Anda di halaman 1dari 3

EKSTRAKSI KUKU

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman :

1. Pengertian Ekstraksi kuku adalah tindakan pengangkatan sebagian


atau seluruh kuku berikut matriks tunasnya, dilanjutkan
reposisi jaringan lunak tepi kuku.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas di dalam memberikan pelayanan
ekstraksi kuku yan tepat dan aman.
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Chris Tanto et.all Kapita Selakta Kedokteran,Edisi
keempat,jilid kedua,Penerbit Media Aesculapius. FKU.
Jakarta, 1995
2. Sirgar M.B Bachinar B. Atlas Bewarna dan Dasar-Dasar
Bedah Minor. Edisi 1. Widya Medika. Jakarta 1995
3. William De Jong et all. Buku Ajar ilmu Bedah, Edisi
3.EGC. jakarta 2005
5. Prosedur 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan antara lain lidocain
2%, spuit 3ml, kapas alkohol, larutan iodin povidon
10%,gunting kuku kecil dan tajam atau pisau bedah no
10 atau 11, klem, salep antibiotik,kassa steril dan
perban.
2. Petugas melakukan anamnesa.
3. Petugas memberitahukan pengguna layanan/keluarga
atas tindakan yang akan dilakukan dengan pengisian
lembar persetujuan tindakan medis (informed consent).
4. Petugas mempersilahkan pengguna layanan untuk posisi
berbaring yang benar.
5. Ada dua pilihan dalam penatalaksanaan ekstraksi kuku.
Pertama pengangkatan sementara dari kuku yang
tumbuh kedalam dan pembersihan lipatan kuku.
Prosedur ini membutuhkan waktu sedikit dan
menghilangkan keluhan pengguna layanan namun dapat
terjadi kambuhan.
Kedua membutuhkan waktu penyembuhan yang lebih
lama namun dapat memberikan penyembuhan yang
menetap.

Prosedur 1 :
a. Petugas melakukan anestesi blok jari yang
bersangkutan.

b. Gunakan gunting kuku yang tajam atau pisau bedah


no 10/11, petugas secara hati-hati buang bagian tepi
kuku yang tumbuh kedalam termasuk matriks
tunasnya dengan jarak 2-3 mm dari arah lipatan
kuku. Petugas melakukan pemotongan kuku secara.3
c. hati-hati terutama saat memotong/melewati
permukaan bawah kuku sehingga tidak terjadi
laserasi pada dasar kuku.
d. Petugas membuang kuku yang rusak ini dengan
forsep atau klem dan perlahan tarik dan lepaskan
dari dasar kuku,yakini matriks kuku
terangkat/terbuang (agar tidak terjadi rekurensi).
e. Petugas mengupayakan agar ujung tepi kuku tidak
runcing.
f. Petugas membersihkan kotoran (debris) keratotik dari
lekukan sisi kuku.
g. Petugas melakukan penjahitan dengan tehnik
mengupayakan jaringan lunak kuku berada dibawah
kuku.
h. Petugas memberikan salap antibiotik pada dasar
kuku yang terpapar atau terlihat.
i. Petugas membalut dengan kassa kering.

Prosedur 2
a. Petugas melakukan anestesi blok jari yang
bersangkutan.
b. Gunakan gunting kuku yang tajam atau pisau bedah
no 10/11, petugas secara hati-hati buang bagian tepi
kuku yang tumbuh kedalam termasuk matriks
tunasnya dengan jarak ditengah-tengah dari arah
lipatan kuku. Petugas melakukan pemotongan kuku
secara hati-hati terutama saat memotong/melewati
permukaan bawah kuku sehingga tidak terjadi laserasi
pada dasar kuku.
c. Petugas membuang kuku yang rusak ini dengan klem
dan perlahan tarik dan lepaskan dari dasar
kuku,yakni matriks kuku terangkat/terbuang (agar
tidak terjadi rekurensi), kemudian tarik dan lepaskan
kuku pada sisi lainnya dengan mengunakan forsep
atau klem dengan hati-hati.
d. Petugas membersihkan kotoron (debris) keratotik dari
lekukan sisi kuku,tanpa dilakukan penjahitan.

e. Petugas memberikan salep antibiotik pada dasar kuku


yang terpapar/terlihat.
f. Petugas membalut dengan kasa kering.
6. Petugas menyarankan keluarga atau pengguna layanan
untuk mengisi kotak saran
6. Unit Terkait IGD
7. Rekam No Yang Isi Tanggal Mulai
Historis diubah Perubahan diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai