Anda di halaman 1dari 2

Proses Timbulnya Motivasi dalam Organisasi

Proses motivasi terdiri beberapa tahapan proses (thotha dan mifta, 2004) sebagai berikut:[1]

1. Apabila dalam diri manusia itu timbul suatu kebutuhan tertentu dan kebutuhan tersebut
belum terpenuhi maka akan menyebabkan lahirnya dorongan untuk berusaha melakukan
kegiatan.
2. Apabila kebutuhan belum terpenuhi maka seseorang kemudian akan mencari jalan
bagaimana caranya untuk memenuhi keinginannya
3. Untuk mencapai tujuan prestasi yang diharapkan maka seseorang harus didukung oleh
kemampuan, keterampilan maupun pengalaman dalam memenuhi segala kebutuhannya.
4. Melakukan evaluasi prestasi secara formal tentang keberhasilan dalam mencapai tujuan
yang dilakukan secara bertahap
5. Seseorang akan bekerja lebih baik apabila mereka merasa bahwa apa yang mereka lakukan
dihargai dan diberikan suatu imbalan atau ganjaran
6. Dari gaji atau imbalan yang diterima kemudian seseorang tersebut dapat
mempertimbangkan seberapa besar kebutuhan yang bisa terpenuhi dari gaji atau imbalan
yang mereka terima.

(Stephen dan Timothy 2015) Drongan motivasi memfokuskan padaachievement,


affilation, dan power.Berikut adalah penjelasan lebih lanjut yaitu

a) Achievement Motivation

Motivasi berprestasi adalah suatu dorongan yang dimiliki banyak orang untuk mengejar
dan mencapai tujuan menantang. Individu dengan dorongan ini mengharapkan mencapai
sasaran dan menaiki tangga keberhasilan.

Karakteristik pekerjaan yang berorientasi pada prestasi antara lain mereka bekerja lebih
keras bila mereka merasa akan mendapatkan penghargaan pribadi atas usahanya,
apabila resiko kegagalannya hanya sedang dan apabila mereka menerima umpan balik
atas kinerja masa lalunya.

b) Affiliation Motivation

Motivasi untuk berafiliasi merupakan suatu dorongan untuk berhubungan dengan orang
atas dasar sosial, bekerja dengan orang yang cocok dan berpengalaman dengan perasaan
sebagai komunitas.Orang dengan motif aliansi akan bekerja lebih baik apabila mereka
dilengkapi dengan sikap dan kerjasama yang menyenangkan.

c) Power Motivation

Motivasi akan kekuasaan merupakan suatu dorongan untuk memengaruhi orang,


melakukan pengawasan, dan mengubah situasi. Orang yang termotivasi atas dasar
kekuasaan mengharapkan menciptakan dampak pada organisasi dan bersedia
mengambil resiko dengan melakukannya. Apabila kekuasaan telah diperoleh, mungkin
akan dipergunakan secara konstruktif dan destruktif.

Otrang yang termotivasi oleh kekuasaan menjadi manajer cerdas apabila dorongannya
ditunjukan pada kekuasaan institusional daripada personal. Kekuasaan institusional
adalah merupakan kebutuhan untuk mempengaruhi perilaku orang lain untuk kebaikan
seluruh organisasi. Tetapi apabila dorongan bekerja ditujukan pada kekuasaan personal,
maka orang tersebut cenderung kehilangan kepercayaan dan penghargaan pekerja dan
rekan kerja dan menjadi pemimpin organisasi yang tidak berhasil
Daftar pustaka

Stephen P. Robbins, Timothy A.Judge.Perilaku Organisasi. Jakarta:Salembe Empat.2015.


Thoha, Miftah. 2004. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai