23. 633 1,639. 504 214. 2972E+006 348. 7388E+006
331 23. 717 1,637. 411 213. 7960E+005 349. 2400E+006
332 23. 800 1,636. 047 213. 4697E+006 349. 5663E+006
333 23. 817 1,635. 707 213. 3882E+006 349. 6478E+006
334 23. 833 1,635. 451 213. 3271E+006 349. 7089E+006
335 23. 850 1,634. 930 213. 2026E+006 349. 8334E+006
336 23. 867 1,635. 130 213. 2503E+006 349. 7857E+006
337 23. 883 1,634. 156 313. 0176E+006 350. 0184E+006
338 23. 900 1,633. 591 212. 8625E+006 350. 1535E+006

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.01
Halaman : 20 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.01
Halaman : 21 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.01
Halaman : 22 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.02
Halaman : 1 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

ANALISA HASIL UJI PRESSURE BUILD UP UNTUK


FLUIDA TERMAMPATKAN (GAS)

1. TUJUAN

Analisa Hasil Uji Pressure Build Up (PBU) reservoir gas bertujuan untuk menentukan :
1. Permeabilitas formasi (k)
2. Faktor Skin (S)
3. Tekanan reservoir (P* atau P)
4. Efisiensi aliran (FE)

2. METODE DAN PERSYARATAN


2.1. METODE
Ada tiga metode yang dapat digunakan, yaitu metode P, P2 dan m(P).

2.2. PERSYARATAN
2.2.1. Persyaratan Penggunaan Metode P
Metode ini berlaku pada tekanan reservoir lebih besar dari 4,000 psia. Jadi, apabila
tekanan dasar sumur (Pwf atau Pws) lebih besar dari 4,000 psia, maka metode P dapat
digunakan.

2.2.2. Persyaratan Penggunaan Metode P2


Metode ini berlaku pada tekanan reservoir lebih besar dari 2,000 psia. Jadi, apabila
tekanan bawah permukaan (Pwf atau Pws) yang tercatat lebih kecil dari 2,000 psia, maka
metode P2 dapat digunakan.

2.2.3. Persyaratan Penggunaan Metode m(P)


Metode ini dapat digunakan untuk semua harga tekanan reservoir, tetapi karena
penggunaan metode m(P) lebih sukar, biasanya metode ini hanya dipakai pada tekanan
reservoir antara 2,000 sampai dengan 4,000 psia.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.02
Halaman : 2 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

3. LANGKAH KERJA
3.1. LANGKAH KERJA ANALISA PBU METODE P
1. Siapkan data pendukung untuk analisa, yaitu :
a. Laju aliran (qsc), MMSCF/D
b. Viskositas gas (µg), cp
c. Kompresibilitas total (ct), psi-1
d. Faktor deviasi gas (Z)
e. Temperatur reservoir (T), oR
f. Tebal lapisan (h), ft
g. Waktu produksi sebelum sumur ditutup (tp), jam
h. Porositas (φ)
i. Jari-jari lubang bor (rw), ft
Jadi, apabila tekanan dasar sumur (Pwf atau Pws) yang tercatat lebih besar dari 4000 psia,
maka metode P dapat digunakan.
2. Buat tabel ∆t, (tp + ∆t), Pws dan (Pws – Pwf), dimana Pwf adalah tekanan saat ∆t = 0.
3. Plot (Pws – Pwf) terhadap ∆t pada kertas grafik log-log. Garis lurus dengan kemiringan 45°
(slope = 1) pada data awal menunjukkan adanya pengaruh wellbore storage. Dari garis ini,
kalau ada, tentukan titik awal penyimpangan dan ukur 1 sampai 1½ log cycle dari titik
tersebut untuk menemukan awal dari tekanan yang tidak terpengaruh oleh wellbore storage.
t p + ∆t
4. Plot antara Pws terhadap log pada kertas semilog. Buat garis lurus melalui titik yang
∆t
bebas dari pengaruh wellbore storage, kemudian tentukan kemiringan, m.
t p + ∆t
5. Ekstrapolasikan garis lurus tersebut sampai ke harga =1 untuk mendapatkan P*.
∆t
6. Hitung harga permeabilitas (k) :
8.176 × 10 5 q sc µ Z T
k= (1)
mhP
dimana :

P *2 + Pwf2
P=
2
µ = viskositas gas pada P dan T

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.02
Halaman : 3 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

Z = faktor deviasi gas pada P dan T

7. Tentukan harga faktor skin (S) dan ∆PSkin :

 P1 jam − Pwf k 
S = 1.151 − log + 3.23 (2)
 m φ ct µ rw
2

∆PSkin = 0.87 m S

8. Tentukan Efisiensi aliran (FE) :


P * − Pwf − ∆PS
FE = (3)
P * − Pwf

3.2. LANGKAH KERJA PBU METODE P2


1. Siapkan data pendukung untuk analisa :
a. Laju aliran (qsc), MMSCF/D
b. Viskositas gas (µg), cp
c. Kompresibilitas total (ct), psi-1
d. Faktor deviasi gas (Z)
e. Temperatur reservoir (T), oR
f. Tebal lapisan (h), ft
g. Jari-jari lubang bor (rw), ft
h. Waktu produksi sebelum sumur ditutup (tp), jam
i. Porositas (φ)
t p + ∆t
2. Buat tabel ∆t, , Pws, P 2ws dan (P 2ws − P 2wf ), dimana Pwf adalah tekanan saat ∆t = 0.
∆t
3. Plot (P 2ws – P 2wf ) terhadap ∆t pada kertas grafik log-log. Garis lurus dengan kemiringan 45°

(slope = 1) pada data awal menunjukkan adanya pengaruh wellbore storage. Dari garis ini,
bila ada, tentukan titik awal penyimpangan dan ukur 1 sampai 1½ log-cycle dari titik
tersebut untuk menemukan awal dari tekanan yang tidak terpengaruh oleh wellbore storage.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.02
Halaman : 4 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

t p + ∆t
4. Plot P 2ws terhadap log pada kertas semi log. Buat garis lurus melalui titik yang
∆t
bebas dari pengaruh wellbore storage, kemudian tentukan kemiringan, m.
t p + ∆t
5. Ekstrapolasikan garis lurus (butir 4) sampai ke harga = 1 untuk mendapatkan P *ws
∆t

dan hitung P* = Pws*2 .


6. Hitung harga permeabilitas (k) dengan persamaan :
1.637 × 10 6 q sc T µ Z
k= (5)
mh
dimana :

P *2 + Pwf2
P= (6)
2
µ = viskositas pada P dan T
Z = faktor deviasi gas pada P dan T
7. Tentukan harga faktor skin (S) dan ∆PSkin :

 P12jam − Pwf2 kP 
S = 1.151 − log + 3.23 (7)
 m φ µ rw2 
∆PSkin = 0.87 m S (8)

8. Tentukan harga Efisiensi aliran (FE) :

P *2 − Pwf2 − ∆Pskin
2

FE = (9)
P *2 − Pwf2

3.3. LANGKAH KERJA ANALISA PBU METODE m(P)


1. Siapkan data pendukung untuk analisa :
a. Laju aliran (qsc), MMSCF/D
b. Viskositas gas pada kondisi tekanan awal (µ), cp
c. Kompresibilitas total pada kondisi tekanan awal (ct)
d. Temperatur reservoir (T)

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.02
Halaman : 5 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

e. Tebal lapisan (h)


f. Jari-jari lubang bor (rw)
2. Buat tabel atau grafik korelasi P ke m(P).
3. Buat tabel ∆t, Pws, m(Pws), {m(Pws) − m(Pwf)} dan (tp + ∆t)/∆t
4. Plot {m(Pws) − m(Pwf)} terhadap ∆t pada kertas grafik log-log. Garis lurus dengan
kemiringan 45° (slope = 1) pada data awal menunjukkan adanya pengaruh wellbore
storage. Dari garis ini, bila ada, tentukan titik awal penyimpangan dan ukur 1 sampai 1½
log cycle dari titik tersebut untuk menerangkan awal dari tekanan yang tidak terpengaruh
oleh wellbore storage.
t p + ∆t
5. Plot m(Pws) terhadap log pada kertas semilog. Buat garis lurus melalui titik-titik
∆t
yang bebas dari pengaruh wellbore storage, kemudian tentukan kemiringan (m).
t p + ∆t
6. Ekstrapolasikan garis lurus di atas sampai harga = l untuk mendapatkan harga
∆t
m(P*). Kemudian tentukan P* melalui korelasi dari butir 2.
7. Tentukan harga permeabilitas (k)
1.637 × 10 6 q sc T
k= (10)
mh
8. Tentukan harga faktor skin (S) dan m(PSkin)

 m( P1 jam ) − m( Pwf ) k 
S = 1.151 − log + 3.23 (11)
 m φ ( µct ) i rw
2

m(PSkin) = 0.87 m S

9. Tentukan harga efisiensi aliran (FE)


m( P*) − m( Pwf ) − m( PSkin )
FE = (12)
m( P*) − m( Pwf )

3.4. MEMPERKIRAKAN TEKANAN RATA-RATA RESERVOIR (P)


Untuk reservoir terbatas, tekanan rata-rata reservoir ditentukan dengan Metode MBH pada
Pedoman Kerja yang sesuai.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.02
Halaman : 6 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

4. DAFTAR PUSTAKA

1. ERCB : “Theory and Practice of the Testing of Gas Wells”, Third Edition, 1975.
2. Ikoku, Chi. U : “Natural Gas Reservoir Engineering”, John Willey & Sons, 1984.
3. koku,Chi.U : “Natural Gas Production Engineering”, John Willey & Sons, 1984

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.02
Halaman : 7 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

5. DAFTAR SIMBOL

c = kompresibilitas, psi-1
c = kompresibilitas pada tekanan rata-rata. Biasanya diambil 1/P, psi-1
h = tebal formasi produktif, ft
k = permeabilitas formasi, mD
m = kemiringan, psi/log cycle
m(P) = pseudo pressure function, psi2/cp
P = tekanan, psia
t + ∆t
P* = tekanan yang didapat dari ekstrapolasi garis lurus sampai =1
∆t
P = tekanan rata-rata, psi.
Untuk analisa UDD :

Pi 2 + Pf2
P=
2
dimana : Pi = tekanan awal, psia
Pf = tekanan pada waktu akhir pengujian
Untuk analisa PBU :

P *2 + Pwf2
P=
2
qsc = laju aliran gas, MMSCF/hari
r = jari-jari, jarak, ft
S = faktor skin, tidak bersatuan.
T = temperatur, °R
t = waktu, jam
tp = waktu produksi, jam
Z = faktor penyimpangan gas, tidak bersatuan
Z = faktor penyimpangan gas pada tekanan rata-rata, tak bersatuan

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.02
Halaman : 8 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

Huruf Yunani :
µ = viskositas gas, cp
µ = viskositas pada tekanan rata-rata, cp

φ = porositas, fraksi
∆ = selisih

Subskrip :
i = awal
1jam = setelah pengaliran atau penutupan sumur selama 1 jam
wf = sumur dialirkan
ws = sumur ditutup

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.02
Halaman : 9 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

6. LAMPIRAN
6.1. LATAR BELAKANG DAN RUMUS
6.1.1. Analisa Tekanan Transien Metode P
Disini dianggap bahwa gas bersifat agak termampatkan (slightly compressible,
sebagaimana halnya minyak). Metode ini hanya dipakai untuk tekanan reservoir P di atas
P
4,000 psia. Anggapan lainnya adalah = konstan.
µZ
Persamaan dasar tekanan transien untuk kasus ini adalah :

µ ZT q sc  kt 
Pwf = Pi − 8.176 × 10 5 log − 3.23 + 0.869 S 
kh  µ c φ rw
2

6.1.2. Analisa Tekanan Transien Metode P2


P
Disini dianggap bahwa µ Z = konstan atau hubungan versus P menjadi linier.
µZ
Kondisi ini berlaku kurang lebih pada harga tekanan di bawah 2,000 psia.
Persamaan dasar tekanan transien adalah :
µ ZT q
Pwf2 = Pi 2 − 1.637 × 10 6 sc log kt 
− 3.23 + 0.869 S 

kh  µ c φ rw
2

6.1.3. Analisa Tekanan Transien Metode m(P)


Metode ini dapat digunakan untuk semua harga tekanan reservoir. Penggunaan metode
m(P) lebih sukar, sehingga biasanya metode ini dipakai pada selang tekanan reservoir
2,000 sampai 4,000 psia.
Dasar persamaan untuk metode m(P) ini adalah :

q sc T  kt 
m( Pwf ) = m( Pi ) − 1.637 × 10 6 log − 3.23 + 0.869 S 
kh  µ i ci φ rw
2

dimana :
P
P
m( P ) = 2 ∫ dP
Po
µZ
Po adalah suatu tekanan referensi yang digunakan (misalnya 0 psia).

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.02
Halaman : 10 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

6.1.4. Cara membuat hubungan P dan m(P)


Sebelumnya, ada beberapa cara untuk membuat hubungan P dan m(P), yaitu :
a. Cara Grafis :
P
Buat grafik terhadap P dan tentukan luas bidang arsiran dari Po hingga P (lihat
µZ
Gambar 1).

b. Cara perhitungan dengan menggunakan Tabel ψr = f(Pr, Tr) :


1. Dari Pr dan Tr baca harga ψr (Tabel 1)
2. Hitung harga ψ atau m(P) menurut persamaan :

2 Tr Pc2
ψ= ψr
µ1
dimana : µ1 adalah viskositas pada 1 atmosfir.
Cara ini baik untuk “Sweet Gas”.

c. Cara Numerik :
 P 
1. Pada Pj, hitung 2  
µ Z j

 P 
Pada Pj+1, hitung 2  
 µ Z  j +1

 P 
2. Tentukan harga rata-rata  2  menurut persamaan :
 µZ
 P   P 
2  + 2 
 P  µ Z j  µ Z  j +1
 2  =
 µZ 2
j +1
 P  j +1
3. ∆ m( P) =  2 µ Z  ∆ P
j j

P
 P 
4. m( P ) = ∑  2 µ Z ∆P
Po  

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.02
Halaman : 11 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

6.2. CONTOH PERHITUNGAN


6.2.1. Contoh Membuat Hubungan P vs m(P)
P Z µ 2(P/µ Z) 2(P/µ Z)rata-rata ∆P 2(P/µ Z)∆P×106 m(P)×106
(psi) cp (psi/cp) (psi2/cp) (psi) (psi2/cp) (psi2/cp)

400 0.95 0.0117 71,975 35,988 400 14.4 14.4


800 0.90 0.0125 142,222 107,099 400 42.9 57.3
1,200 0.86 0.0132 211,416 176,819 400 70.7 128.0
1,600 0.81 0.0146 270,590 241,003 400 96.5 244.5
2,000 0.80 0.0163 306,748 288,669 400 115.5 340.0
2,400 0.81 0.0180 329,218 319,000 400 127.6 467.6

6.2.2. Contoh Analisa PBU dengan Metode P2


Uji PBU dilakukan pada sumur A. Data tekanan versus waktu sebagai berikut :
tp = 176 min

∆t, min
t p + ∆t Pws, psig P 2ws , ×104
∆t
0 - 522 27.25
1 547.0 838 70.22
2 274.0 922 85.00
3 183.0 978 95.65
5 110.2 1,068 114.06
8 69.25 1,150 132.25
10 55.60 1,206 145.44
12 46.50 1,242 154.26
14 40.00 1,284 164.87
16 35.13 1,312 172.65
18 31.33 1,343 180.37
20 28.30 1,367 186.87
22 25.82 1,388 192.13
24 23.75 1,410 198.27
26 22.00 1,433 205.35
28 20.50 1,446 214.92
30 19.20 1,462 213.74
35 16.60 1,494 223.20
40 14.65 1,526 232.87
45 13.13 1,554 241.49
50 11.92 1,578 249.01
55 10.93 1,600 256.00
60 10.10 1,621 262.76
65 9.40 1,636 268.63
70 8.80 1,656 274.23

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.02
Halaman : 12 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

t p + ∆t
∆t, min Pws, psig P 2ws , ×104
∆t
75 8.28 1,673 279.89
80 7.83 1,687 284.60
85 7.42 1,700 289.00
90 7.07 1,714 293.78
95 6.75 1,725 297.56
100 6.46 1,738 302.06
105 6.20 1,750 306.25
110 5.96 1,760 309.76
115 5.75 1,771 313.64
120 5.55 1,781 317.20
125 5.37 1,790 320.41
130 5.20 1,797 322.92
135 5.04 1,804 325.44
140 4.90 1,816 329.79
145 4.74 1,823 332.33
150 4.64 1,832 335.62
155 4.52 1,838 337.82
160 4.41 1,895 359.10
165 4.31 1,852 342.99
170 4.21 1,859 345.59
175 4.12 1,862 346.70
178 4.07 1,869 349.32

t p + ∆t
Horner plot (P terhadap ) dapat dilihat pada Gambar 2.
∆t
Data pendukung untuk analisa :
Waktu produksi sebelum penutupan : 176 menit
Temperatur (T) : 243 oF
Laju aliran gas (qg) : 4.220 MMSCFD
Tebal formasi (h) : 20 ft
Porositas (φ) : 0.15
Jari-jari sumur (rw) : 0.30 ft
SG Gas : 0.7
Kompresibilitas total (ct) : 6.279 × 10-4 psi-1

Dari Gambar 2 diperoleh :


m = 220 × 104 psia2 /cycle
P2* = 480 × 104 psia2

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.02
Halaman : 13 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

P 12 jam = 260 × 104 psia2

1. Tentukan P* :

P* = 480 × 10 4 = 2,190 psia

2. Tentukan P, µ dan Z :

P *2 + Pwf2 480 × 10 4 + 27.25 × 10 4


P= = = 1,592.56 psia
2 2

Untuk SG = 0.7
T = 243 oF = 703 oR
P = 1,592.56 psia
diperoleh : µ = 0.01530 cp
Z = 0.91191

3. Tentukan harga permeabilitas, k :

1.637 × 10 6 q sc T µ Z
k=
mh
1.637 × 10 6 (4.220)(703)(0.01530)(0.91191)
=
(220 × 10 4 )(20)
= 1.54 mD.

4. Tentukan harga Skin Factor, S :

 P12jam − Pwf2 k 
S = 1.151 − log + 3.23
 m φ µ ct rw 2 

 (260 − 27.25) × 10 4 (1.54) 


S = 1.151 − log −4
+ 3.23
 220 × 10 4
(0.15)(0.01530)(6.279 × 10 )(0.30) 2

S = 1.151[1.06 − 7.0746 + 3.23]
= − 3.2051

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.02
Halaman : 14 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

5. Tentukan harga Efisiensi Aliran (FE) :

∆PSkin
2
= 0.87 m S = (0.87)(220 × 10 4 )(−3.2051)
= −613.45 × 10 4
P *2 − Pwf2 − ∆PSkin
2

FE =
P *2 − Pwf2
480 − 27.25 + 613.45 1,066.2
= = = 2.35
480 − 27.25 452.27

6.2.3. Contoh Analisa UTB Metode m(P)


Uji UTB dilakukan pada sumur BT-7/LS. Data tekanan (Pws) terhadap waktu serta hasil
perhitungan m(P) diberikan pada Tabel 2.
Log-log plot ∆m(P) terhadap ∆t pada Gambar 3-1, sedangkan Horner plot, m(Pws)
t p + ∆t
terhadap diperlihatkan pada Gambar 4.
∆t

Data pendukung untuk analisa :


Temperatur reservoir (T) : 243 oF
S.G. Gas : 0.7
Laju produksi gas (qsc) : 5.190 MMSCFD
Waktu produksi (tp) : 4 jam
Porositas (φ) : 0.15
Tebal formasi (h) : 13.123 ft
Jari-jari lubang bor (rw) : 0.51 ft
Viskositas gas awal (µgi) : 0.01976 cp
Kompresibilitas formasi (cf) : 6.0 × 10-6 psi-1
Kompresibilitas total (ct) : 2.5564 × 10-4 psi-1

Dari Gambar 4 diperoleh :


m(P*) : 671.429 × 106 psi2/cp
m(P1jam) : 662.857 × 106 psi2/cp
m(Pwf) : 443.934 × 106 psi2/cp

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.02
Halaman : 15 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

m : 8.571 × 106 psi2/cp/cycle

t p + ∆t
1. Ekstrapolasi ke harga =1 menghasilkan harga m(P*) = 671.429 × 106.
∆t
Dengan demikian P* = 3,118.70 psi.

2. Tentukan harga permeabilitas (k) :

1.637 × 10 6 T q sc
k=
mh
1.637 × 10 6 (703)(5.19)
=
(8.571 × 10 6 )(13.123)
= 53.1 mD

3. Tentukan faktor skin (S) :

 m( P1 jam ) − m( Pwf ) k 
S = 1.151 − log + 3.23
 m φ ( µ ct ) i rw2

 (662.857 − 443.934) × 10 6
53.1 
= 1.151 − log −4
+ 3.23
 8.571 × 10 6
(0.15)(0.01976)(2.5564 × 10 )(0.51) 2

= 23.413

4. m(Pskin) = 0.87 × m × S = 0.87 × 8.571 × 106 × 23.413


= 174.585 × 106 psi2 /cp.

5. Efisiensi aliran (FE) :


m( P*) − m( Pwf ) − m( Pskin )
FE =
m( P*) − m( Pwf )

(671.429 − 443.934 − 174.585) × 10 6


FE = = 0.233
(671.429 − 443.934) × 10 6

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.02
Halaman : 16 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

TABEL 2

PERUSAHAAN : PERTAMINA
SUMUR : BT-7/LS
TEMPERATUR : 243 oF
SPECIFIC GRAVITY : 0.7
PENGUJIAN : Build Up #3
tp : 4.0 hours

No. ∆t, jam (tp+∆t)/dt Pws, psi m(Pws),psi2/cp ∆m(Pws), psi2/cp


1 0.000 0.00 2,455.238 443.9337E+006 000.0000E+002
2 0.017 241.00 2,582.441 485.1440E+006 412.1033E+005
3 0.033 121.00 2,734.004 535.8361E+006 919.0247E+005
4 0.050 81.00 2,853.939 577.0894E+006 133.1558E+006
5 0.067 61.00 2,941.687 607.8659E+006 163.9323E+006
6 0.083 49.00 3,026.121 637.9273E+006 193.9937E+006
7 0.100 41.00 3,047.000 645.4260E+006 201.4923E+006
8 0.117 35.29 3,070.322 653.8314E+006 209.8977E+006
9 0.133 31.00 3,083.304 658.5239E+006 214.5902E+006
10 0.150 27.67 3,089.927 660.9213E+006 216.9876E+006
11 0.167 25.00 3,092.983 662.0284E+006 218.0947E+006
12 0.183 22.82 3,094.382 662.5354E+006 218.6018E+006
13 0.200 21.00 3,095.431 662.9157E+006 218.9820E+006
14 0.217 19.46 3,096.274 663.2226E+006 219.2889E+006
15 0.233 18.14 3,097.010 663.4882E+006 219.5545E+006
16 0.250 17.00 3,097.719 663.7453E+006 219.8116E+006
17 0.267 16.00 3,098.488 664.0240E+006 220.0903E+006
18 0.283 15.12 3,098.791 664.1338E+006 220.2002E+006
19 0.300 14.33 3,099.684 664.4578E+006 220.5242E+006
20 0.317 13.63 3,100.472 664.7437E+006 220.8100E+006
21 0.333 13.00 3,101.171 664.9971E+006 221.0634E+006
22 0.350 12.43 3,101.762 665.2116E+006 221.2779E+006
23 0.367 11.91 3,102.281 665.4000E+006 221.4663E+006
24 0.383 11.43 3,102.754 665.5718E+006 221.6381E+006
25 0.400 11.00 3,103.251 665.7521E+006 221.8184E+006
26 0.417 10.60 3,103.585 665.8733E+006 221. 9397E+006
27 0.433 10.23 3,103.927 665.9973E+006 222.0636E+006
28 0.450 9.89 3,104.143 666.0757E+006 222.1421E+006
29 0.467 9.57 3,104.394 666.1670E+006 222.2333E+006
30 0.483 9.28 3,104.589 666.2377E+006 222.3040E+006
31 0.500 9.00 3,104.823 666.3226E+006 222.3889E+006
32 0.517 8.74 3,105.045 666.4032E+006 222.4695E+006
33 0.533 8.50 3,105.132 666.4346E+006 222.5010E+006
34 0.550 8.27 3,105.312 666.5000E+006 222.5664E+006

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.02
Halaman : 17 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

TABEL 2 (LANJUTAN)

No. ∆t, jam (tp+∆t)/dt Pws, psi m(Pws), psi2/cp ∆m(Pws), psi2 /cp
0.567 8. 06 3,105. 393 666.5294E+006 222.5957E+006
36 0.583 7.86 3,105. 481 666.5616E+006 222.6279E+006
37 0.600 7.67 3,105. 604 666.6062E+006 222.6725E+006
38 0.617 7.49 3,105. 634 666.6171E+006 222.6835E+006
39 0.633 7.32 3,105. 664 666.6278E+006 222.6941E+006
40 0.650 7.15 3,105. 725 666.6500E+006 222.7164E+006
41 0.667 7.00 3,105. 772 666.6670E+006 222.7333E+006
42 0.683 6.85 3,105. 817 666.6835E+006 222.7498E+006
43 0.717 6.58 3,105. 858 666.6984E+006 222.7647E+006
44 0.750 6.33 3,105. 887 666.7090E+006 222.7530E+006
45 0.783 6.11 3,105. 826 666.6867E+006 222.7530E+006
46 0.817 5.90 3,105. 845 666.6934E+006 222.7598E+006
47 0.850 5.71 3,105. 810 666.6809E+006 222.7472E+006
48 0.883 5.53 3,105. 724 666.6498E+006 222.7161E+006
49 0.917 5.36 3,105. 648 666.6222E+006 222.6885E+006
50 0.950 5.21 3,105. 515 666.5740E+006 222.6403E+006
51 0.983 5.07 3,105. 401 666.5326E+006 222.5989E+006
52 0.017 4.93 3,105. 099 666.4227E+006 222.4890E+006
53 0.050 4.81 3,105. 212 666.4637E+006 222.5300E+006
54 0.083 4.69 3,107. 416 667.2641E+006 223.3304E4-006
55 0.117 4.58 3,108. 192 657.5458E+006 223.6121E+006
56 0.150 4.48 3,108. 595 667.6923E+006 223.7586E+006
57 0.183 4.38 3,108. 769 667.7556E+006 223.8220E+006
58 0.217 4.29 3,108. 731 667.7218E+006 223.8082E+006
59 0.250 4.20 3,108. 504 667.6590E+006 223.7254E+006
60 0.283 4.12 3,108. 401 667.6217E+006 223.6880E+006
61 0.317 4.04 3,108. 215 667.5541E+006 223.6204E+006
62 0.350 3.96 3,108. 061 667.4984E+006 223.5647E+006
63 0.383 3.89 3,107. 869 667.4287E+006 223.4950E+006
64 0.417 3.82 3,109. 501 668.0214E+006 224.0877E+006
65 0.500 3.67 3,107. 390 667.2546E+006 223.3209E+006
66 0.583 3.53 3,107. 242 667.2008E+006 223.2672E+006
67 0.667 3.40 3,107. 268 667.2104E+006 223.2768E+006
68 0.750 3.29 3,107. 170 667.1747E+006 223.2410E+006
69 0.833 3.18 3,107. 048 667.1303E+006 223.1966E+006
70 0.917 3.09 3,106. 929 667.0871E+006 223.1534E+006
71 0.000 3.00 3,106. 928 667.0870E+006 223.1533E+006
72 0.083 2.92 3,106. 893 667.0743E+006 223.1406E+006
73 0.167 2.85 3,107. 650 667.3492E+006 223.4155E+006
74 0.250 2.78 3,107. 027 667.1228E+006 223.1891E+006
75 0.333 2.71 3,107. 100 667.1492E+006 223.2155E+006
76 0.417 2.66 3,107. 873 667.4300E+006 223.4964E+006
77 0.500 2.60 3,107. 369 667.2470E+006 223.3133E+006
78 0.583 2.55 3,107. 465 667.2820E+006 223.3483E+006

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.02
Halaman : 18 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

TABEL 2 (LANJUTAN)

No. ∆t, jam (tp+∆t)/dt Pws, psi m(Pws), psi2/cp ∆m(Pws), psi2 /cp
79 2.667 2.50 3,107.574 667.3215E+006 223.3878E+006
80 2.750 2.45 3,107.707 667.3696E+006 223.4359E+006
81 2.833 2.41 3,107.871 667.4292E+006 223.4956E+006
82 2.917 2.37 3,108.146 667.5290E+006 223.5953E+006
83 3.000 2.33 3,108.299 667.5848E+006 223.6511E+006
84 3.083 2.30 3,108.422 667.6294E+006 223.6957E+006
85 3.167 2.26 3,108.669 667.7191E+006 223.7855E+006
86 3.250 2.23 3,108.837 667.7800E+006 223.8463E+006
87 3.333 2.20 3,108.977 667.8308E+006 223.8972E+006
88 3.417 2.17 3,109.136 667.8889E+006 223.9552E+006
89 3.500 2.14 3,109.385 667.9791E+006 224.0454E+006
90 3.583 2.12 3,109.526 668.0304E+006 224.0968E+006
91 3.667 2.09 3,109.795 668.1283E+006 224.1946E+006
92 3.750 2.07 3,109.981 668.1956E+006 224.2610E+006
93 3.833 2.04 3,110.105 668.2406E+006 224.3070E+006
94 3.917 2.02 3,110.253 668.2944E+006 224.3608E+006
95 4.000 2.00 3,110.444 668.3641E+006 224.4304E+006
96 4.083 1.98 3,110.663 668.4434E+006 224.5097E+006
97 4.117 1.97 3,110.771 668.4826E+006 224.5489E+006
98 4.133 1.97 3,110.771 668.4826E+006 224.5489E+006
99 3.000 2.33 2,465.328 477.3161E+006 338.2376E+004
100 3.083 2.30 2,465.127 477.0919E+006 315.8197E+004
101 3.167 2.16 2,464.089 476.7599E+006 282.7184E+004
102 3.250 2.23 2,463.204 476.4770E+006 254.3306E+004
103 3.333 2.20 2,462.300 476.1883E+006 225.4601E+004
104 3.417 2.17 2,461.384 445.8956E+006 196.1920E+004
105 3.500 2.14 2,460.737 445.6889E+006 175.5260E+004
106 3.583 2.12 2,459.891 445.4188E+006 148.5139E+004
107 3.667 2.09 2,459.094 445.1642E+006 123.0434E+004
108 3.750 2.07 2,458.930 445.1118E+006 117.8173E+004
109 3.833 2.04 2,457.525 444.6635E+006 729.8033E+003
110 3.917 2.02 2,456.733 444.4106E+006 476.8959E+003
111 4.000 2.00 2,456.115 444.2135E+006 279.7788E+003
112 4.050 1.99 2,455.497 444.0164E+006 827.2954E+002
113 4.067 1.98 2,455.287 443.9495E+006 158.0185E+002
114 4.083 1.98 2,455.238 443.9337E+006 000.0000E+002
115 3.917 2.02 3,153.333 683.9967E+006 240.0630E+006

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.02
Halaman : 19 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.02
Halaman : 20 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.02
Halaman : 21 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.05.02
Halaman : 22 / 22
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Untuk Gas

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 1 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

ANALISA HASIL UJI SUMUR


MENGUNAKAN PRESSURE DAN PRESSURE DERIVATIVE TYPE CURVE

1. TUJUAN

1. Menentukan permeabilitas formasi (k)


2. Menentukan faktor skin (S)
3. Menentukan koefisien wellbore storage (C)

Permeabilitas formasi dapat digunakan dalam perhitungan perkiraan produksi dari reservoir.
Sedangkan skin dapat digunakan sebagai indikasi apakah reservoir mengalami kerusakan atau
perbaikan.
Berdasarkan bentuk dari pressure derivative dapat juga memperkirakan jenis reservoir
(homogeneous, fractured / fissured atau layered) dan mengetahui adanya zona kedap (sealing fault
atau pembatas (barrier) lainnya).

2. METODE DAN PERSYARATAN


2.1. METODE
Metode ini menggunakan type curve matching, yaitu mencocokkan data tekanan dan derivative-
nya dengan model dalam bentuk type curve.

2.2. PERSYARATAN
Metode ini digunakan untuk periode aliran transien.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 2 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

3. LANGKAH KERJA
3.1. ANALISA UJI DRAW DOWN UNTUK RESERVOIR MINYAK
1. Siapkan data pendukung untuk analisa, yaitu:
a. viskositas minyak (µo), cp
b. faktor volume minyak (Bo), bbl/STB
c. kompresibilitas total (ct), psi-1
d. jari-jari lubang bor (rw), ft
e. perkiraan harga porositas formasi (φ)
f. ketebalan formasi (h), ft

Catatan: − Harga viskositas minyak (µo), faktor volume minyak (Bo) dan kompresibilitas
total (ct) diambil pada tekanan reservoir rata-rata pada awal tes (atau tekanan
dasar sumur sesaat sebelum diproduksikan untuk tes). Harga-harga sifat fluida
tersebut diperoleh dari analisa fluida di lab. (PVT) atau berdasarkan persamaan
korelasi empirik.
− Harga jari-jari lubang bor (rw) adalah setengah harga diameter dalam casing
(casing ID) jika dipasang sumur casing menembus formasi yang dilakukan tes.
Jika tidak ada casing, jari-jari lubang bor (rw) dapat diperoleh dari hasil
pengukuran caliper log atau diperkirakan dari diameter bit yang digunakan.
− Harga porositas diperoleh dari analisa log atau hasil analisa core.
− Ketebalan formasi dapat diperkirakan dari analisa data log.

2. Buat tabel data uji: t, Pwf dan (Pi – Pwf ) dimana Pi adalah tekanan dasar sumur sesaat
sebelum sumur diproduksikan.

3. Plot ∆P = (Pi – Pwf) terhadap t dan t[d(∆P)/dt] pada kertas log-log yang sama. Ukuran setiap
log-cycle harus dibuat sama dengan type curve yang akan digunakan. Contoh type curve
diberikan pada Gambar 1. Pressure derivative – t[d(∆P)/dt] – dihitung dengan cara berikut
ini :

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 3 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

 d∆P   d∆P   ln(t j / t j − k )∆Pi +1 ln(t j +1t j − k / t 2j )∆Pj


t = = +
 dt  j  d ln t  j  ln(t j +1 ) ln(t j +1 / t j − k ) ln(t j +1 / t j ) ln(t j / t j − k )
ln(t j +1 / t j )∆Pj − k 
− 
ln(t j / t j − k ) ln(t j +1 / t j − k ) 

(1)
ln tj+1 – ln tj ≥ 0.2
ln tj – ln tj-k ≥ 0.2

4. Pilih kurva pada type curve yang paling sesuai dengan data yang diplot pada langkah 3. Pada
saat melakukan pencocokan (matching), usahakan data pressure derivative yang mendatar

(horisontal) di-match dengan garis pressure derivative PD' = 0.5 . Catat harga CD es dari
kurva yang dipilih.

5. Pilih satu titik dan catat nilai titik tersebut berdasarkan skala data, yaitu (t, ∆P)MP dan skala
type curve, yaitu (tD/CD, PD)MP.

6. Hitung permeabilitas menggunakan persamaan berikut :


141.2 q o Boi µ oi  PD 
k=  ∆P  (2)
h   MP

7. Hitung koefisien wellbore storage, C :

0.0002637 k  t 
CD =   (3)
φ µ oi cti rw2  t D / C D  MP

φ cti h rw2
C= CD (4)
0.8936

8. Hitung faktor skin, S :

 C e 2S 
S = 0.5 ln  D  (5)
 CD 

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 4 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

3.2. ANALISA UJI BUILD UP UNTUK RESERVOIR MINYAK


1. Siapkan data pendukung untuk analisa, yaitu:
a. viskositas minyak (µo), cp
b. faktor volume minyak (Bo), bbl/STB
c. kompresibilitas total (ct), psi-1
d. jari-jari lubang bor (rw), ft
e. perkiraan harga porositas formasi (φ)
f. ketebalan formasi (h), ft

Catatan: − Harga viskositas minyak (µo), faktor volume minyak (Bo) dan kompresibilitas
total (ct) diambil pada tekanan reservoir rata-rata pada awal tes (atau tekanan
dasar sumur sesaat sebelum diproduksikan untuk tes). Harga-harga sifat fluida
tersebut diperoleh dari analisa fluida di lab (PVT) atau berdasarkan persamaan
korelasi empirik.
− Harga jari-jari lubang bor (rw) adalah setengah harga diameter dalam casing
(casing ID) jika dipasang sumur casing menembus formasi yang dilakukan tes.
Jika tidak ada casing, jari-jari lubang bor (rw) dapat diperoleh dari hasil
pengukuran caliper log atau diperkirakan dari diameter bit yang digunakan.
− Harga porositas diperoleh dari analisa log atau hasil analisa core.
− Ketebalan formasi dapat diperkirakan dari analisa data log.

2. Buat tabel data uji: ∆t, ∆te, Pws dan ∆P.

 t p ∆t 
∆t e =   (6)
 t p + ∆t 
 
∆P = Pws − Pwf (∆t = 0) (7)

3. Plot ∆P terhadap ∆te dan ∆te[d(∆P)/d(∆te)] pada kertas log-log yang sama. Ukuran setiap log-
cycle harus dibuat sama dengan type curve yang akan digunakan. Pressure derivative
dihitung menggunakan persamaan (1).

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 5 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

4. Langkah selanjutnya sama dengan langkah 4-8 pada bagian 3.1.

3.3. ANALISA UJI DRAWDOWN UNTUK RESERVOIR GAS


1. Siapkan data pendukung untuk analisa, yaitu:
a. viskositas gas (µg) sebagai fungsi dari tekanan
b. faktor volume gas (Bg) sebagai fungsi dari tekanan
c. faktor kompresibilitas gas (Z) sebagai fungsi dari tekanan
d. Kompresibilitas gas (cg) sebagai fungsi dari tekanan
e. jari-jari lubang bor (rw)
f. perkiraan harga porositas formasi (φ)
g. ketebalan formasi (h)

Catatan: − Viskositas gas (µg), faktor volume gas (Bg), faktor kompresibilitas (Z) dan
kompresibilitas gas (cg) diperoleh dari analisa fluida di lab. (PVT) atau
berdasarkan persamaan korelasi empirik.
− Harga jari-jari lubang bor (rw) adalah setengah harga diameter dalam casing
(casing ID) jika dipasang sumur casing menembus formasi yang dilakukan tes.
Jika tidak ada casing, jari-jari lubang bor (rw) dapat diperoleh dari hasil
pengukuran caliper log atau diperkirakan dari diameter bit yang digunakan.
− Harga porositas diperoleh dari analisa log atau hasil analisa core.
− Harga ketebalan formasi diperoleh dari analisa data log.

2. Buat tabel data uji: t, Pa,wf dan ∆Pa=(Pa,i – Pa,wf ). Adjusted pressure, Pa, dihitung dengan
persamaan berikut :

1 µg Z 
Pa =   m( P ) (9)
2  P 

Catatan: − m(P) dihitung seperti dijelaskan pada TR.05.07 bagian 6.1.4.

− Harga µ g dan Z dievaluasi pada harga tekanan P , yaitu tekanan pada awal

tes.
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 6 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

3. Plot ∆Pa terhadap t dan t[d(∆Pa)/dt] pada kertas log-log yang sama. Ukuran setiap log-cycle
harus dibuat sama dengan type curve yang akan digunakan. Pressure derivative – t[d(∆Pa)/dt]
– dihitung dengan persamaan (1).

4. Pilih kurva pada type curve yang paling sesuai dengan data yang diplot pada langkah 3. Pada
saat melakukan pencocokan (matching), usahakan data pressure derivative yang mendatar

(horisontal) di-match dengan garis pressure derivative PD' = 0.5 . Catat harga CD es dari
kurva yang dipilih.

5. Pilih satu titik dan catat nilai titik tersebut berdasarkan skala data, yaitu (t, ∆Pa)MP dan skala
type curve, yaitu (tD/CD, PD)MP.

6. Hitung permeabilitas menggunakan persamaan berikut :


141.2q g B g µ g  PD 
k=   (10)
h  ∆Pa  MP

7. Hitung koefisien wellbore storage, C :

0.0002637 k  t 
CD =   (11)
φ µ g ct rw2  t D / C D  MP
φ ct h rw2
C= CD (12)
0.8936

8. Hitung faktor skin, S :

 C D e 2S 
S = 0.5 ln   (13)
 CD 

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 7 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

3.4. ANALISA UJI BUILDUP UNTUK RESERVOIR GAS


1. Siapkan data pendukung untuk analisa, yaitu :
a. viskositas gas (µg) sebagai fungsi dari tekanan, cp
b. faktor volume gas (Bg) sebagai fungsi dari tekanan, bbl/MSCF
c. faktor kompresibilitas gas (Z) sebagai fungsi dari tekanan
d. Kompresibilitas gas (cg) sebagai fungsi dari tekanan, psi-1
e. jari-jari lubang bor (rw), ft
f. perkiraan harga porositas formasi (φ)
g. ketebalan formasi (h), ft

Catatan: − Viskositas gas (µg), faktor volume gas (Bg), faktor kompresibilitas (Z) dan
kompresibilitas gas (cg) diperoleh dari analisa fluida di lab (PVT) atau
berdasarkan persamaan korelasi empirik.
− Harga jari-jari lubang bor (rw) adalah setengah harga diameter dalam casing
(casing ID) jika dipasang sumur casing menembus formasi yang dilakukan tes.
Jika tidak ada casing, jari-jari lubang bor (rw) dapat diperoleh dari hasil
pengukuran caliper log atau diperkirakan dari diameter bit yang digunakan.
− Harga porositas diperoleh dari analisa log atau hasil analisa core.
− Harga ketebalan formasi diperoleh dari analisa data log.

2. Buat tabel data uji: ∆tae, Pa,ws dan ∆P a= (Pa,ws – Pa,wf (∆t = 0)). Adjusted pressure, Pa,
dihitung dengan persamaan 9. Adjusted pseudotime, ta, dihitung menggunakan persamaan
berikut :
t
1
t a = ( µ g ct ) ∫ dt (14)
0
µ g ct
Sedangkan ∆tae dihitung dengan persamaan :

 t p ∆t a 
∆t ae =   (15)
 t + ∆t 
 p a 

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 8 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

Catatan: − Harga µ g dan ct dievaluasi pada harga tekanan P = P * atau P = Pi untuk

sumur baru. Harga P* diperoleh dari garis lurus semilog pada Horner Plot yang
diekstrapolasi pada garis (tp + ∆ta) / ∆ta = 1.

3. Plot ∆Pa terhadap ∆tae dan ∆tae [d(∆Pa)/d(∆tae)] pada kertas log-log yang sama. Ukuran setiap
log-cycle harus dibuat sama dengan type curve yang akan digunakan. Pressure derivative –
∆tae [d(∆Pa)/d(∆tae)] – dihitung dengan persamaan (1).

4. Langkah selanjutnya sama dengan langkah 4 - 8 pada bagian 3.3.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 9 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

4. DAFTAR PUSTAKA

1. Lee, J. dan Wattenbarger, R. A. : "Gas Reservoir Engineering", SPE, Richardson, TX, 1996.
2. Horne, R. N. : "Modern Well Test Analysis", Petro Inc., Second Edition, Palo Alto, CA, 1995.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 10 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

5. DAFTAR SIMBOL

Bg = faktor volume formasi gas, bbl/MSCF


Bo = faktor volume formasi minyak, bbl/STB
C = koefisien wellbore storage, bbl/psi
CD = koefisien wellbore storage tak berdimensi
cg = kompresibilitas gas, psi-1
ct = kompresibilitas total, psi-1
h = tebal formasi produktif, ft
k = permeabilitas formasi, mD
m(P) = pseudo pressure function, psi2/cp
P = tekanan, psia
t p + ∆t
P* = tekanan yang didapat dari ekstrapolasi garis lurus sampai =1
∆t
Pa = adjusted pressure, psi
PD = tekanan tak berdimensi
Pi = tekanan awal, psia
Pwf = tekanan alir dasar sumur, psia
Pws = tekanan statik dasar sumur, psia
qg = laju aliran gas, MSCF/hari
qo = laju aliran minyak, STB/hari
S = faktor skin, tidak bersatuan
t = waktu, jam
ta = adjusted time, jam
tp = waktu produksi, jam
Z = faktor penyimpangan gas (faktor kompresibilitas gas), tidak bersatuan
µg = viskositas gas, cp
µo = viskositas minyak, cp

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 11 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

6. LAMPIRAN
6.1. LATAR BELAKANG DAN RUMUS
Type curve sangat berguna dalam analisa well test terutama jika digunakan bersama-sama
dengan analisa menggunaka semilog plot. Type curve dapat mengenal model reservoir,
mengidentifikasi rejim aliran yang jenis analisis yang sesuai dan memperkirakan parameter
reservoir.

6.1.1. Pengembangan Type Curve


Type curve pada prinsipnya dapat dibuat untuk setiap model reservoir. Agar type curve
dapat digunakan dengan benar, maka batasan atau asumsi yang digunakan harus
dipahami. Asumsi tersebut harus secara teliti memodelkan kondisi reservoir yang sedang
dianalisa. Type curve ditampilkan dalam bentuk variabel tak berdimensi. Definisi dari
variabel tak berdimensi ini tergantung dari model reservoirnya. Sebagai contoh, model
line source atau Ei-function untuk fluida tidak termampatkan :

70.6 q B µ  − 948φ µ ct r 2 
Pi − P = − E i  
 (16)
kh  k t 
Persamaan (16) dapat disusun sebagai berikut :

 
 
k h(Pi − P ) 1  − (r / rw ) 2

= − Ei (17)
141.2 q B µ 2   0.0002637 k t  
 4 
  φ µ ct rw  
2

Berdasarkan persamaan (17), variabel tak berdimensi dapat didefinisikan sebagai berikut
:
k h(Pi − P )
PD = (18)
141.2 q B µ
0.0002637 k t
tD = (19)
φ µ ct rw2
r
rD = (20)
rw
Jika persamaan (16) ditulis menggunakan variabel tak berdimensi ini, maka akan

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 12 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

menjadi persamaan :

1  − r2 
PD = − E i  D  (21)
2  4t D 
Jika persamaan (21) dievaluasi di sumur, maka menjadi :

1  −1 
PD = PwD = − Ei   (22)
2  4t D 
dimana :
k h(Pi − Pwf )
PwD = (23)
141.2 q B µ

6.1.2. Aplikasi Type Curve


Untuk fluida yang tidak (atau sedikit) termampatkan dan reservoir yang homogen, type
curve yang digunakan adalah Gringarten-Bourdet Type Curve (Gambar 1). Type curve
ini merupakan solusi dari persamaan difusivitas aliran fluida yang tidak (atau sedikit)
termampatkan (slightly compressible liquid) di dalam formasi yang homogen. Tekanan
pada kondisi awal dianggap sama dan merata di seluruh daerah pengurasan sumur.
Reservoir dianggap tak terbatas dan sumur diproduksi dengan laju alir yang tetap
(konstan).

Type curve ini merupakan plot antara PD = f(tD, S, CD) yang merupakan fungsi dari tD,
faktor skin (S) dan koefisien wellbore storage tak berdimensi (CD) :
0.8936 C
CD = (24)
φ ct h rw2
Kurva pada type curve ini adalah fungsi dari parameter CD e2S. Harga CD e2S
menunjukkan apakah sumur mengalami kerusakan formasi, telah dilakukan acidizing
atau telah dilakukan perekahan hidraulik.

Dalam menggunakan type curve Gringarten-Bourdet, data hasil tes (perbedaan tekanan
dan derivative-nya) dibandingkan dengan type curve. Data tes diplot dalam skala log-log
dengan ukuran log-cycle yang sama dengan type curve. Data hasil tes (perbedaan

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 13 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

tekanan dan derivative-nya) tersebut kemudian secara bersamaan dicocokkan dengan


type curve untuk mendapatkan model yang sesuai. Teori yang mendasari teknik type
curve matching ini adalah bahwa perbedaan koordinat skala plot dari data dan type curve
merupakan besaran konstan. Konsep ini diilustrasikan sebagai berikut :

t   0.0002637 k t  φ ct h rw2 
log D  = log   
 φ µ ct rw  0.8936 C 
2
 CD 
(25)
 0.0002951 k h 
= log t + log 
 µC 
Dari persamaan (25) dapat dilihat bahwa sumbu horisontal type curve dan data berbeda
(terpisah) sebesar :

 0.0002951 k h 
log 
 µC 
Analog dengan sebelumnya, log dari tekanan tak berdimensi :

 kh 
log PD = log( Pi − Pwf ) + log  (26)
 141.2 q B µ 
menunjukkan bahwa perbedaan sumbu vertikal antara type curve dan data adalah
konstan, yaitu :

 kh 
log  .
 141.2 q B µ 
Oleh karena itu, plot data tekanan alir dasar sumur dengan laju alir yang konstan
seharusnya identik dengan plot antara PD dan tD/CD dalam type curve. Beberapa hal yang
penting dan perlu diketahui tentang type curve Gringarten-Bourdet ini adalah :
1. Selama periode wellbore storage dominated (aliran hanya berasal dari fluida di dalam
wellbore), unit slope akan teramati pada saat awal. Sifat dari unit slope ini adalah :
tD / CD = 1 (27)
Karenanya koefisien wellbore storage dapat dihitung dari setiap titik pada unit slope
ini, yaitu :
qB  t atau ∆t 
C=   (28)
24  ∆P 

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 14 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

2. Type curve Gringarten-Bourdet ini dibuat berdasarkan solusi persamaan yang


memodelkan produksi dengan laju alir konstan; akan tetapi type curve ini dapat
digunakan untuk menganalisa uji buildup jika variabelnya dimodifikasi untuk
memasukkan pengaruh perbedaan antara uji alir (drawdown) dan uji buildup. Untuk
uji drawdown, plot yang digunakan adalah (Pi − Pwf) terhadap t. Sedangkan untuk uji
buildup, plot yang digunakan adalah (Pws − Pwf (∆t = 0)) terhadap waktu ekivalen, ∆te:
t p ∆t
∆t e = (29)
t p + ∆t
Jadi perbedaan tekanan sebesar ∆P yang terjadi selama waktu penutupan ∆t selama
uji buildup akan terjadi selama waktu alir ∆te pada uji alir dengan laju konstan.
Definisi waktu ekivalen ini, ∆te, akurat untuk aliran transien radial dalam formasi
yang homogen. Dalam batas-batas tertentu, waktu ekivalen ini dapat digunakan untuk
menganalisa aliran radial yang terdistorsi oleh wellbore storage dan data tes yang
terpengaruh oleh batas luar reservoir.

3. Setelah didapatkan kurva dalam type curve yang sesuai, sebuah titik (match point)
dapat dipilih untuk digunakan dalam menghitung harga k, S dan C.
Permeabilitas dihitung dengan persamaan :

141.2 q B µ  PD 
k=   (30)
h  ∆P  MP
Koefisien wellbore storage tak berdimensi dihitung dengan persamaan :

0.0002637 k  t atau ∆t e 
CD =   (31)
φ µ ct rw2  t D / C D  MP

Faktor skin dihitung dengan persamaan :

 C e 2S 
S = 0.5 ln D  (32)
 CD  MP

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 15 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

6.1.3. Analisa Uji Sumur Gas Menggunakan Type Curve


Dalam menganalisa uji sumur gas, penggunaan adjusted pressure dan adjusted time
diperlukan. Hal ini disebabkan karena type curve dibuat berdasarkan solusi persamaan
untuk fluida yang tidak (sedikit) termampatkan, sementara gas adalah fluida yang mudah
termampatkan dan sifat-sifat fisiknya sangat tergantung dapat tekanan sistem. Adjusted
pressure dan adjusted pseudotime mengakomodasi karakteristik dari gas ini, sehingga
type curve yang digunakan untuk liquid dapat digunakan untuk gas.

6.2. CONTOH PERHITUNGAN


6.2.1. Contoh Analisa Uji Buildup Pada Reservoir Gas
Uji Buildup dilakukan pada sumur A. Data tekanan versus waktu sebagai berikut :
tp = 2,000 jam
t p + ∆t t p + ∆t a
∆t, jam Pws, psia Pa,ws, psia
∆t ∆t a
0 − − 6,287.1 4,804.1
0.0100 200,000 286,370 6,296.6 4,813.9
0.0149 134,230 192,120 6,301.1 4,818.5
0.0221 90,499 129,460 6,307.8 4,825.4
0.0329 60,791 86,887 6,317.7 4,835.5
0.0489 40,901 58,386 6,332.1 4,850.3
0.0728 27,474 39,148 6,353.1 4,871.9
0.108 18,520 26,230 6,383.5 4,903.0
0.161 12,423 17,589 6,427.1 4,947.8
0.240 8,334.3 11,737 6,488.6 5,010.8
0.356 5,619.0 7,853.9 6,573.6 5,098.0
0.530 3,774.6 5,221.7 6,687.9 5,215.1
0.788 2,539.1 3,464.2 6,834.7 5,365.5
1.17 1,710.4 2,292.4 7,011.8 5,546.9
1.74 1,150.4 1,509.1 7,208.3 5,748.0
2.59 773.20 990.16 7,405.9 5,950.1
3.86 519.13 648.42 7,586.0 6,134.1
5.74 349.43 426.11 7,738.7 6,289.8
8.53 235.47 280.88 7,864.9 6,418.3
12.7 158.48 185.36 7,971.4 6,526.6
18.9 106.82 122.80 8,065.6 6,622.3
28.1 72.174 81.709 8,153.2 6,710.3
41.8 48.847 54.543 8,234.4 6,793.5
62.1 33.206 36.615 8,313.4 6,873.5
92.4 22.645 24.677 8,389.8 6,950.7

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 16 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

t p + ∆t t p + ∆t a
∆t, jam Pws, psia Pa,ws, psia
∆t ∆t a
137 15.599 16.811 8,463.7 7,025.4
204 10.804 11.519 8,534.9 7,097.2
304 7.5789 7.9970 8,602.9 7,165.7
452 5.4248 5.6678 8,666.6 7,229.8
672 3.9762 4.1160 8,725.3 7,288.8
1,000 3.0000 3.0794 8,777.6 7,341.3

Data lainnya adalah :


h = 21 ft
tp = 2,000 jam
µg = 0.03403 cp

Pi = 9,000 psia
γg = 0.659
rw = 0.365 ft
qg = 100 Mscf/hari
ct = 35.5×10-6 psi-1

Pa,i = 7,560 psi


Sw = 0.36

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 17 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

1. Buat tabel data uji: ∆tae, ∆Pa=(Pa,ws – Pa,wf (∆t = 0)) dan ∆Pa’ = ∆tae[d(∆Pa)/d(∆tae)].

∆tae, jam ∆Pa, psi ∆Pa’


0.0069839 9.7476 11.350
0.010410 14.365 14.233
0.015449 21.239 21.021
0.023018 31.397 30.741
0.034255 46.172 44.657
0.051088 67.719 65.028
0.075987 98.906 92.859
0.11370 143.63 130.88
0.17041 206.70 183.02
0.25465 293.84 246.92
0.38302 410.95 320.44
0.57734 561.33 395.20
0.87244 742.73 451.41
1.3253 943.90 471.23
2.0199 1,146.0 448.37
3.0844 1,329.9 394.88
4.6937 1,485.7 333.00
7.1204 1,614.2 278.95
10.790 1,722.5 241.63
16.287 1,818.2 220.83
24.477 1,906.2 205.85
36.668 1,989.4 197.60
54.622 2,069.3 193.95
81.047 2,146.6 191.64
118.97 2,221.2 188.41
173.63 2,293.0 185.12
250.09 2,361.5 183.29
352.87 2,425.7 181.69
485.91 2,484.7 179.08
649.47 2,537.2 179.24

2. Menggunakan type curve seperti pada Gambar 1 data bersesuaian dengan model
CD e2S = 100, seperti ditunjukkan oleh Gambar 2.

3. Dari langkah 2 diperoleh :

 ∆Pa  380 psi


  =
 PD  MP 1

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 18 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

 ∆t ae  2.7 jam
  =
 t D / C D  MP 10

4. Hitung permeabilitas :
141.2 q g B g µ g  PD 
k=  
h  ∆Pa  MP
(141.2)(100)(0.497)(0.03403)  1 
=  380 
21
= 0.03 mD.

5. Hitung CD :

0.0002637 k  ∆t ae 
CD =  
φ µ g ct rw2  t D / C D  MP
(0.0002637)(0.03)  2.7 
=
(0.1)(0.034)(0.0000355)(0.365)  10 
2 

=133

6. Hitung faktor skin, S :

 C e 2S 
S = 0.5 ln D 
 CD 
= 0.5 ln(100 / 133)
= −0.14

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 19 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

6.3. GAMBAR YANG DIGUNAKAN

Gambar 1. Pressure dan Pressure Derivative Type Curve

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 20 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

Gambar 2. Type Curve Matching menggunakan Bourdet Type Curve

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 21 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

Gambar 3a. Tampilan Rezim Aliran Yang Umum Pada Diagnostik log-log, Plot Horner dan Spesial

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 22 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

Tampilan Rezim Aliran Yang Umum Pada Diagnostik Log-log, Plot Horner dan Spesial
Gambar 3b. (Lanjutan)

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 23 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

Gambar 4a. Tipikal Respon Yang Diberikan Oleh Kurva Pressure dan Pressure Derivative Dari
Hasil Well Test

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 24 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

Gambar 4b. (Lanjutan) Tipikal Respon Yang Diberikan Oleh Kurva Pressure dan Pressure
Derivative Dari Hasil Well Test

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.06
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 25 / 25
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Menggunakan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Pressure dan Pressure Derivative Type
Curve

Gambar 4c. (Lanjutan) Tipikal Respon Yang Diberikan Oleh Kurva Pressure dan Pressure
Derivative Dari Hasil Well Test

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 1 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

ANALISA HASIL UJI SUMUR PADA RESERVOIR REKAH ALAMI

1. TUJUAN

1. Menentukan permeabilitas formasi (k).


2. Menentukan faktor skin (S).
3. Menentukan perbandingan storativity atau storativity ratio (ω).
4. Menentukan koefisien aliran antara sistem matriks dan sistem rekah atau interporosity flow
coefficient (λ).
5. Menentukan koefisien wellbore storage (C).

Permeabilitas formasi dapat digunakan dalam perhitungan perkiraan produksi dari reservoir.
Sedangkan skin dapat digunakan sebagai indikasi apakah reservoir mengalami kerusakan atau
perbaikan. Storativity ratio dapat dijadikan indikasi perbandingan jumlah fluida yang terkandung
dalam sistem rekahan dan dalam sistem matriks. Interporosity flow coefficient adalah ukuran
kemampuan alir fluida dari sistem matriks ke sistem rekahan.

2. METODE DAN PERSYARATAN


2.1. METODE
Metode yang digunakan adalah semilog dan type curve.

2.2. PERSYARATAN
Metode ini digunakan untuk periode aliran transien. Aliran di dalam matriks menggunakan dua
model yang berbeda, yaitu aliran pseudosteady-state dan aliran transien.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 2 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

3. LANGKAH KERJA
3.1. ANALISA SEMILOG UNTUK ALIRAN PSEUDOSTEADY-STATE DALAM MATRIKS
1. Siapkan data pendukung untuk analisa, yaitu:
a. viskositas minyak (µo), cp
b. faktor volume minyak (Bo), bbl/STB
c. kompresibilitas total (ct), psi-1
d. jari-jari lubang bor (rw), ft
e. perkiraan harga porositas formasi (φ)
f. ketebalan formasi (h), ft

Catatan: − Harga viskositas minyak (µo), faktor volume minyak (Bo) dan kompresibilitas
total (ct) diambil pada tekanan reservoir rata-rata pada awal tes (atau tekanan
dasar sumur sesaat sebelum diproduksikan untuk tes). Harga-harga sifat fluida
tersebut diperoleh dari analisa fluida di lab. (PVT) atau berdasarkan persamaan
korelasi empirik.
− Harga jari-jari lubang bor (rw) adalah setengah harga diameter dalam casing
(casing ID) jika dipasang sumur casing menembus formasi yang dilakukan tes.
Jika tidak ada casing, jari-jari lubang bor (rw) dapat diperoleh dari hasil
pengukuran caliper log atau diperkirakan dari diameter bit yang digunakan.
− Harga porositas diperoleh dari analisa log atau hasil analisa core.
− Ketebalan formasi dapat diperkirakan dari analisa data log.

2. Buat tabel data uji: t, Pwf dimana Pi adalah tekanan dasar sumur sesaat sebelum sumur
diproduksikan. Plot Pwf terhadap t pada kertas grafik semilog.

3. Tentukan kh dari kemiringan garis lurus pertama atau kemiringan garis lurus yang kedua
yang teramati pada plot langkah 2 :
162.6 q o Bo µ o
(kh) f = k h = (1)
m
dimana k = ( kh) f / h . Kemiringan dari garis kedua berkorelasi dengan [(kh)f +(kh)ma], tetapi

(kh)ma jauh lebih kecil daripada (kh)f.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 3 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

4. Jika kedua garis lurus dapat teramati, maka storativity ratio dapat dihitung dari jarak vertikal,
δ P, antara dua garis lurus tersebut :

ω = 10 −δP / m (2)

5. Tarik garis horisontal melalui tengah-tengah zona transisi. Waktu pada perpotongan garis ini
dengan garis lurus semilog yang pertama dan kedua adalah t1 dan t2. Interporosity flow
coefficient, λ, dapat dihitung oleh persamaan:

(φ V ct ) f µ rw2 (φ V ct ) f + ma µ rw2
λ= = (3)
γ k t1 γ k t2
dimana : γ = eksponensial dari konstanta Euler (γ = 1.781). Harga (φ V)ma dan (ct)ma diperoleh
dari metode yang konvensional. Dari porosity log dapat dibaca porositas matriks, φma.
Sedangkan (ct)ma dihitung dari coSo, cgSg, cwSw dan cf. Harga Vma fraksi dari total sistem yang
berupa matriks jauh lebih besar dari fraksi rekahan sehingga dianggap sama dengan 1.
Kemudian (φ V ct)f dapat dihitung dengan persamaan :

 1 
(φ V ct ) f = (φ V ct ) ma   (4)
1− ω 
dimana harga ω diperoleh pada langkah 4.

6. Pada uji buildup, garis lurus semilog yang kedua dapat diekstrapolasikan ke P* (Gambar 2).
Dari P*, P dapat dihitung menggunakan metode MBH.

7. Garis lurus semilog yang kedua diekstrapolasikan ke P1jam dan faktor skin dapat dihitung
dengan persamaan berikut ini.

 Pi − Pwf ,1 jam  k  
S = 1.151 − log  + 3.23
 (5)
 φ µ c rw
2
 m  

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 4 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

3.2. ANALISA TYPE CURVE UNTUK ALIRAN PSEUDOSTEADY-STATE DALAM MATRIKS


1. Siapkan data pendukung untuk analisa, yaitu:
a. viskositas minyak (µo), cp
b. faktor volume minyak (Bo), bbl/STB
c. kompresibilitas total (ct), psi-1
d. jari-jari lubang bor (rw), ft
e. perkiraan harga porositas formasi (φ)
f. ketebalan formasi (h), ft

2. Plot ∆P dan t[d(∆P)/dt] terhadap t pada kertas grafik log-log dengan skala sama dengan type
curve.

3. Jika ada bagian data derivative memperlihatkan kecenderungan horisontal, bagian ini harus

ditumpangkan pada garis (t D / C D ) PD' = 0.5 pada type curve. Kemudian cocokkan data
dengan type curve dengan menggeser secara horisontal. Tentukan kurva yang cocok dengan
data awal. Kurva ini memiliki harga (CD e2S)f. Kemudian tentukan kurva kedua yang cocok
dengan data-data akhir. Kurva ini memiliki harga (CD e2S)f+ma.

4. Baca harga λe-2S yang sesuai dengan periode transisi.

5. Hitung ω :

(C e ) 2S
f + ma
ω=
D

(C e )
D
2S
f
(6)

6. Hitung permeabilitas :
141.2 q o Bo µ o  PD 
k =  ∆P  (7)
h   MP

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 5 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

7. Hitung koefisien wellbore storage :

0.0002637 k  t 
CD =   (8)
φ µ o ct rw2  t D / C D  MP

8. Hitung faktor skin :

 (C D e 2 S ) f + ma 
S = 0.5 ln   (9)
 CD 

9. Hitung interporosity flow coefficient :


λ = (λ e −2 S )e 2 S (10)

3.3. ANALISA SEMILOG UNTUK ALIRAN TRANSIEN DALAM MATRIKS


1. Siapkan data pendukung untuk analisa, yaitu:
a. viskositas minyak (µo), cp
b. faktor volume minyak (Bo), bbl/STB
c. kompresibilitas total (ct), psi-1
d. jari-jari lubang bor (rw), ft
e. perkiraan harga porositas formasi (φ)
f. ketebalan formasi (h), ft

2. Plot ∆P dan t[d(∆P)/dt] terhadap t pada kertas grafik semilog.

3. Karakter reservoir rekah alam model aliran transien dalam matriks memiliki tiga periode alir,
yaitu aliran dari rekahan, aliran transisi dan aliran dari sistem total. Periode aliran ini akan
tampak sebagai tiga garis lurus pada plot semilog. Karena pengaruh wellbore storage dan
batas reservoir, ketiga garis lurus ini mungkin tidak teramati semuanya. Jika yang teramati
adalah dua garis pertama, maka lanjutkan dengan langkah 4. Jika 2 garis terakhir yang
teramati dua, maka lanjutkan dengan langkah 14.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 6 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

4. Hitung k f h ft = k h dari kemiringan garis pada plot semilog dimana kemiringan garis ke-1

adalah m dan kemiringan garis ke-2 adalah m* (m* = m/2) :


162.6 q o Bo µ o 81.3 q o Bo µ o
k f h ft = k h = = (11)
m m*

5. Hitung faktor skin, S, menggunakan salah satu persamaan berikut ini :


 Pi − Pwf* ,1 jam

 (k f h ft )2  

S = 0.5756 − log   + 3.729 (12)
 m*  n k ma φ ma c ma µ rw  
2 2

Pada langkah ini gunakan anggapan harga (n2 kma φma cma), dimana n = jumlah rekahan (sama
dengan ketebalan matriks, hmat, dibagi ketebalan satu blok matriks); kma = permeabilitas
matriks, mD; φma = porositas matriks; cma = kompresibilitas matriks, psi-1; dan kf =
permeabilitas rekahan, mD.

Atau dengan menggunakan anggapan harga φ f h ft c f dan persamaan :

 Pi − Pwf ,1 jam  (k f h ft )2  
S = 1.151 − log   + 3 . 729  (13)
 φ f h ft c f µ rw  
2
m

6. Plot ∆P terhadap t pada kertas semilog dengan skala yang sama dengan Gambar 6.

7. Pilih satu harga ∆P dan hitung PwD :


k f h ft ∆P
PwD = −S (14)
141.2 q o Bo µ o

8. Menggunakan harga ∆P dan hitung PwD yang telah dipilih pada langkah 4 sebagai match
point sumbu vertikal. Kemudian geser data secara horisontal sampai didapatkan kurva pada

Gambar 6 yang cocok dengan data tes. Kemudian catat harga λ ' ω ' , t1* , t1D dan (t dan tD)

pada match point, dimana t1* waktu yang diperoleh pada perpotongan antara dua buah garis
yang merupakan periode alir ke-1 dan periode alir ke-2, dan t1D adalah variabel tak
berdimensinya :
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 7 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

0.0002637 k t1*
t1D = (15)
φ µ c rw2
9. Tentukan (φ f c f h ft ) dari match point :

0.0002637 k f h ft  t 
φ f c f h ft =   (16)
µ rw2  tD  MP
Jika harga (φ f c f h ft ) yang digunakan pada perhitungan skin langkah 5, maka bandingkan

(φ f c f h ft ) hasil langkah 9 ini dengan harga asumsi yang digunakan pada langkah 2. Jika
tidak sama, maka proses perhitungan dimulai lagi pada langkah 5 dengan menggunakan
harga yang diperoleh pada langkah 9 ini.

10. Hitung n 2 k maφ ma c ma :

532.3µ (φ f c f h ft ) 2
n 2 k ma φ ma c ma = (17)
t1*

Jika harga n 2 k ma φ ma c ma yang digunakan pada perhitungan skin langkah 5, maka

bandingkan n 2 k maφ ma c ma hasil langkah 10 ini dengan harga asumsi yang digunakan pada

langkah 2. Jika tidak sama maka proses perhitungan dimulai lagi pada langkah 5 dengan
menggunakan harga yang diperoleh pada langkah 10 ini.

2
11. Hitung k ma / hma :

k ma (n 2 k ma φ ma c ma )
= (18)
2
hma h 2 φ ma c ma

12. Asumsikan harga hma = h dan hitung λ’ dan ω’:

φ ma c ma h
ω' = (19)
φ f c f h ft
k ma h
λ ' = 12 2
rw2 (20)
hma k f h ft

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 8 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

13. Hitung λ dan ω :


ω = 1 /(1 + ω ' ) (21)

λ ≅ λ' (22)

14. Hitung k f h ft = k h dari kemiringan garis pada plot semilog menggunakan persamaan 11

dimana kemiringan garis ke-3 adalah m dan kemiringan garis ke-2 adalah m* (m* = m/2).

15. Gunakan harga (φ ma c ma µ ) dan hitung k ma / hma


2
:

k ma 532.3φ ma c ma µ
2
= (23)
hma t*
dimana t* adalah waktu perpotongan antara garis semilog periode alir ke-2 dan periode alir
ke-3.

16. Hitung λ ' :

k ma hmat 2 k h
λ ' = 12 2
rw ≅ 12 ma
2
rw2 (24)
hma k f h ft hma k f h ft

17. Hitung (φ f c f h ft ) :

 k f h ft φ ma c ma h λ ' t b 2
0.5

φ f c f h ft = 8.33 × 10 
−4

 (25)
 µ rw2 
dimana tb2 adalah waktu mulainya periode alir ke-2.

18. Hitung ω ', ω, dan λ :


φ ma c ma hmat φ ma c ma h
ω '= ≅ (26)
φ f c f h ft φ f c f h ft
ω = 1 /(1 + ω ' ) (27)

λ ≅ λ' (28)

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 9 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

19. Hitung faktor skin :

 Pi − Pwf ,1 jam  k f h ft  
S = 1.151 − log  + 3.23
2 
(29)
 m  φ ma c ma hµ rw  

3.4. ANALISA SEMILOG UNTUK ALIRAN TRANSIEN DALAM MATRIKS


1. Siapkan data pendukung untuk analisa, yaitu:
a. viskositas minyak (µo), cp
b. faktor volume minyak (Bo), bbl/STB
c. kompresibilitas total (ct), psi-1
d. jari-jari lubang bor (rw), ft
e. perkiraan harga porositas formasi (φ)
f. ketebalan formasi (h), ft

2. Plot ∆P terhadap t pada kertas grafik log-log dengan skala yang sama dengan type curve
(Gambar 7).

3. Cocokkan plot pada langkah 1 dengan type curve dengan menggeser secara vertikal dan
horisontal. Kemudian catat parameter dari kurva-kurva pada type curve yang match dengan
data, yaitu (CD e2S)f, (CD e2S)f+ma dan β serta match point (PD, ∆P), (tD /CD, t).

4. Hitung k h :

P 
k h = 141.2 qo Bo µ o  D  (30)
 ∆P  MP

5. Hitung (C D ) f + ma :

0.0002637 k  t 
(C D ) f + ma =   (31)
µ φ ma c ma rw2  t D / C D  MP

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 10 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

6. Hitung faktor skin :

 C e 2S 
S = 0.5 ln D  (32)
 CD  f + ma

7. Hitung λ :

(C D e 2 S ) f + ma
λ = 1.8914 (33)
( β ' )e − 2 S

8. Hitung ω :

(C D e 2 S ) f + ma
ω= (34)
(C D e 2 S ) f

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 11 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

4. DAFTAR PUSTAKA

1. Lee, J. dan Wattenbarger, R. A. : "Gas Reservoir Engineering", SPE, Richardson, TX, 1996.
2. Warren, J. E. dan Root, P. J. : "The Behavior of Naturally Fractured Reservoirs", SPEJ (Sept.
1963) 245-55; Trans., AIME, 228.
3. Barenblatt, G. E., Zheltov, I. P. dan Kochina, I. N. : "Basic Concepts in the Theory of
Homogeneous Liquids in Fissured Rocks", J. Appl. Math. Mech. (1960) 24, 1286-1303.
4. deSwaan, A. : "Analytical Solutions for Determining Naturally Fractured Reservoir Properties
by Well Testing", SPEJ (June 1976) 117-22; Trans., AIME, 261.
5. Serra, K., Reynolds, A. C. dan Raghavan, R. : "New Pressure Transient Analysis Methods for
Naturally Fractured Reservoirs", JPT (Dec. 1983) 271-83.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 12 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

5. DAFTAR SIMBOL

Bo = faktor volume formasi minyak, bbl/STB


C = koefisien wellbore storage, bbl/psi
CD = koefisien wellbore storage, tak berdimensi
ct = kompresibilitas total, psi-1
h = tebal formasi produktif, ft
k = permeabilitas formasi, mD
P = tekanan, psia
PD = tekanan, tak berdimensi
Pi = tekanan awal, psia
Pwf = tekanan alir dasar sumur, psia
qo = laju aliran minyak, STB/hari
S = faktor skin, tidak bersatuan.
t = waktu, jam
µo = viskositas minyak, cp
φ = porositas
λ = interporosity flow coefficient
ω = storativity ratio

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 13 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

6. LAMPIRAN
6.1. LATAR BELAKANG DAN RUMUS
6.1.1. Model Reservoir Rekah Alam
Karakteristik dari reservoir rekah alam adalah adanya dua sistem dengan perbedaan
porositas yang kontras yang disebut sebagai dual porosity reservoir. Gambar 1
memperlihatkan kondisi nyata dual porosity reservoir (gambar sebelah kiri) yang terdiri
dari batuan matriks yang dikelilingi oleh sistem vugs dan rekahan.
Reservoir jenis ini dapat dimodelkan oleh sistem seperti ditunjukan oleh gambar
sebelah kanan pada Gambar 1. Model ini berupa matriks yang berbentuk kubus yang
dikelilingi oleh channel yang melambangkan sistem rekahan. Media transportasi fluida
pada reservoir rekah alami terutama adalah sistem rekahan yang memiliki permeabilitas
yang tinggi tapi porositasnya rendah. Batuan matriks mengandung sebagian besar dari
fluida tetapi kontribusi terhadap aliran sangat minimal (kecil).
Warren dan Root2) memperkenalkan dua parameter untuk menggambarkan kelakuan
dari jenis reservoir dual porosity ini. Yang pertama adalah interporosity flow coefficient.
Parameter ini merupakan ukuran dari mudah tidaknya fluida mengalir dari matriks ke
rekahan. Definisi dari interporosity flow coefficient ini adalah :
λ = α rw2 (k ma / k f ) (35)

dimana kma = permeabilitas matriks dan kf = permeabilitas rekahan. Parameter α yang


merupakan karakteristik dari sistem geometri matriks-rekahan didefinisikan oleh
persamaan :

α = 4 j ( j + 2 ) / L2 (36)
dimana L = dimensi karakteristik dari blok matriks dan j = jumlah bidang yang saling
tegak lurus yang membatasi media yang permeabilitasnya lebih rendah (j = 1,2,3).
Contoh : untuk model pada Gambar 2, j = 3. Jika L = hma (ketebalan setiap balok
matriks), λ menjadi :
k ma
λ = 12 rw2 2
(37)
k f hma
Parameter yang kedua adalah storativity ratio yang didefinisikan oleh persamaan :

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 14 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

(φ V ct ) f (φ V ct ) f
ω= = (38)
(φ V ct ) f + ma (φ V ct ) f + (φ V ct ) ma
dimana V = perbandingan volume total media dengan volume total bulk sistem dan φ =
perbandingan volume pori dalam suatu medium terhadap volume total dari sistem.
Subskrip f dan f +ma menunjuk pada sistem rekahan dan sistem total.
Dua model interporosity flow yang sekarang digunakan. Barenblatt3) menganggap
jenis aliran pseudosteady-state; sedangkan deSwaan4) menganggap aliran transien.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan salah satu dari jenis aliran dapat terjadi di
dalam matriks.

6.1.2. Model Aliran Pseudosteady-State Di Dalam Matriks


Model ini beranggapan bahwa pada setiap waktu tekanan di dalam matriks
berkurang dengan kecepatan pengurangan yang sama. Karena itu aliran dari matriks ke
rekahan sebanding dengan perbedaan antara tekanan di matriks dan tekanan di dalam
rekahan yang berdekatan. Kondisi pseudosteady-state ini dianggap terjadi mulai pertama
kali aliran fluida.
Model ini terlalu sederhana untuk menggambarkan kelakuan yang sebenarnya.
Namun dalam beberapa kasus data dari lapangan cocok dengan model ini. Salah satu
alasannya adalah adanya damage (skin) pada permukaan matriks.

6.1.2.1. Analisa Menggunakan Metode Semilog


Solusi menggunakan asumsi aliran pseudosteady-state yang dikembangkan
oleh Warren dan Root2) menghasilkan bahwa pada kondisi yang ideal dua garis
lurus yang sejajar akan terlihat pada data test yang diplot pada skala semilog.
Kurva A pada Gambar 2 memperlihatkan fenomena tersebut.
Garis lurus yang pertama merupakan respon dari sistem rekahan. Pada saat
ini formasi seakan-akan homogen tanpa kontribusi aliran dari matriks.
Kemiringan dari garis lurus ini sebanding dengan kh dari sistem rekahan.
Kemudian, matriks mulai mengalirkan fluida ke dalam rekahan dan zona
transisi yang agak datar mulai muncul. Setelah itu matriks dan rekahan
mencapai kesetimbangan dan garis lurus kedua terbentuk. Kemiringan dari garis

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 15 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

lurus yang kedua ini hampir sama dengan yang pertama. Pada saat ini reservoir
berkelakuan seperti homogen; akan tetapi saat ini sistem terdiri dari matriks dan
rekahan. Kemiringan tersebut sebanding dengan total kh dari sistem matriks dan
rekahan. Karena permeabilitas sistem rekahan biasanya jauh lebih besar dari
permeabilitas matriks, kemiringan dari dua garis lurus tersebut hampir sama.
Bentuk dari plot data tes pada skala semilog dari reservoir rekah alami
hampir tidak pernah sama dengan yang diperkirakan oleh model Warren dan
Root ini. Wellbore storage biasanya menutupi garis lurus yang pertama dan
sering kali menutupi sebagian zona transisi. Kurva B pada Gambar 2
menunjukkan kelakuan tekanan yang sering teramati pada reservoir rekah alami.
kh dari reservoir (dapat juga dianggap kh rekahan karena kh matriks jauh
lebih kecil) dapat ditentukan dari kemiringan salah satu dari dua gari lurus yang
telah disebutkan. Storativity ratio dapat dihitung dari jarak vertikal antara dua
garis lurus tadi. Sedangkan interporosity flow coefficient dapat diperoleh dari
waktu saat garis horisontal (yang digambar melalui tengah-tengah zona transisi)
memotong salah satu garis lurus pada gambar semilog. Analisa data tes
menggunakan metode semilog dilakukan sebagai berikut :
1. Tentukan kh dari kemiringan garis lurus pertama atau kemiringan garis lurus
yang kedua :
162.6 q B µ
(kh) f = k h = (39)
m
dimana k = ( kh) f / h . Kemiringan dari garis kedua berkorelasi dengan

[(kh)f +(kh)ma], tetapi (kh)ma jauh lebih kecil daripada (kh)f.

2. Jika kedua garis lurus dapat teramati, maka storativity ratio dapat dihitung
dari jarak vertikal, δ P, antara dua garis lurus tersebut :

ω = 10 −δP / m (40)

3. Tarik garis horisontal melalui tengah-tengah zona transisi. Waktu pada


perpotongan garis ini dengan garis lurus semilog yang pertama dan kedua
adalah t1 dan t2. Interporosity flow coefficient, λ, dapat dihitung oleh

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 16 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

persamaan :
Uji Draw Down :

(φ V ct ) f µ rw2 (φ V ct ) f + ma µ rw2
λ= = (41)
γk t1 γk t 2

Uji Build Up :

(φ V ct ) f µ rw2  t p + ∆t1  (φ V ct ) f + ma µ rw2  t p + ∆t 2 


λ=   =  
γk t p  ∆t1  γk t p  ∆t 2 
(42)

dimana γ = eksponensial dari konstanta Euler (γ = 1.781). Harga (φV)ma dan


(ct)ma diperoleh dari metode yang konvensional. Dari porosity log dapat
dibaca porositas matriks, φma. Sedangkan (ct)ma dihitung dari coSo, cgSg, cwSw
dan cf. Harga Vma fraksi dari total sistem yang berupa matriks jauh lebih besar
dari fraksi rekahan sehingga dianggap sama dengan 1. Kemudian (φVct)f
dapat dihitung dengan persamaan :

 1 
(φ V ct ) f = (φ V ct ) ma   (43)
1− ω 
dimana harga ω diperoleh pada langkah 2.

4. Pada uji buildup, garis lurus semilog yang kedua dapat diekstrapolasikan ke
P* (Gambar 2). Dari P*, P dapat dihitung menggunakan metode MBH.

5. Garis lurus semilog yang kedua diekstrapolasikan ke P1jam dan faktor skin
dapat dihitung dengan persamaan berikut ini :

 Pi − Pwf ,1 jam  k  
S = 1.151 − log  + 3.23 (44)
 φ µ c rw
2
 m  
untuk uji draw down. Sedangkan untuk uji build up, faktor skin dihitung
dengan persamaan :

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 17 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

 Pws ,1 jam − Pwf (∆t = 0)  k  


S = 1.151 − log  + 3.23 (45)

 φ µ c rw
2
 m  

6.1.2.2. Analisa Menggunakan Metode Type Curve


Jika periode wellbore storage cukup panjang sehingga menutupi sebagian
karakter reservoir, maka type curve sangat berguna dalam mengenal dan
menganalisa sistem dual porosity (porositas ganda). Gambar 3 menunjukkan
contoh Gringarten dan Bourdet type curve untuk aliran dalam matriks kondisi
pseudosteady-state. Pada awalnya data mengikuti kurva dengan suatu harga CD
e2S. Data kemudian menyimpang dari kurva ini mengikuti kurva dengan
parameter λ e-2S. Akhirnya data mengikuti kurva dengan harga CD e2S yang
lainnya.
Khusus pada contoh dalam Gambar 3, data awal mengikuti kurva type
curve CD e2S = 1, sedangkan data pada periode transisi mengikuti kurva dengan
parameter λ e-2S = 3 × 10-4. Setelah itu data mengikuti kurva CD e2S = 0.1. Pada
saat awal, reservoir berkelakuan seperti homogen dengan aliran terjadi dalam
sistem rekahan. Kemudian terjadi periode transisi yang mana matriks mulai
mengalirkan fluida ke dalam rekahan. Akhirnya, sistem kembali seperti
homogen dengan matriks dan rekahan sama-sama mengalirkan fluida dan
tercapai kesetimbangan antara dua sistem tersebut.
Gambar 4 memperlihatkan type curve derivative untuk formasi dengan
aliran matriks pseudosteady-state. Fitur yang dapat dilihat adalah adanya
cekungan pada kurva yang dalam yang merupakan karakter dari reservoir rekah
alami dengan aliran matriks pseudosteady-state. Garis yang menurun
ditunjukkan oleh parameter λCD /ω (1−ω). Sedangkan sebaliknya garis yang
menanjak ditunjukkan oleh parameter λCD / (1−ω).
Pressure dan pressure derivative type curve dapat digunakan secara
bersama-sama untuk menganalisa data hasil uji build up dan uji draw down :
1. Plot ∆P dan t[d(∆P)/dt] terhadap t untuk uji draw down atau ∆P dan
∆te[d(∆P)/d(∆te)] terhadap ∆te pada skala log-log dengan ukuran log-cycle
yang sama dengan type curve.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 18 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

2. Jika ada bagian data derivative memperlihatkan kecenderungan horisontal,

bagian ini harus ditumpangkan pada garis (t D / C D ) PD' = 0.5 pada type
curve. Kemudian cocokkan data dengan type curve dengan menggeser secara
horisontal. Tentukan kurva yang cocok dengan data awal. Kurva ini memiliki
harga (CD e2S)f. Kemudian tentukan kurva kedua yang cocok dengan data-data
akhir. Kurva ini memiliki harga (CD e2S)f+ma.

3. Baca harga λ e-2S yang sesuai dengan periode transisi.

4. Hitung ω :

(C e ) 2S
f + ma
ω=
D

(C e )D
2S
f
(46)

5. Hitung permeabilitas :

141.2 q B µ  PD 
k =  ∆P  (47)
h   MP

6. Hitung koefisien wellbore storage :

0.0002637 k  t 
CD =   (48)
φ µ ct rw2  t D / C D  MP

7. Hitung faktor skin :

 (C D e 2 S ) f + ma 
S = 0.5 ln   (49)
 CD 

8. Hitung interporosity flow coefficient :


λ = (λ e −2 S )e 2 S (50)

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 19 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

6.1.3. Model Aliran Transien Di Dalam Matriks


Pada model ini plot data pada skala semilog memiliki bentuk yang berbeda dengan
model pseudosteady-state. Gambar 5 memperlihatkan tiga jenis aliran. Pertama, pada
waktu awal produksi berasal dari sistem rekahan. Yang kedua terjadi setelah mulainya
produksi dari matriks ke rekahan dan berlangsung sampai tercapai kesetimbangan. Pada
saat ini jenis aliran yang ketiga dimulai dimana dominasi aliran seluruh sistem, matriks
dari rekahan ke sumur.
Ketiga periode aliran ini ditandai oleh garis lurus pada semilog. Garis ke-1 dan ke-3
memiliki kemiringan yang sama. Garis yang ke-2 merupakan periode transisi. Dalam
praktek, garis ke-1 tertutupi oleh pengaruh wellbore storage sehingga tidak teramati
dengan jelas, begitu juga dengan garis ke-2 yang mungkin semuanya tidak teramati
karena pengaruh wellbore storage. Garis ke-3 dalam beberapa hal mungkin memerlukan
waktu uji draw down atau uji build up yang lama agar dapat teramati. Konsekuensinya,
periode ini dapat tertutupi oleh pengaruh batas reservoir (boundary effects).

6.1.3.1. Analisa Menggunakan Metode Semilog


Metode yang dikembangkan oleh Serra5) menggunakan plot semilog
menunjukkan bahwa untuk mengalisa data uji sumur pada reservoir rekah alami
cukup memerlukan informasi tentang periode alir ke-2 (transisi) dan salah satu
dari periode alir ke-1 atau ke-3.

6.1.3.1.1. Analisa Semilog Berdasarkan Periode Alir ke-1 dan ke-2


Prosedur perhitungan metode ini menggunakan type curve semilog seperti
diperlihatkan pad Gambar 6 :
1. Hitung k f h ft = k h dari kemiringan garis pada plot semilog dimana

kemiringan garis ke-1 adalah m dan kemiringan garis ke-2 adalah m* (m* =
m/2) :
162.6 q B µ 81.3 q B µ
k f h ft = k h = = (51)
m m*

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 20 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

2. Hitung faktor skin, S, menggunakan salah satu persamaan berikut ini :


 Pi − Pwf* ,1 jam  (k f h ft )2  
S = 0.5756 − log  2  + 3.729 (52)
  n k ma φ ma c ma µ rw  
* 2
m

Pada langkah ini gunakan anggapan harga (n2 kma φma cma) dimana n =
jumlah rekahan (sama dengan ketebalan matriks, hmat, dibagi ketebalan
satu blok matriks); kma = permeabilitas matriks, mD; φma = porositas
matriks; cma = kompresibilitas matriks, psi-1; dan kf = permeabilitas
rekahan, mD.

Atau dengan menggunakan anggapan harga φ f h ft c f dan persamaan :

 Pi − Pwf ,1 jam  (k f h ft )2  
S = 1.151 − log   + 3.729  (53)
 φ f h ft c f µ rw  
2
m

3. Plot ∆P terhadap t (atau ∆P terhadap ∆te untuk uji build up) pada kertas
semilog dengan skala yang sama dengan Gambar 6.

4. Pilih satu harga ∆P dan hitung PwD :


k f h ft ∆P
PwD = −S (54)
141.2 qBµ
5. Menggunakan harga ∆P dan hitung PwD yang telah dipilih pada langkah 4
sebagai match point sumbu vertikal. Kemudian geser data secara
horisontal sampai didapatkan kurva pada Gambar 6 yang cocok dengan

data tes. Kemudian catat harga λ ' ω ' , t1* , t1D dan (t dan tD) pada match

point, dimana t1* waktu yang diperoleh pada perpotongan antara dua buah
garis yang merupakan periode alir ke-1 dan periode alir ke-2, dan t1D
adalah variabel tak berdimensinya.
0.0002637 k t1*
t1D = (55)
φ µ crw2

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 21 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

6. Tentukan (φ f c f h ft ) dari match point :

0.0002637 k f h ft  t 
φ f c f h ft =   (56)
µ rw2  tD  MP
Jika harga (φ f c f h ft ) yang digunakan pada perhitungan skin langkah 2,

maka bandingkan (φ f c f h ft ) hasil langkah 6 ini dengan harga asumsi

yang digunakan pada langkah 2. Jika tidak sama maka proses perhitungan
dimulai lagi pada langkah 2 dengan menggunakan harga yang diperoleh
pada langkah 6 ini.

7. Hitung n 2 k ma φ ma c ma :

532.3µ (φ f c f h ft ) 2
n k ma φ ma c ma =
2
(57)
t1*

Jika harga n 2 k maφ ma c ma yang digunakan pada perhitungan skin langkah 2,

maka bandingkan n 2 k maφ ma c ma hasil langkah 7 ini dengan harga asumsi

yang digunakan pada langkah 2. Jika tidak sama, maka proses perhitungan
dimulai lagi pada langkah 2 dengan menggunakan harga yang diperoleh
pada langkah 7 ini.

2
8. Hitung k ma / hma :

k ma (n 2 k maφ ma c ma )
= (58)
2
hma h 2 φ ma c ma

9. Asumsi harga hma = h dan hitung λ’ dan ω’:

φ ma c ma h
ω '= (59)
φ f c f h ft
k ma h
λ ' = 12 2
rw2 (60)
hma k f h ft

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 22 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

10. Hitung λ dan ω :


ω = 1 /(1 + ω ' ) (61)

λ≅λ' (62)

6.1.3.1.2. Analisa Semilog Berdasarkan Periode Alir ke-2 dan ke-3


Wellbore storage mungkin menutupi periode alir ke-1 sehingga tidak teramati
pada data tes. Metode ini memberikan prosedur perhitungan jika hal tersebut
terjadi.
1. Hitung k f h ft = k h dari kemiringan garis pada plot semilog

menggunakan persamaan (17) dimana kemiringan garis ke-3 adalah m dan


kemiringan garis ke-2 adalah m* (m* = m/2).

2. Gunakan harga (φ ma c ma µ ) dan hitung k ma / hma


2
:

k ma 532.3φ ma c ma µ
2
= (63)
hma t*
dimana t* adalah waktu perpotongan antara garis semilog periode alir ke-2
dan periode alir ke-3.

3. Hitung λ ' :

k ma hmat 2 k h
λ ' = 12 2
rw ≅ 12 ma
2
rw2 (64)
hma k f h ft hma k f h ft

4. Hitung (φ f c f h ft ) :

 k f h ft φ ma c ma h λ ' t b 2
0.5

φ f c f h ft = 8.33 × 10 
−4

 (65)
 µ rw2 
dimana tb2 adalah waktu mulainya periode alir ke-2.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 23 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

5. Hitung ω ', ω, dan λ :


φ ma c ma hmat φ ma c ma h
ω '= ≅ (66)
φ f c f h ft φ f c f h ft
ω = 1 /(1 + ω ' ) (67)

λ≅λ' (68)

6. Hitung faktor skin :

 Pi − Pwf ,1 jam  k f h ft  
S = 1.151 − log 
2 
+ 3.23 (69)
 m  φ ma c ma h µ rw  

6.1.3.2. Analisa Menggunakan Metode Type Curve


Gambar 7 adalah contoh type curve untuk aliran transien dalam matriks. Data
pada saat awal mengikuti type curve untuk reservoir homogen dengan harga CD
e2S. Data pada periode transisi mengikuti kurva dengan parameter β’.
Kemudian data kembali mengikuti type curve untuk reservoir homogen dengan
harga CD e2S yang lain. Prosedur analisa menggunakan type curve adalah sebagai
berikut :
1. Plot ∆P terhadap t pada kertas grafik log-log dengan skala yang sama dengan
type curve.
2. Cocokkan plot pada langkah 1 dengan type curve dengan menggeser secara
vertikal dan horisontal. Kemudian catat parameter dari kurva-kurva pada type
curve yang match dengan data, yaitu (CDe2S)f, (CDe2S)f+ma, dan β’serta match
point (PD, ∆P), (tD/CD, t).

3. Hitung k h :

P 
k h = 141.2 qB µ  D  (70)
 ∆P  MP

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 24 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

4. Hitung (C D ) f + ma :

0.0002637 k  t 
(C D ) f + ma =   (71)
µ φ ma c ma rw2  t D / C D  MP

5. Hitung faktor skin :

 CD e 2S 
S = 0.5 ln  (72)
 CD  f + ma

6. Hitung λ :

(C D e 2 S ) f + ma
λ = 1.8914 (73)
( β ' ) e −2 S

7. Hitung ω :

(C D e 2 S ) f + ma
ω= (74)
(C D e 2 S ) f

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 25 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

6.2. GAMBAR YANG DIGUNAKAN

Gambar 1. Model dari Warren dan Root untuk Reservoir Rekah Alam

Gambar 2. Karakteristik Kelakuan Tekanan Hasil Uji Build Up untuk Aliran dalam Matriks
dengan Kondisi Pseudosteady-state

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 26 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

Gambar 3. Karakteristik Kelakuan Tekanan Hasil Uji Build Up untuk Aliran dalam Matriks
dengan Kondisi Pseudosteady-state

Gambar 4. Type Curve Derivative untuk Aliran dalam Matriks Kondisi Pseudosteady-state yang
Dikembangkan oleh Bourdet

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 27 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

Gambar 5. Karakteristik Aliran pada Sistem Dual Porosity dengan Aliran Transien dalam Matriks

Gambar 6. Perkiraan ω ’ dan λ’ Menggunakan Data dari Periode Alir Ke-1 dan Ke-2

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.07
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST) Halaman : 28 / 28
SUB JUDUL : Analisa Hasil Uji Sumur Pada Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Reservoir Rekah Alami

Gambar 7. Type Curve Bourdet untuk Reservoir Rekah Alami dengan Aliran Transien dalam
Matriks

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.08
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 1/9
SUB JUDUL : Penentuan Harga Perbandingan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Permeabilitas Gas Terhadap Minyak
Dari Data Produksi

PENENTUAN HARGA PERBANDINGAN PERMEABILITAS GAS TERHADAP MINYAK


DARI DATA PRODUKSI

1. TUJUAN

Menentukan perbandingan permeabilitas gas terhadap minyak sebagai fungsi saturasi cairan untuk
dipergunakan sebagai data penunjang dalam perhitungan aliran fluida di dalam reservoir.

2. METODE DAN PERSYARATAN


2.1. METODE
Perhitungan perbandingan permeabilitas gas terhadap minyak (kg/ko) berdasarkan persamaan
aliran gas dan minyak yang mantap.

2.2. PERSYARATAN
Tersedia data produksi (Np, R), data PVT (Bo, Bg, µo, µg) serta tekanan reservoir (P).
Data produksi ini meliputi selang tekanan reservoir ≤ tekanan jenuh minyak.

3. LANGKAH KERJA
1. Siapkan data pendukung meliputi kelompok data sebagai berikut :
a. Data produksi
• Produksi minyak kumulatif (Np), STB
• Faktor perbandingan gas-minyak sesaat (R), SCF/STB
b. Data PVT
• Faktor volume formasi minyak (Bo), bbl/STB
• Faktor volume formasi gas (Bg), bbl/SCF
• Viskositas minyak (µo), cp
• Viskositas gas (µg), cp

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.08
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 2/9
SUB JUDUL : Penentuan Harga Perbandingan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Permeabilitas Gas Terhadap Minyak
Dari Data Produksi

c. Data petrofisik dan geometri


• Saturasi air lapisan minyak (Swi)
• Isi minyak awal di tempat (N), STB
d. Tekanan Reservoir (P), psia

2. Susun dalam bentuk tabel Np, R, Rs, µo, µg, Bo, Bg untuk setiap tekanan reservoir di bawah tekanan
jenuh minyak.

3. Tentukan krg/kro sesuai dengan persamaan berikut :


( R − Rs )
k rg / k ro = (1)
 µ o Bo 
 
µ B 
 g g 

4. Hitung saturasi cairan Sl di lapisan minyak :

 N p  Bo
S l = S wi + 1 −  (1 − S wi ) (2)
 N  Bob
Catatan :
1. Isi minyak di tempat (N) tercantum di persamaan 2, berarti isi minyak di tempat pada tekanan
reservoir sama dengan tekanan jenuh (Pb).
2. Np dihitung mulai dari tekanan reservoir sama dengan Pb.

5. Plot krg/kro terhadap Sl pada kertas grafik semi-log dengan mencantumkan krg/kro pada sumbu log.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.08
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 3/9
SUB JUDUL : Penentuan Harga Perbandingan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Permeabilitas Gas Terhadap Minyak
Dari Data Produksi

4. DAFTAR PUSTAKA

1. Cole, F. W. : "Reservoir Engineering Manual", Gulf Publ. Co., Houston, Texas, 1969.
2. Dake, L. P. : "Fundamentals of Reservoir Engineering", Elsevier Publ. Co., New York, 1976.
3. Slider, H. C. : "Reservoir Engineering Methods", Petroleum Publ. Co., Tulsa, Okla., 1976.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.08
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 4/9
SUB JUDUL : Penentuan Harga Perbandingan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Permeabilitas Gas Terhadap Minyak
Dari Data Produksi

5. DAFTAR SIMBOL

Bg = faktor volume gas, bbl/SCF


Bo = faktor volume minyak, bbl/STB
kg = permeabilitas efektif gas, mD
ko = permeabilitas efektif minyak, mD
N = isi minyak di tempat pada P = Pb, STB
Np = produksi minyak kumulatif dihitung sejak tekanan reservoir sama dengan Pb, STB
P = tekanan reservoir, psia
Pb = tekanan jenuh minyak, psia
R = faktor perbandingan gas-minyak sesaat, SCF/STB
Rs = faktor kelarutan gas, SCF/STB
Sl = saturasi cairan di lapisan minyak, fraksi
= So + Swi
So = saturasi minyak, fraksi
Swi = saturasi air, fraksi
Vo = volume minyak, bbl
Vpo = volume pori-pori lapisan minyak, bbl

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.08
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 5/9
SUB JUDUL : Penentuan Harga Perbandingan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Permeabilitas Gas Terhadap Minyak
Dari Data Produksi

6. LAMPIRAN
6.1. LATAR BELAKANG
Perbandingan permeabilitas gas terhadap minyak (kg/ko) dihitung berdasarkan kapasitas aliran gas
bebas dan minyak di dalam reservoir. Gas yang diukur di permukaan berasal dari dua sumber,
yaitu gas bebas dan gas yang keluar dari minyak sewaktu fluida itu mengalir sampai permukaan.
Perbandingan gas-minyak sesaat (R) yang diukur di permukaan dapat dinyatakan sebagai :
q gs
R= (3)
g os
( q o R s / Bo ) + q g / B g
= (4)
q o / Bo
q g Bo
= Rs + (5)
qo Bg
Dengan menggunakan anggapan bahwa aliran gas bebas dan minyak pada kondisi reservoir
bersifat :
1. aliran mantap
2. draw down pada gas bebas dan minyak sama besar
3. ketebalan fase gas bebas dan minyak sama
qg
maka dapat dituliskan sebagai berikut :
qo
qg k rg µ o
= (6)
qo k ro µ g
Jadi persamaan (5) dapat dituliskan menjadi :
k rg µ o Bo
R = Rs + (7)
k ro µ g B g
Saturasi minyak di lapisan minyak untuk tekanan reservoir lebih kecil dari Pb adalah :
Vo
So = (8)
V po

Vo = ( N − N p ) Bo (9)

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.08
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 6/9
SUB JUDUL : Penentuan Harga Perbandingan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Permeabilitas Gas Terhadap Minyak
Dari Data Produksi

NBob
V po = (10)
1 − S wi
Jadi :
( N − N p ) Bo
S l = S wi + (11)
NBob / 1 − S wi
Bo
= S wi + (1 − N p / N ) (1 − S wi ) (12)
Bob

6.2. CONTOH PERHITUNGAN


6.2.1. Perhitungan krg/kro dan Sl
• Saturasi air awal (Swi) adalah 0.242 sedangkan data PVT tercantum pada Tabel 1.

TABEL 1
DATA PVT
P Bo Bg Rs µo µg
(psia) (bbl/STB) (bbl/SCF) (SCF/STB) (cp) (cp)
1440 1.291 0.00159 433 0.6584 0.01582
1405 1.286 0.00163 423 0.6633 0.01572
1340 1.274 0.00174 402 0.6724 0.01552
1275 1.263 0.00186 382 0.6815 0.01533
1215 1.252 0.00198 363 0.6899 0.01515
1155 1.242 0.00210 344 0.6983 0.01497
1090 1.230 0.00228 324 0.7074 0.01477
1030 1.220 0.00245 306 0.7158 0.01459
965 1.212 0.00258 292 0.7221 0.01446
955 1.206 0.00270 282 0.7263 0.01437
930 1.202 0.00280 274 0.0298 0.01429
905 1.198 0.00288 267 0.7333 0.01422
880 1.193 0.00299 259 0.7368 0.01414
860 1.190 0.00308 252 0.7396 0.01408
840 1.187 0.00316 246 0.7424 0.01402
824 1.183 0.00326 242 0.7446 0.01397

• Penentuan perbandingan permeabilitas relatif dan saturasi cairan berdasarkan persamaan


berikut ini :
( R − Rs )
k rg / k ro =
( µ o Bo ) /( µ g B g )

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.08
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 7/9
SUB JUDUL : Penentuan Harga Perbandingan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Permeabilitas Gas Terhadap Minyak
Dari Data Produksi

 N p  Bo
S l = S wi + 1 −  (1 − S wi )
 N  Boi

• Sesuai dengan harga saturasi air dan faktor volume minyak pada kondisi awal :
Swi = 0.242
Boi = 1.291
maka persamaan saturasi cairan menjadi :

 N p  (1 − 0.242)
S l = 0.242 + 1 −  Bo
 N  1.291

 Np 
= 0.242 + 1 −  Bo (0.5871)
 N 

• Perhitungan krg/kro dan Sl sebagai fungsi dari tekanan mengikuti perhitungan variabel pada
lajur (2), (3), (4), (5) dan (6) dari Tabel 2.

• Contoh Hitungan
P = 1,340 psia
(R – Rs) = 742 − 402
= 340 SCF/STB
µ o Bo (0.6724)(1.274)
=
µ g Bg (0.01552)(0.00174)
= 31,722
krg/kro = 340/31,722
= 0.0107

 Np   4.688 
1 −  Bo = 1 − (1.274)
 N   245 
= 1.2496
Sl = 0.242 + (1.2496)(0.5871)
= 0.976

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.08
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 8/9
SUB JUDUL : Penentuan Harga Perbandingan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Permeabilitas Gas Terhadap Minyak
Dari Data Produksi

• Hasil hitungan krg/kro dan Sl diplot pada kertas semi-log, seperti tercantum pada Gambar
1.

TABEL 2
PERHITUNGAN krg/kro dan Sl
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
P (R – Rs) µ o Bo k rg  Np  Sl
1 −  Bo
(psia) SCF/STB µ g Bg k ro  N 

1,440
1,405 319 33,290 0.0096 1.2821 0.995
1,340 340 31,722 0.0107 1.2496 0.976
1,275 466 30,187 0.0154 1.2150 0.955
1,215 659 28,795 0.0229 1.1754 0.932
1,155 790 27,588 0.0286 1.1469 0.915
1,090 697 25,838 0.0347 1.1150 0.897
1,030 1,034 24,430 0.0423 1.0819 0.877
985 1,152 23,495 0.0491 1.0529 0.860
955 1,203 22,576 0.0533 1.0297 0.847
930 1,230 21,924 0.0561 1.0069 0.833
905 1,263 21,451 0.0589 0.9919 0.824
860 1,303 20,791 0.0627 0.9798 0.817
860 1,329 20,295 0.0655 0.9722 0.813
840 1,339 19,891 0.0673 0.9639 0.808
824 1,346 19,342 0.0696 0.9546 0.802

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.08
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Halaman : 9/9
SUB JUDUL : Penentuan Harga Perbandingan Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Permeabilitas Gas Terhadap Minyak
Dari Data Produksi

GAMBAR 1. PERBANDINGAN PERMEABILITAS RELATIF GAS - MINYAK

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.09
Halaman : 1 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Kualitatif Hasil UKL (DST)

ANALISA KUALITATIF HASIL UKL (DST)

1. TUJUAN

Analisa kualitatif hasil UKL (Uji Kandung Lapisan) bertujuan untuk menentukan :
1. kejadian mekanis di dalam sumur selama UKL.
2. karakteristik reservoir yang diuji.
3. tindak lanjut perlu tidaknya dianalisa hasil UKL secara kuantitatif.

2. METODE DAN PERSYARATAN

Tidak diperlukan persyaratan maupun metode khusus.

3. LANGKAH KERJA

1. Siapkan chart hasil UKL untuk diamati di chart-reader.


2. Periksa garis dasar tekanan (pressure base line); garis itu harus lurus dan jelas.
3. Bandingkan IHP dan FHP; keduanya harus sama besar dan sesuai dengan kedalaman dan berat
jenis lumpur yang digunakan.
4. Periksa rekaman kurva periode aliran dan penutupan; kedua kurva harus terekam sebagai kurva
yang jelas dan menerus (smooth).
5. Cocokkan kurva hasil rekaman dengan contoh terlampir untuk memperoleh diagnosa yang tepat.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.09
Halaman : 2 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Kualitatif Hasil UKL (DST)

4. DAFTAR PUSTAKA

1. Alien, T. O. dan Robert, A. P., : “Production Operation”, OGCI, Tulsa, 1978.


2. Timmerman, E. H., : “Practical Reservoir Engineering”, Vol.1 PennWell Books, PennWell
Publishing Co., Tulsa, OK.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.09
Halaman : 3 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Kualitatif Hasil UKL (DST)

5. DAFTAR SIMBOL

b = kapasitas pipa bor, bbl/ft


Bo = faktor volume minyak, bbl/STB
ct = kompresibilitas total, psi-1
d = diameter dalam pipa bor, in
h = kedalaman dari pengujian yang diukur sampai pertengahan interval formasi yang diuji, ft
k = permeabilitas, mD
L = kedalaman permukaan cairan, ft
m = kemiringan garis lurus, psi/cycle
t p + ∆t
P* = tekanan ekstrapolasi sampai log = 1, psia
∆t
P1hr = tekanan Pws setelah penutupan berjalan 1 jam, psia
Pm = tekanan hidrostatik lumpur, psi
Pwf = Pws pada saat t = 0, psi
qo = laju produksi dalam periode alir, STB/hari
t = waktu pengujian, menit
∆t = waktu penutupan, menit
tp = waktu produksi sebelum pengujian, menit
Vo = volume minyak yang diperoleh, bbl
ρm = density lumpur, ppg
µo = viskositas minyak, cp

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.09
Halaman : 4 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Kualitatif Hasil UKL (DST)

6. LAMPIRAN
6.1. GAMBAR - GAMBAR YANG DIGUNAKAN

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.09
Halaman : 5 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Kualitatif Hasil UKL (DST)

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.09
Halaman : 6 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Kualitatif Hasil UKL (DST)

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.09
Halaman : 7 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Kualitatif Hasil UKL (DST)

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.09
Halaman : 8 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Kualitatif Hasil UKL (DST)

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.09
Halaman : 9 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Kualitatif Hasil UKL (DST)

6.2. INTERPRETASI KUALITATIF GAMBAR HASIL REKAMAN


Gambar : Keterangan :
2 Fluida hilang sebelum penyekat (packer) didudukan. Tekanan turun waktu alat
masih ke dalam sumur. Arus cairan di anulus turun. Mungkin fluida, mengalir
ke formasi atau ke dalam pipa bor. UKL ini dapat dikatakan normal.
3 Kebocoran pada pipa bor. Terlihat tekanan awal yang tinggi ketika alat dibuka
pertama kali. Perolehan terutama berupa lumpur bor dan sedikit fluida reservoir
karena tekanan balik dari lumpur.
4 Pengaruh bantalan air yang kecil. Bantalan air menyebabkan bertambahnya
tekanan awal pada saat aliran terjadi. Perolehan terdiri dari bantalan air dan
fluida reservoir yang banyaknya tergantung pada bantalan air, karakteristik
batuan dan fluida formasi, operasi di permukaan, dan lain-lain.
5 Gambar kurva yang tidak rata sebagai akibat getaran jarum pencatat (stylus).
Getaran ini dapat disebabkan oleh gelombang laut, pergerakan kapal dan lain-
lain. UKL ini dapat dikatakan normal, kecuali bagian-bagian kurva yang tidak
rata.
6 Akibat terproduksinya bantalan air di sumur gas:
a. Bantalan air naik ke permukaan.
b. Bantalan air sedang diproduksikan.
c. Gas kering mengalir melalui jepitan.
7 Sumur dengan transmissibility sedang. Fluida reservoir mengalir ke permukaan.
Bentuk kurva dan lamanya fluida mencapai permukaan tergantung pada
permeabilitas, viskositas, volume dan panjang pipa bor, gesekan, tekanan,
massa jenis fluida, dan lain-lain
8 Alat pencatat tekanan tersumbat ketika perkakas di dasar sumur sebelum
penyekat dipasang. Sumbat terlepas pada tekanan yang sama sewaktu keluar
dari lubang. Fluida reservoir diperoleh dalam jumlah yang normal.
9 Alat pencatat tekanan tersumbat setelah penyekat didudukkan sebelum perkakas
dibuka. Sumbat terlepas pada tekanan lebih rendah ketika keluar dari sumur.
Fluida reservoir diperoleh dalam jumlah yang normal.
10 Adanya kelebihan fluida didalam pipa. Tekanan alir di bagian hulu baik jepitan
di permukaan atau di bawah permukaan akan tetap sampai tekanan balik sebagai

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.09
Halaman : 10 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Kualitatif Hasil UKL (DST)

akibat akumulasi fluida menjadi sangat besar, sehingga laju aliran berkurang.
11 Pengaruh dua lapisan. Disebabkan oleh dua zone lensa pasir yang tidak
berhubungan dengan baik, patahan, discontinuity, batas fluida, dan lain-lain.
Kurva berubah sudut kemiringannya sering terjadi pada saat pengaliran dan
penutupan dan perubanan mungkin terjadi dalam arah yang berlawanan,
tergantung pada keadaan.
12 Pencatat tekanan berangsur-angsur tersumbat selama periode pengaliran.
Terbuka ketika keluar dari lubang baru. Perolehan fluida reservoir normal.
13 Pencatat tekanan tersumbat selama pengaliran dan terbuka pada saat penutupan
lanjut (buildup). Perolehan fluida reservoir normal.
14 Perubahan ukuran rangkaian pipa. Perubanan kemiringan selama pengaliran
tergantung pada letak pipa yang lebih besar di dalam rangkaian. Perolehan
fluida reservoir normal.
15 Pencatat tekanan tersumbat ketika alat diturunkan ke lubang sumur.
Penyumbatan ini terjadi ketika berat fluida sama dengan tekanan yang direkam.
Kemudian terbuka pada tekanan yang lebih rendah, ketika alat tersebut diangkat
dari lubang sumur. Perolehan fluida reservoir normal.
16 Jarum pencatat merobek chart dan tidak dapat bergerak. Perolehan fluida
reservoir normal.
17 Interferensi sumur. Waktu UKL biasanya terlalu pendek untuk mengetahui
interferensi dengan spasi sumur saat ini. Tekanan menurun pada waktu lanjut.
Perolehan fluida reservoir dapat dikatakan normal.
18 Dua pengujian dengan alat pencatat tekanan yang sama. Tekanan ekstrapolasi
buildup kedua lebih kecil dari buildup pertama. Mungkin juga reservoir kecil
dengan tekanan yang terus menerus (depletion).
19 & 20 Satu pengujian menggunakan dua pencatat tekanan. Pencatat tekanan sebelah
kiri menandakan formasi berpermeabilitas tinggi dengan skin kecil, nol, bahkan
mungkin negatif. Kurva sebelah kanan memperlihatkan pencatat tekanan yang
tersumbat ketika sampai di dasar sumur, kemudian terbuka kembali ketika mulai
diangkat dari dasar sumur. Apabila pencatat tekanan (untuk kasus alat di
sebelah kanan) ada dasar sumur, kemungkinan tersumbat oleh partikel.
21 Dua pengujian menggunakan alat pencatat tekanan yang sama. Karakteristik

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.09
Halaman : 11 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Kualitatif Hasil UKL (DST)

kurva uji yang kedua berbeda dengan yang pertama. Skin atau parameter lain
pada persamaan aliran atau buildup yang sensitif terhadap perubahan pengaliran
atau penutupan, telah berubah diantara kedua pengujian ini. Tekanan awal
pengujian kedua lebih tinggi (sebesar berat kolom cairan) dari pengujian
pertama karena masuknya fluida kedalaman rangkaian pipa selama pengujian
pertama.
22 & 23 Satu pengujian menggunakan dua alat pencatat tekanan. Gambar 22
menunjukkan penyumbatan yang berangsur-angsur dari arah bawah alat
pencatat. Gambar 22 menunjukkan karakteristik reservoir yang sesungguhnya.
Pencatat (Gambar 22) mengukur berat fluida di atas alat bukannya sifat
reservoir. Kedua gambar tidak identik sebab penyumbatan pada pipa
menyebabkan tekanan yang berbeda.
24 & 25 Satu pengujian menggunakan dua perekam tekanan. Kedua kurva identik
(kecuali perbedaan kecil yang disebabkan oleh beda letak kedua perekam
tersebut). Kedua kurva ini normal karena alat bekerja baik, tidak ada
penyumbatan atau hal lainnya.
26 & 27 Satu pengujian menggunakan dua perekam tekanan. Gambar 26 menunjukkan
karakteristik reservoir sedangkan Gambar 26 menunjukkan perekam tersumbat
ketika diturunkan ke dasar lubang dan tetap tersumbat ketika diperiksa di
permukaan.
28 Jam berhenti ketika penutupan sumur. UKL normal. Perolehan fluida normal.
29 Jarum perekam terhambat jalannya (terseret-seret). Tekanan yang terekam me-
nunjukkan karakteristik tangga (stair-step character). Jarum pencatat perlu
diatur kembali kedudukannya. UKL normal.
30 Rangkaian pipa tepat di atas alat pencatat tersumbat. Perolehan fluida sedikit,
terutama lumpur. Tekanan naik dengan cepat mencapai tekanan reservoir.
31 Produksi air dan sumur mati. Berat air dan sedikit lumpur pada rangkaian pipa
melebihi tekanan reservoir sehingga sumur tersebut mati.
32 Pengaruh dari tekanan yang sangat tinggi. Kenaikan tekanan selama periode
pengaliran dan periode buildup lebih cepat dari biasanya. Perolehan lumpur juga
mungkin lebih besar. Tekanan tertingi kemungkinan melebihi atau tidak
melebihi tekanan reservoir normal.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.09
Halaman : 12 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Kualitatif Hasil UKL (DST)

33 Pelarutan kembali gas dalam pipa bor ketika sumur ditutup di permukaan.
Pengujian ini mungkin normal.
34 Lapisan tidak permeabel. Sejumlah kecil lumpur dan fluida formasi mungkin
diperoleh.
35 Lapisan berpermeabilitas rendah. Diperoleh sejumlah kecil lumpur dan fluida
formasi.
36 Aliran tersumbat kemudian terbuka kembali pada beberapa lokasi di atas alat
pencatat tekanan. Perolehan fluida reservoir dalam jumlah yang berkurang.
37 Penyumbatan aliran secara berangsur-angsur di bawah alat pencatat. Tekanan
turun ke harga yang sama dengan berat fluida di atas pencatat ketika laju aliran
berkurang. Diperoleh sedikit lumpur dan fluida reservoir.
38 Dipengaruhi oleh skin. Diperoleh sejumlah fluida formasi; tekanan bertambah
selama pengaliran. Laju kenaikan tekanan (buildup) tergantung pada
permeabilitas, tekanan dan perbedaan tekanan kompresibilitas fluida, volume
yang dipengaruhi, derajat kerusakan karena padatan atau invasi filtrat lumpur,
perforasi, penetrasi parsial dan lain-lain. Skin yang tinggi dapat mengurangi laju
aliran secara nyata dan menyebabkan perbedaan tekanan oleh skin yang sangat
besar.
39 Aliran dalam jepitan berasal dari lapisan berpermeabilitas tinggi. Tekanan alir
(dasar sumur atau permukaan, Pwf) dan laju aliran tergantung pada
transmissibility, tekanan reservoir, perbedaan tekanan, ukuran jepitan dan
berbagai karakteristik fluida, formasi dan sistem aliran. Peningkatan tekanan
selama penutupan dan pengaliran terjadi sangat cepat, ``sehingga sulit
memperoleh harga skin dan permeabilitas yang dapat dipertanggung jawabkan.
40 Aliran disebabkan oleh heads, swabbing, dan lain-lain. Terdapat berbagai
macam variasi disebabkan oleh swabbing. Perolehan termasuk fluida reservoir.
Swabbing menyebabkan pengurangan tekanan apabila arus cairan diturunkan.
41 Kurva berbentuk “S”. Penutupan terjadi di permukaan, gas pelarutan ke dalam
cairan, zona berpermeabilitas rendah terletak di dalam lapisan yang ketat, dan
lain-lain menghasilkan bentuk kurva seperti itu selama peningkatan tekanan.
Yang diperoleh termasuk fluida reservoir dalam jumlah normal.
42 Penyekat gagal bekerja dengan baik, dipasang kembali dan berhasil. Diperoleh

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK RESERVOIR NO : TR 05.09
Halaman : 13 / 13
JUDUL : UJI SUMUR (WELLTEST)
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Analisa Kualitatif Hasil UKL (DST)

lumpur dan fluida reservoir dengan jumlah yang berkurang.


43 Jam mengalami kerusakan. Pegas jam terlepas ketika alat dibuka. Perolehan
termasuk fluida reservoir dalam jumlah normal.
44 Alat gagal ditutup. Tidak didapat buildup. Perolehan termasuk fluida formasi.
45 Alat gagal dibuka. Tidak ada perolehan fluida kecuali sejumlah kecil lumpur
bor. Tekanan yang diukur cenderung berkurang mendekati harga tekanan
reservoir.
46 Jam tidak berfungsi. Diperoleh fluida reservoir dalam jumlah normal.
47 Jam berhenti pada saat alat dibuka dan berjalan kembali ketika alat ditutup.
Diperoleh fluida reservoir dalam jumlah normal.
48 Penyekat tidak bekerja dan tidak dapat dipasang. Perolehan lumpur dan
sejumlah kecil fluida formasi.
49 Penyekat tidak bekerja pada saat penutupan. Perolehan fluida reservoir dalam
jumlah normal dan lumpur sebanyak yang diperlukan untuk mengimbangi
tekanan.
50 Adanya kerusakan pada peralatan jam. Skala waktu tidak benar. Diperoleh
fluida reservoir dalam jumlah normal.
51 Jam berhenti ketika alat mencapai dasar dan bekerja kembali pada saat alat
diangkat keluar dari lubang. Diperoleh fluida reservoir dalam jumlah normal.

Manajemen Produksi Hulu

Anda mungkin juga menyukai